23

KAPUAS
RIVER

Story Highlights
I
ndonesia is known to the world as
a country with all kinds of beautiful
and fascinating natural features.
In addition to its natural features,
the abundant natural resources
also make Indonesia an outstanding
country in the ASEAN region. When
it comes to natural beauty, there
is no doubt that Indonesia equals
almost any other country worldwide.
Located on the equator and flanked
by two oceans, the Indian and the
Pacific Oceans, and between the
two continents, Asia and Australia,
Indonesia is a strategic country in
the Asian region.
We know that Indonesia is also
known as a maritime country. As
a maritime country, it is certainly
impossible to separate it from its
waters. Apart from being surrounded
by the oceans, this country also
has other waters such as lakes and
rivers. In fact, Indonesia has over 300
rivers spread throughout its islands
from Sabang to Merauke. Each river
certainly has a different history and
functions in its respective place.
One of the most famous rivers in
Indonesia is the Kapuas River.
24
I
ndonesia dikenal di mata dunia
sebagai sebuah negara yang
memiliki segala macam bentuk
kenampakan alam yang begitu
indah dan mempesona. Tidak hanya
kenampakan alamnya saja akan
tetapi sumber daya alamnya yang
melimpah menjadikan Indonesia
sebagai negara yang cukup unggul
di kawasan ASEAN. Ketika berbicara
mengenai kenampakan alam, bisa
dikatakan bahwa Indonesia sendiri
hampir memiliki kenampakan alam
yang ada di seluruh dunia. Terletak
di garis khatulistiwa serta diapit oleh
2 samudera yakni Samudera Hindia
dan Samudera Pasifik serta berada
di antara 2 benua yaitu Benua Asia
dan Benua Australia menjadikan
Indonesia sebagai negara yang
cukup strategis di kawasan Asia.
Kita tahu bahwa Indonesia dijuluki
sebagai negara maritim. Sebagai
salah satu negara maritim tentu
tidak mungkin dapat dipisahkan dari
kawasan yang bernama perairan.
Selain dikelilingi oleh lautan,
Indonesia juga memiliki kawasan
perairan lain seperti danau dan
sungai. Di Indonesia, terdapat lebih
dari 300 sungai yang tersebar di
seluruh pulau-pulau Indonesia baik
dari Sabang sampai Merauke. Setiap
sungai tentunya memiliki sejarah
dan fungsi-fungsi yang berbeda-
beda di setiap tempat dimana
sungai itu berada. Salah satu sungai
yang paling terkenal di kalangan
masyarakat Indonesia ialah Sungai
Kapuas.

The Kapuas River has other names,
i.e. Batang Lawai River or Kapuas
Buhang River. This river is located in
the province of West Kalimantan. In
particular, it is the longest river on
the island of Borneo as well as the
longest in Indonesia. The river has a
staggering length of about 1,143 km
with water or upstream originating
from the Muller Mountain in Kapuas
Hulu District which then flows through
several districts in West Kalimantan
such as Sintang, Sekadau, Sanggau,
ending at the Strait of Karimata or
more precisely around the city of
Pontianak. While the width of the river
varies from about 70 to 150 meters
and one of the unique features of the
river is that it never dries up during
the dry season.
25
Sungai Kapuas mempunyai
nama lain yakni Sungai Batang
Lawai atau Sungai Kapuas Buhang
ini terletak di provinsi Kalimantan
Barat. Sungai ini secara khusus
merupakan sungai terpanjang di
Pulau Kalimantan dan secara umum
dikenal sebagai sungai terpanjang
di Indonesia. Sungai ini memiliki
ukuran yang cukup fantastis
yakni sekitar 1.143 km dengan
sumber air atau hulu berasal dari
Pegunungan Muller, Kabupaten
Kapuas Hulu kemudian mengalir
melewati beberapa kabupaten di
wilayah Kalimantan Barat seperti
Kabupaten Sintang, Sekadau,
Sanggau, dan berakhir pada Selat
Karimata atau lebih tepatnya
berada di sekitar kota Pontianak.
Sedangkan ukuran lebar dari
Sungai ini bervariasi yakni sekitar
70 hingga 150 meter dan salah satu
keunikan dari sungai ini ialah tidak
pernah mengalami kekeringan
selama musim kemarau.

