Anda di halaman 1dari 21

HIDROSFER

GEOGRAFI
Hidrosfer adalah lapisan air yang terdiri dari semua air
yang ada di bumi, baik cair, padat
(salju, gletser, es), maupun gas (uap air di atmosfer).
SIKLUS HIDROSFER
SIKLUS KECIL
SIKLUS SEDANG
SIKLUS BESAR
SIKLUS CAMPURAN
Aktivitas aliran sungai
Pengikisan/erosi
Pengangkutan
Pengendapan/sedimentasi
Profil daerah aliran sungai (DAS)
DAS Hulu
DAS Tengah
DAS Hilir
Bentuk DAS
DAS bulu burung
DAS kipas/radial
DAS paralel
Jenis sungai berdasarkan sumber air
1. Sungai mata air
• Air berasal dari mata air pegunungan.
• Aliran airnya tetap.
Contoh: sungai di lereng gunung yang berhutan lebat (hutan tropis) dengan hujan
sepanjang tahun (hujan tropis)
2. Sungai gletser
• Air berasal dari gletser.
• Aliran airnya tetap.
Contoh: hulu Sungai Mamberamo dan hulu Sungai Digul di Papua.
3. Sungai hujan
• Air berasal dari hujan.
• Debit airnya besar di musim hujan dari kecil bahkan kering di musim
kemarau.
Contoh: sebagian besar sungai di Indonesia, hilir Sungai Mamberamo dan Digul.
7
4. Sungai campuran
• Air berasal dari hujan dan gletser atau dari mata air dan gletser.
• Debit airnya besar di musim hujan dan kecil di musim kemarau. Jadi tidak
kering.
Contoh: Sungai Mamberamo dan Sungai Digul (Papua).
Jenis sungai berdasarkan kondisi air
1. Sungai episodik (perenial/permanen), airnya tetap sepanjang
tahun.
2. Sungai periodik (intermiten/musiman), airnya banyak di musim
hujan dan sedikit
bahkan kering di musim kemarau. Contoh: sebagian besar sungai-
sungai di
Indonesia.
3. Sungai ephermel, airnya hanya ada di musim hujan. Saat hujan
berhenti, sungainya
hilang karena air meresap ke dalam tanah. Contoh: sungai-sungai
di Nusa Tenggara
dan Wadi di Gurun Pasir.
Jenis sungai berdasarkan arah aliran
1. Sungai konsekuen, sejajar kemiringan lereng (merupakan induk,
sehingga lembah
sungai paling rendah dibandingkan sungai-sungai lainnya).
2. Sungai subsekuen, sungai yang mengalir tegak lurus pada sungai
konsekuen.
3. Sungai obsekuen, sungai yang alirannya berlawanan dengan
kemiringan lapisan
batuan daerah itu, merupakan anak sungai subsekuen.
4. Sungai resekuen, sungai yang alirannya ke bawah, arahnya sama
dengan sungai
konsekuen yang asli.
5. Sungai insekuen, sungai yang alirannya tidak teratur.
Jenis sungai berdasarkan muara
1. Sungai endoreik, sungai yang bermuara ke danau.
2. Sungai eksoreik, sungai yang bermuara ke laut.
Contoh: sebagian besar sungaisungai
di Indonesia.
3. Sungai areik, sungai yang tidak bermuara karena
airnya hilang secara perlahan-lahan
karena meresap ke dalam tanah dan menguap
sehingga sungai tersebut hilang.
Contoh: sungai-sungai di Nusa Tenggara.
Pola aliran sungai
1. Pola aliran radial sentrifugal, arahnya menyebar dari satu tempat (kubah/dome, bukit,
gunung) menuruni lereng.
2. Pola aliran radial sentripedal, arahnya memusat ke suatu tempat (sekung, kawah,
danau, laut).
3. Pola aliran trelis, muaranya berbentuk sudut 90. Terdapat di daerah lipatan (sinklinal).
bermuara di dangkal. Contoh: sungai-sungai di Sumatera bagian timur, Jawa bagian
utara, Kalimantan bagian selatan, Irian bagian selatan. Ciri-cirinya, yaitu:
8
• Aliran lambat.
• DAS luas.
• Pengikisan kecil.
4. Pola aliran pinate/paralel, muaranya membentuk sudut lancip. Terdapat di daerah
lipatan yang terjal. Bermuara ke laut dalam. contoh: sungai-sungai di Sumatera
bagian barat, Jawa bagian selatan, Irian bagian utara. Ciri-cirinya, yaitu:
• Aliran deras.
• DAS sempit
• Pengikisan besar.
5. Pola aliran anular, karena puncak pada radial sentrifugal tererosi, pola aliran berubah.
Sungai utamanya melingkar.
6. Pola aliran rectanglar, satu sama lain tegak lurus (membentuk sudut siku-siku).
Terdapat di daerah patahan.
7. Pola aliran dendritik, tidak teratur (muaranya berbentuk lancip dan tumpul). Terdapa
Perbedaan sungai di jawa dengan sumatera
& kalimantan
Pulau Sumatera dan Pulau
Pulau Jawa
Kalimantan
 1. Sungai panjang-panjang  1. Sungai pendek-pendek
 2. Aliran tenang  2. Aliran deras
 3. Erosi kecil  3. Erosi besar
 4. Muara berbentuk  4. Muara tidak berbentuk
corong/estuari corong/
 5. Untuk lalu lintas air  estuari
 5. Tidak untuk lalu lintas air
Click icon
to add pic
ture

DANAU
JENIS JENIS DANAU
Danau vulkanik
Contoh: Danau Batur (Bali), Danau Kalimutu (Flores), Danau Kerinci (Jambi), Danau
Kawah Kelud (Jatim).
Danau tektonik
Contoh: Danau Laut Tawar (Aceh), Danau Singkarak dan Maninjau (Sumbar), Danau
Tondano (Sulut), Danau Poso (Sulteng).
Danau vulkanotektonik terjadi karena letusan dan tenaga tektonik (dislokasi).
Contoh: Danau Toba (Sumut).
Danau karst/dolina
Contoh: dolina di pegunungan kapur utara/Pulau Sewu (Jawa), dolina di pegunungan
kapur Maros (Sulawesi Selatan).
Danau glasial
Contoh: danau di kaki puncak gunung bersalju Irian.
Danau tapal kuda
Danau bendungan
Manfaat danau
• Irigasi PLTA
• Perikanan
• Rekreasi dan olah raga
• Menampung kelebihan air sungai sehingga tidak
banjir.
Click icon
to add pic
ture

RAWA
RAWA TERGENANG RAWA TIDAK
TERGENANG
Manfaat rawa
• Hutan sawah pasang surut.
• Hutan mngrove/bakau
• Rumbia dan nipah untuk atap.
• Menghasilkan ikan, tambak bandeng, dan udang.
• Untuk pemukiman dengan rumah-rumah bertiang tinggi
dan perahu sebagai alat angkutnya.
• Setelah dikeringkan, untuk lahan pertanian dan
pemukiman.
Contoh: rawa-rawa di Sumatera bagian timur, Jawa bagian
utara, kalimantan bagian selatan, Irian bagian selatan (rawa
pantai menghadap ke laut dangkal).

Anda mungkin juga menyukai