Anda di halaman 1dari 33

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAWEAN BERSIH DENGAN “PAVING RAMLI” DAN “TIM SOBAT


SAMPAH”

BIDANG KEGIATAN
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan oleh:
Javas Alfreda Belva Yoga Pratama M0117038 2017
Dwi Alifah Nurcahyani M0117021 2017
Intan Arum Sari M0117035 2017
Melani Puji Puspitasari M0318038 2018

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2019

i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................2
1.3 Tujuan .........................................................................................................2
1.4 Manfaat .......................................................................................................2
1.5 Luaran .........................................................................................................3
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ..............................3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .....................................................................5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .......................................................9
4.1 Anggaran Biaya ..........................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan .........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping ............................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ...........................................................24
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ................26
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ....................................................27
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra .............................................28
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja .....................................................29

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Anggaran Biaya .......................................................................................9
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................................9

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kondisi Lingkungan Masyarakat Setempat ..........................................3
Gambar 2. Kondisi Jalan di Pulau Bawean .............................................................4
Gambar 3. Kondisi Pantai Selepas Dikeruk .............................................................4
Gambar 4. Diagram Alir Metode Pelaksanaan Kegiatan .........................................6
Gambar 5. Sketsa Alat “Paving Ramli” ...................................................................7
Gambar 6. Gambaran Alat “Paving Ramli” .............................................................7
Gambar 7. Proses Pembuatan “Paving Ramli" .......................................................8

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pulau Bawean saat ini menjadi panorama yang indah untuk dikemas
sehingga menjadi tujuan wisatawan domestik maupun manca negara. Wisata
yang dimiliki oleh Pulau Bawean, yaitu: wisata bahari, wisata gunung, wisata air
terjun, wisata budaya, serta wisata penangkaran Rusa Bawean (Axis Kuhlii),
wisata religi, dan masih banyak wisata-wisata lainnya.
Dalam mengatur suksesnya pariwisata dibutuhkan pendukung yang
menjadikan pariwisata itu terkenal dan banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Pariwisata yang sukses tidak hanya didukung oleh sarana dan parasarana yang
dimilikinya, ataupun daya tarik wisata serta promosi yang baik agar pariwisata
itu ramai dikunjungi, akan tetapi di dalam suksesnya pariwisata juga dibutuhkan
komponen-komponen yang bisa menjadikan pariwisata itu ramai dikunjungi
oleh wisawatan, salah satu pendukung suksesnya pariwisata selain yang penulis
sebutkan di atas adalah masyarakat setempat di daerah objek pariwisata itu
sendiri. Kepedulian masyarakat terhadap wisata Pulau Bawean yang memiliki
kekayaan alam serta budaya telah terlukai oleh tangan-tangan yang tanpa sengaja
dan sadar telah merusak dan mencemari potensi wisata tersebut. Salah satu
kerusakan alam yang dilakukan adalah kecerobohan warga Bawean dalam
membuang sampah.
Dampak dari kecerobohan warga Bawean salah satunya adalah rusaknya
pantai di berbagai titik di Pulau Bawean. Hampir semua pantai dekat muara
sungai sudah kumuh untuk dipandang dan berbau tidak sedap. Sepertinya status
budaya religius yang disandang masyarakat Bawean tidaklah berkorelasi dengan
budaya hidup bersih. Tidak adanya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di
RT/RW/Dusun telah membiasakan warga membuang sampah ke sungai. Semua
sungai di Bawean dijadikan TPS, kemudian saat musim hujan, sampah-sampah
tersebut hanyut dan menumpuk berantakan sepanjang pantai dekat muara.
Sungai sebagai TPS telah melumpuhkan fungsi sungai. Seharusnya sungai dapat
dijadikan multi fungsi diantaranya sebagai tempat mencuci atau mandi,
ekosistem kehidupan ikan air tawar dan sumber irigasi sawah. Tetapi kondisi
yang terjadi saat ini sungai sudah tercemar sampah, sudah sangat sulit ditemukan
ikan lele, mujair, udang dan lain-lainnya. Sungai sudah terkesan berantakan dan
tidak terawat.
Efek membuang sampah ke sungai tidak hanya mencemari sungai dan
berimbas pada pencemaran ekosistem pantai. Bahkan pasir pantai juga terkena
imbas dari perilaku tersebut. Padahal pasir pantai saat ini banyak digunakan
untuk membuat paving untuk jalan-jalan di Bawean.

1
Jalan di Pulau Bawean hampir seluruhnya terbuat dari paving yang
berbahan dasar pasir laut itu sendiri. Padahal paving sendiri memiliki masa
hidup yang tidak lama dan apabila sudah rusak mau tidak mau harus mengeruk
pasir dari pantai. Akibat dari seringnya pengerukan itu sendiri berakibat pada
rusaknya keindahan pantai di Bawean sendiri beserta ekosistemnya.
Berdasarkan banyak permasalahan diatas, perlu adanya suatu inisiasi
untuk membuat “Paving Ramli” (Ramah Lingkungan) yang bisa untuk
mengatasi itu semua. Nantinya, paving ini akan berbahan dasar limbah plastik
dari Pulau Bawean sendiri yang berefek pada bersihnya limbah di Pulau
Bawean, tidak adanya pengerukan pasir di pantai yang merusak ekosistem, dan
bisa mengembalikan destinasi wisata Pulau Bawean yang sempat hilang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan fokus kajian maka dapat
dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu:
1. Bagaimana cara mengembangkan potensi dari suatu limbah plastik menjadi
sesuatu yang bernilai jual tinggi sehingga dapat mengembangkan destinasi
wisata Bawean?
2. Bagaimana cara menyelesaikan masalah tentang penggunaan bahan dasar
pasir laut yang masih digunakan untuk membuat paving?
3. Bagaimana cara membuat masyarakat Pulau Bawean menjadi masyarakat
mandiri?
1.3 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah, penulisan program kreativitas mahasiswa ini
memiliki tujuan, yaitu:
1. Mengetahui cara mengembangkan potensi dari suatu limbah plastik menjadi
sesuatu yang bernilai jual tinggi sehingga dapat mengembangkan destinasi
wisata Bawean.
2. Menemukan solusi masalah tentang penggunaan bahan dasar pasir laut yang
masih digunakan untuk membuat paving.
3. Mengetahui cara membuat masyarakat Pulau Bawean menjadi masyarakat
mandiri.
1.4 Manfaat
1. Memberikan gambaran yang jelas tentang cara mengolah limbah plastik
menjadi paving plastik.
2. Mengurangi dampak polusi lingkungan yang disebabkan oleh limbah plastik
masyarakat Bawean.
3. Mengurangi penggunaan pasir laut oleh masyarakat Bawean.

2
1.5 Luaran
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, luaran yang
diharapkan dari penulisan program ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan kontribusi dalam bidang pariwisata dengan mengolah limbah
plastik dari masyarakat Bawean menjadi paving sebagai pengganti paving
pasir laut.
2. Mampu mengembangkan destinasi wisata Pulau Bawean.
3. Mendapatkan hak paten terhadap produk yang tercipta.

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN


Pulau Bawean adalah pulau kecil yang terletak di Laut Jawa, secara
astronomis pulau ini terletak pada 543’ LS – 552’ LS dan 11234’ BT – 11244’
BT, sekitar 80 mil atau 120 kilometer sebelah utara Gresik. Secara administratif
sejak tahun 1974, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Gresik, Provinsi
Jawa Timur yang pada tahun sebelumnya, sejak pemerintahan kolonial, Pulau
Bawean masuk dalam wilayah Kabupaten Surabaya. Pulau Bawean memiliki dua
kecamatan yaitu Kecamatan Sangkapura dengan 17 desa dan Kecamatan Tambak
dengan 13 desa. Jumlah penduduk Pulau Bawean sekitar 70.000 jiwa yang
merupakan akulturasi dari beberapa etnis yang berasal dari Pulau Jawa, Madura,
Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. Untuk mata pencaharian penduduk Pulau
Bawean kebanyakan menjadi nelayan ataupun petani, selain itu penduduk Pulau
Bawean banyak yang bekerja di Negara Malaysia maupun Singapura. Pulau
Bawean mempunyai suku sendiri, yaitu suku Bawean karena budaya serta
bahasanya yang berbeda dari suku-suku lainnya.
Gencarnya promosi pariwisata yang disertai tingginya minat para
wisatawan berkunjung ke Pulau Bawean, Gresik, belakangan ini tidak diiringi
kesadaran masyarakat setempat agar tidak membuang sampah ke laut. Di beberapa
bibir pantai, sampah masih terlihat berserakan. Sebagian besar berasal dari sampah
keluarga. Di sisi lain, belum ada satu pun lokasi-lokasi wisata di Bawean yang
dilengkapi dengan tempat sampah.

Gambar 1. Kondisi Lingkungan Masyarakat Setempat

3
Sangat terlihat jelas bahwa masyarkat setempat hanya mengandalkan
pemerintah dalam pengelolaan sampah ini. Hal ini bukan merupakan kesalahan
masyarakat seutuhnya, ini dikarenakan ketidaktahuan masyarakat untuk
mengeolanya secara mandiri. Padahal jika dikelola dengan baik, Pulau Bawean
juga memiliki potensi wisata yang cukup menawan.
Hampir dari seluruh jalanan di Pulau Bawean terbuat dari paving yang
berbahan dasar pasir. Keterbatasan informasi di masyarakat Pulau Bawean yang
membuat mereka mau tidak mau harus membuat paving dari hasil mengeruk pasir
di pantai yang juga dapat merusak ekosistem pantai itu sendiri jika terlalu lama
dikeruk. Hal ini juga akan mengurangi keindahan di Pulau Bawean itu sendiri.

Gambar 2. Kondisi Jalan di Pulau Bawean

Gambar 3. Kondisi Pantai Selepas Dikeruk

4
Sampah atau limbah plastik yang tadinya hanya sebagai barang buangan
kotor berbau dan banyak menimbulkan penyakit serta mencemari lingkungan,
sebenarnya dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam bahan konstruksi
ringan yang sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Limbah plastik
tersebut dapat dimanfaatkan menjadi suatu bahan konstruksi ringan antara lain
berupa paving block yang bermanfaat bagi manusia. Bata beton untuk lantai
(paving block) adalah suatu elemen bahan bangunan yang dibuat dari campuran
semen hidrolis atau sejenisnya, agregat halus, dan air dengan atau dengan bahan
tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton (paving block) tersebut
(Armran, 2015).

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Untuk melaksanakan kegiatan ini, diperlukan delapan tahapan, antara lain:


1. Persiapan Kegiatan
Persiapan kegiatan yang dilakukan meliputi:
a. Bermusyawarah dengan warga
b. Mencari mitra kerja

2. Pengadaan Alat dan Perlengkapan Kebutuhan


Tahap ini merupakan tahap lanjutan setelah tahap persiapan kegiatan
terlaksana, yaitu berupa penyiapan alat serta perlengkapan kebutuhan untuk
menunjang kesiapan proses pembuatan.
3. Persiapan Produksi
a. Mempersiapkan tempat produksi
b. Mempersiapkan fasilitas lain sebagai penunjang
c. Pemasangan alat dan kelengkapan penunjang produksi
4. Pembuatan “Paving Ramli”:
a. Perancangan alat
Proses perancangan alat ini memerlukan beberapa tahapan yaitu:
1) Desain alat
2) Pemilihan bahan sesuai kebutuhan
3) Perhitungan diameter dan tinggi drum
4) Perhitungan titik didih tertingi yang dapat ditahan oleh drum
5) Perhitungan besar kecilnya api yang akan digunakan dalam proses
produksi
6) Perhitungan kekuatan konstruksi
b. Pembuatan alat
Pembuatan alat melalui beberapa proses pengerjaan diantaranya:
1) Pemotongan drum

5
2) Pemotongan material dan bahan lain
3) Pengelasan
4) Penggerindaan
5) Pengamplasan
6) Perangkaian
7) Pengecatan

5. Sosis (Sosialisasi dan Aksi Sobat Sampah)


Untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang cara merawat
lingkungan sekaligus cara menggunakan alatnya.

6. Membentuk “TIM Sobat Sampah”


Mengajak warga Pulau Bawean untuk turut serta membantu membersihkan
lingkungannya.

7. Bastory (Bawean with the Story)


Mempublikasikan segala kegiatan di Pulau Bawean selama masa pembersihan
sekaligus mempublikasikan destinasi wisata yang sudah dibersihkan di Pulau
Bawean.

8. Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban


Tahap akhir dari kegiatan ini adalah penyusunan laporan dari setiap analisa
kegiatan yang telah dilaksanakan.

Diagram Alir Metode Pelaksanaan:

Pengadaan Alat
Persiapan Kegiatan dan Perlengkapan Persiapan Produksi
Kebutuhan

Membentuk “TIM Pembuatan “Paving


Sosis
Sobat Sampah” Ramli”

Penyusunan Laporan
Bastory
Pertanggungjawaban

Gambar 4. Diagram Alir Metode Pelaksanaan Kegiatan

6
Untuk gambaran tata pelaksana program yang akan dilaksanakan,
langkah pertama yang akan dilakukan adalah bermusyawarah dengan warga
sekitar sekaligus meminta izin kepada pihak yang berwenang untuk
melaksanakan kegiatan di daerah sasaran. Selain itu, perlu juga untuk menyurvei
mitra kerja demi kelancaran kegiatan. Tahap kedua, yaitu melakukan persiapan
penyusunan materi sosialisasi, materi tentang kesadaran lingkungan, materi
tentang cara kerja penggunaan alat, serta pembelian dan persiapan peralatan yang
dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan. Tahap ketiga, yaitu
persiapan produksi. Tahap keempat adalah membuat alat “Paving Ramli".
Adapun sketsa alat yang akan dibuat adalah seperti berikut.

Gambar 5. Sketsa Alat “Paving Ramli”

Gambar 6. Gambaran Alat “Paving Ramli”

7
Alat tersebut terbuat dari drum bekas yang telah dipotong sebagian dan
dirangkai sedemikian rupa sehingga menjadi alat “Paving Ramli” yang siap
digunakan. “Paving Ramli” ini berbahan bakar gas yang disambungkan ke
kompor untuk memanaskan drum beserta isinya. Pengaduk dan penutup drum
diperlukan agar hasil maksimal.

Gambar 7. Proses Pembuatan “Paving Ramli"


Sebelum melakukan sosialisasi, perlu adanya pengecekan kinerja alat
“Paving Ramli” agar siap digunakan saat demonstrasi. Tahap kelima, yaitu
mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk sosialisasi seperti proyektor,
white screen, microvon, dan wireless dan setelah itu dilanjut dengan “Sosis”
(Sosialisasi dan Aksi Sobat Sampah). Kegiatan ini berlangsung selama empat
bulan, meliputi sosialisasi pada bulan kedua di minggu ketiga, pelaksanaan
kegiatan pada bulan ketiga di minggu kedua sampai bulan keempat dan
melakukan pengamatan perkembangan pada masyarakat Pulau Bawean di bulan
kelima. Pada setiap “Sosis” akan diadakan evaluasi agar kinerja menjadi lebih
optimal. Setelah itu pada tahap keenam, ada dilakukan pembentukan “TIM Sobat
Sampah” yang beranggotakan masyarakat Pulau Bawean itu sendiri. “TIM Sobat
Sampah” ini yang akan membantu membersihkan Pulau Bawean dari sampah
sekaligus mengumpulkan sampah-sampah di pantai dan sekitarnya untuk diolah
menjadi paving. Sebelum diolah menjadi paving, limbah sampah tersebut
dikumpulkan di tempat yang sudah disiapkan dan dikeringkan terlebih dahulu
supaya mendapatkan hasil maksimal. Limbah sampah kering dimasukkan ke

8
dalam alat “Paving Ramli” bersamaan dengan oli bekas. Agar paving menjadi
lebih kuat, perlu ditambahkan popok bekas yang sudah dikeringkan terlebih
dahulu atau bisa juga diganti dengan sekam padi kering dan ditunggu hingga
pavingnya tercetak. Nantinya, paving tersebut akan dipasang bersama-sama
untuk mengganti paving yang sudah rusak di sepanjang jalan di Pulau Bawean.
Tahap ketujuh adalah “Bastory” yang nantinya kami bersama “TIM Sobat
Sampah” akan melakukan dokumentasi kegiatan kita selama lima bulan ini dan
akan membuat cerita menarik yang akan diunggah di media sosial sekaligus
mempublikasikan destinasi-destinasi wisata Pulau Bawean yang pastinya sudah
bersih dari sampah. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk memberikan
pencerdasan kepada orang luar Pulau Bawean sekaligus menarik wisatawan
untuk berkunjung ke Pulau Bawean. Tahap kedelapan sekaligus yang terakhir
adalah menyusun laporan pertanggungjawaban. Hasil yang ingin didapatkan dari
kegiatan ini antara lain, yaitu membuat masyarakat Pulau Bawean lebih sadar dan
peduli lingkungan sekitar, membuat inovasi baru tentang paving ramah
lingkungan sekaligus membuat masyarakat Pulau Bawean menjadi lebih mandiri
dengan bisa membuat paving dari limbah plastik, dan mengindahkan kembali
destinasi wisata Pulau Bawean yang tadinya penuh sampah.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-M

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Peralatan penunjang 4,675,000
2 Bahan habis pakai 339.000
3 Perjalanan 2.000.000
4 Lain-lain 4,825,000
Jumlah 11.839.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-M
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
Bermusyawarah dengan
1 warga
2 Mencari mitra kerja
Pengadaan alat dan
3 perlengkapan kebutuhan

9
Mempersiapkan tempat
4 produksi
Mempersiapkan fasilitas
5 lain sebagai penunjang
Pemasangan alat dan
kelengkapan penunjang
6 produksi
7 Perancangan alat
8 Pembuatan alat
9 Sosis
Pembentukan “TIM Sobat
10 Sampah”
11 Bastory
Penyusunan laporan
12 pertanggungjawaban

DAFTAR PUSTAKA
Amran, Y. 2015. Pemanfaatan Limbah Plastik untuk Bahan Tambahan Pembuatan
Paving Block Sebagai Alternatif Perkerasan pada Lahan Parkir di Universitas
Muhammadiyah Metro. Tapak. Volume 4:125.
Astanto, T. 2001. Konstruksi Beton. Penerbit Kanisius. Edisi ke-1. Yogyakarta.
Sukandar, Harsindhi, C., Dewi, C., Handayani, M., Maulana, A., Supriyadi,
Bahroni, A. 2016. Profil Desa Pesisir Provinsi Jawa Timur. Edisi ke-1. Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur. Surabaya.

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Sistem
18 Etika Profesi
19 Rekayasa Sistem
Informasi
20 Arsitektur dan Organisasi
Komputer
21 Algoritma dan Struktur Pilihan 3
Data
22 Matematika Teknik Wajib 4
23 Aplikasi Komputer I
24 Aplikasi Komputer II
25 Aplikasi Komputer IV

C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Analisis Spasial Faktor 2011
Geografis dan tingkat
Kemiskinan di Jawa
Tengah dengan Spatial
Autocorrelation Method
2 Analisa Macroekonomi 2013
pada Model
Termodinamika dengan
Metode Kalokasi
Orthogonal
3 Penentuan urutan 2013
prioritas penerima beras
untuk rumah tangga
miskin di desa tremas
kec. Arjosari kab. Pacitan
menggunakan fuzzy
analytic hierarchy
process (ahp) dan
complex proportional
assessment (copras)
4 Pengembangan dan 2012
Pelatihan Pemanfaatan
Data Spasial (GIS) di
Lingkungan Balitbangda
untuk meningkatkan e-
Goverment Daerah

20
5 Pengembangan Usaha 2015
Kelompok Pendulang
Emas dari Sampah
Rumah Tangga di Desa
Terik Lo, Mayang RT3/4
dan Dani Kecamatan
Gatak Sukoharjo
(IPTEKDA LIPI)

C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat


Judul Pengabdian kepada
No Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
1 Pelatihan Mathematica 2010
untuk Pembalajaran
Kalkulus
2 Membimbing calon 2011
peserta Olimpiade
Statistika Tingkat
Perguruan Tinggi
3 Pelatihan Penulisan 2011
Artikel dengan Latex
4 Launching Desa Binaan 2011
dan Penandatanganan
MOU di Nglurah
Kecamatan
Tawangmangu
Kabupaten Karanganyar
5 Koordinator Elearning 2012-
Kolaborasi UNS, UI dan sekarang
UNAND
6 Pembelajaran Statistika 2012
dan Pelatihan Software
Statistika bagi guru se-
Kabupaten Karanganyar”
7 Pelatihan Penulisan 2012
Artikel dengan Latex
8 Pelatihan Pembina 2012
Olimpiade Matematika di
MGMP Matematika
SMA di Kabupaten
Sragen