As mentioned earlier, each river
has its own history, and so does
the Kapuas River. Historically, the
name of the river itself derived
from the name of a district called
Kapuas, as it begins in the Kapuas
Hulu District. During the Banjar
Sultanate, the river was called
Batang Lawai River. It derived from
the name of a locality, Lawie or
Lawai, now known as Melawi. The
naming was based on the fact that
the river flows into Melawi District
and continues to flow and ends
around Pontianak.
26
Seperti dikatakan sebelumnya,
setiap sungai memiliki sejarah
tersendiri begitu juga dengan Sungai
Kapuas. Menurut sejarah, nama
Kapuas sendiri berasal dari nama
daerah yang juga bernama Kapuas.
Hingga tidak heran jika sungai yang
mengalir dari kabupaten Kapuas
Hulu ini diberi nama Kapuas. Pada
masa Kesultanan Banjar, Sungai
ini diberi nama Sungai Batang
Lawai. Hal ini disesuiakan dari
nama sutau daerah yaitu Lawie
atau Lawai yang sekarang dikenal
dengan Melawi. Pemberian nama
tersebut berdasarkan atas tempat
mengalirnya sungai tersebut yang
masuk ke wilayah Kabupaten
Melawi hingga terus mengalir dan
bermuara di sekitar kota Pontianak.

The Kapuas River used to be a
very important transportation route
especially in West Kalimantan.
During the Dutch administration, the
Kapuas River was the most strategic
place so it is not surprising that the
Ducth took control of it as the river
was the site of trade transactions,
supply deliveries, operations,
logistics supply deliveries, etc.
in the West Kalimantan region.
During the colonial period, the River
also played a role in the national
struggle of the Indonesian people.
In 1963, the Kapuas River became
a distribution channel for various
purposes and was used as a
mobilization route from Pontianak
to the areas along the border by
motor boat.
27
Dahulu kala Sungai Kapuas
dijadikan sebagai jalur transportasi
yang sangat penting terutama di
kawasan Kalimatan Barat. Pada
masa pemerintahan Belanda, Sungai
Kapuas menjadi tempat yang paling
strategis sehingga tidak heran
jika pihak Belanda menguasainya
karena Sungai Kapuas menjadi
tempat terjadinya transaksi barang
dagang, pengiriman supply, operasi,
pengiriman pasokan logistik dan lain
sebagainya di wilayah Kalimantan
Barat. Pada masa penjajahan,
sungai ini pun ikut berperan dalam
memperjuangkan Bangsa Indonesia.
Pada tahun 1963, Sungai Kapuas
dijadikan sebagai distributor untuk
berbagai keperluan dan digunakan
sebagai jalur mobilisasi pasukan
dari Pontianak menuju ke sepanjang
perbatasan dengan menggunakan
perahu motor.
 28
Here are some interesting facts
about the Kapuas River:
1. Kapuas Bridge
About 40 years ago in 1980, a
bridge was built to connect Pontianak
city with several districts in West
Kalimantan. The Kapuas I Bridge is
located in the Pontianak City of with
a length of 420 meters and a width
of about 6 meters. At first, a toll was
required to pass over the bridge
but its status was changed to the Berikut adalah beberapa fakta
main road because there was no menarik terkait Sungai Kapuas:
other route to be used other than 1. Jembatan Kapuas
the Kapuas I bridge. Since the mid-
1990s, any vehicle driver has been Sekitar 40 tahun yang silam
able to cross over the bridge without tepatnya pada tahun 1980,
paying a charge. dibangunlah sebuah jembatan yang
berfungsi untuk
menghubungka
kota Pontianak
dengan beberapa
daerah yang
berada di Provinsi
Kalimantan Barat.
Jembatan Kapuas
I ini berada di
Kota Pontianak
dengan panjang
mencapai 420
meter dan lebar
sekitar 6 meter.
Pada awalnya,
jembatan ini
dikenakan tarif
akan tetapi
status jembatan
tersebut berubah
menjadi jalan
utama sebab
tidak ada jalur
lain yang dapat
digunakan selain
jembatan Kapuas
I ini. Hingga pada
pertengahan
tahun 1990
jembatan Kapuas
I ini bebas dilalui
oleh pengguna
k e n d a r a a n
apapun.

2. Endemic Fish Habitat
The Kapuas River is not only
the longest river on the island
of Kalimantan or Indonesia, it is
home to more than 700 freshwater
fish species, 12 of which are
rare and 40 endangered. These
fish include Patin (pangasius),
Gourami (osphronemus gomay),
Snakehead (channidae), Tapah
(wallago leerii), etc. One of the
endemic fish of the Kapuas River
is the Super Red Arowana Fish.
This fish is highly sought-after by
ornamental fish lovers due to its
beautiful red scales. No wonder
an arowana fish can cost tens of
millions. Additionally, the potential
for freshwater fisheries in the
Kapuas River reaches two million
tons. The well protected forests
allow the Kapuas River to maintain
its sustainability.
29
2. Habitat Ikan Endemik
Sungai Kapuas tidak hanya tercatat
sebagai sungai terpanjang di Pulau
Kalimantan maupun di Indonesia,
Sungai Kapuas juga menjadi rumah
bagi lebih dari 700 jenis ikan air
tawar dan 12 diantaranya termasuk
ikan langka serta 40 jenis ikan
lainnya terancam punah. Ikan-
ikan tersebut antara lain Patin,
Gurame, Snakehead, Tapah dan lain
sebagainya. Salah satu ikan yang
menjadi hewan endemik Sungai
Kapuas ialah Ikan Arwana Super Red.
Ikan ini banyak diburu para pecinta
ikan hias karena warna dari sisik
ikan arwana berwarna merah yang
cantik. Tidak heran jika harga jual
ikan arwana bisa mencapai puluhn
juta untuk setiap ekornya. Selain itu,
potensi perikanan air tawar di Sungai
Kapuas mencapai 2 juta ton. Hutan
yang masih terlindungi dengan
baik menyebabkan Sungai Kapuas
terjaga kelestariannya.

3. Made an Official Seal of the
Pontianak City Government
As a form of appreciation of
the existing natural resources, the
Pontianak City Government has
included a picture of the Kapuas
River on its seal. At a glance, the
image resembles the inverted
letter Y, but it is an image from
the Kapuas River that divides
the Province of Kalimantan. The
branching of the Kapuas River can
be seen from above the Kapuas I
Bridge or at the Jami Mosque.
4. Zero Degree Latitude
Pontianak is one of the cities
that sits right on the equator.
The location point is 0 degrees, 0
minutes, 0 seconds at 117 meters to
the Kapaus River. A monument to
mark the zero degree latitude was
erected. Each year it is frequented
by tourists, especially during the
event of the equinox that occurs in
March and September each year.
The equinox event is one of the
natural phenomena where the sun
is right over the equator.
30
3. Dijadikan Logo Pemerintah Kota
Pontianak
Sebagai bentuk apresiasi atau
penghargaan terhadap sumber
daya alam yang ada, Pemerintah
Kota Pontianak memasukan
gambar Sungai Kapuas pada logo
Pemerintah Kota Pontianak. Sekilas
gambar tersebut mirip dengan
huruf Y yang terbalik, namunn itu
adalah gambar dari Sungai Kapuas
yang membelah Provinsi Kalimatan.
Terbelah atau bercabangnya Sungai
Kapuas tersebut dapat dilihat dilihat
dari atas Jembatan Kapuas II atau
di Masjid Jami.
4. Menjadi Titik 0
Pontianak merupakan salah satu
kota yang dilewati garis khatulistiwa.
Titik lokasi 0 derajat, 0 menit, 0 detik
berada di 117 meter kearah Sungai
Kapuas. Namun, Pemerintah Kota
Pontianak telah membangun sebuah
tugu di atas sebuah taman. Setiap
tahunnya di tugu tersebut selalu
ramai dikunjungi oleh wisatawan
terutama saat peristiwa kulminasi
yang terjadi pada bulan Maret dan
September tiap tahunnya. Peristiwa
kulminasi sendiri ialah salah satu
fenomena alam dimaa matahari
berada tepat di garis khatulistiwa.

