Anda di halaman 1dari 125

LAPORAN AKHIR

TUGAS BESAR AMDAL

RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA,


PANTAI TANJUNG SETIA, PESISIR BARAT

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Ade Rosmawati 118250020

Hani Widiastuti 118250028

Meiza Dani Akbar 118250025

Randi Ahmad Kurnia 118250026

Riadi Tomson Eventius Naibaho 118250024

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2020
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulisan Dokumen AMDAL
ini menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah AMDAL Program
Studi Teknik Lingkungan Jurusan Teknologi Infrasruktur dan Kewilayahan
Institut Teknologi Sumatera.

Saat ini industri pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat sedang naik daun, pesona
pantai nya sangat memanjakan mata dan membuat semua orang ingin berkunjung
untuk menikmati indah nya hamparan pantai di Pesisir Barat. Meningkatnya
tingkat kunjungan wisatawan menjadi nilai positif bagi masyarakat Pesisir Barat
karena dapat mendongkrak perekonomian warga sekitar. Namun saat ini fasilitas
pendukung pariwisata di Pesisir Barat khusu nya di desa Tanjung Setia masih
sangat minim, diantara nya adalah tempat penginapan.

Memperhatikan hal itu PT. Sinar Laut selaku pemrakasra bekerja sama dengan
Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat berencana untuk melakukan
pembangunan vila Tanjung Tuha ini. Dengan harapan nanti nya dapat menambah
daya tarik masyarakat terhadap pariwisata Pesisir Barat. Namun ada nya
pembangunan vila ini tentu akan menimbulkan beberapa dampak, baik dampak
positif maupun dampak negatif nya. Untuk meminimalisir terjadi nya dampak
negatif yang mendominasi, maka di buatlah dokumen AMDAL ini sebagai acuan
untuk mengambil keputusan dalam mempertimbangkan pembangunan vila ini.

PT. Sinar Laut berkomitmen akan menjadikan vila ini sebagai suatu hal yang
berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, dengan meminimalisir
sekecil mungkin ada nya dampak negatif. Maka dari itu diharapkan semoga
dengan ada nya dokumen AMDAL ini bisa menjadi awal yang baik untuk
pembangunan vila Tanjung Tuha kedepan nya.

Pesisir Barat, 06 Desember 2020

PT. SINAR LAUT

RANDI AHMAD KURNIA


Ketua Tim Penyusun Dokumen
i
AMDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

DAFTAR DOKUMEN

RINGKASAN EKSKLUSIF .................................................................................................. 1

DOKUMEN KA-ANDAL ...................................................................................................... 4

DOKUMEN ANDAL ........................................................................................................... 25

DOKUMEN RKL-RPL ....................................................................................................... 91

ii
AMDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

RINGKASAN EKSKLUSIF

Pesisir Barat merupakan daerah yang didominasi oleh pantai-pantai yang indah.
Saat ini baru sedikit pantai di Pesisir Barat yang dikelola dengan baik. Pesona
pantai di Pesisir Barat yang sangat mempesona dapat menarik banyak wisatawan
untuk datang dan berkunjung. Selain itu ombak yang ada di pantai Pesisir Barat
sangat pas untuk dijadikan wahana bermain selancar khusus nya bagi pemula
yang baru ingin belajar berselancar.

Potensi sumber daya ini apabila dikelola dengan baik maka akan berdampak
positif bagi masyarakat disekitar pantai. Salah satunya adalah meningkatkan
penghasilan masyarakat disekitar pantai. Saat ini masyarakat disekitar pantai
Tanjung Setia masih mengandalkan profesi sebagai nelayan untuk menopang
ekonomi keluarga nya. Padahal apabila sumber daya nya dimanfaatkan mereka
bisa mendapatkan penghasilan yang lebih banyak lagi, seperti menjual makanan
diarea rekreasi, menjadi penjaga atau pekerja di resort atau vila di sekitar pantai,
dan lain sebagainya.

Saat ini Pesisir Barat sudah mulai naik daun, namun yang masih menjadi kendala
adalah kurang nya tempat menginap bagi para wisatawan sehingga mereka harus
berfikir 2 kali untuk datang berlama-lama disana. Maka dari itu kami bermaksud
untuk melengkapi fasilitas pendukung untuk menarik minat wisatawan dengan
mendirikan vila di sekitar pantai Tanjung Setia. Vila menjadi saran vital bagi para
wisatawan yang akan berlibur. Saat ini hanya ada resort-resort kecil saja dengan
kapasitas 1-3 orang, sehingga bagi mereka yang berkeluarga sedikit terkendala
dalam hal tempat menetap. Di harapakan dengan di bangun nya vila di pantai
Tanjung Setia ini dapat berdampak baik bagi masyarakat sekitar dan juga menjadi
solusi yang baik bagi para wisatawan.

Perkiraan Dampak yang akan terjadi dalam proyek pembuatan Vila Lamban Tuha
ini diantaranya :

a. Tahap Pra Kontruksi


• Perubahan Sikap Masyarakat
Tidak adanya sosialisasi mengenai pembangunan vila di tepi pantai pada
nelayan.

b. Tahap Kontruksi
• Perubahan Bentuk Lahan
Kegiatan pembukaan lahan untuk pembangunan dan transportasi akan
mempengaruhi ekosistem yang ada di sekitar lingkungan pembangunan.
• Penurunan Kualitas Air Laut

2
AMDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Kegiatan pembangunan sehingga bahan material masuk ke perairan laut


menyebabkan perairan keruh dan mengganggu kelangsungan hidup biota
laut, terjadinya abrasi di sekitar pesisir akibat adanya pengerukan pasir.
• Penurunan Kualitas Udara Bersih
polusi yang dihasilkan oleh kendaraan pengangkut material maupun dari
kemacetan yang dihasilkan di kawasan rumah penduduk.
• Peningkatan Kebisingan
Peningkatan kebisingan pada tahap kontruksi dari pengoperasian mobilisasi
peralatan dan material. Peningkatan kebisingan juga diperkirakan dapat
terjadi dari kegiatan kontruksi yang menggunakan alat berat seperti
bulldozer dan lain – lain.
• Terganggunya Biota
Dengan adanya tahap pembangunan, biota sekitar kawasan tersebut akan
terganggu habitat dan kehidupannya.
• Perubahan Pendapatan Masyarakat
Penurunan pendapatan nelayan akibat menurunnya kulaitas kelimpahan ikan
pada kawasan pembangunan.
• Kesempatan Kerja Dan Peluang Kerja
Adanya perekrutan tenaga kerja untuk kegiatan pembangunan vila.
• Perubahan Sikap Masyarakat
Sumber dampak yang dapat menimbulkan persepsi masyarakat adalah dari
seluruh kegiatan tahap kontruksi meliputi perekrutan karyawan
pembangunan vila dan mobilisasi peralatan pembangunan.
• Peningkatan Timbulan Sampah
Adanya sisa bahan material yang dihasilkan pada saat pembangunan vila
akan menimbulkan sampah
• Ketenangan Masyarakat
Pada saat transportasi bahan material pembangunan vila akan menambah
kemacetan lalu lintas sehingga akan mengganggu ketenangan masyarakat
sekitar karena kebisingan kendaraan motor, selain itu perahu nelayan tidak
memiliki pantai sebagai tambatan, karena seringkali kapal nelayan pecah
terhantam cor beton jalan .

c. Tahap Operasi
• Penurunan Kualitas Air Laut
terjadinya abrasi dan banjir sehingga kualitas air laut menurun di luar daerah
pembangunan.
• Penurunan Kualitas Udara Bersih
Keberadaan vila akan menambah kemacetan lalu lintas yang berpotensi
meningkatkan kadar emisi karbon sehingga menyebabkan pencemaran
udara.
• Peningkatan kebisingan
3
AMDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Operasioanal vila, restaurant dan coffe shop akan menyebabkan kebisingan


disekitar lokasi vila. Mulai dari suara kendaraan dari pengunjung. Suara dari
karaoke coffe shop dan suara pengunjung yang sedang berkunjung
• Kesempatan Kerja Dan Peluang Usaha
Adanya lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar sebagi tenaga kerja
sebagai penjaga vila, nelayan dapat menjual hasil tangkapannya pada rumah
makan atau restaurant.
• Perubahan Sikap Masyarakat
Masyarakat menjadi konsumtif, akibat ketersediaan fasilitas komersil yang
ada, berkurangnya interaksi sosial antar masyarakat, karena ketiadaan ruang
terbuka publik untuk memfasilitasi para masyarakat dalam bersosialisasi
jika ingin menikmati udara segar, pemandangan laut, berolahraga,
berkumpul dengan kerabat tanpa harus menggunakan fasilitas komersil.
• Ketenangan Masyarakat
Keberadaan vila akan menambah kemacetan lalu lintas yang akan
mengganggu ketenangan masyarakat sekitar karena kebisingan kendaraan
bermotor.
• Peningkatan timbulan sampah
Kegiatan operasional diperkirakan akan memberi dampak negatif terhadap
timbulan sampah. Dari kegiatan pengunjung akan memberikan efek negatif
dengan semakin banyaknya timbulan sampah yang dikumpulkan sebelum di
buang.

4
AMDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
DOKUMEN KERANGKA ACUAN
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
(KA-ANDAL)

RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA,


PANTAI TANJUNG SETIA, PESISIR BARAT

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Ade Rosmawati 118250020
Hani Widiastuti 118250028
Meiza Dani Akbar 118250025
Randi Ahmad Kurnia 118250026
Riadi Tomson Eventius Naibaho 118250024

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2020
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................6
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 6
1.2 Tujuan dan Manfaat .......................................................................................... 6
1.3 Pelaksana Studi ................................................................................................. 7
1.3.1 Pemrakarsa .........................................................................................7
1.3.2 Tim Penyusun ....................................................................................7
BAB II PELINGKUPAN .......................................................................................8
2.1 Deskripsi Rencana Kegiatan............................................................................ 8
2.1.1 Status Studi AMDAL .........................................................................8
2.1.2 Kesesuaian Lokasi Dengan Rencana Tata Ruang ..............................8
2.1.3 Rencana Kegiatan Yang Berpotensi Menimbulkan Dampak.............9
2.2 Rona Lingkungan Hidup Awal ..................................................................... 11
2.2.1 Komponen Lingkungan Terkena Dampak .......................................11
2.2.2 Kegiatan Lain yang ada di Sekitar Lokasi Rencana Kegiatan .........12
2.3 Hasil Pelibatan Masyarakat ........................................................................... 12
2.4 Dampak Penting Hipotetik ............................................................................ 12
2.4.1 Identifikasi Dampak Potensial .........................................................12
2.4.2 Evaluasi Dampak Potensial ..............................................................14
2.4.3 Hasil Proses Pelingkupan .................................................................15
2.5 Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian ............................................ 18
2.5.1 Batas Wilayah Studi .........................................................................18
2.5.2 Batas Waktu Kajian..........................................................................18
BAB III METODE STUDI ..................................................................................19
3.1 Metode Pengumpulan Dan Analisis Data .................................................... 19
3.1.1. Komponen Biogeofisik ....................................................................19
3.1.2. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Kesempatan Berusaha ............21
3.1.3. Komponen Sosial Budaya ................................................................22
3.2 Metode Prakiraan Dampak Penting .............................................................. 25
3.3 Metode Evaluasi Dampak Secara Holistik Terhadap Dampak Lingkung 26
3.4 Telaah Sebagai Dasar Pengelolaan Lingkungan ......................................... 27

i
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN
TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pesisir Barat merupakan daerah yang didominasi oleh pantai-pantai yang indah.
Saat ini baru sedikit pantai di Pesisir Barat yang dikelola dengan baik. Pesona
pantai di Pesisir Barat yang sangat mempesona dapat menarik banyak
wisatawan untuk datang dan berkunjung. Selain itu ombak yang ada di pantai
Pesisir Barat sangat pas untuk dijadikan wahana bermain selancar khusus nya
bagi pemula yang baru ingin belajar berselancar.
Potensi sumber daya ini apabila dikelola dengan baik maka akan berdampak
positif bagi masyarakat disekitar pantai. Salah satunya adalah meningkatkan
penghasilan masyarakat disekitar pantai. Saat ini masyarakat disekitar pantai
Tanjung Setia masih mengandalkan profesi sebagai nelayan untuk menopang
ekonomi keluarga nya. Padahal apabila sumber daya nya dimanfaatkan mereka
bisa mendapatkan penghasilan yang lebih banyak lagi, seperti menjual
makanan diarea rekreasi, menjadi penjaga atau pekerja di resort atau vila di
sekitar pantai, dan lain sebagainya.
Saat ini Pesisir Barat sudah mulai naik daun, namun yang masih menjadi
kendala adalah kurang nya tempat menginap bagi para wisatawan sehingga
mereka harus berfikir 2 kali untuk datang berlama-lama disana. Maka dari itu
kami bermaksud untuk melengkapi fasilitas pendukung untuk menarik minat
wisatawan dengan mendirikan vila di sekitar pantai Tanjung Setia. Vila menjadi
saran vital bagi para wisatawan yang akan berlibur. Saat ini hanya ada resort-
resort kecil saja dengan kapasitas 1-3 orang, sehingga bagi mereka yang
berkeluarga sedikit terkendala dalam hal tempat menetap. Di harapakan dengan
di bangun nya vila di pantai Tanjung Setia ini dapat berdampak baik bagi
masyarakat sekitar dan juga menjadi solusi yang baik bagi para wisatawan.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan :
a. Mengidentifikasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan,
terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan di sekitar Pantai Tanjung Setia.
b. Mengidentifikasi rona lingkungan di Vila yang akan di bangun, terutama
yang berpotensi terkena dampak besar dan penting.
c. Memprediksi dampak dan mengevaluasikan dampak besar dan penting
terhadap lingkungan hidup di sekitar Vila.

6
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

1.3 Pelaksana Studi


1.3.1 Pemrakarsa
Pemrakarsa Kegiatan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL) pembuatan Vila Lamban Tuha adalah PT. Sinar Laut.
1.3.2 Tim Penyusun
Tim penyusun dari studi AMDAL Pembangunan vila lamban tuha terdiri dari
beberapa bagian yaitu :
1. Ketua : Randi Ahmad Kurnia
2. Drafter : Hani Widiastuti
3. Ahli biologi : Ade Rosmawati
4. Ahli lingkungan sosial : Meiza Dani Akbar
5. Ahli bangungan/ tata ruang : Riadi Tomson Eventius Naibaho

7
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

BAB II
PELINGKUPAN

2.1 Deskripsi Rencana Kegiatan


2.1.1 Status Studi AMDAL
Status Studi Amdal Studi AMDAL pembangunan Vila Lamban Tuha
dibuat berdasarkan rencana desain yang telah disusun oleh pemrakarsa.
Hasil perencanaan tersebut akan diuraikan menjadi sub-sub bagian teknis
secara garis besar, sehingga akan digunakan sebagai dasar menentukan
komponen kajian potensial yang menimbulkan dampak dan menentukan
batas wilayah AMDAL.
2.1.2 Kesesuaian Lokasi Dengan Rencana Tata Ruang

Tata Ruang Kabupaten Pesisir Barat mempunyai Pantai Tanjung Setia


yang berpasir putih dan luas, ombak yang cocok untuk peselancar
pemula. Lokasi pembangunan vila ini pun masih berada didalam zona
pengembangan pariwisata Pantai Tanjung Setia. Sehingga lokasi
pembangunan masih dalam jalur kecamatan Pesisir Selatan kabupaten
Pesisir Barat.

