Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Profi Bendungan
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas [dosen/guru] pada [bidang studi/mata kuliah] [nama bidang studi/mata kuliah]. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang [topik makalah] bagi
selaku [guru/dosen] [bidang studi/mata kuliah] [nama bidang studi/mata kuliah] yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i
1. PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3 Manfaat Penulisan................................................................................................... 2
2. PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3
2. 1. Sejarah ............................................................................................................... 3
2. 2. Geografi.............................................................................................................. 3
2. 3. Topografi ............................................................................................................ 4
2. 4. Sifat Fisika .......................................................................................................... 5
2. 5. Sifat Kimia .......................................................................................................... 5
2. 6. Komponen Biologi............................................................................................... 7
2.6.1. Plankton ...................................................................................................... 7
2.6.2. Tumbuhan Air .............................................................................................. 7
2.6.3. Sumberdaya Ikan ........................................................................................ 8
2. 7. Sosial-Ekonomi................................................................................................... 9
3. PENUTUP ...................................................................................................................10
3. 1. Kesimpulan ........................................................................................................10
3. 2. Saran .................................................................................................................11
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
mempunyai fungsi sebagai penyedia dan penyimpan air, baik sebagai bahan baku
air bersih maupun untuk irigasi. Suatu waduk penampung dapat menahan air pada
musim penghujan untuk dimanfaatkan selama musim kemarau. Fungsi utama dari
suatu waduk adalah menstabilkan aliran air, baik dengan arah pengaturan
persediaan air yang berubah-ubah pada suatu sungai alamiah, maupun dengan
Di Indonesia, salah satu waduk yang pertama kali dibangun adalah Waduk
Ir. H. Djuanda atau lebih dikenal dengan nama Waduk Jatiluhur. Waduk ini terletak
kedalaman rata-rata 37,6 m serta kapasitas tampung air 3 juta meter kubik. Selain
fungsi utama waduk untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), irigasi dan
pariwisata.
sumberdaya air dapat dikelola dengan baik dan optimal. Penungkatan jumah unit
dan perikanan tangkap waduk. Limbah organik yang tidak terurai dengan
1
di dasar perairan. Hal ini juga memicu eutrofikasi yang menyebabkan blooming
alga diikuti dengan munculnya gas-gas yang dapat membunuh orgaisme lain.
dirumuskan masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain
sebagai berikut :
4. Bagaimana kualitas air Waduk Jatiluhur jika ditinjau dari sifat fisika?
5. Bagaimana kualitas air Waduk Jatiluhur jika ditinjau dari sifat kimia?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1. Sejarah
Purpose Project) berawal dari gagasan Prof. Dr. Ir. W. J. van Blommestein tahun
1948 (Ciujung sampai Kali Rambut di Pekalongan), dan kemudian dikaji ulang oleh
Ir. Van Scravendijk tahun 1955 serta menjadi Rencana Induk Pengembangan
Proyek Serbaguna Jatiluhur oleh Ir. Abdullah Angudi tahun 1960 (Gambar 1).
pertama oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno pada tahun 1957 dan selesai pada
Djuanda merupakan sebuah penghargaan atas peran dan jasa Perdana Menteri
2. 2. Geografi
Waduk Jatiluhur berjarak kurang lebih 100 km arah Tenggara Jakarta, yang
dapat dicapai melalui jalan tol Jakarta Cikampek dan jalan tol Cipularang (ruas
Cikampek – Jatiluhur), dan 60 km arah Barat Laut Bandung, yang dapat dicapai
3
melalui jalan tol Cipularang (ruas bandung – Jatiluhur). Dari Kota Purwakarta
Bendungan Jatiluhur berada pada 6o31’ Lintang Selatan dan 107o23’ Bujur Timur.
Kotak merah pada gambar kiri menunjukkan posisi Bendungan Jatiluhur pada
peta.
83 km2 dan keliling waduk 150 km pada elevasi muka air normal +107 m di atas
2. 3. Topografi
Waduk Ir. H Juanda atau yang sering di sebut Waduk Jatiluhur terletak di
berjarak sekitar 9 km dari kota purwakarta. Waduk ini memiliki kedalaman rata-
4
a) Nama bendungan :Ir.H.Djuwanda/Jatiluhur
Dari analisis volumetrik waduk jatiluhur,diperoleh nilai total volume air yang
dapat di tampung sebesar 700 juta m3 . Volume yang di peroleh ini jauh berkurang
di banding kapasitas awal yang dapat menampung 3 milyar m3. Pada tahun 2009
total volume sedimen yang dapat di hitung sebesar 500 juta m3, di bandingkan
2. 4. Sifat Fisika
Paada tahun 1984 kecerahan air berkisar antara 1-4 m,dan pada tahun
peningkatan partikel terlarut yang berasal dari partikel tanah yang terbawa run off
ataupun dari sisa pakan ikan yang tidak termakan dan kotoran ikan pada budidaya
2. 5. Sifat Kimia
air di waduk ini selalu mengalami perubahan. Konsetrasi minimum oksigen terlarut
(DO) pada tahun 1997 masih berkisar anatara 5,4 mg/l. Sedangkan pada tahun
5
2013 menglami penurunan 4,26-8,16 mg/l. Serta pada tahun 2019 kadar DO di
waduk jatiluhur menjadi 3,72 mg/l. Penurunan kadar DO ini disebabkan karena
Hasil pengukuran kadar nitrit pada perairan Waduk Jatiluhur dan di perairan
setelah outlet Waduk Jatiluhur mempunyai nilai rata-rata berkisar antara 0,001 –
0,150 mg/l. Kondisi tersebut telah melebihi batas baku mutu yang ditentukan
Kadar sulfat pada perairan Waduk Jatiluhur memiliki nilai konsentrasi rata-
rata yang berkisar antara 23,4–61,6 mg/l pada Desember 2013. Perubahan atau
naik turunnya kandungan sulfat diduga masukan sisa pakan Keramba Jaring
Apung (KJA) dan dari kegiatan lainnya. Hasil pengukuran kadar sulfida sebagai
H2S di setiap stasiun pengamatan pada perairan Waduk Jatiluhur memiliki nilai
konsentrasi ratarata berkisar antara 0,001–1,00 mg/l. Dari kadar H2S yang
diperoleh selama penelitian berada diatas baku BMA kelas 1 (0,002 mg/l).
2016 nilai terendah terjadi pada tahun 2010 dan 2011 dengan nilai rata-rata 0,07
dan 0,09 mg/L. Nilai tertinggi pada tahun 2006 dan 2015, yaitu rata-rata 0,53 mg/L.
Hal ini berkaitan dengan penebaran ikan bandeng pada tahun 2009 dan 2010
masuk ke perairan.
6
2. 6. Komponen Biologi
2.6.1. Plankton
Kelompok kelas fitoplakton penyusun utama di Waduk Jatiluhur terdiri dari kelas
makanan.
gondok, (Eichhornia crassipes) dan kayu apu (Pistia sp). Kedua jenis tumbuhan
air ini termasuk tumbuhan mengapung sehingga dengan adanya tiupan angin bisa
bergerak kesana-kemari.
suatu perairan dapat berfungsi sebagai tempat berlindung, tempat mencari makan
dan asuhan serta tempat menempelkan telur jenis ikan tertentu pada waktu
7
pemijahan. Namun demikian, apabila keadaan tumbuhan air ini sudah merugikan
gulma.
Tumbuhan air berguna sebagai penyerap nutrien dan logam berat, pupuk
organik dan bahan biogas tetapi jika sudah menjadi gulma akan berdampak negatif
Ikan asli di Waduk Jatiluhur merupakan ikan Sungai Citarum. Ikan yang
semula terbiasa hidup pada habitat air mengalir ini, kemudian beradaptasi dan
Beberapa jenis ikan yang ada di waduk jatiluhur, antara lain ikan gabus
8
Gambar 5. Ikan yang ada di Bendungan Jatiluhur.
Baris pertama: ikan gabus dan ikan nila. Baris kedua: ikan hampal dan ikan
2. 7. Sosial-Ekonomi
terus meningkat setiap tahunnya. Dalam periode tahun 2005-2012 jumlah RTP
pembudidaya meningkat dari 1.227 RTP sampai 2.135 RTP, jumlah KJA yang
beroperasi meningkat dari 5.141 petak sampai 21.579 petak dan produksi ikan
bududaya meningkat dari 28.424 ton/th menjadi 82.571 ton/th atau setara dengan
9
BAB III
PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
700 m2. Bendungan yang mulai beroperasi pada tahun 1967 ini memiliki fungsi
utama untuk memenuhi kebutuhan irigasi lahan persawahan, pasokan air baku
Kabupaten Karawang, Bekasi dan Jakarta, pasokan air untuk industri dan untuk
(kecerahan) dan faktor kimia (DO, nitrit, sulfat, orthofosfat). Sumber cemaran
eksternal yang masuk ke Waduk Jatiluhur adalah massa air yang masuk dar
internal berasal dari aktivitas di dalam lingkungan waduk itu sendiri (aktivitas
budidaya KJA). Biota yang hidup di bendungan Jatiluhur cukup beragam, mulai
dari plankton, tumbuhan air dan juga ikan. Kualitas air di Bendungan Jatiluhur tiap
budidaya keramba jarring apung. Keuntungan budidaya sistem KJA berasal dari
10
3. 2. Saran
antara keadilan dan kepastian hukum. Dalam hal ini penegakan hukum yang harus
11
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta: Deepublish.
Hamzah, H., M. S. Maarif, M. Marimin, dan E. Riani. 2017. Status mutu air Waduk
jatiluhur dan ancaman terhadap proses bisnis vital. Jurnal Sumber Daya Air.
12(1): 47-60.
dan air: perspektif sejarah dan politik. Analisis Kebijakan Pertanian. 6(4):
297-313.
12