Anda di halaman 1dari 21

KEBUDAYAAN DAN KEPARIWISATAAN

Kabupaten Polewali Mandar sebagai bagian dari Tanah Mandar yang pernah
mencapai keemasan peradabannya tempo dulu, hingga kini menyisakan beragam
artefak kebudayaan. Tidak saja dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk
Salah satu sasaran dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar. adalah Pembangunan dan Pengembangan
sektor Kebudayaan dan Kepariwisataan, mengingat daerah ini menjadi Gerbang
Sulawesi Barat dengan setumpuk potensi dan kekayaan yang perlu dikembangkan.
Untuk itu maka dibutuhkan re-orientasi untuk menjadikan sektor kebudayaan dan
kepariwisataan sebagai Primadona yang dapat memberi kontribusi terhadap
kemajuan perekonomian Kabupaten Polewali Mandar.
Terima kasih.
KEPALA
DINAS
KEBUDAYAAN
KABUPATEN POLEWALI MANDAR

DAN

PARIWISATA

PARIWISATA
WISATA ALAM :
1. wisata maritim
PULAU BATTOA
Sebagai salahsatu daerah yang berada di pesisiran pantai, maka Kabupaten
Polewali Mandar memiliki kekayaan akan keindahan alam pesisiran. Dan segera
setelah Kita memasuki daerah Polewali Mandar, utamanya di bagian Timur Kota
Polewali, gugusan pulau-pulau kecil akan segera terhamparkan di depan mata
setiap pengunjung. Bukan saja pulau-pulau dengan beragam aktivitas masyarakat
penghuninya, tetapi pulau-pulau tak berpenghunipun menawarkan eksotika alami
yang tiada tandingannya. Gugusan pulau-pulau yang indah tersebut masuk ke
dalam Wilayah Kecamatan Polewali dan Kecamatan Binuang dan untuk
menjangkaunya para wisatawan biasa menempuh perjalanan dari duakecamatan
tersebut dengan menggunakan perahu motor dengan
jarak tempuh sekitar 30 menit ke arah timur.
BAGANG DI PANTAI POLEWALI
Keindahan lain yang juga ditawarkan sebelum
mencapai gugusan pulau-pulau ke arah timur
Kecamatan Polewali dan Binuang itu seperti Pulau
Battoa, Pulau Tangnga, Pulau Tosalama, Pulau Gusung
Toraja dan Pulau Karamasang serta Pulau Panampeang

itu adalah bertebarannya bagang-bagang milik warga sebagai wahana untuk


menangkap ikan di sekitar pulau-pulau itu. Hal itu tentu menawarkan keindahan
tersendiri, sebab selain bentuknya yang tradisional, juga beragam aktivitas
penangkapan ikan oleh warga di sekitar pulau-pulau
itupun menawarkan pemandangan yang khas.

PANTAI PALIPPIS
Pantai Palippis yang terletak
menyusur dari Kecamatan
Campalagian
hingga
ke
Kecamatan Balanipa ini juga
menawarkan
pesona
tersendiri selain keindahan
pasir putih dan gugusan
pegunungan serta tebing
tatakan alami batu karang
dan
goa
alam.
Untuk
menjangkau Pantai Palippis
yang terletak di Desa Bala
Kecamatan Balanipa dan
berjarak sekitar 20Km arah
Barat dari ibukota Polewali para wisatawan dapat menempuhnya dengan kendaraan
darat.
PULAU GUSUNG TORAJA
Salah satu pulau yang berada di bagian Timur Kota Polewali dan Kecamatan
Binuang dan tidak berpenghuni itu adalah Pulau Gusung Toraja. Sebelum tiba di
pulau ini wisatawan akan melewati beberapa gugusan pulau-pulau indah, jika
perjalanan bertolak dari Kecamatan Polewali dan Kecamatan Binuang. Yang menarik
dari Pulau Gusung Toraja ini adalah, selain keindahan pulaunya yang sangat alami
dan tidak berpenghuni, di tengah pulau ini Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar
telah pula menyiapkan fasilitas akomodasi berupa cottage yang untuk mencapainya
dibutuhkan waktu perjalanan sekitar satu jam dari Polewali dan Binuang dengan
mengendarai perahu motor milik warga yang seban waktu menjangkar di bibir
pantai dua kecamatan tersebut.

PANTAI UWAI TAWAR


Pantai Uwai Tawar yang terletak di Desa Tammangalle
Kecamatan Balanipa juga menawarkan keindahan lain,
sebab pantai yang berada di bagian utara dan berjarak
sekitar 25 Km dari ibukota Polewali ini menjadi khas
karena pemandangan nyiur melambai dan jejeran
pohon Kelapa yang beberapa di antaranya menjuntai ke
arah pantai ini sangat eksotis. Selain tawaran nuansa
alam nan asri itu, juga dapat diamati dengan jelas
terbitnya matahari pagi dari arah lautan lepas pantai
Uwai Tawar.

2.Wisata pedalaman
AIR TERJUN LIMBONG MIALA
& AIR TERJUN LIMBONG KAMANDANG
Air terjun Kurra Limbong Miala adalah salah satu wisata pedalaman yang juga amat
menarik untuk didatangi, mengingat di tempat wisata pedalama yang terletak di
Kecamatan Tapango dan berjarak sekitar 25 Km dari ibukota Polewali juga terbilang
amatlah ramai dikunjungi oleh wisatawan , utamanya wisatawan lokal pada harihari libur. Dan sekitar 2 Km dari tempat ini pula terdapat obyek wisata yang sama
yakni air terjun yang terletak di atas ketinggian sekitar 10 Km di atas permukaan
air laut dengan nama Limbong Kamandang. Untuk mencapai air terjun ini,
pengunjung mesti melewati jalan yang terjal dan berliku dan menawarkan
panorama yang sangat eksotis, mengingat dalam perjalanan untuk mencapainya
pengunjung dapat mengamati kota Tapango dan hamparan kebun warga yang
terhampar alamiah nan indah.

AIR TERJUN INDO RANNOANG


Keindahan yang sungguh juga amat menyejukkan saat menapakkan kaki di
Kabupaten Polewali Mandar adalah mengunjungi daerah bagian pedalaman
utamanya di Kecamatan Anreapi. Yang untuk mencapainya dapat menempuh
perjalanan ke arah Utara dari ibukota Polewali Mandar dengan jarak tempuh sekitar

7 Km dan berada di ketinggian sekitar 201 m di atas


permukaan laut. Yang menarik di tempat kunjungan
wisata ini adalah selain airnya yang mengalir jernih
dan tidak pernah kering kendati dalam musim kemarau
ini adalah juga sangatlah alamiah dan mengalirkan air
yang sangat jernih
SUNGAI MANDAR
Sungai Mandar selain dijadikan objek masyarakat
untuk melakukan berbagai aktivitas, acapkali pula
sungai ini diklaim sebagai refleksi jati diri dan watak orang Mandar pada alam.
Ditambah dengan sejarah dan mitos yang melekat pada sungai ini yang diyakini
dapat membantu menyembuhkan beberapa penyakit bagi mereka yang turun
berendam di sungai ini. Sungai ini terletak di Kecamatan Tinambung sekitar 65 Km
dari ibukota Kabupaten Polewali Mandar.

SUNGAI BIRU
Permandian Sungai Biru yang terletak di Kecamatan Binuang ini, untuk
mencapainya bisa ditempuh dengan melakukan perjalanan sekitar 10 Km ke arah
Selatan ibukota Polewali Mandar. Biru adalah salah satu objek wisata yang selain
menawarkan keindahan liukan sungai yang indah nan jernih. Di tempat ini pula bisa
dinikmati wisata agro atau buah-buahan seperti Langsat, Durian dan
Rambutan pada musim-musim tertentu.

3.Wisata agro
LANGSAT
Wisata agro adalah salah satu andalan wisata di Kabupaten Polewali Mandar. Salah
satu andalan pada wisata ini adalah Langsat yang telah menjadi kekhasan Polewali
Mandar. Pada musim-musim tertentu, hampir di semua kecamatan, utamanya yang
terletak di pedalaman seperti: Anreapi, Binuang, Matangnga, Tapango, Matakali,
Campalagioan, Luyo, Mapilli, Balanipa, Limboro, dan Alu, serta Tu'bi Taramanu jenis
buah-buahan ini sangat mudah ditemukan. Dan yang paling ramai dikunjungi oleh
para wisatawan pada musim-musim Langsat adalah di Kecamatan Binuang yang
untuk menjangkaunya bisa ditempuh dengan perjalanan menuju ke arah Selatan
dari ibukota Polewali dengan jarak temph berkisar 3 Km. Di tempat ini pengunjung
akan mendapati kedai yang bertebaran di setiap sisi
jalan.
JAWAWUT, KOPI & NANGKA

yang tersebar
kabupaten ini.

di

Kekayaan wisata agro lain yang relatif khas di Kabupaten


Polewali Mandar adalah jenis Jawawut, Kopi, dan
Nangka. Dan untuk memperolehnya bisa didapati di
pasar-pasar tradisional
setiap
kecamatan
di

