Anda di halaman 1dari 12

Available online at: https://journal.uny.ac.id/index.

php/jurnaldiklus

DIKLUS: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah


Number: 2 (volume: 6), September 2022 – 115

Literasi Digital: Pemberdayaan Perempuan pada Kelompok Dasa Wisma


di Kabupaten Banyuwangi

Lusi Dwi Susanti 1, Deditiani Tri Indrianti 2, Muhammad Irfan Hilmi 3*,
Silvia Mariah Handayani 4
Universitas Jember1,2,3 , Southern Cross University4
lusidwisusanti9@gmail.com1 , indrianti_pkp.fkip@unej.ac.id 2, irfanhilmi.fkip@unej.ac.id3*,
silvia.handayani86@gmail.com

Received: 13 May 2022; Revised: 19 May 2022; Accepted: 09 September 2022

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana peran literasi digital dalam
gerakan perempuan di kelompok Dasa Wisma di Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tempat penelitian berlokasi di Dusun Balerejo, RT/RW 03/02,
Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Penentuan informan dari penelitian ini
menggunakan teknik snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles and Hubberman yaitu pengumpulan data, reduk si data, dan
tahap penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan literasi digital anggota Dasa Wisma
dilakukan dengan pendekatan secara konseptual yang berfokus pada aspek pengembangan kognitif dan sosial
emosional. Pengetahuan dan kemampuan literasi digital berperan penting bagi kelompok Dasa Wisma dalam upaya
memberdayakan perempuan, yakni upaya peningkatan kesejahteraan, memberikan akses agar lebih memiliki
produktivitas, konsientisasi anggota, partisipasi di setiap kegiatan, dan kesetaraan dalam kekuasaan yang belum
memiliki kontrol atau kuasa dalam pengambilan keputusan.

Kata Kunci: Literasi Digital, Pemberdayaan Perempuan, Kelompok Dasa Wisma

Digital Literacy: Empowering Women in the Dasa Wisma Group in Banyuwangi


Regency

Abstract: This research aims to identify and describe the role of digital literacy in the women's movement in the Dasa
Wisma group in Banyuwangi Regency. This research uses a descriptive type of research with a qualitative approach. The
research location is in Balerejo Hamlet, RT/RW 03/02, Bumiharjo Village, Glenmore District, Banyuwangi Regency.
Determination of informants from this research using snowball sampling technique. Data collection techniques used are
interviews, observation, and documentation. Data analysis used the Miles and Hubberman model are data collection,
data reduction, and drawing conclusions. The results showed that the digital literacy knowledge of Dasa Wisma
members was carried out with a conceptual approach that focused on aspects of cognitive and social emotional
development. Digital literacy knowledge and skills play an important role for the Dasa Wisma group in efforts to
empower women, namely efforts to improve welfare, provide more productive access, raise awareness of members,
participate in every activity, and equality in power that does not have control or power in decision making.

Keywords: Digital Literacy, Empowering Women, Dasa Wisma Group

How to Cite: Susanti, L.D., Indrianti, D.T., Hilmi, M.I., (2022). Literasi Digital: Pemberdayaan Perempuan Pada
Kelompok Dasa Wisma di Kabupaten Banyuwangi. Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 6(2).115-126. doi:
https://doi.org/10.21831/diklus.v6i2.49504

Copyright © 2022, Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah


Diklus : Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 2 (6), September 2022 – 114
Lusi Dwi Susanti, Deditiani Tri Indrianti, Muhammad Irfan Hilmi

Kemampuan serta pengetahuan yang


PENDAHULUAN
dimiliki perempuan dalam mengakses
Kemajuan teknologi akan terus terjadi
teknologi akan mendapatkan dampak yang
waktu ke waktu di era revolusi industri 4.o,
sangat penting pada keluarga maupun
hal tersebut ditandai dengan adanya lonjakan
perekonomian. Karena dapat membuat
konektivitas, interaksi, dan pengembangan
perempuan lebih berdaya dengan adanya
sistem digital, serta kecerdasan buatan dan
sarana media sosial. Namun faktanya banyak
realitas virtual (Ramadhani, Indrianti, &
perempuan yang masih belum melek digital.
Fajarwati, 2022). Penggunaan media digital
Penelitian oleh lembaga We Are Social tahun
saat ini menjadi semakin mudah dan cepat
2020 menunjukkan kecenderungan
untuk memperoleh informasi, akan tetapi
perempuan yang tidak terlalu aktif dalam
kecepatan dan kemudahan itu hanya dapat
mengakses informasi melalui internet
diperoleh apabila pencari informasi memiliki
(Firdausya, 2020). Banyak para ibu rumah
kompetensi dalam menggunakan media
tangga yang belum paham bagaimana cara
digital tersebut.
mengakses gadget bahkan dalam hal yang
Situasi dan kondisi di masa pandemi
paling sederhana sekalipun seperti cara
dan pasca pandemi ke depan, membuat
mengoneksikan WIFI, kesulitan dalam
masyarakat semakin masif terhubung ke
menyentuh layar HP, hingga mereka tidak
internet dan semakin banyak urusan
paham terhadap menu-menu media sosial.
pekerjaan dilakukan secara daring. Namun
Penting bagi perempuan dalam
sebesar 49% masyarakat belum bisa
mengakses jaringan internet dalam memahami bagaimana cara mengakses
gadget pada masa covid-19. Saat ini kegiatan
penggunaan media digital, masih terdapat
sekolah, bekerja, organisasi, harus dilakukan
kesenjangan digital di kalangan masyarakat
secara online. Menurut Akademisi
Indonesia (Ulya, 2021). Kesenjangan digital
Universitas Udayana, dalam Kementerian
bukan semata terhubung atau tidaknya akses
jaringan yang terhubung ke komputer dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Republik Indonesia (Kemenpppa, 2021),
internet. Namun juga mengenai siapa yang
ras Amanda Gelgel menyampaikan
mempunyai cukup sumber daya untuk bisa
pentingnya pemberdayaan perempuan dalam
menentukan, mengendalikan kegiatan dan
rangka peningkatan literasi digital, Amanda
datanya secara online (Riyanto, 2020).
Berdasarkan hal tersebut, peningkatan menyampaikan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Universitas Gajah Mada
kemampuan sumber daya pengguna digital
(UGM), bahwa perempuan terutama ibu
menjadi hal yang utama dalam rangka
rumah tangga merupakan kelompok yang
mendukung aktivitas masyarakat melalui
lebih rentan mempercayai berita hoaks dan
literasi digital.
Literasi digital (Kemdikbud, 2017) menyebarkan kepada keluarga. Sehingga
dalam pernyataan tersebut pemberdayaan
merupakan kemampuan dan keterampilan
perempuan sangat penting dalam
menggunakan media digital, alat komunikasi
dan jaringan dalam penggunaannya pada meningkatkan literasi digital karena
perempuan terutama ibu rumah tangga
kehidupan sehari-hari. Literasi digital sangat
merupakan jendela informasi untuk keluarga.
penting untuk mendukung aktivitas sehari-
Saat ini perbedaan gender masih sering
hari, apalagi pada masa pandemi covid-19.
terjadi di lingkungan masyarakat. Konstruksi
Kegiatan peningkatan literasi digital di
sosial yang melekat di masyarakat
lingkungan keluarga menjadi perhatian
menimbulkan ketidakadilan gender.
besar, karena anggota keluarga dituntut
Ketidakadilan gender merupakan perilaku
harus bisa mengakses teknologi dari rumah
membeda-bedakan peran, fungsi, tugas,
karena aktivitas yang dilakukan di luar rumah
pekerjaan, antara laki-laki dan perempuan.
harus dikerjakan secara online.
Ketertinggalan pada perempuan merupakan
salah satu bukti ketidakadilan gender di

Copyright © 2022,Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah


Diklus : Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 2 (6), September 2022 – 117
Lusi Dwi Susanti, Deditiani Tri Indrianti, Muhammad Irfan Hilmi

Indonesia. Bentuk dari ketidakadilan gender merupakan upaya dalam menyetarakan


yaitu stereotip, subordinasi, marginalisasi, antara perempuan dan laki-laki.
dan kekerasan. Masyarakat masih Kelompok Dasa Wisma merupakan
menganggap bahwa gender merupakan kelompok perempuan yang saling berdekatan
perbedaan jenis kelamin yang dalam satu Rukun Tetangga. Dasa Wisma ini
mengakibatkan kesenjangan peran dan adalah membantu kelancaran tugas-tugas
tanggung jawab terhadap laki-laki dan pokok program PKK kelurahan menurut
perempuan sehingga menimbulkan (Nurdewanto, Yuniriyanti, & Sudarwati,
diskriminasi. 2015). Tak jarang kelompok Dasa Wisma
Gerakan perempuan merupakan terbentuk hanya sebagai kelompok arisan,
gerakan yang didirikan pertama kali di makan-makan dan perkumpulan dalam satu
Indonesia oleh Raden Ajeng Kartini untuk RT. Kelompok Dasa Wisma merupakan alat
menyetarakan perempuan dan laki-laki dalam memberdayakan perempuan.
dengan membuka akses pendidikan bagi Kelompok Dasa Wisma dapat dijadikan
perempuan. Gerakan perempuan sering kali sebagai wadah bagi perempuan untuk
disebut dengan gerakan feminis. Menurut menggali pengetahuan atau informasi saat
(Julaicha, 2020) mengatakan bahwa secara ini. Sehingga diharapkan kelompok Dasa
etimologi feminis berasal dari kata femme Wisma menjadi penggerak dalam
(woman) berarti perempuan (tunggal) yang memberdayakan perempuan.
berjuang untuk memperjuangkan hak-hak Pada proses pemberdayaan perlu ada
kaum perempuan (jamak), sebagai kelas penggerak baik dari individu ataupun
sosial. Cukup banyak teori-teori yang organisasi untuk menginisiasi kegiatan
menjelaskan mengenai masalah kaum (Ratnasari, Saripah, & Akhyadi, 2021).
feminis salah satunya yaitu teori Feminisme Mengoptimalkan organisasi yang ada di
Liberal. masyarakat tentunya sebuah pilihan yang
Teori Feminisme Liberal merupakan bijak, di mana organisasi tersebut dibentuk
teori yang tidak membeda-bedakan dalam rangka memberdayakan masyarakat.
pekerjaan perempuan dan laki-laki. Teori ini Salah satu organisasi masyarakat yang
dianggap paling moderat di antara teori berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan
feminisme lainnya. Menurut (Marzuki, 2007) keluarga adalah kelompok Dasa Wisma yang
menjelaskan bahwa pengikut teori ini merupakan bagian dari Program
menghendaki agar perempuan diintegrasikan Kesejahteraan Keluarga.
secara total dalam semua peran, termasuk Dasa Wisma merupakan suatu
pekerjaan di luar rumah. Dengan demikian, kelompok persepuluh dari suatu masyarakat
perbedaan gender tidak ada lagi yang yang nantinya akan berperan aktif dalam
dominan dan perempuan bisa memasuki melancarkan program-program yang sudah
semua peran di sektor publik tanpa ada direncanakan oleh masyarakat (Nurdewanto
halangan lagi. Dalam teori feminisme liberal et al., 2015). Dasa Wisma merupakan program
menekankan pada kesetaraan gender dari PKK untuk membantu melancarkan
terutama bidang ekonomi dan politik agar program-program PKK seperti kegiatan
perempuan terbebas dari semua peran yang kesehatan, pendataan penduduk, bantuan
bersifat opresif untuk mencapai bencana alam dan masalah darurat lainnya.
kesejahteraan, sehingga perempuan dan laki- Dasa Wisma merupakan kelompok
laki menjadi setara. terkecil dari kelompok PKK, dengan Dasa
Kesetaraan gender merupakan Wisma program-program PKK bisa
kesamaan antara laki-laki dan perempuan terlaksana dengan baik sehingga
dalam memperoleh kesempatan di bidang mewujudkan keluarga yang sejahtera. Kader
ekonomi, sosial, politik dll. Salah satu cara PKK bisa berasal dari sepuluh rumah itu (atas
untuk memberikan kesetaraan gender adalah kesepakatan bersama), lalu mendorong
dengan memberi kesempatan perempuan program-program prioritas per periode kerja.
untuk berpartisipasi dalam pembangunan Menurut (Cahyati, Hendrawijaya, & Indrianti,
(Nafi’ah, 2020). Pemberdayaan perempuan 2019) mengatakan bahwa pemberdayaan dan

Copyright © 2022,Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah


Diklus : Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 2 (6), September 2022 – 118
Lusi Dwi Susanti, Deditiani Tri Indrianti, Muhammad Irfan Hilmi

