A. Latar Belakang
1
Nurhikmah H, Kapita Selekta Pendidikan : Konseptual Pendidikan Dari Berbagai Sudut
Pandang (Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar, 2018) Hlm. 131
2
https://medium.com/lingkaran-solidaritas/perempuan-dan-pendidikan-implementasi-pemikiran-
kartini-603fa062b87a
3
Soekarno, Sarinah (Yogyakarta: Media Pressindo dan Yayasan Bung Karno, 2010), hlm. 6
Pendidikan bukan hanya berkaitan soal mengasah akal dan tingkat
intelektual saja, namun juga memperhatikan kepribadian. Kartini mengatakan
jika pendidikan bukan hanya mempertajam akal, budi pekerti pun juga harus
dipertinggi. Intinya ialah dalam menjalankan sistem pendidikan, tidak hanya
mengutamakan tingkat kecerdasan semata, namun juga menanamkan budi
pekerti pula. Jika hanya mengunggulkan sisi kecerdasan tanpa memperhatikan
hal yang lain, maka yang terjadi ialah rasa superioritas dan rendahnya sikap
kemanusiaan.4
4
Aguk Irawan, Kartini: Kisah yang Tersembunyi. (Banten: Javanica, 2016), hlm 10
5
Dailatus Syamsiyah, Perempuan dalam Tantangan Pendidikan Global: Kontribusi Kaum
Perempuan dalam Mewujudkan Millenium Development Goals (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2015), https://journal.iainkudus.ac.id/ PALASTREN, Vol. 8, No. 2, Desember 2015. Hlm
227-228
perempuan yang tidak memiliki kecenderungan untuk melanjutkan
pendidikannya. 6
6
Dailatus Syamsiyah, Perempuan dalam Tantangan Pendidikan Global: Kontribusi Kaum
Perempuan dalam Mewujudkan Millenium Development Goals…. Hlm 227-228
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim mendorong
adanya peran aktif guru perempuan dalam menggaungkan kesetaraan gender.
Mendikbud melanjutkan salah satu elemen yang turut memiliki peranan penting
dalam menggaungkan kesetaraan gender adalah guru. Terlebih lagi, lanjut
Mendikbud banyak guru perempuan yang ada pada institusi pendidikan
sehingga keberadaan mereka yang kuat dan berani dinilai sebagi cara yang
efektif untuk meningkatkan rasa percaya diri para peserta didik perempuan. 7
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia enam (6) tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.9 Pendidikan Usia Dini dilaksanakan dalam 3
(Tiga) jalur yaitu Pendidikan Formal dalam bentuk Taman Kanak-kanak (TK)
atau dalam bentuk yang sederajat. Jalur Pendidikan Nonformal dalam bentuk
Kelompok Bermain (KB) Taman Penitipan Anak (TPA) Satuan Pendidikan
Sejenis (SPS) dan bentuk lain yang sederajat dan jalur Informal yakni pendidikan
keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan dalan lingkungan keluarga.10
Pembahasan
A. Pentingnya Peran Perempuan dalam Pendidikan Anak
Definisi perempuan dalam kehidupan adalah sosok yang ikut serta dalam
kemajuan Negara seperti pepatah mengatakan “setiap kesuksesan laki-laki di
belakang ada seorang perempuan-perempuan akan melahirkan penerus
bangsa”. Perempuan menurut KBBI (kamus besar bahasa Indonesia) orang yang
dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui. 12
Perempuan memegang peran yang sangat penting dan peran tersebut bersifat
abstrak. Seperti sang pelatih yang mengatur para pemainnya, karena itu
perempuan memiliki peran yang signifikan untuk mencetak generasi yang
cerdas dan berakhlak serta berwatak yang baik. Kehidupan dalam keluarga
merupakan titik awal untuk menuju kehidupan bernegara. Anak yang terlahir
dalam keluarga yang terdidik tentu akan berbeda nilainya dibandingkan anak
tanpa perhatian orangtuanya, khususnya dari ibu. Karena secara psikologis
perempuan memiliki sifat kasih sayang yang tinggi. Peran perempuan sebagai
ibu sangat berarti dan kiprahnya tak bisa dipandang sebelah mata.14
12
Ana Rosilawati, Perempuan Dan Pendidikan: Refleksi Atas Pendidikan Berperspektif
Gender…. hlm. 134
13
Ana Rosilawati, Perempuan Dan Pendidikan: Refleksi Atas Pendidikan Berperspektif
Gender…. hlm . 136
14
Nurlina. Peran Wanita dalam Pendidikan Anak Perspektif Islam. Bone: STAIN Watampone,
2019), hlm. 10
https://jurnal.iain-bone.ac.id . Diakses 10 Oktober 2021
Seorang Ibu memiliki peluang dan peranan yang besar dalam mendidik anak.