21
9 Koordinator Elearning 2008-
Jurusan Matematika sekarang
FMIPA UNS
10 Pengabdian"Pengenalan 2013
Konsep Pembelajaran
Matematika
SD(Penjumlahan,
Pengurangan, Perkalian
dan Pembagian)"
11 Pengabdian"Pengenalan 2013
Konsep Pembelajaran
Matematika SD Tentang
Bangun Ruang"
12 Pengolahan Sampah di 2013
Desa Mayang rt3/4, Dani,
Terik Lo dengan judul
“Mendulang Emas Dari
Sampah Rumah Tangga”
13 Koordinator 2013-
Pendampingan sekarang
pengolahan sampah
rumah tangga di Desa
Mayang rt3/4, Dani,
Terik Lo
14 Pengolahan Sampah 2014
Rumah Tangga menjadi
pupuk organik padat dan
cair
15 Pengembangan Usaha 2015
Kelompok Pendulang
Emas dari Sampah
Rumah Tangga di Desa
Terik Lo, Mayang RT3/4
dan Dani Kecamatan
Gatak Sukoharjo
(IPTEKDA LIPI)
16 Gerakan Literasi Umbul 2016
Pengging Kecamatan
Banyudono Kabupaten
Boyolali

22
23
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

A. Peralatan Penunjang
Jumlah
Justifikasi Harga
Material Volume Satuan Biaya
Pemakaian
(Rp)
Sebagai tempat 1 buah 150,000 150,000
Drum minyak pembakaran limbah
plastik

Cetakan paving Alat bantu penyetak 10 buah 200,000 2,000,000


persegi produk

Cetakan paving Alat bantu penyetak 5 buah 200,000 1,000,000


segienam produk

Kompor gas Alat pembakaran 1 buah 450,000 450,000


pressure
Besi 6 m Alat penyangga 2 buah 125,000 250,000

1 meter 175,000 175,000


Sebagai saluran produk
Besi pipa ¾ dim
ke cetakan

Sebagai stop kran 1 buah 250,000 250,000


Stop kran besi saluran produk ke
cetakan

5 buah 80,000 400,000


Ember Wadah limbah plastik

SUB TOTAL (Rp) 4,675,000

B. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Harga Jumla


Pemakaian Volume Satuan h
Biaya
(Rp)
Sebagai bahan 2 drum 100,000 200,000
Oli bekas
campuran

24
12 kg 139,000 139,000
Pembantu proses
Gas
pembakaran
SUB TOTAL (Rp) 339,000

C. Perjalanan
Material Justifikasi Perjalanan Volume Harga Jumlah
Satuan Biaya (Rp)
Survei dan pencarian 4 orang (Rp)
100,000 400,000
Survei alat dan
peralatan penunjang
bahan
dan bahan habis pakai
Survei lokasi mitra di 4 orang 400,000 1,600,000
Survei lokasi
Bawean
SUB TOTAL (Rp) 2,000,000

D. Lain-lain

Harga Jumlah
Justifikasi
Material Volume Satuan Biaya (Rp)
Perjalanan
(Rp)
Biaya Untuk menyambungkan -
Pengelasan komponen-komponen 500,000 500,000
alat
Untuk membuat 5 rim 35,000
proposal, laporan 175,000
Kertas A4 70 gr
monev, laporan akhir,
dan lain lain
Untuk keperluan - 35,000 400,000
Fotokopi
administrasi
Untuk keperluan 20 buah 15,000 300,000
Jilid
administrasi
Konsumsi Konsumsi peserta dalam 150 orang 15,000 2,250,000
peserta sosialisasi
Untuk memberikan - 300.000 1,200,000
arahan dan demonstrasi
Sosialisasi
kepada masyarakat
Pulau Bawean
SUB TOTAL (Rp) 4,825,000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 11,839,000

25
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Alokasi
Program Bidang Uraian
No Nama / NIM Waktu
Studi Ilmu Tugas
(jam/minggu)
1 Javas Alfreda S1 Matematika 14 Penanggung
Belva Yoga Matematika Jam/Minggu jawab
Pratama/M01 pembuatan
17038 alat “Paving
Ramli” dan
penyediaan
alat bahan.
2 Dwi Alifah S1 Matematika 14 Penanggung
Nurcahyani/ Matematika Jam/Minggu jawab
M0117021 “Sosis” dan
evaluasi
puncak.
3 Intan Arum S1 Matematika 14 Penanggung
Sari/M01170 Matematika Jam/Minggu jawab
35 pembentuka
n “TIM
Sobat
Sampah”
dan
permohona
n perizinan.
4 Melani Puji S1 Kimia Kimia 14 Penanggung
Puspitasari/ Jam/Minggu jawab
M0318038 “Bastory”
dan survei
lokasi.

26
27
28
29
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Kepuh Legundi, Tambak, Kabupaten Gresik, Jawa Timur

30

Anda mungkin juga menyukai