It should be mentioned that the
richness of Indonesia’s wealth
includes another Kapuas River
located in Central Kalimantan
Province located in Kapuas District.
The river has a length of about
610 km starting from Kapuas Hulu
District and its stream continues to
flow until it reaches the Java Sea in
Selat Sub-District. The springs of the
Kapuas River in Central Kalimantan
are located in the highland, but the
river is not so wide, meaning that it
is not surprising that during the rainy
season especially in the upstream
region, the volume of the water
can easily increase and spread to
surrounding villages. Although the
land in the downstream of the river
is lower, the river is wider so that the
volume increase during rainy periods
does not have a significant impact.
31
Perlu diketahui bersama untuk
menambah khasanah berpikir
terkait kekayaan wilayah Indonesia
bahwa terdapat pula Sungai Kapuas
lainnya yang terdapat di Provinsi
Kalimantan Tengah tepatnya
berada di Kabupaten Kapuas.
Sungai ini memiliki ukuran dengan
panjang sekitar 610 km dimulai
dari Kecamatan Kapuas Hulu dan
aliran sungainya terus mengalir
hingga bermuara di Laut Jawa
atau di tepatnya Kecamatan Selat.
Pada Sungai Kapuas di Kalimantan
Tengah, sumber mata airnya
berada di dataran yang cukup
tinggi, namun tipe sungai ini tidak
terlalu lebar sehingga tidak heran
jika musim hujan tiba terutama
di daerah hulu, volume air sungai
mudah mengalami peningkatan
hingga dapat melebar ke desa-
desa sekitar. Meskipun dataran yang
berada di bagian hilir sungai lebih
rendah, namun lebar sungai lebih
lebar sehingga kenaikan volume
saat hujan tidak terlalu berdampak
besar.
 32
However, today the Kapuas River
has been contaminated by heavy
metals and various chemicals due to
the gold and silver mining activities
in the middle of the river. Although it
has suffered contamination, the River
remains indispensable for the life
of the people (especially the Dayak
and Malay along the River). As a
means of affordable transportation,
the Kapuas River can connect one
area to another in the province of
West Kalimantan from coastal areas
to the inland Putussibau. In addition,
all kinds of needs especially water
depend on this river. In some cities
such as Pontianak, which apparently
has peat land and is far from the
mountains, the water supply depends
solely on the water of the Kapuas
River. Additionally, the river is also a
source of livelihood for increasing
family income for fishermen.
Namun, dewasa ini Sungai Kapuas
telah tercemar logam berat dan
berbagai jenis bahan kimia akibat
aktivitas penambangan emas dan
perak di bagian tengah sungai
ini. Walaupun telah mengalami
pencemaran oleh logam berat,
Sungai Kapuas tetap menjadi urat
nadi bagi kehidupan masyarakat
(terutama suku Dayak dan
Melayudi sepanjang aliran sungai).
Sebagai sarana transportasi yang
murah, Sungai Kapuas dapat
menghubungkan daerah yang satu
dengan daerah yang lain di wilayah
Provinsi Kalimantan Barat, dari pesisir
Kalimantan Barat sampai ke daerah
pedalaman Putussibau di hulu
sungai ini. Disisi lain, segala macam
kebutuhan terutama air bergantung
kepada sungai ini. Dibeberapa kota
seperti Pontianak, yang notabene
memiliki tanah gambut dan jauh
dari pegunungan, supply air benar-
benar hanya bergantung pada air
Sungai Kapuas. Lebih lanjut, Sungai
Kapuas juga merupakan sumber
mata pencaharian untuk menambah
penghasilan keluarga dengan
menjadi nelayan atau penangkap
ikan.

Activity Splash
The so-called river of community
life center has become an icon
that could be a tourist attraction.
Simply put, this wide-open river is
considered to have its own charm
to attract anyone who comes and
visits this place.
Having fun does not have to be
expensive. Riding a boat along the
Kapuas River is also a fun hangout
while enjoying the sunset with a
cup of coffee as an alternative
to await the dusk. In addition to
hanging out enjoying the view of
the evening, especially at sunset,
there are a number of activities
that you can do here, such as:
33
Sungai yang disebut-sebut sebagi
pusat kehidupan masyarakat ini
sukses menjadi ikon menarik yang
dapat menjadi incaran destinasi
para wisatawan. Bagaimana tidak,
sungai terbentang luas ini dinilai
memiliki daya tarik sendiri sehingga
dapat memikat siapapun yang
datang dan berkunjung ke tempat
ini.
Bersenang-senang tidak harus
liburan ke tempat yang mahal,
menyusuri tepian sungai Kapuas juga
kerap menjadi tempat nongkrong
yang asyik sambil menikmati proses
matahari terbenam apalagi sambil
menyeduh secangkir kopi sebagai
salah satu alternatif menunggu
senja. Selain nongkrong seraya
menikmati atraksi persembahan
alam pada sore hari khususnya
saat moment matahari terbenam,
terdapat pula beberapa pilihan
aktivitas yang dapat Anda lakukan
di tempat ini, misalnya:

1. Boat-riding along the Kapuas
River
The most memorable thing to do
when visiting Pontianak is to ride
a boat or Bandong to enjoy the
beauty of the River while enjoying
the breeze. Don’t forget to capture
this beautiful moment by taking
pictures with your loved ones with
the Kapuas River as the background.
In addition, you, culinary lovers, can
also enjoy the cuisine provided by
the boat owner. How fun it is to enjoy
food and drinks while taking a river
cruise with a pampering view.
2. Swimming with Friends
Swimming with friends is fun,
especially in nature. Cold water will
be your own story as you experience
the sensation of swimming in
Indonesia’s longest river.
34
1. Menyusuri Sungai Kapuas
dengan menggunakan kapal
Hal yang sangat tidak boleh
dilewatkan ketika berkunjung ke
Pontiaanak ialah menaiki kapal
wisata atau kapal Bandong untuk
menyusuri keindahan Sungai
Kapuas sambil merasakan pesona
semilir angin yang menderu. Jangan
lupa untuk mengabadikan moment
indah ini dengan berfoto bersama
orang-orang tersayang dengan
mengambil Sungai Kapuas sebagai
latar foto. Selain itu bagi Anda
pecinta kuliner, Anda bisa menikmati
suguhan menu yang disediakan
oleh pihak pengelolah kapal. Betapa
menyenangkannya bisa menikmati
makanan dan minuman sembari
melakukan river cruise dengan view
yang memanjakan mata.
2. Berenang bersama teman
Berenang bersama teman
merupakan hal yang menyenangkan
apalagi dilakukan langsung di alam.
Dinginnya air sungai akan menjadi
cerita tersendiri untuk Anda ketika
merasakan sensasi berenang di
Sungai terpanjang di Indonesia ini.

3. Fishing
In addition to being a tourist
attraction, the river also houses
examples of aquatic biodiversity,
one of which is fish. Not surprisingly,
most people on the banks of the
Kapuas River have livelihoods as
fishermen. For you fishing lovers,
the Kapuas River can be one of
the right places so no wonder
anglers call the Kapuas River a
fish paradise. In addition, you can
also enjoy the beauty and natural
beauty of the Kapuas River bank.
4. Boat-Rowing
To add to the fun and excitement,
you can also enjoy the sensation
of rowing a boat against the river
current. Also, a light breeze will
complement your story as you
engage in this activity.
35
3. Memancing
Selain sebagai objek wisata,
sungai ini juga menyimpan biota
laut yang melimpah salah satunya
ialah ikan. Tak heran, sebagian
besar masyarakat tepian Sungai
Kapuas memiliki mata pencaharian
sebagai nelayan. Bagi Anda
pecinta mancing, Sungai Kapuas
bisa menjadi salah satu tempat
yang tepat sehingga tidak heran
para pemancing menyebut Sungai
Kapuas dengan sebutan surga
ikan. Selain memancing, Anda juga
bisa menikmati keindahan dan
keesotisan alam tepian Sungai
Kapuas.
4. Mendayung Sampan
Tidak kalah seru dan
menyenangkan, Anda juga bisa
merasakan sensasi mendayung
sampan sambil melawan arus
sungai. Selain itu, hembusan angin
sepoi-sepoi akan melengkapi
sepenggal ceritamu saat melaukan
aktivitas yang satu ini.

