Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Cerita Rakyat
“Bawang Merah Bawang Putih”

Disusun oleh :

AZIZAH

XI-7

SMAN 1 MERANGIN

TAHUN AJARAN 2023/2024

Jl. Gunung Masurai No.105 Kelurahan Pasar Bangko Merangin,

Kec. Bangko, Kab Merangin Prov. Jambi


KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobilalamin segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Puji dengan
Ridho dan izin-Nya kepadanya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan tepat
waktu.Makalah ini berjudul “Makalah Cerita Rakyat Bawang Merah Bawah Putih”.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang apa saja
yang ada dalam konteks cerita tersebut.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak terutama guru pembimbing
Bahasa Indonesia yang bersifat membangun Penulis harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.Akhir kata, Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Dan dengan makalah ini semoga bisa kita ambil pelajaran untuk
kita terapkan dalam kehidupan kita yang sebenarnya

Bangko 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. Cerita Bawang Merah Bawang Putih................................................................................5
B. Tokoh Cerita Bawang Merah Bawang Putih.....................................................................6
C. Sejarah Cerita Bawang Merah Bawang Putih....................................................................6
D. Kandungan Pelajaran Cerita Bawang Merah Bawang Putih.............................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................................7
A. Kesimpulan........................................................................................................................7
B. Saran..................................................................................................................................7

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bawang Merah Bawang Putih adalah dongeng populer di Indonesia yang berasal dari
Riau.Kisah ini bercerita mengenai dua orang gadis cantik kakak beradik yang memiliki sifat
dan perangai sangat berbeda lagi bertolak belakang, serta mengenai seorang ibu tiri yang
tidak adil dan pilih kasih. Dongeng ini memiliki tema dan pesan moral yang hampir sama
dengan dongeng Burung Gereja Berlidah Pendek dari Jepang, serta Cinderella dari
EropaCerita dan kisah dalam cerita rakyat nusantara bawang merah bawang putih berupa
cerita yang mengandung nilai pelajaran bagi kehidupan. Kondisi yang ada pada cerita rakyat
ini hampir sama dengan kejadian di kehidupan yang nyata Cerita-cerita yang ada di indonesia
adalah bagian dari budaya indonesia yang patut dilestarikan. Ini adalah salah satu warisan
budaya kita yang khas asli indonesia. Dengan demikian nilai historis sebuah cerita dapat terus
terjaga dengan kandungan nilai-nilai yang ada dalam cerita.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cerita bawang merah bawang putih?

2. Siapa saja toko dalam cerita bawang merah bawang putih?

3. Bagaimana sejarah cerita bawang merah bawang putih?

4. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam cerita bawang merah bawang putih?

C. Tujuan
1.Mengetahui cerita bawang merah bawang putih.

2. Mengetahui tokoh cerita bawang merah bawang putih.

3. Mengetahui sejarah cerita bawang merah bawang putih.

4. Mengetahui nilai apa saja yang terkandung dalam cerita bawang merah bawang putih.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Cerita Bawang Merah Bawang Putih
Alkisah di sebuah kampung, hiduplah seorang janda yang memiliki dua orang anak gadis
yang cantik, Bawang Merah dan Bawang Putih. Ayah kandung Bawang Putih telah lama
meninggal dunia. Bawang Merah dan Bawang Putih memiliki sifat dan perangai yang sangat
berbeda dan bertolak belakang. Bawang Putih adalah gadis sederhana yang rendah hati,
tekun, rajin, jujur dan baik hati. Sementara Bawang Merah adalah seorang gadis yang malas,
sombong, suka bermewah-mewah, tamak dan pendengki. Sifat buruk Bawang Merah kian
menjadi-jadi akibat ibunya selalu memanjakannya. Sang janda selalu memenuhi semua
permintaan dan tuntutan Bawang Merah. Selain itu semua pekerjaan di rumah selalu
dilimpahkan kepada Bawang Putih. Mulai dari mencuci pakaian, memasak, membersihkan
rumah, hampir semua pekerjaan rumah selalu dikerjakan oleh Bawang Putih seorang diri,
sementara Bawang Merah dan Ibu Tiri selalu berdandan dan bermalas-malasan. Jika mereka
memerlukan sesuatu, tinggal menyuruh-nyuruh Bawang Putih.
Bawang Putih tak pernah sekalipun mengeluhkan nasib buruknya. Ia selalu siap sedia
melayani sang Ibu Tiri dan Saudari Tirinya dengan senang hati. Pada suatu hari Bawang
Putih tengah mengerjakan pekerjaan rumah mencuci pakaian milik Ibu Tiri dan Saudari
Tirinya. Akan tetapi Bawang Putih tak menyadari bahwa sehelai kain milik Ibu Tirinya telah
hanyut terbawa arus sungai. Ketika Bawang Putih menyadarinya, ia sangat sedih dan takut
bila diketahui hilangnya kain itu, maka ia akan dimarahi dan disalahkan oleh Ibu Tirinya.
Bukan mustahil bahwa Bawang Putih akan dihukum bahkan diusir dari rumahnya.
Khawatir kehilangan kain tersebut, Bawang Putih dengan gigih dan tekun tetap mencarinya
sambil berjalan menyusuri sepanjang sungai yang berarus deras itu. Tiap kali bertemu
seseorang di sungai ia selalu menanyakan apakah mereka melihat kain tersebut. Sayang
sekali tak seorangpun yang melihat dimana kain hanyut itu berada. Hingga pada akhirnya
Bawang Putih tiba di bagian sungai yang mengalir ke dalam gua. Ia sangat terkejut ketika
mengetahui ada seorang nenek tua yang tinggal di dalam gua tersebut. Bawang Putih
menanyai nenek tua itu mengenai keberadaan kain Ibu Tirinya. Nenek tua itu mengetahui
dimana kain itu berada, akan tetapi ia mengajukan syarat bahwa Bawang Putih harus
membantu pekerjaan sang nenek tua. Karena telah terbiasa bekerja keras, dengan senang hati
Bawang Putih menyanggupi untuk membantu sang nenek merapikan dan membersihkan gua
tersebut. Nenek tua itu sangat puas dengan hasil pekerjaan Bawang Putih. Pada sore harinya
Bawang Putih berpamitan kepada sang nenek. Sang nenek itu kemudian mengembalikan kain
milik Ibu Tiri Bawang Putih yang hanyut di sungai, seraya menawarkan kepada Bawang
Putih dua buah labu sebagai hadiah atas pekerjaannya. Dua buah labu itu berbeda ukuran,
satu besar dan yang lainnya kecil. Karena Bawang Putih tidak serakah dan tamak, ia memilih
labu yang lebih kecil.
Ketika kembali ke rumah, sang Ibu Tiri dan Saudari Tirinya amat marah karena Bawang
Putih terlambat pulang. Bawang Putih pun menceritakan apa yang telah terjadi. Ibu Tiri yang
tetap marah karena Bawang Putih hanya membawa sebutir labu kecil, ia kemudian
merebutnya dan membanting buah itu ke tanah. “Prak…” pecahlah labu itu, akan tetapi
terjadi suatu keajaiban, di dalam labu itu terdapat perhiasan emas, intan, dan permata. Mereka
semua terkejut dibuatnya. Akan tetapi karena Ibu Tiri dan Bawang Merah adalah orang yang
tamak, mereka tetap memarahi Bawang Putih karena membawa labu yang lebih kecil. Jika

5
saja Bawang Putih memilih buah yang lebih besar, tentu akan lebih banyak lagi emas, intan,
dan permata yang mereka dapatkan.
Karena sifat serakah dan tamak, Bawang Merah berusaha mengikuti apa yang dilakukan
Bawang Putih. Dengan sengaja ia menghanyutkan kain milik ibunya, kemudian berjalan
mengikuti arus sungai dan menanyai orang-orang yang ia temui. Akhirnya Bawang Merah
tiba di gua tempat nenek itu tinggal. Tidak seperti Bawang Putih, Bawang Merah yang malas
menolak membantu nenek itu. Ia bahkan dengan sombongnya memerintahkan nenek tua itu
untuk menyerahkan labu besar itu. Maka nenek tua itu pun memberikan labu besar itu kepada
Bawang Mer9ah. Dengan riang dan gembira Bawang Merah membawa pulang labu besar
pemberian nenek tua itu. Telah terbayang dalam benaknya betapa banyak perhiasan, intan,
dan permata yang akan ia miliki. Sang Ibu Tiri pun dengan gembira menyambut kepulangan
putri kesayangannya itu. Tak sabar lagi mereka berdua memecahkan labu besar itu. Akan
tetapi apakah yang terjadi? Bukannya perhiasan yang didapat, dari dalam labu itu keluar
berbagai macam ular dan hewan berbisa. Mereka berdua lari ketakutan. Baik Ibu Tiri maupun
Bawang Merah akhirnya menyadari sifat buruk dan ketamakan mereka. Mereka menyesali
bahwa selama ini telah berbuat buruk kepada Bawang Putih dan memohon maaf pada
Bawang Putih. Bawang Putih yang baik hati pun memaafkan mereka berdua.

B. Tokoh Cerita Bawang Merah Bawang Putih


Dalam cerita rakyat ini tokoh yang berperan yaitu Bawang Merah dan Bawang Putih. Yang
keduanya dalam cerita ini merupakan dua orang gadis cantik kakak beradik yang memiliki
sifat dan perangai sangat berbeda lagi bertolak belakang antara yang satu dengan yang lainya,
serta mengenai seorang ibu tiri yang tidak adil dan pilih kasih terhadap salah satu kedua anak
tersebut.
1) Bawang Putih, Bawang Putih adalah gadis sederhana yang rendah hati, tekun, rajin, jujur
dan baik hati
2) Bawang Merah, Sementara Bawang Merah adalah seorang gadis yang malas, sombong,
suka bermewah-mewah, tamak dan pendengki.

C. Sejarah Cerita Bawang Merah Bawang Putih


Bawang Merah Bawang Putih adalah dongeng populer Melayu Indonesia yang berasal dari
Riau. Kisah ini bercerita mengenai dua orang gadis cantik kakak beradik yang memiliki sifat
dan perangai sangat berbeda lagi bertolak belakang, serta mengenai seorang ibu tiri yang
tidak adil dan pilih kasih. Dongeng ini memiliki tema dan pesan moral yang hampir sama
dengan dongeng Cinderella dari Eropa.

D. Kandungan Pelajaran Cerita Bawang Merah Bawang Putih


1. Kandungan yang terdapat pada cerita ini adalah sebagai orang tua meskipun kita adalah
orang tua tiri kita tidak boleh menbeda-bedakan kasih sayang terhadap anak kita

2. Sebagai anak kandung, kita juga semestinya menghargai dan menghormati saudara kita
yang tidak sekandung dari kita

3. Sesama saudara kita harus saling menghargai, menghormati dan membantu, terlebih lagi
saudara kita tersebut lebih tua dari pada kita

4. Sifat angkuh dan keras hati akan musnah dengan ke tidak baikannya.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebuah cerita rakyat yang berguna untuk menjadi pelajaran bagi kita semua. Cerita ini
mengintisari seperti halnya kehidupanya nyata. Hal demikian sepatutnya tidak terjadi karena
semua makhluk ciptaan tuhan adalah sama. Kita semua adalah saudara baik status
kekeluargaan kita anak kandung, anak tiri. Bagi orang tua sudah selayaknya memberikan
kasih sayang yang tak terbedakan dengan status yang ada. Karena kasih sayang adalah sebuah
ketulusan dari hati.

B. Saran

Semoga dengan adanya kisah dalam cerita seperti ini, dapat dijadikan contoh dan pelajaran
bagi kediupan kita semua. Bawha sifat baik itu pasti akan kembali kepada kita sendiri dan
sifat buruk juga nantinya akan kembali kepada kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai