Anda di halaman 1dari 4

FALSAFAH DASAR BERLEMBAGA dan koreksi atas dirinya sendiri.

Apabilaitu semua
dilakukan dengan segala kesadaran, maka rasa
Tugas perguruan tinggi adalah membentuk manusia tanggung jawab sebagai insan akademisakan
susila dan demokrat yang: tertanam. Dalam alam yang merdeka ini mahasiswa
1. Memiliki keinsafan tanggung jawab atas menemui suasana yang baik untukmembentuk
kesejahteraan masyarakatnya. karakter akademiknya, yaitu kebenaran, keadilan,
2. Cakap dan mandiri dalam memelihara dan kejujuran, dan kemanusiaan. Alam merdeka seperti
memajukan ilmu pengetahuan. inilah yang menjadi karakteristik perguruan tinggi.
3. Cakap memangku jabatan atau pekerjaan dalam Proses dan upaya mendidik diri sendiri ini tidak akan
masyarakat. berjalan efektif apabila dilakukan
(Muhammad Hatta) sendiri-sendiri dan tidak sistematis. Oleh karena itu
mahasiswa butuh alat untuk mengorganisasikandan
Ungkapan pemikiran Hatta di atas dapat mensistemkan upaya-upaya untuk mendidik diri-
disederhanakan dengan kata-kata bahwa tugas sendiri. Alat itu adalah organisasikemahasiswaan.
perguruan tinggi adalah membentuk insan akademis. Oleh karena itu organisasi kemahasiswaan muncul
Insan akademis yang dimaksud adalah insan yang karena adanya kebutuhan darimahasiswa sendiri
memiliki dua peran. untuk menjamin efektivitas dan efisiensi upaya-
Pertama, peran untuk selalu mengembangkan diri upayanya dalam mendidik diri-sendiri.
sehingga menjadi generasi yang tanggap dan mampu Pada awal pembahasan dinyatakan bahwa proses
menghadapi tantangan masa depan. pendidikan dilakukan untuk membantu
Kedua, peran yang akan muncul dengan sendirinya mahasiswa membentuk visi masa depan dan
apabila mengikuti watak ilmu itu sendiri. Watak ilmu menghadapi tantangan masa kini dan masa
adalah selalu mencari dan membela kebenaran depannya,demikian juga dengan organisasi
ilmiah. Dengan selalu mengikuti watak ilmu ini maka kemahasiswaan. Organisasi kemahasiswaan harus
insan akademis mengemban peran untuk selalu dapat menjadi alat ampuh bagi mahasiswa untuk
mengkritisi kondisi kehidupan masyarakatnya di membentuk visi dan menjawab tantangan itu. Yang
masa kini dan selalu berupaya membentuk tatanan menjadi persoalan selanjutnya adalah apa sebenarnya
masyarakat masa depan yang benar dengan dasar visi dan tantangan di kalangan insan akademis itu.
kebenaran ilmiah. Yang dimaksud visi insan akademis sebenarnya
Dengan pemaparan ini maka secara teknis, adalah pola pandang tentang bentuk atau
keseluruhan proses pendidikan di perguruan tinggi tatanan seluruh aspek kehidupan masa depan yang
ditujukanuntuk membantu atau memberi alat pada baik dan benar menurut kaidah ilmiah. Sementaraitu
mahasiswa untuk menjawab tantangan masa kini dan tantangan adalah tatanan kehidupan yang riil
masadepan. Selain itu pendidikan juga ditujukan berkembang sekarang dan nanti yang harus
untuk membantu mahasiswa menentukan visinya ditanggapi. Sekali lagi, visi dan tantangan ini
tentangtatanan masyarakat masa depan yang baik bukanlah tujuan dari proses pendidikan,
menurut kaidah ilmiah. tetapimerupakan tugas dan medan perang yang harus
dihadapi setiap generasi yang sedang atau
Dengan tujuan untuk membentuk insan akademis ini telahmenjalani proses pendidikan. Oleh karena itu
maka seluruh proses yang berlangsung tujuan proses pendidikan adalah membantu dan
di perguruan tinggi adalah proses pendidikan dalam memberi alat bagi mahasiswa untuk menghadapi
rangka membentuk karakter. Sikap guru besaryang tugas dan medan perangnya.
bertanggung jawab dan kepakarannya dalam
lingkungan ilmu adalah sumbangan yang besardalam Sekarang, untuk membantu merumuskan bagaimana
pembentukan karakter ini, tetapi itu saja belumlah membentuk mahasiswa dan organisasi
cukup. Mahasiswa sendiri juga harus ikutserta kemahasiswaan yang mampu menjawab visi dan
mendidik dirinya sendiri (learning by themselves) tantangan masa depan, maka dirumuskan visi tatanan
dengan tetap berpedoman pada nilaikebenaran kehidupan masyarakat masa depan yang ideal dan
ilmiah. Mereka harus senantiasa melakukan kritik bersifat universal.
Tatanan masyarakat masa depan yang ideal adalah (finance capitalism) sebagai kekuatan utama
tatanan masyarakat yang memiliki nilai yangmendominasi seluruh gerak kehidupan.
partisipatif, aspiratif, mandiri, non-hegemonik, dan Untuk menjawab seluruh visi dan tantangan di atas,
beretika. proses pendidikan harus mampu
Artinya adalah setiap anggota masyarakat: menghasilkan manusia yang tangguh menghadapi
bersama-sama aktif menentukan perjalanan budaya tantangan masa depan dan mampu
sistem masyarakatnya mengupayakanterwujudnya visi masa depannya.
Lebih khusus lagi, organisasi kemahasiswaan harus
memiliki dan menjalankan kewajiban serta haknya mampumenghasilkan manusia seperti itu. Pertanyaan
secara proporsional dan mandiri sesuai berikutnya adalah organisasi seperti apa yang
mampumembentuk manusia seperti itu.
dengan fungsi dan tanggung jawabnya dalam Organisasi mahasiswa yang mampu menghasilkan
struktur masyarakat, memiliki hubungan saling manusia yang memiliki visi masa depan dan
ketergantungan yang positif, tidak terdapat struktur mampu menjawab tantangan zaman adalah organisasi
subyek-obyek dalam tatanan masyarakat, yang memiliki karakter seperti halnya
karaktermasyarakat madani. Karakter itu yaitu
mandiri, kekeluargaan, demokratis, aspiratif,
menjalankan roda aktivitas masyarakat dengan
partisipatif,representatif, efektif, dan efisien. Selain
dilandasi oleh nilai etik yang disepakati
itu harus ada karakter lain yang penting, yaitu terbuka
bersama.
danadaptif. Artinya, organisasi kemahasiswaan harus
mampu menyesuaikan diri dengan segala
perubahanbudaya yang terjadi dalam masyarakatnya.
Dengan nilai-nilai seperti di atas maka kehidupan Lebih detail lagi, organisasi kemahasiswaan
ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya harusmenjamin kemudahan untuk perubahan
akan berjalan bagus. Masyarakat seperti ini adalah strukturnya karena sebenarnya struktur selalu
masyarakat yang cerdas, kokoh, sangat tanggap,dan memiliki sifatmembatasi. Di sisi lain, jaminan atas
adaptif terhadap setiap perubahan sehingga mampu adanya iklim yang partisipatif dan aspiratif
bertahan dalam segala kondisi. Untuk tetapmenjamin sebenarnya turutmenentukan tingkat adaptasi
keberadaan nilai-nilai di atas dalam kehidupan organisasi terhadap segala perubahan. Hal ini terjadi
masyarakat maka perlu diberlakukan system karena iklimtersebut menjamin berlangsungnya
demokrasi. Tatanan masyarakat seperti ini kita sebut proses perbaikan diri dalam organisasi.
sebagai tatanan masyarakat madani (civilsociety).
Falsafah Organisasi
Selanjutnya tantangan masa depan perlu
didefinisikan. Tantangan masa depan berawal dari Sebuah organisasi tanpa dasar ideologi atau filosofi
revolusi informasi yang membuat sistem informasi yang jelas, bagaikan kapal yang berlayar tanpa
tidak memiliki batas. Sistem informasi tanpa batasdi sebuah nahkoda didalamnya, artinya akan
dunia berakibat terhadap pembentukan tatanan terombang-ambing oleh ombak dan angin laut.
Sehingga tidak akan pernah sampai pada sebuah
komunitas masyarakat yang kita sebut sebagaitatanan
orientasi dan arah tujuan yang jelas nantinya.
desa global (global village), yang berarti sebagai
tatanan dunia tanpa sekat. Proses yangberlangsung Bukan saja goyah terombang-ambing namun sangat
dari revolusi informasi sampai ke terbentuknya desa lah berbahaya, karena hal ini tidak menutup
global ini biasa kita sebut sebagaiproses globalisasi. kemungkinan bisa membuat tenggelam dalam
Proses ini membawa implikasi nyata berupa: perjalannya. Sebaliknya, jika tidak ada filosofi yang
kompetisi yang tinggi di segala bidang, dan dapat mendalami problematik organisasi tanpa
menjiwai praktek organisasi ini pun dapat
perubahan atau pergeseran budaya/nilai masyarakat
membahayakan. Karena sebuah dasar ideologi dan
yang ditandai oleh hancurnya institusi tradisional filosofi yang tidak berkelanjutan ke dalam praktek
(pemerintahan, desa, kota, dan keluarga) dan penerapannya yang relevan dalam kehidupan nyata
munculnya institusiglobal berupa kapitalisme uang akan mubazir dan tidak layak disebut sebagai filosofi
organisasi. ditinggalkan. Berganti menjadi lembaga sebagi
Memang tidak kita pungkiri pada saat tertentu, dalam tempat kita memperbanyak jaringan untuk masa
konteks tertentu, dapat muncul sebuah problem depan (kehidupan pasca kampus).
dalam sebuah wadah organisasi, biasanya problem
yang lebih dominan ini muncul bersifat pada teknis,
dan disaat yang lain pun biasanya bersifat finansial, Hal tersebut dapat dilihat pada selembar kertas yang
ketenagaan, kultulral, dan profesionalisme? Tetapi katanya adalah Falsafah Berlembaga. Dalam salah
apakah problem yang mengemuka pada suatu saat satu poinnya bertuliskan Di lembaga
bersifat teknis, finansial, profesionalisme atau kemahasiswaan tempat kita untuk memperbanyak
gabungan dari semuanya, namun pada saat yang kawan/jaringan untuk masa depan(kehidupan pasca
sama problematik organisasi itu juga selalu bersifat kampus) bukan tempat memperbanyak
normatif, yakni terkait dengan norma, dan nilai-nilai
musuh/lawan. Sepakat bahwa lembaga tempat untuk
dasar yang sudah di tanam sebelumnya, yang dapat
memberikan relevansi dan makna kepada sifat memperbanyak kawan dan bukan memperbanyak
problematik organisasi yang teknis. musuh. Tetapi untuk memperbanyak jaringan untuk
Hal yang negatif ini jika terus dibiarkan maka akan masa depan (kehidupan pasca kampus) ini yang
mengakibatkan munculnya hal negatif yang lain, menimbulkan penafsiran ganda (ambiguitas). Kalau
karena kondisi yang negatif tanpa ditangani atau penafsiran saya terhadap poin tersebut dari melihat
dipecahkan ini sangat mudah meningkatkan realita yang ada. Lembaga dijadikan salah satu
pandangan yang semakin negatif seperti sikap
dijadikan ladang untuk mendapatkan kepentingan
pragmatis, hedonis dan individual yang
mengutamakan kepentingan pribadi. Maka sangat pribadi. Entah penafsiran yang dilakukan sang
diperlukan sekali dalam sebuah organisasi harus pembuat Falsafah Berlembaga itu beda. Mirip
mempunyai dasar ideologi dan filosofi yang jelas dan dengan perluasan jaringan yang dilakukan oleh MLM
relevan dengan kondisi ruang dan waktu dan konteks dan MNC. Untuk menjelaskan MLM dan MNC
organisasi yang terkait. Sehingga kita dapat memilih mungkin tidak terlalu penting karena mahasiswa
gabungan dari keduanya, yakni praktek yang ekonomi pasti lebih tahu hal ini. Melihat fakta yang
berdasarkan filosofi yang relevan, untuk senantiasa
ada di ekonomi sudah banyak mahasiswa yang
memberikan pembenaran, arah, tujuan dan makna
dari seluruh spektrum kegiatan organisasi. Karena menjadi gurita MLM. Dan makin banyak yang
jika memakai filosofi yang tidak relevan maka hanya mempersiapkan diri menjadi kaki tangan MNC.
akan melahirkan falsafah yang tidak jelas. Dan
falsafah yang tidak jelas hanya akan semakin Hal yang terus-menerus menjadi alasan klasik sang
memperkuat sikap negatif sebagai tradisi, kegagalan oportunis adalah tuntutan Orang tua. Sehingga fungsi
akan melahirkan kegagalan. meraka sebagai mahasiswa terkikis oleh tugas anak
Tulisan ini berangkat dari realita lembaga yang harus berbakti pada ortu. Mungkin itu yang
kemahasiswaan saat ini. Baik itu lembaga eksternal sekarang dihadapi oleh para ketua lembaga, pengurus
maupun internal. Bahwa saat ini lembaga sudah terasnya, hingga para pengurus cunddekeng untuk
melenceng dari frame yang ada. Lembaga sekarang berorganisasi. Hal ini bisa saja benar melihat lembaga
ini dihuni oleh opurtunis yang mengunakan lembaga yang sudah tidak punya gaung, karena hanya
unuk kepentingan pribadi. Apa itu oportunis? dijadikan arena perluasan jaringan oleh para
Pertanyaan itu pasti muncul dibenak anda. Kalau soe organisatoris oportunis. Kalau hal memang benar
Hok Gie mengatakan ada dunia pilihan menjadi terjadi, saya ingin kembali membuka memori sang
manusia di Indonesia yakni idealis dan apatis. Tetapi oportunis tentang sebuah film kolosal Naga Bonar
tidak sempat menyebutkan atau sudah memasukkan 1. Dimana dalam sebuah adegan Naga Bonar harus
tipe oportunis ke dalam apatis atau idealis. Karena mengendong sang Ibu di tengah peperangan yang
oportunis juga menjadi salah tipe manusia Indonesia, berkecamuk. Naga bonar telah membuktikan bahwa
bahkan tipe ini yang paling banyak. Oprtunis tugasnya kepada Negara dapat dilaksanakan tanpa
merupakan tipe yang mengambil kesempatan yang meninggalkan tugasnya sebagai seorang anak.
paling menguntungkan dirinya. Kembali ke lembaga Seharusnya para pengurus maupun mahsiswa lainnya
yang kehilangan nilai historisnya. Lembaga yang menjadikan Naga bonar sebagai contoh. Agar
secara historis sebagai tempat berjuang sudah jauh doktrin-doktrin fungsi mahasiswa pada pengkaderan
awal tidak hanya pada tataran retorika tapi sudah
dipraksiskan. kapitalisme. Sekarang malah menjadi salah satu
pabrik kapitalisme untuk menciptakan labor yang
Lembaga kemahasiswaan yang diharapkan mampu potensial. Kalau Gramsci menyebutnya Intelektual
menumbuhkan kesadaran kritis. Kini sudah termakan Mekanik. Sehingga lembaga dan orang-orang di
bujukan kapitalisme. Senasib dengan sekolah-sekolah dalamnya menjadi menara gading. Semakin enggan
formal yang hanya menciptakan robot-robot melihat ke bawah (hilang jiwa sosial).
kapitalisme. Lembaga yang dahulu merupakan
alternatif untuk menjungkir balikan logika

Anda mungkin juga menyukai