Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Lidya Lucyana erman

NIM : 21034015
PRODI : Fisika NK
MATKUL : Pend. Agama islam
RESUME SYARIAH ISLAM

SYARI’AH

A. KONSEP SYARIAH / HUKUM ISLAM

1. Pengertian

Pengertian syariah menurut Imam Abu Muhammad Ali bin Hazm sebagaimana
dalam kitab Al-Ihkam fi Ushulil Ahkam ialah disebutkan bahwa:

‫وأما الشريعة فهي أن يأتي نص قرآن أو سنة أو نص فعل منه عليه السالم أو إقرار منه عليه السالم أو‬
‫إجماع‬

Artinya: “Syariah adalah jika terdapat teks yang jelas (tidak multitafsir) dari Al-
Quran, teks sunah (hadis), teks yang didapat dari perbuatan Nabi saw, teks yang
didapat dari taqrir Nabi saw, dan ijma’ para sahabat,” (Ibnu Hazm, Al-Ihkam fi
Ushulil Ahkam).

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa yang disebut sebagai syariah
adalah segala tuntunan atau perintah yang diberikan oleh Allah SWT. kepada
manusia, baik dalam hal akidah, amaliah, (perbuatan fisik), atau pun akhlak.

2. Kedudukan

Fungsi syariah dalam lingkup hukum Islam adalah sebagai jalan atau jembatan bagi
umat manusia dalam berpijak dan berpedoman. Selain itu, syariah juga menjadi
media dalam menjalankan kehidupan di dunia agar sampai pada tujuan akhir dengan
selamat.

Dengan kata lain, supaya manusia dapat membawa dirinya di atas jalur syariah
sehingga bisa hidup dengan teratur, tertib dan tentram. Ini bisa digambarkan dalam
menjalin hubungan baik dengan Sang Khalik yang disebut habluminallah dan
hubungan dengan sesama manusia atau hablumminannas.

Hubungan yang baik ini akan bernilai ibadah dan dianggap baik oleh Allah SWT.
Hingga pada akhirnya, seorang Muslim mampu mencapai tujuan hidup hasanah fi
dunya dan hasanah fil akhirat.

3. Sumber

1. Al-qur’an
Al Quran merupakan sumber hukum yang pertama dalam Islam sehingga semua
penyelesaian persoalan harus merujuk dan berpedoman kepadanya. Berbagai
persoalan yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat harus
diselesaikandengan berpedoman pada Al Quran.

2. Hadis
Sebagai sumber hukum Islam, kedudukan hadis setingkat di bawah Al Quran.
Allah berfirman dalam Surah Al Hasyr [59] ayat 7.
Selain itu, hadis yang diriwayatkan Imam Malik dan Hakim menyebutkan
bahwa Tasulullah meninggalkan dua hal yang jika berpegang teguh kepada
keduanya manusia tidaka akan tersesat. Dua hal tersebut, yaitu Al Quran dan
Sunnah Rasulullah SAW atau Hadis.

3. Ijtihad
Ijtihan merupakan sumber hukum Islam ketiga setelah Al Quran dan Hadis.
Ijtihad dilakukan jika suatu permasalahan sudah dicari dalam Al Quran maupun
hadis, tetapi tidak ditemukan hukumnya.

Namun, hasil ijtihad tetap tidak bleh bertentangan dengan Al Quran maupun
hadis. Orang yang melakukan ijtihad (mujtahid) dengan benar, dia akan
mendapat dua pahala. Adapun jika ijtihadnya slalah, dia tetap mendapatkan satu
pahala.

Ijtihad dalam kehidupan modern memang sangat diperlukan mengingat


dinamika kehidupan masyarakat yang selalu berkembang sehingga persoalan
yang dihadapi pun semakin kompleks.

B. DASAR-DASAR HUKUM ISLAM

1. Hakim
Meyakini Allah Swt sebagai al-Hakim merupakan bagian dari keimanan seorang
muslim. Jika seseorang berkeyakinan bahwa Allah Swt bukanlah penetap hukum
dan bahkan menentang setiap hukum disyariatkan, maka orang tersebut dinyatakan
kafir.

