Anda di halaman 1dari 8

BAWANG MERAH BAWANG PUTIH

TUGAS MAKALAH

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2:

ABELIA PUTRI ADISTYRA


ANGGUN NABILA
BAYU ADJI NUSANTARA
KEISHA NADINA ASYLLA
NANDU FOSLA
PAREL PADILA

SMA NEGERI 1 MERANGIN


2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobil’alamin segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta


Alam. Puji dengan Ridho dan izin-nya kepada kami sehingga Saya dapat
menyelesaikan Makalah dengan tepat waktu.

Makalah ini berjudul “Bawang Merah Bawah Putih”. Diharapkan Makalah


ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang apa saja yang ada
dalam konteks cerita tersebut.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami cangkup
demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Dan dengan makalah ini
semoga bisa kita ambil pelajaran untuk kita terapkan dalam kehidupan kita yang
sebenarnya.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

Bab II Pembahasan

A. Cerita Bawang Merah Bawang Putih

B. Tokoh Cerita Bawang Merah Bawang Putih

C. Sejarah Cerita Bawang Merah Bawang Putih

D. Kandungan Pelajaran Cerita Bawang Merah Bawang Putih

Bab III Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bawang Merah Bawang Putih adalah dongeng populer di Indonesia yang


berasal dari Riau. Kisah ini bercerita mengenai dua orang gadis cantik kakak
beradik yang memiliki sifat dan perangai sangat berbeda lagi bertolak belakang,
serta mengenai seorang ibu tiri yang tidak adil dan pilih kasih.

Cerita dan kisah dalam cerita rakyat nusantara bawang merah bawang
putih berupa cerita yang mengandung nilai pelajaran bagi kehidupan. Kondisi
yang ada pada cerita rakyat ini hampir sama dengan kejadian di kehidupan nyata.

Cerita-cerita yang ada di indonesia adalah bagian dari budaya indonesia


yang patut di lestarikan. Ini adalah salah satu warisan budaya kita yang khas asli
indonesia. Dengan demikian nilai sejarah sebuah cerita dapat terus terjaga dengan
kandungan nilai-nilai yang ada di dalam cerita.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cerita bawang merah bawang putih


2. Siapa saja toko dalam cerita bawang merah bawang putih
3. Bagaimana sejarah cerita bawang merah bawang putih
4. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam cerita bawang merah bawang putih

C. Tujuan

1. Mengetahui cerita bawang merah bawang putih


2. Mengetahui tokoh cerita bawang merah bawang putih
3. Mengetahui sejarah cerita bawang merah bawang putih
4. Mengetahui nilai apa saja yang terkandung dalam cerita bawang merah
bawang putih
BAB II
PEMBAHASAN

A. Cerita Bawang Merah Bawang Putih

Alkisah di sebuah kampung, hiduplah seorang janda yang memiliki dua


orang anak gadis yang cantik, Bawang Merah dan Bawang Putih. Ayah kandung
Bawang Putih telah lama meninggal dunia. Bawang Merah dan Bawang Putih
memiliki sifat dan perangai yang sangat berbeda dan bertolak belakang. Bawang
Putih adalah gadis sederhana yang rendah hati, tekun, rajin, jujur dan baik hati.
Sementara Bawang Merah adalah seorang gadis yang malas, sombong, suka
bermewah-mewah, tamak dan pendengki.

Sifat buruk Bawang Merah kian menjadi-jadi akibat ibunya selalu


memanjakannya. Sang janda selalu memenuhi semua permintaan dan tuntutan
Bawang Merah. Selain itu semua pekerjaan di rumah selalu dilimpahkan kepada
Bawang Putih. Mulai dari mencuci pakaian, memasak, membersihkan rumah,
hampir semua pekerjaan rumah selalu dikerjakan oleh Bawang Putih seorang diri,
sementara Bawang Merah dan Ibu Tiri selalu berdandan dan bermalas-malasan.
Jika mereka memerlukan sesuatu, tinggal menyuruh-nyuruh Bawang Putih.

Bawang Putih tak pernah sekalipun mengeluhkan nasib buruknya. Ia selalu


siap sedia melayani sang Ibu Tiri dan Saudari Tirinya dengan senang hati. Pada
suatu hari Bawang Putih tengah mengerjakan pekerjaan rumah mencuci pakaian
milik Ibu Tiri dan Saudari Tirinya. Akan tetapi Bawang Putih tak menyadari
bahwa sehelai kain milik Ibu Tirinya telah hanyut terbawa arus sungai. Ketika
Bawang Putih menyadarinya, ia sangat sedih dan takut bila diketahui hilangnya
kain itu, maka ia akan dimarahi dan disalahkan oleh Ibu Tirinya. Bukan mustahil
bahwa Bawang Putih akan dihukum bahkan diusir dari rumahnya.

Khawatir kehilangan kain tersebut, Bawang Putih dengan gigih dan tekun
tetap mencarinya sambil berjalan menyusuri sepanjang sungai yang berarus deras
itu. Tiap kali bertemu seseorang di sungai ia selalu menanyakan apakah mereka
melihat kain tersebut. Sayang sekali tak seorangpun yang melihat di mana kain
hanyut itu berada. Hingga pada akhirnya Bawang Putih tiba di bagian sungai yang
mengalir ke dalam gua. Ia sangat terkejut ketika mengetahui ada seorang nenek
tua yang tinggal di dalam gua tersebut. Bawang Putih menanyai nenek tua itu
mengenai keberadaan kain Ibu Tirinya. Nenek tua itu mengetahui di mana kain itu
berada, akan tetapi ia mengajukan syarat bahwa Bawang Putih harus membantu
pekerjaan sang nenek tua.
Karena telah terbiasa bekerja keras, dengan senang hati Bawang Putih
menyanggupi untuk membantu sang nenek merapikan dan membersihkan gua
tersebut. Nenek tua itu sangat puas dengan hasil pekerjaan Bawang Putih. Pada
sore harinya Bawang Putih berpamitan kepada sang nenek. Sang nenek itu
kemudian mengembalikan kain milik Ibu Tiri Bawang Putih yang hanyut di
sungai, seraya menawarkan kepada Bawang Putih dua buah labu sebagai hadiah
atas pekerjaannya. Dua buah labu itu berbeda ukuran, satu besar dan yang lainnya
kecil. Karena Bawang Putih tidak serakah dan tamak, ia memilih labu yang lebih
kecil.

Ketika kembali ke rumah, sang Ibu Tiri dan Saudari Tirinya amat marah
karena Bawang Putih terlambat pulang. Bawang Putih pun menceritakan apa yang
telah terjadi. Ibu Tiri yang tetap marah karena Bawang Putih hanya membawa
sebutir labu kecil, ia kemudian merebutnya dan membanting buah itu ke tanah.
"Prak..." pecahlah labu itu, akan tetapi terjadi suatu keajaiban, di dalam labu itu
terdapat perhiasan emas, intan, dan permata. Mereka semua terkejut dibuatnya.
Akan tetapi karena Ibu Tiri dan Bawang Merah adalah orang yang tamak, mereka
tetap memarahi Bawang Putih karena membawa labu yang lebih kecil. Jika saja
Bawang Putih memilih buah yang lebih besar, tentu akan lebih banyak lagi emas,
intan, dan permata yang mereka dapatkan.

Karena sifat serakah dan tamak, Bawang Merah berusaha mengikuti apa
yang dilakukan Bawang Putih. Dengan sengaja ia menghanyutkan kain milik
ibunya, kemudian berjalan mengikuti arus sungai dan menanyai orang-orang yang
ia temui. Akhirnya Bawang Merah tiba di gua tempat nenek itu tinggal. Tidak
seperti Bawang Putih, Bawang Merah yang malas menolak membantu nenek itu.
Ia bahkan dengan sombongnya memerintahkan nenek tua itu untuk menyerahkan
labu besar itu. Maka nenek tua itu pun memberikan labu besar itu kepada Bawang
Merah. Dengan riang dan gembira Bawang Merah membawa pulang labu besar
pemberian nenek tua itu.

Telah terbayang dalam benaknya betapa banyak perhiasan, intan, dan


permata yang akan ia miliki. Sang Ibu Tiri pun dengan gembira menyambut
kepulangan putri kesayangannya itu. Tak sabar lagi mereka berdua memecahkan
labu besar itu. Akan tetapi apakah yang terjadi? Bukannya perhiasan yang
didapat, dari dalam labu itu keluar berbagai macam ular (terutama ular sendok)
dan hewan berbisa. Mereka berdua lari ketakutan. Baik Ibu Tiri maupun Bawang
Merah akhirnya menyadari sifat buruk dan ketamakan mereka. Mereka menyesali
bahwa selama ini telah berbuat buruk kepada Bawang Putih dan memohon maaf
pada Bawang Putih. Bawang Putih yang baik hati pun memaafkan mereka berdua.
B. Tokoh Cerita Bawang Merah Bawang Putih

Dalam cerita rakyat ini tokoh yang berperan yaitu Bawang Merah dan
Bawang Putih. Yang keduanya dalam cerita ini merupakan dua orang gadis cantik
kakak beradik yang memiliki sifat dan perangai sangat berbeda lagi bertolak
belakang antara yang satu dengan yang lainya, serta mengenai seorang ibu tiri
yang tidak adil dan pilih kasih terhadap salah satu kedua anak tersebut.

1. Bawang Putih, adalah gadis sederhana yang rendah hati, tekun, rajin, jujur dan
baik hati.
2. Bawang Merah, adalah seorang gadis yang malas, sombong, suka bermewah-
mewah, tamak dan pendengki.
3. Ibu Tiri Bawang Putih/Ibu Kandung Bawang merah, adalah seorang wanita
licik, pembohong, rakus dan suka memanfaatkan.

C. Sejarah Cerita Bawang Merah Bawang Putih

Bawang Merah Bawang Putih adalah dongeng populer Melayu Indonesia


yang berasal dari Riau. Kisah ini bercerita mengenai dua orang gadis cantik kakak
beradik yang memiliki sifat dan perang sangat berbeda lagi bertolak belakang,
serta mengenai seorang ibu tiri yang tidak adil dan pilih kasih. Dongeng ini
memiliki tema dan pesan moral yang hampir sama dengan dongeng Cinderella
dari Eropa.

D. Kandungan Pelajaran Cerita Bawang Merah Bawang Putih

1. Kandungan yang terdapat pada cerita ini adalah sebagai orang tua meskipun
kita adalah orang tua tiri kita tidak boleh membeda-bedakan kasih sayang
terhadap anak kita.
2. Sebagai anak kandung, kita juga seharusnya menghargai dan menghormati
saudara kita yang tidak sekandung dari kita.
3. Sesama saudara kita harus saling menghargai, menghormati dan membantu,
terlebih lagi saudara kita tersebut lebih tua dari pada kita.
4. Sifat angkuh dan keras hati akan musnah dengan ketidakbaikannya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebuah cerita rakyat yang berguna untuk menjadi pelajaran bagi kita
semua. Cerita ini mengintisari seperti halnya kehidupanya nyata. Hal demikian
tidak mungkin terjadi karena semua makhluk ciptaan tuhan adalah sama. Kita
semua adalah saudara baik status kekeluargaan kita anak kandung, anak tiri.

Bagi orang tua sudah selayaknya memberikan kasih sayang yang tak
terbedakan dengan status yang ada. Karena kasih sayang adalah sebuah ketulusan
dari hati.

B. Saran

Semoga dengan adanya kisah dalam cerita seperti ini, dapat dijadikan
contoh dan pelajaran bagi kediupan kita semua. Bawha sifat baik itu pasti akan
kembali kepada kita sendiri dan sifat buruk juga nantinya akan kembali kepada
kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai