Anda di halaman 1dari 17

DAMPAK ORGANISASI BAGI MAHASISWA

Di susun

Oleh:

Amila Fathani (202231006)

Annisa Mulia (202231019)

Firman Maulidna (202231021)

Ahmad Zuhri ramadhan (202231020)

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE

Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji beserta syukur selalu kita hanturkan kepada Allah SWT. yang karna
Allah lah kami dapat menyelesaikan makalah ini meski ada beberapa kendala
yang dihadapi. Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada pak Muhammad Ikhsan
yang telah mempercayakan kami untuk membuat Makalah yang berjudul
“DAMPAK ORGANISASI BAGI MAHASISWA” ini.

Terimakasih juga kepada teman-teman sekelompok yang telah membantu


dalam pengerjaan penulisan makalah ini, mulai dari bentuk penulisan, pencarian
referensi, pembelian paket hingga sampai menemani begadang supaya makalah
ini bisa diselesaikan. Terimakasih juga kepada keluarga yang telah mensupourt
penulis sehingga penulis bersemangat dalam mnyelesaikan makalah ini.

Dalam penulisan ini tentu saja tidak luput dari kesalahan dan kesilapan,
karena penulis hanyalah penulis pemula dan manusia biasa. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran supaya dapat memperbaiki jika ada
kesalahan.

Lhokseumawe, 01 Desember 2023

Penulis.

2
DAFTAR ISI

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi kemahasiswaan merupakan salah satu sarana dan wahana untuk


mengembangkan bakat, minat, dan potensi mahasiswa. Berbagai keseluruhan
menunjukkan bahwa organisasi kemahasiswaan memiliki dampak signifikan bagi
mahasiswa, baik positif maupun negatif. Dampak positif organisasi
kemahasiswaan dapat berkaitan dengan peningkatan prestasi akademik, kenaikan
kemampuan, dan pengembangan karakter. Namun, terdapat juga tantangan dalam
mengikuti organisasi, seperti manajemen waktu dan tekanan akademik, yang
dapat mempengaruhi kinerja mahasiswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong


mahasiswa bergabung di organisasi dan menjadi populasi adalah anggota
organisasi kemahasiswaan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk
mengetahui dampak organisasi kemahasiswaan terhadap prestasi belajar
mahasiswa dan mengembangkan strategi bagi mahasiswa untuk mengelola waktu
antara organisasi dan kuliah dengan baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu organisasi kemahasiswaan?
2. Apa peran organisasi kemahasiswaan?
3. Apa saja dampak organisasi kemahasiswaan bagi mahasiswa?
4. Apa saja tantangan dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan?
C. Tujuan
1. Mengenal tentang organisasi kemahasiswaan.
2. Memahami peran organisasi kemahasiswaan.
3. Mengetahui dampak organisasi bagi mahasiswa.
4. Mengenal tantangan dalam berorganisasi.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi Kemahasiswaan

Organisasi mahasiswa merupakan wadah yang beranggotakan mahasiswa


untuk mewadahi bakat, minat, dan potensi mahasiswa yang dilaksanakan dalam
kegiatan koorikuler dan ekstrakurikuler. Organisasi ini dapat berupa organisasi
kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan antar kampus, organisasi
ekstra kampus, atau semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya
beranggotakan lintas atau antar kampus. 1

Salah satu bentuk organisasi mahasiswa adalah Ikatan Organisasi


Mahasiswa Sejenis (IOMS) baik di tingkat perguruan tinggi, antar perguruan
tinggi maupun tingkat nasional sebagai wadah kerja sama dan berjejaring untuk
mengembangkan potensi serta partisipasi aktif terhadap peningkatan kualitas
pendidikan dan kemajuan Indonesia sesuai disiplin ilmunya.

Organisasi mahasiswa juga dapat berperan sebagai wadah untuk


mengembangkan kapasitas kemahasiswaan berupa aspirasi, inisiasi, atau gagasan-
gagasan positif dan kreatif melalui berbagai kegiatan yang relevan dengan tujuan
pendidikan nasional serta visi dan misi institut perguruan tinggi itu sendiri yang
bekerja secara organisatoris.

Organisasi mahasiswa dapat berperan dalam membentuk karakter,


kepemimpinan, dan rasa tanggung jawab mahasiswa, serta memungkinkan
mahasiswa untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang dapat membentuk
keterampilan, baik soft skill maupun hard skill, yang tidak bisa diperoleh dari
kegiatan perkuliahan saja.

Menurut Joesoef (1978), organisasi kemahasiswaan merupakan wadah


yang diharapkan mampu menampung seluruh kegiatan kemahasiswaan dan juga
merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan berpikir atau bernalar secara

1
Hadijaya, Yusuf (2015) Organisasi kemahasiswaan dan Kompetensi Manajerial Mahasiswa. Oleh
Perdana Publishing.

5
teratur di luar perkuliahan formal, kemampuan berorganisasi, dan menumbuhkan
kepemimpinan. 2

Sementara itu, menurut Launa (2000), organisasi kemahasiswaan kampus


merupakan suatu wadah atau organisasi yang bergerak di bidang kemahasiswaan,
yang di dalamnya dilengkapi dengan perangkat teknis yang jelas dan terencana
seperti struktur, mekanisme, fungsi, prosedur, program kerja, dan elemen lainnya
yang berfungsi mengarahkan seluruh potensi yang ada dalam organisasi tersebut
pada tujuan atau cita-cita akhir yang ingin dicapainya.3

Organisasi kemahasiswaan memiliki peran penting dalam membentuk


karakter, kepemimpinan, dan rasa tanggung jawab mahasiswa. Selain itu,
organisasi kemahasiswaan juga memungkinkan mahasiswa untuk terlibat dalam
berbagai kegiatan yang dapat membentuk keterampilan, baik soft skill maupun
hard skill, yang tidak bisa diperoleh dari kegiatan perkuliahan saja.

B. Peran dan Tugas Organisasi Kemahasiswaan

Organisasi kemahasiswaan memiliki peran yang penting dalam


pengembangan mahasiswa, baik dari segi keterampilan non-teknis maupun
keterampilan kewarganegaraan. Beberapa peran dari organisasi kemahasiswaan
antara lain:

1. Pengembangan Keterampilan Non-Teknis: Organisasi kemahasiswaan


dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan
keterampilan non-teknis, seperti kepemimpinan, komunikasi, kerja tim,
dan problem solving.
2. Pengembangan Keterampilan Kewarganegaraan: Organisasi
kemahasiswaan juga berperan dalam pengembangan keterampilan
kewarganegaraan atau civic skills. Melalui organisasi, mahasiswa dapat

2
Jaelani (2021) Teori Organisai. oleh Yayasan Prima Agus Teknik.
3
Malik, Muhammad Said (2020) Manajemen Organisasi Kemahasiswaan (studi Terhadap Senat
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Palangkaraya 2019/2020. oleh IAIN Palangkaraya.

6
belajar tentang partisipasi dalam kehidupan demokrasi, tanggung jawab
sosial, dan kepedulian terhadap masyarakat.4
3. Pengembangan Minat dan Bakat: Organisasi kemahasiswaan juga dapat
menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan minat dan
bakatnya di berbagai bidang, seperti seni, olahraga, kewirausahaan, dan
sebagainya.
4. Pengembangan Kepemimpinan: Melalui organisasi kemahasiswaan,
mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan
manajerial melalui pengalaman dalam mengelola organisasi,
mengkoordinir kegiatan, dan mengambil keputusan.
5. Pengembangan Jaringan dan Relasi: Organisasi kemahasiswaan juga
memungkinkan mahasiswa untuk membangun jaringan dan relasi yang
luas, baik dengan sesama mahasiswa maupun dengan pihak eksternal,
seperti dunia industri, pemerintah, dan masyarakat umum.

Organisasi kemahasiswaan memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab


yang harus dilakukan oleh para ahli tersebut. Berikut adalah beberapa tugas dan
tanggung jawab organisasi kemahasiswaan berdasarkan informasi dari sumber
yang ada:

1. Melaksanakan koordinasi dan memantau terlaksananya semua proses


administrasi di bidang kemahasiswaan dan kegiatan terkait: Organisasi
kemahasiswaan harus melakukan koordinasi dan memantau proses
administrasi di bidang kemahasiswaan dan kegiatan terkait untuk
memastikan berjalanan dan efisiennya kegiatan.
2. Menyusun program kerja dan anggaran bagian: Organisasi
kemahasiswaan harus menyusun program kerja dan anggaran bagian,
termasuk minat dan bakat, untuk menjaga kelancaran dan efisiennya
kegiatan.

4
Idauli, Augiata Ria, Dkk. (2021) Peranan Organisasi Kemahasiswaan Terhadap Perkembangan
Keterampilan Non Teknis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Oleh Universitas
Pendidikan Indonesia.

7
3. Melakukan pembagian tugas kepada kasubbag: Organisasi kemahasiswaan
harus melakukan pembagian tugas kepada kasubbag untuk menjaga
teraturan dan efisiennya dalam menjalankan tugas.
4. Memberikan sosialisasi dan pengarahan tentang program kerja kepada
kasubbag dan staf: Organisasi kemahasiswaan harus memberikan
sosialisasi dan pengarahan tentang program kerja kepada kasubbag dan
staf agar mereka tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana mereka
dapat berkontribusi dalam kegiatan.
5. Melakukan control, evaluasi, pengarahan dan bantuan teknis kepada staf
dalam menjalankan tugas: Organisasi kemahasiswaan harus melakukan
control, evaluasi, pengarahan, dan bantuan teknis kepada staf dalam
menjalankan tugas untuk memastikan kelancaran dan efisiennya tugas.
6. Melakukan hubungan koordinasi dengan bagian lain di lingkungan Kantor
Pusat dan Fakultas: Organisasi kemahasiswaan harus melakukan
hubungan koordinasi dengan bagian lain di lingkungan Kantor Pusat dan
Fakultas untuk menjaga terintegrasi dan kolaborasi yang baik dalam
menjalankan tugas.
7. Melakukan hubungan koordinasi dengan UKM terkait dalam rangka
pembinaan dan pelaksanaan program kerja: Organisasi kemahasiswaan
harus melakukan hubungan koordinasi dengan UKM terkait dalam rangka
pembinaan dan pelaksanaan program kerja untuk memastikan kelancaran
dan efisiennya program kerja di UKM.
8. Memberikan pelayanan kepada UKM terkait, meliputi ijin kegiatan, surat
dispensasi, surat tugas, anggaran dan fasilitas pendukung: Organisasi
kemahasiswaan harus memberikan pelayanan kepada UKM terkait, seperti
ijin kegiatan, surat dispensasi, surat tugas, anggaran, dan fasilitas
pendukung, untuk memastikan smooth berjalanan dan efisiennya kegiatan.
9. Menyebarluaskan informasi yang berhubungan dengan kegiatan
mahasiswa: Organisasi kemahasiswaan harus menyebarluaskan informasi
yang berhubungan dengan kegiatan mahasiswa untuk membantu mereka
dalam menemukan kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.

8
10. Membuat laporan kegiatan dan realisasi anggaran bagian secara periodic:
Organisasi kemahasiswaan harus membuat laporan kegiatan dan realisasi
anggaran bagian secara periodic untuk melaporkan penggunaan anggaran
dan memantau pengelolaan kegiatan.
11. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat dibidang kemahasiswaan
dan kegiatan terkait: Organisasi kemahasiswaan harus melaksanakan
penyimpanan dokumen dan surat dibidang kemahasiswaan dan kegiatan
terkait untuk menjaga kelancaran dan efisiennya kegiatan.
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan: Organisasi
kemahasiswaan harus melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan
untuk memastikan kelancaran dan efisiennya dalam menjalankan tugas.

C. Dampak Organisasi Bagi Mahasiswa

Terdapat beberapa dampak positif dari mengikuti kegiatan organisasi


kemahasiswaan, antara lain:

1. Pengembangan Soft Skill: Melalui kegiatan organisasi, mahasiswa dapat


mengembangkan berbagai soft skill seperti kepemimpinan, komunikasi,
kerja tim, dan problem solving yang sangat diperlukan di dunia kerja.
2. Peningkatan Prestasi Belajar: Aktivitas dalam organisasi kemahasiswaan
dapat memberikan dampak positif terutama pada kemampuan soft skill
yang menunjang prestasi belajar, seperti pengetahuan dan wawasan yang
luas, public speaking, dan kemampuan mengatur waktu dengan baik.
3. Pengembangan Minat dan Bakat: Melalui organisasi, mahasiswa dapat
mengembangkan minat dan bakatnya di berbagai bidang, seperti seni,
olahraga, kewirausahaan, dan sebagainya.
4. Pengembangan Kepemimpinan: Kegiatan organisasi kemahasiswaan dapat
menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan
kepemimpinan dan manajerial melalui pengalaman dalam mengelola
organisasi, mengkoordinir kegiatan, dan mengambil keputusan.

9
5. Pengembangan Jaringan dan Relasi: Melalui organisasi kemahasiswaan,
mahasiswa dapat membangun jaringan dan relasi yang luas, baik dengan
sesama mahasiswa maupun dengan pihak eksternal, seperti dunia industri,
pemerintah, dan masyarakat umum.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan organisasi


kemahasiswaan memiliki dampak yang positif dalam pengembangan mahasiswa,
baik dari segi keterampilan, kepemimpinan, maupun jaringan dan relasi.

Dampak negatif dari mengikuti organisasi kemahasiswaan antara lain:

1. Bentrokan Jadwal: Mahasiswa sering mengalami bentrokan antara jadwal


kegiatan organisasi dengan jadwal perkuliahan, yang dapat mengganggu
keseimbangan waktu dan mempengaruhi kinerja akademik.
2. Pengurangan Waktu Istirahat: Kegiatan organisasi dapat mengurangi
waktu istirahat mahasiswa, yang dapat berdampak pada kesehatan dan
kesejahteraan mahasiswa.
3. Pengabaian Kuliah: Terlalu fokus pada kegiatan organisasi dapat
menyebabkan pengabaian terhadap kuliah dan tugas-tugas akademik, yang
dapat berdampak pada penurunan prestasi belajar.

Dampak negatif ini menunjukkan bahwa terlalu banyak keterlibatan dalam


kegiatan organisasi kemahasiswaan tanpa keseimbangan yang baik dapat
berdampak buruk pada kinerja akademik dan kesejahteraan mahasiswa. Oleh
karena itu, penting bagi mahasiswa untuk dapat mengelola waktu dan prioritas
dengan baik agar dapat memanfaatkan kegiatan organisasi secara optimal tanpa
mengorbankan kinerja akademik.5

D. Tantangan Dalam Mengikuti Organisasi

Tantangan ini sama halnya dengan dampak negative yang sudah dijelaskan
tadi, namun ada beberapa penambahan yang akan kami bahas. Tantangan yang
dihadapi oleh mahasiswa dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan antara lain:
5
Yassin, Beni Adri (2022) Dampak Positif dan Negatif Mengikuti Kegiatan Organisasi Mahasiswa.
Oleh Perpustakaan Universitas Andalas.

10
1. Bentrokan Jadwal: Mahasiswa sering mengalami bentrokan antara jadwal
kegiatan organisasi dengan jadwal perkuliahan, yang dapat mengganggu
keseimbangan waktu dan mempengaruhi kinerja akademik.
2. Pengurangan Waktu Istirahat: Kegiatan organisasi dapat mengurangi
waktu istirahat mahasiswa, yang dapat berdampak pada kesehatan dan
kesejahteraan mahasiswa.
3. Pengabaian Kuliah: Terlalu fokus pada kegiatan organisasi kemahasiswaan
dapat menyebabkan pengabaian terhadap kuliah dan tugas-tugas
akademik, yang dapat berdampak pada penurunan prestasi belajar.
4. Tuntutan Kinerja: Terlibat dalam organisasi kemahasiswaan seringkali
membutuhkan komitmen dan kinerja yang tinggi, yang dapat
menimbulkan tekanan tambahan bagi mahasiswa.
5. Manajemen Waktu: Mahasiswa perlu mampu mengelola waktu dengan
baik agar dapat mengimbangi antara kegiatan organisasi dan tugas-tugas
akademik.
6. Tantangan Globalisasi: Mahasiswa di era globalisasi dihadapkan pada
tantangan seperti masuknya budaya asing, informasi dari negara asing, dan
perubahan gaya hidup dan cara pandang masyarakat yang terjadi dalam
kurun waktu singkat.

Dampak negatif ini menunjukkan bahwa terlalu banyak keterlibatan dalam


kegiatan organisasi kemahasiswaan tanpa keseimbangan yang baik dapat
berdampak buruk pada kinerja akademik dan kesejahteraan mahasiswa. Oleh
karena itu, penting bagi mahasiswa untuk dapat mengelola waktu dan prioritas
dengan baik agar dapat memanfaatkan kegiatan organisasi secara optimal tanpa
mengorbankan kinerja akademik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk mengikuti


atau tidak mengikuti organisasi kemahasiswaan dapat bervariasi tergantung pada
individu dan lingkungan. Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan
mahasiswa untuk mengikuti atau tidak mengikuti organisasi kemahasiswaan
antara lain:

11
1. Minat dan Bakat: Mahasiswa yang memiliki minat dan bakat di bidang
tertentu cenderung lebih tertarik untuk mengikuti organisasi
kemahasiswaan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
2. Tuntutan Akademik: Mahasiswa yang memiliki beban akademik yang
tinggi cenderung lebih sulit untuk mengikuti organisasi kemahasiswaan
karena harus membagi waktu antara kegiatan organisasi dan tugas-tugas
akademik.
3. Tuntutan Sosial: Mahasiswa yang merasa terpanggil untuk berkontribusi
pada masyarakat atau lingkungan sekitar cenderung lebih tertarik untuk
mengikuti organisasi kemahasiswaan yang bergerak di bidang sosial atau
lingkungan.
4. Tuntutan Karir: Mahasiswa yang memiliki tujuan karir tertentu cenderung
lebih tertarik untuk mengikuti organisasi kemahasiswaan yang dapat
memberikan pengalaman dan keterampilan yang relevan dengan karir
yang diinginkan.
5. Tuntutan Finansial: Mahasiswa yang memiliki keterbatasan finansial
cenderung lebih sulit untuk mengikuti organisasi kemahasiswaan yang
memerlukan biaya tambahan, seperti biaya transportasi atau biaya
keanggotaan.
6. Tuntutan Lingkungan: Mahasiswa yang berada di lingkungan yang
mendukung atau mendorong partisipasi dalam organisasi kemahasiswaan
cenderung lebih tertarik untuk mengikuti organisasi kemahasiswaan.

Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan


mahasiswa untuk mengikuti atau tidak mengikuti organisasi kemahasiswaan,
perguruan tinggi dapat mengembangkan strategi untuk meningkatkan partisipasi
mahasiswa dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan.

Organisasi kemahasiswaan dapat membantu mahasiswa dalam


mengembangkan kepemimpinan dan kemampuan sosial melalui berbagai kegiatan
dan pengalaman yang diperoleh. Salah satu kegiatan yang dapat membantu
mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan sosial adalah melalui kegiatan

12
pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh organisasi kemahasiswaan.
Kegiatan ini dapat membantu mahasiswa untuk memahami dan merespons
berbagai masalah sosial yang ada di masyarakat, serta mengembangkan
kemampuan untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.

Selain itu, organisasi kemahasiswaan juga dapat membantu mahasiswa


dalam mengembangkan kepemimpinan melalui berbagai kegiatan seperti seminar,
pelatihan kepemimpinan, dan kegiatan organisasi lainnya. Melalui kegiatan ini,
mahasiswa dapat belajar tentang berbagai aspek kepemimpinan seperti
pengambilan keputusan, manajemen waktu, dan pengembangan visi dan misi.
Selain itu, mahasiswa juga dapat belajar tentang bagaimana memimpin dan
bekerja sama dengan orang lain dalam sebuah tim.

Namun, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam


mengikuti organisasi kemahasiswaan, seperti bentrokan jadwal antara kegiatan
organisasi dan perkuliahan, pengurangan waktu istirahat, dan pengabaian kuliah.
Oleh karena itu, mahasiswa perlu mampu mengelola waktu dan prioritas dengan
baik agar dapat memanfaatkan kegiatan organisasi secara optimal tanpa
mengorbankan kinerja akademik.

Dalam memilih untuk mengikuti atau tidak mengikuti organisasi


kemahasiswaan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan
mahasiswa, seperti minat dan bakat, tuntutan akademik, tuntutan sosial, tuntutan
karir, tuntutan finansial, dan tuntutan lingkungan. Dengan memahami faktor-
faktor ini, mahasiswa dapat memilih organisasi kemahasiswaan yang sesuai
dengan minat dan kebutuhan mereka.