2. Mahkum alaih
Mahkum alaih adalah orang mukallaf, dimana perbuatannya menjadi tempat
berlakunya hukum Allah dan firmannya atau perbuatan berhubungan dengan
hukum syar’i.

3. Mahkum abih
Mahkum alaih adalah seseorang yang perbuatanya di kenai khitab (tuntutan)
Allah Swt, yang disebut dengan mukallaf. Secara etimologi, mukallaf berarti yang
di bebani hukum. Dalam ushul fiqqh, istilah mukallaf di sebut juga mahkum alaih
(subjek hukum).

C. DIMENSI HUKUM ISLAM

1. Ibadah mahdah
Kharakteristik ibadah mahdah, yaitu :
▪ Berdasarkan kepada dalil
▪ Mengikuti ketentuan Rasulullah Saw
▪ Bersifat suprarasional (ghairu al-mu`alalah)
▪ Ketaatan kepada Allah Swt.

2. Ibadah ghairu mahdah


Kharakteristik ibadah ghairu mahdah, yaitu :
✓ Dijelaskan oleh dalil global dan tidak ada dalil yang melarang
✓ Tidak mesti meniru Rasulullah Saw
✓ Bersifat rasional (mu`allalah)
✓ Azasnya “mashalahah atau manfa`ah”

D. IMPLEMENTASI SYARIAH DALAM KEHDUPAN

Syariah juga sebagai keadilan yang merupakan tujuan dasar Islam dalam
upaya pemurnian karakter dalam lingkup sosial. Dan Syariah sebagai
sarana mewujudkan kebaikan kepada sesama makhluk hidup dengan
memelihara kemaslahatan dalam lingkup sosial dan ibadah.
Dalam bidang politik, yang memegang kekuasaan tertinggi ialah kedaulatan. Selanjutnya,
kedaulatanlah yang mempunyai hak untuk mengeluarkan aturan – aturan hukum. Oleh
karena itu, kedaulatan mempunyai kekuatan yang mengikat dan memaksa warga negara
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Sama halnya seperti Islam, yang
menjadikan syariat Islam sebagai satu – satunya kedaulatan. Kedaulatan dalam agama
Islam dipegang oleh Allah SWT, sebagai satu-satunya pemilik kewenangan untuk
membuat hukum dan syariat. Dimana, seluruh hukum dan syariat tersebut harus diikuti
dan ditaati oleh seluruh pemeluk agama Islam. Sebagai pemegang kedaulatan, Allah SWT
mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk bagi umatnya. Oleh karena itu, dalam
kehidupan berpolitik, para pemegang kedaulatan sebagai pemimpin, harus senantiasa
memperhatikan kepentingan warga negaranya dan tidak menggunakan kekuasaannya
untuk berbuat sewenang – wenang. Dalam memimpin warga negaranya, para pemegang
kedaulatan juga harus tunduk kepada hukum dan syariat yang ada.

Dalam bidang ekonomi, syariat Islam memegang peranan penting, seperti mengatur
pembagian modal, mengatur pajak, mengatur sumber – sumber pendapatan negara,
mengatur zakat, dan lain sebagainya. Syariat Islam sangat berpengaruh terhadap
kehidupan ekonomi umatnya, seperti mulai banyak bermunculan bank – bank yang
berlandaskan syariah Islam. Bahkan, bank – bank yang berlandaskan syariat Islam
tersebut juga menganut syariat Islam yang melarang hukum riba. Dalam aspek ekonomi,
Allah swt berfirman, “ Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba jika kamu orang-orang yang beriman. Maka, jika kamu tidak
mengerjakan, ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika
kamu bertobat, bagimu pokok hartamu. Kamu tidak dianiaya dan tidak pula
menganiaya “ (QS. Al-Baqarah, 2:278-279).

Jadi, pada dasarnya syariat Islam mempunyai peranan yang sangat penting dalam
berbagai macam aspek kehidupan umatnya. Syariat Islam telah dibuat dengan sebaik –
baiknya, sehingga tidak mungkin menyusahkan atau menghambat umatnya untuk
melakukan aktivitas sehari – hari. Dengan menerapkan syariat Islam ke dalam seluruh
aspek kehidupan sehari – hari, maka hidup kita pun akan menjadi lebih teratur dan
terarah.

Anda mungkin juga menyukai