Anda di halaman 1dari 3

PERAN WANITA DALAM MENSUKSESKAN PROGRAM

LITERASI DIGITAL NASIONAL

Oleh: Maria Purvita

Kategori: K2

Perkembangan teknologi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Literasi digital pun
menjadi sangat penting bagi semua orang tak terkecuali wanita. Dengan makin
berkembangnya teknologi dalam literasi digital memudahkan masyarakat dalam
mendapatkan informasi. Dalam hal ini, wanita sudah tentu perlu dilibatkan dalam
perkembangan digital. Karena bagi wanita, literasi digital berperan penting untuk mendidik
anak-anak maupun dalam pemberdayaan wanita.

Semakin berkembangnya literasi digital memudahkan masyarakat dalam


mendapatkan informasi. Seperti halnya di masa pandemi ini masyarakat bisa dengan mudah
mendapatkan informasi seputar covid-19 melalui digital. Terlebih lagi di masa pandemi ini,
akses akan internet menjadi hal yang utama. Bagi mereka yang bekerja dari rumah, mereka
bisa melakukan pekerjaan mereka dengan mudah melalui internet. Bagi anak-anak yang
tidak bisa bersekolah secara offline, mereka bisa belajar dari rumah saja secara online.
Sementara bagi wanita, mereka bisa membantu perekonomian keluarga dengan berjualan
secara online. Karena pada masa pandemi ini banyak para suami yang dirumahkan bahkan
sampai kehilangan pekerjaan. Mereka juga tidak bingung saat anak-anak mereka
bersekolah daring, karena mereka sudah beradaptasi terlebih dahulu dengan
perkembangan digital. Bayangkan saja jika wanita tidak tanggap dengan perkembangan
digital, maka sudah pasti mereka tertinggal di belakang dan tidak bisa beradaptasi dengan
situasi yang ada.

Pengetahuan literasi digital juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya


wanita dan anak-anak dalam menyaring informasi. Karena meskipun memberikan
kemudahan, digital juga bisa memberikan dampak yang buruk seperti dengan cepat
beredarnya berita hoax dalam masyarakat. Biasanya, wanita rentan sekali termakan berita
hoax. Untuk itu, mereka perlu diberikan pengetahuan literasi digital supaya ke depannya
lebih bijak dalam menyaring informasi-informasi yang beredar.

Rendahnya pengetahuan literasi digital juga bisa mengakibatkan minimnya informasi


wanita dalam mendidik anak-anak. Anak-anak menjadi kecanduan gadget, bermain game
online, bahkan dengan mudahnya mengakses situs-situs dewasa. Dengan adanya internet,
seorang ibu jadi sangat mudah mendapatkan informasi cara mendidik anak yang benar.

Peran seorang ibu sangat dibutuhkan dalam mengawasi anak-anak mereka


mengakses internet. Banyaknya ibu yang minim akan pengetahuan literasi digital
mengakibatkan mereka tidak tahu dampak buruk dari penggunaan gadget selama berjam-
jam setiap harinya. Contoh di saat anak rewel tidak mau makan, banyak ibu yang
memberikan tontonan pada gadget agar anak mau makan. Hal itu terus dilakukan setiap
anak tidak mau makan, sehingga mengakibatkan anak baru mau makan saat orang tua
memberikannya gadget. Hal ini sudah pasti berdampak buruk untuk ke depannya. Mereka
jadi tidak bisa lepas dari gadget.

Di jaman sekarang ini juga, banyak orang tua yang sudah memberikan anak-anak
mereka gadget milik sendiri. Hal ini sudah tentu bisa memberikan dampak yang buruk jika
tidak diawasi dan diberlakukan aturan penggunaan gadget pada anak. Karena anak-anak
lebih cepat tanggap dengan perkembangan digital, sehingga banyak diantara mereka yang
suka mencoba-coba dan pada akhirnya mereka sampai pada mengakses situs-situs yang
tidak seharusnya seperti situs dewasa. Jika kita mengingat kembali, banyak berita tentang
maraknya pelecehan seksual yang dilakukan anak-anak di bawah umur. Rata-rata
pengakuan mereka sama. Mereka sering mengakses video dewasa yang mengakibatkan
mereka memiliki hasrat untuk melakukan adegan tersebut. Selain itu, banyak juga
kekerasan yang dilakukan anak-anak dibawah umur terhadap temannya. Banyak diantara
mereka terinspirasi melakukan itu setelah melihat adegan kekerasan entah itu dalam
sebuah film ataupun adegan kekerasan yang terekam sebuah kamera yang mereka lihat di
internet.

Memang tidak bisa dipungkiri, wanita yang memiliki pengetahuan literasi digital
mampu melindungi dirinya sendiri dan juga anak-anaknya. Semakin berkembangnya
teknologi, semakin banyak kejahatan yang terjadi pada dunia digital. Seperti yang kita tahu,
banyak terjadi pelecehan seksual secara verbal di internet. Bahkan, hal itu juga terjadi pada
anak-anak. Masih banyak para ibu yang memposting foto anak-anak mereka yang masih
balita tanpa busana atau dengan busana minim. Tanpa mereka sadari, hal itu bisa
mengundang para pelaku pedofilia untuk melakukan pelecehan seksual secara verbal pada
anak-anak mereka. Mereka juga bisa dengan leluasa menyimpan foto-foto tersebut pada
gadget mereka. Lebih parahnya lagi, penculikan pada anak bisa bermula dari hal tersebut.

Penculikan dan perdagangan anak atau wanita dapat mengintai kapan saja melalui
dunia digital. Jika wanita minim pengetahuan literasi digital, maka hal itu bisa terjadi kapan
saja. Seperti yang kita tahu, hampir semua orang memiliki media sosial. Dalam hal positif,
media sosial memiliki dampak yang baik. Kita bisa menjalin pertemanan dengan siapa saja
di dunia dan bahkan mungkin kita bisa bertemu kembali dengan teman atau sanak saudara
yang sudah lama tidak berkumpul dengan kita. Kita juga bisa memperkenalkan bisnis yang
kita tekuni kepada teman dan saudara kita. Dalam hal negatif, media sosial bisa menjadi
sumber kejahatan. Seperti yang kita lihat, banyak wanita yang suka memposting keseharian
mereka di media sosial. Mulai dari makan-makan, jalan-jalan, berbelanja, bahkan
memberikan informasi yang seharusnya tidak mereka publikasikan seperti alamat tempat
tinggal, jumlah uang di rekening, dan informasi lainnya yang tidak seharusnya diberitahukan
kepada orang lain. Makin maraknya penipuan di dunia digital juga sering memakan korban
khususnya wanita. Sebagian besar korban dari penipuan digital sering terjadi pada wanita.
Hal ini membuktikan masih banyak wanita yang minim pengetahuan literasi digital. Jika para
wanita sadar akan pentingnya pengetahuan literasi digital, maka kejahatan bisa
diminimalisir.

Perkembangan literasi digital juga sangat bermanfaat dalam pemberdayaan wanita.


Seperti yang telah saya bahas secara singkat di atas, dengan adanya literasi digital para
wanita bisa membantu perekonomian keluarga melalui berjualan online. Dapat dilihat makin
banyaknya pengusaha wanita dalam bidang bisnis online yang mampu bersaing dengan
para pengusaha lainnya. Hal ini membuktikan bawah literasi digital sangat membantu para
wanita dalam kemudahan berbisnis. Mereka yang hanya berprofesi sebagai ibu rumah
tangga pun bisa berpartisipasi dalam hal ini, karena mudahnya mengakses internet dari
mana saja. Literasi digital juga memudahkan mereka dalam mencari informasi yang
berkaitan dengan bisnis online. Dengan adanya kemudahan-kemudahan ini, mereka dapat
mengembangkan bisnis online yang mereka bangun dengan mudah.

Sekali lagi, peran seorang wanita dalam literasi digital sangatlah penting. Tidak
hanya di dalam keluarga saja, tetapi juga dalam masyarakat. Karena wanita juga memiliki
potensi dalam memajukan Indonesia. Potensi wanita di era digital sangatlah besar. Bisa kita
lihat di zaman perkembangan teknologi sekarang ini, makin banyaknya wanita-wanita
berbakat pada industri digital bermunculan. Banyak diantara mereka menginspirasi banyak
orang seperti memberikan edukasi dengan konten-konten positif atau sebagai motivator.
Sangat penting untuk terus mengembangkan partisipasi wanita dalam bidang literasi digital
untuk makin meningkatkan keterampilan dan mengoptimalkan potensi wanita Indonesia
dalam program pemberdayaan wanita.

Anda mungkin juga menyukai