Anda di halaman 1dari 3

Resume

Nama: A, DHITA MAULYA PRATIWI


Nim:60800121030
Bab 3
Kelas: PWK-B
USAHA USAHA RASULULLAH DAN PARA SAHABAT MENYAMPAIKAN AL-
QURAN.
1. cara rasulullah menyampaikan al-quran kepada sahabat dan menyuruh menulisnya.
Tiap tiap nabi menerima ayat ayat yang diturunkan kepadanya, kemudian membacanya
dihadapan sahabat, serta serta menyuruh para kuttab (penulis wahyu) menulisnya. Nabi
menyuruh meletakkan basmallah di permulaaan surat yang baru atau diakhir surat yang
terdahulu letaknya.
Demikian pula ditiap tiap turun ayat, nabi menerangkan tempat meletakkan ayat ayat itu.
Dengan demikian banyak terdapat sahabat nabi yang menghafal al-quran. Diantara mereka
banyak pula yang yang menulis ayat suci itu seraya menghafalnya.
2. para penulis wahyu yang terkenal.
Di antara para juru tulis rasullah yang mashur adalah abu bakar, umar, ustman , ali, amiribnu
fuhairah.amir adalah yg menjadi juru tulis surat surat yang yang dikirim kepada beberapa
orang raja untuk mengajak mereka kepada islam.
Dalam al-itqan menjelaskan bahwa said ibnu tsabit seorang penulis wahyu yang pertama.
Tulisan tulisan juru tulis rasul itu disimpan dirumah rasul dan mereka menulis pula untuk diri
mereka masing masing.
Ketika rasul masih hidup, al-quran itu belum dikumpulkan di dalam mushhaf (sebuah buku
yang terjilid). Diantara yang menghafal al-quran adalah abu darda’dan beberapa sahabat
lainnya.dan ada pula diantara sahabat sahabat yang menhafal separuh al-quran saja.
3. sahabat sahabat yang menhafal al-quran sepenuhnya.
Ibnu arsir –aljazary dalam kitab an-nasyr mengatakan bahwa sahabat yang menghafal al-
quran di masa nabi masi banyak yang hidup . mereka tidak memerlukan menulis al-quran,
karena mereka sangat baik hafalannya. di antara para sahabat yang menghafal al-quran
selurunya ialah:
Dari golongan mujahirin adalah abu bakar ash-siddiq, umar bin al-khaththab, salim, dan lain
lain. Dan Dari golongan anshar adalah ubay bin ka’ab muaz bin jabal, zaid bin tsabit, dan lain
lain.
4. sahabat sahabat yang mengajarkan al-quran.
Diantara sahabat yang terkenal sebagai guru mengajarkan al-quran kepada sesamanya dan
para tabi’in utsman bin affan, ali bin abi thalib, ubay bi ka’ab dan lain lain. Tujuh shahaby
inilah yang terkenal sebagi pengajar al-quran dimasa nabi saw dan sesudahnya.
5. cara sahabat mengembangkan al-quran dan cara mereka mempelajarinya.
Kemudian kepada tiap-tiap mereka yang telah mempelajari, diminta untuk mengajari teman
temannya yang belum mengetahu sahabat sahabat yang mengajarkan itu pergilah ke kabilah-
kabilah yang lain untuk mengajarka al-quran seterusnya.
6. pegangan umat dalam menulikkan al-quran.
Allah telah menerangkan bahwa al-quran tidak perlu untuk memeliharanya dengan lembaran
yang dapat dibasuh dengan air. Tetapi dihafal dari segala waktu, sebagaimana telah
diterangkan oleh allah mengenai sifat umat al-quran yaitu “ annajilhum fi shudurihim = injil
injil melera didalam dada-dadanya”.

Resume
bab 4
RUPA RUPA QIRA’AT AL-QURAN
1. qira’at dan sejarah perkembanganya
Sahabat sahabat nabi terdiri dari beberapa golongan. Tiap-tiap golonganitu mempunyai lahjah
(bunyi atau sebutan)yang berlaina satu sama lainnya. Sahabat sahabat nabi meneriam al-
quran dari nabi menurut dialek bahasa golonganya. Dan masing masing mereka meriwayatan
al-quran menurut dialek mereka sendiri.
Para ahli di madinah ialah ibnu musayyab, urwah dan salim.
Pemuka-pemuka qira’at yang terkenal di makkah ialah ubaid bin umar, umar dan ibnu abi
mulaikah.
Pemuka-pemuka qira’at yang terkenal di kufah ialah alqamah, amer bin maimun dan ubaud
bin nudhailah.
Dan yang terkenal di bashar ialah amir bin abd al-qais, abd al-aliyah dan abu raja.
Yang terkemuka di syam ialah ialah al-mughirah bi abi syihab al makhzumy.
Sesudah itu barulah segolonga ulama yang membulatkan tenaganya antara lain.
Ahli qira’at di madinah ialah nafi bin abi nu’aim.
Ahli qira’qt di makkah ialah muhammad bin muhaishin.
Ahli qira’qt di kufah ialah yahya bin watshab.
Ahli qira’at di bashar ialah abdullah bin ishaq
Ahli qira’at di syam ialah syuraih bin yazid al-hadharamy.
Sesudah para qurra ini berlalu timbullah qurra-qurra yang lain yang kian hari kian
banyak.Untuk menghindarkan dari umat kekeliruan, ulama-ulama besar berusaha
menerangkan yang mana yang hak dan mana yang batil.
2. qari 7 dari qari 10
dan yang dipandang ahli qira’at 7 diantara nama nama yang telah tersebuta ialah:
a. nafi bin nu’aim al-madany, maha guru qira’at di madinah.
b. abdullah bin kasir al-makky, maha guru di makkah.
c. abu amer bin al-ala, maha guru di bashar.
d. abdullah bin amir al-yashaby, maha guru di syam (damascus)
e. ashim al-asdy, maha guru di kufah
f. hamzah bin habib az-zayyat, maha guru di kufah.
g. ali bin hamzah a-kisa’y, maha guru di kufah.
h. abu ja’far yazid bin qa’da al-madany.
i. yaqub bin ishaq al-hadhramy.
j. khalaf bin hisyam bin thalib al-makky.
Riwayat 7 lebih kuat sanadnya dari pada 3 ini . kesemua beliau ini adalah ahli abad ke2
hijriah. Dan timbulnya kekacauan qira’at yang mula-mula menyaring dan memeriksa jalan-
jalan qira’qt ialah abu ubaid al-qasim bin salam. Wafat tahun 224H.
3. contoh perbedaan qira’at dalam surah al-fatihah.
Diterangkan oleh abu muhammad makky dalam kitab ibtnah tentang perselisihan imam-imam
yang mashur yang selain dari imam tujuh dalam membaca surat al-fatihah.
a. ibrahim bin ali ablah membaca alhamdu lillahi (dgn meendepankan la pertama).
b. ali bin abd al-aziz membaca malki (mematian lam)
c. yahya bin watstsab nista’in (dgn mengkasrahkan nun)
dalam kitab al-lawanih susuna abu fadhel ar-razy terdapat:
a. zaid membaca alhamdalillahi
b. al-kisa’y membaca maliki dengan imalah.
c. ali bin ali thalib membaca mallaki yaumiddin.

Anda mungkin juga menyukai