Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

PRAKTEK KULIAH LAPANGAN


OBJEK WISATA PANGANDARAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
PKL (Praktek Kuliah Lapangan)

Oleh,
ARDAN SYAIFUL AMRI
142170130

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2015

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat mengikuti
kegiatan Praktek Kuliah Lapangan ke Pangandaran dengan selamat dan dapat
menyelesaikan laporan karya tulis ini mengenai Pantai Pangandaran dengan lancar.
Laporan ini tidak akan terselesaikan dengan baik apabila tidak ada bantuan
dari pihak lain, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Orang Tua Penulis yang telah memberi dukungan dan telah membiayai
penulis untuk mengikuti Praktek Kuliah Lapangan.
2. Bapak H. Nedi Sunaedi, Drs, M.Si sebagai pemateri serta Tim Panitia
Praktek Kerja Lapangan lainnya.
3. Teman-teman geografi angkatan 2014 yang telah memberikan motivasi,
dukungan serta pembelajaran hidup yang sangat berarti bagi penulis.
Karya tulis ini, sangat jauh dari memuaskan, masih banyak kekurangan, dan
membutuhkan koreksi positif serta informasi tambahan yang berarti. Sehingga,
suatu berita dapat tersampaikan secara baik dan benar. Semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat.

Tasikmalaya, Januari 2015

Penulis

ii

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ...........................................................................

ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................

B. Permasalahan...............................................................................

C. Perumusan Tujuan.......................................................................

BAB II DESKRIPSI KONDISI LAPANGAN


A. Muara Sungai Cikidang...............................................................

B. Cagar Alam dan TWA Pananjung Pangandaran .........................

C. Pantai Madasari ...........................................................................

D. Cukang Taneuh atau Green Canyon............................................

BAB III PEMBAHASAN


A. Karakteristik Objek-objek Wisata di Pangandaran .....................

1. Muara Sungai Cikidang.........................................................

2. Cagar Alam Pananjung .........................................................

a. Gua Panggung .................................................................

b. Gua Parat .........................................................................

10

c. Gua Sumur Mudal ...........................................................

10

d. Gua Cirengganis ..............................................................

11

3. Pantai Madasari .....................................................................

11

4. Cukang Taneuh .....................................................................

12

B. Peranan Pantai Pangandaran Terhadap Kesejahteraan Rakyat ...

13

C. Kesenian Tradisional di Pangandaran .........................................

16

BAB IV PENUTUP
A. Simpulan .....................................................................................

19

B. Saran............................................................................................

19

DAFTAR PUSTAKA

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Muara Sungai Cikidang...............................................................

2. Batu Layar ...................................................................................

3. Stalaktit........................................................................................

4. Muara Sungai Cikidang...............................................................

5. Fauna yang ada di Cagar Alam Pangandaran..............................

6. Flora yang ada di Cagar Alam Pangandaran ...............................

7. Batu Kalde ...................................................................................

8. Tugu Legenda Gua Panggung .....................................................

9. Tugu Legenda Gua Parat .............................................................

10

10. Stalaktit di dalam Gua Sumur Mudal ..........................................

10

11. Cirengganis..................................................................................

11

12. Pantai Madasari ...........................................................................

11

13. Dua bukit di Green Canyon dengan hiasan bebatuan .................

12

iv

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Pengukuran Kelembaban dan Suhu.............................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu tugas mahasiswa dan mahasiswi Pendidikan Geografi
Universitas Siliwangi adalah menyusun laporan hasil Praktek Kuliah
Lapangan Selama di Pangandaran.
Praktek Kuliah Lapangan adalah adalah suatu cara seseorang untuk
mendapatkan ilmu yang langsung dipraktekkan atau diteliti mahasiswa di
lapangan, yang bertujuan memberikan pengalaman praktis di lapangan yang
secara langsung berhubungan dengan teori-teori yang diterima pada saat
perkuliahan, dan diharapkan mahasiswa dituntut untuk mampu berpikir
kritis, tegas dan kreatif.
Pada tahun ini mahasiswa dan mahasiswi Pendidikan Geografi
Universitas Siliwangi mengadakan Praktek Kuliah Lapangan ke Pantai
Pangandaran, pada tanggal 19-21 Januari 2015. Para mahasiswa dan
mahasiswi perlu membuat laporan setelah kegiatan tersebut selesai. Praktek
Kuliah Lapangan ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa dan mahasiswi
geografi untuk mengetahui dan memahami karakteristik

dari setiap

wilayah.
Penulis membuat laporan ini bukan untuk menceritakan pengalaman
yang di alami penulis saja namun juga yang melatarbelakangi pembuatan
laporan selama mengikuti kegiatan Praktek Kuliah Lapangan di Pantai
Pangandaran.

B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan di
atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik objek-objek wisata yang ada di Pangandaran?
2. Bagaimana peranan Pantai Pangandaran terhadap kesejahteraan
masyarakat?

3. Apa saja kesenian tradisional yang ada di Pangandaran?

C. Rumusan Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka penulis merumuskan
tujuan makalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui karakteristik yang ada di kawasan Pangandaran.
2. Untuk mengetahui peranan pantai Pangandaran terhadap kesejahteraan
masyarakat.
3. Untuk mengetahui kesesenian yang ada di Pangandaran.

BAB II
DESKRIPSI KONDISI LAPANGAN

Pantai Pangandaran merupakan sebuah objek wisata andalan Kabupaten


Pangandaran (pamekaran dari Kabupaten Ciamis) yang terletak di sebelah tenggara
Jawa Barat, tepatnya di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten
Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.
Pangandaran sebagian Besar dikontrol oleh proses fluvial, fluvio marin dan
marin, sehingga ke pesisirannya memiliki tipologi yang cukup beragam. Tipologi
yang dimiliki oleh wilayah ke pesisiran Pangandaran yaitu, Maine diposition Coast,
Coast bulid Bay organis, dan Ade erosion Coast. Kawasan wisata Pantai
Pangandaran termasuk salah satu destinasi wisata terpopuler bagi masyarakat Jawa
Barat pada khususnya. Di Pantai Pangandaran, banyak warga menghabiskan waktu
liburannya bersama dengan keluarga, kerabat, teman-teman, hingga pasangannya
masing-masing. Tempat wisata Pangandaran juga menjadi salah satu tempat wisata
anak-anak yang digemari, tak jarang begitu banyaknya keluarga yang memilih
agenda wisata ke Pantai Pangandaran ketika liburan sekolah dan hari libur lainnya.
Jawa Barat sebagai salah satu provinsi perpenduduk terbesar di Indonesia
merupakan penyumbang utama jumlah wisatawan yang datang ke pantai ini.
Selain itu, wisata Pantai Pangandaran juga merupakan destinasi favorit bagi
sebagian wisatawan luar negeri. Sudah menjadi kebiasaan di saat menjelang
pergantian tahun, wisata Pantai Pangandaran ini selalu padat dengan hadirnya
banyak wisatawan.
A. Muara Sungai Cikidang
Cikidang masyarakat di sana menyebut sungai ini. Cikidang ini,
hulunya tidak berasal dari mata air pegunungan melainkan dari persawahan
yang berada di Desa Purbahayu. Sungai yang panjangnya sekitar 6 km ini
mengalir ke Samudera Indonesia.

Gambar 2.1 Muara Sungai Cikidang

B. Pananjung Pangandaran
Pananjung Pangandaran merupakan sebuah semenanjung yang
dikelilingi oleh Cagar Alam dan dijadikan sebuah objek wisata di
Pangandaran. Pananjung dulunya merupakan sebuah pulau kecil, yang
kemudian terhubung dengan daratan Pulau Jawa akibat proses sedimentasi
pasir. Keadaan topografi sebagian besar landai dan di beberapa tempat
terdapat tonjolan bukit kapur yang terjal. Tempat Wisata Alam ini juga
memiliki kekayaan Sumber Daya Hayati berupa Flora dan Fauna serta
keindahan alam.
C. Pantai Madasari
Pantai Madasari yang berada di Desa Masawah Kecamatan Cimerak
Kabupaten Pangandaran, memiliki keindahan yang tidak kalah dengan
Pantai Pangandaran. Di sana belum ada penginapan, dan untuk warung pun
masih sedikit. Dan di sana juga sistem religiusnya masih terjaga. Di Pantai
Madasari para pengunjung masih relatif sepi.

Gambar 2.2 Batu Layar

Banyak pulau-pulau kecil dengan karang-karang yang unik. Di sana


ada enam batu karang, yakni batu gedogan, batu sebrotan, batu leuit, legok
gandu, carik, dan pandan nyampai. Batu Leuit atau warga menyebutnya
karang seugeuh sebab, karang tersebut berada jauh dari bibir pantai, dan di
atasnya ditanami pohon.
D. Green Canyon
Cukang Taneuh atau Green Canyon adalah salah satu objek wisata
di Jawa Barat yang terletak di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang,
Kabupaten Ciamis sekitar 30 km dari Pangandaran. Terbentuk dari erosi
tanah akibat aliran sungai Cijulang. Objek wisata ini berdekatan dengan
objek wisata Batukaras serta Bandar Udara Nusawiru. Di Sepanjang jalan
menuju Green Canyon, kita dapat melihat stalaktit yang menggantung di
pinggiran sungai.

Gambar 2.3 Stalaktit di pinggiran sungai Cukang Taneuh

BAB III
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Objek-objek Wisata di Pangandaran


1. Muara Sungai Cikidang
Muara sungai merupakan perairan yang tertutup yang berhubungan
bebas dengan laut, sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat
bercampur dengan air tawar. Dan juga tempat bertemunya arus sungai
dengan arus pasang surut, yang berlawanan menyebabkan suatu
pengaruh yang kuat pada sedimentasi. Salinitas pada air muara sangat
dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Pada keadaan pasang air laut
yang masuk ke muara sangat besar sekali sehingga salinitas air menjadi
naik. Sedangkan pada waktu surut air laut yang masuk ke muara sangat
sedikit sehingga indeks salinitas air muara sangat rendah. Selain itu
musim juga berpengaruh terhadap indeks salinitas air muara.

Gambar 3.4 Muara Sungai Cikidang.

Geomorfologi dari Muara Sungai Cikidang merupakan Bulasetra


yang ciri aliran sungainya kearah selatan. Tanaman yang ada di Muara
Cikidang antara lain yaitu tanaman mangrove, cemara udang, dan
dahon. Cikidang hulunya tidak berasal dari mata air pegunungan
melainkan dari persawahan yang berada di Desa Purbahayu. Di sekitar
daerah Parapat mengalami penyempitan akibat abrasi dan kecilnya debit
air yang mengalir keluar pelabuhan Cikidang.

2. Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Pananjung Pangandaran


Pananjung Pangandaran adalah semenanjung kecil yang terletak di
pantai selatan Kabupaten Ciamis, di wilayah pariwisata Pangandaran.
Menurut sejarah pembentukannya, Pananjung dulu merupakan sebuah
pulau kecil, yang kemudian terhubung dengan daratan Pulau Jawa
akibat proses sedimentasi pasir. Pananjung sekarang berstatus sebagai
Cagar Alam. Dari tempat ini orang dapat menyaksikan keindahan terbit
dan terbenamnya matahari.
Pananjung adalah istilah orang penduduk lokal sebutan lain dari
Pangandaran. Letak pananjung membentuk teluk dan diapit Pantai Barat
dan Pantai Timur, di ujung selatan ada Cagar Alam yang menghadap ke
pantai laut lepas. Terletak di daerah perbatasan Provinsi Jawa Tengah
dan Provinsi Jawa Barat. Masuk wilayah Kabupaten Ciamis Jawa Barat.
Dari Pantai Barat Pangandaran, melihat ke samping kiri terhampar
pantai pasir putih sementara di belakangnya terlihat kawasan Cagar
Alam Pananjung sebagai kawasan Konservasi Flora dan Fauna.

