Anda di halaman 1dari 6

Kajian Teknis Terminal Khusus

PT. Sebuku Baja Perkasa

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Industri besi dan baja merupakan salah satu industri strategis di Indonesia.
Sektor ini memainkan peran utama dalam memasok bahan-bahan baku vital
untuk pembangunan di berbagai bidang mulai dari penyediaan infrastruktur
(gedung, jalan, jembatan, jaringan listrik dan telekomunikasi), produksi barang
modal (mesin pabrik dan material pendukung serta suku cadangnya), alat
transportasi (kapal laut, kereta api beserta relnya dan otomotif), hingga
persenjataan. Atas perannya yang sangat penting tersebut, keberadaan industri
besi dan baja yang merupakan salah satu bagian dari industri logam dasar yang
termasuk dalam industri hulu, menjadi sangat strategis untuk kemakmuran suatu
negara.
Cakupan Industri besi dan baja sangat luas, meliputi rentang nilai yang panjang
dari hulu sampai hilir. Hulunya dimulai dari proses hasil tambang berupa pasir
besi menjadi bijih besi (iron ore) dan dilanjutkan menjadi pellet yang merupakan
bahan baku untuk pembuatan besi baja. Sejalan dengan PT. Sebuku Baja
Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Industri Besi dan Baja
Dasar (Iron and Steel Making). PT. Sebuku Baja Perkasa adalah anak
perusahaan dari PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO), yang berlokasi di
Kecamatan Pulau Sebuku Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan.
PT. Sebuku Baja Perkasa merencanakan pembangun dan operasional Terminal
khusus di Desa Ujung, Kecamatan Pulau Sebuku Kabupaten Kotabaru Provinsi
Kalimantan Selatan. Terminal khusus ini akan direncanakan sebagai tempat
transit keluar masuk material/barang, alat berat dan peralatan pendukung dari
kegiatan Industri Besi dan Baja Dasar. Kebutuhan ini menjadi prioritas utama
bagi PT. Sebuku Baja Perkasa karena mempunyai manfaat yang sangat besar
yaitu mempercepat proses pengiriman dan mempermudah penerimaan barang-
barang pendukung operasional serta memastikan keamanan dan kelancaran
bongkar muat barang. Selain hal tersebut PT. Sebuku Baja Perkasa juga ingin
turut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan daerah, khususnya

P e n d a h u l u a n | I-1
Kajian Teknis Terminal Khusus
PT. Sebuku Baja Perkasa

di wilayah lokasi kegiatan yaitu di Kecamatan Pulau Sebuku Kabupaten


Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan.
Terminal khusus Industri Besi dan Baja PT. Sebuku Baja Perkasa merupakan
fasilitas penting yang berfungsi sebagai infrastruktur utama pendukung kegiatan
Industri Besi dan Baja. Mengingat pentingnya terminal khusus ini sebagaimana
tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungn Nomor PM 20 Tahun 2017
tentang Terminal Khusus dan Terminal untuk kepentingan Sendiri maka perlu
diadakan suatu studi perencanaan pengembangan terminal khusus sebagai
dasar dalam pembangunan dan pengembangan terminal khusus PT. Sebuku
Baja Perkasa.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan Dokumen Kajian Teknis Terminal Khusus ini adalah
sebagai pedoman perencanaan pembangunan dan pengembangan pelabuhan
sehingga pelaksanaan kegiatan pembangunan dapat dilakukan secara
terstruktur, menyeluruh dan komprehensif, mulai dari perencanaan,
konstruksi, operasi dan pemeliharaan, pembiayaan serta pemeliharaan
pelabuhan yang sudah terbangun.
Tujuannya adalah sebagai acuan dalam pelaksanaan penanganan Terminal
Khusus PT. Sebuku Baja Perkasa, sehingga kegiatan pembangunan yang ada
dapat optimal dalam mengurangi permasalahan yang timbul pada saat
operasional.

C. Landasan Hukum
Dasar hukum penyusunan Rencana Induk Terminal Khusus yang dimaksud
dalam studi ini adalah:
1) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
3) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pedoman Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian;

P e n d a h u l u a n | I-2
Kajian Teknis Terminal Khusus
PT. Sebuku Baja Perkasa

6) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan


sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
2011;
7) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan
Lingkungan Maritim;
8) Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2013;
9) Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi
Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 38 Tahun 2013;
10)Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025;
11)Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru
Pengembangan Sistem Logistik Nasional;
12)Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2006 tentang
Pedoman dan Proses Perencanaan di Lingkungan Departemen
Perhubungan;
13)Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 15 Tahun 2010 tentang cetak
biru transportasi antar moda/multi moda.
14)Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah
diubah terakhir dengan dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.
68 Tahun 2013;
15)Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM 44 Tahun 2011;
16)Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 25 Tahun 2011 tentang Sarana
Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP);

P e n d a h u l u a n | I-3
Kajian Teknis Terminal Khusus
PT. Sebuku Baja Perkasa

17)Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 51 Tahun 2011 tentang Terminal


Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 73 Tahun 2014;
18)Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 68 Tahun 2011 tentang Alur
pelayaran di Laut;
19)Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 34 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran Utama;
20)Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 35 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan Utama;
21)Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 36 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan;
22)Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 58 Tahun 2013 tentang
Penanggulangan Pencemaran di Perairan dan Pelabuhan;
23)Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 414 Tahun 2013 tentang
Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 725 Tahun 2014;
24)Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pelabuhan Laut;
25)Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 57 Tahun. 2015 tentang
Pemanduan dan Penundaan Kapal;
26)Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor: PP.001/2/19/DJPL-
14 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan;
27) Peraturan Menteri Perhubungn Nomor PM 125 Tahun 2018 tentang
Pengerkan Dan Reklamasi;
28)Peraturan Menteri Perhubungn Nomor PM 20 Tahun 2017 tentang Terminal
Khusus dan Terminal untuk kepentingan Sendiri:

P e n d a h u l u a n | I-4
Kajian Teknis Terminal Khusus
PT. Sebuku Baja Perkasa

D. Lokasi Studi
Rencana Terminal Khusus PT. Sebuku Baja Perkasa di Desa Ujung, Kecamatan
Pulau Sebuku Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 11 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Kotabaru Tahun 2012-2032, rencan
lokasi kegiatan terletak dalam kawasan Areal Penggunaan Lain (APL) dan
Perairan.
Untuk mencapai lokasi wilayah maka rute perjalanan yang dapat dilalui adalah
sebagai berikut:
 Banjarmasin – Kabupaten Kotabaru
- Jalan Darat, 298 km dapat dicapai dengan kendaraan roda 4 dengan
waktu tempuh 7 jam dengan kondisi jalan aspal;
- Udara, dari Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru ke Bandara Syamsir
Alam Kotabaru ditempuh selama 45 menit.
 Kotabaru – Pelabuhan Penyeberangan Kapal Feri Teluk Gosong
- Ditempuh lewat Jalur darat menggunakan roda 4 sepanjang 30 km
dengan waktu tempuh 1 jam.
 Pelabuhan Penyeberangan Kapal Feri Teluk Gosong – Pelabuhan Sebuku
- Menyeberangi laut selat makasar menggunakan kapal Feri selama 30
menit.
 Pelabuhan Feri Sebuku – Lokasi Kegiatan
- Menuju lokasi kegiatan Terminal Khusus PT. Sebuku Baja Perkasa,
melewati/memasuki Izin Usaha Pertambangan PT. SILO ditempuh
dengan jarak 20 km atau sekitar 30 menit mengunakan kendraan Roda 4.

P e n d a h u l u a n | I-5
Kajian Teknis Terminal Khusus
PT. Sebuku Baja Perkasa

Gambar 1.1. Peta Lokasi Tapak Proyek

P e n d a h u l u a n | I-6

Anda mungkin juga menyukai