5. Historical Tourism along the
Kapuas River
There are several historical
objects that can be visited by
tourists along the Kapuas River,
including Kadariah Palace, Jami
Mosque, Batu Layang Cemetary
and of course the Equator
Monument.
6. Carbide Cannon Festival
This is an annual festival held on
the eve of the Eid al-Fitr or known
as the eve of takbir which has its
own charm in the heart of people of
Pontianak so it is not surprising that
locals flock to the area around the
Kapuas River to see and experience
how lively the festival is. The loud
sound emitted by the cannons
triggers the curiosity of tourists to
see this traditional game. In 2010,
the Carbide Cannon Festival was
recorded in the Indonesian Record
Museum (MURI) in 2007 as the
largest Carbide Cannon parade
and the only one in the world. At
that time there were 150 cannons
with 31 groups taking part.
36
5. Wisata sejarah di sepanjang
Sungai Kapuas
Ada beberapa objek bersejarah
yang dapat dikunjungi oleh
wisatawan di sepanjang Sungai
Kapuas, antara lain Istana Keraton
Kadariah, Masjid Jami, Makam
Batu Layang dan tentunya Tugu
Khtulistiwa.
6. Festival Meriam Karbit
Festival ini merupakan festival
tahunan yang dilaksanakan pada
malam sebelum tibanya Hari Raya
Idulfitri atau yang dikenal dengan
malam takbiran ini memiliki daya tarik
tersendiri di hati masyarakat Kota
Pontianak sehingga tidak heran jika
warga pun berbondong-bondong
memadati area tepian Sungai
Kapuas untuk dapat menyaksikan
dan merasakan secara langsung
bagaimana meriahnya festival ini.
Kerasnya suara yang dihasilkan oleh
meriam karbit tersebut tak jarang
mengundang rasa penasaran para
wisatawan untuk menyaksikan dan
mendengar langsung permainan
tradisional ini. Pada tahun 2010,
Festival Meriam Karbit berhasil
menyabet pengakuan dari Museum
Rekor Indonesia (MURI) pada tahun
2007 sebagai parade Meriam Karbit
terbanyak dan menjadi satu-
satunya yang ada di dunia. Saat
itu terdapat 150 meriam dengan 31
kelompok yang diikut sertakan.

7. International Dragon Boat
Festival
The International Dragon Boat
Festival is hosted by Sporta
Indonesia. The festival is one of a
number of International Dragon
Boat sports festivals held in
Pontianak City, West Kalimantan,
as well as celebrating the annual
event of the equinox, or also
known as “a day without shadow.”
The recent international boat
competition had participats from
many friendly countries that had
already registered themselves. In
2019, there were eight countries
taking part in the festival. The
international festival is held at
the Kapuas River as the potential
of this river is very suitable and
supportive for use as the location
of the International Dragon Boat
championship and can eventually
become a unique event to attract
local and foreign tourists.
37
7. Festival International Dragon
Boat
Festival International Dragon Boat
ini diselenggarakan oleh Sporta
Indonesia. Festival ini sebagai salah
satu event pesta olahraga bertajuk
International Dragon Boat yang
diselenggarakan di Kota Pontianak,
Provinsi Kalimantan Barat, sekaligus
untuk merayakan event tahunan
kulminasi matahari atau hari tanpa
bayangan. Lomba dayung tingkat
internasional ini digelar dan diikuti
oleh berbagai negara sahabat
yang tentunya telah melakukan
pendaftaran diri terlebih dahulu.
Pada tahun 2019, ada 8 negara yang
mengikuti festival ini. Festival bertaraf
internasional ini diselenggarakan
di Sungai Kapuas melihat potensi
dari yang dimiliki oleh sungai ini
sehingga Sungai Kapuas sangat
cocok dan mendukung untuk
digunakan sebagai lokasi kejuaraan
International Dragon Boat dan
pada akhirnya bisa menjadi daya
tarik tersendiri untuk menarik
perhatian wisatawan lokal maupun
mancanegara.

Community Corner
Pontianak City is certainly
inseparable from the charm of the
Kapuas River. Hari Razaki Akbar,
a student and a member of the
Pontianak Seangle also said the
same. The 23-year-old has expressed
his views on the Kapuas River as the
most attractive river in Pontianak and
the longest in Indonesia. However,
there is still a need for improvement
especially in the environment along
the river and in the river itself. One
of the main problems is that there is
still a lack of awareness among the
people regarding the maintenance
of the environment and the proper
management of sewage which can
sometimes be seen from waste
dumped in the river. He also added
that we should be able to maintain
the cleanliness of the river as this
river can serve as a tourist attraction
so there is a need for community
awareness to take social action
regarding the preservation of the River
environment. But now he sees that
there are several movements of the
community that aim to help protect
the Kapuas River environment and
this is a good first step that needs to
be supported.
38
Kota Pontianak tentunya tidak
terlepas dari pesona Sungai Kapuas.
Hal yang sama juga diungkapkan
oleh Hari Razaki Akbar seorang
mahasiswa sekaligus anggota dari
Seangle Pontianak. Pria berusia
23 tahun ini mengungkapkan
pendapatnya terkait keberadaan
Sungai Kapuas. Sungai kapuas
merupakan salah satu sungai yang
menjadi daya tarik di Pontianak
karena sungai ini merupakan sungai
terpanjang yang ada di Indonesia.
Tetapi dibalik itu, masih diperlukan
pembenahan dari Sungai Kapuas ini
khususnya keadaan lingkungannya
baik di tepian sungai maupun di aliran
sungai itu sendiri. Permasalahan
yang terkadang masih ditemukan
adalah masih kurangnya kesadaran
masyarakat tepian sungai dalam
menjaga lingkungan dan masyarakat
masih kurang mengetahui tata
cara mengelola limbah yang baik
sehingga terkadang masih dapat
dilihat masyarakat yang membuang
sampah di sungai. Ia juga
menambahka bahwa seharusnya
kita dapat menjaga Sungai Kapuas
dengan baik dikarenakan sungai ini
dapat menjadi daya tarik sehingga
perlu adanya kesadaran masyarakat
untuk melakukan aksi sosial
terhadap lingkungan Sungai Kapuas
ini. Akan tetapi sekarang Ia juga
melihat ada beberapa gerakan atau
komunitas yang turut membantu
dalam melakukan kegiatan sosial
untuk menjaga lingkungan Sungai
Kapuas dan ini merupakan langkah
awal yang cukup baik sehingga
perlu terus didukung.
 39

