Anda di halaman 1dari 23

Gender dan Feminisme: Sebuah Kajian dari Perspektif Ajaran Islam

Gender and Feminism: A Research from the Perspective of Islamic


Studies

Dadang Jaya
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh,
Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia
dadangjaya67@gmail.com

Abstrak
Berdasarkan catatan historis, dominasi laki-laki yang begitu besar dalam berbagai bidang
kehidupan dan ketidakadilan yang dirasakan oleh kaum perempuan barat, mengakibatkan
munculnya gerakan feminisme, yang semula tuntutan hanya untuk mendapatkan
persamaan hak pendidikan berlanjut dalam seluruh aspek, termasuk kesetaraan gender.
Jenis penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode studi perpustakaan.
Data penelitian dikategorikan menjadi tiga sumber yaitu sumber primer berupa al-Quran
dan al-Hadits, Undang-undang No. 1 Tahun 1974 dan kompilasi hukum Islam; Sumber
sekunder berupa buku-buku gender, buku-buku tentang tafsiran al-Quran, dan wawancara;
dan sumber tersier berupa biografi, ensiklopedia, kamus dan sebagainya. Kemudian data-
data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode analisis kualitatif. Dari hasil
kajian ditemukan bahwa dalam Islam peranan laki–laki dan perempuan dalam hal
kehidupan berpolitik, berekonomi, pendidikan, sosial, sanksi hukum memiliki porsi yang
sama dan tanggung jawab yang sama. Nash-nash menunjukkan adanya kiprah dan
peranan perempuan dalam berbagai bidang kehidupan baik.
Kata Kunci : Feminisme, Gender, Pandangan Ajaran Islam
Abstract
Based on historical records, the enormous domination of men in various fields of life and
the injustices felt by western women, resulted in the emergence of the feminism movement
which firstly demanded only to obtain equality of education rights continued to all aspects,
includes gender equality. This type of research is qualitative by uses library study
methods. Research data categorized into three sources, namely primary sources in the
form of al-Quran and al-Hadith, Law No. 1 of 1974 and the compilation of Islamic law;
Secondary sources in the form of gender books, books on interpretation of the al-Quran,
and interviews; and tertiary sources in the form of biographies, encyclopedias,
dictionaries and so on. The data collected analyzed with qualitative analysis methods.
From the results of the research founded that in Islam the roles of men and women in
political life, economic, educational, social, legal sanctions have the same portion and
the same responsibilities. Nash-nash showed the existence and role of women in various
fields of life.
Keywords: Feminism, Gender, Islamic Teachings

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 19


I. PENDAHULUAN keluarga ataupun dalam hal publik
Pada faktanya manusia terdiri dalam sistem kekuasaan. Termasuk
dari laki-laki dan perempuan yang perempuan yang seharusnya
hidup secara bersama-sama dan mendapat perlindungan, sejarah
bekerja sama baik dalam sebuah telah mencatat pernag adanya
keluarga, masyarakat maupun penindasan terhadap hak-hak
dalam intansi pemerintah. perempuan temasuk yang memang
Keberadaan keduanya berkiprah muncul dari Barat. Dahulu Barat
dalam memerankan dirinya pada menghancurkan hak-hak asasi
kegiatan/ aktifitas keluarga, di kaum perempuan selaku manusia.
tengah-tengah masyarakat maupun Karena itulah, perempuan-
sebagai rakyat dalam negara dalam perempuan Barat menuntut hak-
kegiatan masing–masing. Peran hak tersebut. Mereka menjadikan
yang dilakukan masing–masing tuntutan pembahasan kesetaraan
tidak terlepas dari skill yang sebagai jalan untuk mendapatkan
dimiliki juga sesuai dengan hak-hak mereka (An-Nabhani,
karakter dari manusia tersebut. 2009).
Alhasil lingkungan memberikan Akibat dominasi laki-laki
penghargaan kepada siapa saja yang begitu besar dalam berbagai
yang memberikan manfaat bagi bidang kehidupan, dan akibat
lingkungannya, tidak melihat apa ketidakadilan yang dirasakan oleh
dan siapa berdasakan jenis kelamin. kaum perempuan Barat, maka
Dalam perjalanannya, muncullah gerakan feminisme
kehidupan dunia pun bagaikan yaitu gerakan yang dimotori para
siklus tidak lepas dari berbagai perempuan Barat dalam menuntut
krisis akhlak, politik, ekonomi persamaan hak antara laki-laki dan
hingga krisis kemanusiaan. Krisis perempuan. Gerakan feminisme
tersebut menimpa manusia baik yang pada mulanya hanya
laki–laki maupun perempuan. mengarah pada tuntutan
Kekerasan yang terjadi bisa mendapatkan persamaan hak
menimpa atau merampas hak-hak pendidikan, berlanjut kepada hak
siapa saja, baik laki-laki atau dalam seluruh aspek, termasuk
perempuan. Nasib perempuan kesetaraan gender.
pernah selama berabad-abad Dalam pandangan mereka di
didominasi laki-laki. Apakah di era yang katanya modern ini masih

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 20


banyak hak-hak kaum perempuan dan pelecehan hak asasi, termasuk
yang terabaikan atau pun hak asasi perempuan.
mengalami penindasan, dari Sementara di sisi lain, sistem
haknya sebagai isteri, pekerja, kapitalistik memang tidak mampu
peran di tengah masyarakat hingga melindungi hak-hak kaum
ranah politik. Namun seiring perempuan. Maka munculah
dengan diperjuangkannya kemudian teriakan perempuan
emansipasi dan keberhasilan sebagai reaksi terhadap perubahan
gerakan feminisme yang sosial yang terjadi yaitu yang lazim
menjadikan perempuan sejajar disebut sebagai feminisme.
dengan laki-laki, perempuan pun Walaupun gerakan feminisme
acapkali menjadi pelaku kekerasan kemudian melahirkan berbagai
dan kejahatan, korupsi ketika ragam aliran yang berbeda sesuai
diamanahi politik, ibu yang tega dengan analisis akar masalah dan
membunuh bayinya sendiri, target perjuangannya, namun
perselingkuhan, berzina dengan mereka memiliki kesadaran yang
anak kandungnya sendiri. sama, yakni membebaskan
Berawal dari revolusi (liberalisasi) perempuan dari
pemikiran yang terjadi di Barat, belenggu ikatan apapun, termasuk
modernisasi (melalui revolusi ikatan nilai-nilai agama (Nayla,
Industri) menjadi momentum baik 2017).
kehidupan masyarakat. Kehidupan Gerakan feminisme dan
kapitalistik-materialistis kesetaraan gender melihat
menyebabkan perempuan Barat problematika kekerasan dan
mulai terpancing untuk merambah ketidakadilan yang menimpa
sektor publik, dengan sektor perempuan hanya dari sudut
domestik yang masih menjadi pandang perbedaan jenis kelamin
tanggungjawabnya. Dengan sehingga berkembang dan
terbukanya kesempatan tersebut, mengarah pada sisi kesetaraan
mereka pun melihat dunia lama gender. Pada kenyataannya
mereka (yaitu sektor domestik) diskursus tentang kekerasan
dengan sudut pandang berbeda. terhadap perempuan dewasa ini,
Hal inilah yang memicu dan merupakan suatu hal yang menarik
menyuburkan isu-isu penindasan karena banyak diperbincangkan
oleh kalangan praktisi, Lembaga

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 21


Swadaya Masyarakat (LSM), laki, lalu dari bagian yang
akademisi dan masyarakat luas. merupakan tulang rusuknya
Hal itu dilatarbelakangi adanya diciptakan perempuan yang
tuntutan peran perempuan yang kemudian melalui keduanya pula
semakin kompleks seiring dengan Allah Swt, menebarkan keturunan
perkembangan zaman yang yang banyak baik laki-laki dan
cenderung lebih memperhatikan perempuan.
Hak-Hak Asasi Manusia (HAM) ْ ْ ِّ‫َّاس ات َُّق ْوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذ ْي َخلَ َق ُك ْم ِن‬
ُ ‫يٰٓاَيُّ َها الن‬
tanpa melihat atau membedakan
jenis kelamin. Kekerasan terhadap َّ َ‫س َّو ِاح َدةٍ َّو َخلَ َق ِِّْن َها َزْو َج َها َوب‬
‫ َّ ِِّْن ُه ََا‬ ٍ ‫نَّ ْف‬
perempuan merupakan tindakan ۤ
pelanggaran HAM yang paling ……. ‫ِر َج ااًل َكثِْي ارا َّونِ َساءا‬
kejam yang dialami perempuan “Wahai manusia! Bertakwalah
(Febrini, 2017). kepada Tuhanmu yang telah
Lebih jauh lagi penyelesaian menciptakan kamu dari diri yang
yang dilakukan dalam mengakhiri satu (Adam), dan (Allah)
problematika menyangkut adanya menciptakan pasangannya (Hawa)
dominasi laki-laki terhadap dari (diri)-nya; dan dari keduanya
perempuan, dan ketiadaan hak Allah memperkembangbiakkan
perempuan dalam versi Barat ini, laki-laki dan perempuan yang
menjadikan perjuangan persamaan banyak…..” (QS. An-Nisa [4]: 1)
hak dan kesetaraan gender sebagai Allah Swt. tidak semata-
landasan solusi akan terjadinya mata menciptakan makhluk-Nya
keadilan dan persamaan hak antara yang bernama manusia, tanpa ada
laki-laki dan perempuan. maksud atau tujuan. Sebagaimana
Kesininya berkembang lagi Firman Allah Swt. Sebagai berikut:
‫س اًَِّل لِيَ ْعبُ ُد ْو ِن‬ ِ ِ ‫وِّا خلَ ْق‬
pemikiran bahwa menurut kaum
feminis versi Barat perbedaan jenis َ ْ‫ت الْج َّ ْ َو ْاًلن‬
ُ َ ََ
kelaminlah yang mengarah “Aku tidak menciptakan jin dan
perbedaan gender bentukan manusia melainkan agar mereka
kultural yang merupakan pangkal beribadah kepada-Ku”. (QS. Az-
terjadinya kekerasan dan Zariyat [51] : 56)
ketidakadilan terhadap perempuan. Dari ayat tersebut jelaslah
Allah Swt. yang Maha bahwa Allah Swt. menciptakan
Pencipta telah menciptakan laki- makhluknya yaitu jin juga

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 22


termasuk manusia dalam rangka Kerja sama antara laki-laki
beribadah kepada Allah Swt. dan perempuan dibekali dengan
Ibadah kepada Allah Swt adalah karakter yang berbeda dalam
tunduk dan patuh terhadap seluruh memerankan masing-masing
aturan-aturan-Nya yang sempurna khususnya dalam sebuah keluarga.
dan menyeluruh meliputi segala Baratpun sebagian mengakui
aspek kehidupan, baik aspek adanya peranan suami isteri dalam
ibadah, akhlak, pakaian, sebuah keluarga ideal. Tak kurang
pernikahan, makanan, ekonomi, dari seorang Jack Straw, saat
sosial hingga politik. Itu semua menjabat Menteri Dalam Negeri
dilakukan tidak ada maksud Inggris, menulis dalam kata
menyulitkan manusia (baik laki- pengantarnya untuk buku
laki maupun perempuan), “Supporting Families” bahwa
sebaliknya aturan Allah Swt. anak-anak yang tumbuh dengan
mengandung kemaslahatan. baik adalah mereka yang memiliki
Dengan demikian muslim orang tua utuh dan keluarganya
dalam sorotannya sebagai manusia lebih stabil bila mereka menikah.
yang merupakan hamba Allah (baik Ini cukup sederhana untuk
laki-laki ataupun perempuan), membuat pemerintah agar
keduanya bisa hidup berdampingan membuat tindakan guna
dan bekerja sama dalam koridor memperkuat lembaga pernikahan.
syariat Allah disamping hidupnya Dalam Islam peranan laki–
sepenuhnya diabdikan pada Allah laki dan perempuan dalam
Swt. Mengarungi kehidupan dunia, kehidupan berpolitik, ekonomi,
manusia sejatinya tidak dapat pendidikan, sosial, sanksi hukum
dipisahkan satu sama lain, artinya memiliki porsi yang sama dan
dalam mencapai sesuatu yang tanggungjawab yang sama. Para
diinginkan apalagi mencapai cita- sahabat perempuan di jaman
cita mulia sangat sulit apabila Rasulullah Saw. telah
dicapai sendirian. Oleh karena itu membuktikan hal itu. Laki-laki dan
adalah sebuah keniscayaan untuk perempuan walaupun ada
mencapai suatu tujuan diperlukan perbedaan dalam karekter adalah
kerjasama, saling tolong menolong sama-sama manusia yang diberi
antara satu sama lain, begitu juga tanggung jawab dengan hak dan
antara laki-laki dan perempuan. kewajiban yang sudah diatur, dan

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 23


Allah Swt. memuliakan mereka Dari permasalahan
bukan berdasarkan kedudukan, menyangkut adanya kekerasan
harta apalagi berdasarkan jenis terhadap perempuan juga
kelamin, melainkan berdasarkan perjuangan para gerakan
ketakwaannya kepada Allah Swt. feminisme, penulis tertarik untuk
Dan Allah Swt. memuliakan melakukan kajian tentang
manusia atas tanggung jawabnya “Kesetaraan Gender dan
dalam mengemban tugas mulia Feminisme Islam yang ditinjau dari
yang diberikan oleh Allah Swt. Ajaran Islam”.
baik sebagai suami atau isteri, atau II. METODE PENELITIAN
pun juga sebagai ibu atau bapak A. Jenis Penelitian
atau sebagai pemuda yang Jenis penelitian ini bersifat
bermanfaat bagi masyarakat, kualitatif karena data-data yang ada
agama bangsa dan negara. merupakan data yang bersifat
Di Islam kesatuan normatif dokumenter yang berupa
(kesamaan) dalam berbagai hak kitab-kitab fiqih, dan peraturan
dan kewajiban (antara laki-laki dan perundang-undangan. Disamping
perempuan) tidak disebut sebagai itu penulis mencoba mengangkat
kesetaraan atau ketidak setaraan sebuah fenomena tentang Gender
(gender). Demikian pula adanya dan Feminisme dalam Islam
perbedaan dalam sejumlah hak dan B. Sumber Data
kewajiban di antara laki-laki dan Data-data yang dipergunakan
perempuan tidak bisa dilihat dari dalam penulisan jurnal ini dapat
ada atau tidak adanya kesetaraan. dibedakan menjadi tiga sumber
Hal tersebut dikarenakan ketika data, yaitu: a). Sumber data primer
Islam memandang suatu komunitas yaitu bahan-bahan hukum dalam
masyarakat, baik laki-laki atau bentuk peraturan perundang-
perempuan, Islam hanya undangan, antara lain: al-Quran dan
memandangnya sebagai komunitas al-Hadits, Undang-undang No. 1
manusia, bukan yang lain. Dan Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum
karekter komunitas manusia Islam. b). Sumber data sekunder
tersebut bahwa di dalamnya yaitu bahan-bahan tertulis yang
terdapat laki-laki dan perempuan dipergunakan untuk memberikan
(An-Nabhani, 2009). penjelasan mengenai gender seperti
buku-buku gender, buku-buku

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 24


tentang tafsiran al-Quran, dan pendapat para ahli kemudian
wawancara. c). Sumber data tertier pendapat tersebut dikompromikan
yaitu bahan-bahan yang untuk dicari titik tengahnya mana
memberikan petunjuk terhadap yang lebih benar.
bahan-bahan primer dan bahan III. HASIL DAN
sekunder yang lebih dikenal PEMBAHASAN
dengan nama bahan acuan bidang A. Gender
gender, seperti biografi, 1. Arti Gender
ensiklopedia, kamus dan Kata gender dalam bahasa
sebagainya. Indonesia dipinjam dari bahasa
C. Metode Pengumpulan Data Inggris yang secara harfiah
Dalam hal ini penulis “gender” berarti jenis kelamin
menggunakan metode studi (John & Sadily, 2000). Gender
perpustakaan dengan membaca, adalah suatu konsep kultural yang
mempelajari dan meneliti buku berupaya membuat pembedaan
yang ada hubungan dan berkaitan (distinction) dalam hal peran,
dengan gender (al-Quran, Hadits, perilaku, mentalitas dan
dan fiqih), buku-buku yang bersifat karakteristik emosional antara laki-
umum, buku tentang gender dan laki dan perempuan yang
juga buku-buku karya ilmiah berkembang dalam masyarakat
ilmuwan. (Tierney, tt)
D. Metode Analisis Data 2. Kesetaraan Gender
Data-data yang telah Kesetaraan gender adalah
dikumpulkan kemudian dianalisis kesamaan kondisi bagi laki-laki
dengan menggunakan metode dan perempuan untuk memperoleh
analisis kualitatif, yaitu data yang kesempatan dan hak-haknya
diperoleh kemudian disusun secara sebagai manusia agar mampu
sistematis, untuk selanjutnya berperan dan berpartisipasi dalam
dianalisis secara kualitatif untuk kegiatan politik, hukum, ekonomi,
mencapai kejelasan masalah yang sosialbudaya, pendidikan dan
akan dibahas (Soemitro, 2002). pertahanan dan keamanan nasional
Setelah data tersebut terkumpul serta kesamaan dalam menikmati
maka data tersebut dianalisa hasil pembangunan. Ditandai
dengan metode komparatif yaitu dengan tidak adanya diskriminasi
membandingkan beberapa antara perempuan dan laki-laki dan

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 25


dengan demikian mereka memiliki bersifat biologis maupun
akses, kesempatan berpartisipasi, pemikiran, namun produk dari
kontrol atas pembangunan dan pengkondisian selama berabad-
memperoleh manfaat yang setara abad. Inilah alasan mengapa
dan adil dari pembangunan. kalangan feminis ingin
Mencapai kesetaraan gender dan membedakan istilah ‘sex’ (jenis
Memberdayakan Kaum Perempuan kelamin) dengan ‘gender’
(kemenpppa.go.id, 2019), konstruksi sosial.
pengertian kesetaraan gender Pembagian kerja antara
merujuk kepada suatu keadaan perempuan sebagai ibu rumah
setara antara laki-laki dan tangga dengan lelaki sebagai
perempuan dalam pemenuhan hak pencari nafkah disesalkan karena
dan kewajiban. diangap sebagai bentuk
Kesetaraan sendiri muncul penundukan dan patriarki (lelaki
sebagai simpulan atas adanya mendominasi masyarakat) serta
ketidakpuasan terhadap perbedaan. merupakan salah satu konsekuensi
Ini karena kesetaraan dihasilkan dari ketidakadilan revolusi industri
melalui adanya tuntutan terhadap yang terus meningkat. Maka
perbedaan perlakuan maupun individualisme liberal menjadi
perbedaan hak-hak. Misalnya, landasan yang melahirkan teori-
perempuan melahirkan, dan teori klasik emansipasi perempuan
mengemban dampak fisiknya dan membentuk landasan-landasan
selama mengandung, sehingga persepsi modern.
mereka mengemban beban untuk B. Feminisme
melakukan semua itu hingga 1. Arti Feminisme
melahirkan seorang anak yang Feminisme ialah sebuah
sehat (Lalvani, 2003). Kesetaraan gerakan yang menuntut emansipasi
diterjemahkan sebagai kesetaraan atau kesetaraan dan keadilan hak
hak dan kesempatan politik, dengan laki-laki. Istilah ini mulai
ekonomi dan sosial, seperti digunakan pada tahun 1890-an
kebebasan dalam bidang mengacu pada teori kesetaraan
pendidikan, pekerjaan, dan laki-laki dan perempuan serta
representasi politik. Mereka pergerakan untuk memperoleh hak-
memandang perbedaan antara hak perempuan. Secara luas
lelaki dan perempuan bukan pendefinisian feminisme adalah

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 26


advokasi kesetaraan hak-hak Belanda. Di akhir abad 20 gerakan
perempuan dalam hal politik, sosial feminis banyak dipandang sebagai
dan ekonomi (wikipedia. Org, sempalan gerakan Critical Legal
2019). Sudies, yang pada intinya banyak
2. Sejarah Feminisme memberikan kritik terhadap logika
Revolusi pemikiran dan hukum yang selama ini dibutakan,
revolusi industri secara bear- sifat manipulatif dan
besaran telah mendorong ketergantungan hukum terhadap
kesempatan bagi kaum perempuan politik, ekonomi (wikipedia. Org,
di Barat untuk ikut menikmati 2019).
dengan berperan dan berkiprah di Refleksi sejarah
ranah publik yang selama ini kaum diperlihatkan pula bahwa dari awal
perempuan melulu berkiprah di gerakan perempuan (first wave
sektor domestik. feminism) di dunia pada tahun
Gerakan feminisme dimulai 1800-an. Ketika itu para
sejak akhir abad ke-18 dan perempuan menganggap
berkembang pesat sepanjang abad ketertinggalan mereka disebabkan
ke-20 yang dimulai dengan oleh kebanyakan perempuan masih
penyuaraan persamaan hak politik buta huruf, miskin dan tidak
bagi perempuan. Tulisan Mary memiliki keahlian. Diikuti
Wollstonecraft, yang berjudul A setelahnya perempuan-perempuan
Vinication of The Rights of Woman kelas menengah abad
dianggap sebagai salah satu karya industrialisasi mulai menyadari
tulis feminis awal yang berisi kritik kurangnya peran mereka di
terhadap Revolusi Prancis yang masyarakat. Mereka mulai keluar
hanya berlaku untuk laki-laki rumah dan mengamati banyaknya
namun tidak untuk perempuan. ketimpangan sosial dengan korban
Satu abad setelahnya di Indonesia, para perempuan. Kemudian
Raden Ajeng Kartini, ikut muncul Simone de Beauvoir,
membuahkan pemikirannya seorang filsuf Perancis yang
mengenai kritik keadaan permpuan menghasilkan karya pertama
Jawa yang tidak diberikan berjudul The Second Sex yang
kesempatan mengecap pendidikan berisi rancang teori feminis. Dari
yang setara dengan laki-laki, selain buku tersebut bermunculan
kritik terhadap kolonialisme pergerakan perempuan Barat

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 27


(Second Wave feminism ) yang perempuan. Muncullah kemudian
menggugat persoalan ketidakadilan terakan perempuan sebagai reaksi
seperti upah yang tidak adil, cuti terhadap perubahan sosial yang
haid, aborsi hingga kekerasan terjadi. Gerakan ini melahirkan
mulai didiskusikan secara terbuka. paham keperempuanan yang lazim
Tokoh yang terkenal Susan B. disebut sebagai feminisme.
Anthony, Elizabeth Cady Stanton Walaupun gerakan feminisme
dan Marry Wollstonecraft yang kemudian melahirkan berbagai
berjuang mengedepankan ragam aliran yang berbeda sesuai
perubahan sistem sosial dimana dengan analisis akar masalah dan
perempuan bisa ikut dalam pemilu target perjuangannya, namun
(Rossides, 1978). mereka memiliki kesadaran yang
Berawal dari revolusi sama, yakni membebaskan
pemikiran yang terjadi di Barat. (liberalisasi) perempuan dari
Modernisasi (melalui revolusi belenggu ikatan apapun, termasuk
Industri) menjadi momentum ikatan nilai-nilai agama (Aliansi
dibalik kehidupan masyarakat. Penulis Pro Syariah, 2007).
Kehidupan kapitalistik- Pembagian kerja antara
materialistis menyebabkan perempuan sebagai ibu rumah
perempuan Barat mulai terpancing tangga dengan lelaki sebagai
untuk merambah sektor publik, pencari nafkah disesalkan karena
sementara sektor domestik masih diangap sebagai bentuk
menjadi tanggungjawabnya. penundukan dan patriarki (lelaki
Seiring dengan terbukanya mendominasi masyarakat) serta
kesempatan kerja dan pendidikan merupakan salah satu konsekuensi
bagi perempuan, merekapun dari ketidakadilan revolusi industri
mampu melihat dunia lama mereka yang terus meningkat. Maka
(yaitu sektor domestik) dengan individualisme liberal menjadi
sudut pandang berbeda. Hal inilah landasan yang melahirkan teori-
yang memicu dan menyuburkan teori klasik emansipasi perempuan
isu-isu penindasan dan pelecehan dan membentuk landasan-landasan
hak asasi, termasuk hak asasi persepsi modern (Lalvani, 2003).
perempuan. Sementara di satu sisi Dalam perkembangan hingga
sistem kapitalistik memang tidak kini, aktifitas feminisme maupun
mampu melindungi hak-hak kaum penggiat gender berbeda antar

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 28


negara dengan setting budaya feminisme secara garis besar,
masing-masing dan sebuah isme terdiri dari dua aliran yaitu
dalam perjuangan gerakan feminis feminisme liberal dan feminisme
juga mengalami interpretasi dan radikal.
penekanan yang berbeda di a. Feminisme Liberal
beberapa tempat. Feminis di Italia Feminisme liberal adalah
lebih mengarahkan kesamaan peran varian pertama dari teori feminisme
dalam mengupayakan pelayanan- besar. Seperti namanya,
pelayanan sosial, dan hak-hak feminisme liberal mengambil
perempuan sebagai ibu, istri dan asumsi-asumsi dasar teori
pekerja. Hal yang sama digiatkan liberalisme. Feminisme liberal
oleh feminis di Indonesia yang berkeinginan untuk membebaskan
ditauladani dari gerakan RA. perempuan dari peran jender yang
Kartini, Dewi Sartika, Cut Nya’ opresif. Peran ini merujuk pada
Dien. Kaum penggiat gender peran-peran sosial yang melekat
maupun feminis di Prancis pada perempuan yang dijadikan
menolak dijuluki sebagai feminis, pembenaran untuk menempatkan
namun lebih memilih Movement de perempuan lebih rendah daripada
liberation des femmes yang laki-laki disemua bidang sosial.
berbasis psikoanalisa dan kritik Feminisme liberal lahir pertama
sosial. Dari semua contoh pada kali pada abad 18 dirumuskan oleh
akhirnya feminis maupun penggiat Mary Wollstonecrat dalam
gender selalu bercampur dengan tulisannya A Vindication of the
tradisi politik yang dominan di Right of Women (1759-1799) dan
suatu masa. abad 19 oleh John Suart Mill dalam
Dahulu, Barat menghancurkan bukunya Subjection of Women dan
hak-hak asasi kaum perempuan Harriet Taylor Mills.
selaku manusia. Karena itulah, Feminisme liberal ini
perempuan-perempuan Barat mendasarkan pemikirannya pada
menuntut hak-hak tersebut. konsep liberal yang menekankan
Mereka menjadikan tuntutan bahwa wanita dan pria diciptakan
pembahasan kesetaraan gender sama dan mempunyai hak yang
sebagai jalan untuk mendapatkan sama dan juga harus mempunyai
hak-hak mereka (An-Nabhani, kesempatan yang sama. Manusia
2009). Perkembangan selanjutnya berbeda dengan binatang karena

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 29


rasionalitas yang dimilikinya. dan menempatkan wanita pada
Kemampuan rasionalitas tersebut posisi subordinat. Budaya
mempunyai dua aspek yaitu masyarakat Amerika yang
moralitas-pembuat keputusan yang materialistis, mengukur segala
otonom dan prudensial (bijakasan) sesuatu dari materi, dan
-pemenuhan kebutuhan diri sendiri. individualis sangat mendukung
Akan tetapi dalam hal intervensi keberhasilan feminisme.Wanita-
negara untuk menjamin hak wanita tergiring keluar rumah,
individu kaum liberalis. berkarier dengan bebas dan tidak
Feminisme liberal tergantung lagi pada pria.
berkembang di Barat pada Abad Pada abad 18 sering muncul
ke-18, bersamaan dengan tuntutan agar perempuan mendapat
populernya arus pemikiran baru” pendidikan yang sama, di abad 19
zaman pencerahan” (Enlightment) banyak upaya memperjuangkan
atau age of reason). Dasar asumsi kesempatan hak sipil dan ekonomi
yang dipakai adalah doktrin John bagi perempuan, dan di abad 20
Lock tentang natural rights (hak organisasi-organisasi perempuan
asasi manusia), bahwa setiap mulai dibentuk untuk menentang
manusia mempunyai hak asasi diskriminasi seksual di bidang
yaitu hak untuk hidup, mendapat politik, sosial, ekonomi, maupun
kebebasan, dan hak untuk mencari personal.
kebahagiaan (an-Nashr, 2019). Dalam konteks Indonesia,
Feminisme liberal memiliki reformasi hukum yang
pandangan mengenai negara berprespektif keadilan melalui
sebagai penguasa yang tidak desakan 30% kuota bagi
memihak antara kepentingan perempuan dalam parlemen adalah
kelompok yang berbeda yang kontribusi dari pengalaman feminis
berasal dari teori pluralilsme liberal. Feminisme liberal
negara. Feminisme liberal diinspirasi oleh prinsip-prisip
menguasahakan untuk pencerahan bahwa laki-laki dan
menyadarkan wanita bahwa perempuan sama-sama mempunyai
mereka adalah golongan tertindas. kekhususan-kekhususan. Secara
Pekerjaan yang dilakukan wanita ontologis keduanya sama, hak-hak
disektor domestik dikampanyeukan laki-laki dengan sendirinya juga
sebagai hal yang tidak produktif menjadi hak-hak perempuan.

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 30


Meskipun dikatakan feminisme Feminisme radikal awal
liberal, kelompok ini tetap menolak (yang muncul dalam pergerakan
persamaan secara menyeluruh feminisme gelombang kedua pada
antara laki-laki dan perempuan. tahun 1960). Feminis radikal
Dalam beberapa hal, terutama yang menganggap bahwa sebab
berhubungan dengan fungsi penindasan perempuan adalah
reproduksi, aliran ini masih tetap hubungan gender partriakis dan
memandang perlu adanya bukan sistem hukum (seperti dalam
perbedaan (distinction) antara laki- pandangan feminisme anarkis,
laki dan perempuan. Bagaimana feminisme sosialis dan feminisme
pun juga fungsi reproduksi bagi marxisme) (https://dkv.binus.ac.id,
perempuan membawa konsekuensi 2019). Radikal feminisme
logis di dalam kehidupan berpendapat bahwa seks bersifat
bermasyarakat (an-Nashr, 2019) fundamental dan tidak dapat
b. Feminismse Radikal direduksi menjadi poros organisasi
Feminisme radikal adalah sosial. Fokus pada seks sebagai
sudut padang feminis yang ingin prinsip pengatur kehidupan sosial
melakukan perubahan radikal dimana relasi gender sepenuhnya
dalam masyarakat dengan dipergaruhi oleh relasi kekuasaan.
menghapuskan semua bentuk Kekuasaan laki-laki dan
suspremasi laki-laki dalam konteks subordinasi perempuan bersifat
sosial dan ekonomi. Feminisme struktural, hal ini mendorong para
radikal ingin menghapuskan feminis untuk mengadopsi konsep
patriarki dengan menentang norma- partiarki. Feminisme radikal
norma dan institusi-institusi sosial melihat tegas hubungan atau relasi
yang berlaku daripada lewat proses kekuasaan laki-laki dan
politik. Beberapa contohnya adalah perempuan, sumber masalahnya
menentang peran gender adalah ideologi patriarki. Terdapat
tradisional, melawan objektifitas pandangan bahwa penindasan
seksual perempuan dan terhadap perempuan terjadi akibat
meningkatkan kesadaran publik sistem patriarki. Tubuh perempuan
mengenai isu seperti pemerkosaan merupakan objek utama
dan kekerasan terhadap perempuan penindasan oleh kekuasaan laki-
(wikipedia.org, 2019). laki. Oleh karena itu feminisme
radikal mempermasalahkan hal-hal

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 31


seperti tubuh serta hak-hak penindasan akan menghilang.
reproduksi seksualitas (termasuk Feminisme radikal berfokus kepada
lesbianisme), seksisme, relasi jenis kelamin, gender, dan
kuasa perempuan dan laki-laki, dan reporduksi di dalam gerakan
dikotomi privat-publik. mereka. Mereka berpendapat
Feminsme radikal terjadi di wanita tidak akan mencapai posisi
Ukraina, sekelompok perempuan yang sama dengan pria apabila
yang merupakan anggota sistem dominasi pria dan
organisasi feminis radikal atau reproduksi tidak diubah.
femen. Mereka melakukan aksi C. Feminisme dalam Islam
protes untuk melawan prostitusi. Islam adalah agama yang
Selain itu mereka juga melakukan dibawa oleh Baginda Nabi
aksi protes bahwa perempuan Muhammad Saw, pada tahun 611
Ukraina sulit untuk mendapatkan Masehi, jauh sekitar 12 abad
pekerjaan, laki-laki mendominasi sebelum adanya revolusi pemikiran
setiap sektor dan kerap bermabuk- dan revolusi industri yang
mabukan dan melakukan kekerasan mendorong kesadaran kaum
seksual terhadap perempuan. perempuan di Barat
Gerakan ini berupaya untuk memperjuangkan hak-haknya
mengubah nasib perempuan yang dalam kehidupan publik dan politik
tertindas. Target utama aksi mereka melalui pergerakan feminisme
adalah isu perdagangan menuntut emansipasi di Barat.
perempuan, dimana para Sejak 14 abad yang lalu dibawa
perempuan di Ukraina amat rentan oleh Nabi Saw, Islam telah
terhadap aksi penculikan kemudian memberikan kesempatan kepada
dijual ke industri pornografi. kaum perempuan, tidak hanya
Feminisme radikal adalah dalam wilayah domestik juga
gerakan yang muncul di dalam wilayah baik ekonomi,
pertengahan tahun 1960an di pendidikan, sosial, politik dsb.
Amerika, yang merupakan gerakan Jauh sebelum gerakan emansipasi
yang menganggap penindasan Nabi telah memberikan
wanita termasuk dari akar dari kesempatan pada kaum perempuan
segala macam penindasan dan ikut terlibat dalam pembicaraan
apabila pembedaan gender ini mengenai dukungan terhadap
diakhiri, maka semua jenis

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 32


seorang yang nantinya akan plural dengan aturan yang
menjadi pemimpin negara. diturunkan Allah Swt. bagi
Syara’ telah membolehkan perempuan Eropa di masa itu
seorang perempuan untuk memilih mungkin terkekang di wilayah
penguasa atau memilih laki-laki domestik atau masih tabu, rakyat
mana pun untuk menjalankan biasa apalagi perempuan berdialog
tugas-tugas pemerintahan apa pun. dengan seorang pemimpin negara.
Sebab, seorang perempuan boleh Tidak demikian halnya dalam
membaiat seorang Khalifah dan Islam yang dicontohkan Rasulullah
memilihnya. Saw.
Dari ummu ‘Athiyah, ia Kisah Khawlah binti
menuturkan “Kami membaiat Nabi Tsa’labah yang pernah mendatangi
Saw, lalu Beliau membacakan Rasulullah Saw dan bertanya
kepada kami” bahwa “Mereka kepada Beliau tentang masalah
tidak akan menyekutukan sesuatu zhihar (tindakan suami
pun dengan Allah” (TQS. menyerupakan istrinya dengan
Mumtahanah [60] : 12), dan beliau ibunya) yang dilakukan oleh
melarang kami untuk meratap. suaminya kepada dirinya,
Maka seorang perempuan diantara Rasulullah Saw. bersabda:” Aku
kami menarik kembali tangannya, tidak mempunyai keterangan
lalu ia berkata :’seorang perempuan sedikit pun tentang urusanmu.”
telah membahagiakan diriku dan Lalu ia pun mendebat beliau. Lalu
aku ingin sekali kisah ini diabadikan dan
membahagiakannya,”Beliau tidak diisyaratkan oleh Allah Swt dalam
mengomentarinya sediki pun. al-Qur’an:
Selanjutnya perempuan itu pergi ‫ك فِ ْي َزْوِج َها‬ ِ
َ ُ‫قَ ْد َس َِ َع اللنهُ قَ ْوَل الَّتِ ْي تُ َجادل‬
lalu kembali lagi.” (H.R. Bukhari)
ۗ
(An-Nabhani, 2009) ‫َوتَ ْشتَ ِك ْٰٓي اِلَى اللنِه َۖواللنهُ يَ ْس ََ ُع تَ َح ُاوَرُك ََا اِ َّن‬
ِ ‫اللنه س َِي ٌۢع ب‬
Seorang perempuan pernah
berdialog dan debat dengan ‫صْي ر‬ َ ْ َ َ
Rasulullah Saw, yang waktu itu “Sungguh, Allah telah mendengar
kedudukan beliau Saw tidak hanya ucapan perempuan yang
berfungsi sebagai kenabian tetapi mengajukan gugatan kepadamu
juga sebagai kepala negara yang (Muhammad) tentang suaminya,
mengurus urusan rakyatnya yang dan mengadukan (halnya) kepada

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 33


Allah, dan Allah mendengar beliau berhijrah sekitar tahun 624
percakapan antara kamu berdua. Masehi , telah datang kepada beliau
Sesungguhnya Allah Maha 73 orang laki-laki dan dua orang
Mendengar, Maha Melihat”. (QS perempuan. Kedua perempuan
al-Mujadalah [58] : 1) tersebut adalah Ummi ‘Ammarah
Nash tersebut menunjukkan binti Kalb salah seorang
tentang dialog perempuan dengan perempuan dair bani Mazin, dan
Rasul Saw. perempuan Asma’ binti ‘Amr ibn ‘Adi salah
mengemukakan pendapatnya seorang perempuan dari Bani
sekaligus berdiskusi dengan Rasul Salamah. Rasulullah Saw. telah
Saw. begitu juga perempuan boleh berjanji dengan mereka untuk
menduduki majelis umat yang bertemu di bukit ‘Aqabah. Mereka
merupakan wakil rakyat, yang pun pergi di tengah kegelapan
berarti perempuan boleh memilih malam, semuanya mendaki bukit
dan dipilih untuk menyampaikan termasuk kedua perempuan
pendapat dalam Majelis Umat. Hal tersebut. Rasulullah Saw bersabda
ini menunjukkan perempuan boleh kepada mereka : Aku akan
melakukan kegiatan yang bersifat menerima baiat kalian untuk
politis yaitu perempuan menjadi melilndungiku sebagaimana kalian
wakil rakyat , mewakili daerahnya. melindungi isteri-isteri dan anak-
Berarti perempuan dalam Islam anak kalian.” (HR Ibn Hiban dari
sudah merasakan kiprah dalam jalur ‘Awf bin Malik) (An-
politik jauh sebelum kaum Nabhani, 2009)
perempuan Eropa Demikian lah nash-nash yang
memperjuangkannya. Sementara menunjukkan adanya kiprah dan
yang di Eropa masih dalam masa peranan perempuan dalam berbagai
kegelapan, termasuk penindasan bidang kehidupan baik domestik,
terhadap hak-hak perempuan yang politik, sosial, ekonomi termasuk
gerakan emansipasi baru terjadi 12 amar makruf nahyi munkar.
abad kemudian, barulah perempuan Seluruh kiprah perempuan yang
merasakan persamaan hak dengan disebutkan tidak dapat ditulis
laki-laki. haditsnya semua dalam makalah
Nabi Muhammad Saw ini. Sejarah pun telah mencatat
sendiri pada tahun ke-13 pasca perempuan-perempuan muslimah
kenabian atau pada tahun dimana dari mulai Siti Khadijah R.A isteri

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 34


setia yang iktu terlibat dan atau tezalimi dan lebih
mendukung perjuangan Nabi Saw. mengutamakan kewajibannya atau
begitu juga Siti Aisyah RA dengan juga mensinergiskan antara kiprah
kecerdasannya hafal ribuan hadits, di domestik dan di publik yang
siti Hafsah R.A, hingga pahlawan menjadi hak dan kewajiban
perempuan Cut Nya Dien, juga perempuan, yang sesuai dengan
perempuan–perempuan muslimah peranan perempuan tesebut yang
setelahnya yang menjadi pelopor tak kalah pentingnya bagi
pendidikan pendiri universitas, keberlangsungan bangsa.
berkiprah dalam berbagai disiplin Walaupun dulu umat Islam
ilmu telah tercatat dalam sejarah tidak mengenal emansipasi atau
dengan tinta emas. istilah-istilah yang sama. Sistem
Seiring dengan berbagai pergaulan Islam tersebut dapat
kesempatan yang luas bagi menjamin keutuhan dan ketinggian
perempuan dalam Islam, tetaplah komunitas yang ada di dalam
perempuan pada masa itu tidak masyarakat dan masyarakat itu
keluar dari fitrahnya sebagai sendiri. Islam memberikan
seorang perempuan. Peranan kebahagiaan yang hakiki kepada
perempuan yang tidak bisa kaum perempuan dan kaum laki-
tergantikan oleh kaum laki-laki laki kebahagiaan yang hakiki
adalah mengandung, melahirkan, sesuai dengan kemuliaan manusia
menyusui dan mengasuh anak, yang telah dimuliakan oleh Allah
yang itu semua dijalani dan Swt berfirman :
dinikmati oleh perempuan ‫َولَ َق ْد َكَّرِّْنَا بَنِ ْٰٓي ا َد َم َو َح ََلْن ُه ْم فِى الْبَ نِر َوالْبَ ْح ِر‬
disamping adalah kewajiban
perempuan, dan kewajiban ‫ضلْن ُه ْم َعلى َكثِْي ٍر‬ َّ َ‫ت َوف‬ ِ ‫ورَزقْ ن هم ِِّ ْ الطَّيِب‬
‫ََ ُ ْ ن َ ن‬
perempuan tersebut diimbangi oleh
ِ ‫ِِّ ََّ ْ خلَ ْقنَا تَ ْف‬
ࣖ ‫ضْي اًل‬
kewajiban suaminya dalam َ ْ ‫ن‬
menanggung nafkah bagi “Dan sungguh, Kami telah
keluarganya, suami wajib memuliakan anak cucu Adam, dan
menciptakan rasa damai, cinta dan Kami angkut mereka di darat dan
kasih sayang di tengah-tangah di laut, dan Kami beri mereka
keluarga. Dengan demikian rezeki dari yang baik-baik dan
perempuan menjalani kehidupan Kami lebihkan mereka di atas
tanpa merasa mengalami kekerasan banyak makhluk yang Kami

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 35


ciptakan dengan kelebihan yang jadikan kamu berbangsa-bangsa
sempurna”. (QS al-Isra’ [17]: 70) dan bersuku-suku agar kamu saling
D. Feminisme dan Gender dalam mengenal. Sesungguhnya yang
Islam paling mulia di antara kamu di sisi
Islam tidak mengenal istilah Allah ialah orang yang paling
feminisme dan gender dengan bertakwa. Sungguh, Allah Maha
berbagai bentuk konsep dan Mengetahui lagi Mahateliti”. (QS
implementasinya dalam melakukan al-Hujurat [43] : 13)
‫ض ُك ْم َعلى‬ َ ‫َّل اللنهُ بِهٖ بَ ْع‬ َ ‫َوًَل تَتَ ََن َّْوا َِّا فَض‬
gugatan atas nilai-nilai
subbordinasi kaum perempuan,
ۗ ‫صْيب ِنِّ ََّا ا ْكتَ َسبُ ْوا‬ ِ َ‫ض ۗ لِ ِلرج ِال ن‬
karena dalam Islam tidak َ ‫بَ ْع ٍ ن‬
ِ َ‫ولِلنِس ۤا ِء ن‬
membedakan kedudukan seseorang
berdasarkan jenis kelamin dan ْ ْ ِِّ ‫صْيب ِنِّ ََّا ا ْكتَ َسْب َ ْ َۗو ْسَلُوا اللن َه‬ َ َ
‫ضلِهٖ ۗ اِ َّن اللن َه َكا َن بِ ُك ِنل َش ْي ٍء َعلِْي اَا‬
tidak ada bias gender dalam Islam.
Islam mendudukkan laki-laki dan ْ َ‫ف‬
perempuan dalam posisi yang sama “Dan janganlah kamu iri hati
dan kemuliaan yang sama terhadap karunia yang telah
(Engineer, 1994). Beberapa respon dilebihkan Allah kepada sebagian
teologis dalam al-Qur’an yang kamu atas sebagian yang lain.
menilai adanya persamaan gender: (Karena) bagi laki-laki ada bagian
1. Kemanusian perempuan dan dari apa yang mereka usahakan,
kesejajarannya dengan laki-laki dan bagi perempuan (pun) ada
firman Allah Swt. Sebagai bagian dari apa yang mereka
berikut: usahakan. Mohonlah kepada Allah
‫َّاس اِنَّا َخلَ ْقن ُك ْم ِنِّ ْ ْ ذَ َك ٍر َّواُنْثى‬
ُ ‫يٰٓاَيُّ َها الن‬
sebagian dari karunia-Nya.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui
ۤ
‫َو َج َعلْن ُك ْم ُشعُ ْوباا َّوقَبَا ِٕى َل لِتَ َع َارفُ ْوا ۚ اِ َّن‬ segala sesuatu”. (QS an-Nisa [4] :
32)
‫اَ ْكَرَِّ ُك ْم ِعنْ َد اللنِه اَتْقى ُك ْم ۗاِ َّن اللن َه َعلِْيم‬ 2. Islam menjamin kebahagian di

‫َخبِْي ر‬
dunia dan akherat bagi
perempuan bila komitmen
“Wahai manusia! Sungguh, Kami dengan iman dan menempuh
telah menciptakan kamu dari jalan yang saleh, seperti halnya
seorang laki-laki dan seorang dengan laki-laki (Q.S. al-Nahl:
perempuan, kemudian Kami 97)

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 36


‫صالِ احا ِنِّ ْ ْ ذَ َك ٍر اَْو اُنْثى َو ُه َو‬ ِ
َ ‫َِّ ْ ْ َعَ َل‬
anggota masyarakat sendiri. Tak
ۚ ِ
ada diskriminasi antara laki-laki
ُ َ ْ َ َ َ‫ُِّ ْؤِّ ْ فَلَنُ ْحيِيَ نَّهٖ َحيوةا طَيِنب‬
‫َّه ْم‬ ‫ن‬ ‫ي‬ِ ‫ج‬ ‫ن‬َ‫ل‬‫و‬ ‫ة‬
‫ا‬ dan perempuan dalam islam, akan
tetapi yang membedakan keduanya
‫اَ ْجَرُه ْم بِاَ ْح َس ِ ْ َِّا َكانُ ْوا يَ ْع ََلُ ْو َن‬ adalah fungsionalnya, karena
“Barangsiapa mengerjakan kodrat dari masing-masing
kebajikan, baik laki-laki maupun (Hassan, 1990).
perempuan dalam keadaan Dalam nilai-nilai ajaran
beriman, maka pasti akan Kami Islam, terminologi gender dan
berikan kepadanya kehidupan yang konteks emanisipasi atas hak-hak
baik dan akan Kami beri balasan reproduksi telah diberikan secara
dengan pahala yang lebih baik dari seimbang. Keseimbangan tersebut
apa yang telah mereka kerjakan”. telah memberikan konsep
(Q.S. al-Nahl [16]: 97) keserasian dan keselarasan
Contoh konkretnya adalah (kafa’ah) yang dapat dilihat dari
Islam tidak membedakan laki-laki konsep hukum keluarga, seperti: 1)
dan perempuan dalam hal tingkatan Hak bersama dalam memilih jodoh;
takwa, dan surga juga tidak 2) hak bersama menentukan
dikhususkan untuk laki-laki saja. perkawinan dalam kerangka syura
Tetapi untuk laki-laki dan (musyawarah danmufakat); 3) Hak
perempuan yang bertakwa dan menikmati hubungan seksual
beramal sholih.Islam bersama; 4) hak bersama mengasuh
mendudukkan perempuan dan laki- anak. Dalam kerangka nilai
laki pada tempatnya. Tak dapat pendapatan nirketrampilan aspirasi
dibenarkan anggapan paraorientalis reproduksi ternyata cukup
dan musuh islam bahwa islam berdampak. Studi lintas sektoral di
menempatkan perempuan pada Amerika membuktikan, meskipun
derajat yang rendah atau dianggap penghasilan perempuan selalu naik
masyarakat kelas dua. Dalam dari waktu kewaktu, kenaikan itu
Islam, sesungguhnya perempuan tetap tidak bisa mengejar kenaikan
dimuliakan. Banyak sekali ayat al- penghasilan laki-laki. Artinya,
Qur’an ataupun hadis nabi yang setiap pekerjaan diberi standar
memuliakan dan mengangkat harga, dari nilai praktisnya yang
derajat perempuan. Baik sebagai digunakan untuk membandingkan
ibu, anak, istri,ataupun sebagai nilai intirinsik perbedaan pekerjaan

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 37


untuk menentukan gaji. Kehamilan menanggalkan identitas gendernya
dan merawat bayi yang mengambil sebagai perempuan. Sedangkan
cuti libur panjang mengarahkan Feminisme radikal adalah gerakan
pengusaha untuk tidak kaum perempuan yang
mempromosikan perempuan memperjuangkan hak-hak
karena alasan tersebut. perempuan dengan menghilangkan
IV. KESIMPULAN identitas gender dalam kehidupan
Berdasarkan kajian, dapat sosial, karena dianggap
ditarik beberapa kesimpulan yaitu: penghambat kemajuan perempuan.
1. Kesetaraan gender adalah 3. Feminisme dalam Islam,
kesamaan kondisi bagi laki-laki perempuan memiliki kedudukan
dan perempuan untuk memperoleh yang sama dengan laki-laki, juga
kesempatan dan hak-haknya perempuan memiliki hak dan
sebagai manusia agar mampu kewajiban yang seimbang dengan
berperan dan berpartisipasi dalam laki-laki. Islam memberikan hak
kegiatan politik, hukum, ekonomi, dan kewajiban pada perempuan
sosial budaya, pendidikan, dalam berpolitik, ekonomi, sosial,
pertahanan dan keamanan nasional pendidikan. Islam juga
serta kesamaan dalam menikmati memberikan hak dan kewajiban
hasil pembangunan. Ditandai yang berhubungan dengan karakter
dengan tidak adanya diskriminasi perempuan yang tidak bisa
antara perempuan dan laki-laki, tergantikan oleh kaum laki-laki
sehingga dengan demikian mereka seperti mengandung, melahirkan,
memiliki akses, kesempatan menyusui dan mengasuh anak.
partisipasi, kontrol atas Berdasarkan kesimpulan
pembangunan dan memperoleh tersebut, penulis memberi saran
manfaat yang setara dan adil dari sebagai berikut: Ketidak
pembangunan. seimbangan antara hak dan
2. Feminisme terbagi ke kewajiban baik laki-laki dan
dalam dua bagian yaitu feminisme perempuan menimbulkan efek
liberal dan feminisme radikal. negatif di tengah kancah pergaulan
Feminisme liberal adalah gerakan di masyarakat berupa rasa
kaum perempuan yang ketidakadilan, dengan demikian
memperjuangkan persamaan hak perlunya terjaga keseimbangan hak
dengan laki-laki tanpa

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 38


dan kewajiban dengan
mengedukasi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Aliansi Penulis Pro Syariah. (2007). Keadilan dan Kesetaraan Gender Tipu
Daya Penghancuran KeluargaI.

An-Nabhani, T. (2009). Sistem Pergaulan Dalam Islam. Bogor: Pustaka


Thoriqul Izzah.

An-Nashr, N. 2019. Studi Korelasi Antara Kesenjangan Gender terhadap


Indeks Demokrasi di Filipina Pada Tahun 2010 – 2018. [Skripsi].
Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Engineer, A. A. (1994). Hak-Hak Perempuan dalam Islam. Yogyakarta:


LSPPA Yayasan Prakasa.

Febrini, D. (2017). Bunga Rampai Islam dan Gender. Bengkulu: Pustaka


Pelajar.

Hassan, R. (1990). Teologi Perempuan Dalam Tradisi Islam Sejajar di


Hadapan Allah?. Jurnal Ulumul Qur’an, 4 (1). Jakarta: Lembaga
Studi Agama dan Filsafat.

https://id.wikipedia.org>wiki>Kesetaraan gender

https://id.wikipedia.org>wiki>feminisme–radikal, diakses 10 0ktober 2019


pukul 04.45.

https://dkv.binus.ac.id. diakses 10 0ktober 2019 pukul 04.45.

https://www.kemenpppa.go.id>read>, diakses 20 September 2019 pukul


08.11 WIB

John M. E & Shadily, H. (2000). Kamus Inggris Indonesia An


EnglishIndonesia Dictionary. Jakarta : PT. Gramedia.

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 39


ISSN: 2655-2612 Gender dan Feminisme: Sebuah
Kajian dari Perspektif Ajaran Islam (Dadang Jaya)

Lalvani, V. (2003). Islam dan Wanita dari Rok Mini hingga Isu Poligami.
Bogor: Pustaka Thariqul Izzah.

Nayla, U. (2007). Pemberdayaan perempuan perspektif Islam sebuah solusi,


dalam buku Keadilan dan kesetaraan gender tipu daya penghacuran
keluarga. Aliansi penulis pro Syariah.

Rossides, D. W. (1978). The History and Nature of Sociological Theory.


Boston: Houghton Mifflin.

Soemitro, R. H. (2002). Metodologi Penelitian Hukum dan Jurumetri. Jakarta:


Ghalia Indonesia.

Tierney, H. (tt), Women Studies Encyclopedia. New York: Green Wood Press.

At-Tatbiq: Jurnal Ahwal al-Syakhsiyyah (JAS) Volume 04 Edisi 01 Tahun 2019 40


41

Anda mungkin juga menyukai