Anda di halaman 1dari 15

MAKALA IBADADAH, DAKWAH DAN MUAMMALAH

SYAHADAT DAN SHOLAT

Dosen Pengampu: M. Nurudin Zuhdi M,S.I


Disusun Oleh:
Fayza Auliya (1810901009)
Hanif Abdillah (1810901010)
Faiz Sofyanto (1810901011)
Sekar Dany Fatmawati (1810901012)
Rofingatun Nikmah (1810901013)
Rudi Bagaskara (1810901014)
Muhammad Alfajri (1810901015)

PRODI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS EKNOMI, ILMU SOSIAL, DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masih ada segelintir diantara kita sebagai umat muslim belum mengetahui
apa saja kekuatan syahadat itu sendiri, sering terdengar bahkan tidak asing di
telinga umat islam apa itu syahadat. Syahadat adalah seperti nafas yang senantiasa
menemani hidup manusia. Syahadat adalah salah satu syarat utama keislaman
seseorang. Tanpa syahadat dalam hati, pikiran, ucapan, dan tindakan mereka,
maka tiada pula islam dalam kehidupan manusia.
Syahadat adalah sebuah perkara vital dalam kehidupan umat islam. Syahadat
ibarat ruh, sedangkan islam sendiri ibarat jasadnya. Maka jasad tersebut akan mati
jika ruh tersebut tidak ada atau mati. Perkara syahadat adalah sebuah perkara yang
menyangkut ketauhidan seseorang. Itulah, mengapa Syahadat ini menjadi salah
satu bagian yang primer bagi umat islam.
Sering kali kita sebagai umat islam lupa apakah kewajiban kita di dunia dan
untuk apa kita dicipkan, bukankah Allah SWT mencipkan manusia hanya untuk
beribadah saja, contohnya sholat. Sholat dalam istilah lain, sholat adalah satu
macam atau bentuk ibadah yang di wujudkan dengan melakukan
perbuatan-perbuatan tertentu di sertai ucapan-ucapan tertentu dan dengan
syarat-syarat tertentu pula. Istilah sholat ini tidak jauh berbeda dari arti yang
digunakan oleh bahasa di atas, karena di dalamnya mengandung do’a-do’a, baik
yang berupa permohonan, rahmat, ampunan dan lain sebagainya.
Shalat sendiri harus didirikan 5 waktu yang berjumlah 17 rakaat setiap
harinya. Shalat tersebut merupakan wajib yang harus dilaksanakan tanpa kecuali
bagi muslim mukallaf baik sedang sehat maupun sakit. Selain shalat wajib ada
juga shalat-shalat sunah.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka terdapat beberapa masalah yakni:

1. Apa definisi syahadat?

2. Bagaimana kedudukan, syahadat dalam kehidupan?

3. Bagaimana syahadat tersebut dapat batal?

4. Apa saja syarat sah sholat?

5. Macam-macam sholat dan mendirikan sholat?


II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Syahadat dan Sholat

Iman dan Tauhid dalam Islam


a. Menurut Lughat (bahasa) Iman berarti percaya. Iman dalam Islam berarti
percaya secara sungguh – sungguh kepada Allah, Malaikat–Malaikat-Nya,
Kitab-kitab-Nya, Rasul – Rasul-Nya, dan Hari akhir, serta ketentuan dan takdir
dari-Nya.
b. Beriman pada Allah berarti percaya dan yakin akan adanya Allah Yang Esa dan
berusaha menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.
c. Tauhid berarti meng-Esa-kan Allah SWT.
d. Nabi saw. Diutus Allah untuk mengajari kita tentang tauhid yaitu agar kita
menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya dengan yang lain.
e. Nabi-nabi sebelumnya, seperti Nabi Ibrahim juga mengajarkan tauhid kepada
ummatnya, yaitu agar hanya menyembah satu Tuhan, yaitu: Allah, dan tidak
mempersekutukan Allah dengan yang lain:

َِ‫اِولَ ْمِيَِكُ ِمنَِِ ْال ُم ْشركِين‬ َّ ً ‫يمِ َكانَ ِأ ُ َّمةًِقَانت‬


َ ً‫اَِلِلِ َحنيف‬ َ ‫إِ َّنِإب َْراه‬
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi
patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang
yang mempersekutukan (Tuhan),” [An Nahl:120]

Luqman yang saleh pun dalam Al Qur’an diceritakan menasehati agar anaknya
tidak mempersekutukan Allah dengan yang lain:

َ ِ‫ظ ْل ٌم‬
ِ‫عظي ٌم‬ ُ َ‫ِالش ْر َكِل‬ َّ ‫ي َِِلِت ُ ْشِر ْكِب‬
ِّ ‫اَلِلِِۖإ َّن‬ ُ ‫ِو ُه َوِيَع‬
َّ َ‫ظهُِيَاِبُن‬ ُ ‫و ََإ ْذِقَا َلِلُ ْق َم‬
َ ‫انِِلبْنه‬
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan
(Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman
yang besar”.” [Luqman:13]
Dalam Islam, mengesakan Allah adalah rukun yang pertama. Jika seorang
masuk Islam, dia harus menyatakan bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah utusannya:
“Hadis Ibnu Umar r.a: Nabi s.a.w telah bersabda: Islam ditegakkan di atas lima
perkara yaitu mengesakan Allah, mendirikan sembahyang, mengeluarkan zakat,
berpuasa pada bulan Ramadan dan mengerjakan Haji “ [HR Bukhori-Muslim]

Definisi dan Syarat Syahadat


a) Syahadat merupakan rukun Islam yang pertama. Syahadat artinya mengaku
tidak ada Tuhan yang wajib disembah, melainkan Allah, dan mengakui
bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah.
b) Syahadat ini adalah syarat utama seseorang masuk Islam, dapat digambarkan
bahwa Syahadat merupakan pintu masuk Islam.
c) Syahadat terdiri dari dua unsur, yakni Syahadat Tauhid dan Syahadat Rasul.
Kedua Syahadat itu merupakan Dua Kalimat Syahadat yang menjadi syarat
mutlak bagi muallaf.

Lafadz kalimat syahadat :


‫اشهدأَنِِلالهِاِلهللاِواشهدانِمحمدرسولِهللا‬
”ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR RASUULUULAH”
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku
bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”.
Dua Kalimat Syahadat ialah:
1) Syahadat Tauhid : artinya menyaksikan dan mengakui ke Esa
2) Syahadat Rasul : artinya menyaksikan dan mengakui ke Rasulan Nabi
Muhammad saw.
Syarat Syahadat
Ketika mengucap dua kalimat syahadat haruslah dengan sungguh-sungguh, yakni
membenarkan dengan hati apa yang ia ucapkan, serta mengerti apa yang
diucapkan. Dengan begitu orang yang belum Islam masuk ke dalm Islam, dan
wajiblah mengerjakan rukun Islam.

Posisi Syahadat
a. Syahadat menempati urutan pertama dalam rukun islam.
b. Tanpa syahadah, rukun Islam lainnya akan runtuh. Begitu juga dengan rukun
iman.
c. Tegaknya Islam mesti didahului oleh tegaknya rukun Islam; dan tegaknya
rukun Islam mesti didahului oleh tegaknya syahadah.
d. Rasulullah saw. mengisyaratkan bahwa Islam itu bagaikan sebuah bangunan.
e. Untuk berdirinya bangunan Islam itu harus ditopang oleh 5 (lima) tiang
pokok, yaitu syahadatain, shalat, saum, zakat, dan haji ke Baitulllah.
B. Pengaruh Syahadat dalam Kehidupan Manusia
Apabila syahadat telah menancap kuat pada diri kaum muslimin dan telah dia
realisasikan melalui pemenuhan konsekuensinya maka kaum muslimin akan
tumbuh sikap merdeka, mulia, tenang, aman, optimis, berani dan tawakkal. Selain
itu akan turun barakah dari Allah dan akan mendapatkan kepemimpinan.

C. Rusaknya Syahadat
a) Menyekutukan Allah SWT
b) Meyakini bahwa Allah adalah Tuhannya, namun juga menyembah dan
meminta pada selain Allah.
c) Melakukan peribatan atau ritual di luar syariah Islam
d) Percaya pada benda pembawa keberuntungan (jimat)
e) Percaya pada kuasa selain kuasa Allah
f) Bersekutu dengan setan dan/atau jin
Yang Merusak Syahadat dan Iman
1. KUFUR
Orang Kafir akan menerima nikmat sementara sebelum menerima azab Allah
SWT
َّ ‫ار ُز ْقِأ َ ْهلَهُِمنَِالث َّ َم َراتِ َم ْنِآ َمنَ ِم ْن ُه ْمِب‬
ِ‫اَلِل‬ َ ً‫ِاج َع ْلِ َهذَاِبَلَدًاِآمن‬
ْ ‫اِو‬ ْ ‫ب‬ َ ‫َوإ ْذِقَا َلِإب َْراهي ُم‬
ِّ ‫ِر‬
ِ‫س‬ َ ْ‫ِوبئ‬
َ ِۖ‫عذَاب ِالنَّار‬ َ ِ ‫ط ُّرهُ ِإلَى‬َ ‫ض‬ ً ‫ِو َم ْن ِ َكفَ َر ِفَأ ُ َمتِّعُهُ ِقَل‬
ْ َ‫يًل ِث ُ َّم ِأ‬ َ ‫ِاْلخرِۖ ِقَا َل‬ْ ‫َو ْاليَ ْوم‬
ُ ‫ْال َمص‬
ِ‫ير‬
126. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini,
negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada
penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian.
Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan
sementara, Kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan Itulah
seburuk-buruk tempat kembali".(QS AL BAQARAH)
Orang Kafir akan menerima istidraj (tipuan) sehingga mereka akan terlena
dalam kekafiran dan Allah akan memberi mereka siksa secara tiba-tiba
2. SYIRIK
Syirik dapat diartikan menyekutukan Allah dengan yang lain QS MARYAM ayat
81

‫َِّللاِآل َهةًِليَ ُكونُواِلَ ُه ْمِع ًّزا‬


َّ ‫َوات َّ َخذُواِم ْنِدُون‬
81. Dan mereka Telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar
sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka.
Orang yang melakukan perbuatan syirik disebut Musyrik. Orang musyrik tidak
akan diampuni dosanya jika dia mati dan belum bertaubat QS AN NISA’ ayat 48

ِ‫اَلِل ِفَقَد‬
َّ ‫ِك ِب‬ َ ‫َِّللاَ َِِل ِ َي ْغف ُر ِأ َ ْن ِيُ ْش َر َك ِبه‬
َ ِ‫ِويَ ْغف ُر ِ َماِد ُونَ ِذَل َك ِل َم ْن ِيَشَا ُء‬
ْ ‫ِۚو َم ْن ِيُ ْشر‬ َّ ‫إ َّن‬
‫ا ْفت َ َرىِإثْ ًماِ َعظي ًما‬
48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia
telah berbuat dosa yang besar.

3. NIFAK(KEMUNAFIKAN)
Munafik dapat disebut bermuka dua. Maksudnya orang munafik, antara ucapan
dan hatinya berbeda
Dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat tentang orang munafik, diantaranya
QS AL BAQARAH
adalah:

َِ‫ِو َماِ ُه ْمِب ُمؤْ منين‬ ْ ‫ِوب ْاليَ ْوم‬


َ ‫ِاْلخِر‬ َّ ‫َومنَ ِالنَّاسِ َم ْنِيَقُولُِآ َمنَّاِب‬
َ ‫اَلِل‬
8. Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan
hari kemudian[22]," pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman.
[22] Hari kemudian ialah: mulai dari waktu mahluk dikumpulkan di padang
mahsyar sampai waktu yang tak ada batasnya.

Dari ayat di atas dapat di simpulkan bahwa orang munafik selalu berkata
bohong dan tidak sesuai dengan hati nuraninya sendiri.Pada hakikatnya orang
munafik adalah menipu diri sendiri. Rasul saw. Telah bersabda bahwa ada 3
tanda-tanda orang munafik yaitu :
1. Jika berbicara dia berbohong
2. Jika berjanji dia ingkar
3. Jika dipercaya dia berkhianat
Setiap orang beriman harus mampu dan mau menjauhi sifat munafik agar
imannya tetap terjaga dan bertambah kuat
Ada lagi hal-hal yang melemahkan keimanan antara lain
1. Bid’ah sesat
2. Sihir
3. Meramal nasib
D. Pengertian Sholat

Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa, sedangkan menurut istilah shalat
adalah suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri
dengan salam sesuai dengan persyaratkan yang ada.

Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada
Allah menurut syarat-syarat yang telah ditentukan. Adapun secara hakikinya
ialah” berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut
kepada-Nya serta menumbuhkan didalam jiwa rasa kebesarannya dan
kesempurnaan kekuasaan-Nya”atau” mendahirkan hajat dan keperluan kita
kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan
kedua-duanya (Hamid,2009).

Syarat-Syarat Shalat dan Rukun Shalat


Shalat di nilai sah dan semprna apabila shalat tersebut di laksanakan dengan
memenuhi syarat-syarat dan rukun-rukun dan hal-hal yang disunnahkan serta
terlepas dari hal-hal yang membatalkanya.
1. Syarat-syarat Shalat
Syarat-syarat Shalat adalah sesuatu hal yang harus di penuhi sebelum kita
melaksanakan shalat. Syarat Shalat di bagi menjadi 2 yaitu:

 Syarat wajib Shalat adalah syarat yang wajib di penuhi dan tidak bisa di
nego-nego lagi. Seperti Islam, berakal dan tamziz atau baligh. suci dari haid dan
nifas serta telah mendengar ajakan dakwah islam.

 Syarat sah shalat itu ada 8 yaitu:


- Suci dari dua hadas
- Suci dari najis yang berada pada pakaian, tubuh, dan tempat shalat.
- Menutup aurot
- Aurat laki-laki yaitu baina surroh wa rukbah( antara pusar sampai lutut),
sedangkan aurot perempuan adalah jami’i badaniha illa wajha wa kaffaien
(semua anggota tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan).
- Menghadap kiblat
- Mengerti kefarduan Shalat
- Tidak meyakini salah satu fardu dari beberapa fardu shalat sebagaisuatu
sunnah.
- Menjauhi hal-hal yang membatalkan Shalat(Drajat,1995).
2. Rukun Shalat

Shalat mempunyai rukun-rukun yang harus dilakukan sesuai dengan


aturan dan ketentuannya, sehingga apabila tertinggal salah satu darinya, maka
hakikat shalat tersebut tidak mungkin tercapai dan shalat itu pun dianggap tidak
sah menurut syara`.
1) Niat.
Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah
agama yang lurus. (al-Bayyinah: 98).
2) Takbiratul Ihram.
Artinya: Dari Ali RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, kunci shalat bersuci,
pembukaannya membaca takbir dan penutupannya adalah membaca salam. (H.R.
Ad-Darimi).
Takbiratul ihram ini hanya dapat dilakukan dengan membaca lafadz
Allahu Akbar.

3) Berdiri Pada Saat Mengerjakan Shalat Fardhu.


Hukum berdiri ketika mengerjakan shalat fardhu adalah wajib. Hal ini
berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
Artinya: Dari Imran bin Husain RA berkata, aku menderita penyakit ambien, lalu
aku bertanya kepada Nabi SAW mengenai cara mengerjakan shalat yang harus aku
lakukan, Nabi SAW bersabda, “Shalatlah dalam keadaan berdiri, jika engkau tidak
mampu, maka laksanakan dalam keadaan duduk, jika engkau tidak mampu
melakukannya, maka kerjakanlah dalam keadaan berbaring”. (H.R. Bukhari).

.
4) Membaca al-Fatihah.
Ada beberapa hadits shahih yang menyatakan kewajiban membaca surat
al-Fatihah pada setiap rakaat, baik pada saat mengerjakan shalat fardhu maupun
shalat sunnah. Diantaranya:
)‫عن عبادة بن الصامت يبلغ به النبي صلى هللا عليه وسلم ال صالة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب (رواه مسلم‬

Artinya: Dari Ubadah bin Shamit RA, Nabi SAW bersabda, “Tidak sah shalat
seseorang yang tidak membaca surah Fatihatul-Kitab”. (H.R. Muslim).

Dalam Mazhab Syafi`i, basmallah merupakan satu ayat dari pada surah al-Fatihah,
maka membaca bismillah hukumnya adalah wajib.

5) Ruku’.

Kefardhuanya telah diakui secara ijma`, berdasarkan firman Allah SWT:

َ‫ُواربَّ ُك ْم وا ْفعَلُواال َخ ْي َرلَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُح ْون‬


َ ‫ُواوا ْعبُد‬ َ ُ‫يَأَيُّ َهاالَّ ِذيْنَ أ َمنُواا َ ْر َكع‬
َ ‫واوا ْس ُجد‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu,


sembahlah tuhanmu dan berbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat
kemenangan. (al-Hajj: 77).

Ruku’ dikatakan sempurna, jika dilakukan dengan cara membungkukkan


tubuh, dimana kedua tangan dapat mencapai dan memegang kedua lutut.

6) Sujud dua kali setiap raka'at


Anggota-anggota sujud adalah kening, hidung, kedua telapak tangan, kedua
lutut dan kedua telapak kaki.
7) Duduk antara dua sujud
8) Membaca tasyahud akhir
9) Duduk pada tasyahud akhir
10) Shalawat kepada Nabi SAW setelah tasyahud akhir.
11) Duduk diwaktu membaca shalawat.
12) Memberi salam
13) Tertib.
E. Macam-macam shalat
Dilihat hukum melaksanakanya, pada garis besarnya shalat di bagi menjadi dua,
yaitu shalat fardu dan shalat sunnah. Selanjutnya shalat fardu juga di bagi menjadi
dua, yaitu fardu ain dan fardu kifayah. Demikian pula shalat sunah, juga di bagi
menjadi dua, yaitu sunnah muakkad dan ghoiru muakkad.
1. Shalat fardu
Shalat fardu adalah shalat yang hukumnya wajib, dan apabila di kerjakan
mendapatkan pahala, kalau di tinggal mendaptkan dosa. Contohnya: shalat lima
wakktu, shalat jenazah dan shalat nadzar. Shalat fardu ada 2 yaitu:

 Fardu Ain adalah shalat yang wajib di lakukan setiap manusia. shalat ini di
laksanakan sehari semalam dalam lima waktu (isya’, subuh, dhuhur, asar,
magrib) dan juga shalat Jum’at.

 Fardu kifayah adalah shalat yang di wajibkan pada sekelompok muslim, dan
apabila salah satu dari mereka sudah ada yang mengerjakan maka gugurlah
kewajiban dari kelompok tersebut. Contoh: shalat jenazah.

 Shalat fardu karena nadzar adalah shalat yang di wajibkan kepada


orang-orang yang berjanji kepada Allah SWT sebagai bentuk rasa syukur kita
kepada Allah atas segala nikmat yang telah di terimanya. Contoh : Ahmad
akan melasanakan ujian, dia bilang kepada dirinya dan teman-temanya,
“ nanti ketika saya sukses mengerjakan ujian dan lulus saya akan melakukan
shalat 50 rokaat “ ketika pengumuman dia lulus maka Ahmad wajib
melaksanakan Shalat nadzar.
2. Shalat Sunnah
Shalat Sunnah adalah shalat yang apabila di kerjakan mendapatkan pahala
dan apabila tidak di kerjakan tidak mendapatkan dosa. Shalat sunah di sebut juga
dengan Shalat tatawu’, nawafil, manduh, dan mandzubat, yaitu shalat yang di
anjurkan untuk di kerjakan. Shalat sunnah juga di bagi 2 yaitu:

 Sunnah Muakkad adalah shalat sunah yang sealalu dikerjakan atau jarang
sekali tidak dikerjakan oleh Rosulluloh SAW dan pelaksanaannya sangat
dianjurkan dan di tekankan separti solat witir, solat hari raya dan lain-lain
 Sunnah ghaeru muakkadah adalah solat sunah yang tidak selalu dikerjakan
oleh Rosulluloh SAW,dan juga tidak di tekan kan untuk di kerjakan.holat
Semua shalat, termasuk shalat sunat dilakukan adalah untuk mencari keridhoan
atau pahala dari Alloh swt. Namun shalat sunat jika dilihat dari ada atau tidak
adanya sebab-sebab dilakukannya, dapat dibedakan manjadi dua macam, yaitu:
shalat sunat yang bersebab dan shalat sunat yang tidak bersebab.
o Shalat sunat yang bersebab, yaitu shalat sunat yang dilakukan karena ada
sebab-sebab tertentu, seperti shalat istisqa’ (meminta hujan) dilakukan
karena terjadi kemarau panjang, shalat kusuf (gerhana) dilakukan karena
terjadi gerhana matahari atau bulan, dan lain sebagainya.
o Shalat sunat yang tek bersebab, yaitu shalat sunat yang dilakukan tidak
karena ada sebab-sebab tertentu. Sebagai contoh : shalat witir, shalat
dhuha dan lain sebagainya.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam agama islam syahadat merupakan hal yang vital, sebab dengan dua
kalimat syahadat manusia bisa masuk agama islam. Syahadat adalah salah satu
syarat utama keislaman seseorang. Tanpa syahadat dalam hati, pikiran, ucapan,
dan tindakan mereka, maka tiada pula islam dalam kehidupan manusia.

Bukan hanya syadat saja yang penting di dalam agama islam, tetapi sholat
adalah bagian terpenting, karena dalam fitrahnya manusia diciptakan untuk
beribadah kepada Allah SWT. Ketika kita sudah meninggal pun amalan yang
dihisab pertama kali adalah sholat kita dan amalan yang lain hanya sebagai
penyempurna saja. Jika sholat kita(wajib) tidak baik maka amalan-amalan atau
sholat sunnah kita lah yang akan menyempurnakannya.

Demikian paparan yang dapat kami persembahkan menganai “syahadat dan


sholat” dengan waktu yang cukup singkat ini, semoga bermanfaat bagi kita semua
baik di dunia maupun akherat kelak, kami memohon maaf apabila dalam
pemaparan yang kami sampaikan ini terdapat banyak kesalahan dalam makalah
ini, kami juga mengharapkan kritik dan sarann yang sifatnya membangun untuk
makalah-makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Elmubarok, Zaim,dkk, 2008, Mengenal Islam, Semarang: UPT MKU UNNES.
Anonymous, 2009, Syahadat Cahaya Islam,
http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-shalat-wajib-fardhu-hukum-r
ukun-syar at-sah-tujuan-dan-kondisi-batal-sholat.html#.XJAbvSgzbIU.

Anda mungkin juga menyukai