Anda di halaman 1dari 33

Turap untuk Perkuatan

Dermaga
Adilah Al Istiqomah
Bertha Maheswari
Daniel Marthin
Fildza Amari Sagharmata
Kaka Grace Alicia
Robbi Bayu Aji
Pendahuluan
Turap adalah dinding vertikal yang relatif tipis yang
berfungsi untuk menahan tanah ataupun menahan
masuknya air ke dalam lubang galian. Fungsi turap sama
persis seperti dinding penahan tanah.
Pendahuluan

Dermaga adalah tempat kapal ditambatkan di pelabuhan.


Dermaga adalah juga tempat berlangsungnya kegiatan
bongkar muat barang dan naik turunnya orang atau
penumpang dari dan ke atas kapal.
Di dermaga juga dilakukan kegiatan untuk mengisi bahan
bakar kapal, memasok kapal dengan air minum, air bersih,
dan mengatur saluran untuk air kotor/limbah yang akan
diproses lebih lanjut di pelabuhan
Pendahuluan
• Turap untuk perkuatan dermaga

Pendahuluan
Jenis Turap Berdasarkan Bahan
1. Turap Kayu

Digunakan untuk dinding penahan tanah yang tidak tinggi


Digunakan pada tanah yang tidak berkerikil
Banyak digunakan untuk pekerjaaan sementara; Penahan tebing
galian
Pendahuluan
2. Turap Beton
Umumnya dibuat fabrikasi
Stabilitas : momen akibat tekanan tanah dan momen
pengangkatan
Tebal minimum ± 20 cm
Pendahuluan
3. Turap Baja
Konstruksi lebih ringan dibanding beton
Mudah dipancang
Dapat dibongkar dan dipancang
Keawetan tinggi
Mudah dilakukan penyambungan
Pendahuluan

Tipe turap berdasarkan konstruksinya


• Dinding turap kantilever
• Dinding turap dengan angker
• Dinding turap dengan platform
• Dinding turap untuk bendungan elak seluler

Gaya lateral pada dinding turap


• Tekanan aktif tanah
• Tekanan pasif tanah
• Ketidakseimbangan muka air
• Beban di atas permukaan
• Gaya gempa
• Benturan gelombang dan tarik kapal
Pendahuluan
Kelebihan Kekurangan
Konstruksi ringan, Turap tidak cocok untuk
tipis/kecil menahan timbunan tanah
yang sangat tinggi
Pelaksanaan relatif lebih Turap tidak cocok digunakan
cepat pasa tanah granular/berbatu

Satu – satunya yang


memungkinkan digunakan
untuk dinding penahan
dermaga
Metode Kerja
1. Pekerjaan Persiapan
a. Pembuatan Papan Nama Proyek
Setelah SPMK diterbitkan maka
segera dilakukan pembuatan Papan Nama
Proyek, lokasi untuk penempatan posisi sesuai
petunjuk dari Direksi.
b. Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK)
Semua tenaga kerja untuk pekerjaan ini
kami Asuransikan pada ASTEK.

c. Mobilisasi dan demobilisasi


Mobilisasi dan demobilisasi ini meliputi :
– a. Personil dan Tenaga Kerja
– b. Peralatan digunakan
– c. Bahan-bahan/ material yang digunakan
d. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank

e. Pekerjaan pengerukan dasar laut


• f. Pemancangan Sheetpile
– Sheetpile dipancangkan dengan Vibro Hammer
dan Water Jet.
g. Pengecoran Pilecap Krib Penahan Abrasi
Pengecoran Pilecap Krib Penahan Abrasi
dilakukan cor setempat (insitu), dengan
tulangan di fabrikasi terlebih dahlu kemudian
begesting dan tulangan dipasang.
H. Pembongkaran Bekisting
• Pembongkaran bekisting dilakukan setelah
beton cukup keras dan kuat menahan beban
sendiri :
• Tepi / sisi balok dan pile cap
• Bawah poer/ pile cap, beam dan slab
• Pembongkaran dilakukan dari bawah dermaga
saat air surut dengan menggunakan sampan.
I. Pembuatan Dilatasi L 100.100.10
• Dilatasi terbuat dari besi siku berukuran 100
mm x 100 mm x 10 mm. Dilatasi dipasang saat
pengecoran lantai. Methode pembuatannya
sebagai berikut :
• Penyiapan material besi siku sesuai ukuran.
• Besi siku dilas dengan angkur sebagai penguat.
• Las angkur pada pembesian lantai dan balok.
• Lakukan pengecoran pada delatasi hingga.
• Setelah pengecoran selesai, lakukan pengecatan
pada delatasi.
• J. Pengecatan Kanstein
Setelah kanstein kering dapat dilakukan
pengecatan pada kanstein. Pengecatan ini
dilakukan dengan sesuai dengan design yang
ada. Cat kanstein berfungsi sebagai tanda batas/
tepi pada dermaga atau trestle.
• K. Pengadaan dan Pemasangan Bollard
Sebelum melaksanakan pengadaan Bollard,
harus dilakukan pengajuan spesifikasi kepada
Konsultan pengawas dan pemilik pekerjaan.
Setelah mendapat persetujuan baru dilakukan
order untuk pengadaan Bollard sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan. Bolard berfungsi
sebagai tempat mengikat kapal yang sandar pada
dermaga. Setelah pengecoran lantai selesai
dilakukan, selanjutnya pemasangan bollard pada
tempat yang telah disiapkan angkur dan baut-
bautnya saat pengecoran lantai.
L.Pengadaan dan Pemasangan Karet
Fender
• Sebelum melaksanakan pengadaan karet
Fender, harus dilakukan pengajuan spesifikasi
kepada Konsultan Pengawas dan pemilik
pekerjaan. Setelah mendapat persetujuan baru
dilakukan order untuk pengadaan karet Fender
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Karet Fender berfungsi sebagai peredam
benturan antara kapal dan dermaga. Untuk
pemasangannya juga tidak memerlukan hal
yang khusus. Karena sudah terlebih dahulu
telah ditempatkan baut-baut angker pada plank
fender, sehingga pemasangannya lebih cepat
dan mudah.

K.Penyelesaian dan Pembersihan

• Setelah pekerjaan selesai, pembersihan


lokasi dan perapian-perapian bias
dilaksanakan. Agar hasil pekerjaan dapat
segera dimanfaatkan oleh pemilik
pekerjaan maka dilaksanakan serah
terima pertama pekerjaan (PHO) kepada
pemilik pekerjaan. Administrasi,
dokumentasi dan asbuilt drawing diajukan
dan diserahkan kepada pemilik pekerjaan.
L. Demobilisasi
• Pekerjaan telah diserah terimakan kepada
Pemilik Pekerjaan, peralatan dan
sebagian personil didemobilisasikan.
Personil yang belum didemobilisasi akan
standby hingga masa pemilharaan ...........
(...............) hari kalender berakhir dan
serah terima kedua (FHO) bisa
dilaksanakan.
Alat
• Peralatan yang digunakan diantaranya :
• - Phonton Angkut - Diesel
Hammer K-45
• - Tongkang 100 feet - Vibrator
Hammer
• - Ponton Pancang - Baby Roller
• - Crane 30 ton - Theodolite
• - Concrete Mixer - Waterpass
• - Mobile Crane
• Bahan-bahan/ material yang digunakan :
• - Bahan-bahan/ material yang digunakan menggunakan material
lokal yang memenuhi syarat sesuai dengan yang diisyaratkan dalam
dokumen lelang, namun untuk bahan-bahan/ material yang harus
mendatangkan dari luar daerah khususnya material pabrikasi harus
mengajukan spesifikasi kepada pemilik pekerjaan untuk
mendapatkan persetujuan.
PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT
(PPE) | ALAT PELINDUNG DIRI ( APD )
• Alat pelindung diri ( APD ) di definisikan sebagai
peralatan yang di rancang untuk di kenakan oleh
personil untuk melindungi diri terhadapa
pekerjaan yang berhubungan dengan bahaya
yang dapat membahayakan kesehatan atau
keselamatan pekerja.

• APD bukanlah pengganti untuk kontrol rekayasa


yang efektif maupun kondisi dan praktek kerja
yang aman. APD hanya akan melindungi pekerja
dari cidera namun tidak mencegah terjadinya
insiden.
RUANG LINGKUP
• Menjelaskan persyaratan untuk penggunaan dan
penyediaan APD (Alat Pelindung Diri) selama
pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut:
• Pembatasan pemekaian APD di tempat kerja
• Pelindung kepala
• Pelindung mata dan wajah
• Pelindung tubuh
• Pelindung terjatuh dari ketinggian
• Pelindung pendengaran
• Pelindung tangan dan lengan
• Alat pelindung pernafasan dan
• Bekerja diatas air
KAPAN APD DIPAKAI?
APD dasar harus dipakai setiap waktu di tempat kerja,
bukan hanya ketika dirasakan ada bahaya yang mengancam.
APD dasar yang harus di pakai adalah sebagai berikut :
• Safety Boots (steel toe cap)
• Baju lengan panjang ( baju lengan pendek masih
memungkinkan dan diperbolehkan untuk tugas tertentu
dan di daerah tertentu )
• Helmet
• Sarung tangan ( opsional atau sesuai dengan bahaya
pekerjaan )
• Kacamata dan
• Pelindung telinga yang diperlukan
Persyaratan umum untuk penyediaan APD

Setiap pengawas di tempat kerja harus


memastikan bahwa APD telah memadai dan di pilih
sesuai dengan kriteria sebagai berikut :
• Memberikan perlindungan terhadap risiko tanpa
menyebabkan peningkatan risiko
• Cocok dan pas digunakan oleh personil
• Kompatibel dengan aktifitas kerja dan jenis-jenis
APD yang di pakai
• Memenuhi standar yang diakui Nasional maupun
Internasional yang sesuai dengan disain atau
konstruksi yang ditetapkan.
Setiap pengawas di tempat kerja harus
bertanggung jawab untuk memastikanbahwa semua
personil:
• Telah di lengkapi dengan APD yang memadai yang di
perlukan untuk kegiatan dan lingkungan kerja
• Terlatih dalam pemeriksaan, penggunaan dan
penyimpanan yang tepat terhadap APD yang di
gunakan.
• Pengawas harus menjelaskan kepada personil mereka
mengenai fungsi dan pentingnya memakai APD dan
menunjukkan APD yang sesuai.
• Pengawas bertanggung jawab untuk menghentikan
pekerjaan jika personilnya tidak menggunakan APD
yang sesuai dengan pekerjaan, sampai APD yang tepat
telah di gunakan.
Ketentuan dan kegunaan APD
Pembatasan pada Pakaian/baju di tempat kerja
• Seragam kerja umum tidak harus terdiri dari 100%
bahan polyester / nylon dimana terdapat potensi untuk
terpapar api atau panas tinggu di lingkungan kerja.
• Pakaian pelindung kimia harus di pakai untuk
mencegah terpapar pada kulit, dan / atau bahan nilon
dimana ada potensi terpapar api atau panas tinggi di
tempat kerja. Jenis bahan harus di pilih berdasarkan
kemampuan bahan untuk melawan penetrasi dan
kemampuannya untuk menahan kerasnya pekerjaan
dari bahaya terpapar bahan kimia dan / atau paparan
api.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai