Anda di halaman 1dari 11

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Program Doktor Konsentrasi Psikologi Islam 2013

PENGGUNAAN ICT DAN KONTEKS BUDAYA


Ahmad Rusdi

ABSTRAK
Makalah ini ingin mendeskripsikan pengaruh penggunaan ICT terhadap
perubahan budaya baik pada aspek ekonomi, sosial, dan aktivitas hidup
sehari-hari. Selain itu makalah ini ingin menjelaskan bahwa kemunculan
ICT dapat dioptimalkan untuk penguatan budaya suatu bangsa, dengan
melakukan digitalisasi warisan budaya dan penyebaran budaya melalui
internet.
Kata Kunci: ICT, Budaya, Monopoli software.

Pendahuluan learning dengan pengelolaan ilmu


Sejak kemunculan teknologi pengetahuan yang dibutuhkan.2
informasi khususnya internet, gaya Selain membawa dampak
hidup manusia menjadi berubah dan positif, ICT dianggap mengganggu
lebih menggantungkan dirinya pada struktur dan standar budaya suatu
dunia digital dalam segala aspek bangsa khususnya bangsa-bangsa
kehidupannya. Salah satu contohnya Timur. Beberapa penelitian telah
adalah aspek kehidupan ekonomi. Saat membuktikan bahwa ICT membawa
ini perekonomian besar sangat perubahan masyarakat yang juga
menggantungkan dirinya pada internet, berdampak negatif. Di Indonesia,
bahkan pasar konsumen saat ini tidak pengaruh internet terhadap perubahan
hanya dalam bentuk fisik melainkan gaya hidup juga sudah banyak diteliti.
pasar konsumen di dunia maya. Penelitian yang dilakukan oleh Ekasari
Penelitian yang dilakukan Jarvenpaa & Dharmawan menunjukkan bahwa
dan koleganya menemukan bahwa saat masuknya internet ke pedesaan
ini konsumen lebih mempercayakan memberikan dampak dan perubahan
transaksi jual beli di internet kehidupan remaja. Remaja menjadi
ketimbang di pasar nyata, karena pasar ketergantungan dengan internet,
di internet memiliki cakupan yang jaringan sosial media, kebebasan
lebih luas dan mendapat persepsi dan mengakses situs, melakukan penipuan
reputasi yang baik dari masyarakat.1 dengan internet, dan lain sebagainya. 3
Tidak hanya dunia ekonomi,
teknologi informasi juga telah
digunakan oleh kebanyakan dunia 2
Gunmala Suri, ‚Organizational
pendidikan karena dianggap membawa Culture in ICT Implementation and
banyak keuntungan. ICT dianggap Knowledge Management in Spanish and
dapat memberikan sumber belajar yang Indian Universities: A Conceptual Model,‛
banyak dan dapat menyatukan e- Computer Society of India (2007): 1-11.
3
Putri Ekasari & Arya Hadi
Dharmawan, ‚Dampak Sosial-Ekonomi
1
Sirkka L. Jarvenpaa and others, Masuknya Pengaruh Internet dalam
‚Consumer Trust in an Internet Store,‛ Kehidupan Remaja di Pedesaan,‛ Jurnal
Information Technology and Management, Sosiologi Pedesaan, Edisi April (2012): 57 -
Vol. 1 (2000): 45–71. 71.
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program Doktor Konsentrasi Psikologi Islam 2013

Adanya ICT memberikan pola kehidupan remaja menjadi


peluang kepada negara-negara maju berubah. Ada 30% remaja di desa
untuk melakukan dominasi terhadap tersebut yang pernah membuka situs
negara-negara berkembang. Di lain pornografi. Prioritas situs yang mereka
sisi, kehadiran ICT di negara-negara buka adalah jejaring sosial, tujuan
berkembang juga memberikan manfaat mereka adalah untuk menjalin
yang begitu besar. Namun, suatu pertemanan. Remaja yang berkunjug
bangsa bisa mempertahankan ke warung internet biasanya untuk
budayanya dengan melakukan upaya- bermain game online, bahkan mereka
upaya seperti pendidikan budaya, bisa menghabiskan waktu berjam-jam
website blocking, dan sebagainya. untuk bermain game online. Bahkan
Bahkan, ICT dapat dijadikan sarana 97% remaja bermain internet selama 1-
untuk memperkuat budaya suatu 4 jam per hari. 5
bangsa dengan cara e-culture. Dengan masuknya internet,
Makalah ini ingin terjadi perubahan hidup pada remaja.
mendeskripsikan tiga hal. Pertama, Alokasi waktu yang biasa digunakan
bagaimana ICT merubah gaya hidup untuk bermain dan belajar, sebagian
dan budaya suatu masyarakat. Kedua, terpakai untuk bermain internet. Orang
bagaimana suatu bangsa merespon tua semakin sulit untuk mengawasi
masuknya ICT. Ketiga, bagaimana anaknya karena tidak menguasai
suatu bangsa bisa memanfaatkan ICT internet. Remaja tidak lagi
itu sendiri untuk menguatkan budaya mengedepankan komunikasi tatap
bangsanya. muka, melainkan lebih mengutamakan
komunikasi dunia maya dan merasa
ICT dan Perubahan Gaya Hidup lebih nyaman dengannya. 6
Remaja Beberapa dampak lain yang
Telah dijelaskan sebelumnya ditimbulkan adalah remaja sering
bahwasanya masuknya ICT ke negara- melupakan tugas sekolah dan ibadah.
negara berkembang telah merubah Rata-rata remaja sudah pernah
gaya hidup bahkan budaya masyarakat. mengakses situs porno. Situs jejaring
Sebagaimana yang dijelaskan sosial membuat remaja mudah untuk
sebelumnya. ICT memiliki kekuatan memicu perkelahian di dunia maya
untuk mempengaruhi bahkan merubah ataupun dunia nyata. Beberapa remaja
budaya dan merubah cara pikir tidak masuk sekolah karena bermain
masyarakat. Maka terkadang ICT game online bahkan banyak di antara
dianggap ancaman yang mereka bergadang untuk bermain
membahayakan untuk diadopsi suatu game online. Internet menyediakan
masyarkat pribumi. Kekhawatiran akses yang bebas dan beberapa remaja
disebabkan oleh takutnya didominasi pernah mencoba melakukan taruhan
oleh gaya hidup dan ideologi Barat.4
5
Dalam penelitian Ekasari & Putri Ekasari & Arya Hadi
Dharmawan menjelaskan bahwa Dharmawan, ‚Dampak Sosial-Ekonomi
Masuknya Pengaruh Internet dalam
dengan masuknya internet ke desa, Kehidupan Remaja di Pedesaan,‛ Jurnal
Sosiologi Pedesaan, Edisi April (2012): 57 -
4
Laurel Evelyn Dyson, ‚Cultural 71.
6
Issues in The Adoption of Information and Putri Ekasari & Arya Hadi
Communication Technologies By Indigenous Dharmawan, ‚Dampak Sosial-Ekonomi
Australians,‛ in Proceedings Cultural Masuknya Pengaruh Internet dalam
Attitudes Towards Communication and Kehidupan Remaja di Pedesaan,‛ Jurnal
Technology, ed. F. Sudweeks & C. Ess Sosiologi Pedesaan, Edisi April (2012): 57 -
(Murdoch University, Australia, 2004): 58-71. 71.
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program Doktor Konsentrasi Psikologi Islam 2013

dengan game online. Mereka menjadi Di negara-negara terbelakang


lebih sering mengabaikan perkataan pun internet telah masuk dan menjadi
orang tua dan anak menjadi jarang bagian hidup dari masyarkat. Hal ini
membantu orang tua. Uang yang bisa jadi upaya pemerintah untuk
mereka miliki kebanyakan dihabiskan memajukan suatu negara atau wilayah.
untuk biaya bermain internet. Alokasi Penelitian yang dilakukan Chikanta
biaya yang dihabiskan oleh remaja dan Mweeta di Zimbabwe menjelaskan
dalam satu bulan rata-rata Rp. 26.000 - bahwa memperkenalkan dan
Rp. 100.000. Beberapa remaja mempromosikan internet kepada
terkadang menjadi korban penipuan negara berkembang adalah suatu hal
melalui jejaring sosial. 7 yang penting khususnya untuk
Terkait dengan dampak ICT mengembangkan aspek ekonomi,
terhadap masalah moral di Indonesia, pendidikan, dan penelitian.9
hal ini telah sangat banyak diteliti dan Di Cina, muncul budaya
juga mendapat kritik dari berbagai masyarakat baru yaitu melakukan
akademisi. Salah satunya penelitian aktivitas blogging dalam sehari penuh.
yang dilakukan oleh Ellys Lestari Blogging adalah praktek posting kreasi
Pambayun dengan perspektif teks, visual, audio, atau gabungan di
feminismenya yang menjelaskan antaranya. Di Cina, budaya blogging
bahwa cyberporn, telah menunjukkan sudah dimulai sejak tahun 2002.
eksploitasi, subordinasi, dan Bahkan banyak situs-situs blog
komodifikasi terhadap perempuan di menjadi populer ketika itu. Blog tidak
dalamnya. Hal ini disebabkan media hanya dimiliki oleh kelompok atau
itu dukuasai oleh para kapitalis dengan perusahaan, namun sudah menjadi
tujuan mendominasi kelas dalam suatu milik pribadi dan blogging sudah
tatanan budaya dan masyarakat menjadi aktivitas sehari-hari. Pada
tertentu. timlbunya subordinasi dan tahun 2005 jumlah blogger di Cina
eksploitasi melalui visualisasi sudah mencapai 111 Juta orang atau
perempuan di cyberporn yang 14,2 % masyarakat Cina.10
dikonsumsi oleh para pengguna Salah satu perubahan cara
internet, di mana tayangan ini hidup yang dipengaruhi oleh ICT
menjelaskan suatu kekuasaan pada adalah aspek pendidikan. Penelitian
tubuh perempuan melalui strategi yang dilakukan oleh Balanskat dan
kapitalis dan hegemoni ekonomi. koleganya menjelaskan bahwa
Sebenarnya pornografi hanyalah penggunan ICT memiliki beberapa
sebagai realitas semu (virtual reality) pengaruh. Penggunaan ICT berdampak
dan ini terjadi karena adanya positif pada pembelajaran tingkat
konstruksi motivasi dan persepsi sekolah dasar, khususnya pelajaran
terhadap nilai-nilai penguna internet bahasa Inggris namun tidak untuk
sebagai individu yang diciptakan
kapitalis dan sistem patriarki.8
dan Ilmu Politik Universitas Nasional (2011):
1-32.
7 9
Putri Ekasari & Arya Hadi Chikanta & Mweetwa, ‚The Need
Dharmawan, ‚Dampak Sosial-Ekonomi for Information and Communication
Masuknya Pengaruh Internet dalam Technologies in Rural Areas,‛ LinkNet and
Kehidupan Remaja di Pedesaan,‛ Jurnal Vision Community Radio Macha, 14 August
Sosiologi Pedesaan, Edisi April (2012): 57 - (2007): 1-4.
10
71. Haiqing Yu, ‚Blogging Everyday
8
Ellys Lestari Pambayun, ‚Situs Life in Chinese Internet Culture,‛ Asian
Gelinjang: Kajian Kritis Terhadap Realitas Studies Review, Vol. 3, No. 1, December
Pornografi di Internet,‛ Fakultas Ilmu Sosial (2007): 423-433.
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program Doktor Konsentrasi Psikologi Islam 2013

pelajaran matematika. Penggunaan Prensky menjelaskan bahwa orang-


ICT juga berdampak positif pada orang sebelum digital natives perlu
pembelajaran sains. Sekolah dengan untuk menyesuaikan diri untuk
perlengkapan sumber ICT yang baik memahami emosi, intelektualitas,
ternyata lebih baik dalam sosial, dan kebutuhan generasi digital
menghasilkan peserta didik yang lebih natives. Generasi ini disebut juga
berprestasi.11 dengan digital immigrants. 13

Generasi Digital
Kemunculan suatu generasi Kapitalisasi ICT
baru selalu menjadi pembahasan di ICT bisa dipandang dari
bidang pendidikan. Istilah digital berbagai sudut tergantung dari siapa
native atau net generation adalah pembuat dan desainernya. Audiens
sebutan yang diberikan kepada pemuda online saat ini hampir meledak di
dan anak masa kini yang telah seluruh dunia. Maka para pengusaha
terbenam oleh teknologi di seluruh melihat segmentasi baru bagi usaha
aspek kehidupannya. Dengan mereka. Dan ini disebut juga dengan e-
kemunculan generasi digital maka commerce. Karena internet lebih global
diperlukan reformasi besar di bidang dari pada isu-isu lokal. Konsumen saat
pendidikan. Kemunculan generasi ini memang memiliki banyak
digital menyebabkan kepanikan moral perbedaan di setiap negara namun
di dunia pendidikan.12 memiliki kebiasaan online yang sama.
Di Barat, generasi digital Contohnya perusahaan sistem operasi
adalah orang yang lahir dari 1980 Microsoft sudah sejak 1995 melakukan
sampai saat ini. Karena mereka telah monopoli sistem operasi komputer.
dikelilingi oleh teknologi di setiap Bahkan perangkat komputer
hidupnya, seperti menggunakan seluruhnya mengikuti standar
14
komputer, videogame, digital music Windows.
player, kamera video, telepon selular, Menurut Swinson proteksi
mainan, dan alat-alat digital lain. kekayaan intelektual atas program
Pembenaman budaya teknologi komputer memang diperlukan. Namun
mempengaruhi kemampuan dan ada kategori yang memang harus
ketertarikan digital natives secara diproteksi dan ada pula kategori
signifikan pada dunia pendidikan. program yang bisa di-copy. Ide-ide
Mereka lebih cendrung menjadi yang terlalu abstrak tidak dapat
pembelajar yang aktif dan eksperiental, diproteksi. Harus ada beberapa
mampu untuk megerjakan berbagai software komputer yang tidak
tugas, dan sangat ketergantungan memproteksi programnya. Karena
dengan penggunaan teknologi untuk proteksi hanya akan menghentikan
mencari informasi dan berinteraksi kreativitas para pesaingnya. Proteksi
dengan orang lain. Maka dari itu program komputer bukan bertujuan

