0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
190 tayangan2 halaman
Cerpen ini menceritakan tentang seorang juru masak bernama Makaji yang sangat ahli memasak. Ia ditugaskan untuk memasak pada sebuah perhelatan pernikahan. Namun, masakannya tidak enak karena ia sedang sedih mendengar berita bahwa wanita yang disukainya akan dinikahkan dengan pria lain. Akhirnya, Makaji pergi ke Jakarta dan berhasil membangun usaha warung makan. Suatu hari anaknya datang dan memb
Cerpen ini menceritakan tentang seorang juru masak bernama Makaji yang sangat ahli memasak. Ia ditugaskan untuk memasak pada sebuah perhelatan pernikahan. Namun, masakannya tidak enak karena ia sedang sedih mendengar berita bahwa wanita yang disukainya akan dinikahkan dengan pria lain. Akhirnya, Makaji pergi ke Jakarta dan berhasil membangun usaha warung makan. Suatu hari anaknya datang dan memb
Cerpen ini menceritakan tentang seorang juru masak bernama Makaji yang sangat ahli memasak. Ia ditugaskan untuk memasak pada sebuah perhelatan pernikahan. Namun, masakannya tidak enak karena ia sedang sedih mendengar berita bahwa wanita yang disukainya akan dinikahkan dengan pria lain. Akhirnya, Makaji pergi ke Jakarta dan berhasil membangun usaha warung makan. Suatu hari anaknya datang dan memb
Digambarkan begitu pengtingnya peran seorang Makaji, seorang juru masak nomor satu dalam sebuah perhelatan. Masakannya tidak ada yang menandingi dan ini berpengaruh pada sukses tidaknya perhelatan tersebut. 2) Orientasi : paragraf 2-3 (pengenalan latar dan tokoh) Latar : Tempat : Lareh Panjang Jakarta Waktu : Beberapa tahun yang lalu, saat kenduri Dua hari sebelum kenduri Suasana : Tegang (ketika Renggogeni meminta dinikahkan dengan Azriel) Gempar (ketika makanan yang dihidangkan tidak enak) Sedih (ketika Azriel tahu Renggogeni akan dinikahkan dengan pria) Kecewa (ketika keluarga mempelai pria merasa dibohongi oleh keluarga mempelai wanita yang berjanji bahwa urusan masak dipercayakan kepada Makaji) Tokoh : Makaji - Baik hati - Tidak pilih kasih - Pekerja keras Azrial - Taat - Jujur - Bertanggung jawab - Pekerja keras Renggogeni - Baik hati - Pandai - Pasrah/sabar Mangkudun - Sombong - Keras kepala 3) Komplikasi : “Separuh umur ayah...” hingga “.....paham kau?” (klimaks terdapat di sini)
4) Evaluasi : (setelah klimaks, masalah hampir diselesaikan)
Paragraf “Derajat keluarga Azrial memang seumpama lurah tak berbatu, seperti sawah tak berpembatang, tak ada yang bisa diandalkan. Tetapi tidak patut rasanya Mangkudun memandangnya sebelah mata. Maka, dengan berat hati Azrial melupakan Renggogeni. Ia hengkang dari kampung, pergi membawa luka hati.” 5) Resolusi : (di sini masalah ditutup dan diselesaikan) Paragraf “Awalnya ia hanya tukang cuci piring di rumah makan milik seorang perantau dari Lareh Panjang yang lebih dulu mengadu untung di Jakarta. Sedikit demi sedikit dikumpulkannya modal, agar tidak selalu bergantung pada induuk semang. Berkat kegigihan dan kerja keras selama bertahun-tahun, Azrial kini sudah jadi juragan, punya enam rumah makan dan dua puluh empat anak buah yang tiap hari sibuk melayani pelanggan. Barangkali ada hikmahnya juga Azrial gagal mempersunting anak gadis Mangkudun. Kini, lelaki itu kerap disebut sebagai orang Lareh Panjang paling sukses di rantau. Itu sebabnya ia ingin membawa Makaji ke Jakarta. Lagi pula, sejak ibunya meninggal, ayahnya itu sendirian saja di rumah, tak ada yang merawat. Adik-adiknya sudah terbang hambur pula ke negeri orang. Meski hidup Azrial sudah berada, tetapi ia masih saja membujang. Banyak yang ingin mengambilnya jadi menantu, tetapi tak seorang perempuanpun yang mampu meluluhkan hatinya. Mungkin Azrial masih sulit melupakan Renggogeni, atau jangan-jangan ia tak sungguh-sungguh melupakan perempuan itu.” 6) Koda : Paragraf terakhir “Dua hari sebelum kenduri berlangsung, Azrial, anak laki-laki Makaji datang dari Jakarta. Ia pulang untuk menjemput Makaji. Kini, juru masak itu sudah berada di Jakarta, mungkin tak akan kembali, sebab ia akan menghabiskan hari tua di dekat anaknya. Orang-orang Lareh Panjang akan kehilangan juru masak handal yang pernah ada di kampung itu. Kabar kepergian Makaji sampai juga ke telinga pengantin baru Renggogeni. Perempuan itu dapat membayangkan betapa terpiuhnya perasaan Azrial setelah mendengar kabar kekasih pujaannya telah dipersunting lelaki lain.”