Anda di halaman 1dari 3

Stigma Muslimah Berpendidikan Tinggi

Perkembangan pendidikan di Indonesia yang cepat setelah kemerdekaan Indonesia


pada tanggal 17 Agustus 1945 mempermudah masyarakat Indonesia dalam melanjutkan
pendidikan, bahkan bagi mereka yang berada di pelosok daerah. Perkembangan sarana dan
prasaran, program pemerintah wajib belajar selama 12 tahun dan masih banyak alternatif
lainnya. Hal ini menjadi jalan untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia yang sempat
mengalami penurunan kualitas.

Di balik itu semua, masih banyak stigma masyarakat mengenai pendidikan bagi seorang
perempuan. Sejak zaman Hindia Belanda, banyak pemikiran yang mengatakan bahwa
perempuan tidak boleh sekolah terlalu tinggi karena ujung-ujungnya akan mengurus dapur,
perempuan juga tidak boleh terlalu pintar yang nanti akan menyebabkan susah mencari
pasangan, tidak boleh sekolah jauh-jauh karena nantinya harus mengurus rumah, dan masih
banyak stigma yang ditujukan pada perempuan sehingga membatasi pergerakan perempuan
dalam mewujudkan cita-citanya. Kebebasan dalam memilih dan menentukan masa depan
masih sering terhambat bahkan ada beberapa hal yang dipersulit karena masih adanya stigma
pada diri masyarakat, sehingga menjadikan hak perempuan masih dipertanyakan.

Membahas tentang Pendidikan bagi perempuan mengingatkan kembali pada


perjuangan R.A Kartini dalam perjuangannya memperoleh Pendidikan. Meskipun pada saat itu
diskriminasi terhadap perempuan sangat terasa karena pendidikan sangat tidak ramah terhadap
perempuan kala itu, tapi R.A Kartini berani menentang, yang mengakibatkan beliau tidak bisa
sekolah. Pada akhirnya beliau berhasil mendirikan sekolah khusus perempuan.

Adanya konsep Pendidikan yang tidak ramah terhadap gender perempuan tidak lain
karena adanya satu pemikiran yang tertanam pada diri masyarakat, yaitu bahwa perempuanlah
yang memang diharuskan bahkan diwajibkan mengurus semua keperluan rumah dan laki laki
bebas bekerja dan melakukan apapun diluar rumah. Sejatinya dalam agama islam tidak ada
hadist nabi yang menjelaskan tentang kewajiban istri untuk mengurus semua keperluan rumah
tangga, adanya suamilah yang harusnya melakukan itu semua karena tugas istri hanyalah
melayani suami.

Mendidik anak pun tugas bersama yaitu suami dan istri, tapi memang lebih dominan
pada perempuan, karena perempuan (ibu) merupakan seorang yang membawa peran penting
dalam sebuah kehidupan. Ibu lah yang mendidik dan menanamkan akhlak yang baik sehingga
akhlak yang baik tersebut dapat mempengaruhi sang anak dalam bertindak. Dengan pendidikan
sang Ibu, anak pasti terdidik dengan lebih baik. Dalam islam pun disebutkan bahwa perempuan
adalah madrasah pertama bagi anaknya (al ummu madrasatul ulla ). Jika ibu adalah madrasah
pertama atau guru pertama bagi anak, maka apa yang diketahui ibu juga berpengaruh dengan
pengetahuan yang dimiliki anaknya nanti. Seorang ibu yang cerdas dan berpendidikan juga
dinilai dapat memberikan pendidikan yang baik pula kepada anaknya. Di lain sisi dalam islam
perempuan juga dimuliakan, sebagaimana perkataan Imam Abdul Hamid Bin Badis yang
menyebutkan bahwa “ketika engkau mendidik anak laki laki, maka engkau mendidik satu
manusia, namun ketika engkau mendidik anak perempuan, sejatinya engkau mendidik sebuah
umat”. Dalam hadist tersebut disebutkan bahwa mendidik seorang anak perempuan layaknya
mendidik sebuah umat, bisa disimpulkan bahwa perempuan juga harus punya ilmu agar dapat
mendidik anaknya nanti dengan baik dan berakhlak, agar generasi yang dihasilkan pun
berkualitas, bayangkan saja jika perempuannya bodoh, anak yang dilahirkan pun tidak jauh
berbeda dengan ibu yang mengandungnya, mendidiknya sedari kecil sampai dewasa.

Alasan lain kenapa pentingnya pendidikan bagi perempuan adalah untuk menunjang
kariernya sebagai representasi mewujudkan cita citanya, bukan hanya untuk mengurus suami
dan anak. Perempuan yang mempunyai pendidikan tinggi berkesempatan mendapatkan
pekerjaan dengan gaji yang menjamin guna membantu perekonomian keluarga. Sebagai
perempuan juga harus mandiri dan bisa berdiri di kaki sendiri, karena kita tidak selamanya
harus bergantung dengan laki-laki, itulah kenapa pentingnya pendidikan bagi seorang
perempuan, bukan hanya untuk mengasah otak, tapi juga mendidik sebuah generasi penerus
bangsa dan agama.

Di Era saat ini pendidikan sangatlah penting, begitu banyak perkembangan dunia digital
dan lainnya menjadi alasan kenapa perempuan juga diharuskan berpendidikan tinggi, cerdas,
dan punya wawasan luas agar tidak tertinggal dengan perkembangan yang semakin pesat ini.
Dengan adanya pendidikan membuat perempuan mempunyai skill yang berguna untuk dia dan
orang lian, disamping itu perempuan yang berpendidikan tidak akan ketinggalan zaman
sehingga dapat mengikuti perkembangan teknologi modern, itupun juga digunakan untuk
mendidik anaknya kelak agar anaknya cakap dan melek teknologi.

Dari sini bisa kita simpulkan bahwa pendidikan sangatlah penting bagi perempuan,
apalagi di Era yang serba digital saat ini, jika seorang perempuan tidak melek teknologi karena
pendidikan yang rendah, bagaimana dia bisa mewujudkan generasi yang berkualitas dan
berakhlak?.

Anda mungkin juga menyukai