8
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

2.1.3 Rencana Kegiatan Yang Berpotensi Menimbulkan Dampak


2.1.3.1 Gambaran Umum Rencana Kegiatan
Hasil perencanaan tersebut akan diuraikan dibagian teknis secara
garis besar, sehingga akan digunakan sebagai dasar menentukan
komponen kajian potensial yang menimbulkan dampak dan
menentukan batas wilayah AMDAL. Langkah awal membangun
vila ini adalah dengan melakukan pembersihan lahan didaerah
yang masuk wilayah proyek. Selanjutnya akan dilakukan
pemagaran sesuai batas tanah proyek, hal ini dilakukan supaya
proyek berjalan tanpa gangguan dari orang luar. Kemudian
pengukuran batas-batas tanah yang akan dibangun menjadi
gedung, karena kompleks vila ini berupa beberapa gedung yang
dipadukan. Selanjutnya pembangunan fisik gedung. Dan terakhir
pembangunan fasilitas pendukung. Kegiatan yang Ada di sekitar
rencana lokasi kkegiatan akan berdampak pada pemukiman
warga, transaksi jual beli atau perdagangan dan pariwisata nya.
2.1.3.2 Tahapan Rencana Kegiatan Yang Menimbulkan Dampak
a. Pra Konstruksi :
Tahap ini berupa persiapan studi, pengumpulan dan analisis data,
penyelesaian dan pengumpulan laporan studi, perizinan dan
melakukan pendekatan ke masyarakat berupa sosialisasi untuk
mengetahui persepsi masyarakat terhadap proyek yang akan
berjalan.
b. Konstruksi :
Tahap ini berupa rekruitmen tenaga kerja yang akan membangun
bagunan fisik. Selanjutnya membersihkan lahan dari tanaman.
Dan mendatangkan alat alat yang akan mengerjakan bangunan
fisik. Mendatangkan bahan bahan material yang akan digunakan
untuk membangun. Berupa pemetaan dan pemberian batas lahan
untuk membangun bangunan fisik dan pembanguna fasilitas lain
meliputi rekreasi pantai atau wahana pantai, pusat hiburan berupa
karaoke dan bar, serta restaurant.
c. Operasi :
Tahap operasi dimana pendapatan masyarakat sekitar menjadi
meningkat karena didalam tahap ini adalah berupa rekruitment
tenaga kerja yang akan mengelola atau menjaga vila ini. Yang
diutamakan tenaga kerja dari masyarakt sekitar.
2.1.3.3 Kajian Alternatif
Studi AMDAL pembangunan vila ini, telah dilakukan
pembahasan dalam perencanaan pembangunannya antara

9
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

investor dengan Dinas Pariwisata Pesisir Barat selaku pihak


pemrakarsa secara matang, sehingga tidak memiliki alternatif
lokasi lainnya. Studi AMDAL ini berjalan paralel dengan
perencanaan penyelesaian DED. Dimana gambar perencanaan
teknis tersebut merupakan hasil pemilihan dari beberapa alternatif
didasarkan atas masukan Dinas Instansi terkait pada saat
pembahasan rencana desain. Namun jika ada koreksi terkait aspek
lingkungan hidup, maka hal itu mungkin untuk di revisi.
2.1.3.4 Pengelolaan Lingkungan Yang Telah Direncanakan
Dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup untuk melestarikan
dan mengembangkan kemampuan lingkungan hidup yang serasi,
selaras, dan seimbang guna menunjang terlaksananya
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup,
telah diatur dalam suatu peraturan perundangan yaitu UU No. 23
Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sedangkan
yang dimaksud dengan lingkungan hidup menurut UU tersebut
adalah : “Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta mahluk hidup lainnya.“
Peraturan perundang-undangan yang terkait dalam penyusunan
studi AMDAL kegiatan pembangunan Vila Lamban Tuha
Tanjung Setia adalah :
1. PP No. 27 Tahun 1999 tentang Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan
2. Kepres No. 10 Tahun 2000 tentang Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan
3. Kepmen. LH No. Kep-14/MENLH/3/1994 tentang Pedoman
Umum Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
4. Kepmen. LH No. Kep-15/MENLH/3/1994 tentang
Pembentukan Komisi Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Terpadu.
5. Kep. Ka. BAPEDAL No. Kep-299/11/1996 tentang Pedoman
Teknis Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan.
6. Kep. Ka. BAPEDAL No. Kep-30/BAPEDAL/05/1997
tentang Organisasi dan Tata Kerja Komite Akreditasi Badan
Pengendalian dampak Lingkungan.
7. Kep. Ka. BAPEDAL No. Kep-9 Tahun 2000 tentang
Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai dampak
Lingkungan.

10
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

8. Kep. Ka. BAPEDAL No. Kep-39 Tahun 2000 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian dampak
Lingkungan.

2.2 Rona Lingkungan Hidup Awal


2.2.1 Komponen Lingkungan Terkena Dampak
a. Komponen Biogeofisik
Pantai Tanjung Setia terletak di kecamatan Pesisir Selatan, kabupaten
Pesisir Barat, provinsi Lampung. Lokasi yang sulit dilalui kendaraan
dan melewati rumah-rumah penduduk membuat pantai ini jarang
diketahui oleh wisatawan. Padahal pantai Tanjung Setia memiliki
pantai yang masih alami, pemandanga indah dengan pasir putihnya
yang halus dan terhampar luas, ombak yang tidak terlalu besar sehingga
cocok bagi para peselancar pemula menjadi daya tarik utama dari pantai
ini. Belum lagi sunset di Pantai Betung menyajikan pemandangan yang
sangat indah dan eksotis. Warna langit yang berwarna kemerahan,
berpadu dengan hamparan pasir putih serta gelombang air laut yang
tidak begitu liar, menyajikan lukisan alam yang begitu mempesona.
Untuk komponen biologi yang ada disekitar proyek adalah berupa
vegetasi mangrove asosiasi. Hewan makrobenthos di pesisir pantai dan
ikan-ikan lainnya di perairan pantai yang menghadap ke komplek
proyek.
b. Komponen Sosial Ekonomi
Penduduk di kecamatan Pesisir Selatan yang dekat dengan pantai
Tanjung Setia sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan
yang sehari hari menggantungkan hidup dari pantai dan laut. Tingkat
pendapatan nelayan sangat bergantung pada hasil tangkapan mereka.
c. Komponen Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya di kecamatan Pesisir Selatan, dimana terdapat
profesi lain selain menjadi seorang nelayan. Bagi nelayan yang
menggantungkan pendapatnnya dari hasil tangkapan ikan, bagi profesi
lain. Adanya interaksi sosial antar masyarakat karena tersedianya ruang
terbuka publik untuk memfasilitasi para masyarakat dalam
bersosialisasi jika ingin menikmati udara segar, pemandangan laut,
berolahraga, berkumpul dengan kerabat tanpa harus menggunakan
fasilitas komersil.

11
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

2.2.2 Kegiatan Lain yang ada di Sekitar Lokasi Rencana Kegiatan


a. Pemukiman
Adanya pemukiman di seberang jalan vila ini akan memberi dampak
bagi masyarakat itu berupa kebisingan yang akan mengganggu
ketenangan dan polusi dari kendaraan tamu yang lalu lalang.
b. Perdagangan
Kompleks vila yang luas ini akan meningkatkan aktivitas orang yang
berkaitan, maka akan meningkatkan perdagangan yang ada dan akan
berdampak positif bagi masyarakat yaitu masyarakat dapat lebih
mudah jika membutuhkan sesuatu.
c. Pariwisata
Tentu dengan adanya tambahan fasilitas vila, pariwisata pantai
tanjung setia akan meningkat.
2.3 Hasil Pelibatan Masyarakat
2.4 Dampak Penting Hipotetik
2.4.1 Identifikasi Dampak Potensial
a. Tahap Pra Kontruksi
• Perubahan Sikap Masyarakat
Tidak adanya sosialisasi mengenai pembangunan vila di tepi pantai
pada nelayan.
b. Tahap Kontruksi
• Perubahan Bentuk Lahan
Kegiatan pembukaan lahan untuk pembangunan dan transportasi akan
mempengaruhi ekosistem yang ada di sekitar lingkungan
pembangunan.
• Penurunan Kualitas Air Laut
Kegiatan pembangunan sehingga bahan material masuk ke perairan
laut menyebabkan perairan keruh dan mengganggu kelangsungan
hidup biota laut, terjadinya abrasi di sekitar pesisir akibat adanya
pengerukan pasir.
• Penurunan Kualitas Udara Bersih
polusi yang dihasilkan oleh kendaraan pengangkut material maupun
dari kemacetan yang dihasilkan di kawasan rumah penduduk.
• Peningkatan Kebisingan
Peningkatan kebisingan pada tahap kontruksi dari pengoperasian
mobilisasi peralatan dan material. Peningkatan kebisingan juga
diperkirakan dapat terjadi dari kegiatan kontruksi yang menggunakan
alat berat seperti bulldozer dan lain – lain.
• Terganggunya Biota
Dengan adanya tahap pembangunan, biota sekitar kawasan tersebut
akan terganggu habitat dan kehidupannya.

12
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

• Perubahan Pendapatan Masyarakat


Penurunan pendapatan nelayan akibat menurunnya kulaitas
kelimpahan ikan pada kawasan pembangunan.
• Kesempatan Kerja Dan Peluang Kerja
Adanya perekrutan tenaga kerja untuk kegiatan pembangunan vila.
• Perubahan Sikap Masyarakat
Sumber dampak yang dapat menimbulkan persepsi masyarakat adalah
dari seluruh kegiatan tahap kontruksi meliputi perekrutan karyawan
pembangunan vila dan mobilisasi peralatan pembangunan.
• Peningkatan Timbulan Sampah
Adanya sisa bahan material yang dihasilkan pada saat pembangunan
vila akan menimbulkan sampah
• Ketenangan Masyarakat
Pada saat transportasi bahan material pembangunan vila akan
menambah kemacetan lalu lintas sehingga akan mengganggu
ketenangan masyarakat sekitar karena kebisingan kendaraan motor,
selain itu perahu nelayan tidak memiliki pantai sebagai tambatan,
karena seringkali kapal nelayan pecah terhantam cor beton jalan .
c. Tahap Operasi
• Penurunan Kualitas Air Laut
terjadinya abrasi dan banjir sehingga kualitas air laut menurun di luar
daerah pembangunan.
• Penurunan Kualitas Udara Bersih
Keberadaan vila akan menambah kemacetan lalu lintas yang
berpotensi meningkatkan kadar emisi karbon sehingga menyebabkan
pencemaran udara.
• Peningkatan kebisingan
Operasioanal vila, restaurant dan coffe shop akan menyebabkan
kebisingan disekitar lokasi vila. Mulai dari suara kendaraan dari
pengunjung. Suara dari karaoke coffe shop dan suara pengunjung
yang sedang berkunjung
• Kesempatan Kerja Dan Peluang Usaha
Adanya lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar sebagi tenaga
kerja sebagai penjaga vila, nelayan dapat menjual hasil tangkapannya
pada rumah makan atau restaurant.
• Perubahan Sikap Masyarakat
Masyarakat menjadi konsumtif, akibat ketersediaan fasilitas komersil
yang ada, berkurangnya interaksi sosial antar masyarakat, karena
ketiadaan ruang terbuka publik untuk memfasilitasi para masyarakat
dalam bersosialisasi jika ingin menikmati udara segar, pemandangan
laut, berolahraga, berkumpul dengan kerabat tanpa harus
menggunakan fasilitas komersil.

13
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

• Ketenangan Masyarakat
Keberadaan vila akan menambah kemacetan lalu lintas yang akan
mengganggu ketenangan masyarakat sekitar karena kebisingan
kendaraan bermotor.
• Peningkatan timbulan sampah
Kegiatan operasional diperkirakan akan memberi dampak negatif
terhadap timbulan sampah. Dari kegiatan pengunjung akan
memberikan efek negatif dengan semakin banyaknya timbulan
sampah yang dikumpulkan sebelum di buang
2.4.2 Evaluasi Dampak Potensial
a. Dampak Negative Penting
Didapatkan hasil bahwa pada tahap kegiatan konstruksi lebih menimbulkan
banyak dampak negatif bila dibandingkan dengan pada tahap yang lainnya.
Dampak yang dihasilkan pada tahap konstruksi, lebih banyak ditimbulkan
saat kegiatan mobilisasi alat dan bahan material pembangunan vila. Hal
tersebut menimbulkan perubahan pada lingkungan sekitar seperti adanya
perubahan kualitas air laut, penurunan kualitas udara bersih, dan pendapatan
nelayan yang semakin berkurang.
b. Dampak Positive Penting
Selain terdapatnya tahap yang menimbulkan dampak negatif, tahap kegiatan
yang menimbulkan banyak dampak positif terdapat pada tahap kegiatan pra
konstruksi dan pasca konstruksi. Hal tersebut terlihat pada tahap pra
konstruksi saat perizinan penggunaan lahan dan pada tahap pasca konstruksi
dimana pendapatan masyarakat sekitar menjadi meningkat.

14
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

2.4.3 Hasil Proses Pelingkupan


Tabel 1 hasil pelingkupan pada tiap proses

Tahap pra Tahap Tahap


No. Kompenen Lingkungan
konstruksi Konstruksi Operasi

Komponen Biogeofisik
1 Perubahan Bentuk Lahan √
2 Penurunan Kualitas Air Laut √ √
3 Penurunan Kualitas Udara Bersih √ √
4 Peningkatan Kebisingan √ √
5 Terganggunya Biota √
6 Peningkatan Timbulan Sampah √ √
Komponen Sosial Ekonomi
1 Perubahan Pendapatan Masyarakan √
2 Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha √ √
Komponen Sosial Budaya
1 Perubahab Sikap Masyarakat √ √ √
2 Ketenangan Masyarakat √ √

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui hasil dari pelingkupan pada tiap proses
akibat pembangunan vila lamban tuho yang terletak di pantai tanjung setia,
kecamatan pesisir selatan, kabupaten pesisir barat, provinsi lampung. Berikut
merupakan hasil proses pelingkupan dari dampak potensial yaitu :
a. Komponen Biogeofisik
1. Perubahan Bentuk Lahan
Dampak terhadap perubahan bentuk lahan disebabkan oleh
pembangunan vila di tepi pantai Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir
Selatan. Dampak ini berlangsung lama dan membuat perairan
tercemar sehingga rentan terjadinya sedimentasi. Dengan kriteria
seperti ini maka dampak perubahan bentuk lahan merupakan dampak
negatif dan penting.

2. Penurunan Kualitas Air


Penurunan Kualitas Air disebabkan oleh beberapa faktor seperti
mobilisasi bahan dan alat material yang masuk ke perairan laut
sehingga perairan keruh dan mengganggu kelangsungan hidup biota
laut, terjadinya abrasi di sekitar pesisir akibat adanya pengerukan
pasir. Dampak ini berlangsung lama dan menyebabkan dampak
lanjutan seperti penurunan kualitas air yang berpengaruh besar pada
organisme laut.

15
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

3. Biota Aquatik
Dengan adanya penurunan kualitas air laut, akan menyebabkan
ekosistem biota aquatik terganggu dimana kondisi perairan akan
keruh. Hal tersebut akan membuat ikan bermigrasi dari lingkungan
tersebut sehingga menyebabkan kelangkaan biota pada perairan
tersebut.

4. Peningkatan Kebisingan
Peningkatan kebisingan disebabkan oleh mobilisasi peralatan dan
material. Peningkatan kebisingan juga diperkirakan dapat terjadi dari
kegiatan kontruksi yang menggunakan alat berat seperti bulldozer dan
lain – lain. Selain itu, dapat juga bersumber dari suara dari karaoke
coffe shop dan suara pengunjung yang sedang berkunjung

5. Penurunan Kualitas Udara Bersih


Penurunan Kualitas Udara yang disebabkan oleh pembangunan vila
sehingga menimbulkan kemacetan, dimana terdapat banyak polusi
yang mengandung emisi-emisi karbon dan dapat mengakibatkan
pencemaran udara. Dampak ini berlangsung lama dan menyebabkan
dampak lain berupa perubahan tingkat kesehatan masyarakat,
sehingga dengan kriteria dampak besar dan dampak penting, dampak
ini tergolong dampak negatif besar dan penting.

6. Peningkatan Timbulan Sampah


Adanya kegiatan akibat pembanguan vila lamban tuha diperkirakan
akan memberi dampak negatif terhadap timbulan sampah. Dari sisa
materi kegiatan pengunjung akan memberikan efek negatif dengan
semakin banyaknya timbulan sampah yang dikumpulkan sebelum di
buang

b. Komponen Sosial Ekonomi


1. Pendapatan Masyarakat
Pada tahap kegiatan konstruksi pembangunan vila, terdapat beberapa
dampak yang merugikan masyarakat sekitar khususnya para nelayan.
Adanya penurunan hasil penangkapan dan pendapatan nelayan. Hal
tersebut dikarenakan banyaknya populasi ikan yang bermigrasi ke
wilayah yang jauh dari kawasan pembangunan. Sehingga nelayan
harus melaut dengan jalur yang lebih jauh dari sebelumnya.
Selain itu, dengan adanya bangunan vila dan fasilitas-fasilitas lainnya
seperti rekreasi pantai, pusat hiburan berupa bar atau karaoke, dan
restaurant maka akan meningkatkan lowongan pekerjaan yang tinggi
untuk masyarakat sekitar. Kedua nelayan dapat menjual hasil
tangkapannya pada restaurant.

