Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN AKHIR KELOMPOK 13

MAHASISWA KKN UNIB PERIODE 93

DI DESA MERPAS

JUDUL KEGIATAN

PENGADAAN FASILITAS SARANA PRASARANA KOTAK SAMPAH DAN


PENANAMAM TANAMAN UMUR PANJANG

PERSONIL :

1. Syaiful Ghozali (G1C018006)

2. Lovy AL Ghifari (B1A017044)

3. Shinta Alena (A1D017071)

4. Dhisti Khairunnisa Fahlin (E1G017101)

5. Yosep Fahrul Razi (F1F017025)

3. Wira Aulia Sudigja (D1A016068)

4. Joni Ramadhan (E1F016021)

UNIVERSITAS BENGKULU

MARET – APRIL 2021

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... vi
RINGKASAN ................................................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Kegiatan ..................................................................................................... 2
BAB II. PENETAPAN MASALAH ............................................................................... 3
2.1 Masalah Utama ..................................................................................................... 3
2.1.1 Masalah Sampah ............................................................................................... 3
2.1.2 Masalah Limbah Plastik ................................................................................... 4
2.1.3 Dampak Pencemaran Limbah Plastik ............................................................... 4
2.1.4 Masalah Pengelolahan Limbah Plastik ............................................................. 5
BAB III. LUARAN YANG DIHASILKAN ................................................................... 6
BAB IV. METODE PELAKSANAAN ........................................................................... 8
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 11
5.1 Hasil ....................................................................................................................... 11
5.2 Pembahasan ............................................................................................................ 13
BAB V. Penutup ................................................................................................................ 14
6.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 14
6.2 Saran ....................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 5
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 16

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. A. Hasil Software
B. Hasil Jadi ....................................................................................................6
Gambar 3.1. Bakti Sosial......................................................................................................7
Gambar 3.3. Penananam Tanaman Panjang Umur............................................................... 7
Gambar 4.1. Pelepasan .........................................................................................................11
Gambar 4.2. Lokakarya Awal .............................................................................................. 11
Gambar 4.3. A. Menanam
B. Peletakkan Kotak Sampah ..........................................................................12
Gambar 4.4. Penanaman TOGA........................................................................................... 12
Gambar 4.5. Lokakarya Akhir .............................................................................................. 12

iv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Tahap Pelaksanaan KKN Periode 93 ...................................................................8

v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Peta Lokasi KKN ............................................................................................ 16
Lampiran 2 Desain Kotak Sampah ....................................................................................17
Lampiran 3 foto Kegiatan ...................................................................................................18

vi
RINGKASAN

Kabupaten Kaur merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Bengkulu
dan terletak di bagian selatan, tepatnya langsung berbatasan dengan provinsi Lampung
dengan ibu kota kabupatennya yaitu Bintuhan. Kabupaten Kaur memiliki banyak destinasi
wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti, budaya, aritektur dan kulinernya. Salah satu
wisata yang menjadi terpopuler pada saat ini yaitu pantai laguna. Pantai laguna terletak di
Desa Merpas Kecamatan Nasal. Pada saat ini pantai laguna menjadi daya tarik untuk di
kunjungi oleh para wisatawan lokal bahkan wisatakan mancanegara, dikarenakan memiliki
keunikan untuk dikunjungi dengan pasir pantainya yang berbeda dengan pasir pantai lainnya
dan air laut sangat jernih dan biru. Akan tetapi masih banyak sarana dan prasarana yang
kurang mendukung untuk membantu meningkatnya eksistensi pantai laguna.
Masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan wisatawan untuk mengenai wisata di
pantai laguna di Desa Merpas Kabupaten Kaur yaitu mengenai sarana dan prasarana di
sekitaran pantai laguna. Dikarenakan sarana prasarana masih sangat minim ditemukan di
sekitaran pantai laguna, seperti tempat sampah dan papan informasi. Kurangnya sarana dan
prasarana tersebut mengakibatkan pencemaran lingkungan seperti sampah yang berserakan di
sepanjang pesisir pantai dan tidak efektif untuk wisatawan saat ingin mengunjungi pantai
laguna yang tidak ada papan informasi.
Maka dari itu hasil observasi yang kami amati dipantai laguna, sangat diperlukannya
tempat pembuangan sampah dan papan informasi sehingga terciptanya pantai laguna yang
indah, bersih, asri dan membuat kenyamanan para wisatawan.

Kata Kunci : Sampah, Sarana Dan Prasarana.

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Provinsi Bengkulu banyak destinasi wisata alam yang bisa dikunjungi, seperti
pantai yang menjadi daya tarik karena Bengkulu memiliki pantai panjang yang terbentang
dari kabupaten Mukomuko hingga kabupaten Kaur. Mengingat di Bengkulu banyak tempat
yang berpotensi menjadi salah satu daya tarik wisata alam. Dari banyaknya potensi alam
yang tersedia masyarakat mencoba mengembangkan kepariwisataan yang ada di Bengkulu.
Salah satu tempat wisata alam yang berpotensi untuk dikunjungi terdapat di kabupaten Kaur.
Mengingat di kabupaten Kaur memiliki pantai yang sangat indah dan tidak kalah dengan
pantai – pantai yang terkenal seperti di Indonesia bagian timur.
Kabupaten Kaur merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Bengkulu
dan terletak di bagian selatan, tepatnya langsung berbatasan dengan provinsi Lampung
dengan ibu kota kabupatennya yaitu Bintuhan. Kabupaten Kaur memiliki banyak destinasi
wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti, budaya, aritektur dan kulinernya. Salah satu
wisata yang menjadi terpopuler pada saat ini yaitu pantai laguna. Pantai laguna terletak di
Desa Merpas Kecamatan Nasal. Pada saat ini pantai laguna menjadi daya tarik untuk di
kunjungi oleh para wisatawan lokal bahkan wisatakan mancanegara, dikarenakan memiliki
keunikan untuk dikunjungi dengan pasir pantainya yang berbeda dengan pasir pantai lainnya
dan air laut sangat jernih dan biru. Akan tetapi masih banyak sarana dan prasarana yang
kurang mendukung untuk membantu meningkatnya eksistensi pantai laguna.
Sarana dan prasarana yang masih kurang salah satunya pengadaan tempat sampah dan
papan informasi dari observasi yang dilakukan masih banyak sampah yang berserakan.
Kemudian minimnya papan informasi yang menyulitkan para turis untuk lansung berada di
lokasi pantai di karenakan letak pantai jauh dari akses jalan lintas provinsi, maka dari itu
kami melakukan pengadaan fasilitas berupa papan informasi dan kotak sampah untuk
memperindah dan memudahlakn akses menuju pantai laguna.

1
1.2 Tujuan
Tujuan dari rencana program ini adalah:
1. Melaksanakan tugas program kerja KKN
2. Membantu pemerintah dalam memberikan keindahan dan penataan wisata pantai
laguna guna memperbaiki kondisi sekitar pantai laguna pada saat ini.

2
BAB II

PENETAPAN MASALAH

2.1 Masalah Utama


Masalah yang dihadapi oleh masyarakat untuk saat ini yang di hadapi, dimana Desa
Merpas ini merupakan destinasi wisata dikarenakan memiliki Taman Wisata Alam (TWA)
yang begitu populer yaitu Pantai Laguna. Pantai ini memiliki air yang berwarna kebiruan dan
pasir yang merupakan pecahan batu karang, dibalik indahnya Pantai Laguna ada suatu
permasalahan yang belum dapat terlesesaikan oleh masyarakat baik di sekitaran Pantai
Laguna maupun di sekitaran Desa Merpas, yaitu sarana prasarana masih sangat minim
ditemukan di sekitaran pantai laguna, seperti tempat sampah dan papan informasi. Kurangnya
sarana dan prasarana tersebut mengakibatkan pencemaran lingkungan seperti sampah yang
berserakan di sepanjang pesisir pantai dan tidak efektif untuk wisatawan saat ingin
mengunjungi pantai laguna yang tidak ada papan informasi.
2.1.1 Masalah Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses
proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk – produk yang
dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam
kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibedakan sebagai
berikut:
1. Sampah Anorganik
Sampah anorganik merupakan jenis sampah yang tidak mudah membusuk dan tidak
dapat terurai. Seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan
gelas minuman, kaleng, kayu dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersial
atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik
yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas
minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun kartoon.
Limbah sampah plastik dapat menimbulkan pencemaran lingkungan atau dampak
negatif lainnya bagi manusia. Selain akan berdampak pada lingkungan juga dapat
berdampak terhadap kesehatan di masyarakat sekitar. Limbah plastik merupakan
penyumbang limbah yang tidak ramah lingkungan paling besar bagi lingkungan. Karena
hampir setiap orang menggunakan plastik dalam aktivitas sehari-harinya.
2. Sampah Organik

3
Sampah organik merupakan sampah yang mudah membusuk seperti sisah makanan
sayuran, daun – daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi
kompos. Contohnya, daun, kayu, kulit telur, bangkai hewan, bangkai tumbuhan, kotoran
hewan dan manusia, sisa makanan, sisa manusia.
Dengan adanya sarana dan prasana mengenai fasilitas kotak sampah ini nantinya
akan menanggulangi masalah sampah di sekitaran pantai laguna, dengan terjaganya
kebersihan di pantai laguna akan membuat keindahan dan membuat wisatawan nyaman. Selin
dari pada itu efek sampah yang berbahaya dapat menyebabkan berbagai dampak yang serius
sekaligus berkepanjangan seperti merusak ekosistem laut, menganggu rantai makanan biota
laut, meningkatnya pencemaran, merusak ikan dan lainnya yang dapat di konsumsi oleh
manusia.
2.1.2 Masalah Limbah Plastik

Plastik adalah salah satu makromolekul yang dibentuk dengan proses polimerisasi.
Polimerisasi adalah proses penggabungan beberapa molekul sederhana (monomer) melalui
proses kimia menjadi molekul besar (makromolekul atau polimer). Plastik merupakan
senyawa polimer yang unsur penyusun utamanya adalah Karbon dan Hidrogen. Untuk
membuat plastik, salah satu bahan baku yang sering digunakan adalah naphta, yaitu bahan
yang dihasilkan dari penyulingan minyak bumi atau gas alam. Plastik merupakan salah satu
bahan yang banyak digunakan untuk pembuatan peralatan rumah tangga, otomotif dan
sebagainya. Semakin lama penggunaaanya semakin meningkat dan tentunya setelah tidak
dapat digunakan lagi akan menjadi sampah plastik.

2.1.3 Dampak Pencemaran Limbah Sampah Plastik

Sampah-sampah plastik merupakan sampah yang tidak bisa diuraikan oleh tanah,
yang dapat mengakibatkan menumpuknya sampah dan limbah. Disaat musim hujan tiba,
sungai tidak bisa menahan air sungai yang deras dan akhirnya terjadilah pengikisan tanah
dan sangat tidak sanggup menahan tekanan air tadi dan lalu mencari daratan baru, yang
akhirnya meluap kepermukaan dan akan menyebabkan banjir. Begitupun dampak dari
sampah plastik yang dibakar, mungkin pembakaran sampah di pekarangan rumah lebih
praktis, tapi dalam jangka waktu yang panjang cara seperti ini sebenarnya merugikan
individu yang bersangkutan, komunitas, dan lingkungan secara keseluruhan. Polusi yang
kelihatannya sedikit ini lama-lama menjadi bukit, karena polusi ini perlahan-lahan akan
membuat sebagian orang yang seharusnya hidup sehat menjadi sakit, antara lain sakit

4
gangguan pernafasan. Sampah plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500
tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik
dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara. Adapun dampak yang diakibatkan oleh
sampah plasik ini sangat banyak, anatra lain :
• Tercemarnya tanah, air tanah, dan makhluk bawah tanah.
• PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan
menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
• Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
• Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam
tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
• Sampah plastik ini menyumbat aliran air sungai sehingga di musim kemarau sering
terjadi banjir.
• Sampah plastik mengeluarkan zat yang berbahaya bagi organisme – organisme
2.1.4 Masalah Pengelolahan Limbah Sampah Plastik
Pengelolaan sampah plastik menjadi masalah sebab plastik merupakan material yang
tidak bisa terdekomposisi secara alami (non biodegradable) sehingga pengelolaan sampah
plastik dengan landfill maupun open dumping tidak tepat dilakukan. Pengelolaan sampah
plastik dengan cara pembakaran dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan
berupa terjadinya pencemaran udara khususnya emisi dioxin yang bersifat karsinogen.
Pengelolaan sampah plastik lainnya adalah dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi
bentuk lain, namun proses daur ulang ini hanya akan merubah sampah plastik menjadi
bentuk baru bukan menanggulangi volume sampah plastik sehingga ketika produk daur
ulang plastik sudah kehilangan fungsinya maka akan kembali menjadi sampah plastik. Oleh
karenanya diperlukan alternatif lain untuk menangani volume sampah plastik ini.

Salah satu alternatif penanganan sampah plastik adalah dengan melakukan proses
daur ulang (recycle). Sampah plastik merupakan salah satu bentuk proses daur ulang dengan
mengubah plastik menjadi produk jadi dengan metode pencacahan dan peleburan
menggunakan pemanas. Selain bermanfaat untuk mengurangi jumlah sampah plastik,
sampah plastik juga bermanfaat untuk menjadi sebuah produk kerajinan yang bernilai jual
tinggi.

5
BAB III

RENCANA LUARAN YANG DIHASILKAN

Rencana luaran yang duhasilkan dari pelaksanaan program kerja kelompok Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Periode 93 yang dilakukan di Desa Merpas, Kecamatan Nasal,
Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu nantinya yang diharapkan yaitu masyarakat dapat
memanfaatkan fasilitas kotak sampah serta dapat memanfaatkan dari sampah tersebut dapat
dijadikan pengelolahan sampah dengan cara yang baik, kemudian para wisatawan dapat
membuang sampah pada tempat yang telah disediakan dengan 2 jenis kotak sampah di Pantai
Laguna yang terdapat di 3 titik. Selain itu juga dengan terjaga kebersihannya Pantai Laguna
nantinya akan menambah daya tarik untuk wisatawan berkunjung. Sedangkan bakti sosial
kebersihan pantai yang dilakukan selama 1 minggu sekali diharapkan dapat di
implimentasikan kedepannya oleh masyarakat maupun pemuda Desa Merpas. Untuk
penanam tanaman panjang umur di Dusun Sidorejo akan menjadi sebuah kenangan yang
diberikan.

1. Kotak Sampah
Kotak sampah yang terbuat dari bahan papan dengan memiliki 2 jenis pembeda antara
sampah organik dan anorganik. Kotak sampah dapat dilihat pada Gambar 3.1.

(a). Hasil Sofftware (b). Hasil Jadi

Gambar 3.1. (a). Hasil Software


(b). Hasil Jadi

2. Bakti Sosial (Kebersihan Pantai)


Bakti sosial (kebersihan pantai) yang dilakukan seminggu sekali bersama masyarakat
dan pemuda desa. Bakti sosial dapat dilihat pada Gambar 3.2.

6
Gambar 3.2. Bakti Sosial (Kebersihan Pantai)

3. Penanaman Tanaman Panjang Umur


Penanaman tanaman panjang umur yang dilakukan di Dusun Sidorejo atu dusun
atas. Dapat dilihat pada Gambar. 3.3.

Gambar 3.3. Penanaman Tanaman Panjang Umur

7
BAB IV

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode 93 yang dilakukan secara langsung
turun ke masyarakat yang berlokasi di daerah Merpas, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur,
Provinsi Bengkulu yang dimulai pada tanggal 1 Maret hingga 2 April 2021. Selama
dilakukanya kegiatan KKN di Desa Merpas semua rangkaian kegiatan sudah terlaksana.
Adapun kegiatan yang dilakukan selama Kuliah Kerja Nyata (KKN) peride 93 pada Tabel
4.1.
Tabel.4.1. Tahap Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode 93
No Waktu Dan Tahapan Kegiatan Kegiatan Hasil Yang
Tempat Diperoleh
1 Senin, Menyaksikan pelepasan KKN Memperoleh
1 Maret 2021 Universitas Bengkulu Periode 93 di informasi tentang
Di Kantor Zoom dan Para Kordes Kumpul Di pelaksanaan KKN.
Camat Nasal Kantor Camat Nasal

2 Senin, Berkunjung ke rumah kepala desa dan Memperoleh


1 Maret 2021 masyarakat sekitar untuk berdiskusi informasi masalah-
Di Desa masalah yang ada di Desa. masalah yang ada di
Merpas Desa Merpas,
Cangkupannya belum
terlalu luas sehingga
masih perlu diskusi
bersama perangkat
desa lainnya.
3 Rabu, Kunjungan Ke Perangkat Desa Di Balai Memperoleh
3 Maret Desa Informasi Lebih Luas
2021 Mengenai Desa
Di Balai Merpas Sehingga
Desa Merpas Dapat Menentukan
Program Kerja

8
Individu Sesuai
Bidang Masing –
masing.
4. Jum’at 5 Bakti Sosial Kebersihan Balai Desa Halaman dan
Maret 2021 Merpas sekitaran balai desa
Balai Desa tertata rapi serta
bersih.
5. Minggu, Lokakarya Awal (Sekaligus Menjelaskan Masyarakat
7 Maret Program Kerja Individu) Mengetahui Kegiatan
2021 atau Proker Yang
Di Balai Akan Di laksanakan
Desa Merpas Selama KKN
6. Rabu, 10 Mencari bahan untuk pembuatan kotak Mendapatkan bahan
Maret 2021 sampah kotak sampah

7. Sabtu, Memotong dan merakit kotak sampah Kerangka kotak


11 Maret sampah
2021
Di Sekretariat
8. Jum’at, Kunjungan Dari Ketua P3KKN Memperorel Informasi
12 Maret Mengenai Monev Dari
2021 Pimpinan
Di Sekretariat
9. Minggu, Senam sekaligus Kebersihan Balai Desa Memperoleh
15 Maret dan Kebersihan Pantai Laguna Kebugaran dan
2021 Kebersihan Pantai
Laguna
10. Rabu, Melanjutkan merakit kotak sampah Mendapatkan Hasil
17 Maret Kotak Sampah 100%
2021
Di Sekretariat

9
11. Kamis, 18 Mencetak Poster Program Kerja Individu Poster dan Bibit
Maret 2021 Dan Mencari Bibit Tanaman Untuk Tanaman
Di Bintuhan Program Kerja Kelompok

12. Jum’at 19 Menjelaskan Dampak Jika Membuang Memberikan


Maret 2021 Sampah Sembarangan Ke Anak – anak Pandangan Ke Anak
Di Sekretariat Usia Dini Usia Dini Dampak
Dari Sampah, Sehinga
Tidak Lagi
Membuang Sampah
Sembarangan.

11. Sabtu, 20 Pelaksanaan Program Kerja Kelompok Menghasilkan


Maret 2021 (Pembuatan Tanaman Obat Keluarga dan tanaman toga dan
Di Balai Penanaman Bibit Tanaman Panjang tanaman panjang
Dusun Umur). umur.
Siderejo
12. Senin, 29 Pelaksanaan Program Kerja Kelompok Peletakkan kotak
Maret 2021 (Meletakkan Kotak Sampah) dan sampah dan poster
Di Pantai Pemasangan Poster.
Laguna dan
Balai Desa
Merpas
13. Rabu, 31 Lokakarya Akhir (Perpisahan) Pemaparan Program
Maret 2021 Kerja Yang
Di Sekretariat Terlaksana Dan Izin
Pamit Ke Masyarakat.

10
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil
Hasil yang dilakukan selama Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode 93 Di Desa Merpas,
Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu yaitu sebagai berikut.
1. Pelepasan
Pelepasan dilakukan oleh Kepala Camat Nasal dengan secara daring via zoom dan
setiap koordinator desa mewakili untuk setiap kelompoknya ke kantor camat. Dapat
dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Pelepasan


2. Lokakarya Awal
Lokakarya awal merupakan pemaparan program kerja kelompok dan individu yang di
sampaikan ke masyarakat. Dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Lokakarya Awal

3. Pelaksanaan Program Kerja Kelompok


Pelaksanaan program kerja individu yaitu peletakkan kotak sampah di Pantai Laguna
dan penanaman tanaman panjang umur. Dapat dilihat pada Gambar 4.3.

11
a. Menanam b. Peletakkan Kotak Sampah
Gambar 4.3. a. Menanam
b. Peletakkan Kotak Sampah
4. Penanaman TOGA
Penanaman TOGA ini nantinya dapat bermanfaat untuk Dusun atas yaitu Sidorejo yang
dilakukan di balai desa Dusun Sidorejo. Dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Penanaman Toga


5. Lokakarya Akhir
Lokakarya akhir ini sebagai pemaparan program kerja yang terlaksana dan perpisahan
anggota KKN dengan masyarakat setempat. Dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5. Lokakarya Akhir

12
5.2 Pembahasan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode 93 ini dilakukan di Desa Merpas, Kecamatan
Nasal, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu dilakukan selama 1 bulan yaitu terhitung sejak
tanggal 1 Maret hingga 2 April 2021. Dimana kelompok 13 yang terdiri 7 anggota dengan 5
laki – laki dan 2 perempuan dengan dosen pembimbing lapangan yaitu bapak M. Khairul
Amri Rosa, S.T., M.T.
Pada minggu pertama dilakukan pelepasan mahasiswa KKN Periode 93 di kantor camat
nasal, kemudian pada minggu ini juga dilakukan observasi atau pengamatan untuk mengenai
masalah yang ada di Desa Merpas, selain itu juga dilakukan kunjungan ke perangkat desa dan
silahturahmi ke masyarakat Desa Merpas, hingga pada akhir minggu pertama dilakukan
kegiatan lokakarya awal sebagai pemaparan program kerja dan perkenalan.
Pada minggu kedua telah melakukan kegiatan gotong royong untuk kebersihan balai
desa dan pantai laguna, selain itu juga pada minggu ini sudah mempersiapkan untuk program
kerja kelompok yaitu pembuatan kotak sampah. Kemudian mempersiapkan program kerja
kelompok yaitu membuat desain kotak sampah serta membuat secara langsung.
Pada minggu ketiga yaitu pelaksanaan program kerja kelompok (Pembuatan Rak serta
Penanaman Tanaman Obat Keluarga), kegiatan bakti sosial yaitu kebersihan balai desan dan
senam. Serta melakukan sosialisasi mengenai pengelolahan sampah menajadi produk jadi
sosialisasi ini dilakukan 2 tempat yaitu Dusun Atas (Sidorejo) dan Balai Desa Merpas. Pada
minggu ini juga dilakukan lomba desa yaitu lomba volly antar RT dan kunjungan ke Dusun
atas (Sidorejo) disana melakukan beberapa kegiatan yaitu penanaman bibit umur panjang dan
melakukan edukasi ke sekolah dasar di Dusun Sidorejo.
Pada minggu ke empat yaitu bakti sosial dengan membersihkan pantai laguna dan
peletakan kotak sampah serta penyerahan secara langsung oleh Kepala Desa Merpas.
Kemudia pemasangan spanduk – spanduk di pantai laguna dan pemasangan poster di Balai
Desa Merpas. Pada minggu ini juga dilakukan lokakarya akhir yaitu pemaparan program
kerja yang terlaksana serta perpisahan kemudian dilanjutkan dengan acara lempar selendang.
Diharapkan untuk kedepannya masyarakat setempat maupun perangkat desa akan dapat
terus memberikan edukasi maupun pemahaman ke masyarakat Merpas mengenai apa yang
telah kami sampaikan dan berikan selama Kuliah Kerja Nyata ini dilakukan, serta dapat
membuat fasilitas lebih banyak lagi yang telah kami buat sehingga Desa Merpas ini dapat
lebih maju.

13
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari program kerja ini sebagai berikut:

1. Program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode 93 dapat diselesaikan dengan baik,
dimana program kerja unggulan yaitu pembuatan fasilitas kotak sampah di Pantai
Laguna dan penanaman tanaman panjang umur di Dusun Sidorejo.

2. Kotak sampah ini nantinya dapat menyelesaikan permasalahan sampah yang masyarakat
maupun wisatawan yang sering membuang sampah sembarangan dikarenakan tidak
adanya kotak sampah untuk membuang sampah, sehingga Pantai Laguna akan bersih dari
sampah.

6.2 Saran
Saran untuk Desa Merpas kedepannya sebagai berikut:

1. Untuk kedepannya dapat membuat Tempat Pembuangan Akhir Sampah, agar nantinya
masyarakat tidak kebingungan lagi untuk membuang sampah.

2. Masyarakat melakukan gotong royong rutin dan memberikan pemahaman ke masyarakat


akan dampaknya sampah.

14
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Agus Dkk. 2014. Panduan Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Transformatif Dengan Metodologi Participatory Action Research (PAR),
LPPM IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Atik Haryanto. Analisis Potensi Obyek Wisata Alam Di Kabupaten Cilacap. Skripsi
Surakarta. Skripsi Surakarta : Fakultas Geografi UMS.

Fatonah Geby, dkk. 2020. Penataan Penempatan Lokasi Papan Petunjuk Jalan Dan Informasi
(Signage System).Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bengkulu :
Bengkulu.
Sahwan, F.M., Martono, D.H.; Wahyono, S., Wisoyodharmo, L.A. 2005. Sistem Pengolahan
Limbah Plastik di Indonesia. Jurnal Teknologi Lingkungan P3Tl_BPPT.
6, 1, 311-318.

Wardani, R. 2009. Bahaya Penggunaan Plastik. Pendidikan MIPA, Universitas Palangkaraya


: Palangkaraya.

15
LAMPIRAN 1 PETA LOKASI KKN

16
LAMPIRAN 2 DESAIN KOTAK SAMPAH

17
LAMPIRAN 2 FOTO KEGIATAN

(Pelepasan Di Kantor Camat Nasal) (Kunjungan Ke Balai Desa Merpas)

(Pelepasan Di Kantor Camat Nasal) (Kegiatan Sosialisai Di Posyandu)

(Bakti Sosial Di Balai Desa) (Kegiatan Senam Bersama Ibu PKK)

(Kegiatan Lokakarya) (Kegiatan Lokakarya Awal)

18
(Memotong Bahan) (Kegiatan Bersih Pantai)

(Sosialisasi Di Dusun Atas) (Menanam TOGA)

(Penanaman Toga) (Kunjungan Ke SD Dusun Sidorejo)

(Bersama Siswa/i SD Sidorejo) (Memasang Poster)

19
(Memasang Poster Di Balai Desa) (Meletakkan Kotak Sampah Di Pantai Laguna)

(Bersama Kepala Desa) (Turnamen Volly Antar RT)

(Lokakarya Akhir/Perpisahan)

20

Anda mungkin juga menyukai