In addition, the Sintang-born man

who is commonly called Hari also
shared his interesting experiences
at the Kapuas River while doing
storytelling activities on how to
keep the Kapuas River clean. The
storytelling was held to educate
children living on the banks of the river
about proper waste management.
The main reason for this storytelling
is to make the kids aware of the
importance of preserving the Kapuas
River. Further he said, “To convey
this message, we provide engaging
storytelling activities for the children
to remember and understand. As
a result, they are quite enthusiastic
about this storytelling activity.”

Selain itu, Pria yang berasal dari

Sintang dan akrab disapa Hari
ini juga membagi pengalaman
menariknya saat berada di Sungai
Kapuas ialah saat melakukan
kegiatan storytelling mengenai
cara menjaga Sungai Kapuas dari
sampah. Storytelling ini diadakan
untuk mengedukasi anak-anak yang
tinggal di kawasan tepian Sungai
Kapuas mengenai cara pengelolaan
sampah yang baik. Adapun alasan
mendasar diadakannya storytelling
ini adalah agar anak-anak merasa
sadar akan kepentingan menjaga
Sungai Kapuas. Lebih lanjut, untuk
menyampaikan pesan ini, kami
berikan melalui kegiatan storytelling
yang menarik sehingga selalu
diingat dan dipahami oleh anak-
anak tersebut. Alhasil, mereka
cukup antusias dengan kegiatan
storytelling ini.

In addition to the storytelling, he
also shared another interesting
experience when his Pontianak
Seangle Community collaborated
on a large environmental event in
Pontianak City, which was World
Clean Up Day 2019. He, along with
other organizations in Pontianak
City also managed to collect a
large amount of trash along the
Kapuas River. The people living
around the Kapuas River also
welcomed and supported the
event so some of the community
members and children joined
in helping to pick up the trash.
“Besides taking out the trash, we
also sorted it out. This activity is
quite positive for the Kapuas River”.
40
Tidak hanya kegiatan storytelling
mengenai cara menjaga Sungai
Kapuas dari sampah, Ia juga
membagikan pengalaman menarik
lainnya yaitu saat komunitasnya
yaitu Seangle Pontianak ikut
berkolaborasi dalam kegiatan
lingkungan yang cukup besar di
Kota Pontianak yakni World Clean
Up Day 2019. Ia bersama komunitas-
komunitas lainnya yang ada di Kota
Pontianak turut membantu dalam
mengambil sampah di tepian Sungai
Kapuas. Dari kegiatan ini, banyak
sekali sampah yang didapatkan.
Masyarakat sekitar tepian Sungai
Kapuas juga menyambut dan
mendukung kegiataan ini sehingga
beberapa masyarakat dan anak-
anak juga ikut serta membantu kami
dalam mengambil sampah. Tidak
hanya mengambil sampah, kami
juga menyortir sampah-sampah
yang didapat. Kegiatan ini cukup
memberikan pengaruh positif untuk
Sungai Kapuas.
 41

He also hopes for the development of Tidak lupa juga, Ia

the Kapuas River in the future, and that memberikan harapannya
the government and the public can work untuk perkembangan
together to protect the environment of the Sungai Kapuas kedepannya.
River as it can serve as one of the attractions Besar harapannya semoga
for tourists visiting Pontianak. One of the ways pemerintah dan masyarakat
local governments can do this is to provide dapat bekerjasama dalam
environmental education to the general menjaga lingkungan Sungai
public about waste management such as Kapuas karena sungai ini
recycling that is beneficial to the community dapat menjadi objek wisata
and the environment of the Kapuas River menarik bagi para turis yang
itself. This method is quite effective as waste berkunjung ke Pontianak.
management can be turned into a selling Salah satu cara yang
value and can also help reduce waste in the mungkin dapat dilakukan
Kapuas River. pemerintah setempat
adalah dengan memberikan
edukasi lingkungan
kepada masyarakat sekitar
mengenai pengelolaan
sampah misalnya recycling
(daur ulang) sampah
yang bermanfaat bagi
masyarakat dan juga
lingkungan Sungai Kapuas
sendiri. Cara ini cukup efektif
karena dapat mengelola
sampah menjadi barang
yang memiliki nilai jual dan
juga dapat membantu
mengurangi jumlah sampah
di Sungai Kapuas.

There are certainly many other
solutions we can take to protect
the River so we need to think smart,
creative and innovative. We hope
that we can all assist in social action
activities for the better Kapuas
River environment. In addition, the
hope for the local government
is the need for facilities that can
support waste management such
as providing more trash bins and
the need for waste reduction by
sorting it out. It is also expected
that the surrounding communities
will do more to help protect the
Kapuas River environment and
to encourage people to take
environmental action. In the future,
the public is expected to be more
active in reducing the amount of
waste through better management,
part of which is through recycling
activities. The aim is to encourage
people to have better knowledge
in managing waste to turn it into
economically viable products.
42
Tentunya masih banyak solusi
lainnya yang dapat dilakukan untuk
menjaga Sungai Kapuas sehingga
kita perlu berpikir bijak, kreatif dan
inovatif. Semoga kita semua dapat
membantu dalam kegiatan aksi sosial
untuk lingkungan Sungai Kapuas
yang lebih baik. Selain itu, untuk
harapan bagi pemerintah setempat
yaitu perlu adanya fasilitas-fasilitas
yang dapat membantu dalam
pengelolaan sampah misalnya
penyediaan lebih banyak lagi
tempat sampah yang tersortir serta
perlu adanya pengedukasian dalam
melakukan pensortitan sampah.
Diharapkan juga untuk komunitas-
komunitas lingkungan untuk lebih
banyak lagi dalam membantu
menjaga lingkungan Sungai Kapuas
dan mengajak masyarakat sekitar
dalam melakukan aksi- aksi peduli
lingkungan. Untuk kedepannya
juga masyarakat diharapkan lebih
aktif lagi dalam pengurangan
jumlah sampah dengan mengelola
secara lebih baik, salah satunya
yakni melalui aktivitas recycling
(daur ulang). Hal ini didasari agar
masyarakat lebih terampil dan juga
mempunyai skill dalam pengelolaan
sampah menjadi barang tepat guna
yang memiliki nilai ekonomis.
 43

Quiz Bank
1. Indonesia is also known as ...
a. A thousand-river country
b. A maritime country
c. A heaven country
d. A developed country
2. What is the length of Kapuas
River?
a. Less than 1000 km
b. Between 1000-2000 km
c. Between 2000-3000 km
d. More than 3000 km
6. Another Kapuas River can also be
found in
a. South Kalimantan
b. North Kalimantan
c. Central Kalimantan
d. East Kalimantan
7. International dragon boat is usually
held to celebrate Pontianak athlete
victory
a. True
b. False

3. When was the Kapuas Bridge first 8. “We should be able to maintain the
constructed? cleanliness of the river as this river
a. 1980 can serve as a tourist attraction”
b. 1990 said ...
c. 2000 a. Dr. Zairin Zain
d. 2001 b. Pontianak Mayor
c. Hari Razaki
4. The followings are typical fishes d. Nabila Fitriani
inhabiting Kapuas River, except
a. Gourami 9. One of the main problems of
b. Snakehead Kapuas river is
c. Tapah a. Waste management
d. Catfish b. Expensive entrance fee
c. A lack of tourist attractions
5. Zero degre latitude was marked d. Hot (temperature)
by building a bridge
a. True 10. Some activisits educate children
b. False about preserving the Kapuas River
through storytelling
a. True
b. False