16
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

2. Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha


Pembangunan vila di pantai tanjung setia ini berpotensi untuk
membuka lapang pekerjaan bagi masyarakat sekitar, nelayan dan
khususnya pengangguran. Hal tersebut ditunjukkan pada tahap
kegiatan pra konstruksi dan konstruksi, dimana disediakan lowongan
pekerjaan bagi masyarakat sekitar sebagai pekerja serta peluang
usaha masyarakat sekitar untuk membuka usaha di sekitar kawasan
pembagunan vila.

c. Komponen Sosial Budaya


1. Sikap Masyarakat Terhadap Proyek
Saat pra kontruksi tidak adanya sosialisasi mengenai pembangunan
vila di tepi pantai pada nelayan. Sehingga awalnya nelayan kurang
setuju karena dikhawatirkan jumlah ikan di laut berkurang. Lalu
setelah pasca kontruksi masyarakat menjadi konsumtif, akibat
ketersediaan fasilitas komersil yang ada, berkurangnya interaksi sosial
antar masyarakat, karena ketiadaan ruang terbuka publik untuk
memfasilitasi para masyarakat dalam bersosialisasi.

2. Ketenangan Masyarakat
Pembangunan vila di pantai tanjung setia ini memiliki dampak pada
tahap konstruksi dan pasca konstruksi. Hal tersebut ditunjukkan pada
saat transportasi bahan material pembangunan yang menyebabkan
karena hanya memiliki satu jalan protokol sehingga akan mengganggu
ketenangan masyarakat sekitar karena kebisingan kendaan. Selain itu
perahu nelayan tidak memiliki pantai sebagai tambatan, karena
seringkali kapal nelayan pecah terhantam cor beton jalan.
Perubahan yang berdampak besar terhadap kegiatan :
• Perubahan sosial ekonomi masyarakat
Dampak perubahan akibat pembangunan vila khususnya dirasakan
oleh para nelayan. Adanya penurunan hasil penangkapan dan
pendapatan nelayan dikarenakan populasi ikan yang berkurang.
Sehingga nelayan harus melaut dengan jalur yang lebih jauh dari
sebelumnya. Selain dampak negative yang ditimbulkan adapun
dampak postivenya yaitu, nelayan dapat dengan mudah menjual hasil
tangkapannya ke restaurant. Dampak positive lainnya dari
pembangunan vila di pantai tanjung setia ini berpotensi untuk
membuka lapang pekerjaan bagi masyarakat sekitar, nelayan dan
khususnya pengangguran. Dimana disediakan lowongan pekerjaan
bagi masyarakat sekitar sebagai pekerja serta peluang usaha
masyarakat sekitar untuk membuka usaha di sekitar kawasan
pembagunan vila.

17
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

• Penurunan kualitas air dan udara bersih


Penurunan kualitas air, disebabkan oleh mobilisasi bahan dan alat
material yang masuk ke perairan laut sehingga perairan keruh dan
mengganggu kelangsungan hidup biota laut, terjadinya abrasi di sekitar
pesisir akibat adanya pengerukan pasir. Penurunan kualitas udara
bersih, karena keberadaan Bahu Mall akan menambah kemacetan lalu
lintas terutama di bagian barat kota Manado dimana kawasan tersebut
hanya memiliki satu jalan protokol yang berpotensi meningkatkan
kadar emisi karbon sehingga menyebabkan pencemaran udara.
2.5 Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian
2.5.1 Batas Wilayah Studi
2.5.1.1. Batas wilayah
• Sebelah Utara : Pekon Pagar Dalam dan Pekon Sumur Jaya
• Sebelah selatan : Pekon Biha
• Sebelah timur : Samudra Hindia
• Sebelah barat : Pekon Ulok Manik
2.5.1.2. Batas Administrasi
Secara administrasi, kegiatan proyek berada di kabupaten
Pesisir Barat, tepatnya mencakup pantai Tanjung Setia,
kecamatan Pesisir Selatan
2.5.1.3. Batas Ekologis
Batas ekologi dari pembangunan vila di tepi pantai ini meliputi
batas yang masih dipengaruhi persebaran dampak melalui
udara, tanah ataupun air. Persebaran dampaknya diamati
melalui wilayah pemukiman masyarakat sekitar proyek.
2.5.1.4. Batas Sosial
Batas sosial yang terkena dampak dari kegiatan pembangunan
vila di tepi pantai ini yaitu masyarakat sekitar proyek dengan
cakupan wilayahnya yaitu Kecamatan Pesisir Selatan.
2.5.2 Batas Waktu Kajian
Batas waktu kajian kegiatan AMDAL pembangunan vila di tepi pantai
ini selama 10 tahun mulai dari kegiatan persiapan studi, pengumpulan
dan analisis data sampai penyelesaian dan pengumpulan laporan hasil
studi lalu perikinan dan sosialisasu rencana kegiatan, rekrutmen tenaga
kerja, mobilisasi mateterial, pembangunan fisik bangunan, fasilitas lain
meliputi rekreasi pantai, pusat hiburan, dan restaurant.

18
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

BAB III
METODE STUDI

3.1 Metode Pengumpulan Dan Analisis Data


Metode studi yang digunakan dalam Analisis Dampak Lingkungan Hidup (
ANDAL ) pembangunan Vila didasarkan pada metode penelitian yang meliputi
pengumpulan data dan analisis data, prakiraan dampak besar dan penting serta
evaluasi dampak besar dan penting.
Data primer merupakan data yang diukur atau diambil langsung di lapangan
termasuk pekerjaan Analisis sampel di laboratorium. Sedangkan data sekunder
diperoleh dengan memanfaatkan data dari berbagai sumber seperti; literatur,
laporan-taporan hasit penetitian terdahutu, dokumen atau taporan dari dinas/
instansi terkait serta informasi yang diperoteh dari pihak lain yang terkait.
Kajian tentang rencana kegiatan dan rona lingkungan hidup awal menjadi dasar
datam prakiraan dan evaluasi dampak besar dan penting terhadap tingkungan
hidup. Metode studi yang digunakan datam kajian ANDAL tersebut metiputi
metode pengumputan dan analisis data, dan metode prakiraan dampak penting
Proyek pembangunan vila akan berdampak baik langsung maupun tidak
langsung terhadap komponen geofisik, komponen sosial ekonomi, dan
komponen sosial budaya. Dengan memperhatikan cakupan wilayah studi dan
kegiatan proyek maka akan dilakukan pengambilan sampet sebagai gambaran
rona " lingkungan awat di sekitar lokasi kegiatan pembangunan vila ini.
Komponen komponen lingkungan adalah sebagai berikut;
3.1.1. Komponen Biogeofisik
3.1.1.1. Perubahan Bentuk Lahan
a. Metode Pengumpulan Data
Observasi lapangan yang disajikan dalam bentuk gambar.
b. Metode Analisis Data
Peta digital atau peta pendukung daimbil dari instansi terkait.
c. Lokasi Pengambilan Data
Lokasi pengambilan data kualitas air laut akan dilakukan pada
lokasi pantai sekitar vila.
3.1.1.2. Penurunan Kualitas Air Laut
a. Metode Pengumpulan Data
Pengambilan contoh kualitas air laut dilakukan di sekitar pantai
vila. Data tersebut merupakan data tentang kondisi air laut saat
19
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

ini dan dapat digunakan untuk memperkirakan kualitas air laut


di masa mendatang jika kegiatan peningkatan kegiatan dari vila.
b. Metode Analisis Data
Analisis dilakukan dilaboratorium sesuai dengan SNI yang
berlaku.
c. Lokasi Pengambilan Data
Lokasi pengambilan data kualitas air laut akan dilakukan pada
lokasi pantai sekitar vila.
3.1.1.3. Gangguan Terhadap Biota
a. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumputan data yang ditalukan adalah inventarisasi
dengan mengunakan metode jatur atau lines method terhadap
biota darat (tanaman) biota laut yang berada di sepanjang
pantai.
b. Metode Analisis Data
Metode analisa data yang digunakan adalah klasifikasi jenis,
kondisi tanaman, jenis ikan dan pengetompokan sesuai dengan
fungsinya (ekologis, ekonomis, atau estetis).
c. Lokasi Pengambilan Data
Dilakukan di sepanjang Proyek pembangunan vila Di Pantai
tanjung setia, Kecamatan pesisir selatan, Kabupaten pesisir
barat, Provinsi Lampung
3.1.1.4.Penurunan Kualitas Udara Bersih
a. Metode Pengumpulan Data
Pengumputan data primer: melakukan pengambitan sampel
udara ambien secara langsung dilapangan. Pengumpulan data
sekunder: menggunakan laporan hasil pemantauan lingkungan
yang telah, dilakukan oleh Provinsi lampung dan data iklim
yang dikumpulkan dari Stasiun Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG) terdekat.
b. Metode Analisis Data
Metode Analisis data: menggunakan tabel, grafik dan
membandingkan dengan baku mutu kuatitas udara yang bertaku
c. Lokasi Pengambilan Data

20
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Dilakukan di sepanjang Proyek pembangunan vila Di Pantai


tanjung setia, Kecamatan pesisir selatan, Kabupaten pesisir
barat, Provinsi Lampung.
3.1.1.5.Peningkatan Timbulan Sampah
d. Metode Pengumpulan Data
Pengumputan data primer: melakukan pengambilan timbulan
sampah yang dihasilkan secara langsung dilapangan.
e. Metode Analisis Data
Metode Analisis data: menggunakan tabel, grafik
f. Lokasi Pengambilan Data
Dilakukan di sepanjang Proyek pembangunan vila Di Pantai
tanjung setia, Kecamatan pesisir selatan, Kabupaten pesisir
barat, Provinsi Lampung.
3.1.2. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Kesempatan Berusaha
a. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumputan data kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha ditakukan dengan cara wawancara terhadap masyarakat
sekitar. Disamping itu juga dipertukan data sekunder dari tingkat
keturahan/Desa untuk mengetahui jumtah tenaga kerja yang tersedia.
Berikut adalah metode pengumpulan data kesempatan kerja dan
berusaha.
b. Metode Analisis Data
Analisis data kesempatan kerja dan kesempatan berusaha ditakukan
dengan cara anatisa tabutasi. Analisa tabulasi merupakan cara dengan
pembuatan tabel – tabel yang berisi data informasi yang sudah di
analisa.

21
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

c. Lokasi Pengumputan data primer


Dilakukan di sepanjang Proyek pembangunan vila Di Pantai tanjung
setia, Kecamatan pesisir selatan, Kabupaten pesisir barat, Provinsi
Lampung

Komponen Indikator Parameter Satuan Metode Alat


Lingkungan Pengumpulan
Data/Analisis
Data
Komponen Kesempatan Tingkat % Wawancara Kuesion
Sosial Kerja Kesempatan dan Studi er dan
Ekonomi Kerja Pustaka Data
Struktur Sekunde
Tenaga r
Kerja
Mobilitas
Tenaga
Kerja
Kesempatan Tingkat
Berusaha Kesempatan
Berusaha
Mobilitas
Pedagang
3.1.3. Komponen Sosial Budaya
3.1.3.1. Perubahan Sikap Masyarakat
a. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data tentang persepsi masyarakat dilakukan
untuk melihat sejauh mana pengaruh Kegiatan pembangunan
vila pantai Tanjung Setia terhadap masyarakat sekitarnya.
Metode yang dipergunakan datam pengambitan data melalui
pendekatan partisipatif (participotory approachl yang
melibatkan masyarakat yang diduga terkena dampak baik
langsung maupun tidak langsung. Pelaksanaannya dengan
wawancara secara mendalam dan terstruktur (indepth
interiview) dengan bantuan kuisioner. Jumtah responden
adalah 10% dari masyarakat yang terkena dampak
(kampung), yaitu sebanyak kurang tebih 100 responden.
wawancara juga dilakukan dengan pihak lain seperti dengan
tokoh-tokoh masyarakat yang ada disekitar lokasi secara
tidak terstruktur. Data sekunder diperoteh dari petugas
kelurahan, kampung atau desa tempat kegiatan berlangsung.
Berikut adatah metode pengumpulan data persepsi
masyarakat.
b. Metode Analisis Data
22
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Analisis data dan informasi tentang kondisi sosial budaya


masyarakat dilakukan dengan pendekatan trianggulasi, yaitu
suatu pendekatan dengan memanfaatkan tiga teknik
pengumpulan data melalui studi pustaka, pengamatan
(observasi) dan wawancara.

c. Lokasi
Dilakukan di sepanjang Proyek pembangunan vila Di Pantai
Komponen Indikator Parameter Satua Metode Alat
Lingkunga n Pengumpula
n n
Data/Analisi
s Data
Komponen Pandangan Pemahaman % Wawancara Kuesione
Sosial masyarakat terhadap dan tabulasi r
Budaya terhadap kegiatan
pembanguna pembanguna
n vila n vila

Sikap dan
tanggapan
masyarakat
sekitar
proyek
tanjung setia, Kecamatan pesisir selatan, Kabupaten pesisir
barat, Provinsi Lampung.
3.1.3.2. Kebisingan
a. Metode Pengumpulan Data
• Pengumpulan data primer : dengan cara pengukuran
kebisingan langsung di lapangan.
• Parameter yang dianalisis: tingkat kebisingan.
• Alat yang digunakan: sound level meter
• Metode pengambilan contoh tingkat kebisingan mengacu
kepada SNI 7119.6.2005
b. Metode Analisis Data
Metode analisis data: menggunakan tabel dan grafik serta
membandingkannya dengan baku mutu kebisingan yang
berlaku.

23
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

c. Lokasi Pengambilan Data


Titik-titik lokasi pengukuran kebisingan terdiri dari:
• Pada Ruas Jalan menuju Lokasi Vila
• Lingkungan penduduk di sekitar Vila
3.1.3.3. Gangguan Kesehatan Masyarakat
a. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh gambaran kesehatan masyarakat
sekitar. Data sekunder didapatkan dari puskesmas terdekat
dari tapak proyek. Data primer didapatkan dengan cara
mewawancara langsung ke masyarakat metode purposive
proportional sampling dengan jumlah responden 5% dari KK
tiap kelurahan.
b. Metode Analisis Data
Pengumpulan data sekunder didapatkan dari kelurahan
dan instansi terkait berupa jenis dan jumlah sumber
daya kesehatan yang ada di kecamatan. Data tersebut
dimiliki oleh kelurahan dan instansi terkait.
c. Lokasi Pengambilan Data
Lokasi pengambilan data di sekitar proyek pembangunan vila
yang terkena dampak.
3.1.3.4. Keresahan Masyarakat
a. Metode Pengumpulan data
Pengumpulan data tentang keresahan masyarakat dilakukan
untuk melihat sejauh mana Kegiatan pembangunan vila
pantai Tanjung Setia membuat keresahan masyarakat sekitar.
Metode yang dipergunakan datam pengambitan data melalui
pendekatan patisipatif (participotory approachl yang
melibatkan masyarakat yang diduga terkena dampak baik
langsung maupun tidak langsung
b. Metode Analisis Data
Analisis data dan informasi tentang kondisi sosial budaya
masyarakat dilakukan dengan pendekatan trianggulasi, yaitu
suatu pendekatan dengan memanfaatkan tiga teknik
pengumpulan data melalui studi pustaka, pengamatan
(observasi) dan wawancara.
c. Lokasi
24
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Dilakukan di sepanjang Proyek pembangunan vila Di Pantai


tanjung setia, Kecamatan pesisir selatan, Kabupaten pesisir
barat, Provinsi Lampung.
3.2 Metode Prakiraan Dampak Penting
Metode Prakiraan Besaran Dampak
a. Matematis
1. Kualitas Udara
Metode prakiraan dampak yang akan digunakan untuk kualitas udara dan
kebisingan meliputi metode formal dan non formal. Metode formal yang
digunakan adalah model matematik baik untuk pendugaan dampak gas
potutan, debu maupun kebisingan. Model yang dimaksud adalah: Untuk
menentukan kondisi udara dengan menggunakan rumus matematis :
𝑄
𝐶𝑗 = 𝑥𝑊𝑥𝐷
𝑈
C = Konsentrasi parameter
Q = Kecepatan emisi parameter ( g/detik )
U = Kecepatan angin terhadap sumbu x (m/detik )
W = Lebar box dengan arah angin ( m )
D = Tinggi box dengan arah angin ( m )
2. Kebisingan
Model yang akan digunakan untuk perkiraan dampak kebisingan adalah
Model Inverse Square Law yaitu :
Sumber titik : Lp1 – Lp2 = 20 log (r 2/r1 )
Lp1 = Tingkat kebisingan untuk sumber 1 dengan jarak r1 dari sumber 1
Lp2 = Tingkat kebisingan untuk sumber 2 dengan jarak r2 dari sumber 2
3. Penurunan Kualitas air Laut
Rumus metode perhitungannya sebagai berikut :

(𝐶𝑖 /𝐿𝑖𝑗 )²𝑀 + (𝐶𝑖 /𝐿𝑖𝑗 )²𝑅


𝑃𝑙𝑗 = √
2

Lij = Konsentrasi parameter kualitas air baku mutu


Ci = Konsentrasi parameter kualitas air hasil analisis di
lapangan

25
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

PIj = Indeks pencemaran bagi peruntukan


( Ci/Lij )m= Nilai ( Ci/Lij ) maksimal
( Ci/Lij )r = Nilai ( Ci/Lij ) rata - rata

3.3 Metode Evaluasi Dampak Secara Holistik Terhadap Dampak


Lingkungan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hasil, telaahan dampak besar dan
penting dari rencana kegiatan. Hasil evaluasi ini selanjutnya menjadi masukan
bagi intansi yang bertanggung jawab untuk memutuskan kelayakan lingkungan
hidup dari rencana kegiatan sebagaimana dimaksud datam PP. Nomor 27
Tahun 1999.
1. Telaahan terhadap dampak penting
a. Jumlah Manusia Yang Akan Terkena Dampak.
Jumlah masyarakat yang terkena dampak dari pembuatan pariwisata
pantai
dan vila ini sebanyak 738 orang yang terdiri dari tiga wilayah.
b. Luas Wilayah Persebaran Dampak
Dampak nya mengcakup wilayah sekitar pantai, ada yang menyebabkan
warga sekitar kehilangan lahan mata pencarian nya, nelayan yang
berkurang daerah tangkapan ikan nya. Dampak baik nya setelah adanya
vila ini warga sekitar yang tidak memiliki pekerjaan bisa mendapatkan
lapangan kerja baru.
c. Intensitas Dan Lamanya Dampak Berlangsung
Intensitas dan lamanya dampak yang di timbulkan berlangsung selama ±
5 tahun.
d. Banyaknya Komponen Lingkungan Lainnya Yang Terkena Dampak
Komponen yang terkena dampak yaitu meliputi komponen biogefisik,
komponen sosial budaya, dan komponen sosial ekonomi. Kumulatif
dampak yang di timbulkan terhadap keberlangsungan hidup masyarakat
di sekitar wilayah tersebut yaitu seperti berdampak pada
ekonomi,ketenangan masyarakat, mata pencarian, dan sosial budayanya.
e. Sifat Kumulatif Dampak
Dampak kumulatif nya berkala seiring dengan adanya pembangunan, dan
juga akan berdampak kumulatif pada biota disekitar, baik biota laut
maupun darat, yang akan berdampak berkurang nya biota karena
kematian.
f. Berbalik Atau Tidak Berbaliknya Dampak.
Keadaan awal atau rona awal akan berbanding terbalik dengan hasil Ahir
dari pembangunan tersebut misalnya seperti perekonomian nya, sosial
budaya nya, dan ketenangan yang dirasakan masyarakat.

26
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

3.4 Telaah Sebagai Dasar Pengelolaan Lingkungan


Prediksi dampak akan dilakukan berdasarkan pengataman dan pengetahuan
para ahli apabila terdapat parameter yang sangat terbatas datanya atau
informasinya sangat kurang. Dalam hal ini pendekatan penilaian para ahli
dalam memprediksi dampak seperti persepsi masyarakat, kesempatan kerja dan
berusaha, dan gangguan biota darat akfifdilakukan melalui penilaian para ahli
yang mendasarkan pada nilai rata (means) dengan memperhatikan tata nilai,
adat istiadat dan budaya masyarakat sekitar.

Dalam menentukan penilaian penting tidaknya suatu dampak yang akan


ditimbulkan oleh rencana kegiatan, maka SK Kepata Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan No. KEP 056 tahun 1994 akan menjadi acuan dalam
pertimbangan. Setain itu, penilaian tingkat penting dampak dapat digunakan
pula baku mutu sebagai standar.

Setain itu, dalam melakukan telaahan tersebut di atas akan diperhatikan pula
dampak yang bersifat langsung dan atau tidak langsung. Dampak langsung
adalah dampak yang ditimbulkan secara langsung oleh adanya rencana
kegiatan. Sedang dampak tidak langsung adalah dampak yang timbul sebagai
akibat berubahnya suatu komponen lingkungan hidup dan/atau kegiatan primer
oleh adanya rencana kegiatan Dalam kaitan ini maka akan diperhatikan
mekanisme aliran dampak pada berbagai komponen lingkungan hidup sebagai
berikut :
a. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada
komponen sosial ekonomi dan komponen sosial budaya ;
b. Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada
komponen biogeofisik.
c. Dampak penting berlangung secara berantai diantara komponen
lingkungan.

27
KA-ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
DOKUMEN
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
(ANDAL)

RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA,


PANTAI TANJUNG SETIA, PESISIR BARAT

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Ade Rosmawati 118250020
Hani Widiastuti 118250028
Meiza Dani Akbar 118250025
Randi Ahmad Kurnia 118250026
Riadi Tomson Eventius Naibaho 118250024

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2020
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

KATA PENGANTAR

Saat ini industri pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat sedang naik daun, pesona
pantai nya sangat memanjakan mata dan membuat semua orang ingin berkunjung
untuk menikmati indah nya hamparan pantai di Pesisir Barat. Meningkatnya tingkat
kunjungan wisatawan menjadi nilai positif bagi masyarakat Pesisir Barat karena
dapat mendongkrak perekonomian warga sekitar. Namun saat ini fasilitas
pendukung pariwisata di Pesisir Barat khusu nya di desa Tanjung Setia masih
sangat minim, diantara nya adalah tempat penginapan.
Memperhatikan hal itu PT. Sinar Laut selaku pemrakasra bekerja sama dengan
Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat berencana untuk melakukan
pembangunan vila Tanjung Tuha ini. Dengan harapan nanti nya dapat menambah
daya tarik masyarakat terhadap pariwisata Pesisir Barat. Namun ada nya
pembangunan vila ini tentu akan menimbulkan beberapa dampak, baik dampak
positif maupun dampak negatif nya. Untuk meminimalisir terjadi nya dampak
negatif yang mendominasi, maka di buatlah dokumen AMDAL ini sebagai acuan
untuk mengambil keputusan dalam mempertimbangkan pembangunan vila ini.
PT. Sinar Laut berkomitmen akan menjadikan vila ini sebagai suatu hal yang
berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, dengan meminimalisir
sekecil mungkin ada nya dampak negatif. Maka dari itu diharapkan semoga dengan
ada nya dokumen AMDAL ini bisa menjadi awal yang baik untuk pembangunan
vila Tanjung Tuha kedepan nya.

Pesisir Barat, 06 Desember 2020


PT. SINAR LAUT

RANDI AHMAD KURNIA


Ketua Tim Penyusun AMDAL

i
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................32
1.1 Latar Belakang ......................................................................................32
1.1.1 Justifikasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan ........................................ 32
1.1.2 Justifikasi Wajib AMDAL........................................................................ 33
1.1.3 Pendekatan Studi........................................................................................ 33
1.1.4 Alasan Penilaian Usaha Dan/Atau Kegiatan Oleh Komisi Penilai
AMDAL Kabupaten Pesisir Barat ........................................................... 33
1.2 Tujuan Rencana Usaha dan/atau Kegiatan.........................................33
1.2.1 Tujuan Kegiatan ......................................................................................... 33
1.2.2 Manfaat Kegiatan ....................................................................................... 34
1.3 Deskripsi Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Akan Dikaji ...34
1.3.1 Lokasi Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Akan Dikaji .......... 34
1.3.2 Status Studi AMDAL ................................................................................ 34
1.3.3 Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Dengan
Rencana Tata Ruang .................................................................................. 34
1.3.4 Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan ......................................... 35
1.4 Rencana Pembangunan Vila Di Pantai Tanjung Setia .......................36
1.4.1 Rencana Penggunaan Lahan ..................................................................... 36
1.5 Komponen Kegiatan Yang Berpotensi Menyebabkan Dampak .......36
1.5.1 Kompenen Biogeofisik ............................................................................. 36
1.5.2 Komponen Sosial Ekonomi ..................................................................... 37
1.5.3 Komponen Sosial Budaya......................................................................... 37
1.6 Alternatif Terhadap Rencana Usaha dan/atau Kegiatan...................37
1.7 Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Sudah Direncanakan Sejak
Awal Sebagai Bagian Dari Rencana Kegiatan ....................................37
1.8 Dampak Hipotetik..................................................................................38
1.8.1 Identifikasi Dampak Potensial ................................................................. 38
1.8.2 Evaluasi Dampak Potensial ...................................................................... 40

ii
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

1.9 Batas Wilayah Studi Dan Batas Waktu Kajian ..................................40


1.9.1 Batas Wilayah Studi .................................................................................. 40
1.9.2 Batas Waktu Kajian ................................................................................... 41
BAB 2 RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL ...............................................42
2.1 Komponen Lingkungan Terkena Dampak ..........................................42
2.1.1 Komponen Biogeofisik ............................................................................. 42
2.1.2 Komponen Sosial Ekonomi ..................................................................... 48
2.1.3 Komponen Sosial Budaya......................................................................... 48
2.2 Kegiatan Lain Yang Ada Di Sekitar Lokasi Rencana Kegiatan .......48
2.3 Hasil Pelibatan Masyarakat ..................................................................49
BAB 3 PRAKIRAAN DAMPAK PENTING .....................................................50
3.1 Tahap Pra Kontruksi .............................................................................51
3.1.1 Komponen Sosial Budaya......................................................................... 51
3.2 Tahap Pasca Kontruksi .........................................................................52
3.2.1 Komponen Biogeofisik ............................................................................. 52
3.2.2 Komponen Sosial Ekonomi ...................................................................... 59
3.2.3 Komponen Sosial Budaya......................................................................... 62
3.3 Tahap operasi .........................................................................................68
3.3.1 Operasional Vila ........................................................................................ 68
BAB 4 EVALUASI DAMPAK PENTING .........................................................79
4.1 TELAAHAN TERHADAP DAMPAK PENTING .............................79
4.1.1 Tahap Pra Kontruksi .................................................................................. 81
4.1.2 Tahap Kontruksi......................................................................................... 82
4.1.3 Tahap Operasi ............................................................................................ 87
4.1.4 Telaahan Dampak Tidak Penting............................................................. 92
4.1.5 Telaahan Atas Berbagai Pilihan Pengelolaan Dampak Lingkungan
Yang Mungkin Dilakukan ........................................................................ 92
4.1.6 Arahan Pengelolaan Dan Pemantauan Dampak Lingkungan Hidup .. 92
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................95

iii
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Curah Hujan Kabupaten Pesisir Barat


Tabel 2.2 Daftar Kelembaban Udara Kabupaten Pesisir Barat
Tabel 2.3 Daftar Suhu Udara di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2019
Tabel 2.4. Kecepatan Angin rata-rata Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2019
Tabel 2.5 Kondisi Kualitas Udara Hasil Analisis Udara Ambien
Tabel 2.6 Hasil Analisis Sampling Kebisingan
Tabel 2.7 Kondisi Kualitas Air Bersih di Desa Tanjung Setia
Tabel 2.8. Kondisi Kualitas Air Kabupaten Pesisir Barat
Tabel 3.1 Sifat Dampak Perubahan Sikap Masyarakat
Tabel 3.2 Sifat Dampak Perubahan Bentuk Lahan
Tabel 3.3 Sifat Dampak Penurunan Kualitas Air Laut
Tabel 3.4 Sifat Dampak Penurunan Kualitas Udara Bersih
Tabel 3.5 Sifat Dampak Peningkatan Kebisingan
Tabel 3.6 Sifat Dampak Terganggunya Biota
Tabel 3.7 Sifat Dampak Perubahan Pendapatan Masyarakat
Tabel 3.8 Sifat Dampak Kesempatan Kerja dan Peluang Usaha
Tabel 3.9 Sifat Dampak Perubahan Sikap Masyarakat
Tabel 3.10 Sifat Dampak Ketenangan Masyarakat
Tabel 3.11 Sifat Dampak Pengelolaan Sampah
Tabel 3.12 Sifat Dampak Gangguan Kesehatan
Tabel 3.13 Sifat Dampak Gangguan Kelancaran Lalu Lintas
Tabel 3.14 Sifat Dampak Penuruan Kualitas Air Laut
Tabel 3.15 Sifat Dampak Penurunan Kualitas Udara
Tabel 3.16 Sifat Dampak Peningkatan Kebisingan
Tabel 3.17 Sifat Dampak Peningkatan Kesempatan Kerja
Tabel 3.18 Sifat Dampak Peluang Berusaha
Tabel 3.19 Sifat Dampak Perubahan Sikap Masyarakat
Tabel 3.20 Sifat Dampak Ketenangan Masyarakat

iv
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Tabel 3.21 Sifat Dampak Peningkatan Timbulan Sampah


Tabel 4.1Matriks Interaksi Dampak Penting
Tabel 4.2 Kriteria yang Menjadi Dasar Pertimbangan di dalam Penilaian Kelayakan
Lingkungan Rencana Pembangunan Vila Lamban Tuha

v
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Rencana Tata Ruang Wisata Tanjung Setia


Gambar 2.1 Wilayah Pemukiman Penduduk Sebelum Pembangunan
Gambar 2.2 Perkiraan Bentuk Vila Tanjung Tuha

vi
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pesisir Barat merupakan daerah yang didominasi oleh pantai-pantai yang
indah. Saat ini baru sedikit pantai di Pesisir Barat yang dikelola dengan baik.
Pesona pantai diPesisir Barat yang sangat mempesona dapat menarik banyak
wisatawan untuk datang dan berkunjung. Selain itu ombak yang ada di pantai
Pesisir Barat sangat pas untuk dijadikan wahana bermain selancar khusus nya
bagi pemula yang baru ingin belajar berselancar.
Potensi sumber daya ini apabila dikelola dengan baik maka akan berdampak
positif bagi masyarakat disekitar pantai. Salah satunya adalah meningkatkan
penghasilan masyarakat disekitar pantai. Saat ini masyarakat disekitar Pantai
Tanjung Setia masih mengandalkan profesi sebagai nelayan untuk menopang
ekonomi keluarga nya. Padahal apabila sumber daya nya dimanfaatkan mereka
bisa mendapatkan penghasilan yang lebih banyak lagi, seperti menjual
makanan diarea rekreasi, menjadi penjaga atau pekerja di resort atau vila di
sekitar pantai, dan lain sebagainya.
Saat ini Pesisir Barat sudah mulai naik daun, namun yang masih menjadi
kendala adalah kurang nya tempat menginap bagi para wisatawan sehingga
mereka harus berfikir 2 kali untuk datang berlama-lama disana. Maka dari itu
kami bermaksud untuk melengkapi fasilitas pendukung untuk menarik minat
wisatawan dengan mendirikan vila di sekitar Pantai Tanjung Setia. Vila
menjadi saran vital bagi para wisatawan yang akan berlibur. Saat ini hanya ada
resort-resort kecil saja dengan kapasitas 1-3 orang, sehingga bagi mereka yang
berkeluarga sedikit terkendala dalam hal tempat menetap. Di harapakan dengan
di bangun nya vila di Pantai Tanjung Setia ini dapat berdampak baik bagi
masyarakat sekitar dan juga menjadi solusi yang baik bagi para wisatawan.

1.1.1 Justifikasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


Dalam rangka meningkatkan fasilitas pendukung disekitar Pantai
Tanjung Setia yang saat ini di kenal sebagai pesona baru dari Kabupaten
Pesisir Barat, mengingat pula minim nya fasilitas penginapan bagi
pengunjung, maka dari itu perlu adanya pembangunan Vila Lamban
Tuha ini sebagai fasilitas baru di Pantai Tanjung Setia. Menurut data
statistik jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Pantai Tanjung
Setia dari rentang 2014-2017 sejumlah 2954 wisatawan, dan terhitung
hanya kurang dari 10 penginapan saja yang tersedia di sekitar Pantai
Tanjung Setia, dengan jumlah kamar yang juga sangat terbatas. Dan
sampai dengan saat ini jumlah pengunjung terus meningkat dengan pesat
seiring mulai terekspos nya pesona pariwisata di Tanjung Setia, sehingga

32
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

masih sangat dibutuhkan ada nya fasilitas penginapan baru sebagai


pendukung daya tarik wisatawan terhadap Pantai Tanjung Setia.
1.1.2 Justifikasi Wajib AMDAL
Saat ini lokasi yanga akan dijadikan tempat pembangunan vila Lamban
Tuha masih dipenuhi oleh perkebunan warga dan semak belukar serta
ada tanah warga disekitar lokasi. Rencana pembangunan yang akan
dilakukan di vila Lamban Tuha diantara nya adalah pembangunan
bangunan vila, pusat rekreasi pantai, restaurant, dan arena hiburan. Luas
wilayah yang akan digunakan adalah 25.000 m². Pada pembangunan ini
nanti nya akan melakukan pembukaan lahan dengan melakukan
pembongkaran perkebunan warga yang berada disekitar wilayah vila.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012
tentang Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan
AMDAL, kegiatan pembangunan gedung dengan luas bangunan lebih
dari 10.000 m2 termasuk dalam kegiatan yang wajib dilengkapi dengan
dokumen AMDAL. Oleh sebab itu, PT. Sinar Laut selaku pemrakarsa
kegiatan berkomitmen untuk menyusun Dokumen AMDAL.
1.1.3 Pendekatan Studi
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan Pasal 8 ayat (2) dan Pasal 8 ayat (3), maka pendekatan studi
yang digunakan di dalam kajian ini adalah pendekatan studi AMDAL
tunggal karena kegiatan pembangunan Vila Lamban Tuha ini hanya
meliputi satu jenis kegiatan saja yang perencanaan dan pengelolaannya
saling terkait dalam satu kesatuan dan kewenangan pembinaan serta
pengawasannya di bawah satu instansi Dinas Pariwisata.
1.1.4 Alasan Penilaian Usaha Dan/Atau Kegiatan Oleh Komisi Penilai
AMDAL Kabupaten Pesisir Barat
Kegiatan pembangunan Vila Lamban Tuha direncanakan dengan luas
total 25.000 m², sehingga wajib dilengkapi dokumen AMDAL.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin
Lingkungan dokumen AMDAL yang telah disusun oleh pemrakarsa
diajukan ke Bupati/Walikota/Gubernur/Menteri dan selanjutnya akan
dinilai oleh Komisi Penilai AMDAL (KPA). Berdasarkan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2013 Tentang Tata Laksana
Penilaian Dokumen AMDAL, penilaian Dokumen AMDAL untuk
kegiatan tunggal yang secara administrasi berlokasi di wilayah
administatif Kabupaten Pesisir Barat, maka kewenangan penilaiannya
berada di Komisi Penilai AMDAL (KPA) Kabupaten Pesisir Barat.
1.2 Tujuan Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
1.2.1 Tujuan Kegiatan
Tujuan pembangunan Vila Lamban Tuha adalah sebagai berikut :

33
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

a. Menyediakan fasilitas penginapan yang berkualitas bagi para


wisatawan yang berkunjung ke Pantai Tanjung Setia.
b. Memberikan pelayanan tempat rekreasi yang berkesan bagi para
wisatawan yang berkunjung.
1.2.2 Manfaat Kegiatan
Manfaat pembangunan Vila Lamban Tuha adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan fasilitas penginapan di Pantai Tanjung Setia
b. Meningkatkan penghasilan masyarakat sekitar
c. Meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Pantai
Tanjung Setia
1.3 Deskripsi Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Akan Dikaji
1.3.1 Lokasi Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Akan Dikaji
Kegiatan pembangunan Vila Lamban Tuha berlokasi di :
Alamat : Kawasan Pantai Tanjung Setia
Kelurahan : Tanjung Setia
Kecamatan : Pesisir Selatan
Kota / Kabupaten : Pesisir Barat
Lokasi tapak Vila Lamban Tuha berbatasan langsung dengan :
Sebelah Utara : Pekon Pagar Dalam dan Pekon Sumur Jaya
Sebelah Selatan : Pekon Biha
Sebelah Timur : Samudra Hindia
Sebelah Barat : Pekon Ulok Manik
1.3.2 Status Studi AMDAL
Status studi AMDAL pembangunan Vila Lamban Tuha ini disusun
berdasarkan rencana kegiatan pihak pemilik Vila yang sudah disetujui
oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat. Penyusunan studi
AMDAL bersamaan dengan penyusunan DED (Detail Engineering
Design), dengan demikian diharapkan masukan dari kajian AMDAL ini
dapat memberi masukan bagi penyusunan DED.
1.3.3 Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Dengan
Rencana Tata Ruang
Gambar 1.1 Peta Rencana Tata Ruang Wisata Tanjung Setia

34
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Tata Ruang Kabupaten Pesisir Barat mempunyai Pantai Tanjung Setia


yang berpasir putih dan luas, ombak yang cocok untuk peselancar
pemula. Lokasi pembangunan vila ini pun masih berada didalam zona
pengembangan pariwisata Pantai Tanjung Setia. Sehingga lokasi
pembangunan masih dalam jalur kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten
Pesisir Barat.
1.3.4 Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Vila Lamban Tuha merupakan fasilitas penginapan yang akan dibangun
di kawasan Pantai Tanjung Setia, vila ini akan bergerak dibidang
pariwisata serta kuliner dan area bermain dengan kondisi eksisting
sebagai berikut :
Luas Lahan : 25.000 m²
Luas Bangunan Vila : 1.000 m²
Luas Rekreasi Pantai : 500 m²
Luas Pusat Hiburan : 100 m²
Luas Restauran : 70 m²
Kondisi lahan sebelum pembangunan vila adalah perkebunan warga
sekitar dan ada juga lahan milik pemerintah daerah Pesisir Barat. Nanti
nya pembangunan vila Lamban Tuha ini diharap bisa menjadi daya gedor
baru untuk pariwisata Pantai Tanjung Setia.

35
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

1.3.4.1 Kegiatan Utama


Kegiatan utama Vila Lamban Tuha adalah sebagai tempat
penginapan yang menawarkan fasilitas-fasilitas menarik dan
membuat nyaman semua pengunjung yang datang. Vila ini akan
dilengkapi dengan segala aspek yang terbaik mulai dari
pelayanan hingga fasilitas nya.
1.3.4.2 Kegiatan Penunjang
Kegiatan penunjang yang diselenggarakan di Vila Lamban Tuha
adalah wisata kuliner khas Pesisir Barat, lalu ada arena
karaoke/bar, dan juga arena rekreasi air.
1.3.4.3 Prasarana Dan Sarana Eksisting
Prasaran dan sarana Eksisiting yang ada berada di sekitar lokasi
vila tepatnya berada di pinggir pantai seperti tempat berjemur,
permainan air di permukaan laut seperti jet ski, banana boat.
Hingga peralatan penyelaman di bawah permukaan air laut.
1.3.4.4 Kondisi Lahan Eksisting
Lahan Vila Lamban Tuhan terdiri dari perkebunan-perkebunan
masyarakat sekitar dan juga ada beberapa pemukiman warga
disekitar lokasi. Saat ini masih belum ada pengelompokan lahan
pada lokasi pembangunan Vila Lamban Tuha.
1.4 Rencana Pembangunan Vila Di Pantai Tanjung Setia
1.4.1 Rencana Penggunaan Lahan
Hasil perencanaan tersebut akan diuraikan dibagian teknis secara garis
besar, sehingga akan digunakan sebagai dasar menentukan komponen
kajian potensial yang menimbulkan dampak dan menentukan batas
wilayah AMDAL. Langkah awal membangun vila ini adalah dengan
melakukan pembersihan lahan didaerah yang masuk wilayah proyek.
Selanjutnya akan dilakukan pemagaran sesuai batas tanah proyek, hal ini
dilakukan supaya proyek berjalan tanpa gangguan dari orang luar.
Kemudian pengukuran batas-batas tanah yang akan dibangun menjadi
gedung, karena kompleks vila ini berupa beberapa gedung yang
dipadukan. Selanjutnya pembangunan fisik gedung. Dan terakhir
pembangunan fasilitas pendukung. Kegiatan yang Ada di sekitar rencana
lokasi kkegiatan akan berdampak pada pemukiman warga, transaksi jual
beli atau perdagangan dan pariwisata nya.
1.5 Komponen Kegiatan Yang Berpotensi Menyebabkan Dampak
1.5.1 Kompenen Biogeofisik
Untuk komponen biologi yang ada disekitar proyek adalah berupa
vegetasi mangrove asosiasi. Hewan makrobenthos di pesisir pantai dan
ikan-ikan lainnya di perairan pantai yang menghadap ke komplek proyek.

36
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

1.5.2 Komponen Sosial Ekonomi


Penduduk di kecamatan Pesisir Selatan yang dekat dengan Pantai
Tanjung Setia sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan yang
sehari hari menggantungkan hidup dari pantai dan laut. Tingkat
pendapatan nelayan sangat bergantung pada hasil tangkapan mereka.
1.5.3 Komponen Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya di kecamatan Pesisir Selatan, dimana terdapat
profesi lain selain menjadi seorang nelayan. Bagi nelayan yang
menggantungkan pendapatnnya dari hasil tangkapan ikan, bagi profesi
lain. Adanya interaksi sosial antar masyarakat karena tersedianya ruang
terbuka publik untuk memfasilitasi para masyarakat dalam bersosialisasi
jika ingin menikmati udara segar, pemandangan laut, berolahraga,
berkumpul dengan kerabat tanpa harus menggunakan fasilitas komersil.
1.6 Alternatif Terhadap Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Studi AMDAL pembangunan vila ini, telah dilakukan pembahasan dalam
perencanaan pembangunannya antara investor dengan Dinas Pariwisata Pesisir
Barat selaku pihak pemrakarsa secara matang, sehingga tidak memiliki
alternatif lokasi lainnya. Studi AMDAL ini berjalan paralel dengan
perencanaan penyelesaian DED. Dimana gambar perencanaan teknis tersebut
merupakan hasil pemilihan dari beberapa alternatif didasarkan atas masukan
Dinas Instansi terkait pada saat pembahasan rencana desain. Namun jika ada
koreksi terkait aspek lingkungan hidup, maka hal itu mungkin untuk di revisi.
1.7 Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Sudah Direncanakan Sejak Awal
Sebagai Bagian Dari Rencana Kegiatan
Dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup untuk melestarikan dan
mengembangkan kemampuan lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan
seimbang guna menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan hidup, telah diatur dalam suatu peraturan perundangan
yaitu UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan hidup menurut UU tersebut
adalah : “Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.“
Peraturan perundang-undangan yang terkait dalam penyusunan studi AMDAL
kegiatan pembangunan Vila Lamban Tuha Tanjung Setia adalah :
1. PP No. 27 Tahun 1999 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
2. Kepres No. 10 Tahun 2000 tentang Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan
3. Kepmen. LH No. Kep-14/MENLH/3/1994 tentang Pedoman Umum
Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
4. Kepmen. LH No. Kep-15/MENLH/3/1994 tentang Pembentukan Komisi
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Terpadu.

37
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

5. Kep. Ka. BAPEDAL No. Kep-299/11/1996 tentang Pedoman Teknis Kajian


Aspek Sosial dalam Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
6. Kep. Ka. BAPEDAL No. Kep-30/BAPEDAL/05/1997 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Komite Akreditasi Badan Pengendalian dampak
Lingkungan.
7. Kep. Ka. BAPEDAL No. Kep-9 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan
Analisis Mengenai dampak Lingkungan.
8. Kep. Ka. BAPEDAL No. Kep-39 Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Pengendalian dampak Lingkungan.
1.8 Dampak Hipotetik
1.8.1 Identifikasi Dampak Potensial
a. Tahap Pra Kontruksi
• Perubahan Sikap Masyarakat
Tidak adanya sosialisasi mengenai pembangunan vila di tepi pantai
pada nelayan.
b. Tahap Kontruksi
• Perubahan Bentuk Lahan
Kegiatan pembukaan lahan untuk pembangunan dan transportasi akan
mempengaruhi ekosistem yang ada di sekitar lingkungan
pembangunan.
• Penurunan Kualitas Air Laut
Kegiatan pembangunan sehingga bahan material masuk ke perairan
laut menyebabkan perairan keruh dan mengganggu kelangsungan
hidup biota laut, terjadinya abrasi di sekitar pesisir akibat adanya
pengerukan pasir.
• Penurunan Kualitas Udara Bersih
polusi yang dihasilkan oleh kendaraan pengangkut material maupun
dari kemacetan yang dihasilkan di kawasan rumah penduduk.
• Peningkatan Kebisingan
Peningkatan kebisingan pada tahap kontruksi dari pengoperasian
mobilisasi peralatan dan material. Peningkatan kebisingan juga
diperkirakan dapat terjadi dari kegiatan kontruksi yang menggunakan
alat berat seperti bulldozer dan lain – lain.
• Terganggunya Biota
Dengan adanya tahap pembangunan, biota sekitar kawasan tersebut
akan terganggu habitat dan kehidupannya.
• Perubahan Pendapatan Masyarakat
Penurunan pendapatan nelayan akibat menurunnya kulaitas
kelimpahan ikan pada kawasan pembangunan.
• Kesempatan Kerja Dan Peluang Kerja
Adanya perekrutan tenaga kerja untuk kegiatan pembangunan vila.
• Perubahan Sikap Masyarakat

38
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Sumber dampak yang dapat menimbulkan persepsi masyarakat adalah


dari seluruh kegiatan tahap kontruksi meliputi perekrutan karyawan
pembangunan vila dan mobilisasi peralatan pembangunan.
• Peningkatan Timbulan Sampah
Adanya sisa bahan material yang dihasilkan pada saat pembangunan
vila akan menimbulkan sampah
• Ketenangan Masyarakat
Pada saat transportasi bahan material pembangunan vila akan
menambah kemacetan lalu lintas sehingga akan mengganggu
ketenangan masyarakat sekitar karena kebisingan kendaraan motor,
selain itu perahu nelayan tidak memiliki pantai sebagai tambatan,
karena seringkali kapal nelayan pecah terhantam cor beton jalan .
c. Tahap Operasi
• Penurunan Kualitas Air Laut
terjadinya abrasi dan banjir sehingga kualitas air laut menurun di luar
daerah pembangunan.
• Penurunan Kualitas Udara Bersih
Keberadaan vila akan menambah kemacetan lalu lintas yang
berpotensi meningkatkan kadar emisi karbon sehingga menyebabkan
pencemaran udara.
• Peningkatan kebisingan
Operasioanal vila, restaurant dan coffe shop akan menyebabkan
kebisingan disekitar lokasi vila. Mulai dari suara kendaraan dari
pengunjung. Suara dari karaoke coffe shop dan suara pengunjung
yang sedang berkunjung
• Kesempatan Kerja Dan Peluang Usaha
Adanya lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar sebagi tenaga
kerja sebagai penjaga vila, nelayan dapat menjual hasil tangkapannya
pada rumah makan atau restaurant.
• Perubahan Sikap Masyarakat
Masyarakat menjadi konsumtif, akibat ketersediaan fasilitas komersil
yang ada, berkurangnya interaksi sosial antar masyarakat, karena
ketiadaan ruang terbuka publik untuk memfasilitasi para masyarakat
dalam bersosialisasi jika ingin menikmati udara segar, pemandangan
laut, berolahraga, berkumpul dengan kerabat tanpa harus
menggunakan fasilitas komersil.
• Ketenangan Masyarakat
Keberadaan vila akan menambah kemacetan lalu lintas yang akan
mengganggu ketenangan masyarakat sekitar karena kebisingan
kendaraan bermotor.
• Peningkatan timbulan sampah
Kegiatan operasional diperkirakan akan memberi dampak negatif
terhadap timbulan sampah. Dari kegiatan pengunjung akan

39
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

memberikan efek negatif dengan semakin banyaknya timbulan


sampah yang dikumpulkan sebelum di buang

1.8.2 Evaluasi Dampak Potensial


a. Dampak Negative Penting
Didapatkan hasil bahwa pada tahap kegiatan konstruksi lebih
menimbulkan banyak dampak negatif bila dibandingkan dengan pada
tahap yang lainnya. Dampak yang dihasilkan pada tahap konstruksi,
lebih banyak ditimbulkan saat kegiatan mobilisasi alat dan bahan
material pembangunan vila. Hal tersebut menimbulkan perubahan
pada lingkungan sekitar seperti adanya perubahan kualitas air laut,
penurunan kualitas udara bersih, dan pendapatan nelayan yang
semakin berkurang.
b. Dampak Positive Penting
Selain terdapatnya tahap yang menimbulkan dampak negatif, tahap
kegiatan yang menimbulkan banyak dampak positif terdapat pada
tahap kegiatan pra konstruksi dan pasca konstruksi. Hal tersebut
terlihat pada tahap pra konstruksi saat perizinan penggunaan lahan dan
pada tahap pasca konstruksi dimana pendapatan masyarakat sekitar
menjadi meningkat.
1.9 Batas Wilayah Studi Dan Batas Waktu Kajian
1.9.1 Batas Wilayah Studi
1.9.1.1 Batas wilayah
Sebelah Utara : Pekon Pagar Dalam dan Pekon Sumur Jaya
Sebelah selatan : Pekon Biha
Sebelah timur : Samudra Hindia
Sebelah barat : Pekon Ulok Manik
1.9.1.2 Batas Administrasi
Secara administrasi, kegiatan proyek berada di Kabupaten
Pesisir Barat, tepatnya mencakup Pantai Tanjung Setia,
kecamatan Pesisir Selatan
1.9.1.3 Batas Ekologis
Batas ekologi dari pembangunan vila di tepi pantai ini meliputi
batas yang masih dipengaruhi persebaran dampak melalui
udara, tanah ataupun air. Persebaran dampaknya diamati
melalui wilayah pemukiman masyarakat sekitar proyek.
1.9.1.4 Batas Sosial
Batas sosial yang terkena dampak dari kegiatan pembangunan
vila di tepi pantai ini yaitu masyarakat sekitar proyek dengan
cakupan wilayahnya yaitu Kecamatan Pesisir Selatan.

40
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

1.9.2 Batas Waktu Kajian


Batas waktu kajian kegiatan AMDAL pembangunan vila di tepi pantai
ini selama 10 tahun mulai dari kegiatan persiapan studi, pengumpulan
dan analisis data sampai penyelesaian dan pengumpulan laporan hasil
studi lalu perizinan dan sosialisasi rencana kegiatan, rekrutmen tenaga
kerja, mobilisasi material, pembangunan fisik bangunan, fasilitas lain
meliputi rekreasi pantai, pusat hiburan, dan restaurant.

41
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

BAB 2

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

2.1 Komponen Lingkungan Terkena Dampak


2.1.1 Komponen Biogeofisik
Pantai Tanjung Setia terletak di kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten
Pesisir Barat, provinsi Lampung. Lokasi yang sulit dilalui kendaraan dan
melewati rumah-rumah penduduk membuat pantai ini jarang diketahui
oleh wisatawan. Padahal Pantai Tanjung Setia memiliki pantai yang
masih alami, pemandanga indah dengan pasir putihnya yang halus dan
terhampar luas, ombak yang tidak terlalu besar sehingga cocok bagi para
peselancar pemula menjadi daya tarik utama dari pantai ini. Belum lagi
sunset di Pantai Betung menyajikan pemandangan yang sangat indah dan
eksotis. Warna langit yang berwarna kemerahan, berpadu dengan
hamparan pasir putih serta gelombang air laut yang tidak begitu liar,
menyajikan lukisan alam yang begitu mempesona
• Iklim
Tipe iklim di Pantai Tanjung Setia Kabupaten Pesisir Barat, berdasarkan
Koppen di golongkan ke sub tipe iklim A (hujan Tropika). Sedangkan
tipe hujan berdasarkan Schmidt dan Ferguson, termasuk tipe hujan
golongan A (sangat basah). Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan
Juli sampai dengan bulan September, dan untuk musim hujan pada bulan
Oktober sampai Juni. Namun terkadang terjadi perubahan-perubahan
musim, seperti pada tahun-tahun kering dan ini sesuai dengan sifat hujan
di daerah Katulistiwa, yaitu hampir tidak ada perbedaan yang jelas antara
musim kemarau dan musim hujan.
• Curah hujan
Curah hujan sepanjang Tahun 2020 rata-rata sebesar 323 mm berada
pada katagori curah hujan menegah (100-300 mm), curah hujan
maksimum sepanjang Tahun 2010 hingga Tahun 20179disajikan pada
Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Daftar Curah Hujan Kabupaten Pesisir Barat
No Tahun Curah hujan Jumlah hari hujan
(mm) (hari)
1. 2010 469 210
2. 2011 420 198
3. 2012 396 174
4. 2013 370 175
5. 2014 322 183
6. 2015 292 160
7. 2016 315 178
8. 2017 250 157
9. 2018 209 134

42
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

10 2019 235 145

Pada Tabel 2.1. dapat dilihat bahwa curah hujan dan jumlah hari hujan
tertinggi sepanjang 2010-2019 terjadi pada tahun 2010 (469 mm).
Sedangkan untuk curah hujan paling rendah (209 mm) terjadi pada tahun
2019, dengan jumlah hari hujan paling sedikit (145 mm) yaitu pada tahun
2019.
• Kelembapan udara
Kelembaban udara rata-rata di Pantai Tanjung Setia Kabupaten Pesisir
Barat Tahun 2019 adalah sebesar 89,75%, terendah pada Bulan Oktober
(sebesar 71%), tertinggi pada Bulan Desember (sebesar 89%), seperti
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.2 Daftar Kelembaban Udara Kabupaten Pesisir Barat
No Bulan Kelembaban (%)

1. Januari 87
2. Februari 85
3. Maret 85
4. April 81
5. Mei 84
6. Juni 85
7. Juli 82
8. Agustus 76
9. September 80
10. Oktober 79
11. Noverber 83
12. Desember 82
Rata-rata 82,4

Pada Tabel 2.2. dapat dilihat bahwa kelembaban udara relative (RH)
paling tinggi di Kabupaten Pesisir Barat pada Tahun 2019 terjadi pada
Bulan Januari (87%). Sedangkan untuk kelembaban paling rendah terjadi
pada Bulan Agustus (76%).
• Suhu udara
Suhu udara rata-rata di Pantai Tanjung Setia kabupaten pesisir Tahun
2019 adalah berkisar antara 26,21°C hingga 27,68°C. Suhu terendah
adalah 22,74°C terjadi pada Bulan Juli, sedangkan suhu tertinggi terjadi
pada Bulan Oktober yaitu 32,60°C.
Tabel 2.3 Daftar Suhu Udara di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2019

43
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

dapat dilihat bahwa rata-rata suhu udara paling tinggi di Kabupaten


Pesisir Barat pada tahun 2017 terjadi pada bulan Desember (27,68°C).
Sedangkan untuk rata-rata suhu udara paling rendah terjadi pada bulan
Februari (26,39°C).
• Kecepatan Angin
Kecepatan Angin di Pesisir Barat selama tahun 2017 beragam dari waktu
ke waktu. Kecepatan angin terendah sebesar 3 km/jam, terjadi pada bulan
November dan Desember. Kecepatan angin tertinggi sebesar 10 km/jam,
terjadi pada bulan Juli. Sementara kecepatan angin rata-rata sepanjang
tahun adalah 5,33 km/jam. selengkapnya di sajikan pada tabel dibawah.
Tabel 2.4. Kecepatan Angin rata-rata Kabupaten Pesisir Barat Tahun
2019

Pada Tabel 2.4. dapat dilihat bahwa kecepatan angin rata-rata paling
tinggi di Pantai Tanjung Setia Kabupaten Pesisir Barat pada Tahun 2019
terjadi pada Bulan Juli (10 km/jam). Sedangkan untuk kelembaban paling
rendah terjadi pada Bulan November-Desember (3 km/jam).

44
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

• Kualitas Udara Ambien


Kualitas udara di lingkungan Pantai Tanjung Setia Kabupaten Pesisir
Barat dalam Pengambilan sampling dilakukan di tiga lokasi sebagai
berikut:
• Titik-1 di tapak proyek dengan koordinat 01⁰27’48.2”N dan
124⁰50”50.0”E.
• Titik-2 di permukiman warga dengan koordinat 01⁰25’44.0”N dan
124⁰58”34.1”E.
• Titik-3 di jalan samping dengan koordinat 01⁰27’39.2”N dan
124⁰50”49.4”E.

Tabel 2.5 Kondisi Kualitas Udara Hasil Analisis Udara Ambien

Berdasarkan data pada Tabel 2.5. terlihat bahwa kualitas udara ambien
di lingkungan Pantai Tanjung Setia secara umum masih sesuai dengan
baku mutu lingkungan berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 41
Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
• Kebisingan
Pengujian fisika, kimia dan gas dilakukan untuk memperoleh data
kebisingan pada lokasi . Lokasi sampling kebisingan adalah sebagai
berikut:
• Titik-1 di tapak proyek dengan koordinat 01⁰27’48.2”N dan
124⁰50”50.0”E.
• Titik-2 di permukiman warga dengan koordinat 01⁰25’44.0”N dan
124⁰58”34.1”E.
• Titik-3 di jalan samping dengan koordinat 01⁰27’39.2”N dan
124⁰50”49.4”E
Tabel 2.6 Hasil Analisis Sampling Kebisingan

Baku mutu yang dipakai untuk parameter kebisingan adalah mengacu


kepada KEPMENLH No. 48 Tahun 1996. Nilai parameter kebisingan
yang diukur diatas menunjukkan bahwa hasil yang didapat pada tiga
lokasi masih sudah melebihi baku mutu.

45
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

• Kualitas Air Bersih


Kondisi kualitas air sumur yang merupakan salah satu sumber air untuk
aktivitas masyarakat sekitar pantai dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.7 Kondisi Kualitas Air Bersih di Desa Tanjung Setia

Berdasarkan data pada Tabel 2.7. diketahui bahwa pada umumnya


parameter komponen fisika kimia organik dan mikrobiologi yang diamati
tidak melebihi baku mutu yang di tetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa
sumber air di lokasi Pantai Tanjung Setia layak digunakan untuk
keperluan mandi, cuci, kakus (MCK), cuci alat, cuci kendaraan dan
keperluan lain nya kualitas air.
• Kualitas Air Permukaan
Data primer kualitas air permukaan terdiri dari air badan air (air sungai
dan air danau). Parameter air permukaan di wilayah studi disesuaikan
dengan ANDAL Pengembangan pantai yang ada di Kabupaten Pesisir
Barat II - 7 peruntukannya menggunakan kebijakan/peraturan daerah
yang terkait dengan penggolongan dan pengendalian pencemaran air.
Sampel air dianalisis di laboratorium dan parameter yang diperiksa
dibandingkan dengan baku mutu air sungai berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 82 tahun 2001. Pengambilan sampling dilakukan di dua
lokasi di Sungai Modayag yang terletak di sekitar pantai.
Tabel 2.8. Kondisi Kualitas Air Kabupaten Pesisir Barat

46
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Berdasarkan hasil uji kualitas air seperti tersaji pada Tabel 2.9. dapat
diketahui bahwa nilai parameter hasil sampling diatas memiliki
konsentrasi memenuhi dan ada yang tidak memenuhi baku mutu air kelas
II dimana air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan
,air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Untuk
parameter yang tidak memenuhi yaitu Khlorin Bebas, H2S, PO4, Cu.
Baku mutu yang dipergunakan adalah baku mutu air sungai mengacu
pada Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 kelas II.
• Kondisi Air Tanah
Air tanah yang ada di sekitar lokasi kegiatan memiliki potensi yang
masih cukup baik Pantai Tanjung Setia saat ini menggunakan air tanah
sumur bor dalam memiliki kedalaman sumur sekitar 70 m dengan
diamater pipa casing sebesar 5 inchi kapasitas terpasang sekitar 1,0
L/detik, namun kapasitas terpakai sekitar 0,73 L/detik. Kedalaman muka
air rata-rata sumur dalam di sekitar lokasi adalah sekitar 50 hingga 60
meter. Sementara masyarakat sekitar juga menggunakan air tanah
sebagai sumber air. Kedalaman rata-rata muka air sumur ANDAL
Pengembangan pantai yang ada di Pesisir Barat II - 10 masyarakat adalah
sekitar 10-15 meter. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan terlihat
bahwa penggunaan air tanah yang dilakukan mengambil dari lapisan
akifer yang dalam, sedangkan masyarakat menggunakan lapisan akifer
dangkal.
• Kondisi Transportasi
Lokasi pantai ini cukup strategis yang dilewati 2 jalan yaitu Jalan Arnold
Mononutu dan Jalan W.Z. Yohanes dengan lebar jalan ±6 meter dua arah
dan tanpa pembatas jalan. Kondisi jalan dalam keadaan baik dengan
perkerasan aspal hotmix. Berbagai jenis kendaraan melintas di jalan
tersebut. Pencapaian ke lokasi pantai dapat menggunakan kendaraan
pribadi maupun sarana transportasi umum seperti angkutan kota, bus,
travel (elf), ojek motor dan becak motor. Kondisi kepadatan lalu lintas di
sekitar lokasi pantai relatif ramai lancar. Sistem Jaringan Jalan.
Pembangunan ini diperkirakan akan berpengaruh terhadap volume dan

47
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

sistem pergerakan lalu lintas di beberapa jaringan jalan sekitar Pantai


Tanjung Setia diantaranya adalah Ruas Jalan W. Z. Yohanes dan Ruas
Jalan Arnold Mononutu merupakan jalan dengan penanganan oleh
Pemerintah.
• Kondisi Kebencanaan Di Wilayah Studi
Kondisi Kebencanaan di Wilayah pantai Tan setia merupakan wilayah
yang rawan terhadap gempa bumi. Kecamatan Wanea yang merupakan
salah satu bagian dari wilayah di Pantai Tanjung Setia memiliki tingkat
kerawanan yang sama dengan wilayah lain di Kabupaten Pesisir Barat.
Kabupaten Pesisir Barat pada umumnya termasuk dalam Kawasan rawan
gempa bumi tinggi, wilayah ini berada pada zona berwarna merah.
Kawasan ini berpotensi terlanda guncangan gempa bumi dengan intesitas
lebih dari VIII MMI (Modified Mercalli Intensity). Kawasan ini
berpotensi terjadi retakan tanah, pelulukan longsoran pada tebing terjal
dan pergeseran tanah. Percepatan gempa bumi lebih besar dari 0,34g.
Berdasarkan batuan, daerah ini tersusun oleh alluvium, endapan gunung
api dan batuan yang telah terlapukkan secara kuat.
Untuk komponen biologi yang ada disekitar proyek adalah berupa
vegetasi mangrove asosiasi. Hewan makrobenthos di pesisir pantai dan
ikan-ikan lainnya di perairan pantai yang menghadap ke komplek proyek.
2.1.2 Komponen Sosial Ekonomi
Penduduk di kecamatan Pesisir Selatan yang dekat dengan Pantai
Tanjung Setia sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan yang
sehari hari menggantungkan hidup dari pantai dan laut. Tingkat
pendapatan nelayan sangat bergantung pada hasil tangkapan mereka.
2.1.3 Komponen Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya di kecamatan Pesisir Selatan, dimana terdapat
profesi lain selain menjadi seorang nelayan. Bagi nelayan yang
menggantungkan pendapatnnya dari hasil tangkapan ikan, bagi profesi
lain. Adanya interaksi sosial antar masyarakat karena tersedianya ruang
terbuka publik untuk memfasilitasi para masyarakat dalam bersosialisasi
jika ingin menikmati udara segar, pemandangan laut, berolahraga,
berkumpul dengan kerabat tanpa harus menggunakan fasilitas komersil.

2.2 Kegiatan Lain Yang Ada Di Sekitar Lokasi Rencana Kegiatan


a. Pemukiman
Adanya pemukiman di seberang jalan vila ini akan memberi dampak bagi
masyarakat itu berupa kebisingan yang akan mengganggu ketenangan dan
polusi dari kendaraan tamu yang lalu lalang.

48
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

b. Perdagangan
Kompleks vila yang luas ini akan meningkatkan aktivitas orang yang
berkaitan, maka akan meningkatkan perdagangan yang ada dan akan
berdampak positif bagi masyarakat yaitu masyarakat dapat lebih mudah
jika membutuhkan sesuatu.
c. Pariwisata
Tentu dengan adanya tambahan fasilitas vila, pariwisata Pantai Tanjung
Setia akan mengalami peningkatan yang sangat drastis.
2.3 Hasil Pelibatan Masyarakat
Gambar 2.1 Wilayah Pemukiman Penduduk Sebelum Pembangunan

Gambar 2.2
Perkiraan Bentuk
Vila Tanjung
Tuha

49
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

BAB 3

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

Kegiatan pembangunan vila di Pantai Tanjung Setia, menimbulkan dampak


terhadap lingkungan hidup bersifat positif ataupun negatif dan bersifat penting
ataupun tidak penting. Pendekatan prakiraan dilakukan dengan berbagai metode
seperti analogi, matematis, serta teknik pertimbangan keahlian profesi (profesional
judgment). Adapun 7 kriteria dampak penting berpedoman pada Undang-undang
No. 32 Tahun 2009 Pasal 22 ayat (2) dan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012
Pasal 3 ayat (3) selanjutnya menjadi masukan bagi intansi yang bertanggung jawab
untuk memutuskan kelayakan lingkungan hidup dari rencana kegiatan pembanguan
vila di pantai Tanjun Setia, kriterianya sebagai berikut:
a. Jumlah Manusia Yang Akan Terkena Dampak.
Jumlah masyarakat yang terkena dampak dari pembuatan pariwisata pantai
dan vila ini sebanyak 738 orang yang terdiri dari tiga wilayah.
b. Luas Wilayah Persebaran Dampak
Dampak nya mengcakup wilayah sekitar pantai, ada yang menyebabkan warga
sekitar kehilangan lahan mata pencarian nya, nelayan yang berkurang daerah
tangkapan ikan nya. Dampak baik nya setelah adanya vila ini warga sekitar
yang tidak memiliki pekerjaan bisa mendapatkan lapangan kerja baru.
c. Intensitas Dan Lamanya Dampak Berlangsung
Intensitas dan lamanya dampak yang di timbulkan berlangsung selama ± 5
tahun.
d. Banyaknya Komponen Lingkungan Lainnya Yang Terkena Dampak
Komponen yang terkena dampak yaitu meliputi komponen biogefisik,
komponen sosial budaya, dan komponen sosial ekonomi. Kumulatif dampak
yang di timbulkan terhadap keberlangsungan hidup masyarakat di sekitar
wilayah tersebut yaitu seperti berdampak pada ekonomi,ketenangan
masyarakat, mata pencarian, dan sosial budayanya.
e. Sifat Kumulatif Dampak
Dampak kumulatif nya berkala seiring dengan adanya pembangunan, dan juga
akan berdampak kumulatif pada biota disekitar, baik biota laut maupun darat,
yang akan berdampak berkurang nya biota karena kematian.
f. Berbalik Atau Tidak Berbaliknya Dampak.
Keadaan awal atau rona awal akan berbanding terbalik dengan hasil Ahir dari
pembangunan tersebut misalnya seperti perekonomian nya, sosial budaya nya,
dan ketenangan yang dirasakan masyarakat.
g. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Masyarakat desa terutama di kecamatan Pesisir Selatan mulai meninggalkan
kebiasaan penggunaan peralatan tradisional yang di turunkan oleh nenek

50
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

moyang mereka sejak dahulu ke teknologi yang lebih modern setelah


pembangunan vila di Pantai Tanjung Setia.
3.1 Tahap Pra Kontruksi
3.1.1 Komponen Sosial Budaya
3.1.1.1 Perubahan Sikap Masyarakat
Penetapan lokasi rencana kegiatan pembangunan vila di Pantai
Tanjung Setia, kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir
Barat yang direncanakan luas kegiatan pembangunan vila 1 Ha,
rekreasi pantai 500 m2, pusat hiburan berupa bar/ karaoke 100
m2, dan restaurant 70m2. diprakirakan akan berdampak
terhadap persepsi masyarakat di sekitar lokasi proyek
(kecamatan Pesisir Selatan). Berdasarkan hasil sosialisasi
proyek dan wawancara dengan masyarakat dan responden yang
mewakili warga kecamatan Pesisir Selatan didapatkan yang
menyatakan setuju di Kecamatan Pesisir Selatan ± 70%, yang
tidak setuju ± 10% dan yang abstain ± 20%. Sebagian besar
masyarakat yang abstain berasal dari para nelayan karena
mereka masih takut adanya penurunan ikan sehingga
pendapatannya akan menurun sehingga dapat disimpulkan
bahwa yang abstain tidak setuju. Dari yang menyatakan setuju
terdapat alasan yang bervariasi antara lain menyatakan adanya
kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja
penjaga vila, nelayan dapat menjual hasil tangkapannya pada
rumah makan atau restaurant, dan disediakan peluang usaha
masyarakat sekitar untuk membuka usaha di sekitar kawasan
pembagunan vila., Adapun yang tidak setuju menyatakan akan
terganggunya mata pencaharian mereka di sektor perikanan,
khawatir akan adanya pencemaran laut dan udara dan sebagian
menyatakan tidak akan mendapatkan manfaat apapun.
Tabel 3.1 Sifat Dampak Perubahan Sikap Masyarakat

No Faktor Penentu Dampak Sifat Keterangan


Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah masyarakat P Jumlah masyarakat
yang akan terkena dampak yang terkena dampak
rencana usaha dan/atau adalah masyarakat
kegiatan terdekat dengan vila
yaitu dan berasal dari
para nelayan
2 Luas wilayah Penyebaran TP Daerah sekitar
Dampak pembangunan vila

51
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

3. Intensitas Dampak P Intensitas kecil karena


hanya 10%
masyarakat yang tidak
setuju
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung selama
masa tahap pra
kontruksi
4 Banyaknya komponen P Terdapat komponen
lingkungan hidup lain yang lain yang berpotensi
terkena dampak terkena dampak yaitu
matapencaharian dan
tingkat pendapatan
masyarakat
5 Sifat kumulatif dampak TP Dampak bersifat tidak
bersifat komulatif
6 Berbalik atau tak berbaliknya P Dampak yang timbul
dampak tidak dapat berbalik,
lahan yang telah
dibebaskan akan
menjadi milik PT
Sinar Laut
7 Kriteria lain sesuai dengan TP Tidak ada kriteria lain
perkembangan ilmu sesuai dengan
pengetahuan dan teknologi perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi

Pada tahap pra kontruksi terhadap perubahan sikap masyarakat


masuk kategori Dampak Penting. Dari perubahan skala
lingkungan terjadi penurunan kualitas sehingga dampak
tergolong Negatif Penting
3.2 Tahap Kontruksi
3.2.1 Komponen Biogeofisik
3.2.1.1 Perubahan Bentuk Lahan
Akibat Perluasan kawasan vila, restaurant, pusat hiburan, dll di
Pantai Tanjung Setia, kecamatan Pesisir Selatan berpotensi
terhadap perubahan bentuk lahan. Dampak yang akan terjadi
merupakan dampak turunan (sekunder) akibat berbagai dampak
negatif yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut seperti banjir,
sedimentasi dan gangguan terhadap aktivitas nelayan dan alur
pelayaran di sekitar lokasi proyek yang pada akhirnya
berdampak terhadap persepsi negatif masyarakat.
Tabel 3.2 Sifat Dampak Perubahan Bentuk Lahan

52
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

No Faktor Penentu Dampak Sifat Keterangan


Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah masyarakat P Jumlah masyarkat
yang akan terkena dampak yang terkena dampak
rencana usaha dan/atau adalah masyarakat
kegiatan sekitar vila di Pantai
Tanjung Setia
2 Luas wilayah Penyebaran P Daerah sekitar
Dampak pembangunan vila
3. Intensitas Dampak P Intensitas diperkirakan
cukup tinggi jika tidak
ada pengelolaan.
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung selama
masa tahap kontruksi
4 Banyaknya komponen P Komponen dampak
lingkungan hidup lain yang turunan berakibat
terkena dampak dampak seperti banjir
dan gangguan terhadap
aktivitas nelayan.
5 Sifat kumulatif dampak P Dampak perubahan
bentuk bersifat
kumulatif
6 Berbalik atau tak TP Dengan pengelolaan
berbaliknya dampak terprogram dampak
dapat dipulihkan
7 Kriteria lain sesuai dengan TP Tidak ada Kriteria lain
perkembangan ilmu sesuai dengan
pengetahuan dan teknologi perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi

Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, opersional pada


tahap kontruksi vila terhadap perubahan bentuk lahan masuk
kategori Dampak Penting. Dari uraian perubahan skala kualitas
lingkungan terjadi penurunan sehingga dampak tergolong
Negatif Penting ( NP )
3.2.1.2 Penurunan Kualitas Air Laut
Berubahnya alur air mengakibatkan daerah diluar kegiatan
mendapat limpahan air yang banyak dan mengakibatkan
terjadinya abrasi dan banjir sehingga kualitas air laut menurun.
terjadinya abrasi dan banjir sehingga kualitas air laut menurun
di luar daerah pembangunan. Penurunan Kualitas Air
disebabkan oleh beberapa faktor seperti mobilisasi bahan dan

53
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

alat material yang masuk ke perairan laut sehingga perairan


keruh dan mengganggu kelangsungan hidup biota laut,
terjadinya abrasi di sekitar pesisir akibat adanya pengerukan
pasir. Dampak ini berlangsung lama dan menyebabkan dampak
lanjutan seperti penurunan kualitas air yang berpengaruh besar
pada organisme laut. Sedangkan penentuan sifat dampak
penting tertera pada tabel.
Tabel 3.3 Sifat Dampak Penurunan Kualitas Air Laut
No Faktor Penentu Sifat Keterangan
Dampak Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah P Jumlah masyarkat
masyarakat yang akan yang terkena
terkena dampak dampak adalah
rencana usaha masyarakat sekitar
dan/atau kegiatan Pantai Tanjung
Setia
2 Luas wilayah P Daerah sekitar
Penyebaran Dampak pembangunan vila
radius 50 meter
3. Intensitas Dampak P Intensitas
kontribusi dampak
adalah 20 % setiap
parameter udara
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung mulai
tahap kontruksi
4 Banyaknya komponen P Terdapat
lingkungan hidup lain komponen lain
yang terkena dampak yang terkena
dampak yaitu
kesehatan
masyarakat
5 Sifat kumulatif P Dampak
dampak penurunan kualitas
air laut bersifat
kumulatif
6 Berbalik atau tak TP Dampak akan
berbaliknya dampak dipulihkan
7 Kriteria lain sesuai TP Tidak ada kriteria
dengan perkembangan lain sesuai dengan
ilmu pengetahuan dan perkembangan
teknologi ilmu pengetahuan
dan teknologi
Keterangan P = penting, TP = Tidak Penting

54
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, penurunan kualitas


air laut masuk kategori Dampak Penting. Dari uraian
perubahan skala kualitas lingkungan terjadi penurunan sehingga
dampak tergolong Negatif Penting ( NP ).
3.2.1.3 Penurunan Kualitas Udara Bersih
Keberadaan vila di Pantai Tanjung Setia akan menambah
kemacetan lalu lintas yang berpotensi meningkatkan kadar
emisi karbon sehingga menyebabkan pencemaran udara.
Dampak ini berlangsung lama dan menyebabkan dampak lain
berupa perubahan tingkat kesehatan masyarakat, sehingga
dengan kriteria dampak besar dan dampak penting, dampak ini
tergolong dampak negatif besar dan penting.
Tabel 3.4 Sifat Dampak Penurunan Kualitas Udara Bersih

No Faktor Penentu Sifat Keterangan


Dampak Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah P Jumlah masyarkat
masyarakat yang yang terkena
akan terkena dampak dampak adalah
rencana usaha masyarakat sekitar
dan/atau kegiatan Pantai Tanjung
Setia, yang berada di
sekitar jalur
mobilisasi atau
sekitar
pembangunan
2 Luas wilayah P Sebaran dapat
Penyebaran Dampak mencapai jarak lebih
dari 2 km dari pusat
sumber emisi.
Konsentrasi
partikulat yang
mencapai daerah
penduduk berada di
bawah baku mutu
ambien menurut PP
41 tahun 1999
3. Intensitas Dampak P Intensitas kontribusi
dampak adalah 20 %
setiap parameter
udara
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung mulai
tahap kontruksi

55
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

4 Banyaknya P Terdapat komponen


komponen lain yang terkena
lingkungan hidup dampak yaitu
lain yang terkena kesehatan
dampak masyarakat
5 Sifat kumulatif TP Emisi partikulat
dampak yang berlangsung
secara terus menerus
selama masa
mobilisasi dapat
terakumulasi di
udara ambien,
namun masa
mobilisasi ini
berlangsung relative
singkat.
6 Berbalik atau tak TP Konsentrasi
berbaliknya dampak partikulat kembali
ke kondisi semula
karena dapata
mengalami
mekanisme alami
melalui deposisi
basah maupun
kering serta reaksi
kimia dan fisik
atmosfer yang dapat
menyeimbangkan
konsentrasinya
udara ambien
7 Kriteria lain sesuai TP Tidak ada kriteria
dengan lain sesuai dengan
perkembangan ilmu perkembangan ilmu
pengetahuan dan pengetahuan dan
teknologi teknologi
Keterangan P = penting, TP = Tidak Penting
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, opersional pada
tahap kontruksi vila terhadapa penurunan kualitas udara masuk
kategori Dampak Penting. Dari uraian perubahan skala kualitas
lingkungan terjadi penurunan sehingga dampak tergolong
Negatif Penting ( NP ).
3.2.1.4 Peningkatan Kebisingan
Peningkatan kebisingan pada tahap kontruksi dari
pengoperasian mobilisasi peralatan dan material. Peningkatan
kebisingan juga diperkirakan dapat terjadi dari kegiatan

56
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

kontruksi yang menggunakan alat berat seperti bulldozer dan


lain – lain.
Dengan demikian besaran dampak terhadap peningkatan
kebisingan akibat adanya kegiatan pembangunan vila tahap
kontruksi adalah sedang. Sedangkan penentuan sifat dampak
penting tertera pada tabel.
Tabel 3.5 Sifat Dampak Peningkatan Kebisingan
No Faktor Penentu Dampak Sifat Keterangan
Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah P Warga yang bermukim
masyarakat yang akan di jarak 100 meter dari
terkena dampak rencana lokasi titik permpatan
usaha dan/atau kegiatan dan titik pertemuan dua
kendaraan sepanjang
jalur mobilisasi dengan
asumsi tidak ada
bangunan berlapis, pada
permukiman yang rapat
dengan rumah tembok
kebisingan radiusnya
lebih kecil.
2 Luas wilayah Penyebaran P Luas wilayah
Dampak persebaran dampak
adalah 100 meter dari
lokasi vila
3. Intensitas Dampak TP Intensitas dampak tidak
berkesinambungan
hanya selama
mobilisasi bahan dan
peralatan.
Lamanya Dampak TP Dampak akan
berlangsung mulai
tahap kontruksi
4 Banyaknya komponen TP Tidak ada lain yang
lingkungan hidup lain yang terkena dampak, tingkat
terkena dampak pajanan kebisingan
yang dihasilkan tidak
melampaui baku mutu.
5 Sifat kumulatif dampak TP Dampak tidak bersifat
kumulatif dan terjadi
pada rentang ruang
waktu yang berbeda
selama kegiatan
konstruksi berlangsung.