kesejahteraan keluarga (PKK) mempunyai (Pangastuti & Indrianti, 2020). Sering kali
peran menumbuhkembangkan potensi dan ibu-ibu merasakan kesulitan dalam
peran perempuan dalam meningkatkan mempelajari teknologi karena terlalu rumit
pendapatan keluarga. PKK adalah organisasi untuk dipahami. Ada kemungkinan karena
yang bisa memiliki hierarki dan hubungan kurangnya pengalaman, pendidikan dan
dengan lembaga pemerintahan desa hingga faktor lainnya. Dengan adanya kelompok
pemerintah pusat (Ningati, Indrianti, & Dasa Wisma, ibu-ibu dapat mempelajari
Hilmi, 2020). Dasa Wisma hanya sebagai literasi digital yang dapat membuat mereka
“obyek” pelaksanaan program nasional untuk lebih mudah dalam mempelajari teknologi.
tingkat terkecil (RT atau rukun tetangga),
METODE PENELITIAN
(Nafi’ah, 2020).
Penelitian ini menggunakan jenis
Kelompok Dasa Wisma mempunyai
penelitian deskriptif dengan pendekatan
tugas dan fungsi membantu PKK Di Desa
kualitatif. Menurut (Masyhud, 2014)
Bumiharjo, Glenmore, Banyuwangi dalam
mengatakan bahwa penelitian deskriptif
pendataan keluarga pada bidang ekonomi,
adalah penelitian yang berusaha untuk
sosial, budaya dan kesehatan. Pada masa
mendeskripsikan suatu keadaan, suatu
pandemi ini semua kegiatan pendataan
kondisi secara ilmiah. Mendeskripsikan di
tersebut harus dilakukan secara online.
sini dimaksudkan agar diperoleh gambaran
Penggunaan media digital menjadi penting
yang jelas, objektif, dari suatu keadaan
bagi kelompok Dasa Wisma dalam
sebagaimana adanya, tanpa menghubungkan
mendukung tugas pokok dan fungsinya.
dengan keadaan atau variabel lainnya.
Dari hasil studi pendahuluan diperoleh
Penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan
informasi bahwa pada masa pandemi covid- suatu kejadian secara ilmiah dalam bentuk
19 Literasi digital sangat penting bagi
tulisan secara mendalam terkait peristiwa
kelompok Dasa Wisma di Dusun Balerejo,
kelompok Dasa Wisma dalam memanfaatkan
RT/RW 03/02, Desa Bumiharjo, Kecamatan
media digital di kehidupan sehari-hari
Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Literasi
maupun dalam kegiatan Dasa Wisma dan
digital merupakan alat komunikasi untuk ingin mengetahui peran literasi digital
menyalurkan informasi penting dari ketua
terhadap kelompok Dasa Wisma di Dusun
kader Dasa Wisma kepada masyarakat
Balerejo, Desa Bumiharjo, RT/RW 03/02,
terutama perempuan di Dusun Balerejo.
Kecamatan Glenmore, Kabupaten
Anggota Dasa Wisma sebagian besar sudah
Banyuwangi.
memiliki kemampuan dalam mengakses Penentuan tempat penelitian
teknologi. Aplikasi yang sering digunakan
menggunakan teknik purposive area.
dalam kegiatan Dasa Wisma di Desa
Menurut (Masyhud, 2014) mengatakan
Bumiharjo adalah WhatsApp. Ketua kader
bahwa purposive area digunakan apabila
Dasa Wisma dapat memberikan informasi
peneliti memiliki tujuan atau pertimbangan-
penting kepada anggotanya melalui aplikasi pertimbangan tertentu/khusus di dalam
WhatsApp yang dapat memudahkan mereka
pengambilan sampelnya. Penelitian ini
dalam setiap kegiatan meskipun di masa
berlokasi di Dusun Balerejo, RT/RW 03/02,
pandemi seperti saat ini. Namun masih Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore,
banyak perempuan di Dusun Balerejo,
Kabupaten Banyuwangi.
RT/RW 03/02, Desa Bumiharjo, Kecamatan
Teknik pengumpulan data
Glenmore, Kabupaten Banyuwangi yang
menggunakan teknik wawancara, observasi
gagap teknologi.
dan dokumentasi. Teknik wawancara
Permasalahan yang ditemukan di
dilakukan dengan berkomunikasi pada
lapangan yaitu meskipun banyak anggota
informan yang terdiri dari tiga orang
Dasa Wisma yang memiliki kemampuan
informan kunci. Teknik wawancara ini untuk
dalam mengakses teknologi namun masih
mendapatkan data yang valid peneliti
ada beberapa yang belum memiliki
membutuhkan informan yang terkait di
pengetahuan serta wawasan yang memadai
dalamnya yang dilakukan secara terstruktur
dalam mengakses informasi dari teknologi

Copyright © 2022,Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah


Diklus : Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 2 (6), September 2022 – 119
Lusi Dwi Susanti, Deditiani Tri Indrianti, Muhammad Irfan Hilmi

menggunakan pedoman wawancara. dokumentasi pada informan. Sehingga


Penggalian data menggunakan teknik menghasilkan laporan yang valid.
observasi dilakukan dengan mengamati Teknik analisis yang digunakan yaitu
gejala-gejala yang ada di lokasi penelitian reduksi data, penyajian data, dan verifikasi
yang dikemas ke dalam tulisan, selain itu data. Reduksi data dilakukan dengan
peneliti juga berinteraksi secara langsung mengevaluasi atau menelaah hasil catatan
dengan responden sehingga peneliti dapat yang didapatkan saat wawancara, observasi,
mengeksplor topik penelitian. Metode dan sebagainya di lapangan untuk
dokumentasi merupakan teknik untuk menghasilkan laporan yang sistematis dan
membantu peneliti dalam memperoleh data berfokus pada hal-hal yang inti. Dari
ketika di lapangan. Seperti peristiwa atau penelitian ini peneliti menggunakan reduksi
kejadian tertentu yang dapat menjelaskan data untuk melakukan kegiatan abstraksi
mengenai peran literasi digital terhadap atau merangkum data. Sedangkan penyajian
gerakan perempuan pada kelompok Dasa data dilakukan dalam bentuk tulisan, uraian,
Wisma yang didokumentasikan melalui foto- bagan, ringkasan dan sebagainya yang
foto kegiatan, catatan kegiatan dan berbagai digunakan peneliti untuk mengecek sejauh
informasi untuk mendukung hasil penelitian. mana pemahamannya saat berada di
Teknik pemeriksa keabsahan data yang lapangan. Verifikasi data merupakan
digunakan adalah perpanjangan pengamatan, kegiatan pencarian makna dengan lebih teliti
peningkatan ketekunan, serta triangulasi dari data yang telah dikumpulkan. maksud
sumber dan teknik. Perpanjangan dari verifikasi data adalah untuk
pengamatan usaha yang dilakukan adalah meminimalisir kesalahan dalam penulisan
mengamati aktivitas kegiatan kelompok Dasa laporan dengan kata lain bahwa data yang
Wisma secara mendalam melalui observasi telah didapatkan di lapangan sama dengan
dan wawancara secara langsung di tempat data dari sumber. Verifikasi data merupakan
penelitian dan secara virtual melalui media gambaran awal berupa deskripsi yang
WhatsApp. Pada peningkatan ketekunan kemudian diubah menjadi bukti-bukti kuat
usaha yang dilakukan oleh peneliti yaitu untuk mendukung ketika proses
membaca referensi buku yang berkaitan mengumpulkan data pada kelompok Dasa
dengan literasi digital pada gerakan Wisma. Namun data awal akan tetap valid
perempuan, melakukan pengamatan secara ketika bukti-bukti di lapangan tetap
terus menerus di lokasi penelitian secara konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
langsung maupun virtual dan dokumentasi dan mendapatkan jawaban atau bukti yang
yang berkaitan dengan penelitian maupun tidak berubah maka kesimpulan akan
hasil penelitian dengan hal itu peneliti dapat dinyatakan akurat.
meningkatkan pengecekan kembali apakah HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
data yang di temukan sudah benar atau tidak.
Kelompok Dasa Wisma merupakan
Pada perpanjangan pengamatan, usaha organisasi yang memiliki peran untuk
yang dilakukan peneliti berupa pengecekan
membantu melancarkan tugas dari PKK.
data peneliti menggunakan dua teknik
Anggota Dasa Wisma terdiri dari 10 orang
triangulasi yaitu teknik triangulasi sumber yang berada di lingkungan terdekat yang
dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber
mempunyai tugas pokok yaitu mendata
diterapkan pada informan kunci dan
keluarga seperti sandang, pangan, papan dan
pendukung yaitu anggota Dasa Wisma di,
jumlah keluarga, jumlah ibu hamil, jumlah
Dusun Balerejo, RT/RW 03/02, Desa
anak yang baru lahir serta memberi gizi pada
Bumiharjo Kecamatan Glenmore dan
anak dan balita yang menderita kekurangan
pengurus PKK di Desa Bumiharjo, Kecamatan
gizi.
Glenmore. Triangulasi teknik diterapkan
Saat ini hampir dari segala aspek
melalui penggunaan teknik untuk
kehidupan perempuan lebih rendah
mendapatkan informasi yaitu dengan cara
dibandingkan dengan laki-laki karena masih
wawancara terstruktur, observasi, dan
mengakarnya budaya patriarki yang

Copyright © 2022,Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah


Diklus : Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 2 (6), September 2022 – 120
Lusi Dwi Susanti, Deditiani Tri Indrianti, Muhammad Irfan Hilmi

menempatkan mereka berada di posisi terhadap kemungkinan adanya penyakit dan


tersebut, sehingga peran kelompok Dasa masalah kesehatan keluarga (Hilmi,
Wisma sangat penting sebagai penggerak dan Rahmawati, & Indrianti, 2020). Kegiatan Dasa
pembina perempuan agar lebih berdaya dan Wisma memiliki peran yang sangat penting
berkembang. Handayani dalam dalam pelaksanaan program kegiatan
(Hadiningsih, 2020) mengatakan bahwa gerakan PKK di tingkat Desa yang akan
pendekatan analisis longwe atau dikenal berpengaruh pada gerakan PKK di tingkat
dengan kriteria pembangunan perempuan kecamatan. Pada masa pandemi covid-19 ini,
adalah suatu teknik analisis yang literasi digital pada perempuan memiliki
dikembangkan sebagai metode kontribusi penting bagi kehidupan
pemberdayaan perempuan dengan lima perekonomian, budaya dan sosial yang
kriteria analisis yang meliputi: kesejahteraan, membuat perempuan lebih berdaya. Dengan
akses, kesadaran diri/konsientisasi, memiliki kemampuan serta pengetahuan
partisipasi, dan kontrol/kesetaraan dalam literasi digital, perempuan dapat lebih kritis
kekuasaan. Berdasarkan lima kriteria dalam menyikapi informasi yang didapatkan.
tersebut merupakan fokus kelompok Dasa Perempuan merupakan jendela
Wisma dalam memberikan pembangunan informasi bagi keluarga, terutama bagi
pada perempuan. Namun dimasa pandemi perkembangan anak. Namun perempuan
covid-19 semua kegiatan Dasa Wisma cenderung kurang menguasai dalam
menjadi terhambat dikarenakan adanya mengakses teknologi karena kurangnya
pembatasan kegiatan yang berada di luar wawasan dalam mengakses teknologi.
rumah. Sehingga peran literasi digital Sehingga edukasi mengenai pengetahuan dan
berperan penting untuk kelompok Dasa kemampuan literasi digital pada perempuan
Wisma. dalam menggunakan teknologi sangat
Literasi digital merupakan penting (Prasanti & Indriani, 2017). Dengan
keterampilan seseorang dalam mengakses, adanya organisasi Dasa Wisma, perempuan
mengevaluasi, membuat informasi pada bisa saling sharing dalam menggunakan
teknologi. Kecanggihan teknologi saat ini teknologi, mereka akan memiliki potensi
sangat memudahkan masyarakat dalam belajar serta mendapat informasi yang dapat
memanfaatkannya di kehidupan sehari-hari. mengubah pola pikir mereka tentang
Developing human potential, as well as pentingnya teknologi bagi kehidupan sehari-
socialisation, values and skills, must be carried hari pada masa pandemi saat ini.
out through educational activities (Sujarwo,
S., Tristanti, T., & Kusumawardani, 2022). Peran Literasi Digital Pada Kelompok
Dalam mengakses teknologi, pengguna harus Dasa Wisma Dari Aspek Pengetahuan
memiliki keterampilan dalam Era disrupsi ini Indonesia tidak hanya
menggunakannya agar pengguna bisa mengalami krisis ekonomi, namun juga krisis
memanfaatkan kecanggihan teknologi literasi (Suharta, R. B., Kusumawardani, E., &
dengan bijak dan dapat memanfaatkannya ke Hermawan, 2021). Pengetahuan literasi pada
arah yang lebih positif. Keterampilan digital Anggota Dasa Wisma merupakan
menurut Rai dalam (Erika, 2019) meliputi pemahaman tentang pentingnya literasi
pengetahuan dan kemampuan seputar digital terhadap kehidupan sehari-hari. Di
atribut teknologi yang memungkinkan mana anggota Dasa Wisma mampu berpikir
individu untuk meningkatkan potensi kritis dalam memahami informasi yang
belajar, kehidupan dan pekerjaan mereka di mereka akses di media sosial. Menurut
era digital. (Wahidin & Widianto, 2022) media sosial
Dasa Wisma merupakan kelompok digunakan untuk berkomunikasi, bertukar
terkecil dari program PKK yang bertujuan data atau informasi, dan mencari informasi
untuk melaksanakan program-program PKK sebagai sumber belajar. (Widyastuti &
kelurahan. Secara umum kegiatan Dasa Vidiadari, 2021) menyebutkan bahwa pada
Wisma di Desa Bumiharjo adalah sebagai proses pemanfaatan media digital diperlukan
sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan sebuah kecakapan yang disebut literasi

