Anda di halaman 1dari 17

Tugas Rekayasa Sungai dan Muara

Nama : Bob Ala


NIM : D1011181102

1. Jelaskan jenis-jenis sungai.


Penyelesaian :
Jenis-jenis sungai berdasarkan sumber airnya
• Sungai hujan : Airnya berasal dari proses presipitasi (hujan) dan keluar
melalui mata air di bagian hulu.
• Sungai gletser : Airnya berasal dari es atau salju yang mencair.
• Sungai campuran : Airnya berasal dari proses presipitasi dan pencairan
es atau salju.
Jenis-jenis sungai berdasarkan debit airnya
• Sungai permanen (perennial)
Debit airnya relative sepanjang tahun.
• Sungai periodik (intermiten)
Sungai yang memiliki debit air besar pada musim hujan. Namun pada
musim kemarau, debit airnya akan mengecil.
• Sungai episodik
Sungai yang debit airnya hanya ada pada musim hujan. Sedangkan pada
musim kemarau menjadi kering.
• Sungai ephemeral
Sungai yang airnya hanya ada pada musim hujan. Sungai jenis ini
banyak dijumpai di Nusa Tenggara.
Jenis-jenis sungai berdasarkan genesanya
• Sungai konsekuen : Arah aliran sesuai kemiringan batuan yang
dilaluinya.
• Sungai subsekuen : Arah alirannya tegak lurus dengan induk sungainya
(sungai konsekuen) sekaligus bermuara pada sungai konsekuen.
• Sungai obsekuen : Arah alirannya berlawanan dengan arah kemiringan
lapisan batuan dan arah aliran sungai konsekuen.
• Sungai insekuen : Sungai yang arah alirannya tidak dikontrol oleh
kemiringan lereng dan struktur batuan.
2. Jelaskan dan gambarkan sungai berdasarkan genesanya.
Penyelesaian :

• Sungai konsekuen : Arah aliran sesuai kemiringan batuan yang


dilaluinya.
• Sungai subsekuen : Arah alirannya tegak lurus dengan induk sungainya
(sungai konsekuen) sekaligus bermuara pada sungai konsekuen.
• Sungai obsekuen : Arah alirannya berlawanan dengan arah kemiringan
lapisan batuan dan arah aliran sungai konsekuen.
• Sungai insekuen : Sungai yang arah alirannya tidak dikontrol oleh
kemiringan lereng dan struktur batuan.
3. Jelaskan dan gambar pola aliran sungai.
Penyelesaian :
• Pola radial sentrifugal
Pola aliran radial sentrifugal adalah pola aliran sungai yang menyebar
meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini biasa ditemui di daerah gunung.
• Pola radial sentripetal
Pola aliran radial sentripetal adalah pola aliran sungai yang sumbernya
berasal dari berbagai arah kemudian menuju pusat. Contohnya pola
aliran sungai di daerah ledokan (lembah).
• Pola aliran dentritik
Pola aliran ini seperti cabang-cabang pohon yang tidak teraktur.
Sungai-sungai dengan pol aini biasanya terdapat di daratan pantau dan
daerah plato.
• Pola aliran trellis
Pola aliran sungai yang berbentuk tulang daun atau teralis. Pola aliran
ini dapat terbentuk di daerah pegunungan lipatan.
• Pola aliran rectangular
Pola aliran sungai yang membentuk sudut siku-siku (90 derajat). Pola
aliran ini terdapat di daerah patahan atau daerah yang tingkat kekerasan
batuannya berbeda-beda.
• Pola aliran pinnate
Pola aliran sungai yang muara-muara anak sungainya membentuk sudut
lancit.
• Pola aliran anular
Pola aliran yang sungai utamanya berbentuk lingkaran. Pola aliran anak
sungainya berbentuk hamper tegak lurus dengan sungai utama. Pola
aliran ini bisa ditemui di daerah kubah (dome) stadium dewasa atau
pegunungan tua.
• Pola aliran parallel
Pola aliran yang anak sungainya saling sejajar atau hamper sejajar.
Anak sungainya bermuara ke sungai utama dengan sudut lancip, atau
langsung bermuara ke laut. Pola aliran ini biasanya berkembang di
lereng yang terkontrol oleh proses structural (misalnya lipatan) atau
dekat pantai.
4. Jenis sungai berdasarkan debit air berikut gambar.
Penyelesaian :

Jenis-jenis sungai berdasarkan debit airnya


• Sungai permanen (perennial)
Debit airnya relative sepanjang tahun.
• Sungai periodik (intermiten)
Sungai yang memiliki debit air besar pada musim hujan. Namun pada
musim kemarau, debit airnya akan mengecil.
• Sungai episodik
Sungai yang debit airnya hanya ada pada musim hujan. Sedangkan pada
musim kemarau menjadi kering.
• Sungai ephemeral
Sungai yang airnya hanya ada pada musim hujan. Sungai jenis ini
banyak dijumpai di Nusa Tenggara.
5. Penjelasan mengenai profil memanjang sungai dan ciri-ciri serta gambarnya.
Penyelesaian :

• Bagian hulu
Hulu adalah bagian sungai yang terletak di daerah pegunungan atau
perbukitan. Hulu adalah awal mula aliran sngai. Air yang mengalir di
hulu biasanya lebih jernih. Selain itu, bagian hulu memiliki ciri sebagai
berikut :
➢ Arus deras
➢ Pengikisan atau erosi ke dasar sungai
➢ Saluran berbentuk V
➢ Tidak terdapat pengendapan
➢ Batu masih besar-besar
➢ Terdapat jeram atau air terjun
• Bagian tengah
Bagian tengah sungai biasanya terletak di daerah yang relative datar.
Ciri-ciri bagian tengah sungai yakni :
➢ Arus tidak deras
➢ Daya erosi berkurang
➢ Pengikisan lebih banyak ke dinding sungai dari pada ke dasar
➢ Terjadi pengendapan
➢ Terbentuk meander atau kelokan sungai yang besarnya 180
derajat
➢ Meander terbentuk hingga hilir sungainya
• Bagian hilir
Bagian hilir atau muara sungai adalah ujung akhir aliran sungai.
Biasanya, bagian hilir mengalirkan air sungai ke laut. Ciri-ciri bagian
hilir sungai yakni :
➢ Arus tenang dan lambat
➢ Badan sungai terdiri dari lumpur dan pasir halus
➢ Pengikisan atau erosi melebar ke dinding sungai
➢ Banyak pengendapan
➢ Muara terkadang membentuk delta atau tanah datar hasil
pengendapan dan sungai mati (oxbow lake)
6. Sebutkan dan beri penjelasan mengenai sembilan sungai terpanjang di
Indonesia dan gambarkan.
Penyelesaian :
a. Sungai Indragiri

Lokasi : Riau
Panjang : 500 km
Sungai Indragiri dikenal juga dengan nama Batang Ombilin, Batang
Kuantan atau Sungai Kuantan. Berlokasi di Kabupaten Sengingi, Riau,
sungai terpanjang di Provinsi Riau ini berhulu di Danau Singkarak yang
ada di Sumatera Barat.
b. Sungai Digul

Lokasi : Papua
Panjang : 525 km
Sungai terpanjang di Indonesia selanjutnya berada di daratan Papua.
Mata air di lereng selatan Pegunungan Maoke aliran sungai Digul
kemudian bermuara di Laur Arafura. Sebgian besar aliran sungai ini
melintasi wilayah dataran rendah rawa-rawa serta membentuk suatu
delta dekat pulau Dolak yang kini juga dikenal dengan nama Pulau Yos
Sudarso.
Selain itu, keberadaan sungai ini juga memiliki rekam jejak sejarah
karena rawa-rawa pada bagian hulu sungai Digul yang dalam bahasa
Belanda dulu dikenal dengan nama “Boven-Digoel” merupakan tempat
hukuman koloni di Tanahmerah pada awal abad ke-20 di masa
kolonialisasi Belanda.
c. Sungai Bengawan Solo

Lokasi : Jawa Tengah – Jawa Timur


Panjang : 548 km
Menjadi sungai terpanjang di Pulau Jawa, Bengawan Solo memiliki dua
hulu dari daerah Pengunungan Sewu, Wonogiri dan Ponorogo serta
bermuara di daerah Gresik. Membentang dari Jawa Tengah hingga
Jawa Timur, Bengawan Solo memiliki popularitas yang cukup tinggi.
Hal ini bisa dilihat melaluinya Namanya yang kerap muncul di berbagai
karya sastra, seni, bahkan film.
d. Sungai Mamberamo

Lokasi : Papua
Panjang : 670 km
Sungai terpanjang di Indonesia selanjutnya masih berada di daerah
timur Indonesia, yakni Sungai Mamberamo yang berlokasi di Papua.
Sungai terpanjang di daratan Papua ini berhulu di Pegunungan
Jayawijaya sebelum kemudian alirannya bermuara ke Samudera
Pasifik.
Nama Mamberamo sendiri berasal dari bahasa Dani, yakni “mambe”
berarti ‘besar’ dan “ramo” berarti ‘air’. Melintasi rimba liar dengan
keanekaragaman hayati yang sangat kaya, membuat Mamberamo kerap
dijuluki sungai Amazon-nya Papua.
e. Sungai Musi

Lokasi : Sumatera Selatan’


Panjang : 750 km
Sungai Musi merupakan salah satu sungai terpanjang di Indonesia yang
berada di Sumatera Selatan. Sungai ini membentang dan membelah
Kota Palembang menjadi dua bagian yakni Ulu dan Ilir dan
dihubungkan oleh Jembatan Ampera yang menjadi landmark dari Kota
Palembang.
Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, Sungai Musi telah menjadi salah satu
sarana transportasi di wilayah selatan Pulau Sumatera ini. Hingga kini
Toppers juga masih bisa melihat kapal-kapal dan perahu yang melintasi
aliran salah satu sungai terpanjang di Indonesia.
f. Batang Hari

Lokasi : Sumatera Barat – Jambi


Panjang : 800 km
Menjadi sungai terpanjang di pulau Sumatera, Batang Hari atau Sungai
Hari yang sering juga disebut sungai Batanghari memiliki peranan
penting dalam sejarah peradaban Melayu dimana di daerah aliran
sungai inilah dahulu pernah lahir kerajaan-kerajaan Melayu yang besar.
Mata air sungai ini sendiri berasal dari Gunung Rasan sebelum
melintasi beberapa kota dan kabupaten di Sumatera Barat dan Jambi
dan lepas di perairan timur sumatera dekat Muara Sabak.
g. Sungai Barito

Lokasi : Kalimantan Tengah – Kalimantan Selatan


Panjang : 890 km
Sungai terpanjang di Indonesia selanjutnya adalah Sungai Barito atau
dikenal juga dengan nama Sungai Dusun. Berhulu di pegunungan
Schwaner di provinsi Kalimantan Tengah, sungai Barito kemudian
bertemu dengan muara sungai Negara di provinsi Kalimantan Selatan.
h. Sungai Mahakam

Lokasi : Kalimantan Timur


Panjang : 920 km
Bermuara di Selat Makassar, Sungai Mahakam adalah sungai
terpanjang yang berada di Provinsi Kalimantan Timur. Sejak dahulu,
Sungai Mahakam berperan penting dalam kehidupan masyarakat
sekitar sebagai sumber air, potensi perikanan maupun sebagai prasarana
transportasi.
Di sungai ini juga terdapat spesies mamalia air yang sudah terancam
punah keberadaannya yakni Pesut Mahakam.
i. Sungai Kapuas

Lokasi : Kalimantan Barat


Panjang : 1.143 km
Dengan bentang mencapai 1.143 kilometer, Sungai Kapuas memegang
gelar sebagai sungai terpanjang yang ada di Indonesia. Memiliki mata
air yang berasal dari Pegunungan Muller dan bermuara di Selat
Karimata, Sungai Kapuas menjadi salah satu jalur transportasi air.
Beberapa daerah aliran sungai ini juga menjadi tempat bermukimnya
suku-suku Dayak dan Melayu yang ada di Kalimantan.
7. Jelaskan mengenai profil memanjang sungai.
Penyelesaian :
• Sungai bagian atas
Luapan mata air di pegunungan mengalir membentuk sungai yang
dalam perjalanan menuju ke laut akan bergabung dengan sungai yang
lain. Pada sungai bagian atas kecepatan alirannya tinggi, hal ini tak lain
karena dipengaruhi oleh gradien kemiringan lereng yang tinggi. Kedua
sisi kanan kiri terjal dan berbentuk V. Badan dan dasar sungainya
sempit. Erosinya cenderung vertikal mengikis dasar sungai. Selain itu,
terkadang terdapat air terjun dan riam.
• Sungai bagian tengah
Pada bagian ini badan sungai menjadi lebar karena bertemu dengan
anak-anak sungai dan aliran sungai lambat karena dipengaruhi gradien
lereng yang sedang. Erosi sungai ke samping dan lembah semakin
melebar. Kelokan (meander) mulai tampak. Pengendapan dapat terjadi
terutama di bagian depan belokan dan tepi-tepi sungai.
• Sungai bagian bawah
Pada bagian ini sungai melebar dan aliran lambat karena gradien lemah
sehingga terjadi banyak pengendapan. Bila terjadi banjir sungai,
sedimen terangkut dan diendapkan ke seluruh lembah sehingga
membentuk tanggul alam di kanan kiri sungai. Selain itu terkadang juga
terdapat danau kali mati (oxbow lake), yang merupakan kelokan
(meander) yang telah terpotong. Dan juga cut off, yakni kelokan yang
hampir terpotong oleh hasil pengendapan.
8. Jelaskan perbedaan sungai di Kalimantan dan sumantera dengan sungai di
jawa.
Penyelesaian :
sungai sungai yg ada di pulau jawa dan kalimantan memiliki perbedaan
sebagai berikut :
→ sungai di pulau jawa bersifat periodik artinya saat musim hujan air sungai
memiliki debit yg banyak sedangkan saat musim kemarau debit airnya
mengalami perubahan penurunan.
sedangkan sungai di pulau kalimantan dan sumatera memiliki sifat yg
permanen, dimana keadaan debit air sungai relatif tetap.
→ sungai di kalimantan dan sumatera memiliki ukuran sungai yg lebih lebar
dan panjang di bandingkan sungai di pulau jawa
9. Jelaskan dan gambar jenis-jenis DAS.
Penyelesaian :

Bentuk DAS akan mempengaruhi debit pengaliran, pola banjir dan debit
banjir. Beberapa bentuk DAS yang terdapat di Indonesia secara skematis
sebagai berikut :
a. berbentuk bulu burung, disebut demikian karena jalur anak sungai di
kiri kanan sungai utama langsung mengalir ke sungai utama. DAS
seperti ini mempunyai debit banjir yang relatif kecil, namun banjir yang
terjadi berlangsung relatif lama. Hal ini karena waktu tiba banjir dari
anak-anak sungai berbeda-beda.
b. berbentuk menyebar (radial). Bentuk ini mempunyai karakteristik
dimana anak-anak sungai terkonsentrasi ke suatu titik secara radial.
DAS dengan karakteristik demikian, berpotensi menyebabkan banjir
besar di dekat titik pertemuan anak-anak sungai,
c. berbentuk sejajar (pararel). Bentuk ini mempunyai karakteristik dimana
dua jalur daerah pengaliran yang bersatu di bagian hilir. DAS dengan
karakteristik demikian, jika terjadi banjir maka akan terjadi di bagian
hilir titik-titik pertemuan sungai.
10. Jelaskan proses terjadinya dataran banjir.
Penyelesaian :
Dataran banjir adalah dataran rendah di kanan kiri sungai yang terbentuk dari
material hasil pengendapan banjir aliran sungai. Pada saat banjir datang, air
meluap ke kanan kiri alur sungai. Luapan air ini membawa material sedimen
yang kemudian diendapkan di kanan kiri sungai. Proses ini berlangsung lama,
hingga terbentuk dataran banjir. Dataran banjir disebut juga flood plain.

Anda mungkin juga menyukai