Anda di halaman 1dari 15

Alkisah di sebuah kampung, hiduplah seorang janda yang memiliki dua orang anak gadis yang

cantik, Bawang Merah dan Bawang Putih. Ayah kandung Bawang Putih telah lama meninggal dunia.
Bawang Merah dan Bawang Putih memiliki sifat berbeda. Bawang Putih adalah gadis sederhana yang
rendah hati, tekun, rajin, jujur dan baik hati. Sementara Bawang Merah adalah seorang gadis yang
malas, sombong, suka bermewah-mewah, tamak dan pendengki. Sifat buruk Bawang Merah kian
menjadi-jadi akibat ibunya selalu memanjakannya. Sang janda selalu memenuhi semua permintaan
dan tuntutan Bawang Merah. Selain itu semua pekerjaan di rumah selalu dilimpahkan kepada
Bawang Putih. Mulai dari mencuci pakaian, memasak, membersihkan rumah, hampir semua
pekerjaan rumah selalu dikerjakan oleh Bawang Putih seorang diri, sementara Bawang Merah dan
Ibu Tiri selalu berdandan dan bermalas-malasan. Jika mereka memerlukan sesuatu, tinggal
menyuruh-nyuruh Bawang Putih.

Bawang Putih tak pernah sekalipun mengeluhkan nasib buruknya. Ia selalu siap sedia melayani sang
Ibu Tiri dan Saudari Tirinya dengan senang hati. Pada suatu hari Bawang Putih tengah mengerjakan
pekerjaan rumah mencuci pakaian milik Ibu Tiri dan Saudari Tirinya. Akan tetapi Bawang Putih tak
menyadari bahwa sehelai kain milik Ibu Tirinya telah hanyut terbawa arus sungai. Ketika Bawang
Putih menyadarinya, ia sangat sedih dan takut bila diketahui hilangnya kain itu, maka ia akan
dimarahi dan disalahkan oleh Ibu Tirinya. Bukan mustahil bahwa Bawang Putih akan dihukum
bahkan diusir dari rumahnya.

Khawatir kehilangan kain tersebut, Bawang Putih dengan gigih dan tekun tetap mencarinya sambil
berjalan menyusuri sepanjang sungai yang berarus deras itu. Tiap kali bertemu seseorang di sungai ia
selalu menanyakan apakah mereka melihat kain tersebut. Sayang sekali tak seorangpun yang
melihat dimana kain hanyut itu berada. Hingga pada akhirnya Bawang Putih tiba di bagian sungai
yang mengalir ke dalam gua. Ia sangat terkejut ketika mengetahui ada seorang nenek tua yang
tinggal di dalam gua tersebut. Bawang Putih menanyai nenek tua itu mengenai keberadaan kain Ibu
Tirinya. Nenek tua itu mengetahui dimana kain itu berada, akan tetapi ia mengajukan syarat bahwa
Bawang Putih harus membantu pekerjaan sang nenek tua. Karena telah terbiasa bekerja keras,
dengan senang hati Bawang Putih menyanggupi untuk membantu sang nenek merapikan dan
membersihkan gua tersebut. Nenek tua itu sangat puas dengan hasil pekerjaan Bawang Putih. Pada
sore harinya Bawang Putih berpamitan kepada sang nenek. Sang nenek itu kemudian
mengembalikan kain milik Ibu Tiri Bawang Putih yang hanyut di sungai, seraya menawarkan kepada
Bawang Putih dua buah labu sebagai hadiah atas pekerjaannya. Dua buah labu itu berbeda ukuran,
satu besar dan yang lainnya kecil. Karena Bawang Putih tidak serakah dan tamak, ia memilih labu
yang lebih kecil.

Ketika kembali ke rumah, sang Ibu Tiri dan Saudari Tirinya amat marah karena Bawang Putih
terlambat pulang. Bawang Putih pun menceritakan apa yang telah terjadi. Ibu Tiri yang tetap marah
karena Bawang Putih hanya membawa sebutir labu kecil, ia kemudian merebutnya dan membanting
buah itu ke tanah. "Prak..." pecahlah labu itu, akan tetapi terjadi suatu keajaiban, di dalam labu itu
terdapat perhiasan emas, intan, dan permata. Mereka semua terkejut dibuatnya. Akan tetapi karena
Ibu Tiri dan Bawang Merah adalah orang yang tamak, mereka tetap memarahi Bawang Putih karena
membawa labu yang lebih kecil. Jika saja Bawang Putih memilih buah yang lebih besar, tentu akan
lebih banyak lagi emas, intan, dan permata yang mereka dapatkan.

Karena sifat serakah dan tamak, Bawang Merah berusaha mengikuti apa yang dilakukan Bawang
Putih. Dengan sengaja ia menghanyutkan kain milik ibunya, kemudian berjalan mengikuti arus sungai
dan menanyai orang-orang yang ia temui. Akhirnya Bawang Merah tiba di gua tempat nenek itu
tinggal. Tidak seperti Bawang Putih, Bawang Merah yang malas menolak membantu nenek itu. Ia
bahkan dengan sombongnya memerintahkan nenek tua itu untuk menyerahkan labu besar itu. Maka
nenek tua itu pun memberikan labu besar itu kepada Bawang Mer9ah. Dengan riang dan gembira
Bawang Merah membawa pulang labu besar pemberian nenek tua itu. Telah terbayang dalam
benaknya betapa banyak perhiasan, intan, dan permata yang akan ia miliki. Sang Ibu Tiri pun dengan
gembira menyambut kepulangan putri kesayangannya itu. Tak sabar lagi mereka berdua
memecahkan labu besar itu. Akan tetapi apakah yang terjadi? Bukannya perhiasan yang didapat,
dari dalam labu itu keluar berbagai macam ular dan hewan berbisa. Mereka berdua lari ketakutan.
Baik Ibu Tiri maupun Bawang Merah akhirnya menyadari sifat buruk dan ketamakan mereka. Mereka
menyesali bahwa selama ini telah berbuat buruk kepada Bawang Putih dan memohon maaf pada
Bawang Putih. Bawang Putih yang baik hati pun memaafkan mereka berdua.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/16607648#readmore

Ibunya bawang putih tiada dan bawang putih di asuhlah oleh ibu tirinya bawang merah.bawang
putih selalu di suruh2 oleh ibu tirinya karena bawang putih sebagai anak tirinya bkn anak
kandungnya.bawang putih bertemu nenek yg baik hati dia membantu nenek itu dan nenek itu
memberi buah semangka yg berisi emas dan bawang merah mengambilnya dan merampas dari
bawang putih.bawang merah pergi ke rumah nenek itu dan meminta imbalan dan nenek itu
memberi imbalan semangka dia memilih semangka yg besar setelah pulang bawang merah dan
ibunya membuka semangka itu yg berisi serangga dan bawang merah dan ibunya tiada di makan
serangga

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/14700488#readmore


TIMUN MAS:

Dahulu ada suami istri yang telah menikah sekian tahun lamanya namun tidak memiliki anak. Sampai
si suami meninggal pun, sang istri tetap tidak hamil. Istri yang ditinggal tersebut kemudian menjanda
dan dinamakan Mbok Rondo. Karena sangat menginginkan anak, ia pun meminta bantuan kepada
raksasa. Keinginannya akan dikabulkan namun disertai syarat yakni apabila anak yang lahir adalah
wanita maka ia harus menyerahkan kepada raksasa untuk disantap. Karena Mbok Rondo sangat
sayang pada Timun Mas maka ia meminta kepada raksasa agar mengambil gadis tersebut ketika
dewasa. Saat dewasa si raksasa kembali dan hendak menangkap Timun Mas namun ia melawan dan
mengakhiri hidup raksasa dengan bibit ajaib.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/1392299#readmore

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/2472216#readmore


Telaga Bidadari
Awang Sukma merupakan pemuda petani dan juga pandai bersuling. Ia sering menangkap
burung. Namun ketika suatu ketika hendak berburu, ia malah melihat tujuh bidadari sedang
mandi. Kesempatan itu tak diambil sia-sia. Ia mengambil salah satu selendang itu, lalu
menyembunyikannya di bumbung.
Satu-persatu bidadari itu pun pergi, hingga tinggallah seorang bidadari yang ketakutan,
namun setelah dibujuk oleh Awang Sukma maulah bidadari itu tinggal bersama Awang
Sukma yang kemudian menikah dangannya dan melahirkan anak bernama Kumala Sari.
Pada suatu ketika, ketika Awang Sukma tertidur begitu lelapnya. Bidadari bungsu itu melihat
ayam hitam yang mematuki permukaan bumbung sehingga padi berhamburan. Kemudian ia
menghampiri dan secara tak sengaja melihat selendangnya terselip di bumbung.
Bidadari itupun begitu kecewa dengan Awang Sukma yang telah menipu dirinya begitu
lama. Kekecewaan itu membuatnya pergi meninggalkan Awang Sukma untuk kemudian
tinggal di kayangan.

Alkisah, ada seorang pemuda tampan bernama Awang Sukma yang tinggal di hutan.
Ia adalah penguasa daerah hutan tersebut. Pada suatu hari, tiba tiba Awang
mendengar suara wanita dari telaga. Ternyata di telaga tersebut ada 7 orang bidadari
cantik jelita yang sedang mandi. Awang mengintip bidadari tersebut dari balik
semak-semak dan mengambil salah satu dari selendangnya.

Ketika selesai mandi, para bidadari tersebut mengambil selendangnya dan kembali
ke khayangan. Namun, si bungsu tidak bisa kembali karena selendangnya diambil
oleh Awang Sukma. Ia pun ditinggalkan oleh keenam kakaknya.

Saat itu, Awang keluar dari persembunyiannya dan membujuk si bungsu untuk
tinggal bersamanya. Karena takut sendirian, ia pun memutuskan tinggal bersama
Awang.

Sesampainya di rumah, Awang menyembunyikan selendang milik putri bungsu di


balik lumbung padi. Hal tersebut ia lakukan lantaran tidak ingin bidadarinya
memutuskan untuk kembali ke khayangan.

Setelah lama tinggal bersama, mereka akhirnya memutuskan untuk menikah dan
dikaruniai satu orang anak. Kehidupan mereka sangatlah bahagia dan berkecukupan.
Namun, kebahagiaan itu mulai surut ketika si putri bungsu menemukan
selendangnya saat akan mengambil padi di lumbung.

Ia merasa sangat sedih dan kecewa atas kebohongan Awang selama ini. Dengan
berat hati, ia memutuskan untuk kembali ke khayangan dan meninggalkan Awang
serta anaknya. Namun, ia berjanji akan sering kembali ke bumi untuk menengok putri
kesayangannya.
Awang pun menyesal atas perbuatannya selama ini. Ia kini tinggal berdua dengan
anaknya dalam rasa penyesalan yang mendalam. - sekian -
'Si Kelingking'. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

RANGKUMAN CERITA

Dahulu kala, hiduplah sepasang suami istri di sebuah dusun di Negeri Jambi, namun tidak memiliki
anak. Setelah berdoa pada Tuhan, mereka pun dikaruniai anak, walau perut sang istri tidak
membesar seperti pada umumnya.

Setelah melahirkan, ternyata anak mereka sebesar kelingking sehingga dinamakan Kelingking.

Suatu hari, desa mereka didatangi Nenek Gergasi seorang pemakan makhluk hidup. Para warga pun
mengungsi, kecuali Kelingking karena ia mau mengusirnya.

Ia lalu meminta ayahnya dibuatkan lubang persembunyian. Ketika Nenek Gergasi datang, ia tidak
menemukan makhluk hidup. Yang terdengar hanya suara Kelingking. Meski dicari, ia tak
menemukannya. Kelingking pun menakutinya dengan berniat mau memakannya. Nenek Gergasi
yang ketakutan pun lari dan terjatuh dari jurang.

Atas usahanya, Kelingking pun diangkat menjadi panglima kerajaan. Suatu hari, ia pun ingin menikahi
putri raja. Tapi, raja malah memarahinya habis-habisan karena dianggap tidak tahu diri. Meski
begitu, sang putri rupanya mau menerima lamaran Kelingking. Setelah menikah, mereka pun
diberikan wilayah kerajaan oleh sang raja, tapi Kelingking tak pernah mau mengurusnya.

Suatu hari seorang pemuda menemui sang putri, namun ia kurang diterima dengan baik. Suatu
malam, penasaran dengan kegiatan suaminya, sang putri membuntuti Kelingking pergi.
Sesampainya di tepi sungai, ia melihat pemuda itu berubah menjadi pemuda gagah perkasa setelah
berdoa dan berendam. Mengetahui hal itu, sang putri pun bahagia dan mereka hidup bahagia
selamanya.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/12986844#readmore


Kelingking Sakti
Alkisah, ada sepasang suami istri di Jambi yang miskin dan belum memiliki
momongan. Meskipun mereka sudah puluhan tahun membina rumah tangga,
namun mereka tak kunjung memiliki seorang anak. Segala daya upaya sudah
dilakukan, tetapi hasilnya selalu nihil.

Hingga akhirnya, sang suami memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk
mengabulkan permintaanya untuk memiliki seorang anak laki-laki. Walaupun
sebesar kelingking, mereka rela asalkan memiliki anak.

Beberapa bulan kemudian, sang istri pun dikabarkan mengandung seorang


anak. Sesuai doa yang diminta oleh sang suami, anaknya pun lahir hanya
sebesar jari kelingking saja. Meskipun ukuran badannya kecil, suami dan istri
tersebut tetap bersyukur dan menyayangi anaknya.

Pada suatu hari, desa Jambi didatangi oleh hantu pemakan manusia, nenek
Gergasi. Seluruh warga pun ketakutan, sehingga tidak ada satupun yang berani
keluar rumah. Demi menyelamatkan warga, raja dari desa Jambi pun
mengajak rakyatnya untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Akan tetapi Kelingking menolak untuk mengungsi, ia lebih memilih tinggal di


desa untuk mengusir nenek Gergasi. Sayangnya, niat tersebut diragukan oleh
para warga karena badannya yang teramat kecil.

Namun Kelingking tidak mempedulikannya. Berkat keberanian dan kecerdasan


Kelingking, ia mampu membunuh setan tersebut dengan cara memasukkannya
ke jurang. Oleh karenanya, Raja Desa Jambi menghadiahkan Kelingking
berupa pangkat Panglima Perang.
Alkisah seorang pemuda yg bernama toba .sore itu dia sedang memancing tiba tiba dia dapatkan
ikan mas yang sangat aneh diapun membawa ke rumah tiba-tiba ikan itu berubah menjadi wanita
cantik KataToba Siapa kamu ikan itu memjawab aku akan menjadi istri mu jika kamu merahasiakan
diriku setelah itu mereka mempunyai anak suatu hari anak tersebut disuruh ibunya membawa bekal
untuk ayahnya Tetapi dia memakan bekal bekal itu di tengah perjalanan begitu ayahnya tahu
ayahnya berkata kasar dasar kau anak ikan setelah itu anaknya pulang dan menjerit dan
memberitahu ibunya tentang rahasia ibu nya setelah itu ibunya menyuruh anaknya pergi ke atas
gunung dan ibunya kembali ke danau setelah itu datang banjir besar dari danau yg menghanyutkan
seluruh kota setelah itu danau itu disebut danau Toba tamat

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/3208617#readmore

Danau Toba

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang pria bernama Toba. Ia bekerja sebagai petani untuk
menghidupi dirinya. Toba tinggal di lembah yang subur di bagian utara Sumatera. Ia juga
suka memancing di sungai setelah Ia bertani di lading. Pada suatu hari, Ia pergi ke sungai
untuk memancing. Tetapi tidak seperti biasanya, Toba menunggu sangat lama ikan yang
menyambar pancingannya itu sehingga Ia ingin segera pergi dari sungai. Ketika Toba ingin
pergi pulang ke rumah, tiba-tiba ada seekor ikan yang menyambar pancingannya itu. Seketika
senanglah hati Toba karena ikan yang menyambar pancingannya itu merupakan seekor ikan
yang sangat besar dan langsunglah Ia membawa ikan itu pulang ke rumah. Setelah sampai di
rumah,  Toba ingin memasak ikan itu untuk dimakan, tetapi waktu Ia mengambil ikan di
ember, ikan itu sudah hilang. Toba sangat bingung dengan apa yang terjadi, masuklah Ia ke
kamar dan Toba melihat seorang wanita yang sangat cantik. Toba sampai terpesona melihat
kecantikan wanita itu, sehingga Ia melamar wanita itu. Pada saat melamar, Toba diberi satu
syarat yang tidak boleh dilanggar yaitu tidak boleh menceritakan asal-usul wanita tersebut.
Setelah setahun pasangan suami istri tersebut dikaruniai seorang anak, anak itu bernama
Samosir. Anak itu mempunya sifat yang buruk karena terlalu dimanjakan oleh orang tuanya.
Pada suatu saat, Samosir disuruh oleh ibunya untuk mengantarkan makanan ayahnya ke
ladang. Tetapi, anak itu malah memakan makanan ayahnya, sehingga pada saat Samosir
memberikan makanan kepada ayahnya hanya tinggal sisanya saja. Karena ayahnya sedang
dalam kondisi hati yang tidak baik, marahlah Ia kepada anaknya itu dengan berkata dasar
anak keturunan ikan!" Perkataan itu membuat Samosir menangis. Ia langsung pulang ke
rumah dan menceritakan semua yang terjadi kepada ibunya. Ibu Samosir sangat sedih
mendengar bahwa suaminya telh melanggar janjinya. Wanita itu menuyuruh anaknya pergi
ke puncak bukit dan Ia pergi ke sungai dan berubah menjadi ikan. Seketika meluaplah air
sungai, lama-lama air yang meluap semakin besar sehingga membentuk sebuah danau yang
dikenal sebagai Danau Toba.
Judul cerita rakyat: Asal-Usul Propinsi Jambi (Cerita Rakyat Dari Jambi)

2. Ringkasan cerita: Dahulu kala, di sebuah kerajaan yang bernama kerajaan Limbungan,
hiduplah seorang putri cantik jelita bernama Putri Pinang Masak. Selain cantik, dia terkenal
pula berbudi luhur, adil dan bijaksana. Banyak laki-laki yang datang melamar, tapi tak
satupun laki-laki tersebut diterima olehnya. Suatu hari, datanglah Raja yang akan melamar
Putri Pinang Masak. Raja tersebut terlihat angkuh, buruk rupa, dan dia terkenal dengan
sebutan "Raja Pencetus Perang". Karena Putri Pinang Masak takut rakyat-rakyatnya di porak-
porandakan oleh sang Raja karena dia menolak lamaran sang Raja, maka dia memutuskan
untuk menerima lamaran sang Raja dengan satu syarat: Putri Pinang minta dibuatkan sebuah
istana yang besar beserta seluruh isinya hanya dalam waktu satu malam sampai ayam
berkokok, bila sang Raja gagal, seluruh kerajaan milik sang Raja diserahkan kepada Putri
Pinang Masak. Sang Raja pun setuju. Dia pun mulai mengumpulkan ribuan tukang untuk
membangun istana tersebut. Saat istana sudah hampir selesai, Putri Pinang Masak pergi ke
kandang ayam dengan membawa lampu yang sangat terang. Lampu tersebut dihadapkan
kepada ayam-ayam yang tertidur, sehingga akhirnya ayam-ayam tersebut terbangun dan
mulai berkokok bersahut-sahutan. Sang Raja pun merasa gagal akan syarat yang diberikan
oleh Putri Pinang Masak. Akhirnya dia memberikan seluruh kerajaan dan istana yang baru
dibangun tersebut kepada Putri Pinang Masak. Putri Pinang Masak diberi kehormatan untuk
menjadi seorang Ratu. Di kerajaan tersebut, dia dipanggil dengan sebutan Ratu Jambe. Jambe
menjadi Jambi. Dan akhirnya terjadilah propinsi Jambi hingga saat ini.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/11536372#readmore


Di sebuah hutan, hiduplah seekor Kancil yang besar dan gemuk. Kancil itu dikenal sangat
baik dan suka menolong oleh hewan-hewan lainya. Selain itu Kancil juga hewan yang cerdik.
Kancil selalu membantu dan menolong temannya yang akan menyeberangi danau, karena
Danau itu dijaga oleh seekor buaya yang sangat besar dan rakus.

Pada suatu hari, saat Kancil pergi untuk mencari makan. Tiba-tiba Kancil mendengar
temannya minta tolong di sekitar danau. Lalu Kancil berlari cepat menghampiri temannya.
Ternyata lagi-lagi Buaya itu tidak memperbolehkan hewan lain masuk ke wilayahnya, dan
selalu mengancam siapapun yang masuk ke wilayahnya akan dimakan.

Tiba-tiba Kancil melihat ikan kecil di tepi Danau. Lalu Kancil mengambil ikan kecil itu tanpa
sadarnya buaya. Lalu, Kancil melempari ikan-ikan kecil itu kepada buaya agar buaya itu
memakan ikan kecil itu dan tidak sadar bahwa Kancil dan temannya menyeberangi Danau itu
melewati punggung Buaya. Lalu Kancil mengantarkan temannya mencari makan.

Teman-teman Kancil bangga memiliki teman yang bijaksana. Teman kancil yang di tolong
tadi berterima kasih kepada Kancil, sampai akhirnya Kancil di juluki Kancil yang bijaksana.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/14454340#readmore


Keong Emas
Dahulu kala hiduplah keluarga yang yang beranggotakan empat orang,
Jayanegara, Liku, serta 2 orang anaknya yang bernama Dewi Candra dan Galuh
Ajeng. Kakak beradik tersebut memiliki sifat yang sangat bertolak belakang.

_Keong Emas_
Suatu ketika, Jaya dan anaknya yang bernama Inu Kertapati mengunjungi
rumah Jayanegara untuk bersilaturrahmi. Jaya bermaksud untuk menjodohkan
Inu dengan salah satu putri Jayanegara. Tetapi Inu masih bingung dan dia
membutuhkan waktu 5 tahun untuk memilih antara Dewi dan Ajeng untuk
dijadikan calon istrinya. Sebelum Inu pulang, ia memberikan 2 hadiah untuk
mereka. Ajeng memilih kado yang besar dan Dewi mendapat sisanya. Setelah
menerima hadiah, Ajeng tidak terima karena hanya mendapat sebuah cincin.
Sedangkan Dewi mandapat perhiasan berlian. Karena tidak terima, Ajeng
meminta hadiah Dewi yang diberikan Inu.
Lima tahun telah berlalu, Inu kembali mengunjungi rumah Jayanegara
untuk memutuskan  pilihan antara Dewi atau Ajeng yang akan menjadi calon
istrinya. Ketika dia sampai di rumah Jayanegara, dia terkejut karena Dewi hanya
memakai cincin, sedangkan Ajeng memakai perhiasan yang seharusnya dipakai
Dewi. Sejak itu, Inu menjadi tahu sifat asli antara Dewi dan Ajeng. Dan Inu lebih
memilih Dewi daripada Ajeng untuk menjadi calon istrinya.

Karena tidak terima, Ajeng dan ibunya pergi ke tempat mbah dukun di
Gunung Demit untuk menyihir Dewi menjadi keong. Pada saat yang telah
ditentukan, Ajeng mengajak Dewi ke sungai untuk menyihir menjadi keong. Dan
Ajeng berhasil menyihir Dewi. Ketika sampai di rumah, Ajeng bilang kalau Dewi
hilang saat jalan-jalan.
Ketika mendengar bahwa Dewi hilang, Inu segera mancari Dewi. Dewi
ditemukan seorang janda tua yang tinggal di desa Dadakan. Ketika Inu tertidur,
dia mendapat petunjuk kalau Dewi berada tidak jauh dari tempat dia mencari.
Ketika Inu berjalan, dia melihat seorang nenek yang tengah diserang
buaya. Dengan segera dia menolong nenek tadi. Kemudian nenek tadi
mengajak Inu ke rumahnya. Inu lalu menceritakan tujuan dia ke desa Dadakan.
Dan akhirnya nenek tadi mengambil keong mas dan menceritakan bahwa keong
tersebut adalah Dewi Candra.
Setelah itu Inu mengajak Dewi pulang ke rumah. Sampailah mereka di
rumah, Ajeng dan Liku terkejut. Mereka tidak menyangka Dewi dapat menjadi
manusia lagi. Sesegera mungkin Ajeng dan Liku kabur dari rumah. Mereka takut
rahasia yang selama ini mereka simpan terbongkar. Tiba-tiba wajah mereka
jadi jelek, mereka tidak sadar dan saling menyakiti. Ajeng serta Liku akhirnya
meninggal.
Cerita Rakyat – Keong Mas
Raja Kertamarta adalah raja dari Kerajaan Daha. Raja mempunyai 2 orang putri, namanya Dewi Galuh dan
Candra Kirana yang cantik dan baik. Candra kirana sudah ditunangkan oleh putra mahkota Kerajaan
Kahuripan yaitu Raden Inu Kertapati yang baik dan bijaksana.

Tapi saudara kandung Candra Kirana yaitu Galuh Ajeng sangat iri pada Candra kirana, karena Galuh Ajeng
menaruh hati pada Raden Inu kemudian Galuh Ajeng menemui nenek sihir untuk mengutuk candra kirana.
Dia juga memfitnahnya sehingga candra kirana diusir dari Istana ketika candra kirana berjalan menyusuri
pantai, nenek sihirpun muncul dan menyihirnya menjadi keong emas dan membuangnya kelaut. Tapi
sihirnya akan hilang bila keong emas berjumpa dengan tunangannya.

Suatu hari seorang nenek sedang mencari ikan dengan jala, dan keong emas terangkut. Keong Emas
dibawanya pulang dan ditaruh di tempayan. Besoknya nenek itu mencari ikan lagi dilaut tetapi tak seekorpun
didapat. Tapi ketika ia sampai digubuknya ia kaget karena sudah tersedia masakan yang enak-enak. Sinenek
bertanya-tanya siapa yang memgirim masakan ini.

Begitu pula hari-hari berikutnya sinenek menjalani kejadian serupa, keesokan paginya nenek pura-pura
kelaut ia mengintip apa yang terjadi, ternyata keong emas berubah menjadi gadis cantik langsung memasak,
kemudian nenek menegurnya ” siapa gerangan kamu putri yang cantik ? ” Aku adalah putri kerajaan Daha
yang disihir menjadi keong emas oleh saudaraku karena ia iri kepadaku ” kata keong emas, kemudian
candra kirana berubah kembali menjadi keong emas. Nenek itu tertegun melihatnya.

Sementara pangeran Inu Kertapati tak mau diam saja ketika tahu candra kirana menghilang. Iapun
mencarinya dengan cara menyamar menjadi rakyat biasa. Nenek sihirpun akhirnya tahu dan mengubah
dirinya menjadi gagak untuk mencelakakan Raden Inu Kertapati. Raden Inu Kertapati Kaget sekali melihat
burung gagak yang bisa berbicara dan mengetahui tujuannya. Ia menganggap burung gagak itu sakti dan
menurutinya padahal raden Inu diberikan arah yang salah. Diperjalanan Raden Inu bertemu dengan seorang
kakek yang sedang kelaparan, diberinya kakek itu makan. Ternyata kakek adalah orang sakti yang baik Ia
menolong Raden Inu dari burung gagak itu.

Kakek itu memukul burung gagak dengan tongkatnya, dan burung itu menjadi asap. Akhirnya Raden Inu
diberitahu dimana Candra Kirana berada, disuruhnya raden itu pergi kedesa dadapan. Setelah berjalan
berhari-hari sampailah ia kedesa Dadapan Ia menghampiri sebuah gubuk yang dilihatnya untuk meminta
seteguk air karena perbekalannya sudah habis. Tapi ternyata ia sangat terkejut, karena dari balik jendela ia
melihatnya tunangannya sedang memasak. Akhirnya sihirnya pun hilang karena perjumpaan dengan Raden
Inu. Tetapi pada saat itu muncul nenek pemilik gubuk itu dan putri Candra Kirana memperkenalkan Raden
Inu pada nenek. Akhirnya Raden Inu memboyong tunangannya keistana, dan Candra Kirana menceritakan
perbuatan Galuh Ajeng pada Baginda Kertamarta.

Baginda minta maaf kepada Candra Kirana dan sebaliknya. Galuh Ajeng mendapat hukuman yang setimpal.
Karena takut Galuh Ajeng melarikan diri kehutan, kemudian ia terperosok dan jatuh kedalam jurang.
Akhirnya pernikahan Candra kirana dan Raden Inu Kertapatipun berlangsung. Mereka memboyong nenek
dadapan yang baik hati itu keistana dan mereka hidup bahagia.
Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/7700102#readmore

Anda mungkin juga menyukai