Anda di halaman 1dari 14

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI KOMISARIAT IPNU DI SMK

DARUL MA’ARIF CIKEDUNG MAJA

Disusun oleh : Muhamad Farhani (20.18.1.0011)


Kelas/Semester : 6B – Ilmu Komunikasi
Dosen Pengampu : Titih Nurhaipah S.I.Kom., M.I.Kom.
Mata Kuliah : Metode Penelitian Kualitatif

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MAJALENGKA
Jl. Raya K. H. Abdul halim No.103, Majalengka Kulon
Majalengka 45418
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tak lupa sholawat
serta salam kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW. Semoga syafaatnya
mengalir sampai akhir zaman.
Proposal penelitian dengan judul “Pola Komunikasi Organisasi Komisariat IPNU Di
MTS Ma’arif Cikedung Maja” ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode
Penelitian Kualitatif. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan baik
berisi kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi semua pihak.

Majalengka, 19 Juli 2023

Penulis

Muhamad Farhani
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................6
1.3 Identifikasi Masalah......................................................................................................6
1.4 Tujuan Penulisan..........................................................................................................6
1.5 Manfaat Penulisan..........................................................................................................7
BAB II................................................................................................................................................8
2.1 Review Penelitian Sejenis...............................................................................................8
2.2 Tinjauan Teoritis............................................................................................................9
2.3 Tinjauan Konseptual......................................................................................................9
BAB III............................................................................................................................................13
METODOLOGI..............................................................................................................................13
3.1 Paradigma.....................................................................................................................13
3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian.................................................................................13
3.3 Metode...........................................................................................................................13
3.1.4 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................................13
3.1.5 Teknik Analisa Data …………………………………………………………………….. 13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................14

DAFTAR TABEL
1.1 Review Penelitian Sejenis………………………………………………………………..8

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia
dapat berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari – hari di rumah tangga,
ditempat pekerjaan, pasar, dalam masyarakat atu dimana saja berada. Tidak ada manusia
yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Pentinya komunikasi tidak terbatas pada
komunikasi personal tetapi juga dalam tataran komunikasi organisasi. Dengan adanya
komunikasi yang baik, suatu organisasi dapat berjalan dengan lancer dan berhasil begitu
pula sebaliknya, kurnagnya atau tidak adanya komunikasi, organisasi dapat macet dan
berantakan.
Proses aktivitas akademisi disekolah tak lepas dengan kegiatan organisasi siswa,
berbagai macam organisasi mulai dari minat bakat, intelektualitas, sosial, hingga misi
politik bermunculan dengan bermacam ideologinya masing-masing. Siswa juga yang
biasa disebut 'agent of change' atau golongan intelektual serta penyambung lidah
masyarakat banyak berkecimpung di dalam organisasi organisasi kesiswaan. Organisasi
siswa merupakan sebuah wadah di mana siswa dapat mengembangkan diri, beraktivitas
dan menyalurkan minat dan bakat mereka. Organisasi ekstra sekolah adalah organisasi
yang berada diluar birokrasi sekolah. Organisasi ini biasanya berperan sebagai organisasi
kader yang wilayah geraknya di seluruh penjuru Indonesia. Hal ini tentu berbeda dengan
organisasi intra sekolah yang dibatasi oleh sekolah yang menjadi tempatnya berada.
Organisasi ekstra sekolah memiliki banyak sekali kelebihan dibanding organisasi
intra sekolah. Diantara sekian banyak yang menjadi kelebihanya, salah satunya adalah
kekuatan jaringannya. Wilayah cakupan yang luas, membuat organisasi siswa ekstra
sekolah memiliki ruang yang luas pula untuk mengepakkan sayapnya dan bergerak sesuai
dengan misi yang mereka impikan. Karena tiap kader dari organisasi ini mempunyai misi
yang sama, maka atas dasar ini pulalah kader-kadernya merasa memiliki peran yang sama
sehingga mampu membuat mereka saling terikat satu sama lain. Keterikatan itulah yang
kemudian membuat sebuah hubungan antara kader dari daerah tertentu dengan kader di
daerah lainnya secara inten yang kemudian membuat mereka merasa saling menjaga satu
sama lainnya.
Kedudukan organisasi sekolah biasanya dipandang negatif, keberadaan mereka
cenderung tersudutkan di lingkungan kalangan mahasiswa. Meskipun demikian,
nampaknya peran mereka di sekolah tidak seperti apa yang siswa umum pandang.
Bahkan sebagian besar pejabat organisasi intra kelas itu sebenarnya adalah para kader
dari organisasi ekstra sekolah. Dan keberadaan kader kader ekstra yang mengawal dan
mengatur arah ikatan pelajar intra tersebut, nampaknya tidak akan pernah mampu
membuat organisasi tersebut dipandang positif.
Banyaknya kader ekstra kampus yang memegang jabatan penting di kampus
nampaknya tak lepas dari pola kaderisasi yang diterapkan di organisasi ekstra. Pola
kaderisasi yang ada di organisasi ekstra memang terkadang agak terkesan tidak jelas.
Semua proses kaderisasi didasarkan atas asas kekeluargaan dan tidak terikat pada momen
atau kegiatan tertentu saja. Bahkan waktu kaderisasinya pun sepanjang tahun. Hal ini
tentu membuat sebagian besar kader dari organisasi ini memiliki wawasan yang jauh
lebih banyak bila dibanding dengan kader dari organisasi intra yang proses kaderisasinya
hanya terbatas pada momen-momen tertentu saja. Memang, pengembangan wawasan
itulah yang menjadi titik kunci dari keberhasilan organisasi ekstra kampus dalam
mendidik kaderkadernya. Adapun wawasan yang biasanya jauh lebih ditekankan pada
proses kaderisasi di ekstra adalah wawasan yang mampu membangun dan menumbuhkan
rasa nasionalisme terhadap indonesia.
IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) merupakan organisasi pelajar yang berada
di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi Islam yang kuat di
Indonesia. Sejarah berdirinya IPNU terkait erat dengan sejarah berdirinya NU itu sendiri.
NU didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 oleh para ulama dan santri di desa Kalibendo,
Jombang, Jawa Timur. NU didirikan sebagai wadah untuk melawan pemahaman agama
yang sempit dan radikal serta sebagai benteng untuk menjaga ajaran Islam yang moderat
dan inklusif.
Kemudian, pada tanggal 28 Januari 1950, dilakukan kongres besar NU di
Yogyakarta yang membahas tentang organisasi pelajar. Pada kesempatan itu, dibentuklah
IPNU sebagai organisasi resmi yang akan menjadi wadah bagi para pelajar yang berada
di bawah naungan NU. IPNU bertujuan untuk melahirkan generasi pelajar yang memiliki
keimanan yang kuat, ketaqwaan kepada Allah, serta kecintaan kepada tanah air dan
bangsa Indonesia. IPNU juga memiliki semboyan "Bertaqwa, Berilmu, dan Berjuang"
yang mencerminkan komitmen organisasi untuk membentuk pelajar yang taat beragama,
berilmu pengetahuan, dan aktif berkontribusi dalam membangun masyarakat dan negara.
Sejak berdiri, IPNU telah menjadi salah satu organisasi pelajar terbesar dan paling
berpengaruh di Indonesia. Organisasi ini berperan penting dalam mengajarkan nilai-nilai
keislaman yang moderat, serta berkontribusi dalam berbagai kegiatan sosial, pendidikan,
dan keagamaan di tanah air.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan dalam
penelitian ini adalah:
- Bagaimana Pola Komunikasi Organisasi Pada Komisariat IPNU di SMK Darul
Ma’arif Cikedung Maja?
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Apakah Pola Komunikasi Organisasi ini terbetuk pada Komisariat IPNU SMK Darul
Ma’arif Cikedung Maja?
2. Bagaimana Pola Komunikasi Organisasi ini terbetuk pada Komisariat IPNU SMK
Darul Ma’arif Cikedung Maja?
3. Apakah Komunikasi Organisasi ini mempengaruhi terhadap kinerja anggota pada
Komisariat IPNU SMK Darul Ma’arif Cikedung Maja?

1.4 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penelitian ini berdasarkan pertanyaan yang terdapat pada rumusan
masalah di atas adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui Pola Komunikasi Organisasi ini terbetuk pada Komisariat IPNU SMK
Darul Ma’arif Cikedung Maja.
2. Mengetahui apakah Pola Komunikasi Organisasi ini terbetuk pada Komisariat IPNU
SMK Darul Ma’arif Cikedung Maja.
3. Mengetahui apakah Komunikasi Organisasi ini mempengaruhi terhadap kinerja
anggota pada Komisariat IPNU SMK Darul Ma’arif Cikedung Maja.
1.5 Manfaat Penulisan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti dan pihak yang
membutuhkan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan


terkait perilaku konsumen terutama faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Komisariat IPNU SMK Darul Ma’arif Cikedung Maja

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi khazanah pengetahuan dan


penelitian khususnya tentang Pola Komunikasi Organisasi terhadap jalannya
sebuah organisasi yang bisa dijadikan bahan evaluasi.

b) Bagi penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai


perilaku konsumen yang didapatkan selama bangku kuliah, sehingga dapat
diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat.

BAB II

2.1 Review Penelitian Sejenis


TABEL 1.1
penelitian penelitian
penelitian kedua penelitian ketiga
pertama sendiri
Nama Muhlas Adi Putra,
Mikharisti
peneliti Herry Yulianata Muhamad Abdul Muhamad Farhani
Tampubolon
Ghofur
Judul Hubungan Pola Komunikasi Komunikasi Pola Komunikasi
penelitian Komunikasi Organisasi Organisasi Dalam Organisasi
Organisasi dengan Pergerakan Meningkatkan Komisariat IPNU
Motivasi Kerja Mahasiswa Islam Motivasi Kerja SMK Darul
Pegawai Di Badan Indonesia (Pmii) Pegawai Pada Ma’arif Cikedung
Narkotika Di Kota Malang Dinas Pariwisata Maja.
Nasional (BNN) Dan Kebudayaan
Kota Banjarmasin. Di Kabupaten
Kampar
Tahun
2021 2018 2020 2023
penelitian
Asal Universitas UIN SUSKA Universitas
perguruan Universitas Islam Tribhuwana RIAU Majalengka
tinggi Kalimantan Tunggadewi
Malang
Tujuan Penelitian ini Bagaimana pola Mengetahui Hasil penelitian ini
penelitian dapat menjadi pergerakan Dampak
diharapkan dapat
bahan masukan organisasi Komunikasi
bagi pegawai di Pergerakan Organisasi dalam menjadi khazanah
Badan Narkotika Mahasiswa Islam meningkatkan
pengetahuan dan
Nasional Kota Indonesia (PMII) motivasi kerja
Banjarmasin, yang meliputi pegawai pada dinas penelitian
dalam retorika bahasa, pariwisata dan
khususnya tentang
meningkatkan pendekatan kebudayaan di
motivasi kerja personal, gerakan Kabupaten Kampar Pola Komunikasi
pegawainya dan komunikasi
Organisasi
organisasinya.
terhadap jalannya
sebuah organisasi
yang bisa dijadikan
bahan evaluasi.
Metode Metode Penelitian Metode Penelitian Metode Penelitian Metode Penelitian
penelitian Kuantitatif Kualitatif Kualitatif Kualitatif
Hasil Berdasarkan hasil Pelaksanaan komunikasi
penelitian analisis mengenai komunikasi secara organisasi Dinas
hubungan vertikal di Pariwisata dan
komunikasi Pergerakan Kebudayaan
organisasi dengan Mahasiswa Islam Kabupaten Kampar
motivasi kerja Indonesia (PMII) yang dilakukan
pegawai di Badan Kota Malang dalam
Narkotika berjalan dengan meningkatkan
Nasional Kota baik. Namun motivasi kerja
Banjarmasin, pelaksanaan pegawai adalah
diperoleh hasil komunikasi komunikasi
bahwa tidak organisasi tidak organisasi yang
terdapat hubungan hanya dilakukan disampaikan secara
antara komunikasi antara pimpinan vertikal, horizontal
organisasi dengan organisasi atau dan diagonal.
motivasi kerja secara vertikal Dalam konteks
pegawai. saja, komunikasi komunikasi
organisasi secara organisasi ini,
horizontal juga berorientasi pada
harus dilakukan. lima model
komunikasi Harold
D. Lasswell, yaitu
Komunikator,
Pesan, Media,
Komunikan, dan
Efek.

2.2 Tinjauan Teoritis


Fokus komunikasi organisasi adalah anggota-anggota dalam organisasi. Proses
penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara dan mengubah
organisasi. Komunikasi lebih dari sekedar alat, ia adalah cara berpikir. Tujuan
komunikasi dalam proses organisasi tidak lain dalam rangka membentuk saling
pengertian (mutual understanding).
2.3 Tinjauan Konseptual
1) Pola Komunikasi

Pola adalah bentuk atau model (atau lebih abstrak suatu set peraturan)
yang biasa digunakan untuk membuat atau untuk menghasilkan suatu atau bagian
dari suatu yang ditimbulkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan
bahwa pola memiliki arti sistem atau cara kerja, bentuk atau struktur yang tetap
dimana pola itu sendiri bisa dikatakan sebagai contoh atau cetakan.
Dalam sebuah komunikasi dikenal pola-pola tertentu untuk manifestasi
perilaku manusia dalam berkomunikasi. Istilah pola komunikasi sendiri biasa
disebut sebagai model, yaitu sebuah system yang terdiri atas berbagai komponen-
komponen yang berhubungan antar satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan
secara bersamaan.
Menurut Djamarah, pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola
dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Secara etimologis, komunikasi
berasal dari Bahasa Inggris yaitu communication, dan kata communication berasal
dari kata dalam Bahasa Latin yaitu komunis.
2) Komunikasi Organisasi

Menurut Redding dan Sanborn, komunikasi organisasi adalah pengiriman


dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam
bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan
pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan,
komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi
horizontal atau komunikasi orang-orang yang sama level atau tingkatnya dalam
organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan
komunikasi evaluasi program.

Komunikasi dalam organisasi menjadi sistem aliran yang menghubungkan dan


membangkitkan kerja antar bagian dalam organisasi sehingga menghasilkan sinergi.
Jadi dengan demikian, komunikasi dalam organisasi selain ikut andil membangun
iklim organisasi juga ikut membangun budaya organisasi. Jika ini dipahami oleh
pengelola organisasi maka perbedaan-perbedaan individu dan ketidakmengertian
dalam organisasi bias diperkecil dan dikurangi yang pada akhirnya konflik bias
dihindari. Berbagai aksi demo yang dilakukan karyawan atau pegawai bukan hanya
persoalan ketidakpuasan terhadap pendapatan dan reward, tetapi lebih banyak
bersumber dari ketidak mengertian mereka terhadap eksistensi organisasinya.

Bisa juga artikan, bahwa komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan


penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal
dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh
organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi terhadap kepentingan organasasi
yang berisi cara kerja didalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan
yang harus dilakukan dalam organisasi. Contohnya: memo, kebijakan, pernyataan,
jumpa pers, dan surat-surat resmi. Stewart L.Tubss dan Sylvia Moss (1996)
mengatakan, beberapa ciri utama komunikasi organisasional adalah faktor-faktor
structural dalam organisasi yang mengharuskan para anggotanya bertindak sesuai
dengan peranan yang diharapkan. Misalnya, seorang professor diharapkan
berprilaku tertentu dalam ruang kuliah. Pada acara sosial, dia mungkin sangat
berbeda karena aturan tersebut tidak diterapkan dalam keadaan khusus ini.

Dalam komunikasi organisasi, ada tiga bentuk utama dari arus pesan dalam jaringan
komunikasi formal yang mengikuti garis komunikasi seperti yang digambarkan dalam
struktural organisasi yaitu :

a. Komunikasi ke Bawah

Komunikasi ke bawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari pada atasan
atau para pimpinan kepada bawahannaya. Kebanyakan komunikasi ke bawah
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkenaan dengan tugas-tugas
dan pemeliharaan. Pesan tersebut biasanya berhubungan dengan pengarahan,
tujuan, disiplin, perintah, pertanyaan dan kebijakan umum.

b. Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan diantara orang-orang yang sama


tingkatnya otoritasnya didalam organisasi . pesan yang mengalir menurut fungsi
dalam organisasi diarahkan secara horizontal. Pesan ini biasanya berhubungan
dengan tugas-tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan
masalah, penyelesaian konflik dan saling memberikan informasi.

c. Komunikasi Diagonal

Komunikasi Diagonal (Diagonal Communication) melibatkan antara dua


tingkatan organisasi yang berbeda, atau biasa disebut komunikasi menyilang dari
segi tingkatan atau struktur organisasi.37 Komunikasi diagonal merupakan
komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal rantai perintah organisasi.

