Nim : 211101010
Kelas : B21
Matkul : Pariwisata Berkelanjutan
Antara tahun 1980 hingga tahun 1990-an, masyarakat di sekitar Tangkahan dulunya giat
membalak kayu hutan yang berasal dari Taman Nasional Gunung Leuser. Namun seiring
dengan waktu, masyarakat kemudian sadar akan kerusakan dan kesalahan yang telah
mereka lakukan sehingga atas kesepakatan bersama masyarakat di Tangkahan kemudian
memutuskan untuk menghentikan pembalakan kayu illegal dari Taman Nasional Gunung
Leuser dan mengembangkan kawasan Tangkahan daerah ekowisata. Pada tahun 2001,
masyarakat Tangkahan berkumpul dan menyepakati peraturan desa (perdes) yang
melarang segala aktifitas yang mengeksploitasi hutan secara illegal dan mendirikan
Lembaga Pariwisata Tangkahan (LPT)
Karena Keberadaan Gajah patroli, Orangutan Sumatra liar dan panorama hutan hujan tropis
yang indah di Tangkahan menjadikan daerah ini sebagai tujuan wisata yang digemari oleh
para wisatawan, memiliki luas area ± 17.000 ha yang berada di Desa Namo Sialang
Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis
berada pada 03º05’30” LU dan 098º04’26.8” BT. Tangkahan karena keindahannya terkenal
sebagai surga tersembunyi di Leuser.