Anda di halaman 1dari 5

Pesona Keindahan Alam Desa di Penghujung Negeri

Oleh: Winarti

Riam Pancarek, 26 Januari 2019

Jalan menanjak semakin tinggi

Matahari beranjak meneruskan cahayanya

Terpecahkan oleh pohon rimbun

Menyisakan berkas bayangan dalam tapak

Gesekan kaki disambut tanah

Meninggalkan jejak oleh kaki tak bersepatu

Diiringi tawa riang dan celoteh ramai

Kamipun semakin menjauhi kebisingan

Semakin lama kami menapak

Deru kebisingan justru tergiang

Seperti deras hujan dari langit

Gemuruh riam bersahut-sahut merdu

Tibalah kami pada jernih riam pancarek

Batu besar dan pohon rimbun tertata alami

Memanjakan mata dan hati yang sendu

Menyejukan sanubari nan menjerit tertahan

Dan kini tersembuhkan oleh alam

Terimakasih Tuhan
Pesona Keindahan Potensi Pariwisata Alam Desa di Penghujung Negeri
Oleh: Winarti
Desa Sanatab adalah sebuah Desa yang terletak di daerah perbatasan negeri. Letaknya
yang jauh dari kota justru menyimpan banyak potensi tersembunyi yang masih jarang orang
mengetahuinya. Kami dari TIM KKN UNS Sajingan Besar mencoba mengeksplorasi kekayaan
pariwisata alam yang ada di Desa Sanatab melalui bidang Pariwisata dalam Program Kerja
Branding. Negeri ini sungguh kaya, di pelosok negeri yang jauh dari modernisasi terdapat
kekayaan alam yang masih terjaga indah dan alami.

Desa Sanatab yang terdiri dari 3 dusun yaitu Dusun Tanjung, Dusun Sawah dan Dusun
Batu Hitam. Masing-masing mempunyai potensi pariwisata alam yang berbeda-beda. Adapun
beberapa tempat yang sudah kami telusuri antara lain Riam Banokng, Riam Pancarek, Riam
Kayimayong, Riam Ogeng, dan Rumah Batu. Setiap tempat mempunyai keistimewaan dan
keunikannya masing-masing, dan tentu saja ada yang mudah di akses ada juga yang
membutuhkan perjuangan ekstra untuk dapat mencapai lokasi objek wisata tersebut.

Mari kita bahas satu persatu potensi pariwisata alam yang dapat menjadi refrensi jika
ingin berkunjung ke Desa Sanatab.

1. Riam Banokng

Riam Banokng adalah sebuah air terjun yang terletak di Dusun Tanjung. Riam adalah
sebutan air terjun dalam bahasa setempat dan Banokng berarti Singkong, pemberian nama
Banokng karena Desa Sanatab merupakan desa yang mempunyai banyak tanaman singkong.
Dilihat dari jumlah pengunjung, riam Banokng adalah objek pariwisata alam di Desa Sanatab
yang mempunyai pengunjung terbanyak. Apalagi jika tiba musim liburan maupun akhir pekan,
maka riam ini akan dipadati pengunjung yang datang dari warga sekitar desa maupun yang
datang dari luar Kecamatan Sajingan.

Penyebab ramainya pengunjung Riam Banokng adalah selain lokasinya yang mudah
diakses, pemandangan yang indah dan air yang jernih membuat pengunjung selalu memadati
riam ini. Riam Banokng terletak sekitar kurang lebih 2 KM dari jalan Raya. Jika ingin menuju
riam ini kita akan melewati jalan berbatu sudah ditata oleh warga setempat. Setelah setengah
jalan kita akan melewati sungai kecil yang menotong jalan, namun jangan khawatir karena
sungai ini masih bisa dilewati oleh kendaraan bermotor karena cukup dangkal dan alirannya
yang tidak deras.

Sesampainya di Riam Banokng kita akan dibuat takjub dengan keindahan


pemandangan yang tersuguhkan. Alirannya yang tidak terlalu deras dengan air yang jernih dan
batu-batu besar yang tertata alami mampu membuat kita langsung segera merasakan kesejukan
airnya. Selain itu pemandangan dibalik riam yaitu gunung rumput dan perbukitan yang berdiri
kokoh semakin melengkapi keindahan Riam Banokng, seakan-akan menyambut kedatangan
setiap pengunjung yang ingin melepas lelah dan melepas penat setelah berhari-hari bekerja.

