Anda di halaman 1dari 9

Makalah

DISIPLIN DAN KEMANDIRIAN AUD DALAM PERSPEKTIF


ISLAM
“Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Disiplin dan
Kemandirian AUD”
Dosen Pembimbing Khairun Nisa, M.Pd

D
i
s
u
s
u
n
Oleh:
Yuni Prawinta
Khairum Sabriani Sigalingging

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RAUDHATUL AKMAL
(STAIRA)
BATANG KUIS DELI SERDANG
2022/2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam
selalu tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW. Berkat limpahan
rahmat dan karuniaNya kami mampu menyelesaikan tugas makalah tentang
klasifikasi media pembelajaran ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Disiplin dan Kemandirian AUD.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu serta menambah
wawasan tentang “Disiplin dan kemandirian AUD dalam Perspektif Islam”
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada rekan-rekan dan semua pihak yang
telah membantu, terutama pertolongan dari Allah, sehingga makalah kami ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dengan segala kerendahan hati. Kami sangat mengharapkan kritik dan
sarannya yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih
baik lagi. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Karena kesempurnaan sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya.

Tanjung Morawa, 12 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul...........................................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar isi....................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Pembentukan Krakter Anak..................................................................................3
B. Kemandirian Anak dalam Pandangan islam..........................................................4
BAB III PENUTUP...................................................................................................................5
A. Kesimpulan.........................................................................................................5
B. Saran....................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak usia 1-6 tahun merupakan usia keemasan anak usia dini yang disebut
golden age diamana anak berkembang dan tumbuh sangat cepat dalam berbagai
aspek. Masa awal anak usia dini adalah masa-masa berkembang dan bertumbuh
secara berkala sepanjang kehidupan manusia. Pribadi yang mandiri meruakan
kemamapuan hidup yang yang utaama bagi setiap individu di awal usianya.
Meskipun usia anak masih sangat muda, anak diharuskan memiliki pribadi yang
mandiri. Bila anak sudah memiliki pribadi yang mandiri, anak sudah tidak
tergantung lagi kepada orang tua atau orang dewasa lainnya disaat anak mulai
terjun langsung untuk mengenal lingkungan sekitarnya. Agama sangat berperan
dalam pembentukan perilaku anka, sehingga pembentukan pribadi anak akan
membaur sesuai pertumbuhan dan perkembangan anak. Sehingga diperlukan
pendidikan dengan persyaratan-persyaratan tertentu dan pengawasan serta
pemeliharaan yang terus menerus .
Penanaman nilai agama amat penting bagi Anak Usia Dini (AUD), pemuda
dan dewasa sebagai generasi pennerus bangsa untuk menaingkatkan harga diri
bangsa , kualitas hidup, kehidupan menjadi lebih baik, aman, nyaman, dan
sejahtera. 1

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini ialah:
a. Bagaimana pembentukan karakter anak?
b. Bagaimana pendidikan karakter anak dalam islam?

C. Tujuan
1
Ernawati harahap, dkk, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Perspektif Islam,
(Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management, 2022). Hal. 3

1
2

Dari rumusan masalah tersebut dapat disimpulkan tujuan dari pembahsan


makalah ini ialah mengetahui bagaimana pembentukan kaerakter anak dan
bagaimana pendidikan karakter anak dalam islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembentukan Karakter Anak


Anak akan membawa pengaruh atau ajaran yang telah diberikan oleh
oarang tuanya yang diterimanya ketika kecil, kemanapun perginya. Meski si anak
telah mampu berpikir lebih jauh atau berpandnagan luas yang mendunia. Bahkan
dari haasil penelitian bahwa pengaruh ajaran yang disampaikan atau diatamankan
oleh orang tuanya begitu kuat dan besar pengaruhnya ada si anak , meskipun dia
telah mendapatkan pengaruh-pengaruh lain yang sangat beragam.
Dalam pendidikan keluarga hal penting yang menentukan pembentukan
kepribadian adalah ayah dan ibu. Mereka berdualah yang paling bertanggung
jawab terhadap pembentukan kepribadian anak-anaknya. Hitam putihnya sifat dan
kepribadian anak-anaknya adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab ayah dan
ibu, bukan orang lain seperti guru atau pendidik. Meskipun kedua oarang tua telah
membiayai anak-anaknya kepada oarang lain (guru atau pendidik) dalam yang
diharapkan dalam keluarga.2
Megawangi menyatakan bahwa seseorang yang memiliki karakter baik
adalah yang memiliki kualitas karakter yang meliputi sembilan pilar yaitu:
a. Cinta tuhan dan segenap ciptaanya
b. Tanggung jawab, disiplin dan mandiri
c. Jujur, amanah dan arif
d. Hormat dan santun
e. Dermawan, suka menolong, dan gotong royong
f. Percaya diri, kreatif dan pekerja keras
g. Kepemimpinan dan adil
h. Baik dan rendah hati
i. Toleran, cinta dami, dan kesatuan

2
Purwa Atmaja Prawira, Pembentukan Karakter Islami Anak Usia Dini, (Pekalongan:
PT. Nasya Expanding Management, 2022), h. 210.

3
4

Karakte manusia umumnya dilekatkan pada norma moral, sedangkan kepribadian


tidak ada kaitannya dengan moral. Kepribadian merupakan sifat hakiki yang
tercermin pada sikap manusia. Meski berbeda, namu karakter dan kepribadian
sama-sama merupakan hasil interaksi manusia dengan pengalaman hidup dan
lingkungan sekitarnya. Karakter bisa dibentuk, sedangkan kepribadian bisa
diubah. Keduanya memiliki hubungan dalam pengaruhnya terhadap perilaku
manusia.

B. Kemandirian Anak dalam Pandangan Islam


Dalam pandangan islam tahapan-tahapan pengembangan dan pembentukan
karakter dimulai sejak dini. Islam adalah agama yang disampaikan kepada
baginda muhammad saw. Sebagai hidayah manusia dan kebahagiaan manusia.
Abdul majid menyebutkan ada tiga pilar dalam pendidikan islam, yaitu akhlak,
adab, dan keteladanan. Kemandirian pada anak-anak terlihat ketika anak
menggunakan pikirannya dalam mengambil keputusan. Dari memilih teman
sebayanya untuk bermain, memilih perlengkapan belajar yang ingin
digunakannya. Tumbuhnya kemandirian pada anak berdampingan dengan
munculnya rasa takut dalam berbagai bentuk dengan intensitas yang berbeda-
beda. Rasa takut dalam hal yang wajar dapat berfungsi sebagai “emosi
perlindungan” bagi anak-anak, yang memungkinkannya untuk mengetahui kapan
waktunya meminta perlindungan kepada orang dewasa atau orang tuanya.
Kemandirian harus mulai diperkenalkan sedini mungkin. Dengan
menanamkan kemandirian, akan menghindarkan anak dari sifat ketergantungan
pada orang lain. Kemandirian dapat menumbuhkan keberanian anak, anak
diberikan motivasi untuk terus mengatahui pengetahuan-pengetahuan baru melalui
pengawasan orang tua.3

3
Koesoema Dani, A, Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik Anak Dijaman Global,
(Jakarta:PT. Grasindo, 2010), h. 220
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembentukan karakter anak dimulai dari sejak dirumah sampai disekolah
tentang religius, kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, mandiri. Pembentukan
karakter tidak bisa hanya dilakukan disekolah, peran orang tua juga sangat
berpengaruh, karena disini peran guru dan orang tua sangat berpengaruh dan
berkesinambungan dalam pembentukan karakter. Anak sudah diajakan mengaji
dirumah, disekolah juga diajarkan mengaji, sholat, dan sebgainya.
Dalam disiplin disekolah juga orang tua harus bisa membantu, agar sianak
juga terbiasa disipplin. Dalam pembentukan karakter anak memang membutuhkan
waktu tidak bisa instan dan di paksakan, karena kalau anak terbiasa melakukan
akan menjadikan anak yang berkarakter.

B. Saran
Demikianlah yang dapat kami simpulkan mengenai materi yang menjadi
pembahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan
karena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami
peroleh. Kami banyak berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik
yang membangun kepada kami demi menyempurnakan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami, pembaca khususnya. Aamiin.
6

DAFTAR PUSTAKA

Ernawati harahap, dkk,2022, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Perspektif Islam,
Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management,
Purwa Atmaja Prawira,2022, Pembentukan Karakter Islami Anak Usia Dini, Pekalongan:
PT. Nasya Expanding Management,
Koesoema Dani, A, 2010, Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik Anak Dijaman
Global, Jakarta:PT. Grasindo.
Anwar, Syaiful, Peran pendidikan Agama Islam Dalam Menbentuk Karakter Bangsa, Al-
tadskiyayah: Jurnal Pendidikan Islam,12 2022.

Anda mungkin juga menyukai