Bahkan dimulai dari mendidiknya didalam kandungan, hingga usia pra baligh.
Pada masa emas itu, kondisi keluarga dan lingkungan yang diciptakan oleh
seorang ibu akan membawa dampak besar bagi perkembangan anak. Al Qur’an
yang diperdengarkan ketika masih dalam kandungan, suara adzan dan iqomah
dari ayah yang didengar pertama kali dia bisa mendengar, dan suara seorang Ibu
menyambut kehadirannya di dunia, sangatlah berpengaruh dalam berjalannya
proses pendidikan selanjutnya.
Kontribusi Ibu dalam pendidikan anak memiliki peran yang sangat penting
terutama pada awal-awal masa balita. Keberhasilan pendidikan anak sangat
ditentukan oleh ibu, meskipun keikutsertaan ayah tidak dapat diabaikan begitu
saja karena keluarga menjadi lingkungan social terpenting bagi perkembangan
dan pembentukan pribadi anak serta menjadi tempat bimbingan dan latihan
anak dalam kehidupan mereka.15
Tugas dan tanggung jawab ibu begitu besar. Bukan hanya mengasuh tapi juga
mendidik.”ibu adalah madrasah pertama bagi anak'. Ibu adalah sekolah utama,
bila engkau mempersiapkannya, maka engkau telah mempersiapkan generasi
terbaik.Ibu berperan besar dalam pembentukan watak, karakter dan
kepribadian anak-anaknya. Salah satu peran ibu adalah mendidik. Mendidik
anak bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak sekali hambatan dan rintangan
dalam proses perjalanannya. Oleh karena itu seorang ibu harus berbekal dengan
kesabaran dan ketawakkalan, dengan sabar dan tawakkal dalam mendidik buah
hati, akan memperoleh hasil yang maksimal.16
15
Rina Hizriyani, Implementasi Perempuan Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini. (Al-wardah:
Jurnal Kajian Perempuan Universitas Muhammadiyah Cirebon,Indonesia, 2020), hlm. 12
16
Rina Hizriyani, Implementasi Perempuan Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini…. hlm 12
17
Nurkhikmah, Kapita Selekta Pendidikan (Makassar: Universitas Negeri Makassar, 2018), hlm.
133
Di dalam era Globalisasi pada saat ini, ternyata isu mengenai tingkat
pendidikan menjadi salah satu topik yang sangat menarik dan juga sangat
relevan untuk dibicarakan di kalangan masyarakat pada saat ini. Karena, proses
memperoleh pendidikan mempunyai peranan besar untuk tercapainya suatu
tujuan, yaitu perubahan pada pola sikap seseorang untuk menjadi lebih baik lagi
dari sebelumnya. Tetapi pada kenyataannya, pandangan terhadap kaum wanita
di lingkungan masyarakat tertentu di Indonesia pada saat ini masih terlihat
sangat minim. Di lingkungan tertentu, kaum wanita bahkan tidak mendapatkan
perhatian untuk memperoleh pendidikan sebagaimana mestinya.18
Pendidikan adalah salah satu jalan yang menjadikan perempuan sebagai agen
perubahan, bukan sekedar penerima pasif program-program pemberdayaan.
