Anda di halaman 1dari 11

Perbandingan Pemikiran Pendidikan Al-Gazali dengan Ibnu Sina

Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:
Dr. Budiman, MA.

Oleh

ADINTYA SALSABILLA
NIM. 3003223021

PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN ISLAM

PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga akhirnya
saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah pada mata kuliah Filsafat
Pendidikan Islam.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
nantinya saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata semoga makalah saya
yang berjudul Perbandingan Pemikiran Pendidikan Al-Gazali dengan Ibnu
Sina dapat bermanfaat untuk kita semua.

Medan, 5 Desember 2022

Adintya Salsabilla

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

PEMBAHASAN ........................................................................................ 2

A. Pengertian Pendidikan .................................................................... 2


1. Menurut Al-Gazali ..................................................................... 2
2. Menurut Ibnu Sina ...................................................................... 3
B. Aspek-Aspek Perbedaan Pemikiran Al-Gazali dengan Ibnu Sina .. 3

PENUTUP .................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 8

ii
PENDAHULUAN

Membahas tentang pengertian pendidikan, banyak para ahli mengalami


perbedaan pendapat dalam merumuskannya, karena masing-masing ahli pendidikan
mempunyai corak dalam pemikiran-pemikirannya masing-masing. Dalam konteks
Islam, pendidikan itu mengacu kepada makna dan asal kata yang membentuk kata
pendidikan itu sendiri dalam hubungannya dengan ajaran Islam. Maka pada konteks
ini perlu dikaji hakikat pendidikan Islam yang didasarkan pada sejumlah istilah
yang digunakan para ahli pendidikan Islam.1

Pendidikan dan filsafat mempunyai keterkaitan yang erat diantara keduanya,


dimana filsafat yang dikatakan sebagai pandangan hidup dam memiliki peran yang
besar dalam dunia pendidikan.2 Maka dari itu banyak para tokoh ahli filsafat
mendefenisikan tentang pendidikan melalui pemikiran-pemikiran mereka. Diantara
pemikiran para tokoh atau ahli filsafat dalam mendefenisikan pendidikan ialah Al-
Gazali dan Ibnu Sina.

Untuk itu penulis akan menjelaskan di dalam makalah saya tentang


perbandingan pemikiran pendidikan Al-Gazali dengan Ibnu Sina, serta aspek-aspek
perbedaan pemikiran tentang pendidikan diantara keduanya.

1
Syamsul Kurniawan, Filsafat Pendidikan Islam (Malang: Madani Kelompok Instrans
Publishing, ), h. 6-7.
2
A. Yunus dan Kosmajadi, Filsafat Pendidikan Islam (Majalengka: Unit Penerbitan
Universitas Majalengka, 2015), h. 12.

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemikiran Pendidikan Al-Gazali dan Ibnu Sina


1. Pendidikan menurut Al-Gazali

Al-Gazali mendefenisikan pendidikan sebagai usaha yang baik menuju


jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan untuk mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat.3 Pemikiran Al-Gazali tentang pendidikan lebih
cenderung bersifat empirisme, hal ini disebabkan karena ia menekankan
pentingnya pendidikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik.4

Al-Gazali berpendapat bahwa setiap anak tergantung dari cara orang


tuanya dalam mendidiknya. Seorang anak memiliki hati yang bersih, murni
laksana permata yang berharga. Jika anak mendapatkan ajaran dan kebiasaan
hidup yang baik maka ia akan baik, sebaliknya jika anak dibiasakan
mendapatkan perbuatan yang kurang baik dan buruk maka ia akan memiliki
akhlak yang buruk.5

Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah SAW yang menegaskan: “Bahwa
setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan bersih, kedua orang tuanyalah yang
membawa anak tersebut menjadi penganut Yahudi, Nasrani atau Majusi” (H.R.
Muslim).

Berdasarkan dari pengertian pendidikan menurut Al-Gazali maka dapat


disimpulkan bahwa pendidikan merupakan pengalaman yang dialami oleh
seorang anak di dalam kehidupannya apakah menjadi pribadi yang baik atau
menjadi pribadi yang buruk.

3
Jalaluddin, dkk. Filsafat Pendidikan Islam, Konsep dan Perkembangan Pemikirannya
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994), h. 139.
4
Ahmad Syar’i, Filsafat Pendidikan Islam (Kalimantan Tengah: CV. Narasi Nara, 2020), h.
171.
5
Ibid,

2
2. Pendidikan Menurut Ibnu Sina

Dalam pandangan Ibnu Sina, pendidikan berkaitan dengan cara mengatur


dan membimbing manusia dalam berbagai tahap dan sistem. Dimana
pendidikan itu diawali dari pendidikan individu, pendidikan keluarga dan
pendidikan masyarakat sehingga akhirnya kepada seluruh umat manusia.
Menurut Ibnu Sina pendidikan yang diberikan oleh nabi Muhammad SAW
adalah pendidikan kemanusiaan.6

Dalam pemikiran pendidikan, Ibnu Sina juga menjelaskan tentang


psikologi pendidikan, mulai dari hubungan anak dengan tingkatan usia,
kemauan dan bakat anak. Dengan mengetahui dari latar belakang tingkat
perkembangan, kemampuan serta bakat yang ada pada diri seorang anak maka
akan terlihat keberhasilan bimbingan yang telah diberikan.7

Berdasarkan dari pengertian pendidikan menurut Ibnu Sina maka dapat


disimpulkan bahwa pendidikan harus dimulai dari dalam diri seseorang yang
berdasarkan pada bakat, minat dan potensi yang dimilikinya.

B. Aspek-Aspek Perbedaan Pemikiran Al-Gazali dengan Ibnu Sina

Adapun aspek-aspek perbedaan pemikiran tentang pendidikan dapat terlihat


dari beberapa hal diantaranya:

1. Al-Gazali
a. Tujuan Pendidikan Menurut Al-Gazali

Al-Gazali menjelaskan tujuan utama dari sistem pendididikan adalah


tentang berbagai ilmu yang wajib dipelajari oleh murid harus sesuai
dengan kurikulum pengajaran masa kini dan metode-metode yang harus

6
Ibid, h. 168.
7
Ahmad Syar’i, Filsafat Pendidikan Islam (jakarta: Pustaka Firdaus, 2005), h. 99.

3
diikuti oleh guru dalam mendidik anak, serta dalam menyampaikan ilmu
pengetahuan kepada murid harus menarik minat dan perhatian mereka.8

b. Pendidikan Islam menurut pemikiran Al-Gazali diantaranya:


1) Pendidikan Keimanan

Al-Gazali menjelaskan bahwa pendidikan keimanan ini agar


diberikan kepada anak-anak sejak dini supaya dia bisa menghafal,
memahami, beritiqat, mempercayai dan kemudian membenarkan,
sehingga keimanan pada diri anak akan hadir sedikit demi sedikit
sampai sempurna. Setelah melewati masa itu maka seorang anak akan
dapat menjalankan seluruh aspek kehidupannya melalui perilaku, pola
fikir, serta pandangan hidupnya akan berubah.9

2) Pendidikan Akhlak
Al-Gazali menjelaskan bahwa sebelum anak dapat berfikir dan
memahami hal-hal yang belum bisa mereka bedakan antara yang baik
dan buruk, maka contoh-contoh serta pembiasaan memiliki peran
yang sangat penting dalam pembinaan pribadi anak, karena masa
kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk menanamkan dasar-
dasar pendidikan akhlak.10

3) Pendidikan Akliah/Akal

Al-Gazali menjelaskan pendidikan akal bertujuan untuk membuat


anak menggunakan akalnya dan dapat membentuk kecakapan anak
dalam menjalankan akalnya. Sehingga dalam waktu singkat ia dapat
menjelaskan kata-kata yang terekam di akalnya secara benar, tepat

8
Ali Al-Jumbulati dan Abdul Futuh At-Tuwanisi, Perbandingan Pendidikan Islam (Jakarta:
PT.RINEKE CIPTA 1994), h. 134.
9
Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak (Jakarta: PT. Grafindo Persada 2002), h 105.
10
Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 240.

4
dan sempurna. Oleh karena itu tugas dari akal adalah memecahkan
permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang anak.11

4) Pendidikan Sosial

Konsep pendidikan sosial menurut Al-Gazali bertujuan untuk


memberikan pandangan orang tua dan para pendidik untuk dapat
mengajarkan anak-anak di dalam pergaulan dan kehidupannya. Agar
anak-anak mempunyai sifat-sifat yang mulia serta memiliki etika di
dalam pergaulannya.12

5) Pendidikan Jasmaniah

Al-Gazali secara khusus memperhatikan pendidikan jasmani,


karena apabila jasmaninya kuat, maka dapat menumbuhkan
kecakapan dan kegairahan dalam hidup, sehingga anak akan lebih
bersmangat dalam menjalankan aktivitasnya. Beliau menjelaskan
bahwa “ Hendaknya anak-anak dibiasakan dengan berjalan-jalan,
melakukan gerakan, dan melakukan latihan jasmani pada saat siang
hari agar tidak menjadi pemalas.”13

Jadi menurut Al-Gazali ialah pendidikan-pendidikan tersebut


yang menjadi awal pendidikan dasar yang harus diterima oleh seorang
anak didik di dalam kehidupannya.

2. Ibnu Sina
a. Tujuan Pendidikan Menurut Ibnu Sina

Ibnu Sina berpendapat tujuan dari pendidikan adalah pendidikan harus


ditujukan untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki oleh
seseorang. Hal ini bertujuan agar mereka dapat hidup di masyarakat

11
Akmal Hawi, Dasar-dasar Pendidikan Islam (Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2005),
h.147.
12
Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan, h. 257.
13
Ali Al-Jumbulati dan Abdul Futuh At-Tuwanisi, Perbandingan Pendidikan Islam, h. 151

5
dengan menggunakan bakat, minat dan potensi yang dimilikinya.14 Ibnu
Sina juga menjelaskan tentang tujuan dari pendidikan tersebut adalah
untuk membingkai individu yang berkarakter mulia, agar dapat mencapai
kebahagiaan (sa’adah).

b. Pemikiran Ibnu Sina tentang Pendidikan

Dalam pendidikan Ibnu Sina menekankan pada tiga aspek potensi


peserta didik diantaranya, jiwa (al-qalb), jasad (al-jism) dan akal (al-‘aql).
Dan dari ketiga aspek tersebut tanpa mengesampingkan aspek akal maka
Ibnu Sina tampak cenderung menekankan pada aspek pendidikan jiwa (al-
qalb) dan akhlak al-karimah.15 Penekanan ini diberikan karena Ibnu Sina
menyadari keterbatasan dari inderawi manusia terutama akalnya.

Ibnu Sina juga menekankan kepada para pendidik tidak hanya


mengajarkan teoritis saja melainkan juga harus melatih keterampilan,
mengubah budi pekerti dan kebebasan anak didik dalam mengembangkan
pemikirannya.16

Dari pandangan Ibnu Sina tentang pendidikan maka dapat


disimpulkan bahwa upaya dalam mendidik anak didik agar dapat hidup di
lingkungan masyarakat harus dengan sesuai bakat, kesiapan dan
membangun potensi yang ada pada diri anak didik tersebut.

14
Syamsul Kurniawan, Pemikiran Pendidikan Islam (Jakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2013), h.77.
15
Lihat, Abd Rachman Assegaf, Aliran Pemikiran Pendidikan Islam (Jakarta: Rajawali Pers,
2013), h. 97.
16
Abudin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam (Jakarta: Raja Grafindo, 2000), h.
77-78.

6
PENUTUP

Al-Gazali mendefenisikan pendidikan sebagai usaha yang baik menuju jalan


untuk mendekatkan diri kepada Allah dan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia
dan akhirat. Ibnu Sina mendefinisikan pendidikan itu diawali dari pendidikan
individu, pendidikan keluarga dan pendidikan masyarakat sehingga akhirnya
kepada seluruh umat manusia.

Al-Gazali menjelaskan tujuan utama dari sistem pendididikan adalah tentang


berbagai ilmu yang wajib dipelajari oleh murid harus sesuai dengan kurikulum
pengajaran masa kini dan metode-metode yang harus diikuti oleh guru dalam
mendidik anak, serta dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid harus
menarik minat dan perhatian mereka.

Ibnu Sina berpendapat tujuan dari pendidikan adalah pendidikan harus


ditujukan untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki oleh seseorang.

7
DAFTAR PUSTAKA

Al-Jumbulati, Ali dan Abdul Futuh At-Tuwanisi, Perbandingan Pendidikan Islam


(Jakarta: PT.RINEKE CIPTA 1994).

Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak (Jakarta: PT. Grafindo Persada 2002).

Assegaf, Abd Rachman. Aliran Pemikiran Pendidikan Islam (Jakarta: Rajawali


Pers, 2013).

Hawi, Akmal. Dasar-dasar Pendidikan Islam (Palembang: IAIN Raden Fatah


Press, 2005).

Ihsan, Hamdani dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,
2001).

Jalaluddin, dkk. Filsafat Pendidikan Islam, Konsep dan Perkembangan


Pemikirannya (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994).

Kurniawan, Syamsul. Filsafat Pendidikan Islam (Malang: Madani Kelompok


Instrans Publishing, t.t).

Kurniawan, Syamsul. Pemikiran Pendidikan Islam (Jakarta: AR-RUZZ MEDIA,


2013).

Nata, Abudin. Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam (Jakarta: Raja Grafindo,
2000).

Syar’i, Ahmad. Filsafat Pendidikan Islam (Kalimantan Tengah: CV. Narasi Nara,
2020).

Yunus, A dan Kosmajadi, Filsafat Pendidikan Islam (Majalengka: Unit Penerbitan


Universitas Majalengka, 2015).

Anda mungkin juga menyukai