“Rakihan danau yang indah air terjun membawa cerita, saka selabung betemu
cinta, kenngan indah terpatri disana…….”
-Sepenggal lirik lagu BUMI OKU SELATAN-
Danau yang di kelilingi perbukitan dan kebun kopi tersebut tampak sunyi
dan hambar, tidak terlihat fasilitas yang di sediakan untuk pengunjung, pondok-
pondok untuk bersantai sudah ambruk rata dengan rerumputan yang menjalar
hampir di setiap sudut. Dahulunya danau tersebut merupakan kawasan favorit
tempat rekreasi dikala musim libur telah tiba. Minimnya perhatian pemerintah
setempat membuat objek wisata ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat luas,
sehingga tempat ini terbengkalai dan terlihat menyedihkan dibalik pesona yang
dimilikinya.
1
Bumi Sriwijaya merupakan nama lain kota palembang yang merupakan Ibu Kota dari
Provinsi Sumatera Selatan.
digunakan untuk menyusuri sekitran danau. Sebenarnya jika danau Rakihan
tersebut dikelolah dengan baik akan menjadi tonggak perekonomian yang
membantu masyarakat sekitar. Namun, kerana kurangnya perhatian dari
pemerintah setempat serta akses untuk menuju ke lokasi terbilang jauh dan
ditambah lagi akan kurang memadainya infrstruktur menjadikan tempat ini tidak
terawat seperti tidak bernyawa.
Jika dilihat lebih jauh, danau tersebut sebenarnya memiliki pesona yang
sangat indah. Salah satu keunikan yang dimiliki adalah airnya yang sering
berubah-ubah bisa menjadi berwarna merah, hijau lumut, biru, bahkan keruh
seperti diaduk-aduk. Tidak heran, mungkin karena danau tersebut banyak
mengandung batu belerang. Fenomena tersebut kemudian dikaitkan oleh
masyrakat dengan cerita mistis, Menurut cerita masyarakat setempat bahwa
danau rakihan sering kali dijadikan masyarakat sebagai perlambang terjadinya
peristiwa besar di Indonesia, seperti halnya kejadian Tsunami di Aceh, sekitar
seminggu sebelum kejadian masyarakat melihat Air danau berwarna merah, saat
itu masyarakat yang mengerti sudah tau akan ada kejadian besar suatu peristiwa
yang akan banyak memakan korban yang akan terjadi di Indonesia, sama halnya
Peristiwa kejadian di Sumatera barat Air danau tiba-tiba berubah keruh dan
kemerahan, padahal aslinya Air danau bening berwarna ke hijauan. Namun
terlepas dari benar atau tidaknya cerita tersebut, masyarakat tetap menghormati
serta tidak takut untuk berkinjung.