Disusun oleh :
JULFIKRI
AHMAD RIDWAN
ONIANSYAH
RAHMIATI
SRI ENDANG KURNIATI
2[2]
4[4] Untuk lebih jelas harap dilihat M.M al-A’zami, kuttab an-Nabi.
8[8] Dawuh al-‘Aththar, mujaz ‘Ulum al-Qur’an, (Beirut: al-Mu’assasah al-A’lami li al-
Mathbu’at, 1979), h.125.
13[13] Hasan al-Banna, Muqaddimah fi Tafsir, (al-Kwait: Dar al-Qur’an al-Karim, 1971), h.101.
B. Penyusunan Al-Qur’an
23[23]
26[26]
27[27]
Perekaman dan penyusunan Al-Qur’an ini telah terjadi pada masa Nabi Muhammad SAW.
Dimana beliau memberikan tugas kepada para sahabat untuk menulis wahyu yang telah turun,
dengan tujuan supaya dibaca oleh sahabat yang lain dan juga supaya mudah untuk difahami.
Penyusuan Al-Qur’an sendiri itu berdasarkan perintah dari Nabi (taufiqi).
Yang menjadikan permasalahan pokok mengenai pemeliharaan Al-Qur’an pada masa Abu
Bakar adalah dengan pengumplan Al-Qur’an menjadi satu mushaf, dikarenakan ada
kehawatiran para pengahafal akan habis kerena gugur dalam perang.
Selanjutnya, yang menjadi permasalahan pokok pemeliharaan pada masa ‘Utsman bin Affan
adalah karena adanya perbedaan cara membaca Al-Qur’an, dikarenakan mereka membaca Al-
Qur’an dengan megikuti logat kedaerahan mereka sendiri dan juga mengikuti cara membaca
sahabat yang dikirim ke pelosok daerah.
Daftar Pustaka: