Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN PEMBANGUNAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI DESA

ANDURING KEC. 2 x 11 KAYU TANAM

PADANG PARIAMAN ,SUMATRA BARAT

OLEH :

EDRI RAMADANA
NIM : 1523201049

DOSEN PEMBIMBING :

RIKA CHERIS S.T,.Msc.

PRODI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

PEKANBARU - RIAU

2017
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi suatu daerah


pedesaan yaitu Desa Anduring Kecamatan 2x11 Kayutanam Kabupaten
Padangpariaman. Dengan beberapa data yang di kumpulakan akan di
simpulkan dan rangkum di buat dalam satu perencanaa di desa tersebut.
Dengan beberapa potensi desa tersebut yang akan di buat tujuan rencana
pengenmbangan daerah yang bertujuan untuk meningkatkan hasil dari
potensi yang ada.
Adapun permasalahan di desa tersebut akan di kumpulkan yang akan
menjadi bahan pokok dan di mana akan di pecahkan dalam suatu tulisan
dengan solusi yang baik. Dari data yang di kumpulkan bahwasanya
Anduring Kecamatan 2x11 Kayutanam Kabupaten Padangpariaman
memiliki beberapa potensi yang bias di kembangkan dari Sungai, durian,
dan pertanian

I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pariwisata merupakan suatu keseluruhan elemen-elemen terkait

yang didalamnya terdiri dari wisatawan, daerah tujuan wisata, perjalanan,

industri dan lain sebagainya yang merupakan kegiatan pariwisata.

Pariwisata menjadi andalan utama sumber devisa karena Indonesia

merupakan salah satu Negara yang memiliki beraneka ragam jenis

pariwisata, misalnya wisata alam, sosial maupun wisata budaya yang

tersebar dari Sabang hingga Merauke. Selain menyimpan berjuta pesona

wisata alam nya begitu indah, Indonesia juga kaya akan wisata budayanya

yang terbukti dengan begitu banyaknya peninggalan-peninggalan sejarah

serta keanekaragaman seni dan adat budaya masyarakat lokal yang


menarik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, sehingga

dengan banyaknya potensi yang dimiliki menjadikan Indonesia sebagai

salah satu daerah tujuan wisata.

Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) yang

merupakan penggerak utama sektor kepariwisataan membutuhkan

kerjasama seluruh pemangku kepentingan yang terdiri dari masyarakat dan

pemerintah, kerjasama langsung dari kalangan usaha maupun dari pihak

swasta. Sesuai dengan tugas dan kewenangannya, pemerintah merupakan

pihak fasilitator yang memiliki peran dan fungsi nya dalam pembuatan dan

penentu seluruh kebijakan terkait pengembangan Obyek dan Daya Tarik

Wisata. Daya tarik dalam obyek wisata merupakan salah satu modal utama

yang harus dimiliki dalam upaya peningkatan dan pengembangan Obyek

dan Daya Tarik Wisata. Keberadaan Obyek dan Daya Tarik Wisata

merupakan mata rantai terpenting dalam suatu kegiatan wisata, hal ini

disebabkan karena faktor utama yang membuat pengunjung atau wisatawan

untuk mengunjungi daerah tujuan wisata adalah potensi dan daya tarik yang

dimiliki obyek wisata tersebut.

Kabupaten Padang pariaman khususnya kecamatan 2x11 kayu

tanam desa anduring memiliki potensi wisata air yang sangat menarik

dengan kejernihan air dan arus sungai yang berfariasi, dan juga sumber daya

alamnya berupa buah durian yang sangat terkenal disumatra barat dan lahan

pertanian yang hijau dan indah .


I.2. Data Desa Anduring

Provinsi : SUMATRA BARAT


Kabupaten : PADANG PARIAMAN
Kecematan : 2x11 KAYU TANAM
Desa : ANDURING

I.3. Maksud dan Tujuan


a. Menjadikan Desa anduring menjadi desa wisata
b. Meningkatkan perekonomian rakyat setempat
c. Memberdayakan masyarakat setempat agar bertangung jawab terhadap
perencanaan dan pengelolaan lingkungannya.
d. Untuk menggali informasi mengenai perkembangan potensi desa wisata
pentingsari

I.4. Metode Penilitian


Metodeyang di gunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Dengan menggunakan metode studi kasus menelitian ini
bermaksud memberikan uraian mengenai pengembangan Objek dan Daya Tarik
Wisata Alam sebgai daerah tujuan wisata di kabupaten padang pariaman kecaman
2x11 kayu tanam khususnya. Data yang dikumpulkaan meliputi potensi,keindahan
alam dam sumber daya alam yang menjadi unggulan di Sumatra barat.

