Anda di halaman 1dari 5

GAGASAN PENDIDIKAN R.

A KARTINI

Pendidikan merupakan sesuatu hal yang bisa dikatakan sangat penting, dengan
pendidikan mampu mengangkat derajat dan mampu mengangkat martabat bangsa Indonesia dan
pendidikan juga tidak terbatas pada jenis kelamin, baik laki laki maupun perempuan berhak
memperoleh pendidikan. Suatu bangsa tidak akan maju apabila kaum perempuannya tidak
berpendidikan. Perempuan bukanlah sosok yang akan menjadi saingan bagi kaum laki-laki tetapi
mereka adalah pendukung yang akan bekerja sama dalam membangun sebuah bangsa yang
besar.

Menurut R.A. Kartini dengan adanya pendidikan maka kita dapat membuat peradaban
bangsa Indonesia lebih maju. Oleh karena itu, telah banyak ia sampaikan kepada sahabatsahabat
penanya mengenai pemikiran pendidikan perempuan di Indonesia melalui surat-suratnya.
Pendapat R.A. Kartini mengenai kaum perempuan mempunyai andil besar dalam memajukan
peradaban bangsa bukan hanya sekedar angan-angan kecil namun sebuah cita-cita besar R.A.
Kartini, sebab pendapat tersebut telah beliau sampaikan kepada semua sahabat- sahabat penanya
(Rifa’i, 2011: 59) antara lain sebagai berikut:

1. Kartini menyampaikan kepada Nyonya Van Kol. Bahwa pendidikan yang akan diberikan
kepada kaum perempuan akan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju
dan bangsa yang lebih beradab. Menurut beliau, perempuan yang telah berpendidikan
akan mampu ikut serta dalam membangun dan Jurnal Humanitas Vol. 7 No. 1, Desember
2020, hal. 35-44 39 mengubah bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju. Beliau
percaya bahwa kaum perempuan mampu bekerjasama dan berdampingan dengan kaum
laki-laki.
2. Kartini menyampaikan kepada Tuan dan Nyonya Anton. Apabila kaum perempuan yang
telah berpendidikan diikutsertakan dalam melaksanakan pekerjaan, maka beliau percaya
kaum perempuan dapat memajukan peradaban bangsa Indonesia dan akan semakin cepat
kemajuan bangsa Indonesia.
3. Kartini menyampaikan kepada Nyonya Abendanon. Pada tanggal 21 Januari tahun 1901,
R.A. Kartini menyampaikan surat yaitu: Perempuan sebagai pendukung peradaban!
Bahkan tidak hanya perempuan yang akan dianggap pandai dan cakap, tetapi saya yakin
dengan sangat bahwa perempuan dapat membawa pengaruh besar atau dampak positif
untuk bangsa Indonesia, negative atau positifnya tetap akan memberikan akibat besar
bagi kehidupan: Dan dialah yang akan merubah kehidupan dan martabat manusia (R.A.
Kartini, 2017: 112). Dari isi surat di atas dapat diketahui bahwa kaum perempuan
mempunyai potensi besar dalam pengaruhnya terhadap kehidupan.

Perempuan bukan hanya seorang ibu, tetapi mereka adalah sosok pembawa peradaban dunia.
Di dalam suratnya, R.A. Kartini sangat yakin dan sangat tertarik dengan gerakan yang ada di luar
Indonesia, yaitu Eropa. Hal ini pula yang menggerakkan hatinya untuk berjuang demi kesetaraan
kaum perempuan. R.A. Kartini merasa sangat prihatin dengan kaumnya yang masih tertindas dan
harus selalu tunduk terhadap lakilaki. Menurut beliau bangsa Indonesia tidak akan mempunyai
kemajuan apabila masih ada perbedaan derajat antara kaum perempuan dan kaum laki-laki. Laki-
laki dan perempuan harus berdampingan dan bersama-sama agar tercapainya kemajuan bangsa
Indonesia (Stuers, 2017: 43)

Peran Kartini Untuk Pendidikan Peran R.A Kartini dalam memajukan pendidikan di
Indonesia adalah salah satu bukti kepeduliannya dan salah satu contoh kontribusi wanita yang
dicetak dengan tinta emas dalam sejarah. Karena perempuan tidak diperbolehkan untuk
mendapatkan pendidikan, dan perempuan hanya boleh menjadi ibu rumah tangga. berawal dari
masalah tersebut timbulah pemikiran-pemikiran R.A. Kartini Jurnal Humanitas Vol. 7 No. 1,
Desember 2020, hal. 35-44 40 dan beliau mendobrak kondisi yang sangat memprihatinkan
tersebut dengan mendirikan sekolah khusus wanita dan beliau juga membangun perpustakaan
bagi anak-anak perempuan. Konsep Pendidikan R. A. Kartini Menurut Kartini pendidikan
merupakan salah satu alat yang digunakan untuk membuka pikiran masyarakat ke arah modern.
Pendidikan merupakan suatu langkah menuju peradaban yang maju, dimana laki-laki dan
perempuan saling bekerjasama untuk membangun sebuah bangsa. Persamaan pendidikan adalah
salah satu bentuk kebebasan kepada kaum perempuan. kebebasan untuk berdiri sendiri, dan
menjadi perempuan yang mandiri, menjadi perempuan yang tidak bergantung pada orang lain
atau laki-laki (Pane, 2008: 34). Tujuan pendidikan perempuan R.A. Kartini adalah menjadikan
kaum perempuan sebagai perempuan yang cakap baik serta mandiri yang sadar akan panggilan
budinya, sanggup menjalankan kewajibannya dalam masyarakat. Menjadi ibu yang baik,
pendidik yang bijaksana, bertanggung jawab, pengatur rumah tangga yang mampu memegang
dan mengatur keuangan. Pendidikan pertama seorang anak berasal dari sebuah keluarga terutama
adalah seorang ibu. Ibu memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pendidikan
kepada anak-anaknya. Seorang ibu yang terdidik akan memberikan pendidikan yang baik kepada
anaknya. Dari situlah terbentuk kecerdasan seorang anak (Sutrisno, 2014: 566).

Relevansi Pendidikan Kartini dengan Pendidikan masa Kini:

Pendidikan adalah komponen yang bisa mengangkat derajat dan martabat suatu bangsa.
Pendidikan yang dimaksudkan oleh seorang Kartini merupakan pendidikan yang dapat diterima
semua kalangan, tidak hanya laki-laki saja namun mencakup pula kalangan perempuan
Indonesia. RA. Kartini yang selau memperjuangkan kaumnya, agar perempuan diberikan
kebebasan sehingga bisa bersekolah, menuntut ilmu, hingga melakukan peran sosial dan tidak
duduk diam di dalam rumah. Beliau bahkan bercita-cita membangun sekolah atau pendidikan
yang mengutamakan budi pekerti dan menggunakan pendidikan agama. Perjuangan yang tidak
mudah untuk menghadapi sekelompok masyarakat yang pada masa itu masih mempunyai pola
pikir kuno, dimana derajat perempuan dan laki-laki itu jauh berbeda. Tetapi hal tersebut tidak
menggagalkan perjuangan Kartini, sekalipun memerlukan waktu yang lama dan panjang serta
menghadapi berbagai ancaman, hambatan tantangan bahkan gangguan yang datang dari
lingkungan disekitarnya. Terukti dari apa yang dapat dirasakan perempuan pada zaman
globalisasi seperti dewasa ini, perempuan bisa bersekolah dan mencapai pendidikan setinggi-
tingginya. Sudah tidak ada lagi perbedaan hak antar perempuan dan laki-laki, sehingga
perempuan sedemikian bebas haknya. Perempuan yang diperbolehkan untuk menjadi cerdas dan
mengimplementasikan emansipasi pada era modern ini dengan bakat dan pengetahuan dari yang
mereka dapat selama pendidikan dan sosialisi. Perempuan yang tidak lagi memiliki batasan
untuk mencapai cita-cita seperti menjadi pengajar, dokter, polisi hingga untuk menjadi salah satu
pejabat pemerintahan. Kartini benarbenar telah memberikan masa depan yang cerah untuk
perempuan. Hingga saat ini banyak sekali perempuan Indonesia yang berprestasi dan mempunyai
tekad emansipasi melanjutkan perjuangan Kartini untuk mencerdaskan dan menyamaratakan
kedudukan kaum laki-laki maupun perempuan
Gagasan pendidikan Budi Utomo

Pergerakan nasional Indonesia ditandai dengan lahirnya kaum terpelajar.Hal ini


disebabkan oleh politik etis Belanda (politik balas budi) yaitu irigasi, edukasi dan
transmigrasi.Salah satu pelopor organisasi pergerakan terpelajar adalah lahirnya Budi Utomo.
Sudiyo (2002:21) berpendapat: Perkumpulan ini didirikan oleh para pelajar STOVIA (school tot
opleiding van inlandsche Artsen) di bawah kepeminpinan R.Soetomo.Sebelum R.Soetomo dkk.
Mendirikan perkumpulan Budi Utomo, terlebih dahulu terjadi pertemuan antara dr. Wahidin
dangan R. Soetomo dan M.Soeradji pada akhir tahun 1907, di dalam gedung STOVIA. Dalam
pertemuan tersebut antara dr.Waahidin banyak mengemukakan tentang ide-ide untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa melalaui studiefonds (dana pendidikan). Kalau bangsa sudah
cerdas, maka memiliki wawasan luas yang timbul, sehingga tidak mudah untuk diadu domba,
dan diatur oleh pihak penjajah.Sedangkan dari pihak R.Soetomo dan para pelajar STOVIA telah
tertanam rasa nasionalisme, untuk berbangsa dan bernegara.Hal ini disebabkan bahwa para
pelajar STOVIA telah banyak megetahui perjuagan di Negara lain, dengan banyak menbaca
berbagai buku bacaan yang diperoleh. Berdasarkan uraian beberapa pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa Budi Utomo adalah perkumpulan para kaum terpelajar Indonesia yang
berasal dari para pelajar STOVIA yang tujuannya untuk memperhatikan pendidikan para kaum
pribumi. Dengan begitu Budi Utomo mempunyai gagasan mengenai bantuan dana bagi pelajar
pribumi berprestasi yang tidak mampu sekolah.1
Mulanya Budi Utomo bertujuan memajukan pendidikan pribumi dengan bentuk
dukungan beasiswa bagi pelajar Indonesia yang tengah menempuh studi di STOVIA dan di
Belanda. Namun selanjutnya saat golongan muda banyak mengambil peran, arah gerak
organisasi berubah dengan banyak memasukan agenda persatuan nasional. Para pemuda inilah
yang selanjutnya menjadi unsur maju didalam Budi Utomo. Bosan dengan corak elit yang
dibawa golongan tua di Budi Utomo, para pemuda memutuskan mendirikan Jong Java yang
bertujuan menyatukan pelajar pribumi yang senasib ditindasnya oleh Belanda. Para pemuda di
masa itu sadar bahwa pergerakan organisasi yang bersifat kedaerahan tidak pernah memberikan
hasil berarti untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Selanjutnya Jong Java berperan aktif
merangkul organisasi kepemudaan yang berasal dari daerah diluar Jawa lainnya untuk ikut
berpartisipasi dalam Kongres Sumpah Pemuda yang besar artinya bagi kehidupan bangsa
1
Drs. Ayi Budi Santosa, M.Si. Buku Ajar Sejarah Pergerakan nasional
Indonesia karena didalamnya berisikan pengakuan mengenai bahasa, bangsa dan tanah air
Indonesia sebagai identitas bersama.2
Dari latar belakang yang sudah disamapaikan menurut kami gagasan pendidikan Budi
Utomo masih relevan dengan pendidikan nasional di Indonesia karena Dari pembahasan di atas,
tampak bahwa secara organisatoris, Budi Utomo sudah dianggap tidak relevan dengan cita-cita
kaum muda sekarang. Namun, roh Budi utomo yaitu mengedepankan persatuan antarkomponen
bangsa, masih sangat relevan dan perlu direvitalisasi lagi. Apa yang sudah dicanangkan pertama
kali oleh para pendiri Republik ini, sudah banyak dilupakan orang, khususnya di kalangan kaum
muda. Budaya instan dengan menghalalkan segala cara telah masuk ke seluruh lapisan kelompok
masyarakat. Untuk merealisasikan semua yang menjadi cita-cita dan tujuan kelompok ini,
mereka menggunakan pendekatan individualistik yang mengedepankan kepentingannya sendiri
di atas kepentingan orang lain. Tidak segan-segan mereka mementingkan dan mendahulukan
kepentingan pribadi atau kelompoknya, bahkan justru merasa bangga apabila dapat mengalahkan
kelompok lain. Namun, untuk menuju ke arah kesejahteraan rakyat yang lebih baik, persatuan
seluruh komponen bangsa tidak boleh dijadikan prioritas yang paling belakang, karena persatuan
menjadi modal dasar pembangunan dan pemberdayaan seluruh komponen masyarakat dalam
mewujudkan
cita-cita bersama, yakni kesejahteraan yang lebih baik. Tidak hanya itu gagasan pendidikan yang
dismapaikan oleh budi utomo juga dapat meratakan pendidikan disetiap golongan dengan adanya
bantuan pendidikan. Memberikan kesempatan pada setiap golongan untuk dapat mengenyam
pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

2
Isnudi. Makna Organisasi Budi Utomo. (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013)

Anda mungkin juga menyukai