PADI
Polewali Mandar cukup
dikenal
sebagai
kabupaten yang surplus
padi.
Beberapa
kecamatan yang menjadi
penghasil padi dengan
mengandalkan
aliran
irigasi
adalah
Kecamatan
Mapilli,
Tapango, Wonomulyo,
Polewali, Matakali, Luyo. Sedangkan di Kecamatan lain seperti Tinambung, Limboro,
Alu, Tu'bi Taramanu, Matangnga dan Balanipa lebih mengandalkan air tadah hujan.
Yang menarik di beberapa tempat yang pola cocok tanamnya mengandalkan tadah
hujan tersebut, padi yang berjenis beras merah dengan kandungan gizi yang
sangat tinggi acapkali dapat kita temukan. Sehingga tidak heran, jika berkunjung
ke Polewali Mandar, maka pemandangan jejeran hamparan sawah akan sangat
banyak ditemukan di sisi kiri dan kanan jalan.
RAMBUTAN

Buah-buahan khas lainnya adalah Rambutan, untuk bisa menikmatinya hampir


sama dengan Langsat juga terdapat di hampir semua kecamatan yang ada di
Polewali Mandar pada musim-musim tertentu.
DURIAN DAN KELAPA
Khusus buah Durian di Kabupaten Polewali Mandar bisa
dijumpai di beberapa kedai di sepanjang jalan poros
Kecamatan Polewali hingga ke arah Timur di Kecamatan
Binuang. Di kedai-kedai itu para pejalan biasa singgah
dan mencicipi buah Durian. Tidak itu saja, pada musimmusim tertentu, Durian bahkan bisa ditemui di hampir
semua pasar tradisional yang tersebar di semua kecamatan di kabupaten Polewali
Mandar. Sedang buah Kelapa sebagai komoditas unggulan juga bisa ditemukan di
hampir
semua wilayah
kecamatan
di
Polewali
Mandar.

4.WISATA KULINER :
GOGOS
Gogos dapat kita jumpai di beberapa kedai-kedai yang berjejer di sepanjang jalan
poros kecamatan Tinambung hingga Limboro pada malam hari lengkap dengan
kepulan asap pembakarannya. Makanan ini dibungkus dengan daun Pisang dan
terbuat dari beras pulut dicampur dengan santan kelapa lalu diasapi dalam tatakan
pembakaran. Mengingat kemasannya yang sangat khas dan terjaga ini. Biasanya
gogos juga diisi dengan ikan yang telad ditumbuk
sebagai pelengkap kenikmatannya.

IKAN TERBANG
Tuing-tuing (ikan terbang) biasanya disandingkan
dengan jepa atau makanan lain seperti nasi. Ikan
Tuing-tuing banyak dijumpai di daerah pesisir Polewali
Mandar utamanya di daerah Pambusuang Kecamatan Balanipa dan Karama serta
-Tangnga tangnga Kecamatan Tinambung sekitar 30 Km dari ibukota Polewali. Cara
mengolahnya adalah dengan jalan menggoreng atau merebusnya lalu dibuat sayur

yang dicampur santan dan kunyit serta repah-rempah lainnya. Ikan ini juga bisa
dinikmati dengan jalan membakarnya dan kemudian disantap dengan
menghidangkannya bersama jeruk peras dan cabe rawit yang telah dibuat serupa
ulekan.
SARA'BA DAN PISANG GORENG
Makanan dan minuman khas Polewali Mandar yang
juga menarik adalah minuman sara'ba yang akan lebih
lengkap jika disuguhkan bersama singkong goreng
sebagai cemilan tambahannya. Minuman khas ini setiap
saat tersedia di kedai-kedai di hampir semua kecamatan yang ada di Polewali
Mandar. Sebagai minuman yang dibuat dari racikan Jahe, merica, telur, dan gula
merah, sara'ba diyakini jika disajikan dalam keadaan hangat, akan mampu encegah
masuk
angin.
Sehingga
tidak heran, kedai-kedai
sara'ba dan pisang goreng
ini akan sangat ramai
dikunjungi oleh warga pada
malam hari.
GOLLA KAMBU
Golla
Kambu
sebagai
makanan khas masyarakat
Polewali Mandar terbuat
dari beras pulut yang
dicampur
dengan
gula
merah
lalu
dikemas
dengan menggunakan daun
Pisang
kering.
Untuk
memperoleh makanan khas ini dapat dijumpai di hampir semua pasar-pasar
traditional yang ada di wilayah Kabupaten Polewali
Mandar
khusunya
di
Kecamatan
Campalagian,
Balanipa, Tinambung, serta Limboro.

JEPA
Pilihan wisata kuliner yang khas dan sangat menarik untuk dinikmati oleh para
pejalan tiap kali bertandang ke Polewali Mandar adalah mencicipi makanan khas

jepa. Makanan jenis ini banyak didapati di beberapa pasar tradisional di hampir
semua kecamatan di Polewali Mandar. Selain mencicipi jepa, yang menarik untuk
diamati juga adalah cara pembuatannya yang masih sangat tradisional. Bahan
dasar jepa terbuat dari singkong dan juga sagu yang ditumbuk dan diperas
kemudian dimasukkan ke dalam panjepangan (cetakan) ditindih lalu diasapi.
Hampir bisa dipastikan makanan khas ini akan sanggup menggugah selera makan,
dan juga sangat gampang untuk dibawa
pulang sebagai oleh-oleh, sebab selian
enteng dan kering makanan ini juga
cukup bisa bertahan lama.

5.WISATA SOSIAL :
MANDAR PENENUN SUTERA
Polewali Mandar Kabupaten sungguh [baik] dikenal sebagai pusat sutera yang menenun
produksi. [Itu] mempunyai aneka pilihan banyak orang alasan dan mempola mendisain. Pusat
sutera yang menenun produksi dapat ditemukan beberapa daerah seperti Tinambung, Balanipa,
dan Limboro lebih dari 25 Barat Km bagian dari Polewali. Hampir semua penenun adalah
wanita-wanita sebab konsep Siwaliparri Keikutsertaan. Karena wanita-wanita, [itu] adalah
lambang loyalas dan integritas untuk suami mereka.

PEMBUAT GULA AREN


Aktivitas Mandar Orang-Orang untuk mendukung rumah tangga sedang membuat suatu
goresan/ukiran di (dalam) pohon gula aren untuk memperoleh getah. [Itu] adalah bahan gula
aren [yang] terutama yang tinggal di area gunung. [Itu] dapat melayani secara langsung sebagai
hidangan lokal atau mengirimkan ia/nya kepada pusat [dari;ttg] produksi gula aren tradisional di
(dalam) Balanipa, Limboro, Tinambung, dan lain

PERUSAK/INTERUPTOR BUAH KEMIRI


Konsep Siwaliparri' ( Keikutsertaan Wanita-Wanita di (dalam) mencari-cari pendapatan rumah
tangga) dapat dilihat di sini di (dalam) aktivitas sehari-hari di (dalam) mematahkan kulit/kerang

buah kemiri. Kamu dapat temukan aktivitas ini di (dalam) Limboro Dan Alu Daerah 35 Km dari
Polewali menuju ke Barat.

PEMANCINGAN
bahari Adalah salah satu dari orang-orang Mandar [yang] lokal Karakteristik. Ini berarti itu
menangkap ikan di (dalam) perairan sebagai aktivitas Mandar [yang] sehari-hari Orang-Orang.
Kamu temukan kultur [yang] unik ini dengan secara kebiasaan aktivitas memancing Mandar
Perairan sepanjang area daerah yang pantai.
KAMBING DOMESTICATOR
Aktivitas harian yang kebanyakan orang-orang merusak sore [itu] sedang mencari kambing
mereka. Binatang ini biasanya dijinakkan oleh orang-orang Mandar tradisional. Temukan
pandangan [yang] jarang ini dekat Palippis jalan ke Tinambung tentang 20 Barat Km bagian dari
Polewali. Mereka menjinakkan kambing itu untuk meningkat/kan mendapat [hidup/tinggal].

SENI BUDAYA
KESENIAN TRADISIONAL:
KEKE
Keke merupakan alat musik tadisional Mandar. Keke terbuat dari
bambu yang berukuran kecil yang diujungnya terdapat daun
kelapa kering yang dililitkan sebagai pembawa efek bunyi yang
dihasilkan oleh alat tiup ini. Biasanya alat musik tradisional ini
dimainkan di sawah ata ladang milik warga untuk mengisi
kesepian para petani saat menunggui ladang atau sawah mereka.
Kini, alat musik tiup inipun acapkali dimainkan untuk kepentingan
seni pertunjukan dan dikolaborasikan dengan alat musik
tradisional lainnya.

CALONG
Kabupaten
Polewali
Mandar
pada
tidak bisa lepas dari banyaknya kesenian
tumbuh
dan
berkembang
dalam
Salah satu keberagaman itu ada pada
musik tradisi. Khusus pada bidang ini,
mulai dapat terasa jika menyaksikan alat
dipergunakan, salah satunya adalah
musik yang terbuat dari batok kelapa
bilahan bambu di atasnya). Biasanya alat
dimainkan secara solo, tetapi pada
perkembangannya, alat
musik ini pun mulai
dikolaborasikan dengan beberapa alat musik lainnya.
Calong tidak jarang diusung ke atas panggung
pementasan musik secara kolaboratif.

kenyataannya
tradisi
yang
keberagaman.
bidang
seni
keunikapun
musik
yang
calong
(alat
dengan tatakan
musik
ini

PARRAWANA
TOWAINE&
PAKKALINDA'A
Kepiawaian lain dari para seniman di Kabupaten
Polewali Mandar adalah kehebatan para penabuh
rebana (alat musik perkusi). Yang uniknya justru digiati
oleh kelompok perempuan atau yang acap dikenal
sebagai parrawana towaine (perempuan penabuh
rebana). Untuk menyaksikannya, biasanya pentas
dilakukan saat ada kenduri keluarga yang memang
menazarkan untuk menampilkan jenis kesenian ini atau
pada acara-acara pementasan kesenian lainnya yang
mengundang khusus para parrawana towaine sebagai
salah satu pengisi acara. Selain perempuan penabuh perkusi, genre kesenian sastra
lisan tradisional di Polewali Mandar yang tak kalah menarik dan uniknya adalah
kalinda'da (sastra lisan tradisional Mandar) yang pola permainannya seperti
berpantun. Khusus untuk kesenian ini, dapat disaksikan pada acara totamma'
mangaji (khatam Al-Qur'an) yang disertai dengan passawe sayyang pattu'du
(menunggang Kuda menari). Pakkalinda'da (pelantun syair) dengan dibarengi
gerakan-gerakan lincah melantunkan kalinda'danya di depan kuda menari yang
ditunggangi oleh perempuan cantik.
PAKKACAPING & PAPPAMACCO'
Pakkacaping juga adalah salah satu genre kesenian pertunjukan musik rakyat.
Biasanya permainan ini dimainkan oleh para seniman di Polewali Mandar dengan

jalan meramunya dengan beragam pola petikan kecapi dan ditimpali dengan
nyanyian dalam bentuk syair atau yang lebih biasa disebut tere (ungkapan puitik
dalam bentuk cerita atau kelakar). Biasanya pada saat dipentaskan, pakkacaping
tidak jarang dipaketkan pula dengan pappamacco'
yang dalam pemanggungannya dilakukan dengan
menjejerkan beberapa gadis rupawan di atas panggung
pertunjukan yang didepannya disiapkan sebuah tempat
untuk memasukkan yang diberikan oleh penonton
yang berniat menyaksikan kerupawanan sang gadis
dari jarak dekat. Dengan gaya yang kocak para
penonton meletakkan beberapa lembar uang atau
benda berharga lainnya ke dalam wadah.

TARI & PA'MACCA


Tari dan Pa'macca (pencak silat) merupakan salah satu dari jenis seni gerak yang
menggunakan gestur yang sangat menarik dan indah. Tari dan pa'macca dapat
disaksikan pada beberapa even kesenian dan juga di acara hiburan masyarakat.
Seperti hajatan dan penjemputan tamu-tamu penting. Pada seni gerak Pa'macca,
tiap gesturnya biasanya mengambil pola gerakan ilmu macca ( bela diri) kemudian
diramu dalam konsep seni pertunjukan.

WISATA RITUAL :
PERNIKAHAN

Ritual lain di masyarakat Polewali Mandar adalah kenduri pernikahan, sebab selain
karena budaya masyarakat Mandar banyak dipengaruhi oleh peradaban Islam
sebagai agama yang dominan, juga karena aroma ritual budaya peninggalan
leluhur juga masih sangat kuat melekat. Salahsatunya adalah acara mallattingi
sebagai prosesi awal yang dilakukan sebelum melangkah ke acara ijab kabul dan
akad nikah baik perempuan maupun laki-laki. Ritual ini sangat mudah dijumpai
karena hampir selalu ada di setiap acara pernikahan
yang diadakan oleh masyarakat POlewali Mandar.
SAYYANG PATTU'DU
Ritual yang paling khas di Polewali Mandar adalah
totamma' mangaji (khatam Al-Qur'an). Pada acara ini
acapkali
ditandai
dengan
pessaweang
sayyang
mattu'du' (penunggangan Kuda meanri) yang dilakukan
oleh
perempuan-perempuan
Mandar
dengan
mengenakan pakaian adat dan diarak keliling kampung
dengan diiringi parrawana (pemukul rebana) diselingi
dengan kalinda'da' (sastra lisan Mandar). Acara serupa
ini biasanya dihelat berbarengan dengan acara Maulid
di hampir semua kecamatan yang ada di Polewali
Mandar. Menariknya, ritual semacam ini biasanya
diawali dengan pambacangan (upacara syukuran)
dengan melantunkan barsanji (tembang pujian kepada Rasulullah) saat pagi dan
siang harinya. Dan pada sore harinya baru digelar acara sayyang pattu'du'.
Kecamatan yang paling sering melakukan ritual ini adalah Polewali,
Matakali, Wonomulyo, Campalagian, Mapilli, Luyo, Balanipa,
Tinambung, Limboro, dan Alu.
PENYUCIAN BENDA PUSAKA
Massossor sossorang (menyucikan pusaka) adalah ritual yang
menarik. Tidak jarang ritual ini diawali dan dirangkaikan dengan
beragam prosesi adat lainnya. Khusus untuk massossor sossorang
misalnya, maka prosesi yang mesti mendahuluinya adalah
menggelar acara mappauli banua (mengobati kampung) dan
mattula' bala (menolak bala) yang akan dilanjutkan dengan
penyucian dan acara ziarah ke kuburan para tetuah leluhur
kampung sebagai bagian yang tak terpisahkan dari acara massossor sossorang.
Acara ini hingga kini mulai jarang ditemukan. Dan salahsatu daerah yang hampir
tiap tahun menggelar acara penyucian sossorang ta'bilowe (gong pusaka) adalah
Desa Mosso Kecamatan Balanipa yang untuk menjangkaunya bisa ditempuh dengan
melakukan perjalanan darat ke arah Barat ibukota Polewali sekita 30 Km. Dan
berada sekitar 8 Km dari ibukota Kecamatan Balanipa ke arah Utara di atas wilayah
pegunungan.

PELANTIKAN ADAT
Acara pelantikan adat atau arayang adalah ritual yang
juga sangat khas pada masyarakat Mandar. Biasanya
pada ritual ini ditandai dengan penyematan sokko
biring (kopiah khas Mandar) dan penyerahan keris
pusaka kepada arayang yang dilantik dan dilakukan
oleh pappuangan atau petinggi adat yang berperan
mewakili warga. Pada prosesi ini juga dirangkaikan dengan upacara massossor
(penyucian) benda pusaka dan pengucapan janji di depan khalayak warga yang
mengikuti prosesi tersebut. Sayangnya acara ini agak susah ditemukan mengingat
biasanya acara ini hanya diselenggrakan pada saat ada arayang yang mangkat dan
digantikan oleh arayang yang baru.

WISATA ARKEOLOGI :
MAKAM TODILALING

Kompleks makam Todilaling berada di Desa Napo, Kecamatan Limboro, Kabupaten


Polewali Mandar ini adalah makam raja pertama kerajaan Balanipa. Kini, makam itu
tidak begitu tampak, kecuali batu nisan yang terhimpit di antara akar pohon
beringin. Untuk mencapai kompleks makam ini perjalanan bisa dimulai dari ibukota
Polewali menuju arah Barat Kecamatan Balanipa sekitar 30 Km lalu di daerah
Layonga, berbelok ke arah Utara menuju puncak bukit Napo sepanjang 3 Km. Di
atas puncak bukit Napo dan di bawah naungan rindangnya pohon beringin itulah
raja pertama Balanipa dimakamkan. Konon di tempat makam itu pula dikebumikan
beberapa dayang-dayang dan penari serta beberapa penabuh gendang yang

dengan setia menyertai raja pertama Balanipa itu ke dalam liang lahat, sebagai
bukti kesetiaan.
MAKAM TOMEPAYUNG
Situs makam lain yang juga berada di atas puncak
bukit dan hanya berjarak sekitar 3 Km dari kompleks
makam
Todilaling
adalah
kompleks
makam
Tomepayung atau raja kedua Balanipa. Yang menarik
pada kompleks makam raja ini adalah adalah bala tau
(arena sabung orang) dan laliang tallu (tiga tungku)
besar yang konon yang konon keduanya adalah tempat warga yang terlibat silang
sengketa. Khusus untuk bala tau digunakan bagi para laki-laki yang terlibat dalam
satu perkara, sedangkan untuk laliang tallu jika yang terlibat perkara adalah
perempuan.
MAKAM
TOMAKAKA
PONDI
Salah satu situs makam
pejuang kerajaan Balanipa
Tomakaka Pondi atau yang
bergelar Laso Mosso ini
terletak di puncak gunung
Desa
Mosso
Kecamatan
Balanipa.
Makam
Laso
Mosso ini terletak 800 Meter
dari area perkampungan
warga
dan
untuk
mencapainya dapat melalui jalan yang terjal, berkelok, dan menanjak. Untuk
mencapai ke puncak Mosso satu-satunya akses jalan
yang dapat ditempuh adalah dengan berjalan kaki.
MAKAM PUANG TOWARANI
Kompleks makam Towarani terletak di Desa Tandung
Kecamatan Tinambung, sekitar satu kilometer dari
jalan poros trans Sulawesi Barat. Puang Towarani
adalah salah satu panglima perang kerajaan Balanipa
abad XVII yang dikenal pemberani. Di kompleks makam ini terdapat 125 makam,
termasuk makam Puang Towarani dan dua makam pengawalnya yang terletak di
samping kanan. Yang menarik dari kompleks makam Puang Towarani adalah
banyaknya
pengunjung
yang datang dengan niat
untuk
massamayu
(syukuran
dan
atau
hajatan).
ALLAMUNGAN
Allamungan
Batu
yang
tujuh kerajaan di pesisir
pedalaman dalam sebuah
sekitar abad ke 18 yang

menjadi simbol penyatuan


dan tujuh kerajaan di
konfederasi
Mandar
di
diprakarsai
oleh

Tomepayung saat ia memerintah kerajaan Balanipa. Penyatuan yang ditandai


dengan batu yang ditanam ke dalam tanah ini terletak di Luyo Kecamatan Luyo
sekitar 25 Km dari ibukota Polewali.