I.5. Teori (Rencana Pembangunan)

Pembahasan
Kabupaten padang pariaman merupakan kabupaten yang selalu dilintasi oleh
pelancang dari kota kota di sekililingnya seperti pekanbaru dan kota kota di
sekitarnya untuk mencapai kota padang untuk menikmati liburan ,berdasarkan
survey badan statistic nasional, seperti gambar di bawah.

(https://sumbar.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/170)

Hamper sekitar 50.000 orang yang melancong ke Sumatra barat yang melewati
kabupaten padang pariaman ,kecmatan 2x11 kayutanam.

Untuk merespon banyaknya wisatawan yang melintasi daerah tersebut dan


juga untuk menunjangnya program dana desa sehingga dapat di maksimalkan untuk
kemajuan desa khususnya penduduk desa pengembangan objek wisata di desa
anduring ini yang akan akan sangat berpeluang kembangkan melalui sector sungai,
perkebunan durian dan juga pertanian.
GERBANG MASJID BES
MASUK AR POS UTAMA

POS 2,5 km POS 4 km

POS 5 km

KEBUN DURI
AN
KIOS SOVENIR DAN
OLEH OLEH

(Gambar. Peta Wisata)

1. SUNGAI.
Desa anduring kecamatan 2x11 kayu tanam di aliri oleh sungai
batang anai yang membentang sepanjang 6 km. aliran sungai ini
berasan dari pergunungan singgalan dengan karakter ristik sungai
berbatuan yang jernih dengan arus yang bervariasi.
Sehingga sangat sesuai jika aliran sungai yang indah ini tidak
dimanfaatkan sebagai ahana ber pariwisata. Unit pengelolaan sungai

(Gambar. Arum Jeram)


di peruntukan untuk kegiatan wisata ARUMJERAM yang merupakan
olahraga ektrim yang menantang dan juga banyak diminati oleh
wisatawan.
Unit ini memiliki beberapa titik pengelolaan
1. POS UTAMA (Registrasi)
2. POS 2.5 km
3. POS 4 km
4. POS 5 km
Dimana pos utama sebagai pusat kegiatan wahana air atau kedatangan
pengunjung, dimana pengunjung dating melakukan registrasi lalu di
bawa ke tempat tipe arum jarak tantangan arum jeram yang mau
diikutinya. Dimana di setiap pos terdapat tempat parkir dan juga
warung warung souvenir dan jajanan khas desa anduring. Yang di olah
oleh penduduk setempat.
Penyediaan yang dibutuhkan :
 Pelampung

 Perahu karet
Layanan yang untuk sekali paket meliputi:
Min : 10 persons. Included : Welcome drink, Fresh Coconut
Fruit, Meals (1x Snack, 1x Lunch), Rafting Equipment,
Changing Room, Local Transportation at Citarik , Insurance.

2. KEBUN DURIAN
Kabupaten kayu tanam merupakan salah satu kabupaten penghasil
durian terlezat di Sumatra barat berdasarkan
https://travel.tempo.co/read/494594/nikmatnya-musim-durian-kayu-
tanam.
Durian kayu tanam selain terkenal kelezatannya juga ekonomis untuk
wisatawan karna harganya yang cukup terjangkau.
Desa anduring merupakan desa penghasil durian durian lezat tersebut,
untuk memaksimalkan penjualan terhadap durian ini adanya paket
wisata yang khusus menangani hal ini akan menjadikan peluang usaha
warga di sekitar desa.

(Gambar. Berburu Durian)


Adanya unit paket BERBURU DURIAN dimana wisataan di ajak
berkunjung langsung ke kebun durian sakaligus menunggu atau
mememtik langsung pohon durian dari pohonnya , sehingga wisataan
merasakan sensasi menikmati durian yang berbeda dan lebih
mengasikan tentunya.
Dan juga selain berburu durian juga masyarakat di bawa
meningkatkan pengelolahan durian tersebut mulai dari menyiapkan
kuliner khas dari durian seperti sambar durian soup durian dan
pancake durian maupun souvenir berbau durian untuk dijual kepada
wisataan dan berkunjung.

