PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
tahun 2007 hingga 2010 oleh Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi
spesies penyu di dunia untuk bersinggah atau hanya sekedar untuk tempat
bertelurnya penyu.
Samudera pasifik dan asia Tenggara. Kondisi populasi penyu saat ini
faktor alam maupun faktor kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang
manusia, penyebaran penyakit serta pengambilan penyu dan telur yang tak
1
Indonesia ada13466pulaubukan 17508 pulau, 2013.http://www.menkokesra.go.id/content/di-
indonesia-ada-13-466-pulau-bukan-17508-pulau, diakses pada tanggal 31 maret pukul 22.00WIB
1
2
penyu dan telurnya untuk obat – obatan, bahan konsumsi, serta hanya
sumber daya penyu masih belum mengikuti cara-cara yang baik dan benar,
akan menyebabkan status populasi di alam yang sudah langka itu semakin
memandang penyu sebagai hewan suci (ulam suci) yang dapat digunakan
2
Pengelolaan penyu diIndonesia, 2002.http://www.menlh.go.id/pengelolaan-penyu-di-
indonesia/, diakses pada tanggal 31 maret pukul 22.00WIB.
3
dijadikan hidangan khas sate, dan kebutuhan daging penyu di Bali tidak
cukup dipasok dari wilayah Bali saja, namun seringkali didatangkan dari
luar antara lain daerah Kepala Burung Irian (sekitar Sorong), Sulawesi
(Makasar). Ironisnya, hidangan sate penyu sekarang ini tidak hanya untuk
upacara adat acara ritual, tetapi sudah menjadi kebiasaan untuk jamuan
setiap tahun. Hal ini juga disebabkan karena penyu mempunyai daerah
telah diatur dalam berbagai peraturan seperti Keppres No. 43/1978 tentang
3
Ibid.
4
1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa dan PP No. 8/1999
kasus yang walaupun telah diadili melalui proses persidangan, namun para
pelaku masih dapat dengan mudah lepas dari jeratan hukum. Sekalipun ada
beserta berbagai aturan terkait baik pada tingkat nasional maupun tingkat
5
persidangan.
Salah satu contoh atau fenomena konservasi penyu yang sudah ada
Chelonia Mydas, adalah penyu laut besar yang termasuk dalam keluarga
Chelonia Mydas adalah salah satu dari tujuh spesies penyu laut yang
enam spesies lainnya, populasi penyu hijau adalah yang terbesar di dunia.
Namun, bukan berarti populasi penyu hijau tidak terancam punah. Hal ini
4
Lewotana.2011.KonservasiPenyuHijaudiBali.http://lewotana.edublogs.org/2011/12/12/k
onservasi-penyu-hijau-di-bali/, diakses pada tgl 14 pukul 14.00 WIB
6
terutama di pulau Bali. Oleh sebab itu pulau Bali sempat dijuluki daerah
Selain itu juga ada tempat konservasi penyu yang lain di Bali,
kelestarian penyu. Upaya tersebut antara lain dengan cara melindungi telur
5
Ibid.
7
Kabupaten Trenggalek .
daerah pesisir pantai yang cukup panjang. Selain itu, daerah pesisir pantai
pesisir pantai Taman Kili - Kili. Pada awalnya di pesisir pantai Taman Kili
– Kili ini sebelum dibangun konservasi penyu sekitaran bulan Mei sampai
dengan Agustus warga masyarakat desa Wonocoyo yang tinggal tidak jauh
Kili selama ini ada empat (4) jenis. Diantaranya penyu hijau, penyu sisik,
yang pernah mereka temukan. Dengan ukuran sekitar dua meter dengan
berat kurang lebih 700 – 800 kg. Karena kurangnya pemahaman bahwa
Penyu laut termasuk hewan yang dilindungi dan di atur oleh Undang -
kurang dari 40 sarang telur Penyu yang ditemukan dan diambil. Rata-rata
terungkap bahwa Indonesia adalah rumah bagi enam dari tujuh spesies
di persimpangan Samudera Pasifik dan Hindia. Maka tidak ada alasan bagi
Desa Wonocoyo untuk tidak turut serta mengamankan penyu. Oleh karena
itu, Desa yang berada di tepian pantai selatan pulau Jawa itu segera
Kili di desa Wonocoyo. Masyarakat luas tentunya banyak yang belum tahu
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
tujuan tertentu maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
D. MANFAAT PENELITIAN
sebagai berikut:
11
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Defisi Konseptual
Agar penelitian ini tidak kabur dan dapat terarah maka definisi
dan berkaitan dengan judul yang peneliti ajukan yaitu tentang “Peran
Kabupaten Trenggalek).
12
1. Peran
yang satu tergantung dari yang lain dan sebaliknya juga demikian,
yaitu:
Trenggalek.
2. Pemerintah Desa
6
Soekanto Soerjono.2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta, PT. Raja
Grasindo Persada, Hlm 213
13
disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa
Perangkat Desa.
3. Konservasi
7
lihat PP Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa
14
manusia”.8.
4. Penyu
8
Lihat Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati
15
(Dhermochelys coriacea).9
F. Definisi Operasional
yang menjadi bahan analisa dan dipelajari oleh peneliti, sehingga peneliti
dari melalui indicator yang ada. Adpaun indicator penelitian ini adalah:
9
Wahyu Prihanta, M.Kes.2003, Inventarisasi Penyu Tertangkap Di Pantai Pacitan Dan
Trenggalek Jawa timur,Malang, LP3UMM. Hlm 17
10
Masri Singarimbun dan Sofian effendi,1981,Metode penelitian Survai,cet.6, Jakarta,
LP3ES, h. 23
16
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
ada.11
Kabupaten Trenggalek.
2. Sumber Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
11
Prof. Dr.Soehardi Sigit,2001, Pengantar metodologi penelitian, Yogyakarta, BPFE
UST, Hlm 183.
18
Trenggalek.
a. Metode Observasi
112
Anwar Sanusi, Metode Penelitian Bisnis,Salemba Empat, Jakarta Selatan, 2011,hlm
111
19
b. Metode Wawancara
sistematis.
c. Metode Dokumentasi
13
Ibid hlm 114
20
4. Subyek Penelitian
14
Ibid hlm 145
21
5. Lokasi Penelitian
15
Ibid hlm 115
22
1. Reduksi Data
kemudian
hal –hal yang pokok, difokuskan pada hal –hal yang penting
2. Display Data
3. Penarikan Kesimpulan
cara memperoleh data itu dari sumber lain, misalnya dari pihak
16
Raharjo,Mudjia, Trianggulasi dalam Penelitian Kualitatif, dari http://mudjiaraharjo.com/
Met. Penelitian Pendidikan/penting/270-trianggulasi-dalampenelitian-kualitatif.html (jumat,
6 juni 2014)
24