Pendidikan juga menjadi salah satu faktor yang memungkinkan perempuan
memiliki independensi (kemandirian) ekonomi dengan bekerja baik di luar
maupun di dalam rumah tinggalnya.20
Dari definisi tersebut, maka seharusnya tidak ada lagi alasan untuk
mendiskriminasikan atau menelantarkan pendidikan bagi kaum wanita. Dan
wanita tentunya juga mempunyai hak untuk belajar di bidang apa saja.
Di bawah ini poin yang perlu menjadi catatan bagi seorang perempuan untuk
menciptakan generasi hebat:21
18
Nurkhikmah. Kapita Selekta Pendidikan…. hlm. 134
19
Rina Hizriyani, Implementasi Perempuan Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini…. hlm 12
20
Nurlina. Peran Wanita dalam Pendidikan Anak Perspektif Islam…. hlm. 82
21
Nurlina. Peran Wanita dalam Pendidikan Anak Perspektif Islam…. hlm. 83
1. Akidah.
2. Akhlak
Anak balita memiliki tingtat kecerdasan yang cukup tinggi untuk menangkap
sesuatu di lingkungannya. Kepekaan dan daya tangkap yang dimiliknya mampu
menirukan apa yang dilihat olehnya. Perilaku yang baik dari orang tua dalam
keseharian bisa menjadi faktor utama dalam pengembangan karakter dan
kpribadian yang baik bagi balita. Karena itu mulailah dari hal kecil, semisal
membiasakan anak salam ketika hendak pergi dan bersalaman dengan orang
tua, membaca basmalah sebelum makan, mengggunakan tangan kanan ketika
mengambil dan memegang sesuatu. Akhlak merupakan sebuah karakter yang
melekat dalam hati, kebiasaanlah yang akan membentuknya. Maka kondisi yang
harmonis dalam lingkungan keluarga diharapkan sekali demi terbentuknya
generasi yang bermoral dan bermartabat.
3. Sholat
Ibadah adalah hal yang paling urgen dalam menjalin komuniksi dengan
sang Ilahi Rabbi, disamping kita juga tidak boleh mengesampingkan kehidupan
sosial. Ibadah yang paling mendasar adalah pengenalan tentang sholat di usia
dini dan diperlukan juga pembelajaran yang intens sejak dini. Dengan tujuan
melatih supaya terbiasa dan tidak terlalu berat ketika sudah dewasa.
Seorang ibu harus mampu mendidik anak-anak dengan landasan cinta dan
kasih sayang yang benar. Rasa cinta yang benar adalah yang mendahulukan rasa
cinta kepada Allah dan RosulNya diatas segalanya. Dengan demikian, rasa cinta
kepada anak tidak menghalangi seorang ibu untuk mendidik anaknya menjadi
seorang yang berguna bagi agama dan sesama. 22
22
Nurlina. Peran Wanita dalam Pendidikan Anak Perspektif Islam…. hlm. 84
Selain dalam lingkup terbatas keluarga, seorang perempuan mempunyai
peluang dan peran cukup besar di lingkungan masyarakatnya. Seorang ibu
mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengawal proses pendidikan
anak-anaknya. Bagaimana mereka bisa mengawal anak-anaknya ketika dalam
dirinya tidak ada ilmu yang memadai. Ketika seorang ibu harus mendidik anak-
anaknya. 23
Stimulasi verbal dari ibu akan sangat memperkaya kemampuan bahasa anak,
baik dari kualitas maupun kuantitasnya. Kesediaan ibu untuk berbicara dengan
anaknya akan mengembangkan proses bicara anak. Jadi perkembangan mental
anak akan sangat ditentukan oleh motivasi stimulasi rangsangan yang diberikan
ibu terhadap anaknya. Bentuk rangsangan dapat berupa cerita-cerita, alat
permainan yang edukatif, atau bisa juga mengajak anak berekreasi, sehingga
dapat memperkaya pengalamannya. Dalam hal ini sosok ibu dituntut untuk
terus meningkatkan kualitas dirinya dengan memperkaya sebanyak mungkin
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sebagai modal awal dalam rangka
keberhasilannya dalam memberi motivasi agar kehidupan anak yang cerdas
serta sukses tercapai.
23
Nurlina. Peran Wanita dalam Pendidikan Anak Perspektif Islam…. hlm. 85
24
Nurlina. Peran Wanita dalam Pendidikan Anak Perspektif Islam…. hlm. 86
25
Rina Hizriyani, Implementasi Perempuan Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini…. hlm. 136
1. Maria Montessori (1870-1952)26
27
https://www.kompasiana.com/ayu41022/60960188d541df73d6624252/tokoh-tokoh-
ternama-dan-pengaruhnya-dalam-pendidikan-anak-usia-dini. Diakses 19 Oktober 2021
Dewi Sartika adalah tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita. Ia diakui
sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1966. Dewi
Sartika lahir dari keluarga Sunda yang ternama, yaitu R. Rangga Somanegara dan
R. A. Rajapermas di Cicalengka pada 4 Desember 1884. Ketika masih kanak-
kanak, ia selalu bermain peran menjadi seorang guru ketika seusai sekolah
bersama teman-temannya. Setelah ayahnya meninggal, ia tinggal bersama
dengan pamannya. Ia menerima pendidikan yang sesuai dengan budaya Sunda
oleh pamannya, meskipun sebelumnya ia sudah menerima pengetahuan
mengenai budaya barat. Pada tahun 1899, ia pindah ke Bandung.28
Pada 16 Januari 1904, ia membuat sekolah yang bernama Sekolah Isteri di
Pendopo Kabupaten Bandung. Sekolah tersebut kemudian direlokasi ke Jalan
Ciguriang dan berubah nama menjadi Sekolah Kaoetamaan Isteri pada tahun
1910. Ia mengajarkan para wanita membaca, menulis, berhitung, pendidikan
agama dan berbagai ketrampilan. Pada tahun 1912, sudah ada sembilan sekolah
yang tersebar di seluruh Jawa Barat, lalu kemudian berkembang menjadi satu
sekolah tiap kota maupun kabupaten pada tahun 1920. Pada September 1929,
sekolah tersebut berganti nama menjadi Sekolah Raden Dewi.
Sekolah Raden Dewi berkembang dengan pesat. Namun, masa pendudukan
Jepang membuat sekolah tersebut mengalami krisis keuangan dan peralatan.
Pasca kemerdekaan, kesehatan Dewi Sartika mulai menurun. Ketika
terjadi Agresi Militer Belanda dalam masa perang kemerdekaan, ia terpaksa ikut
mengungsi ke Tasikmalaya. Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947
di Cineam dan dimakamkan di sana. Setelah keadaan aman, makamnya
dipindahkan ke Jalan Karang Anyar, Bandung.29
3. RA. Kartini (21 April 1879-17 September 1904)
Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat merupakan nama lengkap RA Kartini.
Ia lahir pada tanggal 21 April 1879 di Mayong, Jepara, Jawa Tengah. Ayahnya
bernama Raden mas Adipati Ario Sosroningrat yang merupakan seorang bupati
Jepara. Kartini adalah keturunan ningrat. Hal ini bisa dilihat dari silsilah
keluarganya. Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama.
Ibunya bernama M.A Ngasirah yang merupakan putri dari Nyai Haji Siti Aminah
dan Kyai Haji Madirono yang merupakan seorang guru agama di Telukawur,
Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak sampai
Hamengkubuwana VI.
Sudah banyak yang mengupas mengenai pahlawan wanita berpengaruh di
Indonesia bahkan dunia yang satu ini. Ibu kita kartini memang menjadi salah
satu tokoh pahlawan wanita yang fenomenal di tanah Jawa tepatnya berasal dari
28
Doddi Ahmad Fauzi. Dewi Sartika : Kautamaan Istri. (Bandung: Situseni, 2020), hlm.5
29
Ensiklopedia Dewi Sartika. https://id.wikipedia.org. Diakses 19 Oktober 2021
Jawa Tengah. Banyak penulis menuturkan biografi RA Kartini dan menceritakan
perjalanan hidupnya yang menginspirasi. 30
Kartini seorang pejuang kemerdekaan perempuan. Perjuangan Kartini yang
paling keras adalah pendidikan, karena Kartini yakin hanya pendidikan alat
satu-satunya untuk mengangkat derajat peremuan dan menyadarkan
masyarakat tentang pentingnya peran perempuan dalam membangun
peradaban. Pemikiran Kartini tentang pendidikan merupakan reaksi kritis atas
setiap permasalahan yang dihadapinya berdasarkan pengalaman-pengalaman
edukatif yang diperoleh sehingga melahirkan konsep praktis tentang pendidikan
perempuan.
Perjuangan Kartini bukan sebatas ide, karena Kartini telah berani
melangkah, membuka sekolah perempuan meski bertentangan dengan
adat.Akibat pada perkembangan selanjutnya, perjuangan Kartini menjadi
stimulan pengembangan pendidikan, khususnya pendidikan Islam yang
mengalami perkembangan sangat cepat dengan tumbuhnya sekolah-sekolah
perempuan (pesantren) dan kemajuan pemikiran-pemikiran Islam dengan
tumbuhnya berbagai organisasi keagamaan setelah wafatnya Kartini.31
30
Biografi RA. Kartini. https://www.akupaham.com. Diakses 19 Oktober 2021
31
https://journals.ums.ac.id. Diakses 19Oktober 2021
Penutup
Perempuan memegang peran yang sangat penting dan peran tersebut
bersifat abstrak. Seperti sang pelatih yang mengatur para pemainnya, karena itu
perempuan memiliki peran yang signifikan untuk mencetak generasi yang
cerdas dan berakhlak serta berwatak yang baik.
Pendidikan adalah salah satu jalan yang menjadikan perempuan sebagai agen
perubahan, bukan sekedar penerima pasif program-program pemberdayaan.
Pendidikan juga menjadi salah satu faktor yang memungkinkan perempuan
memiliki independensi (kemandirian) ekonomi dengan bekerja baik di luar
maupun di dalam rumah tinggalnya.
Dari definisi tersebut, maka seharusnya tidak ada lagi alasan untuk
mendiskriminasikan atau menelantarkan pendidikan bagi kaum wanita. Dan
wanita tentunya juga mempunyai hak untuk belajar di bidang apa saja.
Nurlina. 2019. Peran Wanita Dalam Pendidikan Anak Perspektif Islam. Bone:
STAIN Watampone.
Soekarno. 2010. Sarinah. Yogyakarta: Media Pressindo dan Yayasan Bung Karno.
https://medium.com/lingkaran-solidaritas/perempuan-dan-pendidikan-
implementasi-pemikiran-kartini-603fa062b87a. Diakses 13 Oktober 2021
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/03/mendikbud-
dorong-peran-aktif-guru-perempuan-dalam-menggaungkan-kesetaraan-gender.
Diakses 13 Oktober 2021
https://medium.com/lingkaran-solidaritas/perempuan-dan-pendidikan-
implementasi-pemikiran-kartini-603fa062b87a. Diakses 13 Oktober 2021
https://id.wikipedia.org/wiki/Dewi_Sartika
https://www.kompasiana.com/
ayu41022/60960188d541df73d6624252/tokoh-tokoh-ternama-dan-
pengaruhnya-dalam-pendidikan-anak-usia-dini. Diakses 19 Oktober 2021
https://journals.ums.ac.id/index.php/profetika/article/view/7690. Diakses 19
Oktober 2021