(Gambar. Kuliner Durian)

SAMBAL LADO DURIAN


Cara pembuatan:
Bahan-bahan
Bahan :
- m100 gr cabe
- 4-5 sendok makan asam durian ( asam durian bisa dibeli dipasar,
banyak biasanya yang jual kok )
- 4 buah bawang merah
- 100 gr ikan teri
- 1 gelas santan kelapa
- 4 lonjor petai, (sesuai selera)
- secukupnya Garam
Langkah
- Haluskan cabe, garam, dan bawang
- Kemudian masak santan, cabe dan asam durian, masak sampai
mendidih sambil diaduk.
- Kalau sudah hampir kering,masukkan ikan teri dan petai yang
sudah dikupas.
- Masak hingga kering.
- Sambal lado kokek durian siap dihidangkan.

PANCAKE DURIAN
Cara pembuatan:

Bahan-bahan

1. 100 gr terigu
2. 250 ml air
3. 1 telur
4. 2 sdm susu bubuk (kadang juga pake santan kental)
5. Sejumput garam

Isi:
Whipcream kocok
Daging buah Durian
Langkah
- Campur semua bahan dadar smp rata,kemudian saring..
- Dadar tipis-tipis sampai adonan habis...
- Ambil adonan,oles whipcream dan daging durian.. lipat.. lakukan
sampai habis
- Happy deehh bisa bikin sendiri💞💞
3. PERTANIAN

(Gambar. Persawahan)

Hampir 90 % warga di desa anduring memiliki persahawan untuk


bercocok tanam padi, tetapi pada padi hingga menjadi beras
membutuhkan aktu yang cukup lama, sehingga itu juga membebani
masyarakat desa. Solusinya untuk menambah penghasilan warga desa
pertahunnya, ketika musim libur panjang memasuki harinya. Lahan
persaahan di manfaatkan sebagai wahana anak2 beredukasi mengenai
magaimana caranya menanan padi dan merawat padi, wisataan di ajak
bercocok tanam selain tidak perlu lagi membayar pekerja untuk
menyawah, warga desa mendapatkan penghasilan dari mengajari
wisatawan bercocok tanam, dan juga limbah padi bias di manfaatkan
untuk pembuatan souvenir.

Tingkat kunjungan wisatawan mempengaruhi pendapatan yang


mampu menghasilkan oleh suatu objek wisata. Meningkatnya jumlah
wisatawan tentu meningkatkan pendapatan atau ekonomi arga sekitar.
Perkembangan desa wisata sebagai hasil dari kegiatan pengembangan
pariwisata dalam kawasan tersebut tidak hanya cukup dirasakan manfaatnya
bagi beberapa golongan atau kelompok saja namun seluruh lapisan
masyarakat juga ikut merasakan dampak positif dari adanya kegiatan
pengembangan objek wisata di daerah mereka. Karena semakin
berkembanganya objek wisata yang di tandai dengan banyaknya kunjungan
wisataan dan pendapatan yang mampu di hasilkan mampu mendorong
kemajuan ekonomi masyarakat pelaku wisata sehingga apa yang menjadi
tujuan meningkatkan kesajahteraan hidup masyarakat local dapat terpenuhi.
I.6. Program Rencana Pembangunan Desa

(Gambar. Proses Pengorganisasian Komunitas dalam pengembangan desa)

Tahapan tersebut antara lain adalah tahap integrasi, tahap pemetaan


isu, permasalahan, dan potensi komunitas, tahap perancangan tindakan
bersama, tahap implementasi kegiatan, tahap monitoring dan evaluasi, tahap
refleksi, dan tahap feedback.

1. Integrasi
Tahap yang pertama adalah integrasi, dimana tahap ini merupakan
tahap inisiasi awal antara stakeholder yang terkait dalam pengembangan
agrowisata di Desa Wisata Anduring. Dalam tahap ini, biasanya akan ada
pihak organizer atau inisiator dari luar Desa Wisata Anduring. Tahap
integrasi ini juga menekankan akan pentingnya proses peleburan antara
pihak inisiator dari luar dengan masyarakat lokal di Desa Wisata Anduring.
Keluaran utama dari tahap integrasi ini adalah adanya kepercayaan
masyarakat terhadap aktor- aktor yang nantinya akan terlibat dalam
pengembangan Desa Wisata Anduring. Proses meraih kepercayaan ini tidak
mudah mengingat adanya keterlibatan pihak luar desa dalam pengembangan
agrowisata. Keberhasilan peraihan kepercayaan masyarakat ini ditunjukkan
dengan adanya persetujuan kerja sama antara masyarakat Desa Wisata
Anduring sebagai pengembang desa wisata. Persetujuan kerja sama
tersebut ditindaklanjuti dengan adanya langkah-langkah strategis
perencanaan Desa Wisata Anduring bersama dengan masyarakat setempat.
Akhirnya pada 27 Juli 2005,

2. Pemetaan Isu, Permasalahan, dan Potensi Komunitas Terkait


Agrowisata
Langkah selanjutnya adalah memetakan isu, permasalahan, dan
potensi yang dimiliki oleh Desa Wisata Anduring. Proses pengorganisasian
komunitas pada tahap ini melibatkan setiap anggota komunitas dan
memobilisasi mereka untuk dapat mengetahui dan memetakan isu,
permasalahan, dan potensi yang dimiliki oleh komunitas Desa Wisata
Anduring dalam mengembangkan agrowisatanya. Pada tahapan ini, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni sebagai berikut:
1. Keberadaan potensi alami
2. Kesiapan infrastruktur penunjang kegiatan agrowisata
3. Karakteristik dan kapasitas kelompok-kelompok
komunitas dalam pengembangan agrowisata.

Pemetaan yang dilakukan ini tidak dilakukan oleh sekelompok tertentu atau
pengembangnya saja. Pemetaan ini perlu dilakukan oleh segenap anggota
komunitas. Metodenya bisa bermacam- macam, mulai dari diskusi hingga ke
survey lapangan. Di Desa Wisata Anduring ini dilakukan proses diskusi
dalam memetakan isu, permasalahan, dan potensi yang dimiliki oleh
komunitas. Tak hanya itu, anggota komunitas juga dilibatkan dalam
merumuskan tujuan bersama pengembangan Desa Wisata Kembangarum.
Pelibatan anggota masyarakat ini dapat sebagai narasumber, proses diskusi,
brainstorming, hingga pelaksanaan survey lapangan. Pelibatan anggota
komunitas ini juga dalam rangka memobilisasi komunitas, yang menjadi
salah satu unsur pengorganisasian komunitas.
3. Merancang Tindakan-Tindakan Bersama
Tahap selanjutnya adalah perancangan tindakan bersama. Tahapan
ini juga termasuk ke dalam tahap mobilisasi komunitas, karena diperlukan
adanya peran dari setiap anggota komunitas dalam mengembangkan
agrowisata di Desa Wisata Anduring Dalam tahapan ini, terdapat dua hal
yakni mekanisme perancangan tindakan bersama dan pelibatan anggota
komunitas dalam perancangan tindakan bersama. Di Desa Wisata
Anduring, dalam merencanakan suatu tindakan-tindakan, baik itu yang
bersifat preventif maupun responsif, dilakukan dengan metode diskusi atau
musyawarah. Musyawarah pengembangan agrowisata tersebut dilakukan
secara rutin, yakni setiap 35 hari sekali, yang juga melibatkan anggota
komunitas. Selain itu, rapat yang dilaksanakan juga terbuka bagi siapapun
di luar pengurus Desa Wisata Anduring. Warga dapat menyampaikan
aspirasinya dan ikut merancnag tindakan bersama yang ingin dilakukan
demi kemajuan Desa Wisata Anduring. Walaupun intensitas rapat baru
tinggi menjelang adanya tamu, tetapi masyarakat Desa Wisata Anduring
dapat dikatakan telah menyadari pentingnya berdiskusi, berdemokrasi, dan
pembentukan konsensus dalam setiap perencanaan dan pengambilan
keputusan terkait agrowisata.

4. Implementasi Kegiatan Pengembangan Agrowisata


Tahap selanjutnya setelah berhasil menyusun dan merancang
tindakan bersama adalah tahapan implementasi kegiatan. Tahap
implementasi kegiatan ini juga mencerminkan adanya mobilisasi komunitas
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di Desa Wisata Anduring.
Tahap implementasi kegiatan ini lebih berfokus kepada aktivitas- aktivitas
wisata yang dilakukan oleh masyarakat Desa Wisata Kembangarum
sebagai penyedia layanan agrowisata. Selain itu, fokus tahapan
implementasi kegiatan ini
adalah pembagian peran yang dilakukan dari setiap anggota komunitas
Desa Wisata Anduring. Tabel 1 menjelaskan mengenai pembagian peran
bagi setiap kelompok dalam komunitas di Desa Wisata Anduring.
Pembagian peran setiap kelompok yang ada di Desa Wisata Anduring ini
dilakukan berdasarkan analisis pemetaan kemampuan, kapasitas, dan
kapabilitas dari setiap kelompok untuk dapat berkontribusi secara nyata
dalam pegembangan agrowisata di Desa Wisata Anduring ini.

Tabel 1. Daftar Pembagian Peran di Desa Wisata Anduring

Pembagian peran ini sangat penting, terutama agar terciptanya rasa


kepemilikan komunitas terhadap Desa Wisata Anduring beserta kegiatan
agrowisatanya. Pembagian peran ini juga menyesuaikan dengan paket wisata
yang ditawarkan. Seperti misalnya wisata offroad yang dikelola oleh para
pemuda/Karang Taruna atau wisata seni dan budaya tradisional yang
dikelola oleh bapak-bapak. Pembagian peran ini juga disesuaikan dengan
kapasitas yang dimiliki oleh setiap kelompok-kelompok dalam masyarakat
Desa Wisata Anduring ini.

Selain dari aktor internal, terdapat pula aktor eksternal yang turut
mengembangkan dan membantu pengimplementasian kegiatan- kegiatan
agrowisata di Desa Wisata Anduring. Aktor-aktor ini meliputi pemerintah
dari tingkat desa hingga pusat. Perannya pun berbeda-beda sesuai dengan
kapasitas dan kemampuan kelembagaannya.
Pada umumnya, aktor dari pihak pemerintah ini membantu
implementasi kegiatan agrowisata di Desa Wisata Anduring ini dalam
bentuk pelatihan-pelatihan dan bantuan dana pengembangan. Peran pihak
pemerintah ini memang secara tidak langsung dan terkait dengan kegiatan-
kegiatan agrowisata di Desa Wisata Anduring, tetapi kontribusi pihak
pemerintah dapat membantu mempersiapkan masyarakat untuk
mengembangkan kawasan agrowisata menjadi lebih baik.

5. Monitoring dan Evaluasi


Setelah kegiatan-kegiatan terkait agrowisata tersebut dilakukan,
maka tahapan selanjutnya adalah tahapan monitoring dan evaluasi.
Peninjauan tahapan monitoring dan evaluasi kegiatan-kegiatan
pengembangan agrowisata di Desa Wisata Anduring ini dilihat
berdasarkan dari dua indikator, yakni adanya mekanisme pemantauan
dan pengawasan dan adanya rekomendasi lanjutan pengembangan
agrowisata. Di Desa Wisata Anduring sudah memiliki mekanisme rapat
atau musyawarah bulanan yang membahas mengenai monitoring dan
evaluasi keberjalanan program-program wisata. Keluaran dari mekanisme
rapat atau musyawarah evaluasi kegiatan ini adalah berupa rekomendasi
lanjutan yang perlu dilakukan. Salah satu rekomendasi yang keluar hasil
dari proses monitoring dan evaluasi ini adalah perbaikan infrastruktur
pendukung kegiatan agrowisata seperti homestay, perbaikan akses, variasi
permainan-permainan yang ditawarkan, dan peningkatan kualitas dan
kebersihan lingkungan. Berbagai rekomendasi ini perlu ditindaklanjuti
lebih jauh agar peningkatan kualitas pelayanan agrowisata di Desa Wisata
Anduring dapat lebih maksimal.

