Pulau Penyu Tanjung Benoa Bali

Bali memiliki keanekaragaman daya tarik wisata yang mengagumkan. Tidak heran jika pulau
yang indah ini sanggup menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia setiap tahunnya.
Hampir semua media internasional yang berhubungan dengan pariwisata dunia menempatkan
Bali pada tempat teratas tujuan wisata tropis yang paling diminati. Salah satunya Pulau Penyu
jadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal ataupun mancanegara.

Pulau penyu adalah tempat penangkaran penyu hijau yang lokasinya berada di obyek wisata
Tanjung Benoa Bali. Penangkaran penyu hijau, dikelola secara swadaya oleh masyarakat
Tanjung Benoa, yang sebelumnya sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Yang akan dapat
lihat saat wisata ke penangkaran penyu hijau di Tanjung Benoa adalah penyu hijau, ular
piton, burung dan masih ada banyak lagi hewan lainnya. Lokasi ini juga merupakan tempat
penangkaran penyu yang dilindungi dan hampir punah seperti penyu hijau, penyu lekang,
penyu sisik dan penyu pipih.

Untuk menuju ke Pulau Penyu, dibutuhkan sekitar 15-20 menit dengan menggunakan perahu
bermotor dari pesisir Pantai Tanjung Benoa. Perahu yang digunakan cukup unik karena
dibawahnya terdapat kaca sehingga ketika perahu berlayar, pemandangan bawah laut bisa
dilihat dari atas perahu. Ikan hias, tumbuh-tumbuhan laut serta binatang laut lainnya dapat
dilihat dari dasar perahu.

Ada beberapa aktivitas yang dapat pengunjung lakukan seperti bermain penyu dikandangnya,
menggendong, masuk ke dalam kolam penyu atau berfoto bersama penyu. Ada beragam
bentuk penyu di sini, mulai dari anak penyu yang masih kecil atau disebut tukik hingga penyu
yang berusia puluhan tahun yang tentu saja berukuran sangat besar.

Pengunjung juga diperkenankan memberi makan penyu, sehingga pengalaman ini sangat
sayang sekali jika dilewatkan. Tidak heran kalau ada banyak rombongan keluarga yang
memilih untuk melakukan liburan bersama ke tempat ini. Terlebih ketika membawa anak-
anak. Mereka akan sangat senang untuk bisa berinteraksi secara langsung dengan tukik dan
penyu di Pulau Penyu Tanjung Benoa.

Selain dipelihara di Pulau Penyu Tanjung Benoa ini, 50% dari tukik yang sudah berumur 1
bulan dilepaskan ke laut agar mereka dapat beradaptasi dengan habitat aslinya. Tak semua
anak penyu dilepaskan, karena sebagian besar dari anak penyu yang dibebaskan tersebut
kemungkinan hanya sebagian kecil saja yang dapat bertahan hidup. Hal tersebut dapat terjadi
karena tidak dapat dimungkiri adanya predator yang memangsa penyu-penyu itu.