Anda di halaman 1dari 8

INDIKATOR

PENCAPAIAN
KOMPETENSI
KO M PET ENSI (IPK)
DA SA R (KD) 4.8.1 Menentukan nilai
3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan dalam
kehidupan yang terkandung teks cerita pendek
dalam kumpulan cerita pendek 4.8.2 Mendemonstrasi-
yang dibaca kan nilai
kehidupan dalam
teks kehidupan

KO M PET ENSI Lembar Kerja


DA SA R (KD)
4.8 Mendemonstrasikan salah satu
nilai kehidupan yang dipelajari
Peserta Didik
dalam cerita pendek

INDIKATOR
PENCAPAIAN
KOMPETENSI (IPK)
3.8.1 Memahami informasi dan
nilai-nilai kehidupan dalam
teks cerita pendek
3.8.2 Menemukan nilai-nilai Disusun oleh
kehidupan dalam cerita Hendra Kusumah S.Pd.
pendek 19020815610218
PELAJARI MATERI

Cerita Pendek

2
Setelah
mempelajari
Materi Cerita
Pendek, 4.

kerjakanlah
LKPD
berikut ini!

Teks Cerpen
Juru Masak Karya Damhuri Muhammad
Perhelatan bisa kacau tanpa kehadiran lelaki itu. Gulai Begitulah pentingnya Makaji. Tanpa campur tangannya,
kambing akan terasa hambar lantaran racikan bumbu tidak kenduri terasa hambar, sehambar gulai kambing dan gulai
meresap ke dalam daging. Kuah gulai kentang dan gulai rebung karena bumbu-bumbu tak diracik oleh tangan
rebung bakal encer karena keliru menakar jumlah kelapa dingin lelaki itu. Sejak dulu, Makaji tidak pernah
parut hingga setiap menu masakan kekurangan santan. keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak
Akibatnya, berseraklah fitnah dan cela yang mesti menggelar pesta, tak peduli apakah tuan rumah hajatan itu
ditanggung tuan rumah. Bukan karena kendurikurang orang terpandang yang tamunya membludak atau orang
meriah, tidak pula karena pelaminan tempat biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran seadanya.
bersandingnya pasangan pengantin tak sedap dipandang Makaji tak pilih kasih, meski ia satu-satunya juru masak
mata, tetapi karena macam-macam hidangan yang yang masih tersisa di Lareh Panjang. Di usia senja, ia
tersuguh tak menggugah selera. Nasi banyak gulai masih tangguh menahan kantuk, tangannya tetap gesit
melimpah, tetapi helat tak bikin kenyang. Ini celakanya meracik bumbu, masih kuat ia berjaga semalam suntuk.
bila Makaji, juru masak handal itu tidak dilibatkan. ***
Namun, di hari pertama perhelatan, ketika rombongan “Separuh umur Ayah sudah habis untuk membantu setiap
keluarga mempelai pria tiba, gulai kambing, gulai nangka, kenduri di kampung ini, bagaimana kalau tanggung jawab
gulai kentang, gulai rebung, dan aneka hidangan yang itu dibebankan pada yang lebih muda?” saran Azrial, putra
tersaji ternyata bukan masakan Makaji. Mana mungkin sulung Makaji sewaktu ia pulang kampung enam bulan
keluarga calon besan itu bisa dibohongi? Lidah mereka lalu. “Jatuh martabat keluarga kita bila laki-laki itu jadi
sudah sangat terbiasa dengan masakan Makaji. suamimu. Paham kau?”
“Kalau besok gulai nangka masih sehambar ini, kenduri “Mungkin sudah saatnya Ayah berhenti.”
tak usah dilanjutkan!” ancam Sutan Basabatuah, penghulu “Belum! Akan Ayah pikul beban ini hingga tangan Ayah
tinggi dari keluarga Rustamadji. tak lincah lagi meracik bumbu,” balas Makaji waktu itu.
“Apa susahnya mendatangkan Makaji?” “Kalau memang masih ingin jadi juru masak,
“Percuma bikin helat besar-besaran bila menu yang
terhidang hanya bikin malu.”
3
bagaimana kalau Ayah jadi juru masak di salah satu rumah Derajat keluarga Azrial memang seumpama lurah tak
makan milik saya di Jakarta? Saya tak ingin lagi berjauhan berbatu, seperti sawah tak berpembatang, tak ada yang
dengan Ayah.” bisa diandalkan. Tetapi tidak patut rasanya Mangkudun
Sejenak Makaji diam mendengar tawaran Azrial. Tabiat memandangnya dengan sebelah mata. Maka, dengan berat
orang tua memang selalu begitu, walau terasa semanis hati Azrial melupakan Renggogeni. Ia hengkang dari
gula, tak bakal langsung direguknya, meski sepahit kampung, pergi membawa luka hati. Awalnya ia hanya
empedu tidak pula buru-buru dimuntahkannya, mesti tukang cuci piring di rumah makan milik seorang perantau
matang ia menimbang. Makaji memang sudah lama dari Lareh Panjang yang lebih dulu mengadu untung di
menunggu ajakan seperti itu. Orang tua mana yang tak Jakarta. Sedikit demi sedikit dikumpulkannya modal, agar
ingin berkumpul dengan anaknya di hari tua? Dan kini, tidak selalu bergantung pada induk semang. Berkat
gayung telah bersambut, sekali saja ia mengangguk, Azrial kegigihan dan kerja keras selama bertahun-tahun, Azrial
akan segera memboyongnya ke rantau. Makaji tetap akan kini sudah jadi juragan, punya enam rumah makan dan dua
mempunyai kesibukan di Jakarta, ia akan jadi juru masak puluh empat anak buah yang tiap hari sibuk melayani
di rumah makan milik anaknya sendiri. pelanggan.
“Beri Ayah kesempatan satu kenduri lagi!” Barangkali, ada hikmahnya juga Azrial gagal
“Kenduri siapa?” tanya Azrial. mempersunting anak gadis Mangkudun. Kini, lelaki itu
“Mangkudun. Anak gadisnya baru saja dipinang orang. kerap disebut sebagai orang Lareh Panjang paling sukses
Sudah terlanjur Ayah sanggupi, malu kalau tiba-tiba di rantau. Itu sebabnya ia ingin membawa Makaji ke
dibatalkan.” Merah padam muka Azrial mendengar nama Jakarta. Lagi pula, sejak ibunya meninggal, ayahnya itu
itu. Siapa lagi anak gadis Mangkudun kalau bukan sendirian saja di rumah, tak ada yang merawat. Adik-
Renggogeni, perempuan masa lalunya. Musabab adiknya sudah terbang hambur pula ke negeri orang.
hengkangnya ia dari Lareh Panjang tidak lain adalah Meski hidup Azrial sudah berada, tetapi ia masih saja
Renggogeni, anak perempuan tunggal beleng itu. Siapa membujang. Banyak yang ingin mengambilnya jadi
pula yang tak kenal Mangkudun? Di Lareh Panjang, ia menantu, tetapi tak seorang perempuan pun yang mampu
dijuluki tuan tanah, hampir sepertiga wilayah kampung ini meluluhkan hatinya. Mungkin Azrial masih sulit
miliknya. Sejak dulu, orang-orang Lareh Panjang yang melupakan Renggogeni, atau jangan-jangan ia tak
kesulitan uang selalu beres di tangannya. Mereka tinggal sungguh-sungguh melupakan perempuan itu.
menyebutkan sawah, ladang, atau tambak ikan sebagai ***
agunan. Dengan senang hati Mangkudun akan memegang Kenduri di rumah Mangkudun begitu semarak. Dua kali
gadaian itu. Masih segar dalam ingatan Azrial, waktu itu meriam ditembakkan ke langit, pertanda dimulainya
Renggogeni hampir tamat dari akademi perawat di kota. perhelatan agung. Tak biasanya pusaka peninggalan
Tidak banyak orang Lareh Panjang yang bisa bersekolah sesepuh adat Lareh Panjang itu dikeluarkan. Bila yang
tinggi seperti Renggogeni. Perempuan kuning langsat menggelar kenduri bukan orang berpengaruh seperti
pujaan Azrial itu benar-benar akan menjadi seorang juru Mangkudun, tentu tak sembarang dipertontonkan. Para
rawat. Sementara Azrial bukan siapa-siapa, hanya tamatan tetua kampung menyiapkan pertunjukan pencak guna
madrasah aliyah yang sehari-hari bekerja honorer sebagai menyambut kedatangan mempelai pria. Para pesilat turut
sekretaris di kantor kepala desa. Ibarat emas dan loyang ambil bagian memeriahkan pesta perkawinan anak gadis
perbedaan mereka. “Bahkan bila ia jadi kepala desa pun, orang terkaya di Lareh Panjang itu. Maklumlah, menantu
tak sudi saya punya menantu anak juru masak!” bentak Mangkudun bukan orang kebanyakan, tetapi perwira muda
Mangkudun. Dan tak lama berselang, kabar ini kepolisian yang baru dua tahun bertugas, anak bungsu
berdengung juga di telinga Azrial. pensiunan tentara, orang disegani di kampung sebelah.
“Dia laki-laki taat, jujur, bertanggung jawab. Renggo Kabarnya, Mangkudun sudah banyak membantu laki-laki
yakin kami berjodoh.” itu, sejak dari sebelum ia lulus di akademi kepolisian
“Apa kau bilang? Jodoh? Saya tidak rela kau berjodoh hingga resmi jadi perwira muda. Terdengar kabar bahwa
dengan Azrial. Akan saya carikan kau jodoh yang lebih perjodohan itu terjadi karena keluarga pengantin pria
bermartabat!” hendak membalas jasa yang dilakukan Mangkudun di
“Apa dia salah kalau ayahnya hanya juru masak?” masa lalu. Aih, perkawinan atas dasar hutang budi.
Tengoklah, Renggogeni kini tengah bersanding dengan Mangkudun benar-benar menepati janji pada Renggogeni,
Yusnaldi, perwira muda polisi yang bila tidak “macam- bahwa ia akan mencarikan jodoh yang sepadan dengan
macam” tentu kariernya lekas menanjak. Duh, betapa anak gadisnya itu, yang jauh lebih bermartabat.
beruntungnya keluarga besar Mangkudun. Tetapi, pesta
yang digelar dengan menyembelih tiga ekor kerbau jantan
dan tujuh ekor kambing itu tidak begitu ramai dikunjungi. Peserta didik mengerjakan latihan dan tugas yang
Orang-orang Lareh Panjang hanya datang di hari pertama, diberikan guru untuk mengembangkan kompetensi yang
sekadar menyaksikan benda-benda pusaka adat yang sesuai dengan teks cerpen “Juru Masak” Karya Damhuri
dikeluarkan untuk menyemarakkan kenduri, setelah itu Muhammad
mereka berbalik meninggalkan helat. Bahkan ada yang
belum sempat mencicipi hidangan, sudah tergesa pulang. 1. Menjawab pertanyaan isi teks cerpen “Juru Masak”
“Gulai kambingnya tak ada rasa,” bisik seorang tamu. a. Menentukan lima unsur intrinsik cerpen (tokoh dan
“Kuah gulai rebungnya encer seperti kuah sayur toge. penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan tema)
Kembang perut kami ..................................................................................
dibuatnya.” ..................................................................................
“Masakannya tak mengenyangkan, tak mengundang ..................................................................................
selera.” ..................................................................................
“Pasti juru masaknya bukan Makaji!” ..................................................................................
Makin ke ujung, kenduri makin sepi. Rombongan ..................................................................................
pengantar mempelai pria diam-diam juga kecewa pada ..................................................................................
tuan rumah, karena mereka hanya dijamu dengan menu ..................................................................................
masakan yang asal-asalan, kurang bumbu, kuah encer, dan b. Menemukan nilai-nilai kehidupan (nilai sosial,
daging yang tak kempuh. Padahal mereka bersemangat nilai spiritual, nilai pendidikan) yang ditunjukan
datang karena pesta perkawinan di Lareh Panjang tokoh dalam cerita pendek tersebut.
mempunyai keistimewaan tersendiri, yaitu rasa masakan ..................................................................................
hasil olah tangan juru masak nomor satu. Siapa lagi kalau ..................................................................................
bukan Makaji? “Kenapa Makaji tidak turun tangan dalam ..................................................................................
kenduri sepenting ini?” begitu mereka bertanya-tanya. ..................................................................................
“Sia-sia saja kenduri ini bila bukan Makaji yang meracik ..................................................................................
bumbu.” ..................................................................................
“Ah, menyesal kami datang ke pesta ini.” ..................................................................................
*** ..................................................................................
Dua hari sebelum kenduri berlangsung, Azrial, anak laki- c. Mengubah cerpen kedalam bentuk dialog yang di
laki Makaji dating dari Jakarta. Ia pulang untuk dalamnya memuat perwatakan tokoh dalam
menjemput Makaji. Kini, juru masak itu sudah berada di memerankan nilai (nilai sosial, nilai spiritual, nilai
Jakarta, mungkin tak akan kembali, sebab ia akan pendidikan)
menghabiskan hari tua di dekat anaknya. Orang-orang ..................................................................................
Lareh Panjang akan kehilangan juru masaK handal yang ..................................................................................
pernah ada di kampung itu. Kabar kepergian Makaji ..................................................................................
sampai juga ke telinga pengantin baru Renggogeni. ..................................................................................
Perempuan itu dapat membayangkan betapa terpiuhnya ..................................................................................
perasaan Azrial setelah mendengar kabar kekasih ..................................................................................
pujaannya telah dipersunting lelaki lain. ..................................................................................
..................................................................................

Penilaian

Nilai : Nilai a + b + c + d + e =
5
7
8

Anda mungkin juga menyukai