11 13
Anja Balanskat and others, ‚The Sue Bennett and others, ‚The
ICT Impact Report A review of studies of ICT ‘Digital Natives’ Debate: A Critical Review
impact on schools in Europe,‛ European of The Evidence,‛ British Journal of
Schoolnet, 11 December (2006): 1-75. Educational Technology, Vol 39, No 5 (2008):
12
Sue Bennett and others, ‚The 775–786.
14
‘Digital Natives’ Debate: A Critical Review Timothy F. Bresnahan, ‚The
of The Evidence,‛ British Journal of Economics of the Microsoft Case,‛ Stanford
Educational Technology, Vol 39, No 5 (2008): Institute for Economic Policy Research,
775–786. August (2001): 1-26.
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program Doktor Konsentrasi Psikologi Islam 2013

untuk menemukan yang pertama, Progammer saling Progammer


melainkan melindungi kode algoritma berkompetisi satu tidak
yang telah diciptakan.15 sama lain untuk berkompetisi
Munculnya open source diakui. satu sama lain.
sebagai perlawanan monopoli ICT Pengguna tidak Pengguna harus
cukup menjadi perhatian industri perlu membayar, membayar untuk
komputer saat ini. namun kritik selalu ketertarikan digunakan
muncul terhadap perangkat lunak pengguna menjadi sebagai investasi
keluaran open source. Hasil produksi hal penting. selanjutnya.
open source dianggap kualitasnya Lebih sedikit Lebih banyak
inferior dibanding perangkat lunak waktu dan upaya waktu dan upaya
keluaran close source. Hal ini yang dihabiskan yang dilakukan
disebabkan oleh kurangnya insentif oleh progammer oleh perusahaan,
dan manajemen proyek yang baik bagi dalam melakukan dan lebih sedikit
open source. Sehingga produk close penelitian dan progammer.
source seakan memonopoli padahal pengembangan.
yang menentukannya adalah kualitas Namun memiliki
dan kompetisi pasar. Berikut tabel jumlah progammer
perbandingan konsep open source dan yang lebih banyak.
close source.16 Tabel 1. Perbandingan Open Source
dan Close Sources.
Open Source Close Source Di Indonesia sudah ada
Program diberikan Progammer komunitas yang mencoba
secara gratis, direkrut oleh mengembangkan open source untuk
namun perusahaan dan komunitas open source di Indonesia,
progammer-nya bekerja dengan dikenal dengan nama ―Open Source
harus diakui kompensasi Indonesia‖. Situs ini tidak jauh berbeda
sebagai penemu. tertentu. dengan situs underground semacam
Jika program yang Jumlah Astalavista yang menyediakan
dibuat telah progammer informasi program free, atau yang
populer, akan dibatasi oleh sering disebut WareZ. Bedanya, situs
banyak orang yang perusahaan. ini menyediakan program-program dari
bekerja untuk itu. segala proyek-proyek anak bangsa.
Adanya kordinasi Kordinasi Situs ini merupakan salah satu pionir
di forum terbuka dilakukan oleh website penyedia program gratis dari
untuk menentukan perusahaan. para pengembang software lokal. Situs
kualitas software ini dikelola dan ditujukan sepenuhnya
terbaik. pada pangsa Nasional, bahasa yang
digunakan adalah Bahasa Indonesia.17
15
John Swinson, ‚Copyright or Patent Optimalisasi ICT sebagai Penguatan
or Both: An Algorithmic Approach to
Budaya
Computer Software Protection,‛ Harvard
Journal of Law & Technology, Vol. 5 (1991): Ditengah penemuan-penemuan
212. ilmiah mengenai dampak
16
Srinivasan Raghunathan and others, perkembangan teknologi khususnya
‚Open Source Versus Closed Source:
Software Quality in Monopoly and
17
Competitive Markets,‛ IEEE Transactions on Alif Muttaqin, ‚OpenSource-
Systems, Man, and Cybernetics—Part A Indonesia: Awali Babak Baru Software
Systems and Humans, Vol. 35, No. 6, Indonesia,‛ Infotek Digital Journal Al-Manär,
November (2005): 903-918. Edisi 1, (2004): 1-4.
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program Doktor Konsentrasi Psikologi Islam 2013

ICT terhadap negara-negara lebih cendrung menentukan pilihan


berkembang. Beberapa penelitian juga berdasarkan norma kelompok, negara
menunjukkan adanya hal sebaliknya, yang kolektivistik memiliki tingkat
pengaruh budaya lokal dalam adopsi penggunaan ICT yang rendah.
penggunaan ICT. Keragaman budaya Negara yang masyarakatnya solider,
yang dimiliki oleh suatu bangsa sama, dan sangat mementingkan
menyebabkan variasi penggunaan ICT. hubungan sosial lebih cendrung
Salah satu penggunaan ICT mengadopsi ICT dengan lebih rendah.
yang cukup bermanfaat adalah e- Negara yang memperhatikan budaya
learning. Namun Swierczek dan dan tradisi, juga cendrung mengadopsi
Bechter menjelaskan bahwa nilai-nilai penggunaan ICT dengan lebih
19
budaya memberikan pengaruh yang rendah.
besar terhadap gaya belajar seorang Bahkan sebenarnya suatu
anak. Pembelajaran melalui e-learning bangsa bisa memanfaatkan ICT untuk
tidak boleh menyingkirkan nilai-nilai kepentingan penguatan budaya itu
budaya dan tidak boleh bebas budaya. sendiri dengan salah satu cara yang
Khususnya di Asia Timur, model e- disebut dengan e-culture. Saat ini di
learning harus dicocokan karena Indonesia istilah e-culture masih
budaya belajar wilayah Asia Timur jarang ditemukan bahkan belum
lebih sentral terhadap guru dan dimanfaatkan sampai saat ini.
membutuhkan kehadiran guru. Penelitian yang dilakukan oleh Salim
Sementara negara-negara Barat dan Hasibuan menjelaskan bahwa di
cenderung individualistik dan terbiasa Indonesia tidak ada basis data terpusat
dengan belajar sendirian. Dengan untuk menampung informasi budaya
pengaruh budaya ini, anak-anak di yang ada, kesulitan mengetahui ragam
wilayah Asia Timur cenderung lebih budaya pada daerah tertentu, belum
aktif dan terlibat dengan teman-teman dijadikannya budaya sebagai sumber
sebayanya dalam belajar melalui e- pengetahuan, dan belum digunakannya
learning dibandingkan anak-anak di budaya sebagai unsur pembangun
Eropa.18 karakter bangsa.20
Erumban dan de Jong dalam Penelitian mengenai
penelitiannya menjelaskan bahwa pemanfaatan ICT sebagai penguatan
kebudayaan nasional akan budaya juga sudah dikembangkan oleh
mempengaruhi adopsi penggunaan ICT beberapa peneliti. Nofiyanti dalam
di negara tersebut. beberapa penelitiannya menjelaskan bahwa
masyarakat terkadang tidak merasa Internet saat ini menjadi menjadi suatu
nyaman dengan sesuatu yang baru dan pilihan yang paling efektif dalam
yang belum pasti, dan hal ini tentunya menyebarkan informasi kebudayaan,
akan mengurangi adopsi penggunaan karena Internet memiliki jangkauan
ICT. Negara-negara yang jaringan yang sangat luas. Salah satu
masyarakatnya individualistik,
cenderung lebih menentukan pilihan 19
Abdul Azeez Erumban & Simon B.
menurut diri sendiri, namun negara de Jong, ‚Cross-country Differences in ICT
dengan masyarakat yang kolektivisitik Adoption A consequence of Culture?,‛
Growth in Economies (2005): 1-30. Bisa
18
Fredric William Swierczek & didownload di http://som.rug.nl/.
20
Clemens Bechter, ‚Cultural Features of e- Agus Salim & Zainal A. Hasibuan,
Learning: A Euro-Asian Case Study,‛ ini ‚Eculture: Kerangka TIK untuk Pelestarian
Learning and Instruction in the Digital Age, Kebudayaan Nasional,‛ Jurnal Informatika &
ed. J.M. Spector (Springer Science+Business Komputasi, STMIK – Indonesia, Vol. 6, No.1,
Media, LLC: 2010), 291-307. April (2012): 1.
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program Doktor Konsentrasi Psikologi Islam 2013

informasi yang mendapat tempat besar yang lebih interakitf. Semua itu
di Internet antara lain adalah informasi bertujuan untuk memberikan kesadaran
yang berkaitan dengan pendidikan budaya pada masyarakat.22
budaya. bahkan Nofiyanti dalam Sorgdrager menjelaskan bahwa
Penulisan ilmiahnya mencoba budaya dan masyarakat perlu
menjelaskan cara pembuatan suatu didigitalisasi. Dengan cara ini akan
website mengenai pengenalan budaya mempermudah penyebaran budaya dan
nusantara khususnya pakaian dan pengetahuan masyarakat akan budaya.
rumah adat untuk siswa sekolah dasar. Penyebaran budaya membutuhkan
Dimulai dari tahap perancangan mediasi untuk sampai kepada audiens
desain, pembuatan, hingga website siap dan salah satu mediasi yang tepat
dipublikasikan di Internet. Semua itu adalah internet. Salah satu keunggulan
dibuat dengan menggunakan software internet adalah dapat menyebarkan
Macromedia Dreamweaver 8.21 informasi mengenai budaya secara
Internet secara luas telah visual bahkan bisa menayangkan
mengenalkan pembelajaran budaya. secara langsung dan penampilan karya
Maka internet dapat dimanfaatkan seni budaya.23

sebagai alat ekspos budaya. Apalagi Penelitian mengenai e-culture


internet mendapat persepsi yang baik juga dilakukan di Yunani oleh
dari masyarakat baru-baru ini Athanasios Drigas dan Lefteris
khususnya anak-anak dan remaja.
Internet dapat menyediakan infomasi 22
Muhammad Yusran, ‚Students’
budaya melalui multimedia dengan Perception of The Use of Internet to Expose
lebih autentik, dan memberikan materi Culture of The Target Language in An EFL
Class,‛ Jurnal adiwidia, edisi September
21
Nurlina Nofiyanti, ‚Aplikasi (2009): 18-25.
23
Website Pengenalan Budaya Nusantara Winnie Sorgdrager, ‚From ICT to
Khususnya Pakaian dan Rumah Adat Untuk E-Culture: Advisory Report on The
Siswa Sekolah Dasar dengan Menggunakan Digitalisation of Culture and The Implication
Macromedia Dreamweaver8,‛ Universitas for The Cultural Policy,‛ Netherlands Council
Gunadarma (2011): 42. for Culture (2004): 1-60.
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program Doktor Konsentrasi Psikologi Islam 2013

Koukianakis. Menurutnya aplikasi e- bahkan beberapa di antaranya


culture dapat dioptimalkan dengan e- melakukan komunikasi dengan website
literature, e-gallery, dan sebagainya. radikalis.27
Pengunjung website memungkinkan Chikanta dan Mweeta
untuk mengakses teks, gambar, suara, menjelaskan bahwa ICT dapat
dan video untuk memperkenalkan dimanfaatkan sebagai sarana untuk
warisan budaya Yunani.24 menyebarkan warisan budaya suatu
bangsa ke seluruh masyarakat serta di
lain sisi menambah pengetahuan
Gambar. Contoh Tampilan Website tentang budaya lokal serta budaya
tentang E-Culture Milik Yunani asing sehingga mampu
mempertahankan budaya bangsanya. 28
Beberapa penelitian juga telah Hal ini menunjukkan bahwasanya
menemukan bahwa sesungguhnya ICT budaya harus dipelajari dan diketahui
dapat dimanfaatkan untuk media oleh masyarakatnya dengan baik.
komunikasi berbasi agama yang juga Dengan memahami budaya,
akan menguatkan kultur suatu masyarakat akan memberikan respon
bangsa.25 Hal ini menunjukkan bahwa yang berbeda atas penggunaan internet.
ICT tergantung dari penggunanya atau Pengaruh pemahaman budaya pada
desainernya. Tentunya desainer masyarakat akan memberikan
website atau penyedia informasi juga pengaruh pada aktivitas keseharian
dipengaruhi oleh budaya yang masyarakat.29
26
dimilikinya. Pemerintah biasanya
Media komunikasi tidak harus melakukan upaya untuk menjaga
berupa inflitrasi dari negara-negara budaya masyarakatnya atas infiltrasi
maju ke negara-negara berkembang. budaya lain melalui internet. Di Cina
ICT memungkinkan siapapun, misalnya, pemerintah melakukan
masyarakat apapun, kelompok apapun pembatasan-pembatasan atas beberapa
untuk berinteraksi kepada siapapun, website karena internet telah
kelompok apapun, masyarakat apapun, mempengaruhi ideologi politik Cina
dan budaya apapun. Bahkan dalam mengenai kebebasan berpendapat.
penelitian yang dilakukan oleh Hui Pemerintah membatasi situs-situs dan
menjelaskan bahwa beberapa melakukan sensor informasi tertentu
kelompok di Indonesia membuka yang terus mengalir yang dapat
jaringan kepada negara-negara timur mengganggu politik negeri Cina.
tengah dengan menggunakan ICT Karena internet dianggap sebagai alat
untuk melakukan aktivitas politik
24
Athanasios Drigas and Lefteris
Koukianakis, ‚Convergence of Culture and
27
ICTs: E-Culture,‛ Springer-Verlag Berlin Jennifer Yang Hui, ‚The Internet in
Heidelberg (2010): 488-496. Indonesia: Development and Impact of
25
Mukhtar Effendi, ‚Peranan Internet Radical Websites,‛ Studies in Conflict &
Sebagai Media Komunikasi,‛ Jurnal Dakwah Terrorism, Vol. 33 (2010): 171–191.
28
dan Komunikasi Komunika, Vol.4 No.1, Chikanta & Mweetwa, ‚The Need
Januari-Juni (2010): 130-142. for Information and Communication
26
Jiehui Jiang and others, ‚Exploring Technologiesc in Rural Areas,‛ Published by
The Influence of Design Culture on ICT LinkNet and Vision Community Radio
Healthcare Product and Service Design for Macha, 14 August (2007): 1-4.
29
Rural China,‛ Knowledge Collaboration & Debbie & Richards, ‚Knowing-
Learning for Sustainable Innovation ERSCP- Doing Gaps in The ICT Workplace: Gender
EMSU conference, Delft, The Netherlands, and Culture,‛ Department of Computing,
October (2010): 25-29. Macquarie University (2011): 1-12.
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program Doktor Konsentrasi Psikologi Islam 2013

dalam menyuarakan demokrasi. 30 penggunaan ICT, namun di sisi lain


Pembatasan yang dilakukan komunitas anti-hak cipta membuat
pemerintah Cina dengan melakukan tandingan dengan yang disebut open
filtering dan sensor, khususnya source. Kedua, ICT dengan
informasi yang berasal dari Amerika kemampuan publikasinya dianggap
Serikat.31 dapat memperkuat dan menyebarkan
Suatu bangsa atau budaya budaya ke masyarakatnya.
berhak menolak dari suatu
perkembangan teknologi karena
kekhawatiran akan masuknya budaya Daftar Pustaka
luar. Penelitian yang dilakukan oleh
Balanskat, Anja and others. ―The ICT
Dyson menjelaskan bahwa suku asli
Impact Report A review of
Australia membuat penolakan atas
studies of ICT impact on
budaya Barat termasuk teknologi.
schools in Europe.‖ European
Sehingga di wilayah penduduk asli
Schoolnet, 11 December
Australia sangat tertinggal dalam hal
(2006): 1-75.
teknologi, infrastruktur teknologi, dan
Bennett, Sue and others. ―The ‗Digital
keahlian teknologi. Hal ini tidak bisa
Natives‘ Debate: A Critical
dianggap pesimistik. Ini menunjukkan
Review of The Evidence.‖
bahwa mereka peduli dengan konteks
British Journal of Educational
budayanya.32
Technology, Vol 39, No 5
(2008): 775–786.
Kesimpulan Bresnahan, Timothy F. ―The
Ada dua sisi dalam melihat
Economics of the Microsoft
kemunculan dan perkembangan ICT.
Case.‖ Stanford Institute for
Pertama, ICT dianggap dapat
Economic Policy Research,
menganggu budaya bangsa lain dan
August (2001): 1-26.
pola hidup bangsa lain. internet
Chikanta & Mweetwa. ―The Need for
memungkinkan komunikasi antara
Information and
budaya secara luas, siapapun bisa
Communication Technologies
mempengaruhi dan dipengaruhi
in Rural Areas.‖ LinkNet and
melalui internet. Di balik kemunculan
Vision Community Radio
ICT, dominasi kapitalis akan produksi
Macha, 14 August (2007): 1-4.
perlengkapan ICT juga mempengaruhi
Debbie & Richards. ―Knowing-Doing
30
Haiqing Yu, ‚Blogging Everyday
Gaps in The ICT Workplace:
Life in Chinese Internet Culture,‛ Asian Gender and Culture.‖
Studies Review, Vol. 3, No. 1, December Department of Computing,
(2007): 423-433. Macquarie University (2011):
31
Xueyang Xu and others, ‚Internet 1-12.
Censorship in China: Where Does the
Drigas, Athanasios & Koukianakis,
Filtering Occur?,‛ Springer-Verlag Berlin
Heidelberg (2011): 133–142. Mengenai Lefteris. ―Convergence of
filtering konten lihat, Lawrence Manning, Culture and ICTs: E-Culture.‖
‚Meeting the Challenges of Web Content Springer-Verlag Berlin
Filtering,‛ Smooth Wall (2007): 1-14. Heidelberg (2010): 488-496.
32
Laurel Evelyn Dyson, ‚Cultural Dyson, Laurel Evelyn. ―Cultural Issues
Issues in The Adoption of Information and
Communication Technologies By Indigenous
in The Adoption of Information
Australians,‛ in Proceedings Cultural and Communication
Attitudes Towards Communication and Technologies By Indigenous
Technology, ed. F. Sudweeks & C. Ess Australians.‖ in Proceedings
(Murdoch University, Australia, 2004): 58-71.
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program Doktor Konsentrasi Psikologi Islam 2013

Cultural Attitudes Towards Muttaqin, Alif. ―OpenSource-


Communication and Indonesia: Awali Babak Baru
Technology, ed. F. Sudweeks & Software Indonesia.‖ Infotek
C. Ess (Murdoch University, Digital Journal Al-Manär,
Australia, 2004): 58-71. Edisi 1, (2004): 1-4.
Effendi, Mukhtar. ―Peranan Internet Nofiyanti, Nurlina. ―Aplikasi Website
Sebagai Media Komunikasi.‖ Pengenalan Budaya Nusantara
Jurnal Dakwah dan Khususnya Pakaian dan Rumah
Komunikasi Komunika, Vol.4 Adat Untuk Siswa Sekolah
No.1, Januari-Juni (2010): 130- Dasar dengan Menggunakan
142. Macromedia Dreamweaver8.‖
Ekasari, Putri & Dharmawan, Arya Universitas Gunadarma (2011):
Hadi. ―Dampak Sosial- 42.
Ekonomi Masuknya Pengaruh Pambayun, Ellys Lestari. ―Situs
Internet dalam Kehidupan Gelinjang: Kajian Kritis
Remaja di Pedesaan.‖ Jurnal Terhadap Realitas Pornografi di
Sosiologi Pedesaan, Edisi April Internet.‖ Fakultas Ilmu Sosial
(2012): 57 -71. dan Ilmu Politik Universitas
Erumban, Abdul Azeez & de Jong, Nasional (2011): 1-32.
Simon B. ―Cross-country Raghunathan, Srinivasan and others,
Differences in ICT Adoption A ―Open Source Versus Closed
consequence of Culture?.‖ Source: Software Quality in
Growth in Economies (2005): Monopoly and Competitive
1-30. Bisa didownload di Markets.‖ IEEE Transactions
http://som.rug.nl/. on Systems, Man, and
Hui, Jennifer Yang. ―The Internet in Cybernetics—Part A Systems
Indonesia: Development and and Humans, Vol. 35, No. 6,
Impact of Radical Websites.‖ November (2005): 903-918.
Studies in Conflict & Salim, Agus & Hasibuan, Zainal A.
Terrorism, Vol. 33 (2010): ―Eculture: Kerangka TIK untuk
171–191. Pelestarian Kebudayaan
Jarvenpaa, Sirkka L. and others, Nasional.‖ Jurnal Informatika
―Consumer Trust in an Internet & Komputasi, STMIK –
Store.‖ Information Technology Indonesia, Vol. 6, No.1, April
and Management, Vol. 1 (2012): 1.
(2000): 45–71. Sorgdrager, Winnie. ―From ICT to E-
Jiang, Jiehui and others, ―Exploring Culture: Advisory Report on
The Influence of Design The Digitalisation of Culture
Culture on ICT Healthcare and The Implication for The
Product and Service Design for Cultural Policy.‖ Netherlands
Rural China.‖ Knowledge Council for Culture (2004): 1-
Collaboration & Learning for 60.
Sustainable Innovation Suri, Gunmala. ―Organizational Culture
ERSCP-EMSU conference, in ICT Implementation and
Delft, The Netherlands, Knowledge Management in
October (2010): 25-29. Spanish and Indian
Manning, Lawrence. ―Meeting the Universities: A Conceptual
Challenges of Web Content Model.‖ Computer Society of
Filtering.‖ Smooth Wall India (2007): 1-11.
(2007): 1-14.
Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program Doktor Konsentrasi Psikologi Islam 2013

Swierczek, Fredric William & Bechter,


Clemens. ―Cultural Features of
e-Learning: A Euro-Asian Case
Study.‖ Learning and
Instruction in the Digital Age,
ed. J.M. Spector (Springer
Science+Business Media, LLC:
2010), 291-307.
Swinson, John. ―Copyright or Patent or
Both: An Algorithmic
Approach to Computer
Software Protection.‖ Harvard
Journal of Law & Technology,
Vol. 5 (1991): 212.
Xu, Xueyang and others, ―Internet
Censorship in China: Where
Does the Filtering Occur?.‖
Springer-Verlag Berlin
Heidelberg (2011): 133–142.
Yu, Haiqing. ―Blogging Everyday Life
in Chinese Internet Culture.‖
Asian Studies Review, Vol. 3,
No. 1, December (2007): 423-
433.
Yu, Haiqing. ―Blogging Everyday Life
in Chinese Internet Culture.‖
Asian Studies Review, Vol. 3,
No. 1, December (2007): 423-
433.
Yusran, Muhammad. ―Students‘
Perception of The Use of
Internet to Expose Culture of
The Target Language in An
EFL Class.‖ Jurnal adiwidia,
edisi September (2009): 18-25.

Anda mungkin juga menyukai