Copyright © 2022,Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah


Diklus : Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 2 (6), September 2022 – 121
Lusi Dwi Susanti, Deditiani Tri Indrianti, Muhammad Irfan Hilmi

media. Informasi yang berkaitan dengan merujuk pada pengaplikasian kompetensi


kegiatan Dasa Wisma dan informasi viral di digital yang berhubungan dengan konteks
media sosial saat ini dapat diakses oleh tertentu; dan ketiga, transformasi digital yang
anggota dengan mudah. Hal tersebut mampu membutuhkan kreativitas dan inovasi pada
mendorong anggota Dasa Wisma dapat dunia digital. Kemampuan literasi digital
mengevaluasi informasi yang diterima, yang ditingkatkan pada kelompok Dasa
menyaring, dan mengkritisi berita-berita Wisma adalah pada tahapan pertama dan
yang di share di media sosial agar tidak kedua. Keterampilan dan perilaku yang lebih
termakan dengan adanya berita atau isu yang dulu ditingkatkan kemudian diaplikasikan
provokatif. Anggota Dasa Wisma dapat pada tugas pokok dan fungsi kelompok Dasa
menemukan infromasi dari berbagai sumber Wisma.
yang ditemukan terkait kegiatan Dasa Wisma Kemampuan literasi digital bermanfaat
pada teknologi terutama media sosial, seperti bagi kehidupan sehari-hari dalam
WhatsApp, Facebook, Google, Zoom meeting. melancarkan kegiatan Dasa Wisma.
Berdasarkan analisis data yang telah Meningkatnya kemampuan teknologi pada
dilakukan, Menurut Mayers, et al, dalam anggota Dasa Wisma memiliki peran
(Mardina, 2017) mengatakan bahwa aspek terhadap kelompok Dasa Wisma karena
berpikir kritis dalam literasi digital sangat sangat memudahkan dan membuat
penting, karena beragamnya informasi di pekerjaan kelompok Dasa Wisma menjadi
internet dan kemudahan konten informasi praktis dan cepat dimasa pandemi covid-19.
diciptakan pengguna internet. Pengetahuan Kemampuan literasi digital merupakan
literasi digital merupakan pemahaman dalam pendekatan secara operasional yang berfokus
berpikir kritis untuk membaca, menulis dan pada aspek kemampuan teknis penggunaan
memilah-milah secara cerdas atas informasi media itu sendiri.
yang bersifat hoaks atau berita bohong pada Novianti dalam (Novianti & Fatonah,
media sosial serta mampu memahami 2018) mengatakan bahwa literasi digital yang
informasi yang tersaji di internet sebagai cukup dikenal adalah keterampilan dan
media komunikasi baik secara implisit pengetahuan yang diperlukan untuk
maupun eksplisit. menggunakan berbagai perangkat lunak
aplikasi media digital, perangkat keras,
Peran Literasi Digital Pada Kelompok seperti komputer, telepon seluler, dan
Dasa Wisma Dari Aspek Kemampuan teknologi internet, kemampuan untuk secara
Kemampuan literasi digital pada kritis memahami konten media digital dan
kelompok Dasa Wisma di Desa Bumiharjo aplikasinya, dan pengetahuan dan kapasitas
merupakan kemampuan secara operasional untuk menciptakan isi media dengan
dalam menggunakan perangkat teknologi teknologi digital. Berdasarkan analisis data
untuk menemukan informasi, yang telah dilakukan, literasi digital juga
berkomunikasi, bersosialisasi secara virtual, berperan sebagai alat untuk penggerak
sebagai media untuk belajar, dan sebagai alat perempuan melalui kelompok Dasa Wisma.
untuk meningkatkan perekonomian. Dengan kemampuan yang dimiliki oleh
Kemampuan literasi digital pada kelompok kelompok Dasa Wisma, anggota mampu
Dasa Wisma memiliki manfaat ketika menyelesaikan kegiatannya dengan mudah
pelaksanaan media pertemuan yang seperti menginput data keluarga (sandang,
dilakukan secara online melalui aplikasi pangan, papan) secara online, dan
Zoom meeting, alat komunikasi (WhatsApp, memanfaatkan aplikasi Zoom meeting
Facebook, Instagram, dll.). sebagai media untuk berdiskusi secara online
Mayes dan Fowler (Kemdikbud, 2017) selama masa pandemi.
mengatakan bahwa terdapat tiga tingkatan
pada literasi digital, yaitu pertama, Literasi Digital Pada Kesejahteraan
kompetensi digital yang meliputi Kelompok Dasa Wisma
keterampilan, konsep, pendekatan dan Kesejahteraan pada keluarga di Desa
perilaku; kedua, penggunaan digital yang Bumiharjo khususnya perempuan gerakan

Copyright © 2022,Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah


Diklus : Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 2 (6), September 2022 – 122
Lusi Dwi Susanti, Deditiani Tri Indrianti, Muhammad Irfan Hilmi

yang dilakukan untuk memberdayakan Literasi Digital pada Pemberdayaan


perempuan di Desa Bumiharjo yang Perempuan dalam Keluarga
dilakukan oleh anggota Dasa Wisma dengan Pada dimensi partisipasi, kelompok
memperhatikan kesehatan gizi keluarga, Dasa Wisma di Desa Bumiharjo mampu
memberikan pelatihan keterampilan, menjadi sarana bagi anggota untuk
mengadakan kegiatan UMKM untuk meningkatkan partisipasi dan kemampuan
mendukung usaha warga di Desa Bumiharjo. diri melalui kegiatan yang telah disediakan
Dengan pengetahuan dan kemampuan oleh Dasa Wisma. Menurut (Wulandari,
teknologi yang di miliki oleh anggota Dasa Indrianti, & Hilmi, 2022) perempuan
Wisma dapat memudahkan program yang melakukan peran produktif dalam upaya
ada karena adanya teknologi anggota Dasa mendapatkan pendapatan ekonomi untuk
Wisma bisa mengumumkan informasi memenuhi kebutuhan keluarga. Kegiatan
dengan cepat kepada perempuan di Desa upaya peningkatan pendapatan keluarga ini
Bumiharjo. Anggota Dasa Wisma juga selain memberi akses anggota Dasa Wisma
mendapatkan tunjangan uang bulanan dari dalam meningkatkan perekonomian juga
kelompok Dasa Wisma dan uang hasil untuk memberdayakan diri anggota sehingga
menginput data keluarga/RW. menjadi lebih produktif.
Berdasarkan analisis data yang telah Terdapat beberapa kegiatan
dilakukan, pemberdayaan adalah bagaimana keterampilan dalam upaya peningkatan
memberikan kesempatan yang luas bagi pendapatan keluarga yang dapat diakses
masyarakat untuk menentukan sendiri arah kelompok Dasa Wisma yaitu keterampilan
hidup dalam komunitasnya sehingga membuat kue, pelatihan membatik,
terciptanya suatu kemandirian bagi keterampilan dalam memanfaatkan barang
masyarakat tersebut. Kemandirian ini tentu bekas, dll. Kegiatan keterampilan pada
akan berpengaruh besar terhadap tingkat anggota Dasa Wisma berguna untuk
kesejahteraan keluarga (Rahman & Hilmi, meningkatkan skill mereka. Literasi digital
2021). Menurut Claros & Zahidi (2005) dalam membuat kegiatan upaya peningkatan
(Supeni & Sari, 2011) mengatakan bahwa pendapatan keluarga ini dapat berjalan
kesejahteraan perempuan terbagi menjadi dengan lancar di masa pandemi. Perempuan
tiga unsur utama yaitu a) partisipasi ekonomi terutama anggota Dasa Wisma dapat
perempuan merupakan hal yang penting mengakses teknologi untuk mengikuti
mengurangi level kemiskinan pada kegiatan keterampilan yang di lakukan secara
perempuan, melainkan pula sebagai langkah online. Kegiatan yang dilakukan secara online
penting untuk meningkatkan pendapatan di sini seperti kegiatan pelatihan membatik.
rumah tangga dan mendorong pembangunan Selain kegiatan keterampilan akses
ekonomi negara secara keseluruhan, b) literasi digital juga digunakan oleh kelompok
pencapaian pendidikan merupakan aspek Dasa Wisma dalam menginput data keluarga
paling fundamental dalam kegiatan secara online. Data yang di kumpulkan
pemberdayaan perempuan, tanpa berupa data sandang, pangan, papan, jumlah
memperoleh pendidikan yang memadai, keluarga, pendidikan, dan kesehatan.
perempuan tidak mampu mengakses Pendataan ini dilakukan guna untuk
pekerjaan sektor formal, mendapatkan upah membantu pemerintah dalam mengatasi
yang lebih baik, berpartisipasi dalam permasalahan yang ada di masyarakat.
pemerintahan dan mencapai pengaruh Pendataan juga memudahkan kelompok
politik, dan c) kesehatan dan kesejahteraan Dasa Wisma dalam mengakses informasi
merupakan sebuah konsep yang terkait yang terkait untuk memudahkan dalam
dengan perbedaan substansial antara menjalankan kegiatan yang ada seperti
perempuan dan laki-laki dalam mengakses kegiatan kesehatan dan keterampilan. Upaya
nutrisi yang cukup, kesehatan, fasilitas identifikasi tersebut diharapkan dapat
reproduksi, dan untuk mengemukakan memperoleh gambaran mengenai sumber
keselamatan fundamental dalam integritas yang sudah ada maupun sumber-sumber
seseorang. yang dapat disediakan (Dwinandia & Hilmi,

