HUKUM ISLAM
2
Haram (larangan) jika dikerjakan mendapat siksa tau dosa jika
ditinggalkan mendapat imbalan atau pahala.
2. al-hukmu al-wadll’iy (hukum yang bersifat penentapan khusus)
Hukum wadl’iy terdiri atas ketetetapan yag menentukan hukum taklify:
1. as-sabab(sebab) yaitu sesuatu yang ditetapkan oleh Allah SWT sebagai
faktor datangnya ketentuan hukum. Contohnya: condongnya matahari
siang kearah barat faktor datangnya kewajiban salat Zuhur
2. as-syarth (syarat) yaitu sesuatu yang ditetapkan Allah SWT untuk
menjadi faktor keabsahan suatu hukum walaupun tidak memiliki hubungan
mutlak sebab akibat.Contohnya: akad nikah yang sah merupakan syarat
ditetapkan talak atau cerai jika sepasang manusia tidak pernah menikah
secara sah maka tidak akan selalu berakhir dengan perceraian
3. al-mani’(penghalang) segala sesuatu yang ditetapkan Allah SWT
menjadi penghalang pelaksanaa suatu hukum. contoh :dalam hukum
waris islam seorng anak memperoleh bagian harta arisan orang tua nya
dalam keadaan apapaun. Namun hal ini bisa dianulir jika terbukti anak
tersebut ternyata menjadi pembunuh bagi orang tuanya. Dalam halini
membunuh merupakan mani’ atau penghalang untuk menerima warisan.
4. 'azimah (ketetapan reguler) yaitu ketetapanAllah SWT yang
disampaikan kepada umatnya secara umum dengan tidak disertai relevansi
khusus. contoh: salat lima waktu dilaksanakan sesuai ketentuan waktu dan
jumlah rakaatnya,serta pennetapan tersebut berlaku sampai hari kiamat.
5. Rukhsah (dispensasi) yaitu ketetapanAllah SWT untuk memberikan
dispensasi bagi umatnya dalam keadaan khusus.contoh: salat Zuhur dapat
digabungkan dengan salat Asar masing-masing dua rakaat disebut dengan
istilah jam’ dan qashr. Orang sakit yang memperoleh dispensasi puasa
Ramadhan dikerjakan dibulan berikutnya
6. as-shhihah (valid atau absah) yaitu ketetapan Allah SWT bagi amalan-
amalan yang telah memnuhi standar dan kriteria syarat dan rukunya.
contoh: salat yang dilakukan sebagaimana syarat dan rukunnya secara
lengkap ditetapkan sebagai shalat yang sah.
7. al-buthlan(batal) yaitu ketetpan Allah SWT bagi amalan yang tidak
memiliki ketentuan syarat dan rukun,padahal tidak memiliki dispensasi
apapun.contoh:jual beli barang berharga yang dilakukan anak dibawah
umur (belum baligh) tidak dibenarkan(batal) karena usia dewasa atau
baligh merupakan syarat untuk sahnya akad jual beli(khallaf,1980:100-127)
3
- pemikiran-pemikiran para fuhaka yang sampai saat ini masih bepengaruh
dikalangan islam dunia:
Abu hanifah (pendidri mahzab hanafi),malik bin anas(pendiri mahzab maliki),dan
ahmad bin hanbal(pendiri mahzab hambali).
b. Adil yag mempunyai hubungan yang erat dengan dimensioanl. Keadilan bukan
hanya sebuah tujuan merupakan juga sifat yang mekekat sejak kaidah syariat
ditetapkan.
c. Individualistik dan kemasyarakatan yang diikat nilai-nilai transdental,yaitu
wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada nabi Muhammad Saw dengan sifat
ini hukum islam mempunyai validitas baik perorangan maupun masyarakat.
59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu,
Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Dapat diperoleh pemahaman bahwa umat islam dalam menjalankan hukum
agamanya harus di dasarkan atas:
1. Menaati Allah SWT dengan mengindahkan seluruh ketentuan yang terdapat
dalam Al-Qur’an
2. Menaati Rasulallah Saw, dengan memahami sunah-sunah-Nya
3. Menaati ulil amri(lembaga yang menguasai urusan umat islam)
4. Mengembalikan pada Al-Qur’an dan sunah jika terjadi perbedaan dalam
menentukan hukum.
4
Secara teknis,umat Islam dalam berhukum harus memperhatikan sumber tertib
hukum, yaitu Al-Qur'an,sunah atau hadis Rasul,keputusan penguasa, Khalifah
(eksekutif),ahlul Halli wal ’aqdi (legislatif), maupun qadli (yudikatif).
256. tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang
ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia
telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan
Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
5
b. Memelihara jiwa
hukum islam melarang pembunuhan sebagai upaya menghilangkan jiwa manusia
dan melindungi berbagai kemaslahatana manusia sebagaimana dalam Al-Quran
suarl-An’am ayat 151 dan Al-Maidah ayat 32
151. Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh
Tuhanmu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat
baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak
kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada
mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang
nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh
jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab)
yang benar[518]". demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu
memahami(nya).
c. Memlihara akal
Seseorang tidak akan memahami hukum islam dengan baik tanpa mempergunakan
akal yang sehat.
d. Memelihara keturunan
6
2.4 Fungsi Hukum Islam
terbagi menjadi 2 :
1. Bidang ibadah:berhubungan dengan Allah SWT (salat,zakat,ibadah haji)
2. Muamalah : berhubunga dengan kehidupan sosial manusia
Menurut Rasyidi(1971:25-26) bagian-bagian hukum islam adalah sebgaai berikut:
1. Munakahat hukum mengatur sesuatu yang berhubungan dengna
perkawinan,perceraian dan kibatnya.
2. Wirasah hukum yang mengatur segala masalah yang berhbungan dengan
warisan,cara pembagian,dan hali waris
3. Muamalah hukum yang mengatur masalah kebendaaan jual beli,sewa-
menyewa,pinjaman,perserikatan.
4. Jinayat hukum yang mengatur perbuatan tang diancam dengan hukuman baik
dalam jarimah hudud (tindak pidana yang telah di tentukan dalam Al-Quran dan
sunah nabi) maupun dalam jarimah ta’zir (perbuatan yang bentuk dan batas
hukumannya ditentukan oleh penguasa sebagai pelajaran bagi pelakunya)
5. Al-ahkam as-sulthaniyah hukum yang mengatur maslaah dengan kepala
negara,pemerintah pusat atau daerah,tentara,pajak.
6. Siyar hukum yang mengatur urusan perang dan damai serta tat hubungan
dengan pemeluk agama negara lain.
7. Mukhasamat hukum yang mengatr peradilan,kehakiman,dan hukum acara.
Sistematika hukum islam(Oesman 1970:65-66)
1. Al-ahkam al-syakhisyah (hukum perorangan)
2. Al-ahkam al-madaniyah (hukum kebendaan)
3. Al-ahkam al-jinaiyah (hukum pidana)
7
4. Al-ahkam al-murafaat (hukum acara,perdata,pidana dan peradilan tata usaha)
5. Al-ahkamal-dusturiyah (hukum tata negara)
6. Al-ahkam al-dauliyah (hukum internasional)
7. Al-ahkam al-iqtishadiyahb (hukum ekonomi & keuangan)
Dalam Al-Qur'an, pernikahan adalah status suami istri yang diikat dalam ijab
Qabul yang merupakan perjanjian yang kokokh antara dua manusia,Mustaqim
galidhan. Hukum melakukan pernikahan menurut sebagian besar ulama adalah
sunah,ulama dhahiriyyah menyebutkan wajib,sebagian ulama malikiyah
mengatakan bahwa hukum pernikahan ada 3 yaitu wajib bagi yang tidak dapat
mengendalikan hawa nafsu,sunah bagi yang menginginkannya,dan mubah bagi
yang tidak begitu menginginkannya.
✓ Menurut kebanyakan ulama hukum melakukan pernikahan sebagai berikut:
1. Wajib : imam Al-Qurtubi berkata bahwa para ulama tidak berbeda pendapat
tentang wajibnya seorang untuk menikah bila dia adalah orang yang
mampu(finansial)dan takut tertimpa resiko zina(Qs-An-Nur 33)
2. Sunnah : Yaitu mereka yang sudah mampu secara finansial tetapi masih merasa
takut pada zina barangkali karena usia yang masih sangat muda.
3. Haram : Yaitu jika tidak mampu memebri nafkah dan tidak mampu melakukan
hubungan seksual,kecuali bila dia telah berterus terang an calon istrinya
mengetahui dan menerimanya.
4. Makhruh : Yaitu orang yang tidak punya penghasilan sama sekali dan tidak
sempurna kemampuan untuk berhubungan seskual,namun bila calon istri rela
maka masih dibolehkan bagi mereka untuk menikah.
5. Mubah : Yaitu orang yang berada pada posisi tengah-tengah natara hal yang
mendorong keharusan untuk menikah dan hal yang menecegah untuk menikah.
8
3. Mendapat izin dari kedua orang tua masing-masing.
4. Mempelai tidak termasuk dalam larangan perkawinan seperti
• Berhubungan dalam garis keturunan lurus kebawah tau keatas
(anak,cucu,kakek,nenek orang tua)
✓ Tujuan Perkawinan
- Memperoleh keturunan yang sah
- Memenuhi tuntutan naluriah hidup kemanusiaan
- Memelihara manusia dari kejahatan dan kerusakan
dan mengatur rumah tangga
- Menumbuhkan kesungguhan untuk berusaha mencari rezeki yang halal
Dalam kompilasi hukum islam bab II tujuan perkawinan untuk mewujudkan
kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah.
188. dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di
antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan)
harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta
9
benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui.
✓ Jenis-jenis Korupsi
Dalam fiqih jinayyiah :
A. Ghulul (penggelapan) yang berarti berkhianant dalam harta rampasan
perang ,arti berkhianat dalam harta rampasan perang disebutkan dalam firman
Allah SWT dalam surat Ali-imran ayat 161 yang artinya “tidak mungkin seorang
Nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barangsiapa yang
berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, Maka pada hari kiamat ia akan
datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan
diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal,
sedang mereka tidak dianiaya”.
Saksi bagi pelaku ghalul adalah saksi moral yang dipermalukan dihadapan
Allah SWT ,kelak pada hari kiamat. Juga di terangkan dalam hadist bahwa Nabi
Muhammad Saw tidak menyalatai jenazah pelaku ghalul.
10
HUKUMAN KORUPSI
Menurut para ulama fiqih secara aklamasi konsesus (jimak)adalah haram karena
bertentengan dengan prinsip maqosidu syari’ah. Keharamantersebut didasarkan
pertimbangan berikut :
1. perbuatan korupsi merupakan perbuatan curang dan penipuan,menimbulkan
kerugian bagi negara dan publik. Dalam surat Ali-imran 161 dengan hukuman
setimpal di akhirat.
2. perbuatan korupsi berupa penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang untuk
memperkaya diri. Mengkhianati amanat adalah perbuatan dosa sehingga
hukumannya haram (Al-Anfal:27 dan An-Nisa:58)
3. perbuatan korupsi untuk memperkaya diri sendiri dan orang lain dari harta
negara adalah perbuatan yang dzalim, perbuatan dzalim ini akan mendapat adzab
yang pedih (Az-Zukhruf ayat 65).
11
KESIMPULAN
Hukum islam adalah hukum yang bersumber dan menjadi bagian dari
agama islam yang konsep dasar dan kerangka hukum nya ditetapkan oleh Allah
SWT. Tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan manusia dan benda
dalam masyarakat tetapi juga hubunga mansia dengan tuhan,dengan
dirinya,masyarakat serta alam & sekitarnya.Secara teknis,umat Islam dalam
berhukum harus memperhatikan sumber tertib hukum, yaitu Al-Qur'an,sunah
atau hadis Rasul,keputusan penguasa, Khalifah (eksekutif),ahlul Halli wal ’aqdi
(legislatif), maupun qadli (yudikatif).
Tujuan Hukum islam yaitu untuk mencegah kerusakan pada manusia dan
mendatangkan kemaslahatan bagi mereka serta mendatangkan kebenaran bagi
mereka untuk mencapai kebahagain baik dunia maupun akhirat.
Fungsi hukum Islam dibagi menjadi 4 yaitu fungsi Ibadah,fungsi amar
makruf nahi mungkar, fungsi zawajir (penjeraan),dan Fungsi tandzim wa ishlah
al- ummah (organisasi). Ruang lingkup hukum Islam dibagi menjadi 2
yaitu,Bidang ibadah yang berhubungan dengan Allah SWT (salat,zakat,ibadah
haji) dan Muamalah yang berhubungan dengan kehidupan sosial manusia.
Hukum melakukan pernikahan menurut sebagian besar ulama adalah
sunah,ulama dhahiriyyah menyebutkan wajib,sebagian ulama malikiyah
mengatakan bahwa hukum pernikahan ada 3 yaitu wajib bagi yang tidak dapat
mengendalikan hawa nafsu,sunah bagi yang menginginkannya,dan mubah bagi
yang tidak begitu menginginkannya.Korupsi Berasal dari kata (corruption) yang
artinya penyuapan. Merupakan perbuatan tercela berupa penyelewengan
dana,amanat,wewenang untuk kepentingan pribadi,keluarga,golongan dan
merugikan negara atau pihak lain.
12
13