Anda di halaman 1dari 4

“PEREMPUAN dan PENDIDIKAN”

Rani Noeraeni, M. Pd.

raninoeraeni1@gmai.com

Perempuan dan Pendidikan ibarat dua mata koin yang tidak


bisa dipisahkan, berbeda tapi sangat berkaitan erat. Perempuan
membutuhkan pendidikan untuk menjalankan tugas dan
kewajibannya. Perempuan harus sadar akan pentingnya pendidikan
karena hal tersebut berpengaruh pada semua bidang termasuk
pada kemajuan bangsa. Perempuan yang cerdas akan melahirkan
anak-anak yang cerdas. Oleh karena itu perempuan tidak boleh
ketertinggalan perihal pemikiran dan pengetahuan karena dia
memikul tugas yang besar dalam kehidupan ini.

Kata “emansipasi wanita” menjadi diksi yang sudah tidak asing lagi di dengar oleh
telinga. Yah, sejak dulu kita sering mendengar kata tersebut bahkan digembor-gemborkan
khususnya oleh para aktivis perempuan. Bisa kita lihat realitasnya bahwa di lingkungan
pemerintahan, organisasi, perusahaan dll. perempuan kini mampu menduduki posisi-posisi
penting yang selama ini dipegang oleh kaum laki-laki. Persaingan itu kini semakin nyata.
Perbedaan gender bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan. Hal itu makin diperkuat
dengan adanya hari-hari peringatan yang dikhususkan untuk mengingat jasa perempuan
seperti Peringatan Hari Kartini, Hari Ibu, Hari Perempuan Internasional dsb. Kita sadari
betul bahwa dewasa ini peranan perempuan terus diperhitungkan. Namun, pertanyaan yang
paling mendasar apa sebenarnya tugas dan peran perempuan yang paling dibutuhkan untuk
mengubah dunia???

Pertanyaan di atas rasanya agak sulit di jawab mengingat begitu banyaknya tugas dan
peran yang harus dijalankan oleh seorang perempuan mulai dari tugas menjadi
siswa/mahasiswi, anak perempuan, istri, menantu, ibu, nenek dst. Terlepas dari semua
tugasnya, ada satu tugas yang tidak bisa diabaikan oleh seorang perempuan karena
perannya sangat vital dalam keberlangsungan kehidupan ini. Hal inilah yang akan
membentuk tatanan masyarakat dan berdampak panjang serta luas pada kehidupan.
Kewajiban apakah itu???

A. Mengenyam Pendidikan
Iyah, “pendidikan” ini adalah kewajiban yang harus diikuti dan dilaksanakan oleh
semua insan tidak terkecuali oleh perempuan. Mendengar kata “pendidikan” pikiran kita
jangan langsung tertuju pada pendidikan yang sifatnya formal saja. Sebenarnya banyak
sekali jenis pendidikan yang bisa kita pelajari mulai dari pendidikan agama, pendidikan
keluarga, pendidikan sosial, pendidikan formal, pendidikan nonformal, pendidikan informal
dll. Bahkan saking pentinnya mengenyam pendidikan, Islam, agama yang dibawa oleh Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam, mewajibkan seluruh umat untuk talabul ilmi dari
mulai lahir sampai liang lahat. Kenapa “pendidikan” begitu penting dalam kehidupan?
Karena dengan berpendidikan dan mencari ilmu kita bisa membedakan mana yang baik dan
buruk, yang benar dan salah, yang boleh dan yang tidak, yang halal dan yang haram,
mampu membaca dengan nalar yang sehat, mampu berpikir dengan arif, mampu beradab
dengan baik, mampu berhitung dengan akurat, mampu bersikap dengan bijak, mampu
bersyukur dan semua kemampuan lainnya yang kita butuhkan untuk menjalankan
kehidupan yang penuh tantangan dan rintangan ini. Tapi ada pertanyaan yang mengelintir,
“tidak sedikit orang-orang yang berpendidikan namun berakhir di jeruji besi”. Jangan
salahkan pendidikan tapi tanyakan apa yang salah dalam belajarnya?” hakikatnya
pendidikan akan mengubah manusia menjadi lebih baik lagi. Namun karena lemahnya
imannlah yang mampu membuat manusia terpeleset ke jalan yang salah.

B. Mendidik dengan Baik


Tugas selanjutnya adalah “mendidik dengan baik”. Bukan hanya guru atau dosen
yang memiliki kewajiban untuk menjadi pendidik namun, semua yang terlahir ke dunia
seyogyanya diciptkan untuk menjadi tauladan bagi umat. Di sini, perempuan memiliki
peranan yang sangat strategis. Bagaimana tidak, di dalam keluarga perempuan menjadi
madrasah utama bagi anak-anaknya. Terbentuknya anak-anak yang soleh/solehah, beradab,
cerdas, berkarakter, dan berkualitas, tidak bisa lepas dari peranan ibu yang mendidikannya.
Maka, cara mendidik yang diterapkan oleh setiap keluarga akan sangat berpengaruh pada
pembentukan karakter seorang anak. Ada peribahasa mengatakan “buah yang jatuh tidak
akan jauh dari pohonnya”. Memang benar sekali gen-gen dan karakter yang nanti kita
wariskan akan mempengaruhi keturunan kita. Seorang anak yang dilahirkan dalam
lingkungan keluarga yang harmonis serta dididik dengan pola pendidikan yang baik maka
akan berdampak pula pada perkembangan mental, keimanan, watak, serta kecerdasannya.
Begitupun sebaliknya, seorang anak yang terlahir dari keluarga broken home dan tidak ada
seseorang yang mampu mengarahkannya ke arah yang baik maka akan berdampak pada
perkembangan mental dan masa depannya. Lantas yang jadi pertanyaan apakah itu salah
takdir? Apakah anak yang lahir dari keluarga broken home tidak akan memiliki masa depan
yang baik? Sebenarnya itu semua tidak akan terjadi apabila ada orang yang berperan untuk
mendidiknya serta mengarhakannya. Bahkan, apabila penangannya baik anak tersebut akan
tumbuh menjadi anak yang lebih tangguh, kuat serta hati-hati.
Penjelmaan seseorang yang ia tunjukan pada lingkungannya merupakan hasil dan
proses dari keseluruhan sistem yang pernah ia lewati. Sistem itu mencakup pola asuh dan
pola pendidikan keluarga, pengaruh dari sekolahnya, pengaruh dari teman-temannya,
pengaruh dari makanannya dan pengaruh dari lingkungannya. Jadi kalau kita lihat lebih
jelas lagi ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya namun yang paling penting adalah
bagaimana pola pendidikan seorang ibu yang diterapkan pada anaknya karena itulah yang
akan menjadi pondasi bagi seseorang.
Tugas dan kewajiban seorang perempuan di dunia ini ternyata sangat mulia. Dia
mengemban visi misi yang berat dalam mengubah dunia. Berawal dari keluarga,
lingkungan, hingga menjalar ke tatanan kehidupan yang lebih luas lagi. Maka penting
sekali bagi perempuan untuk mengenyam pendidikan. Selagi dia hidup di dunia ini, selama
itu pula dia harus belajar. Terlepas apakah seorang perempuan akan berkarir atau tidak
namun mengenyam pendidikan itu wajib bagi perempuan karena untuk bekal mendidik
anak-anaknya. Maka untuk perempuan, berpendidikanlah agar kita mampu menciptakan
generasi-generasi emas yang berakhlak, berkualitas, dan berintegritas. Dengan menjadi
pendidik yang baik, maka kita akan mengubah dunia ini menjadi lebih baik. Itu semua bisa
kita mulai dari diri kita sendiri, dari hal terkecil, dan dimulai dari saat ini.

Anda mungkin juga menyukai