OLEH :
KELOMPOK 3
ELSA I1A120021
FITRIANI I1A120025
ILHAM LUDIN JAYA I1A120027
LEGI KAHYA IMANIAR I1A120029
MUHAMMAD RIZAL KHAN I1A120030
SABIR I1A120036
Halaman
2
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
daya air secara optimal. Hal ini memainkan peran mendasar dalam
peningkatan pengelolaan dan tata kelola sumber daya air di daerah aliran sungai,
negara, dan wilayah lintas batas, serta mengatasi tantangan seperti kelangkaan air,
industri dan keperluan rumah tangga, dan perubahan. dalam penggunaan lahan
dan pencemaran air. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu adalah suatu
pendekatan yang melihat secara holistik perencanaan dan pengelolaan sistem air,
air limbah, dan air hujan, dengan fokus pada siklus air sebagai satu sistem yang
saling terhubung dan mendorong pengembangan lahan dan sumber daya terkait
dapat terpisahkan dengan pengembangan wilayah secara luas. Kota adalah tempat
2
Dominasi kegiatan non-pertanian dan perilaku yang tidak terlalu ditentukan oleh
alam, menjadi cirri kota. Pertumbuhan penduduk ini jelas yang menjadi penyebab
daya alam yang lebih besar, peningkatan pecemaran udara, peningkatan limbah
pada tantara lain memang disebabkan oleh adanya perumbuhan penduduk tersebut
maka akan berdampak buruk. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dan
mencemari ruang luar yang kita gunakan sebagai tempat p ariwisata dan rekreasi.
nilai estetika dan rekreasi dari destinasi tepi laut karena sampah yang terdampar di
pantai dapat menyebabkan kerusakan pada kapal jika material tersebut membuat
Research Council1994).
3
mata kuliah manajemen sumber daya perairan. Kampung bakau merupakan salah
satu kawasan wisata kuliner yang terletak ditengah kota kendari, sehingga sering
1. Wisata Mangrove
2. Cafe Bakau
2. Cafe bakau Sebagai salah satu tempat Dengan adanya cafe bakau ini
kuliner yang ada di kota sebagian dapat merusak dari
kendari yaitu Cafe kampung pada ekosistem mangrove
Bakau. serta pembuangan limbah
organik dan cair ke perairan
yang akan mencemari
lingkungan.
dari aktivitas yang teridentifikasi disekitar lokasi kampung bakau adalah sebagai
berikut:
A. Wisata Mangrove
diperairan teluk kendari, dan sebagai salah satu penahan abrasi pantai. Sedangkan
B. Cafe Bakau
menimbulkan dampak positif dan negatif bagi masyarakat. Salah satu dampak
positif yang ditimbulkan yaitu sebagai salah satu tempat kuliner. Adapun dampak
negatifnya adalah berupa pembuangan limbah organik dan cair ke perairan yang
adalah Rumah Makan. Dampak positif bagi masyarakat dari kegiatan tersebut
Adapun dampak negatif yaitu limbah industri yang terdapat dikampung bakau
A. Wisata Mangrove
perairan adalah dengan kesadaran dari tiap pengunjung yang datang ke wisata
pembuangan sampah agar tidak mencemari lingkungan perairan laut. Selain itu,
pada pasal 104 dalam Ridwansyah (2017), bahwa setiap orang yang melakukan
pembuangan limbah atau bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin dapat
dikenakan sanksi pidana penjara paling lama tiga tahun dan denda paling banyak
B. Cafe Bakau
banyak tempat sampah yang diletakkan di tiap kafe bakau agar pengunjung dan
pemilik usaha tidak membuang sampah sembarangan dan lokasi tempat kafe
7
bakau perlu dilakukan pendekatan AMDAL agar mencegah dari pencemaran dan
Solusi yang perlu dilakukan terhadap adanya usaha rumah makan adalah
berupa sisa makanan, minyak goreng maupun limbah cair sisa cuci piring ke
perairan yang pada akhirnya akan merugikan masyarakat itu sendiri, baik dengan
menyaring limbah atau dengan membuat septik tank, sesuai dengan Peraturan
Daerah nomor 1 tahun 2019 dalam Dharmawan (2017), tentang pengelolaan air
limbah.
8
IV. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
dampak sehingga ada beberapa upaya yang perlu dilakukan, antara lain :
kampung bakau.
pencemaran air.
9
DAFTAR PUSTAKA
Aftandilian, D. (2024). 11 Blue Theology and Water Torah People of Faith Caring
for Marine Wildlife. Animals and Religion.
Dharmawan, A. A. N. 2017. Perizinan Pembuangan Limbah Cair. Universitas
Brawijaya. Malang.
Hasibuan, R. 2016. Analisis Dampak Limbah/Sampah Rumah Tangga Terhadap
Pencemaran Lingkungan Hidup. Jurnal Ilmiah Advokasi. Vol. IV(1):
42 52.
Higgins, Karen. "Water Scarcity: What History Teaches Us About Water
Resource Management." The Transdisciplinary Journal of
Management (2023).
Loucks, D. P., Stakhiv, E. Z., & Martin, L. R. (2000). Sustainable water resources
management. Journal of water resources planning and
management, 126(2), 43-47.
National Research Council. (1994). Environmental science in the coastal zone:
Issues for further research. National Academies Press.
Ridwansyah, M. 2017. Pengaturan Tindak Pidana Dalam Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (Tinjauan Fiqh Al- Bi’ah). Jurnal Hukum dan Peradilan.Vol.
VI(2): 173–188.
LAMPIRAN