PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Papan Nama Proyek
Pekerjaan ini merupakan pembuatan papan nama kegiatan yang dibuat dari kayu
papan dengan standar yaitu uk. 120 cm x 240 cm. Papan nama kegiatan memuat
data-data kegiatan yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan galian tanah biasanya dimaksudkan untuk membuat pondasi pada bangunan, jalur
saluran pipa, saluran air gorong-gorong dan pekerjaan lainnya.
Banyak kontraktor menganggap pekerjaan ini mudah namun tidak sedikit yang mengalami
kesulitan, Contoh gangguan alam semisal hujan. Tidak semua pekerjaan galian tanah dapat
dikerjakan dengan alat berat, hal ini dikarenakan wilayah sekitar pekerjaan yang tidak memiliki
ruang yang lebar.
Langkah pertama adalah mempersiapkan alat bantu kerja sesuai dengan MS (Method
Schedule) Pekerjaan galian : Manual atau dengan alat berat Excavator.
Mempersiapkan alat bantu ukur (Theodolite/Total Station) untuk penentuan batas
galian dan pompa air untuk dewatering.
Untuk galian yang besar dan dalam serta berbatasan dengan bangunan lain perlu
disiapkan turap untuk dapat menahan tanah di sekelilingnya dan mencegah terjadinya
kelongsoran seperti sheet pile, continuous pile, H pile dan lain-lain.
Cangkul / Sekop
Linggis
Excavator
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan, antara lain :
1. Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan gambar yang telah disetujui oleh Konsultan
Perencana;
2. Perhitungan elevasi yang tepat agar luasan pekerjaan tidak memiliki kelebihan atau
kekurangan yang jauh dari gambar rencana;
3. Pelaksana pekerjaan harus selalu memperhatikan prosedur keselamatan kerja seperti
yang tertuang pada metode K3;
4. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan mengatur metode pekerjaan dengan baik, semisal
pembuangan tanah;
5. setelah pekerjaan penggalian tanah selesai dikerjakan, pelaksana hendaknya
berkoordinasi kembali dengan surveyor dan melaporkannya kepada Konsultan
Perencana.
Persiapan
1. Penentuan Lokasi
Lakukan penyiapan tanah dasar sesuai dengan gambar rencana dan lakukan hal-hal
sebagai berikut:
1) Bersihkan tanah dasar yang dapat mengganggu pelaksanaan.
2) Ratakan lahan dengan cara Penyiapan lahan Tanpa Bakar (PLTB).
3) Bila rnuka air mencapai pcrmukaan tanah, maka timbun tanah dasar sehingga muka tanah
timbunan di atas muka air.
3. Pelaksanaan
1. Pemancangan Cerucuk Kayu dengan Tenaga Manusia :
1. Runcingkan bagian ujung bawah cenrcuk kayu agar mudah rnenembus ke dalam tanah.
2. Pasang perancah atau platform sedemikian rupa sehingga orang dapat dengan mudah memukul
kepala tiang pada ketinggian tertentu.
3. Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang.
4. Tegakkan tiang cerurcuk dan masukkan sedikit ke dalarn tanah agar dapat dipukul dcngan
stabil dan tetap tegak lurus.
5. Pukul tiang dengan palu pcmukul pada ujung atas cenrcuk yang sudah diberi topi.
1. Sipkan lantai kerja yang tcrdiri atas balok-balok kayu atau papan untuk operasional
Excavator.
2. Siapkan sejumlah tiangyang akan dipancang pada tempat kedudukannya.
3. Tegakkan tiang pada posisi kedudukan rencana dengan bantuan tenaga manusia
4. Operasikan Excavator, dan pastikan bagian mangkok (Bucket) akan menekan tiang
secara tegak lurus.
5. Tekan tiang dengan Bucket sampai masuk tanah sesuai dengan kedalaman rencana.
Geotextile merupakan salah satu produk yang sangat dibutuhkan oleh perindustrian di
Indonesia karena keunggulannya dalam hal perkuatan tanah pada pembangunan jalan. Tapi,
bagaimanakah cara memasang geotekstil? Berikut ini adalah beberapa langkah dalam
pemasangan geotekstil
Lakukan sweeping (pemeriksaan) secara teliti terhadap area yang akan diberikan lapisan tanah
dasar (subgrade). Bersihkan area dari benda-benda keras yang nantinya akan mengganggu
proses, seperti misalnya batu-batu besar, besi bekas konstruksi, atau semacamnya. Tentukan
lapisan tanah dasar yang sesuai dengan perencanaan, karena kekuatan dan keawetan konstruksi
perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar.
Tanah dasar adalah lapisan paling atas dari timbunan badan jalan setebal 30 cm, yang
mempunyai persyaratan tertentu sesuai fungsinya.
Lapisan Tanah Dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya baik, atau
tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau tanah yang distabilisasi dan lain lain.
Ditinjau dari muka tanah asli, maka lapisan tanah dasar dibedakan atas :
Bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda ke tanah dasar.
Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.
Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis pondasi
atas (Geotextile).
Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akibat lemahnya
daya dukung tanah dasar) pada awal-awal pelaksanaan pekerjaan.
Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan.
Dalam penentuan bahan lapis pondasi ini perlu dipertimbangkan beberapa hal antara lain,
kecukupan bahan setempat, harga, volume pekerjaan dan jarak angkut bahan ke lapangan.
Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan menyebarkan beban
ke lapisan di bawahnya.
Bantalan terhadap lapisan permukaan.
Lapisan Permukaan adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan beban roda kendaraan.
Lapisan permukaan ini berfungsi sebagai :
Di tahapan ini, peletakkan geotekstil harus secara melintang di jalan, terhampar di area tanah
konstruksi tanpa gelombang atau kerutan yang sebelumnya telah diratakan. Penyambungan
geotextile satu dengan lainnya dapat dilakukan secara tumpang (overlapping) atau dengan cara
dijahit (sewing).Pada saat pemasangan secara tumpang, ada beberapa aturan yang harus
dilakukan, yaitu:
Gunakan geotekstil hitam, atau berwarna gelap. Jika aplikasinya terkena sinar matahari
secara langsung.
Jangan melakukan tumpang atau jahitan pada garis jalur (line) yang searah dengan
beban roda / beban lalu-lintas.
Jika daerah pemasangannya berbentuk kurva, sebaiknya digelar searah dengan arah
kelokannya.
Penjahitan Bisa Dilakukan Dilapangan Menggunakan Mesin Jahit Portable Dengan Tenaga
Generator
Setelah pemasangan geotekstil, selanjutnya ditutup dengan material yang sudah dipilih sesuai
perencanaan. Penempatan material dilakukan dengan cara mendorong maju tumpukan material
agar lapisan geotekstil tidak tergilas langsung oleh roda alat berat yang mengangkut material
tersebut, atau bisa juga menggunakan excavator. Padatkan lapisan material yang telah rata
tersebut dengan menggunakan alat berat, mesin giling, dan sejenisnya.
Pekerjaan Beton
Pekerjaan Struktur Beton (Pondasi Setempat, Sloof Beton, Kolom Beton, Balok Beton, Plat
Lantai dan Tangga Beton) adalah sebagai berikut :
1. Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur beton tiap bagian.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : readymix K-225, besi beton, kawat beton, semen
PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok, kaso, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : concrete pump, vibrator, kompresor, cutting
well, theodolith, waterpass, meteran, gergaji, schafolding, raskam, jidar, benang, selang
air, dll
2. Pengukuran
Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan memerlukan tempat yang cukup luas untuk
menaruh, memotong besi beton dan membengkoknya sehingga sesuai dengan gambar
yang telah disetujui.
Besi beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi) disesuaikan
dengan gambar kerja dan RKS.
Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja.
Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya, supaya
tidak membingungkan/membuang waktu untuk saat akan dipasang.
Untuk kolom, pembesian tulangan dikerjakan lebih dahulu baru setelah itu dilanjutkan
dengan pemasangan bekesting.
Untuk balok, plat lantai, plat lantai dan tangga bekesting dikerjakan dahulu baru setelah
itu dilanjutan dengan pembesian tulangan.
4. Fabrikasi bekesting
Fabrikasi bekesting untuk struktur beton diatas permukaan tanah seperti : kolom, balok,
plat lantai dan tangga menggunakan bahan dari multiplek dan perkuatan menggunakan
balok/kaso dan alat perancah schafolding :
1. Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar kerja.
2. Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur yang akan dicor dengan
perkuatan balok/kaso dan schaffolding.
3. Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran.- Pasangan bekesting harus
rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang
flat/maksimal.
Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton atau besi plat siku
untuk menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan siku.
Setting (pasang) besi tulangan yang telah difabrikasi ke dalam bekesting.
Pasang beton decking dan cakar ayam secara merata dan sesuai kebutuhan.
Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting.
5. Pengecoran beton
Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor membuat Job Mix
Formula untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan
mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat
kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui. Pada
proyek ini untuk pekerjaan struktur menggunakan beton readymix mutu K-225.
Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk pengecoran
beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan perkuatan
acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal yang melintas area pengecoran.
Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton
diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan tidak ada
sarang tawon.
Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum siap.
6. Curring Beton
Untuk bagian horizontal adalah setelah buka bekesting, bagian luar disemprot air lalu
dicure dengan curing compound.
Untuk bagian vertical adalah web setelah deshuttering dinding disemprot air lalu dicure
dengan curing coumpound construction joint dicure dengan air.
Bagian lain dicuring dengan semprotan air secara rutin selama ± 1 minggu.
Bekesting dapat dibongkar apabila beton sudah mencapai umurnya.
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan
penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi ruangan yang penting dalam
kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metodis pelaksanaan pekerjaan pembesian dari tahap
penyimpanan hingga pemasangan tulangan :
Penyimpangan besi beton :
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan :
1. Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus diganjal
dengan balok beton.
2. Besi harus berjarak minimal 6 cm dari logam yang lain.
3. Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan dan minyak.
1. Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
2. Maksimal beral tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane.
3. Jarak antar ikatan sekitar 2 m.
4. Di dalam label ditulis panjang tipe, nomor referensi dan kode besi.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada plat dan balok lantai :
1. Pembesian pada plat lantai harus berada diatas dudukan berupa beton (tahu beton).
2. Ketinggian bantalan pembesian plat lantai tergantung dari ketabalan selimut beton yang
direncanakan.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada kolom dan dinding :
1. Pembesian kolom dirakit dengan cetakan yang telah dibuat.
2. Sejumlah ikatan dilakukan pada besi kolom sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian
tersebut kuat untuk diangkat.
3. Setelah kolom dirakit dan kuat, maka kolom siap diangkat.
4. Rakitan pembesian kolom yang telah dipasang harus diikat ke bekisting supaya kuat, jarak
antar ikatan kira-kira setiap 1,5 m.
5. Pemasangan pembesian pada dinding sama dengan pemasangan pada kolom.
6. Besi yang horizontal diikat pada besi vertikal.
Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split dan air.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : concrete mixer, meteran, waterpass, cangkul,
talang cor, ember, sendok semen, raskam, benang, selang air, dll.
Pengukuran
Terlebih dahulu juru ukur (surveyor) melakukan pengukuran dengan theodolith untuk
menentukan leveling lantai kerja.
Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat.
Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau B-0.
Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan
pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak
per 1 m untuk leveling lantai kerja.
Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
Pekerjaan Pipa PVC
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk membuat saluran pembuangan air pada pekerjaan struktur
beton. Dengan cara pipa PVC diameter 2” atau 2,5” dipotong sepanjang kurang lebih 50 cm
yang kemudian dipasang pada titik tertentu yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan.
Pemasangannya dilakukan saat pekerjaan pengecoran struktur berlangsung.
YULIUS
DIREKTUR UTAMA