1. Latar Belakang
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan
4. Pembahasan
4.1. Polinomial Taylor. Polinomial Taylor yang sesuai untuk suatu fungsi dan
turunannya pada suatu titik. Jika diberikan f (x) yang akan didekati dengan
menggunakan polinomial Taylor berderajad n maka algoritmenya adalah
′ (x − α)2 ′′ (x − α)n n
pn (x) = f (α) + (x − α)f (α) + f (α) + ... + f (α)
2! n!
dimana nilai fungsi beserta nilai n turunan pertama pada pn memiliki nilai yang
sama dengan nilai fungsi beserta nilai n turunan pertama pada f (x) dititik
x = α. Jika f dan n + 1 turunan pertamanya berada pada interval [a, b], maka
eror untuk x ∈ [a, b] adalah
(x − α)n+1 (n+1)
f (x) − pn (x) = f (ξx )
(n + 1)!
dimana ξx berada pada interval yang memuat α dan x.
Polinomial yang memenuhi persamaan (4.1) dan (4.2) dikenal dengan polino-
mial Hermite. Polinomal Hermite dapat diselesaikan dengan dua metode, yaitu
dengan metode Lagrange dan selisih terbagi Newton.
Pendekatan polinomial Hermite pada f dapat diekspresikan dengan cara yang
mirip dengan bentuk Lagrange dari polinomial interpolasi, yaitu sebagai berikut
∑
m ∑
m
p2m+1 (x) = f (xi )hi (x) + f ′ (xi )gi (x), (4.3)
i=0 i=0
∑
m ∑
m
p′2m+1 (xk ) = f (xi )h′i (xk ) + f ′ (xi )gi′ (xk ) = f ′ (xk ). (4.5)
i=0 i=0
sehingga dapat dengan mudah ditentukan bahwa
dimana fungsi Ii (x) adalah fungsi Lagrange yang didefinisikan sebelumnya me-
menuhi persyaratan yang diperlukan.
4 JAVAS ALFREDA BELVA YOGA PRATAMA DAN LAMBANG WAHYU NUGROHO
Dari Tabel 1 dapat terlihat bahwa f [xi , xi+1 ] (selisih terbagi pertama) berbentuk
f (xi +ϵ)−f (xi )
ϵ
dan f (xi+1 )−f (xi +ϵ)
xi+1 −xi −ϵ
dengan i = 0, 1, 2, ..., m. Jika diambil limit ϵ → 0
maka selisih terbagi pertamanya berturut-turut menjadi f ′ (xi ) dan f (xi+1 )−f (xi )
xi+1 −xi
dengan i = 0, 1, 2, ..., m. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Selisih Terbagi Newton apabila diambil limit ϵ → 0
x f (x) Df (x)
x0 f (x0 )
f ′ (x0 )
x0 f (x0
f (x1 )−f (x0 )
x1 −x0
x1 f (x1 )
f ′ (x1 )
x1 f (x1
f (x2 )−f (x1 )
x2 −x1
f (x2 ) f (x2 )
Jadi, dari penurunan ulang algoritma Hermite menggunakan selisih terbagi New-
ton, diperoleh polinomial seperti pada persamaan (4.8).
Dari f (x) dan persamaan (4.8), diperoleh eror polinomial pendekatan, yaitu
f (2m+2) (ξx )
f (x) − p2m+1 (x) = (x − x0 )2 (x − x1 )2 . . . (x − xm )2 (4.9)
(2m + 2)!
dimana ξx terdapat dalam interval yang memuat x dan xi , i = 0, 1, . . . , m. Per-
samaan (4.9) merupakan eror dari pendekatan polinomial Hermite.
5. Penerapan
5.1. Contoh 1. Diambil dari buku R. L. May[1]. Diberikan suatu fungsi f (x) =
√
x, akan dilakukan pendekatan fungsi di titik x = 2 dan x = 6 menggunakan
polinomial Hermite dengan selisih terbagi Newton. Diperoleh tabel selisih ter-
bagi Newton seperti pada Tabel 3.
y
2.5
2.0
1.5
1.0
0.5
x
1 2 3 4 5 6
√
Gambar 1. Perbandingan antara f (x) = x (merah) dan p3 (x) (hijau)
0.01
x
2 3 4 5 6 7
-0.01
-0.02
Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa eror bernilai nol di titik-titik yang ter-
interpolasi yaitu titik x = 2 dan x = 6, sehingga polinomial p3 (x) memenuhi
persamaan (4.1) dan persamaan (4.2). Jadi polinomial Hermite cocok pada
titik-titik yang terinterpolasi beserta turunan pertamanya.
5.2. Contoh 2. Diambil dari buku R. L. May [1]. Diberikan suatu fungsi
f (x)=3xex − e2x , dilakukan interpolasi Hermite pada interval [1, 1.07]. Akan
PENDEKATAN FUNGSI POLINOMIAL HERMITE 7
Digunakan formula eror untuk menemukan batas eror pada perhitungan se-
belumnya untuk pendekatan polinomial Hermite dari 3xex − e2x di x = 1.03.
Erornya adalah
f 4 ξx
E3 (x) = (x − x0 )2 (x − x1 )2
4!
= (x − 1)2 (x − 1.07)2 (12eξx − 16e2ξx + 3ξxeξx ).
≈ −4.64704 × 10−6
sehingga batas eror pada perhitungan pendekatan polinomial Hermite dari 3xex −
e2x di titik x = 1.03 adalah |E3 (1.03)| ≤ −4.64704 × 10−6 .
6. Kesimpulan
(2) Dari contoh kasus 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa polinomial Hermite
yang menginterpolasi dua titik akan memiliki derajat tiga. Polinomial
Hermite juga memenuhi
1. May, R. L., Approximation and Quadrature, Royal Melbourne Institute of Technology Ltd.,
Melbourne, 1991.