Anda di halaman 1dari 14

OLEH : KELOMPOK II

ANGGOTA :
JESSIKA APRIYANI 4173351010
HASRI INDAH ASIAH 4173351008
REZA T.D SITOMPUL 4173351019
WIJAYANTI WIJAYA 4173351024
APA ITU GELOMBANG
STASIONER ?
Gelombang stasioner merupakan perpaduan
dua gelombang yang mempunyai frekuensi,
cepat rambat, dan amplitudo yang sama besar
namun merambat dalam arah yang berlawanan.

Besar amplitudo gelombang stasioner akan


berubah-ubah di antara nilai maksimum dan
minimumnya. Titik yang amplitudonya
maksimum disebut perut dan titik dengan
amplitudo minimum disebut simpul.
1.PERSAMAAN GELOMBANG
STASIONER PADA UJUNG
TETAP/terikat
Maksud dari gelombang stasioner pada ujung terikat adalah suatu
gelombang yang terjadi pada sebuah dawai/tali dan salah satu ujungnya
terikat. Ada dua hal yang akan dibahas pada saat kita mempelajari konsep
ini, yaitu menentukan Persamaan & Amplitudo, simpul dan perut pada
gelombang stasioner.
MENENTUKAN PERSAMAAN GELOMBANG
stasioner ujung terikat

Pada dasarnya persamaan gelombang stasioner bisa dituliskan sebagai berikut:

y = 2A sin kx cos ωt
y = Ap sin cos ωt

dengan Amplitudo Stasionernya: 2A sin kx


Keterangan:
Ap = Amplitudo Gelombang Stasioner (m);
k = Bilangan Gelombang;
λ = Panjang Gelombang (m);
Menentukan letak simpul dan perut
pada gelombang stasioner

Letak Simpul dan Perut :


Letak simpul dan perut dihitung dari ujung pantul ke titik yang
bersangkutan .
1. Letak simpul.
Simpul terjadi jika Ap= 0 dan dan secara umum teletak pada:

Sn=( 2n +1).¼λ
2. Letak Perut.
Tempat-tempat yang mempunyai amplitudo terbesar disebut perut
dan secara umum teletak pada:

P n= n ( ½ λ )
Gelombang Stasioner Pada Ujung Bebas

Kebalikan dari gelombang stasioner ujung terikat, pada gelombang


stasioner ujung bebas salah satu ujungnya tidak diikat secara kuat
melainkan dibiarkan longgar sehingga ujung tali bisa bergerak secara
bebas.

a. Menentukan persamaan gelombang stasioner ujung bebas


Pada dasarnya persamaan gelombang stasioner bisa dituliskan
sebagai berikut:

y = 2A cos kx sin ωt
y = Ap sin ωt

dengan Amplitudo Stasionernya: 2A cos kx


Keterangan:
Ap = Amplitudo Gelombang Stasioner (m);
k = Bilangan Gelombang;
λ= Panjang Gelombang (m);
b. Menentukan letak simpul pada ujung bebas gelombang stasioner

Perhatikan gambar berikut!

Berdasarkan gambar di atas kita melihat yang namanya simpul-simpul


gelombang. Untuk mengetahui letak-letak gelombang yang dihitung dari
ujung gelombang, maka bisa dipergunakan persamaan:

xn+1 = (2n + 1) λ/4

dengan n = 0, 1, 2, . . .
Untuk simpul ke-1, n = 0, perut ke-2, n = 1 dan seterusnya.
c. Menentukan perut gelombang stasioner pada ujung bebas

Perhatikan gambar berikut!

Untuk menentukan letak-letak perut seperti yang ditunjukan diatas, bisa


dipergunakan persamaan berikut:

xn+1 = (2n) λ/4


dengan n = 0, 1, 2, . . .

Untuk perut ke-1, n = 0, perut ke-2, n = 1 dan seterusnya.


Letak simpul dan perut :
Letak simpul dan perut merupakan kebalikan gel.stasioner pada
pemantulan ujung bebas.

Letak simpul ke n : Sn= n ( ½ λ )

Letak perut ke n: Pn=( 2n +1).¼λ


Contoh soal :
1. Sebuah tali salah satu ujungnya digetarkan terus menerus dan ujung lainnya
terikat renggang. Jika amplitudo yang diberikan adalah 10 cm, frekuensi 4
Hz dan cepat rambat gelombang pada tali 4 m/s, tentukanlah:
a. Amplitudo sebuah titik yang berjarak 1 m dari titik ikat.
b. Jarak simpul ke-3 dari ujung terikat.
c. jarak perut ke-2 dari ujung terikat.

Jawab:
Dik:
A = 10 cm = 0,1 m
f = 4 Hz
v = 4 m/s

Dit:
a. Ap . . .?
b. x3 . . . ?
c. x2 . . . ?
Penyelesaian :
Untuk menyelesaikan soal tsb, ada beberapa besaran/nilai yang perlu dicari
terlebih dahulu, yaitu panjang gelombang λ dan bilangan gelombang k.

1. Menghitung panjang gelombang:

λ = v/f
= 4/4
= 1 meter

2. Menghitung bilangan gelombang k:

k = 2π/λ
= 2π/1
= 2π
a. Amplitudo suatu titik pada jarak 1 m

Ap = 2A cos kx = 2 x 0,1 x cos (2π . 1) = 0,2


meter.

b. Simpul ke-3
x3 = (2n + 1) λ/4 = (2.2 + 1) 1/4 = 1,25 meter

c. Perut ke-2
x3 = (2n) λ/4 = (2.1) 1/4 = 0,5 meter
2. Akibat adanya pemantulan, terbentuk gelombang stasioner dengan
persamaan:
y = 0,5 sin (0,4 π x) cos π(10t – 4) meter
Dari persamaan di atas, kelajuan gelombang pantulnya adalah …
A. 2 m/s
B. 4 m/s
C. 5 m/s
D. 10 m/s
E. 25 m/s

Jawaban : E
Pembahasan :
persamaan umum gelombang stasioner ujung terikat adalah y = 2A sin kx
cos ωt sehingga
nilai k = 0,4 π
nilai ω = 10 π
kelajuan gelombang v = ω/k = 10 π/(0,4 π) = 25 m/s
Penyelesaian :
Jawaban : E

persamaan umum gelombang stasioner ujung terikat


adalah y = 2A sin kx cos ωt sehingga
nilai k = 0,4 π
nilai ω = 10 π
kelajuan gelombang v = ω/k = 10 π/(0,4 π) = 25 m/s

Anda mungkin juga menyukai