Anda di halaman 1dari 4

TEMPAT WISATA YANG ADA DI SUMBA TIMUR

1. Air Terjun Tanggedu

Air Terjun Tanggedu adalah sebuah air terjun yang terletak di Desa Tanggedu,
Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

Untuk mencapai lokasi air terjun yang berada di Desa Tanggedu, kita harus menyisir
medan dengan melakukan trekking selama 30-45 menit. Lokasinya yang sangat jauh sepadan
dengan lanskap alam Tanggedu nan menawan.

Air terjun ini kerap dijuluki sebagai Grand Canyon dari Sumba Timur. Tingginya hanya
8 meter, tak semegah Niagara nan agung. Namun relief bebatuan putih yang mengapit dan jadi
perlintasan air di Sungai Tanggedu yang begitu jernih, membuat lanskap alam ini kian
mempesona. Sesekali terdengar kicau burung begitu riang bersahut-sahutan di sekitar air terjun.
Tidak sulit untuk kita tergoda melompat, dan berenang di hamparan sungainya nan segar.

Air terjun ini bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat yang
melintasi Desa Mondu dan Kampung Adat Prainatang. Air Terjun Tanggedu memiliki ciri khas
berupa relief bebatuannya yang unik. Airnya yang bersih bening kebiru-biruan membuat air
terjun ini indah luar biasa. Debit air yang cukup deras menggoda sekali untuk melakukan body
rafting atau tubing di sini. Terlebih, air sungai di sini tidak terlalu dalam, sehingga cukup apik
untuk melakukan aksi seru tersebut.
 Akses ke Air Terjun Tanggedu,

Jarak menuju Air Terjun Tanggedu memang terbilang jauh, kondisi jalannya pun belum
cukup baik, Berjarak sekitar 45 km dari Kota Waingapu, bisa di tempuh menggunakan roda
dua atau pun roda empat.sebelum tiba di tempat wisata ini wisatawan akan melewati Mondu
dan Kampung Adat Painatang.

Akses jalanan menuju Air Terjun Tanggedu memang belum begitu baik dan mulus.
Kendaraan yang di bawa harus diparkirkan di rumah warga Desa Tanggedu. Untuk masuk ke
dalam lokasi, cukup membayar tiket seharga Rp 2.000. Tidak perlu khawatir kalau wisatawan
lapar dan haus, ada deretan warga penjual makanan dan air kelapa muda di sepanjang jalan
menuju lokasi air terjun.

 Fasilitas di Air Terjun Tanggedu,

Seperti yang sudah disebutkan di atas sebelumnya, beberapa deretan warung makan dan
penjual es kelapa akan menemani petualangan wisatawan menuju Air Terjun Tanggedu. Jadi,
tidak perlu khawatir akan kehabisan bekal logistik makanan dan minuman.

Perlu diketahui bahwa Air Terjun Tanggedu ini masih dikelola oleh masyarakat sekitar.
Sepertinya, pemerintah setempat atau pihak swasta belum tertarik dengan keindahan yang luar
biasa di Air Terjun Tanggedu. Padahal spot petualangan ini adalah sebuah potensi yang baik
dan bagus.

Hal tersebut bisa dilihat dari fasilitas yang ada di sana. Memang, sekedar warung makan dan
kamar mandi sudah ada. Namun, untuk wisatawan yang ingin menghabiskan waktu lebih lama
di sini, sepertinya harus menginap di luar daerah, atau meminta rumah masyarakat di sana
untuk menjadi guesthouse. Ketidaklengkapan fasilitas ini bukan menjadi alasan untuk para
petualang untuk tidak bereksplorasi dan berpetualang di Air Terjun Tanggedu ini.
Keindahannya yang luar biasa patut mendapat perhatian lebih dan dirawat di tangan yang tepat.
2. Bukit Wairinding

Tanah Sumba memang dianugerahi pesona alam yang berbeda dengan keindahan
lainnya di Indonesia. Kondisi tofografi alamnya yang didominasi oleh rangkaian
pegunungan dan perbukitan kapur, menjadikan alam di Sumba Timur yang unik dan
eksotik ini berbeda dengan kabupaten lainnya di NTT. Bukit yang mulai ramai dikunjungi
para pelancong sejak menjadi salah satu lokasi syuting film yang disutradarai oleh Mira
Lesmana dalam film Pendekar Tongkat Emas ini, memang memiliki lanskap perbukitan
yang sangat indah. Mengunjungi tanah Sumba Timur Anda akan merasa menemukan
sekeping surga yang terhampar diantara perbukitan. Wairinding yang membuat
merinding! Terletak di Desa Pambota Jara, Kecamatan Pandawai atau sekitar 30 menit
perjalanan dari pusat kota Sumba Timur, bukit ini terlihat menakjubkan dengan vegetasi
padang rumputnya yang luas.

Lanskap Bukit Wairinding yang begitu elok dan sangat mempesona, membuat mata
para pengunjung seperti tak ingin berkedip dibuatnya. Hamparan padang savana yang
terhampar luas itu akan berwarna kuning saat musim kemarau dan sebaliknya berwarna
hijau pada musim penghujan. Mengunjungi Bukit Wairinding di kedua musim tersebut
pastinya akan memberikan kesan yang berbeda. Jika pengunjung datang di musim
kemarau, yakni antara Bulan Juli hingga Bulan Oktober maka suasana alam di sana akan
terasa seperti berada di Afrika, lengkap dengan padang savananya yang eksotik. Lain
halnya jika pengunjung datang di musim penghujan, suasana layaknya di perbukitan New
Zealand akan Anda rasakan setibanya di bukit ini. Bukit Wairinding merupakan tempat
yang tepat bagi para pengunjung yang ingin menikmati kesunyian, keheningan dan
keindahan yang masih sangat alami.
Selain lanskap perbukitannya yang eksotis, keindahan bukit ini pun terasa lengkap
dengan adanya sekumpulan anak-anak lokal di Wairinding yang hampir setiap harinya
terlihat bermain di sekitar area perbukitan. Mereka pun akan senantiasa menemani setiap
pengunjung yang datang ke bukit ini dengan antusiasnya. Tentunya hal tersebut mereka
lakukan dengan tulus tanpa mengharapkan sedikitpun imbalan dari para pengunjung.
Senyuman di wajah mereka yang sangat khas akan meninggalkan kesan mendalam di
benak para pengunjung, dan pastinya akan sulit terlupakan.

 Akses Menuju Lokasi

Terletak sekitar 25 km dari pusat Kota Waingapu, bagi para pengunjung yang
hendak mengunjungi bukit indah ini dapat menggunakan jasa travel, bis umum atau
apabila ingin lebih fleksibel dapat menyewa kendaraan bermotor di Waingapu. Untuk
tarif sewa mobil berkisar antara 500.000-600.000 sudah sepaket dengan drivernya,
sedangkan untuk penyewaan motor harga sewanya sekitar 100.000 rupiah per harinya
Kondisi jalan menuju lokasi Wairinding sangatlah bagus, sudah beraspal halus
meskipun jalannya berkelok-kelok. Anda akan melewati jalan trans Sumba Waingapu-
Waikabubak yang dikenal dengan “Letter S” karena topografinya yang berkelok-kelok.
Kurang lebih sekitar 30-45 menit lamanya berkendara, Anda akan sampai ke lokasi.
Yang menjadi patokan lokasinya adalah sebuah warung kecil yang berada di kanan
jalan. Sesampainya di sana, pengunjung dapat memarkirkan kendaraannya di lahan
parkir yang tersedia di sekitar warung yang sekaligus menjadi tempat tinggal
masyarakat setempat. Dari situ, pengunjung masih harus berjalan kaki mendaki bukit
yang berada di belakang warung kurang lebih 500 m.

 Harga Tiket Masuk (HTM)

Tidak ada pungutan tiket masuk resmi di Wairinding, namun setiap tamu yang
datang disarankan untuk mengisi buku tamu dan memberikan uang seikhlasnya saja
untuk kesejahteraan para masyarakat setempat.

 Fasilitas di Sekitar Lokasi

Tak ada fasilitas penunjang apapun di sekitar lokasi. Hanya terdapat sebuah
warung kecil di pinggiran saja namun itu pun tidak lengkap. Disarankan bagi
pengunjung yang hendak berkunjung ke sini untuk membawa bekal makanan terutama
minuman sebelumnya karena cuaca di Sumba Timur yang sangat terik di siang hari.

Anda mungkin juga menyukai