Copyright © 2022,Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah


Diklus : Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 2 (6), September 2022 – 123
Lusi Dwi Susanti, Deditiani Tri Indrianti, Muhammad Irfan Hilmi

2022), sehingga sistem informasi yang mampu mengekspresikan keinginan dan


berkaitan dengan kegiatan Dasa Wisma dapat kreativitasnya, bukan sebagai obyek atau
diakses dengan mudah oleh anggota Dasa selalu menerima perlakuan obyek dari orang
Wisma. Kelompok Dasa Wisma juga lain. Anggota Dasa Wisma di Desa Bumiharjo
memberikan kemudahan bagi siapa pun yang masih belum mampu mengekspresikan
ingin bergabung menjadi anggota Dasa keinginannya. Budaya patriarki yang melekat
Wisma. Akses untuk menjadi anggota Dasa pada masyarakat Desa Bumiharjo merupakan
Wisma di Desa Bumiharjo sangat mudah. faktor utama kurangnya kesadaran kritis
Berdasarkan analisis data yang telah pada perempuan. Namun kelompok Dasa
dilakukan, Menurut (Hadiningsih, 2020) Wisma terus berusaha menumbuhkan
mengatakan bahwa pembangunan tidak kesadaran kritis pada anggota Dasa Wisma
hanya meliputi peningkatan akses terhadap dan perempuan di Desa Bumiharjo dengan
sumber dan manfaat, melainkan juga terus memberikan motivasi yang positif dan
bagaimana akses dan manfaat dapat inspirasi untuk membangkitkan semangat
diperoleh. Dari paparan tersebut dapat pada perempuan di Desa Bumiharjo.
disimpulkan bahwa akses yang baik akan Sehingga mereka memiliki kesadaran kritis
memperoleh manfaat positif bagi anggota. seiring berjalannya waktu. Untuk
menumbuhkan kesadaran kritis pada
Konsientisasi Pada Gerakan Perempuan kelompok Dasa Wisma di Desa Bumiharjo
Konsientisasi merupakan kesadaran tidak selamanya menggunakan media tatap
kritis dalam memberikan pengetahuan serta muka mereka juga memanfaatkan teknologi
pemahaman kepada perempuan mengenai sebagai alat komunikasi untuk memberikan
perbedaan peran gender dan peran jenis motivasi dan inspirasi kepada anggota Dasa
kelamin antara laki-laki dan perempuan. Wisma agar mereka memiliki kesadaran
Dengan kegiatan yang di selenggarakan kritis.
setiap pertemuan bulanan Kelompok Dasa
Wisma di Desa Bumiharjo selalu memberikan Partisipasi Pada Gerakan Perempuan
motivasi, kesadaran, dan dorongan bahwa Partisipasi yang dimaksud pada
martabat dan derajat setiap manusia sama penelitian ini adalah partisipasi dalam bentuk
dan tidak dapat dibedakan satu sama lain. keterlibatan kegiatan yang ada di kelompok
Meskipun mereka memiliki peran yang Dasa Wisma yang meliputi pengelolaan Dasa
berbeda beda dalam kehidupannya agar Wisma dengan ikut serta dalam bentuk
perempuan memiliki semangat untuk tanggung jawab akan tugas-tugas pokok
mengembangkan kemampuannya selain anggota Dasa Wisma, kehadiran anggota
mengurus rumah tangga perempuan juga Dasa Wisma di setiap acara, implementasi
memiliki kegiatan yang dapat memberikan kegiatan yang direncanakan, monitoring, dan
manfaat bagi keluarganya. Selain itu mengevaluasi kegiatan yang ada di kelompok
kelompok Dasa Wisma di Desa Bumiharjo Dasa Wisma. Kegiatan yang sering
selalu mengayomi perempuan di Desa dilaksanakan oleh kelompok Dasa Wisma
Bumiharjo. Namun banyak anggota Dasa yaitu kegiatan arisan, menginput data, rapat,
Wisma yang belum memiliki kesadaran kritis. kegiatan keterampilan membuat kue, dll.
Mereka mengikuti Dasa Wisma karena Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh
tuntutan dari Kelompok PKK yang kelompok Dasa Wisma saat ini masih secara
mengharuskan ada perwakilan di setiap online karena untuk meminimalisir
Dusun. Kegiatan yang positif, serta motivasi kerumunan dan mencegah penyebaran
dapat meningkatkan kesadaran kritis seiring penyakit di Desa Bumiharjo.
berjalannya waktu. Berdasarkan analisis data yang telah
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, Menurut (Puspitawati, 2013)
dilakukan, menurut Freire, (1999) dalam mengatakan bahwa peran adalah
(Prastowo, 2020) mengatakan bahwa konsep keikutsertaan atau partisipasi
kesadaran kritis menempatkan manusia seseorang/kelompok dalam suatu kegiatan
sebagai subyek dalam kehidupan, artinya dan atau dalam pengambilan keputusan. Dari

Copyright © 2022,Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah


Diklus : Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 2 (6), September 2022 – 124
Lusi Dwi Susanti, Deditiani Tri Indrianti, Muhammad Irfan Hilmi

paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa memberdayakan perempuan di Desa


seseorang berperan apabila mereka ikut Bumiharjo. Maka tidak heran jika kelompok
berpartisipasi di setiap kegiatan dalam Dasa Wisma sangat memperhatikan
pengambilan keputusan, memberikan kemampuan dan pengetahuan anggota Dasa
sumbang saran dan kehadiran pada kegiatan Wisma dalam menggunakan teknologi.
tersebut. Fungsi teknologi bagi kelompok Dasa Wisma
yaitu untuk menginput data keluarga,
Kesetaraan Dalam Kekuasaan Pada pertemuan rutin dengan anggota Dasa
Gerakan Perempuan Wisma secara virtual, dan sebagai media
Kesetaraan Dalam Kekuasaan Pada menyalurkan informasi kepada anggota Dasa
kelompok Dasa Wisma bisa menjadi wadah Wisma di Desa Bumiharjo, Kecamatan
dalam memberikan pengawasan, Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Dengan
pemeriksaan, pengendalian pada perempuan pengetahuan dan kemampuan dalam
untuk mendapatkan kesetaraan dalam menggunakan literasi digital, kelompok Dasa
kekuasaan di ranah rumah tangga dan Wisma memiliki keuntungan dengan adanya
masyarakat. Dasa Wisma di Desa Bumiharjo teknologi, untuk itu maka peran literasi
dapat membuat perempuan memiliki digital dalam meningkatkan pengetahuan
kekuatan untuk meraih kekuasaan di bidang dan kemampuan akan mengubah pola pikir
perekonomian dan kesehatan. Pada anggota Dasa Wisma dan perempuan di Desa
kelompok Dasa Wisma terdapat kegiatan Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten
UMKM untuk perempuan dalam Banyuwangi. Dalam hal ini diharapkan
mengembangkan usaha kecil perempuan di kelompok Dasa Wisma akan mampu
Desa Bumiharjo. Selain itu kelompok Dasa memberikan kesejahteraan, akses dalam
Wisma juga memberikan gizi pada keluarga meraih pengetahuan, konsientisasi, serta
dan memberikan motivasi, bekal ilmu dalam kesetaraan dalam kekuasaan terhadap
memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk perempuan di Desa Bumiharjo, Kecamatan
meningkatkan perekonomian dengan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Sehingga
berjualan secara online serta keterampilan. mereka menjadi lebih berdaya dan
Sehingga perempuan di Desa Bumiharjo mendapatkan keuntungan dalam
dapat meningkatkan kemampuannya untuk perekonomian mereka.
lebih berdaya. Namun dalam forum diskusi
atau rapat anggota masih belum memiliki
kontrol atau kuasa dalam pengambilan SIMPULAN
keputusan. Karena seluruh posisi kontrol Literasi digital sangat bermanfaat
atau kuasa dalam pengambilan keputusan sebagai sarana kelompok Dasa Wisma dalam
masih di pegang oleh ketua dan pengurus memberdayakan perempuan. Pengetahuan
Dasa Wisma. Meskipun anggota sudah literasi digital pada kelompok Dasa Wisma
diberikan kesempatan untuk memberikan merupakan kemampuan berpikir kritis dalam
pendapat dan sumbang saran. Tapi anggota memahami informasi yang mereka akses di
hanya menjadi pihak yang menerima media sosial. Kemampuan literasi digital
keputusan tanpa terlibat proses ke dalamnya. menjadi sebuah media menyalurkan
Berdasarkan analisis data yang telah informasi kepada keluarga, media diskusi
dilakukan, Menurut (Hadiningsih, 2020) secara online dan sebagai sarana untuk
mengatakan bahwa kesetaraan kuasa juga membuat perempuan lebih berdaya dengan
merupakan syarat dari kesetaraan gender dan mengembangkan usaha UMKM.
keberdayaan perempuan. Kelompok Dasa Manfaat literasi digital bagi anggota
Wisma di Desa Bumiharjo masih belum Dasa Wisma yaitu sebagai media
memiliki kesetaraan dalam kekuasaan atau menyalurkan informasi kepada keluarga,
kontrol di setiap forum Dasa Wisma. sebagai alat untuk menginput data yang
Berdasarkan dari hasil penelitian dikumpulkan, media diskusi secara online
Literasi digital berperan penting untuk dan sebagai alat untuk membuat perempuan
Kelompok Dasa Wisma dalam lebih berdaya dengan mengembangkan usaha

Copyright © 2022,Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah


Diklus : Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 2 (6), September 2022 – 125
Lusi Dwi Susanti, Deditiani Tri Indrianti, Muhammad Irfan Hilmi

UMKM secara online. Dengan adanya Kelurahan Ragunan, Jakarta Selatan.


organisasi Dasa Wisma, perempuan menjadi Hilmi, M. I., Rahmawati, I., & Indrianti, D. T.
lebih sadar akan manfaat teknologi di (2020). Penguatan Kelembagaan
kehidupan sehari-hari. Anggota Dasa Wisma Posyandu dalam Penanganan Masalah
juga menjadi aktif dalam berpartisipasi untuk Stunting. IJACE: Indonesian Journal of
mengikuti kegiatan yang ada. Dasa Wisma Adult and Community Education, 2(1), 7–
selalu memberikan motivasi, inspirasi serta 9.
mengayomi agar perempuan memiliki Julaicha, J. (2020). Kilasan Gerakan
kekuasaan untuk mengambil keputusan, Perempuan di Indonesia.
mengontrol dan menyuarakan pendapatnya Https://Empuan.Id/Kilasan-Gerakan-
di lingkungan masyarakat dan rumah tangga Perempuan-Di-Indonesia/.
Peran organisasi Dasa Wisma, Kemdikbud. (2017). Gerakan Literasi
membuat perempuan menjadi lebih sadar Nasional. Jakarta: Kementrian
dan bijak dalam memanfaatkan teknologi ke Pendidikan dan Kebudayaan.
arah yang lebih positif. Anggota Dasa Wisma Kemenpppa. (2021). Peranan Perempuan
juga menjadi aktif dalam memberikan dalam Literasi Digital di Masa Pandemi.
motivasi, inspirasi serta mengayomi agar Https://Www.Kemenpppa.Go.Id/Index.P
perempuan memiliki kekuasaan untuk hp/Page/Read/29/3118/Peranan-
mengambil keputusan, mengontrol dan Perempuan-Dalam-Literasi-Digital-Di-
menyuarakan pendapatnya di lingkungan Masa-Pandemi.
masyarakat dan rumah tangga. Mardina, R. (2017). Literasi Digital Bagi
Generasi Digital Natives.
Marzuki. (2007). Kajian Awal Tentang Teori-
DAFTAR PUSTAKA
Teori Gender. Jurnal Civics: Media
Cahyati, I. D., Hendrawijaya, A. T., & Kajian Kewarganegaraan, 4(2), 67–77.
Indrianti, D. T. (2019). Peran Masyhud, S. (2014). Metode Penelitian.
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Jember: Lembaga Pengembangan
Keluarga (PKK) dalam Pengembangan Manajemen dan Profesi Kependidikan
Koperasi Wanita di Desa Prajekan Kidul (LPMPK).
Kecamatan Prajekan Kabupaten Nafi’ah, B. A. (2020). E-Data Dasawisma:
Bondowoso. Learning Community: Penguatan Peran Perempuan Sebagai
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 3(1), 54– Agen Data Sipil Pemerintah Era Pasca
59. Pandemi Covid-19. PAJ: Public
Dwinandia, M. M., & Hilmi, M. I. (2022). Administration Journal of Research, 2(4),
Strategi Kader Bina Keluarga Balita 454–463.
(Bkb) Dalam Optimalisasi Fungsi Ningati, P. D. M., Indrianti, D. T., & Hilmi, M.
Edukasi Keluarga. Comm-Edu I. (2020). Keberdayaan Perempuan
(Community Education Journal), 5(2), Melalui Pelatihan Pengolahan Sampah
74. https://doi.org/10.22460/comm- pada Kelompok PKK Kelurahan
edu.v5i2.10705 Sumbersari, Jember. Learning
Erika, D. (2019). Literasi Digital Perempuan Community: Jurnal Pendidikan Luar
pada Organisasi Persatuan Istri Prajurit Sekolah2, 4(1), 20–22.
(PERSIT). Interaksi: Jurnal Ilmu Novianti, D., & Fatonah, S. (2018). Literasi
Komunikasi, 8(2), 36–45. Media Digital di Lingkungan Ibu-Ibu
Firdausya, I. (2020). Perempuan Kurang Rumah Tangga di Yogyakarta. Jurnal
Melek Teknologi. Ilmu Komunikasi, 16(1), 1–14.
Https://Mediaindonesia.Com/Humanior Nurdewanto, B., Yuniriyanti, E., & Sudarwati,
a/325865/Perempuan-Kurang-Melek- R. (2015). Pemberdayaan Perempuan
Teknologi. Melalui Kelompok Dasa Wisma PKK.
Hadiningsih, R. R. (2020). Pemberdayaan Jurnal Studi Manajemen Dan Bisnis, 2(1),
Perempuan Melalui Kelompok PKK Studi 99–102.
pada Aktivis PKK di Dasawisma Dahlia Pangastuti, A., & Indrianti, D. T. (2020). Peran

Copyright © 2022,Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah


Diklus : Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 2 (6), September 2022 – 126
Lusi Dwi Susanti, Deditiani Tri Indrianti, Muhammad Irfan Hilmi

Literasi Informasi dalam Program E. (2022). Digital literacy model to


Pengelolaan Lingkungan Masyarakat empower women using community-
Pesisir. Learning Community: Jurnal based education approach. World
Pendidikan Luar Sekolah2, 4(2), 50–55. Journal on Educational Technology :
Prasanti, D., & Indriani, S. S. (2017). Pelatihan Current Issues, 14(1), 175–188.
Literasi Media Digital Bagi Murid-Murid Supeni, R. E., & Sari, M. I. (2011). Upaya
Armidale English College (AEC) di Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Soreang Kabupaten Bandung Selatan. Melalui Pengembangan Manajemen
Jurnal Pendidikan Dan Pemberdayaan Usaha Kecil (Studi Diskriptif pada
Masyarakat, 4(2), 157–165. Kegiatan Usaha Kecil Ibu-Ibu Desa
Prastowo, A. I. (2020). Konsep Konsientisasi Wirolegi Kabupaten Jember,
Paulo Freire dan Relevansinya terhadap Dampingan Pusat Studi Wanita UM
Pendidikan Islam. Suhuf, 32(1), 1–13. Jember). Seminar Nasional Ekonomi
Puspitawati, H. (2013). Konsep, Teori, dan Terapan Fakultas Ekonomi UNIMUS.
Analisis Gender. Bogor: Departe-men Ulya, F. N. (2021). Bank Dunia: Kesenjangan
Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Digital Indonesia Lebar, 49 Persen
Ekologi Manusia Institut Pertanian. Penduduk Belum Akses Internet.
Rahman, M. A., & Hilmi, M. I. (2021). Https://Money.Kompas.Com/Read/2021
Hubungan Pemberdayaan Masyarakat /07/29/120100226/Bank-Dunia--
Perajin “Bernyet” Dengan Kesejahteraan Kesenjangan-Digital-Indonesia-Lebar-
Keluarga di Desa Poncogati Kabupaten 49-Persen-Penduduk-Belum-
Bondowoso. Learning Community: Akses?Page=all.
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah2, 5(1), Wahidin, N., & Widianto, E. (2022). DIKLUS :
66–69. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
Ramadhani, Y. S., Indrianti, D. T., & Fajarwati, Pemanfaatan Sumber Belajar Berbasis
L. (2022). Perempuan Dalam Tumbuh Digital pada Program Pendidikan
Kembang Anak (Studi Motivasi Belajar Kesetaraan Paket C di PKBM Mentari
Anak Di Era Revolusi Industri 4.0). Kabupaten Malang. Diklus: Jurnal
Learning Community: Jurnal Pendidikan Pendidikan Luar Sekolah, 1, 28–39.
Luar Sekolah, 6(1), 17–23. Widyastuti, D. A. R., & Vidiadari, I. S. (2021).
Ratnasari, S., Saripah, I., & Akhyadi, A. S. Pemanfaatan Media untuk
(2021). Pemberdayaan Perempuan Meningkatkan Kesadaran Perempuan
Melalui Pelatihan Kewirausahaan terhadap Kesehatan Reproduksi. JPPM
Menjahit di PKBM Bhina Swakarya. (Jurnal Pendidikan Dan Pemberdayaan
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah2, Masyarakat)2, 8(1), 18–29.
5(1), 74–86. Wulandari, N., Indrianti, D. T., & Hilmi, M. I.
Riyanto, P. (2020). Literasi sebagai Upaya (2022). Analisis Gender Peran
Penanaman Karakter Peduli Lingkungan Perempuan Pesisir pada Ketahanan
melalui Kegiatan Taman Bacaan Keluarga di Desa Puger Kulon
Masyarakat. Diklus: Jurnal Pendidikan Kabupaten Jember. Jendela PLS: Jurnal
Luar Sekolah2, 4(1), 45–54. Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar
Suharta, R. B., Kusumawardani, E., & Sekolah, 7(1), 52–60.
Hermawan, Y. (2021). Integrasi Program
Sadar Wisata Dalam Membangun
Kesadaran Literasi Di Desa
Nglanggeran. Jurnal Pendidikan
Nonformal, 16(1), 47–63.
Sujarwo, S., Tristanti, T., & Kusumawardani,

Copyright © 2022,Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah

Anda mungkin juga menyukai