Anda di halaman 1dari 3

Indri Giriyanti

22819299093 / Ekonomi B
Koneksi Antar Materi FPI Topik 1 - Artikel

Perjalanan pendidikan nasional


Sebagai refleksi diri untuk menjadi pendidik yang professional

Mengapa pendidikan harus diperjuangkan?

Pendidikan adalah upaya masyarakat dalam mewujudkan kehidupan social dan kebudayaan yang
dicita-citakan. Karena dengan pendidikan maka akan terjadi sebuah perubahan, baik perubahan
pengetahuan, perubahan sikap, maupun perubahan keterampilan. Pendidikan menjadi salah satu pilar
penting yang menentukan keberhasilan dan keberlangsungan suatu Negara. Karena itu sudah
selayaknya Negara ini bergotong – royong untuk mewujudkan pendidikan yang merdeka dan berakar
pada kebudayaan yang dicita-citakan bangsa.

Bagaimana perjalanan pendidikan nasional ?

Perjalanan pendidikan nasional sudah dimulai dari sebelum zaman kolonial. Pendidikan yang pertama
kali dapat dirasakan oleh masyarakat adalah pendidikan agama. Contohnya pendidikan agama Kristen
dan Protestan yang banyak di berikan oleh bangsa Portugis pada saat memasuki Indonesia. Ada juga
pendidikan agama Islam yang dibawa oleh pedagang-pedagang dari Gujarat. Setelah itu masuklah era
dimana pendidikan Indonesia dibayang-bayangi oleh penjajahan.

Pada masa penjajahan Belanda maupun Jepang upaya pendidikan yang ditawarkan memiliki makna
terselubung. Misalnya pada saat Belanda membuat sekolah untuk mengajari membaca dan menulis
dengan maksud agar nantinya Belanda dapat memanfaatkan keterampilan tersebut untuk membantu
mereka dalam menyusun pekerjaan pemerintahan. Tentunya para pekerja ini mendapatkan upah yang
tidak layak. Masyarakat yang boleh mengenyam pendidikan baca dan tulispun hanya mereka yang
berasal dari keluarga kalangan atas saja. Sama dengan masa pemerintahan Jepang, masyarakat yang
bersekolah diminta untuk ikut serta dalam berbagai upaya peperangan. Misalnya dengan
mengumpulkan kerikil untuk berperang, maupun menanam pohon jarak untuk menambah pasokan
minyak berperang.

Kemudian munculah tokoh – tokoh seperti R.A. Kartini, Budi Oetomo, dan Ki Hadjar Dewantara
yang berusaha untuk memperjuangkan perubahan pendidikan di Indonesia agar lebih baik. Sosok R.A
Kartini berperan sebagai pahlawan dalam mensejahterakan hak perempuan dalam mengenyam
Pendidikan serta Budi utomo yang menggagaskan kepada hindia belanda terkait beasiswa agar boleh
mengenyam pendidikan di Belanda. Sementara itu ada juga Ki Hadjar Dewantara yang dikenal juga
sebagai bapak pendidikan Indonesia. Beliau bergerak membangun sekolah Taman Siswa di
Yogyakarta.

Di organisasi Taman Siswa inilah banyak prinsip-prinsip pendidikan yang ditanamkan oleh Ki Hadjar
Dewantara kepada masyarakat. Diantaranya yaitu makna dari pendidikan adalah tuntunan di dalam
hidup tumbuhnya anak-anak. Menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar
mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Kemudian ada juga ajaran yang sampai saat ini masih kita
gunakan yaitu tut wuri handayani. Ajaran ini memiliki penjabaranya yaitu Ing Ngarsa Sung Tulada,
Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani. Memiliki makna yaitu di depan menjadi contoh,
di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan.

Bagaimana cara kita memaknai perjuangan untuk memerdekakan pendidikan nasional ?

Sebuah Refleksi

Dengan mempelajari perjuangan yang di tempuh para pahlawan Pendidikan nasional telah membuat
saya merasa lebih terinspirasi untuk bisa ikut serta dalam mewujudkan pendidikan nasional yang di
cita-citakan Indonesia. Perjuangan untuk terus mengasah keterampilan, menambah pengetahuan, dan
melatih sikap-sikap guru professional. Semangat perjuangan tokoh-tokoh nasional juga harus kita tiru
dalam usaha kita menerapkan pembelajaran yang merdeka di sekolah maupun di kelas. Sehingga
ketika ada kesulitan atau rintangan dalam proses pembelajaran maka kita tidak mudah patah semangat
dan terus termotivasi karena mengingat jasa-jasa serta pengorbanan para pahlawan pendidikan
nasional. Dengan penerapan kurikulum merdeka dan pembelajaran paradigma baru diharapkan dapat
mengantarkan manusia Indonesia untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Sehingga dengan menjadi
manusia yang utuh, sadar akan kodrat , minat, dan perilakunya maka dapat mencapai kebudayaan dan
peradaban yang dicita-citakan.

Sumber Gambar :

https://asset.kompas.com/crops/ptjTxFdIf6WWuR5bi0YUf2hVWtU=/0x33:1500x1033/750x500/data
/photo/2021/12/07/61af05f84947c.jpg

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQhuTMWM_TJKUS-
edI2X6rgz3Ywt5SRx8mLFUJHcDwxssEnoy7Mgd1klCuy91BdK3M0_24&usqp=CAU

https://1.bp.blogspot.com/-zkhk3TqzVnI/YKHhDXsg-gI/AAAAAAAAE1A/-
_8LD25o3pY6elL1OAEk58jI526C_Au1gCLcBGAsYHQ/s816/gp-card1.png

Anda mungkin juga menyukai