Gambar 3.5 Fauna yang ada di Cagar


Alam Pangandaran

Gambar 3.6 Flora yang ada di Cagar


Alam Pangandaran

Konon kawasan seluas 530 hektar ini memiliki kekayaan bunga


Raflesia Padma, Banteng, Rusa dan berbagai jenis Kera. Masuk ke
dalam kawasan ini, dapat merasakan berada di dalam hutan yang masih
cukup alami. Di dalam kawasan konservasi, menjumpai banyak kera di
jalan dan di pohon. sampai bagian ujung yaitu dekat dengan Gua

Jepang. Di sekitar gua sangat ramai pengunjung dan pedagang yang


menjajakan barang-barang seni kerajinan hasil pantai. Objek wisata ini
merupakan satu-satunya objek wisata hutan yang ada di Pangandaran,
Kabupaten Ciamis. Keadaan topografi sebagian besar landai dan di
beberapa tempat terdapat tonjolan bukit kapur yang terjal. Adapun
pengukuran kelembaban dan suhu pada Tabel di bawah ini:
Kelembaban

86%

Suhu

28,3 C

Ketinggian

10 mdpl

Tabel 3.1 Pengukuran Kelembaban dan Suhu Cagar Alam Pananjung

TWA Pangandaran memiliki kekayaan Sumber Daya Hayati berupa


Flora dan Fauna serta keindahan alam. Hutan sekunder yang berumur
50-60 tahun dengan jenis dominan antara lain laban, kisegel, merong ,
dan sebagainya. Juga terdapat beberapa jenis pohon peninggalan hutan
primer seperti pohpohan kondang, dan benda . Hutan pantai hanya
terdapat di bagian timur dan barat kawasan, ditumbuhi pohon formasi
Barringtonia, seperti butun, ketapang.
Dengan berbagai ragam Flora, kawasan Taman Wisata Alam
Pangandaran merupakan habitat yang cocok bagi kehidupan satwasatwa liar, antara lain tando, monyet ekor panjang , lutung , kalong ,
banteng, rusa, dan landak. Sedangkan jenis burung antara lain burung
cangehgar, tlungtumpuk, cipeuw , dan jogjog. Jenis reptilia adalah
biawak , tokek, dan beberapa jenis ular, antara lain ular pucuk.
Banyaknya Flora dan Fauna yang berkembang biak di sana
merupakan daya tarik tersendiri. Tidak heran jika Taman Wisata Alam
Pangadaran tidak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan. Selain itu,
Taman Wisata Alam ini mempunyai berbagai daya tarik lainnya, seperti
Batu Kalde, salah satu peninggalan sejarah zaman Hindu.

Gambar 3.7 Batu Kalde

Daya tarik lainnya yang berada di Taman Wisata Alam, baik yang
berada di kawasan cagar alam darat maupun cagar alam laut, adalah
Batu Layar, Cirengganis, Pantai Pasir putih di kawasan cagar alam laut.
Selain itu, banyak terdapat gua alam dan gua buatan seperti Gua
Panggung, Gua Parat, Gua Lanang, Gua Sumur Mudal, dan gua-gua
peninggalan Jepang.
a. Gua Panggung

Gambar 3.8 Tugu Legenda Gua Panggung

Gua kedua yang saya kunjungi saat ke Pangandaran adalah gua


Panggung. Untuk mencapai gua panggung, di sana terdapat tangga yang
terbuat dari bebatuan juga dan untuk berhati-hati saat menaiki tangga
tersebut karena licin. Menurut cerita yang dipercaya penduduk setempat
di gua ini ada mbah Jaga Lautan atau yang dikenal dengan Kyai Pancing
Benar. Kyai Pancing Benar ini adalah anak angkat dari Nyi Loro Kidul.

10

Beliau mendapat tugas untuk menjaga lautan di daerah Jawa Barat


khususnya dan menjaga pantai-pantai di Indonesia.
b. Gua Parat

Gambar 3.9 Tugu Legenda Gua Parat

Saat masuk, pada mulut Gua ada petilasan yang berbentuk seperti
makam. Di dalam Gua terdapat beberapa objek menarik, ada batu batu
berbentuk seperti paha alat kelamin manusia, batu paha ayam. Tak
hanya benda-benda mati, di dalam gua pun ada kehidupan makhluk
hidup seperti, kelelawar.
c. Gua Sumur Mudal

Gambar 3.10 Stalaktit di dalam Goa Sumur Mudal

Saat memasuki gua ini ada bentukan stalaktit dan stalagmit di


dinding-dinding gua. Gua ini dikatakan gua sumur mudal karena dulu di
dalam gua ini terdapat sebuah mata air yang membentuk sebuah sumur
dan airnya mudal, sehingga dikatakan gua sumur mudal.

11

d. Cirengganis

Gambar 3.11 Cirengganis

Saat kami ke sini entah warga asli daerah sana atau pengunjung dari
luar, sedang membasuh muka bahkan ada yang mandi dengan air yang
mengalir dari gua tersebut. Konon katanya jika mata air ini berkhasiat
bagi kesehatan, dan dapat menghilangkan jerawat. Namun setelah
diteliti zat yang terkandung dalam air tersebut ternyata mengandung
kapur sehingga, jika dibasuhkan ke muka maka akan menghilangkan
jerawat, ini di karenakan kulit kita yang basa. Sehingga inilah yang
menjadi daya tarik kawasan ini.

3. Pantai Madasari

Gambar 3.12 Pantai Madasari

Pantai Madasari yang berada di Desa Masawah Kecamatan Cimerak


Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, memiliki keindahan yang tidak
kalah dengan Pantai Pangandaran. Di pantai Madasari para pengunjung
masih relatif sepi. Di sana belum ada penginapan, dan untuk warung pun
masih sedikit. Dan di sana juga sistem religius masih terjaga. Di
sepanjang pantai ini, banyak pulau-pulau kecil dengan karang-karang

12

yang unik. Pantai Madasari hingga kini belum dikelola atau ada campur
tangan pemerintah, sehingga pantai itu masih diurus oleh masyarakat
setempat. Di sana ada enam batu karang, yakni batu gedogan, batu
sebrotan, batu leuit, legok gandu, carik, dan pandan nyampai. Batu Leuit
atau warga menyebutnya karang seugeuh sebab, karang tersebut berada
jauh dari bibir pantai, dan di atasnya ditanami pohon. Pantai Madasari
dapat ditempuh dari Pangandaran sekitar satu jam menggunakan motor
atau mobil.

4. Cukang Taneuh
Cukang Taneuh atau Green Canyon adalah salah satu objek wisata
di Jawa Barat yang terletak di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang,
Kabupaten Ciamis sekitar 30 km dari Pangandaran. Ngarai ini terbentuk
dari erosi tanah akibat aliran aliran sungai Cijulang selama jutaan tahun
yang menembus gua dengan stalaktit stalagmit, serta diapit oleh dua
bukit dengan bebatuan dan rimbun pepohonan.

Gambar 3.13 Dua bukit dengan bebatuan dan rimbunnya pepohonan

Objek wisata ini berdekatan dengan objek wisata Batukaras serta


Bandar Udara Nusawiru. Green Canyon pada mulanya hanya sebuah
tempat yang memiliki potensi ragam panorama alam, berupa aliran air
Sungai Cijulang, tepat di hulu sungai terdapat sebuah gua yang
terbentuk oleh sebuah jembatan tanah memiliki stalaktit dan stalagmit
yang sangat menakjubkan. Keindahan alam tersebut ternyata mampu
menarik perhatian orang banyak.

13

B. Peranan Pantai Pangandaran Terhadap Kesejahteraan Rakyat


1. Faktor Pendorong Masyarakat Meningkatkan Kesejahteraan
Hidup di Daerah Wisata Pantai Pangandaran.
Pangandaran merupakan salah satu wisata pantai yang paling
diminati oleh wisatawan. Dibalik kekurangannya tersimpan sejuta
pesona yang menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik pengunjung.
Dari dulu hingga sekarang pantai Pangandaran tetap menjadi salah satu
ikon di Jawa Barat.
Dengan banyaknya pengunjung maka menjadikan kawasan Pantai
Pangandaran dijadikan tempat mengais hidup bagi masyarakat sekitar.
Masyarakat di kawasan itu sebagian besar berprofesi sebagai pedagang,
baik pedagang kecil maupun pedagang besar. Tuntutan ekonomilah
yang mendorong mereka untuk berdagang dengan berdagang di
kawasan Pantai Pangandaran yang selalu dipadati oleh pengunjung
mereka berharap agar kesejahteraan ekonomi hidup mereka meningkat.
Seperti halnya pedagang kecil yang berupa pedagang makanan ataupun
minuman

sangat

bersyukur

sekali

dengan

adanya

Pantai

Pangandaran, mereka dapat keuntungan dua kali lipat bahkan lebih dari
pada berdagang di tempat biasa. Tarif hidup yang minim, modal
alakadarnya, dan pendidikan yang rendah membuat mereka terjun ke
profesi ini, tapi dengan adanya Pantai Pangandaran mereka sangat
bersyukur sekali Karena dengan adanya tempat wisata Pantai
Pangandaran hidup mereka bisa berjalan dengan baik.
Sama halnya dengan pedagang besar, banyak masyarakat sekitar
yang membuat kuliner atau rumah makan yang dapat memanjakan lidah
para wisatawan dengan sajian masakan laut. Tidak hanya itu,
berbondong-bondong orang membuat tempat penginapan di kawasan ini
sehingga memudahkan wisatawan untuk mencari tempat menginap.

14

2. Dampak

Positif

Tempat

Wisata

Pantai

Pangandaran

Bagi Masyarakat Sekitar


Dengan dijadikannya Pantai Pangandaran di Kabupaten Ciamis,
Maka memberikan pengaruh atau dampak positif bagi masyarakat
sekitar maupun bagi wisatawan. Adapun dampak positif bagi
masyarakat yang berjualan dengan adanya kawasan Wisata Pantai
Pangandaran, yaitu:
a. Dengan adanya tempat Wisata Pantai Pangandaran masyarakat
merasakan tersedianya lowongan pekerjaan.
b. Dengan berjualan di Kawasan Wisata Pantai Pangandaran maka
pendapatan dari hasil penjualan meningkat, karena kawasan Wisata
Pantai Pangandaran selalu banyak di kunjungi wisatawan.
c. Para pedagang kecuali pedagang kaki lima jadi pemilik tempat
berjualan yang sesuai dengan pengalokasian pengelola kawasan
Wisata Pantai Pangandaran,hingga pedagang kaki lima tersebut
tidak khawatir apabila tempat berjualan mereka di gusur.
d. Tempat wisata dijadikan tempat pertukaran kebudayaan. Dengan
adanya Pantai Pangandaran masyarakat sekitar bisa saling mengenal
budaya-budaya yang di bawa wisatawan luar maupun dalam negeri.
Selain memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, ada
juga dampak positif bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pantai
Pangandaran, yaitu:
a. Para wisatawan yang berkunjung lebih mudah untuk mendapatkan
barang-barang untuk cendera mata atau oleh-oleh , karena adanya
para pedagang yang berjualan di

kawasan Wisata Pantai

Pangandaran.
b. Para wisatawan yang berkunjung apabila tidak membekal makanan,
dapat mudah membeli makanan-makanan yang khas dari kota
Ciamis, sehingga masyarakat dapat merasakan makanan khas kota
Ciamis.

15

c. Wisatawan yang berkunjung akan merasa selalu di layani apabila


memerlukan apapun karena masyarakat sekitar yang berprofesi
sebagi pedagang besar ataupun kecil telah menyediakan semua
keperluan bagi wisatawan.

3. Dampak

Negatif

Tempat

Wisata

Pantai

Pangandaran

Bagi Masyarakat Sekitar


Adanya Pantai Pangandaran di Ciamis, memberikan beberapa
pengaruh atau dampak negatif bagi masyarakat sekitar maupun
masyarakat yang berdagang bagi tempat wisata Pantai Pangandaran.
Dampak negatif bagi masyarakat dengan adanya tempat wisata pantai
Pangandaran adalah:
a. Banyak

terjadi

kemaksiatan

(porstitusi)

di

tempat-tempat

penginapan.
b. Banyak masuknya budaya-budaya dari luar, sehingga budaya sendiri
terlupakan.
c. Kawasan tempat tinggal masyarakat sekitar menjadi padat di
beberapa titik pengalokasian para pedagang kecil maupun besar.
d. Keamanan dan kenyaman dan masyarakat menjadi terganggu,
adanya ancaman-ancaman teror bom yang sering mengusik, karena
banyaknya wisatawan asing yang berkunjung.
Selain berdampak negatif bagi masyarakat sekitar, adanya para
pedagang di kawasan wisata Pantai Pangandaran juga memberikan
dampak negatif bagi para wisatawan, yaitu:
a. Banyaknya para pedagang menjadikan keamanan dan kenyamanan
para pengunjung menjadi terganggu.
b. Berkurangnya segi keindahan di tempat wisata Pantai Pangandaran
yang diakibatkan oleh para pedagang, sehingga para wisatawan
tidak bisa menikmati nuansa kawasan Pantai Pangandaran yang
sesungguhnya.

16

c. Kawasan Pantai Pangandaran menjadi banyak sampah karena


banyaknya para pedagang yang menjadikan jumlah sampah
meningkat.

C. Kesenian Tradisional di Pangandaran


Selain pemandangan pantai dan wisata air lainnya, Pangandaran juga
memiliki daya tarik tersendiri di sudut budayanya. Ada beberapa kesenian
tradisional yang sering disuguhkan saat acara tertentu di Pangandaran.
Memang ada sebagian yang bukan khas dan asli Pangandaran tetapi sudah
mengalami pencampuran budaya sehingga muncul sesuatu yang unik yang
layak untuk kita nikmati.
1. Ronggeng Gunung
Ronggeng Gunung adalah jenis kesenian Daerah Khas dari
Kabupaten Pangandaran yang masih tetap eksis dan berkembang.
Kesenian yang sangat di gemari dan disukai oleh kalangan dewasa ini
mempunyai kisah/cerita rakyat yakni Kesenian Ronggeng Gunung
merupakan wangsit dari patih Kidang Pananjung kepada Dewi Siti
Samoja yang pada waktu itu Dewi Siti sedang dirundung malang karena
kekasihnya kalah di medan perang. Lirik-lirik lagu dalam Ronggeng
Gunung merupakan luapan ekspresi jiwa yang sedang kasmaran
terhadap kekasihnya.
Bagi masyarakat Kabupaten Pangandaran Ronggeng Gunung
merupakan salah satu hiburan yang tidak sepi peminat, khususnya untuk
kaum muda di Kabupaten Pangandaran. Hal ini mungkin disebabkan
karena para penari Ronggeng Gunung berparas cantik-cantik yang
luwes menggerakan tubuh dan jari jemari lentik sehingga menghibur
penonton yang melihatnya.
2. Kuda Lumping
Banyak yang tidak mengetahui kalau Kabupaten Pangandaran juga
memiliki tarian Kuda Lumping, lokasi yang bertetanggaan dengan Jawa
Tengah membuat sebagian warga Kabupaten Pangandaran berbahasa

17

Jawa. Kuda Lumping di Kabupaten Pangandaran biasanya di


pertunjukan pada saat acara Khitanan bocah sekolah dasar. Kuda
Lumping yang sangat digemari anak-anak dan remaja ini biasanya
menyuguhkan atraksi magis, seperti kesurupan, kekebalan, tubuh
terhadap pecut, beling dsb.
Selain mempertunjukan akstrasi magik, Ebeg, nama yang lebih populer
di Pangandaran juga menyajikan humor yang unik saat mereka tampil,
biasanya suara-suara pemain berubah menjadi lebih kecil dan
melengking sehingga membuat lucu orang yang mendengarnya.
3. Seni Kentongan
Seni kentongan yang terbuat dari bambu dipadukan dengan alat
musik gamelan dan kendang dengan cara mengkolaborasikan seni Jawa
dan Sunda sehingga menjadi musik yang enak didengar dan banyak
diminati wisatawan asing yang datang ke Pangandaran. Dikarenakan
kesenian ini terbilang baru di Kabupaten Pangandaran diharapkan
pemerintah daerah mau peduli dengan kesenian yang ini dalam
hal promosi dan pengembangan seni budaya di Kabupaten Pangandaran.
4. Seni Rengkong
Rengkong disebut sebagai kesenian "awal dari prosesi panen". Para
penari laki-laki yang membawa pikulan dari batang bambu utuh dan di
kedua ujung bambu digantungkan masing-masing seikat padi.
Gantungan padi tadi dibuat sedemikian rupa sehingga jika pikulan
bambu

digoyang-goyang

akan

dihasilkan

bunyi-bunyi

berirama. Permainan gerak dan bunyi yang menjadi pertunjukan


Rengkong, diiringi tetabuhan gendang dan gamelan di belakang. Tarian
Rengkong tidak lepas dari kepercayaan tradisional terhadap Dewi Sri
yang memang umum di kalangan para petani di Kecamatan
Mangunjaya. Namun, kesenian ini sudah jarang dilakukan oleh para
petani dikarenakan arus modernisasi.

18

5. Wayang Golek
Tidak hanya kaya akan alam dan pantainya saja, Kabupaten
Pangandaran pun kaya akan budaya dan kesenian yang belum tersentuh,
salah satu yang tidak asing yakni wayang golek. Pertunjukan wayang
golek di Pangandaran akan sering digelar di Panggung terbuka di
wilayah Pantai Barat.
6. Wayang Kulit
Hingga saat ini banyak Dalang Wayang kulit yang masih hidup di
Pangandaran walaupun mulai memasuki usia senja, dalang-dalang ini
merupakan anak para pendatang pendahulu Pangandaran yang datang
dari Jawa Tengah, karena Pangandaran sebagian berbahasa Jawa jadi
Wayangkulit masih terkadang bisa disaksikan di acara-acara di
Pangandaran. Namun, sesuai dengan perkembangannya wayang kulit
yang ada sekarang terkadang tidak hanya menyampaikan cerita
Ramayana atau yang berbau kerajaan, terkadang dibubuhi humor-humor
khas bahasa Jawa dengan akulturasi humor tren yang ada.
7. Sintren
Kesenian ini sebenarnya datang dari Banyumas, sebagai tetangga
Kabupaten Banyumas dan Cilacap, Pangandaran juga jadi mempunyai
kesenian Sintren ini, di Pangandaran biasanya bisa disaksikan saat
resepsi khitanan atau perkawinan. Sintren diperankan seorang gadis
yang masih suci, dibantu oleh pawang dengan diiringi gending 6 orang.
Dalam perkembangannya tari Sintren sebagai hiburan budaya,
kemudian dilengkapi dengan penari pendamping dan bodor (lawak).
Dalam permainan kesenian rakyat pun Dewi Lanjar berpengaruh
antara lain dalam permainan Sintren, si pawang (dalang) sering
mengundang Roh Dewi Lanjar untuk masuk ke dalam permainan
Sintren. Bila, roh Dewi Lanjar berhasil diundang, maka penari Sintren
akan terlihat lebih cantik dan membawakan tarian lebih lincah dan
mempesona.

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Maka dari tempat objek-objek yang kami kunjungi kita dapat
menyimpulkan bahwa topografi masing-masing tempat tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Dan selain kita bisa menikmati keindahan,
juga dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran.
Pantai Pangandaran merupakan tempat yang potensial dengan
banyaknya

pengunjung

yang

menjadikan

perekonomian

pantai

Pangandaran sejahtera. Penduduk Pantai Pangandaran memanfaatkan


Pangandaran sebagai sumber ekonomi. Sebagian besar objek wisata yang
ada di Pangandaran merupakan tempat yang sangat menarik untuk
dikunjungi. Keindahan pantai Pangandaran dan Hutan Lindung merupakan
objek yang paling menarik sehingga kelestariannya harus di jaga.

B. Saran
1. Keindahan alam Pangandaran baik keindahan alam pada Cagar
Alamnya,

Kebudayaannya

maupun

wisata

lainnya

hendaknya

dipertahankan dan dijaga kelestariannya.


2. Bagi seluruh peserta PKL, agar apa yang telah ditulisnya dapat
dipahami.

19

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2011). Daya Tarik Keindahan Alam Pangandaran [Online]. Tersedia:


http://www.perkuliahan.com/karya-tulis-daya-tarik-keindahan-alampengandaran/ (27 Januari 2015 : 08:01).

Anonim.

(2015).

Cagar

Alam

Pananjung

[Online].

Tersedia:

http://www.pangandaranbeach.com/wisata/pdf/1/1 (29 Januari 2015 :


21:32)

Dwiindah Flourentina. (2014). Cagar Alam Pangandaran, Green Canyon dan


Kampung

Naga

[Online].

Tersedia:

http://www.slideshare.net/flozzy/laporan-fieldtrip-cagar-alampangandaran-green-canyon-dan-kampung-naga (27 Januari 2015 : 07:58).

Suherli

Rusli.

(2013).

Kesenian

Pangandaran

[Online].

Tersedia:

http://www.mypangandaran.com/aneka/detail/106/7-keseniantradisional-di-kabupaten-pangandaran.html (28 Januari 2015 : 13:12).

Anda mungkin juga menyukai