6. Refleksi
Kegiatan agrowisata di Desa Wisata Anduring telah melalui setiap
tahapan pengembangan mulai dari integrasi hingga pelaksanaan kegiatan
serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Tahap selanjutnya yang tak kalah
penting adalah tahap refleksi. Tahap ini menggambarkan keberterimaan
masyarakat terhadap kegiatan agrowisata yang telah berjalan di Desa Wisata
Anduring. Pada tahap refleksi juga terlihat adanya nilai-nilai positif dan
manfaat yang diperoleh masyarakat sebagai suatu dampak dari kegiatan
agrowisata di Desa Wisata Anduring.
Nilai positif dan manfaat dari pengembangan agrowisata bagi masyarakat
Desa Wisata Anduring ini dapat dirasakan dalam hal transformasi budaya
dan pendidikan bagi masyarakat, peningkatan kualitas dan kebersihan
lingkungan, dan peningkatan perekonomian masyarakat. Keberadaan Desa
Wisata Anduring ini, bila dinilai secara ekonomis, belum berkontribusi
secara signifikan bagi masyarakat setempat. Salah satu penyebabnya adalah
ketidakrutinan kedatangan tamu ke Desa Wisata Anduring. Fluktuasi
kedatangan wisatawan inilah yang menyebabkan pendapatan tambahan
masyarakat dari kegiatan di Desa Wisata Anduring menjadi tidak tetap.

Pada saat ini, masyarakat telah mengalami tahapan refleksi pada


proses pengorganisasian komunitas dalam pengembangan kawasan
agrowisata di Desa Wisata Anduring. Masyarakat setempat telah menerima
manfaat yang diberikan dari adanya Desa Wisata Anduring ini. Hasil
refleksi masyarakat tersebut dapat digunakan untuk merumuskan kembali
isu, permasalahan, dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat Desa Wisata
Anduring terkait dengan pengembangan agrowisata berbasis komunitas.
Di lain pihak, terdapat dualisme visi dan misi yang dibawa oleh para
pengurus Desa Wisata Kembangarum. Dualisme visi ini berasal dari pihak
inisiator internal dan eksternal Desa Wisata Anduring seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya.

7. Feedback
Feedback merupakan suatu keluaran dari tahapan monitoring dan
evaluasi dan tahapan refleksi dalam proses pengorganisasian komunitas
dalam pengembangan kawasan agrowisata. Salah satu bentuk feedback
adalah adanya rekomendasi pengembangan kawasan agrowisata.
Rekomendasi ini muncul saat rapat evaluasi rutin para pengurus Desa Wisata
Anduring. Rekomendasi ini tidak hanya berisi hal-hal yang perlu
ditingkatkan dalam pemenuhan layanan agrowisata bagi wisatawan, tetapi
juga berisi keberterimaan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat
terhadap aktivitas di Desa Wisata Anduring.
Evaluasi yang secara komprehensif dan menyeluruh belum sepenuhnya
dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang, dalam hal ini adalah pengurus
Desa Wisata Anduring. Evaluasi yang dilakukan masih bersifat evaluasi
kegiatan wisata saat ada kunjungan. Evaluasi keberterimaan masyarakat
masih belum dilakukan secara formal dan sistematis. Meski demikian, mulai
ada keluhan-keluhan yang diutarakan oleh masyarakat terkait dengan
manfaat yang diterima oleh masyarakat.
Dualisme visi dan misi dari para pihak dan pengurus lembaga Desa
Wisata Anduring ini dapat berpotensi untuk menjadi permasalahan
tersendiri. Hal ini juga akan berdampak kepada arah pengembangan Desa
Wisata Anduring ke depannya. Permasalahan ini perlu diatasi segera agar
tidak sampai menimbulkan kerugian, terutama bagi masyarakat Desa Wisata
Anduring. Refleksi masyarakat Desa Wisata Anduring ini menjadi salah
satu bahan pertimbangan keberlanjutan kegiatan agrowisata Desa
Wisata Anduring, baik dari pihak pengembang maupun dari pihak internal
komunitasnya itu sendiri. Dalam tahapan feedback ini, salah satu hal yang
segera diatasi adalah dualisme visi dan misi antara pengurus dan
pengembang Desa Wisata Anduring.
I.6. KESIMPULAN
Desa Anduring kecamatan 2x11 kayutanam memiliki potensi agrowisata
sebagai wujud pengembangan.
Terdiri dari wahana wahana pengembangan.
1. Arum Jeram sebagai pemanfaatan sungai

2. Panen Durian secara langsung.

3. Pemanafaatan kondisi lading sawah ketika tidak

digunakan. Dan pengolah souvenir.


Yang harapannya menjadi sebagian penunjang ekonomi penduduk
setempat.

Anda mungkin juga menyukai