Secara keseluruhan, organisasi kemahasiswaan dapat memberikan banyak


manfaat bagi mahasiswa dalam mengembangkan kepemimpinan dan kemampuan
sosial. Namun, mahasiswa perlu mampu mengelola waktu dan prioritas dengan
baik agar dapat memanfaatkan kegiatan organisasi secara optimal tanpa
mengorbankan kinerja akademik.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi mahasiswa merupakan wadah yang beranggotakan mahasiswa
untuk mewadahi bakat, minat, dan potensi mahasiswa yang dilaksanakan dalam
kegiatan koorikuler dan ekstrakurikuler. Organisasi ini dapat berupa organisasi

14
kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan antar kampus, organisasi
ekstra kampus, atau semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya
beranggotakan lintas atau antar kampus.
Organisasi kemahasiswaan memiliki peran yang penting dalam
pengembangan mahasiswa, baik dari segi keterampilan non-teknis maupun
keterampilan kewarganegaraan. Organisasi kemahasiswaan juga memiliki
beberapa tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh para ahli tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan organisasi kemahasiswaan memiliki


dampak yang positif dalam pengembangan mahasiswa, baik dari segi
keterampilan, kepemimpinan, maupun jaringan dan relasi. Dampak negatif ini
menunjukkan bahwa terlalu banyak keterlibatan dalam kegiatan organisasi
kemahasiswaan tanpa keseimbangan yang baik dapat berdampak buruk pada
kinerja akademik dan kesejahteraan mahasiswa.

Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk dapat mengelola waktu dan
prioritas dengan baik agar dapat memanfaatkan kegiatan organisasi secara optimal
tanpa mengorbankan kinerja akademik.

Organisasi kemahasiswaan dapat membantu mahasiswa dalam


mengembangkan kepemimpinan dan kemampuan sosial melalui berbagai kegiatan
dan pengalaman yang diperoleh. Salah satu kegiatan yang dapat membantu
mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan sosial adalah melalui kegiatan
pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh organisasi kemahasiswaan.
Kegiatan ini dapat membantu mahasiswa untuk memahami dan merespons
berbagai masalah sosial yang ada di masyarakat, serta mengembangkan
kemampuan untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.

B. Saran
Saran dari penulis sebaiknya teman-teman, sebelum memasuki suatu
organisasi. Ada baiknya untuk mencari tahu terlebih dahulu tentang organisasi
yang diminati. Sehingga tidak akan ada penyesalan dikemudian hari.

15
DAFTAR PUSTAKA
Hadijaya, Yusuf (2015) Organisasi kemahasiswaan dan Kompetensi Manajerial

Mahasiswa. Oleh Perdana Publishing.

Jaelani (2021) Teori Organisai. oleh Yayasan Prima Agus Teknik.

Sari, Eliana (2006) Teori Organisasi (Konsep dan Aplikasi). Oleh Jayabaya

University Press.

16
Badu, Syamsu Q & Djafri, Novianty (2017) kepemimpinan & Prilaku Organisasi.

Oleh Ideas Publishing.

Sari, Maya Rizki dkk. (2022) Perilaku Organisasi. Oleh Penerbit Widina.

Malik, Muhammad Said (2020) Manajemen Organisasi Kemahasiswaan (studi

Terhadap Senat Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Palangkaraya

2019/2020. oleh IAIN Palangkaraya.

Idauli, Augiata Ria, Dkk. (2021) Peranan Organisasi Kemahasiswaan Terhadap

Perkembangan Keterampilan Non Teknis Mahasiswa Universitas Pendidikan

Indonesia. Oleh Universitas Pendidikan Indonesia.

Yassin, Beni Adri (2022) Dampak Positif dan Negatif Mengikuti Kegiatan

Organisasi Mahasiswa. Oleh Perpustakaan Universitas Andalas.

Widyatmoko, Yunindra (2014) Pengaruh Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi

dan Prestasi Belajar Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa. Oleh Universitas

Negeri Yogyakarta.

https://www.researchgate.net/publication/338452868_ANALISIS_FAKTOR-

FAKTOR_MOTIVASI_MAHASISWA_MENGIKUTI_ORGANISASI_KEMAH

ASISWAAN

17

Anda mungkin juga menyukai