3) Organisasi

Secara sederhana organisasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang


merupakan wadah atau sarana untuk mencapai berbagai tujuan atau sasaran
organisasi memiliki banyak komponen yang melandasi diantaranya terdapat banyak
orang, tata hubungan kerja, spesialis pekerjaan dan kesadaran rasional dari anggota
sesuai dengan kemampuan dan spesialisasi mereka masing-masing.

Berikut ini peneliti akan kemukakan beberapa pengertian organisasi menurut para
ahli. Menurut Robbins (1994: 4) mengatakan, bahwa:

“Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan


sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang
relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan.”

BAB III

METODOLOGI
3.1 Paradigma
Dalam penelitian ini paradigma yang digunakan adalah Komunikasi Organisas.
Penelitian kualitatif dapat melibatkan pengamatan langsung atau wawancara dengan
Anggota Organisasi terkait dan lingkungan sekitar untuk memahami norma, praktik, dan
nilai yang ada dalam Pola Komunikasi.

3.1.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian


Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pengamatan secara langsung atau
observasi. Pendekatan ini melibatkan pengamatan dan analisis anggota organisasi dalam
melakukan kegiatan terkait keorganisasian. Peneliti dapat mengamati pola interaksi,
respons, dan dinamika lainnya yang terjadi ketika didalam forum.
3.1.5 Metode

Metode yang digunakan adalah Kualitatif. metode kualitatif digunakan untuk


mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengalaman, praktik, dan dinamika
social yang terjadi di lapangan.

3.1.5 Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian ini penulis menggunakan teknik survey atau motode pengumpulan data
dengan menggunakan survey pada konsumen yang terlibat dengan organisasi terkait.
Teknik ini digunakan untuk menganalisis data kualitatif, seperti wawancara, observasi,
atau dokumen. Analisis kualitatif melibatkan proses mengidentifikasi pola, tema, dan
makna dari data yang dikumpulkan.

3.1.5 Teknik Analisa Data

Berdasarkan pengumpulan data bahwa peneliti melakukan proses mencari data dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari baik melalui hasil wawancara, catatan
lapangan, maupun dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, yang
diakhiri dengan membuat kesimpulan, sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Yulianata, Hery 2021. Hubungan Komunikasi Organisasi dengan motivasi kerja pegawai badan
narkotika
nasional (BNN) Kota Banjarmasin. Diakses dari: http://eprints.uniska-bjm.ac.id/7204/

Hendra Fajri (2020). Komunikasi Organisasi Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Pegawai
Pada Dinas
Pariwisata Dan Kebudayaan Di Kabupaten Kampar. Diakses dari: http://repository.uin-
suska.ac.id/26727/1/HENDRA%20FAJRI.pdf

Dede Irwan (2018). Studi Etnografi Komunikasi pada Organisasi Persatuan Islam. Diakses dari:
http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/cjik/article/view/5057

Muhlas Adi Putra, Muhamad Abdul Ghofur (2018). Pola Komunikasi Organisasi Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Di Kota Malang. Diakses dari:
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1592033&val=7753&title=POLA%20KOMUNIKASI%20ORGANISASI
%20PERGERAKAN%20MAHASISWA%20ISLAM%20INDONESIA%20PMII%20DI
%20KOTA%20MALANG

Hambali, Ahmad Muhaimin, Mutia Rahmadini (2018). Pola Komunikasi Organisasi Dalam
Pengembangan Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

M.Ima nudinAlhakim (2014). Pola Komunikasi Penanaman Doktrin Perjuangan Organisasi.


Diakses dari: http://repository.radenfatah.ac.id/4149/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai