Anda di halaman 1dari 15

LABORATORIUM FISIKA DASAR

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM FISIKA
DASAR
“KOEFISIEN MUAI PANJANG LOGAM”
(P-3)

OLEH:

NAMA : FAKHROZI HUSAINI


NPM 2010017211006
FAKULTAS/JURUSAN : Teknologi Industri/Teknik Mesin
HARI/TANGGAL : Kamis/16 DESEMBER 2020
ASISTEN : JUNAIDI RACHMI,ST

UNIVERSITAS BUNG HATTA

Nama : FAKHROZI HUSAINI Npm: 2010017211006


I.Tujuan
1.Menemukan koefisien muai panjang logam dengan cara

memanaskannya. II.TEORI PENDAHULUAN

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh


perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima
kalor.Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat,pada zat cair,dan
pada zat gas.Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang(untuk
satu demensi),pemuaian luas(dua demensi)dan pemuaian volume(untuk tiga
dimensi).Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume
saja,khusus pada zat biasanya diambil nilai koefisien muai volumenya sama
dengan1/273.
Pemuaian panas adalah perubahan suatu benda yang bisa menjadi bertambah
panjang,lebar,luas,atau betambah volume karena terkena panas(kalor).Singkatnya,
Pemuaian panas adalah perubahan benda yang terjadi karena panas.Pemuaian
tiap-tiap benda akan berbeda,tergantung pada suhu di sekitar dan koefisien muai
atau daya muai dari benda tersebut.
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran benda yang terjadi karena kenaikan
suhu zat.Ketika sebuah bahan mengalami pemanasan(De chiara,1978).Pada
tingkat mikroskopis dapat menentukan ketepatan hubungan antara hubungan
panjang pada objek dengan perubahan suhu,penambahan pada ukuran dapat
dipahami pada istilah peningkatan energi kinetik akibat setiap molekul
bertabrakan sangat kuat dengan molekul disebelahnya.Molekul akan mendorong
satu sama lain sampai terpisah dan mengembangkan bahan(joseph,1998).
Pemuaian panas ialah perubahan suatu benda yang dapat menjadi bertambah
panjang,lebar,luas,atau juga berubaha suatu volumenya dikarenakan terkena panas
(kalor).Pemuaian tiap-tiap benda tersebut akan berbeda ,tergantung dari suhu di
sekitar dan juga koefisien muai juga daya muai dari benda itu.
Sebagian besar zat akan mengalami pembesaran jika dipanaskan atau
pengecilan ketika didinginkan.Ketika suatu zat di panaskan,molekul-molekul yang
terdapat pada zat tersebut akan begetar lebih cepat dam amplitudo getaran akan
semakin bertambah besar,akibatnya jarak antara molekul benda akan menjadi
lebih besar dan terjadilah pemuaian.Pemuaian dapat terjadi pada zat padat,cair,dan
gas.Besarnya pemuaian zat sangat tergantung pada ukuran awal benda,kenaikan
suhu,dan jenis zat.Efek pemuaian zat sangat tergantung pada ukuran awal
benda,kenaikan suhu,dan jenis zat.Efek pemuaian zat sangat bermanfaat dalam
pengembangan berbagai jenis teknologi.

Pemuaian Panjang

Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena


menerima kalor.Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil
dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut.Sehingga lebar dan tebal
dianggap tidak ada.
Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat
kecil yang panjang sekali.Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu panjang awalbenda,koefisien muai panjang dan besar
perubahan suhu.Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh
panjang awal benda,jenis benda atau jenis bahan.Secara matematis persamaan
yang digunakan untuk menentukan pertambahan panjang benda setelah
dipanaskan pada suhu tertentu adalah:
L  L ..t 0

L  L (1 .t)
0
Keterangan:
-L=Panjang akhir(m)
-L0=Panjang mula-mula(m)
- L =Pertambahan panjang(m)
- =Koefisien muai panjang(/0C)
- t =Kenaikan suhu(0C)

Pemuaian volume

Pemuaian volume adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena


menerima kalor.Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran
panjan,lebar dan tebal.Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah
kubus,air dan udara.Volume merupakan bentuk lain dari panjang dakam 3 dimensi
karena itu untuk menentukan koefisienmuai volume sama dengan 3 kali koefisien
muai panjang.Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas bahwa khusus gas
koefisien muai volumenya sama dengan 1/273.Persamaan yang digunakan untuk
menentukan pertambahan volume dan volume akhir suatu benda tidak jauh beda
pada perumusan sebelunya.Hanya saja beda lambangnya saja.
Perumusannya adalah:
-V  V (1  .t)
0
Keterangan:
-V = Volume akhir(m3)
-V =Volume mula-mula(m3)
0

- V =Pertambahan volume(m3)
- =Koefisien muai volume(/0C)
- t =Kenaikan suhu(0C)

Kalau batang logam dipanaskan maka kan terjadi pertambahan panjanganya yang
dinyatakan dengan rumus:
.
Kalau batang logam dimasukkan kedalam tabung isolator,lalu ujung logam
dipanaskan,maka terjadi pemuaian.Pertambahan panjang akan menyebabkan
sensor dialindicator aktif sehingga skala yang ditunjukkan jarum bergerak naik,
maka pertambahan panjanag batang logam dapat dibaca pada skala dial indicator
tersebut yang bergerak naiksearah jarum jam.(perhatikan gambar di bawah ini).
III.ALAT DAN BAHAN

1.Logam uji batangan(kuningan,baja,tembaga,alumunium)


2.Standar modul percobaan Dial Indicator System
3.Thermometer 2 buah(0-100 0C)
4.Kompor gas tunggal
5.Jangka sorong
V.PROSEDUR PERCOBAAN

1.Masukkan logam uji pada isolator melalui kunci pengatur sehingga salah
satu ujung logam menyentuh dial indicator.Posisi penunjukan jam indikator
dianggap nol.
2.Jepit ujung lainnya pada kunci pengatur,ukurlah panjang logam uji.
3.Pasanglah kedua termometer sehingga termometer mrnyentuh
permukaan
logam dam isolator,catat suhuya.
4.Panaskan batang logam sesuai petunjuk asisten anda dan amati
kedudukan jarum dial indicator(pertambahan panjang logam),catat
suhunya).
5.Ulangi percobaan 1 s/d 4 untuk berbagai jenis batang logam
lainnya. 6.Hitunglah koefisien muai panjang logam yang anda uji.
7.Berilah kesempulan terhadap objek pratikum yng anda lakukan.
V.GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN
VI.TABEL HASIL PERCOBAAN

N0 Bg logam T2 T1 S
1 0,55 m 40 0 300 0,005 5 -3,49x10-4
2 0,55 m 4,6 310 0,007 7 -4.82x10-4
3 0,55 m 4,80 320 0,01 10 -6,68x10-4
4 0,55 m 4,90 330 0,011 11 -7,11x10-4
VII.ANALISIS DATA

L S X 0,001
1
= 5 X 0,001
= 0,005

L
  L T
0

0,005
   3,49
X104 1 0,55 X (4 
30)
L =S X 0.001
2
=7 X 0,001
=0,007

L
 L
T 0

0,007
  
4,82X104 2 0,55X (4,6 
31)

L =S X 0,001
3
=10 X 0,001
=0,01

L
 L
T 0

0,010
  
6,68X104 3 0,55X (4,8 
32)

L  SX 0,001
4
=11 X 0,001
=0,011

L
 L
T 0

0,011
  
7,11X104 4 0,55 X (4,9
 33)
VIII. JAWABAN PERTANYAAN

1.Hitunglah pertambahan panjang logam serta kesalahan untuk tiap-


tiap batang logam yang diukur
JAWAB:
Pertambahana panjang logam adalah 0,55 serta kesalahan untuk tiap tiap
batang logam adalah 0,0001.
2.Hitunglah koefisien muai panjang dan kesalahannya tiap batang logam.
JAWAB:
Untuk kesalahan maksimal 0,00001

-3,49 x
-4,82 x
-6,68 x
-7,11 x
3.Sebutkan semua sumber kesalahannya dan sebutkan pula ketelitian
Pengukuran dan pembacaan alat-alat yang di pakai.
JAWAB:
A.Nilai skala terkecil
Sepertitelah di contohkan diatas setiap alat ukur memiliki skala dalam
berbagai macam bentuk,tetapi setiap skala mempunyai batasan yaitu
skala terkecil yang di baca.
Sekali lagi contohnya alat ukur panjang,penggaris plastik biasa
digoreskan dengan garis-garis berjarak 1 mm,maka nilai skala
terkecilnya 1 mm.Sebuah jangka sorong alah alat ukur panjang yang
dibantu dengan nonius yang memungkinkan kita membaca hingga
0,1 atau 0,05 mm.
Jika skala terkecilnya 0,1 atau 0,05 mm,mikrometer sekrup
Mempunyai alat bantu yang memungkinkan kita membaca hingga
0,01 mm,maka nilai skala terkecilnya 0,01 mm.Meskipun jarak antar
goresan dapt dibuat sampai 0,001 mm atau lebih kecil,tanpa alat
bantu kita tidak dapat membacanya ini disebabkan keterbatasan pada
mata kita yang disebut daya pisahnya.

B.Ketidakpastian bersistem
Ketidak pastian bersistem dapat disebut sebagai kesalahan karena ia
bersumber pada kesalahan alat,diantaranya:
Kesalahan kalibrasi yaitu penyesuaian pembubuhan nilai pada garis
skala saat pembuatanya.
Kesalahan titik nol yang disebabkan tergesernya penunjukan nol
yang sebenarnya dari garis nol pada skala.Kesalahan ini ada yang
dapat dikoreksi sebelum pengukuran dimulai tetapi ada pula yang
tidak.Jika tidak dapat dicocokkan harus dicatat kesalahan ini dan
dapat dikoreksi pada penulisan hasil pengukuran nantinya.
Kesalahan alat lainnya seperti melemahnya pegas yang digunakan
atau terjadi gesekan antara jarum penunjuk dan bidang skala.
Kesalahan pada arah arah pandang membaca nilai skala misalnya
bila ada jarak antara jarum dan garis-garis skala.
Kesalahan bersistem sesuai namanya memberikan penyimpangan
tertentu yang prinsipnya dapat dikoreksi atau di perhitungkan.

C.Ketidakpastian acak.
Ketidakpastian ini ditimbulkan oleh kondisi lingkungan yang
menentu yang mengganggu kerja alat ukur,misalnya gerak Brown
molekul udara,fluktasi tegangan listrik dan bising(nois)elektronik
yang bersifat acak dan sukar dikendalikan.

D.Keterbatasan pada pengamat


Sumber ketidak pastian yang tidak boleh dianggap ringan adalah
keterbatasan pada sipengamat,diantaranya kekurangan terampilan
menggunakan alat,lebih-lebih alat canggih yang melibatkan banyak
komponen yang harus diatur,atau kurang tajamnya mata membaca
skala yang halus.
4.Bandingkan koefisien muai panjang hasil percobaan dengan
Koefisien muai panjang logam menurut literatur/teori.
JAWAB:Koefisien muai panjang logam teori=19 x
-3,49 x
-4,82 x
-6,68 x
-7,11 x
5. Berikan sedikit pembahasan tunjukkan apakah sebenarnya Lt dan Lo
pada percobaan ini. 0
JAWAB:Lt=Panjang pada temperatur T1 C
0
L0=Panjang pada temperatur T2 C
6.Perlukah diadakan koreksi terhadap L dan T bagaimana
temperatur logam sebenarnya pada permulaan dan akhir
percobaan.
JAWAB:Tidak perlu
Permulaan:
L
0,005
0,007
0,010
0,011
Akhir Percobaan:
T
-3,49 x
-4,82 x
-6,68 x
-7,11 x
IX.KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari percobaan koefisien muai panjang pada logam kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa koefisien muai panjang pada logam berkaitan dengan
pemanasan dimana hal itu menunjukkan suatu koefisien muai panjang logam.

Saran

Semoga perkuliahan tatap muka dapat dilaksanakan sehingga pratikum dapat


langsung melakukan percobaan.
X.DAFTAR PUSTAKA

Lab.Dasar Fisika,2020.Penuntun Pratikum Fisika Dasar.Padang Lboratoruim


Dasar Universitas Bung Hatta.

Haliday,Resnick,Walker,Dasar-Dasar Fisika.Ciputat-Tanggerang:Binarupa
Aksara.

Young,Hugh D,,dan Roger A.Freedman.1998.University Physics 9th


Edision.Addison-Wesley:Massachusetts.

Anda mungkin juga menyukai