2. Riam Pancarek

Riam Pancarek adalah sebuah air terjun yang juga terletak di dusun Tanjung, untuk mencapai
riam ini memang tidaklah mudah, kar ena kita akan melewati jalan yang panjang untuk sampai
di tempat, untung saja sekarang akses menuju riam sudah dipermudah dengan jalan yang sudah
di beton sehingga dapat diakses dengan kenaraan roda dua. jarak tempuh Riam Pancarek yaitu
sekitaran 5 KM atau jika ditempuh dengan jalan kaki memakan waktu sekitar 30 Menit. Setelah
melewati jalan yang menanjak kita akan sampai pada penghujung jalan yang bertuliskan Riam
Pancarek. Yaitu ditandai dengan tangga untuk turun kebawah. Tentunya harus ekstra hati-hati
karena jalananya yang curam.
Setelah menempuh jalan menurun sekitar 400 meter kita akan sampai pada Riam
Pancarek. Dan benar saja bahwa ini adalah layaknya surga yang tersembunyi. Air terjun dengan
tinggi sekitar 8 Meter yang mengalir deras dari balik batu yang sangat besar mengalir menuju
air yang hijau, menandakan bahwa riam ini memang memiliki kedalaman air 3-5 Meter. Yang
membuat Riam Pancarek semakin menawan adalah pepohonan rimbun yang mengelilingi riam
ini semakin membuat siapa saja yang datang merasakan kedamaian dan ketenangan yang
mendalam. Batu-batu besar yang tertata alami menjelaskan bahwa rism ini tidsk boleh dirusak
dan dicemari.

3. Riam Kayimayong dan Rumah Batu

Riam Kayimayong adalah sebuah riam yang terletak di dusun Tanjung, riam ini
memiliki jalur dan aliran air yang sama dengan riam Pancarek. Riam Kayimayong memiliki
jarak sekitar 3 KM dari Riam Pancarek. perjalanan menuju Riam Kayimayong bisa dibilang
cukup berat karena jalanan yang terus menanjak dan berbatu. Namun rasa lelah itu akan hilang
karena sepanjang perjalanan menuju riam kita akan disuguhkan dengan pemandangan indah
perbukitan dan gunung hijau yang masih asri, selain itu karena terletak diperbukitan kita juga
mampu melihat pemandangan Desa Sanatab dari atas, sungguh indah bukan.Sayangnya saat
kita sampai di Riam Pancarek sedang dilakukan pembangunan proyek PDAM yang airnya akan
dialirkan menuju Kabupaten Sambas. Banyak batu-batu besar yang dipecah sehingga membuat
riam ini terlihat tidak alami lagi. Sehingga kamipun tidak bisa berlama-lama disitu.
Akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju tempat lain di atas riam ini. Yaitu
Rumah Batu. Perjalanan menuju rumah batu juga tidak kalah menantang. Dengan didampingi
oleh Bang Roy salah satu pemangku adat Desa Sanatab kami diantar menembus hutan dan
melintasi aliran sungai yang deras. Lalu sekitar 20 menit perjalanan akhirnya kami mencapai
pada suatu batu yang sangat besar dengan tinggi sekitar 10 meter. Dan dibalik batu tersebut
terdapat rumah milik warga yang sudah ditinggalkan sejak lama.
Berdasarkan keterangan Bang Roy, Rumah ini sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu. Rumah
ini tentu saja tidak bisa disebut rumah yang layak, karena hanya terdapat satu ruagan yang
dipakai untuk segala aktivitas mulai dari dapur, tempat tidur hingga penyimpanan hasil
berladang. Yang menjadikan rumah ini istimewa adalah letaknya yang tepat dibawah batu besar
yang berdiri kokoh tanpa termakan usia. Tempat ini mempunyai keunikannya sendiri karena
sangat langka rumah yang berada persis dibawah batu.

Sebenarnya masih banyak potensi pariwisata alam yang berada di Desa Sanatab yang
belum berhasil kami telusuri. Namun karena terbatasnya waktu sehingga belum semua tempat
kami datangi. Harapannya potensi alam yang ada dapat terus di jaga dan di kelola dengan baik.
potensi pariwisata tersebut jika dikelola dengan baik tentunya mampu mengangkat
perekonomian warga sekitar. Sehingga selain sektor pariwisata yang dapat terangkat, kekayaan
kerajinan dan kesenian Desa Sanatabpun dapat meningkat seiring banyaknya pengunjung yang
datang untuk megunjungi objek wisata alam tersebut. Maka sebagai generasi Muda marilah
kita jaga dan kita lestarikan kekayaan Salam yang ada.

Anda mungkin juga menyukai