[11]
merupakan sungai yang berada di Kalimantan Barat. Sungai ini merupakan sungai terpanjang
di pulau Kalimantan dan sekaligus menjadi sungai terpanjang di Indonesia dengan panjang
mencapai 1.143 km.
Nama sungai Kapuas diambil dari nama daerah Kapuas (sekarang Kapuas Hulu) sehingga nama
sungai yang mengalir dari Kapuas Hulu hingga muaranya disebut sungai Kapuas,
namun Kesultanan Banjar menyebutnya Batang Lawai yang mengacu pada nama daerah Lawie
atau Lawai (sekarang Kabupaten Melawi) sehingga nama sungai yang mengalir dari Kabupaten
Melawi hingga muaranya di sekitar kota Pontianak disebut Sungai/Batang Lawai.
Sungai Kapuas merupakan rumah dari lebih 700 jenis ikan dengan sekitar 12 jenis ikan langka
dan 40 jenis ikan yang terancam punah. Potensi perikanan air tawar di sungai Kapuas adalah
mencapai 2 juta ton. Hutan yang masih terlindungi dengan baik menyebabkan
sungai Kapuas terjaga kelestariannya.
Namun, belakangan ini sungai Kapuas telah tercemar logam berat dan berbagai jenis
bahan kimia, akibat aktivitas penambangan emas dan perak di bagian tengah sungai ini.
Walaupun telah mengalami pencemaran oleh logam berat, Sungai Kapuas tetap menjadi urat
nadi bagi kehidupan masyarakat (terutama suku Dayak dan Melayu di sepanjang aliran sungai.
Sebagai sarana transportasi yang murah, Sungai Kapuas dapat menghubungkan daerah satu ke
daerah lain di wilayah Kalimantan Barat, dari pesisir Kalimantan Barat sampai ke daerah
pedalaman Putussibau di hulu sungai ini. Dan selain itu, sungai Kapuas juga merupakan sumber
mata pencaharian untuk menambah penghasilan keluarga dengan menjadi nelayan/penangkap
ikan secara tradisional.
Sungai Kapuas yang lain juga terdapat di provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten
Kapuas. Sungai ini membentang sepanjang kurang lebih 610 km, dari kecamatan Kapuas
Hulu sampai kecamatan Selat yang akhirnya bermuara di laut Jawa.
Pada 17 Agustus 2019 yang lalu, Merah Putih dikibarkan di atas ponton di tengah sungai ini
dalam rangka peringatan ke-74 kemerdekaan Indonesia yang diikuti oleh 90 komunitas,
penambang, relawan, sampai ratusan masyarakat yang diikuti pula dengan aneka lomba
tradisional.[12] Upacara hari kemerdekaan itu dilangsungkan pertama kalinya di atas sungai ini.[13]
Dengan panjang total mencapai 1.143 km atau 68,39 persen dari total luas Provinsi Kalbar
(146.807 km²), sungai ini mengalir dari Kabupaten Kapuas Hulu hingga Kota Pontianak,
yang melintasi 7 kabupaten lainnya. Yakni Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi,
Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Landak, Kabupaten Kubu Raya dan
Kabupaten Mempawah.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,
setiap warga negara Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam pengelolaan
lingkungan termasuk sungai. Banyak masyarakat di Kalimantan Barat sangat bergantung
pada keberadaan Sungai Kapuas, mulai dari aktivitas permukiman, pelayaran, perdagangan,
industri serta pariwisata. Konsekuensinya, dampak dari berbagai aktivitas tersebut
menyebabkan penurunan kualitas lingkungan sungai dan kehidupan penduduk di sekitarnya.
Mengingat betapa pentingnya Sungai Kapuas bagi kehidupan masyarakat di sekitar, maka
untuk mengurangi penurunan kualitas air perlu dilakukan pengelolaan air. Yakni dengan cara
menghindari penebangan pohon skala besar di sekitar Sungai Kapuas, menghindari
pembuangan sampah ke sungai, pengendalian aktivitas tambang dengan mengurangi
penyedotan perut bumi yang menghasilkan lumpur hitam pekat sebagai sumber penyebab
kekeruhan maupun pendangkalan air sungai, serta dengan tidak membuang limbah industri ke
badan sungai.
Dengan membangun kesadaran dan meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga
kebersihan sungai bagi keberlangsungan hidup kita, maka generasi penerus kita pun dapat
turut berperan dalam menjaga sungai tetap lestari.
Sungai Kapuas adalah salah satu sungai yang berada di wilayah Kalimantan
Barat, Indonesia. Sungai ini memiliki panjang sekitar 1.143 km,
menjadikannya sungai terpanjang di Indonesia dan sungai terpanjang
ketiga di dunia setelah Sungai Nil dan Sungai Amazon . Sungai Kapuas
1
Selain itu, terdapat juga beberapa tempat wisata lain yang berada di sekitar
Sungai Kapuas, seperti Taman Alun Kapuas, Pelabuhan Dwikora, Tugu
Digulis, Masjid Mujahidin, Museum Negeri Pontianak, dan lain-lain. Taman
Alun Kapuas adalah taman yang berada di tepian Sungai Kapuas, yang
menjadi tempat rekreasi dan bersantai bagi masyarakat. Di sini, pengunjung
dapat menikmati pemandangan sungai, bermain perahu, bersepeda, atau
berjalan-jalan di sekitar taman.
Tugu Digulis adalah monumen yang berbentuk perahu layar yang menjadi
simbol Kota Pontianak. Tugu ini terletak di persimpangan Jalan Ahmad Yani
dan Jalan Gajah Mada, yang merupakan titik nol kota. Masjid Mujahidin
adalah masjid yang menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial di Kota
Pontianak. Masjid ini memiliki arsitektur yang megah dan menawan,
dengan menara yang tinggi dan kubah yang besar.