MAKAM TO SALAMA
Salah satu makam tosalama' (yang dikeramatkan) di Polewali Mandar adalah yang
terletak di Pulau Karamasang Dusun Pulau Tangnga Kelurahan Ammassangan
Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar. Di tempat ini dimakamkan Abdul
Rahim Kamaludding atu lebih dikenal dengan nama Syech Bil Ma'ruf. Salah satu
tokoh penganjur agama Islam pertama di Tanah Mandar. Nisan pada makam ini
terbuat dari batu padas sedangkan badan makam terbuat dari batu kapur dan

untuk mencapainya dapat ditempuh dengan mengendarai perahu motor sekitar 15


menit dari ibukota Polewali.
SENI KRIYA DAN ARSITEKTUR :
PATUNG
Fokus lain yang bisa diamati dari keberagaman mosaik
kesenian genre seni patung dan arsitektur adalah
adanya beberapa patung yang memiliki nilai sejarah.
Salah satunya adalah patung Hj. Andi Depu salah
seorang tokoh pahlawan perempuan Mandar yang
mempertahankan merah putih pada zaman penjajahan.
Patung ini dapat dijumpai di ibukota Kecamatan
Tinambung. Tepatnya di pinggir jalan lintas propinsi. Selain itu patung yang juga
dapat diamati sebagai representasi dari hasil
cipta
karya seni patung di Polewali Mandar adalah
patung
atau tugu perjuangan yang terletak di
Kecamatan Polewali.
MASJID LAPEO
Salah satu arsitektur eksotik yang dapat
dikunjungi di Kabupaten Polewali Mandar
adalah
pada Masjid Nuruttaubah atau yang lebih
dikenal
sebagai masjid Imam HM Tahir Imam Lapeo salah seorang tokoh sufistik Mandar.
Selain arsitektur yang unik, masjid ini sekaligus menjadi saksi sejarah penyebaran
Islam tanah Mandar. Masjid ini terletak di Lapeo
Kecamatan Campalagian sekitar 35 Km arah Barat dari
ibukota Polewali.

UKIRAN
Sedang khusus bentuk ukiran khas Mandar
Mandar dapat diamati pada pernak- pernik
panggung
Polewali
Mulai
dari
pintu,
dan
tangga,
yang
menyisakan kekhasan seni ukir.

di Polewali
rumah
warga
Mandar.
jendela,
model
biasa

Ada ciri pahatan dan ukiran Mandar yang tersisa


disetiap hasil aktivitas kesenian ini. Membuat ia
menjadi
menarik
dan
berbeda
dari
daerahdaerah
lainnya,
sebab
memiliki nilai dan makna
tersendiri sebagai bagian
dari pemahaman konsep
dasar seni ukir atau pahat
dan
arsitektur
orang
Mandar
PEMBUAT KURSI
Hasil
lain
dari
genre
kesenian kriya atau pahat
di Kabupaten Polewali Mandar juga dapat diamati pada hasil karya pembuatan
kursi. Kendati tidak tradisional namun pada karya pembuatan kursi ini dapat
diamati keterampilan dan cita rasa seni para pembuatnya. Yang khas adalah karena
pada pembuatan kursi ini tidak jarang memanfaatkan potensi kayu lokal, seperti
batang pohon kelapa. Produk ini bisa bersaing dengan produk pabrikan. Pengrajin
kursi serupa ini dpaat ditemui di Kecamatan Tinambung.

RUMAH ADAT
Ciri lain dari arsitektur Mandar di Polewali Mandar juga dapat diamati dari bentuk
khas rumah masyarakat Mandar yang rata-rata menggunakan jenis rumah
panggung. Yang bagi masyarakat Mandar memiliki nilai filosofis bagipenggunanya,
selain bernilai ekonomis. Hal lain adalah kekhasan ornamen ukiran yang biasanya
melekat pada dinding dan jendelanya, seakan ikut memberikan kekhasan dari
rumah panggung Mandar di Polewali Manda
ANGKUTAN TRADISIONAL:
KUDA BEBAN

gelondongan, gabah,
lainnya.

Alat transportasi lain yang khas di Kabupaten Polewali


Mandar adalah kuda beban yang biasanya digunakan oleh
masyarakat untuk mengangkut barang seperti kayu
dan
juga
hasil
panen

BENDI
Selain
alat
transportasi di laut atau
sungai,
Kabupaten
Polewali Mandar mempunyai
beragam transportasi
alat darat. Salah satunya
adalah bendi yang
kebanyakan
dipergunakan
sebagai salah satu pilihan alat transportasi untuk menghubungkan antara satu
kecamatan dengan desa lainnya. Beberapa kecamatan yang masih banyak
menggunakan alat transportasi ini adalah Mapilli, Campalagian, dan Tinambung.
LEPA-LEPA

Sebagai alat transportasi, lepa-lepa (perahu tradisional) juga adalah salah satu alat
transportasi yang kerap digunakan oleh warga Kabupaten Polewali Mandar untuk
menangkap ikan dan memancing. Selain lepa-lepa juga biasa digunakan sebagai
alat penyeberangan sungai. Bahkan digunakan sebagai
pengangkut barang dan pasir di beberapa sungai di
beberapa Kecamatan.
PERAHU MOTOR
Perahu motor sebagai alat transportasi juga biasa
digunakan oleh warga untuk menyeberangi suatu pulau
ke pulau lain yang tentu jarak tempuhnya relatif
terbatas. Untuk menggunakan perahu motor jenis ini dapat dijumpai di Kecamatan
Polewali dan Kecamatan Binuang yang menjadi satu-satunya alat transportasi untuk
menjangkau beberapa pulau yang ada di sekitar dua kecamatan itu. Sedangkan
perahu motor lainnya juga acapkali digunakan oleh warga untuk motangnga
(menangkap ikan di laut lepas) biasanya perahu ini dilengkapi dengan banyak
lampu untuk memacing Ikan yang akan menjadi tangkapan para pelaut di Polewali
Mandar. Yang menarik, dari segi bentuk kendali ia telah menggunakan mesin,
perahu
ini
masih
menyisakan
hasil
karya
tradisional
masyarakat
Polewali
Mandar
dalam
pembuatan perahu motor
jenis ini.
SANDEQ

&

SOPPE-

SOPPE'

Sandeq sebagai perahu


layar tradisional bercadik dua
pada masyarakat Polewali
Mandar kini seakan telah
menjadi
ikon
bagi
kehebatan
kebudayaan
maritim Mandar. Betapa tidak, pada sandeq dapat diamati kehebatan para pelaut
Mandar dalam mengarungi samudera dengan hanya mengandalkan perahu sandeq
yang memiliki dua cadik di sisi kanan dan kiri dan sanggup mengarungi lautan luas
hingga ke beberapa penjuru nusantara. Secara khusus pembuatan sandeq dapat
ditemukan di daerah Pambusuang, Kecamatan Balanipa, sekitar 20 Km ke arah
Barat dari ibukota Polewali. Jenis lain dari perahu layar tradisional Mandar yang
banyak ditemukan di sepanjang perairan Polewali Mandar adalah soppe-soppe'.
Perahu ini oleh warga biasanya digunakan sebagai alat transportasi untuk
menangkap dan memancing ikan di lautan.

SOUVENIR :
SARUNG SUTRA
Untuk
melengkapi
kunjungan ke Kabupaten
Polewali Mandar adalah
pulang dengan membawa
souvenir atau cinderamata. Di antara jenis yang ditawarkan di Kabupaten Polewali
Mandar adalah lipa' sa'be (sarung sutra Mandar) yang tentu sebagai karya
tradisional menawarkan beragam kekhasan corak, motif, dan ukuran. Selain itu,
kabupaten ini juga menawarkan hasil kerajinan tangan yang berupa meubel yang
terbuat dari akar kayu yang bernilai seni tinggi. Untuk mendapatkannya selain
dapat dijumpai di pasar-pasar tradisional di tiap kecamatan di Polewali Mandar,
pengunjung
juga
dapat
langsung
melongok
ke
tempat-tempat
pembuatannya
sebagai
sentra kerajinan warga.
JEMBIAH
Daya imaji nan terampil
juga dapat ditemukan pada
souvenir jenis keris dan
jemblah
Mandar
di
Kabupaten Polewali Mandar
yang
tentu
memiliki
kekhasan sendiri, disamping
beberapa kerajinan tangan
lainnya
seperti
miniatur
pesawat.
Untuk
mendapatkannya, selain dapat dijumpai di pasar-pasar tradisional di tiap
kecamatan di Polewali Mandar, pengunjung juga dapat
langsung melongok ke para empu atau di sentra-sentra
kerajinan warga.

PAHATAN
Jenis souvenir lain yang juga bisa dibawa pulang
adalah souvenir atau cinderamata jenis asbak yang
juga mempunyai pilihan yang beragam dan terbuat dari bahan-bahan lokal Polewali
Mandar. Selain itu pahatan kayu dalam bentuk kaligrafi juga dapat melengkapi
bahan bawaan sebagai cinderamata bagi setiap pengunjung ke Kabupaten Polewali
Mandar. Untuk mendapatkannya, selain dapat dijumpai di pasar-pasar tradisional di
tiap kecamatan di Polewali Mandar, pengunjung juga dapat langsung melongok ke
tempat-tempat pembuatannya sebagai sentra kerajinan warga.

Anda mungkin juga menyukai