57
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

6 Berbalik atau tak TP Dampak yang terjadi


berbaliknya dampak dapat berbalik atau
merambat hilang
setelah jarak tertentu
(istirahat).
7 kriteria lain sesuai dengan TP Tidak ada kriteria lain
perkembangan ilmu sesuai dengan
pengetahuan dan teknologi perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
Keterangan P = Penting , TP = Tidak Penting
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak,pada tahap
kontruksi vila terhadapa peningkatan kebisingan masuk
kategori Dampak Penting. Dari uraian perubahan skala kualitas
lingkungan terjadi penurunan sehingga dampak tergolong
Negatif Penting ( NP ).
3.2.1.5 Terganggunya Biota
Pembanguan vila pada tahap kontruksi menyebabkan perairan
keruh dan mengganggu kelangsungan hidup biota laut,
terjadinya abrasi di sekitar pesisir akibat adanya pengerukan
pasir. Selain itu bahan material masuk ke perairan laut
menyebabkan laut menjadi tercemar.
Sehingga, dampak dari penurunan kualitas air laut ini akan
mempengaruhi pada kelangsungan hidup dari biota laut dan
lingkungan perairannya.

Tabel 3.6 Sifat Dampak Terganggunya Biota

No Faktor Penentu Dampak Sifat Keterangan


Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah biota yang P Jumlah biota yang
akan terkena dampak rencana terkena dampak
usaha dan/atau kegiatan diperkirakan biota
darat disekitar lahan
proyek. Dan biota
laut disekitar
pembangunan vila.
2 Luas wilayah Penyebaran P Daerah terjadi pada
Dampak sekitar Pantai
Tanjung Setia
3. Intensitas Dampak P Intensitas dampak
cukup tinggi jika
tanpa pengelolaan
yang baik.

58
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Lamanya Dampak P Dampak


diperkirakan
berlangsung selama
masa kontruksi
sampai operasi
4 Banyaknya komponen P Tidak menimbulkan
lingkungan hidup lain yang dampak komponen
terkena dampak lain
5 Sifat kumulatif dampak P Dampak bersifat
kumulatif
6 Berbalik atau tak berbaliknya TP Dampak akan
dampak dipulihkan
7 Kriteria lain sesuai dengan TP Tidak ada kriteria
perkembangan ilmu lain sesuai dengan
pengetahuan dan teknologi perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi

Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak,pada tahap


kontruksi vila terhadap penurunan biota masuk kategori
Dampak Penting. Dari uraian perubahan skala kualitas
lingkungan terjadi penurunan sehingga dampak tergolong
Negatif Penting ( NP ).
3.2.2 Komponen Sosial Ekonomi
3.2.2.1 Perubahan Pendapat Masyarakat
Kegiatan pembangunan vila telah diprediksikan dapat memberi
dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dampak positif adalah
pada saat penerimaan tenaga kerja berupa perubahan
pendapatan sebagai dampak lanjutan dari perubahan pola mata
pencaharian bagi masyarakat yang dapat terserap sebagai tenaga
kerja kontruksi. Penghasilan dari tenaga kerja ini dapat
meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat di sekitar
pembangunan vila. Penentuan sifat penting dampak tertera pada
tabel berikut.
Tabel 3.7 Sifat Dampak Perubahan Pendapatan Masyarakat
No Faktor Penentu Dampak Sifat Keterangan
Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah masyarakat P Jumlah masyarkat yang
yang akan terkena dampak terkena dampak positif
rencana usaha dan/atau mencakup sekitar 80
kegiatan keluarga
2 Luas wilayah Penyebaran P Daerah terjadi pada
Dampak sekitar Pantai Tanjung
Setia

59
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

3. Intensitas Dampak P Intensitas dampak


tinggi mengingat
terbatasnya peluang
usaha
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung mulai
tahap kontruksi
4 Banyaknya komponen TP Hanya 1 komponen
lingkungan hidup lain yang lingkungan yang
terkena dampak terkena dampak yaitu
perubahan persepsi dan
sikap masyarakat.
5 Sifat kumulatif dampak TP Dampak bersifat tidak
kumulatif. Pada saat
puncak kegiatan
konstruksi, pendapatan
masyarakat
diperkirakan
meningkat. Namun,
pendapatan masyarkat
akan mengalami
penurunan saat kegiatan
konstruksi berakhir.
6 Berbalik atau tak P Melalui pengelolaan
berbaliknya dampak yang baik dampak
positif dapat
ditingkatkan
7 Kriteria lain sesuai dengan TP Tidak ada Kriteria lain
perkembangan ilmu sesuai dengan
pengetahuan dan teknologi perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, pada tahap
kontruksi vila terhadap perubahan pendapatan masuk kategori
Dampak Penting. Dari uraian perubahan skala kualitas
lingkungan terjadi penurunan sehingga dampak tergolong
Positif Penting ( PP ).
3.2.2.2 Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha
Pembangunan vila di Pantai Tanjung Setia ini berpotensi untuk
membuka lapang pekerjaan bagi masyarakat sekitar, khususnya
pengangguran. Sehingga menimbulkan dampak positif . Hal
tersebut ditunjukkan adanya lowongan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja penjaga vila, dan
disediakan peluang usaha masyarakat sekitar untuk membuka
usaha di sekitar kawasan pembagunan vila.

60
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Tabel 3.8 Sifat Dampak Kesempatan Kerja dan Peluang Usaha

No Faktor Penentu Sifat Keterangan


Dampak Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah P Jumlah masyarkat
masyarakat yang akan yang terkena
terkena dampak dampak positif
rencana usaha mencakup sekitar
dan/atau kegiatan 80 keluarga
2 Luas wilayah P Daerah terjadi
Penyebaran Dampak pada sekitar Pantai
Tanjung Setia
3. Intensitas Dampak P intensitas dampak
relatif tinggi.
Lamanya Dampak P Lamanya dampak
berlangsung
adalah selama
kurang lebih 36
bulan
4 Banyaknya komponen P Terdapat tiga
lingkungan hidup lain komponen yang
yang terkena dampak terkena dampak
turunan yaitu
kesempatan
berusaha,
perubahan tingkat
pendapatan, pola
mata pencaharian
dan keluhan
masyarakat.
5 Sifat kumulatif TP Dampak bersifat
dampak tidak kumulatif .
Penerimaan tenaga
kerja konstruksi
akan terus
berlangsung
selama 36 bulan
terutama pada saat
puncak kegiatan
konstruksi.
Namun, dampak
peningkatan
kesempatan kerja
akan menurun
pada saat kegiatan
konstruksi telah
berakhir

61
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

6 Berbalik atau tak TP Dampak dapat


berbaliknya dampak berbalik, jika
penggunaan tenaga
kerja pada tahap
konstruksi telah
berakhir.
7 Kriteria lain sesuai TP Tidak ada kriteria
dengan perkembangan lain sesuai dengan
ilmu pengetahuan dan perkembangan
teknologi ilmu pengetahuan
dan teknologi
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, tahap kontruksi
pada kesempatan kerja dan peluang berusaha merupakan
kategori Dampak Penting. Dari uraian perubahan skala kualitas
lingkungan terjadi penurunan sehingga dampak tergolong
Positif Penting ( PP ).
3.2.3 Komponen Sosial Budaya
3.2.3.1 Perubahan Sikap Masyarakat
Sesuai dengan yang telah diuraikan disebutkan bahwa sumber
dampak yang dapat menimbulkan persepsi masyarakat adalah
dari seluruh kegiatan tahap kontruksi. Diawal penerimaan
tenaga kerja menimbulkan persepsi positif bagi masyarakat.
kemudian dilanjutkan dari kegiatan lainnya baik akibat dampak
negatif dari kegiatan mobilisasi peralatan dan material. Dan
memberikan persepsi negatif jika dalam pelaksanaanya tidak
diperhatikan dan dikelola dengan baik terhadap kebisingan,
penurunan kualitas udara dan gangguan lainnya. Karena kan
menimbulkan gangguan kesehatan dan gangguan kenyamanan
terhadap warga sekitar.
Tabel 3.9 Sifat Dampak Perubahan Sikap Masyarakat
No Faktor Penentu Dampak Sifat Keterangan
Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah masyarakat P Jumlah masyarkat
yang akan terkena dampak yang terkena dampak
rencana usaha dan/atau adalah diasumsikan
kegiatan sebesar 156 orang
2 Luas wilayah Penyebaran P Daerah sekitar
Dampak pembangunan vila
3. Intensitas Dampak P Intensitas sedang
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung selama
masa tahap pra
kontruksi

62
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

4 Banyaknya komponen P Menimbulkan dampak


lingkungan hidup lain yang sekunder pada
terkena dampak ketenangan
masyarakat
5 Sifat kumulatif dampak P Dampak perubahan
sikap masyarakat
bersifat kumulatif
6 Berbalik atau tak TP Dengan pengelolaan
berbaliknya dampak terprogram dampak
dapat dipulihkan
7 Kriteria lain sesuai dengan TP Tidak ada Kriteria lain
perkembangan ilmu sesuai dengan
pengetahuan dan teknologi perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi

Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, tahap kontruksi


pada perubahan sikap masyarakat merupakan kategori Dampak
Penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan
terjadi penurunan sehingga dampak tergolong Negatif Penting
( NP ).
3.2.3.2 Ketenangan Masyarakat
Pembangunan vila di Pantai Tanjung Setia ini memiliki dampak
pada tahap konstruksi. Hal tersebut ditunjukkan pada saat
pengunjung atau wisatawan melewati kecamatan Pesisir Selatan
menggunakan transportasi sehingga akan mengganggu
ketenangan masyarakat sekitar karena kebisingan kendaraan.
Selain itu perahu nelayan tidak memiliki pantai sebagai
tambatan, karena seringkali kapal nelayan pecah terhantam cor
beton jalan. Keberadaan vila akan menambah kemacetan lalu
lintas yang akan mengganggu ketenangan masyarakat sekitar
karena kebisingan dari kendaraan.

63
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Tabel 3.10 Sifat Dampak Ketenangan Masyarakat

No Faktor Penentu Sifat Keterangan


Dampak Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah P Jumlah masyarkat
masyarakat yang akan yang terkena
terkena dampak dampak adalah
rencana usaha dan/atau diasumsikan
kegiatan sekitar 230 orang
2 Luas wilayah P Daerah sekitar
Penyebaran Dampak pembangunan vila
dan sekitar jalan
meuju vila
3. Intensitas Dampak P Intensitas sedang
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung
selama masa tahap
kontruksi
4 Banyaknya komponen P Menimbulkan
lingkungan hidup lain dampak sekunder
yang terkena dampak pada ketenangan
masyarakat
5 Sifat kumulatif P Dampak
dampak ketenangan
masyarakat
bersifat kumulatif
6 Berbalik atau tak TP Dengan
berbaliknya dampak pengelolaan
terprogram
dampak dapat
dipulihkan
7 Kriteria lain sesuai TP Tidak ada kriteria
dengan perkembangan lain sesuai dengan
ilmu pengetahuan dan perkembangan
teknologi ilmu pengetahuan
dan teknologi

Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, tahap kontruksi


pada ketenangan masyarakat merupakan kategori Dampak
Penting. Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan
terjadi penurunan sehingga dampak tergolong Negatif Penting
( NP ).
3.2.3.3 Pengelolaan Sampah
Setiap kegiatan pasti menghasilkan sampah oleh karena itu
diperlukan pengolahan sampah untuk menjaga keindahan dan

64
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

kebersihan lingkungan sekitar. Pengolahn sampah ini akan


menjawab perspektif negatif masyarakat bahwa pembangunan
vila akan menimbulkan timbulan sampah. Pembangunan vila
pada tahap pasca kontruksi juga berpotensi menghasilkan
sampah padat berupa sisa-sisa makanan, minuman dan lain-lain
yang apabila tidak dikelola dengan baik juga akan
mengakibatkan menurunnya kualitas air laut di sekitarnya.
Penentuan sifat dampak penting dampak tertera pada tabel
berikut.
Tabel 3.11 Sifat Dampak Pengelolaan Sampah
No Faktor Penentu Dampak Sifat Keterangan
Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah masyarakat P Jumlah masyarkat yang
yang akan terkena dampak terkena dampak sekitar
rencana usaha dan/atau 738 orang sebagai
kegiatan masyarakt sekitar
2 Luas wilayah Penyebaran P Daerah terjadi pada
Dampak sekitar Pantai Tanjung
Setia
3. Intensitas Dampak P Intensitas dampak
sedang
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung mulai
tahap kontruksi
4 Banyaknya komponen P Menimbulkan dapak
lingkungan hidup lain yang sekunder pada
terkena dampak kesehatan masyarakat
5 Sifat kumulatif dampak P Bersifat kumulatif jika
tidak ada penanganan

6 Berbalik atau tak TP Dampaknya dapat


berbaliknya dampak dipulihkan
7 Kriteria lain sesuai dengan TP Tidak ada kriteria lain
perkembangan ilmu sesuai dengan
pengetahuan dan teknologi perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
Keterangan: P = Penting, TP = Tidak Penting
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, pengelolaan
sampah masuk kategori Dampak Penting. Dari uraian
perubahan skala kualitas lingkungan terjadi penurunan sehingga
dampak tergolong Negatif Penting ( NP ).

65
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

3.2.3.4 Gangguan Kesehatan


Gangguan kesehatan masyarakat merupakan dampak turunan dari
peningkatan konsentrasi partikulat dari kegiatan mobilisasi peralatan
dan material melalui darat pada saat kontruksi. Debu yang
bersumber selama tahap kontruksi memiliki dampak turunan
terhadap penurunan kualitas udara sekitar dan potensi penyakit
pada manusia.
Penentuan sifat dampak penting dampak tertera pada tabel
berikut.
Tabel 3.12 Sifat Dampak Gangguna Kesehatan
No Faktor Penentu Dampak Sifat Keterangan
Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah masyarakat P Jumlah penduduk yang
yang akan terkena dampak diperkirakan terkena
rencana usaha dan/atau dampak dari kegiatan
kegiatan mobilisasi adalah 982
orang yang tersebar di
desa Tanjung Setia baik
dari masyarakat sekitar
maupun para pekerja

2 Luas wilayah Penyebaran P Daerah terjadi pada


Dampak sekitar Pantai Tanjung
Setia.

3. Intensitas Dampak P Intensitas dampak


sedang
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung mulai
tahap kontruksi
4 Banyaknya komponen P Debu memiliki dampak
lingkungan hidup lain yang turunan terhadap
terkena dampak penurunan kualitas
udara sekitar dan
potensi penyakit pada
manusia yang terpapar
seperti ISPA.

5 Sifat kumulatif dampak P Dampak bersifat


kumulatif karena jalur
mobilisasi yang
digunakan merupakan
jalan umum yang

66
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

digunakan juga oleh


pengguna jalan lain.

6 Berbalik atau tak P Dampak akan


berbaliknya dampak berlangsung sekitar
selama 3 tahun. Dengan
selesainya mobilisasi
kendaraan dan bahan
material pada tahap
konstruksi maka abu
terbang akan jauh
berkurang dan dampak
akan berbalik.

7 Kriteria lain sesuai dengan TP Tidak ada kriteria lain


perkembangan ilmu sesuai dengan
pengetahuan dan teknologi perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
Keterangan: P = Penting, TP = Tidak Penting
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, Gangguan
Kesehatan masuk kategori Dampak Penting. Dari uraian
perubahan skala kualitas lingkungan terjadi penurunan sehingga
dampak tergolong Negatif Penting ( NP ).
3.2.3.5 Gangguan Kelancaran Lalu Lintas
Gangguna kelancaran lalu lintas bersumber dari keluar –
masuknya antara masyarakat dan kendaraan pengagnkut alat
bangunan yang akan menyebabkan kenaikan lalulintas.
Penentuan sifat penting dampak kegiatan kontruksi terhadap
kelancaran lalu lintas pada tabel berikut.

67
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Tabel 3.13 Sifat Dampak Gangguan Kelancaran Lalu Lintas


No Faktor Penentu Dampak Sifat Keterangan
Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah masyarakat P Jumlah masyarkat yang
yang akan terkena dampak terkena dampak adalah
rencana usaha dan/atau masyarakat yang
kegiatan melewati daerah vila
2 Luas wilayah Penyebaran P Daerah terjadi pada
Dampak sekitar jalan Pantai
Tanjung Setia
3. Intensitas Dampak P Intensitas dampak
sedang mengingat akan
menggangu kegiatan
masyarakat yang keluar
masuk desa Tanjung
Setia
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung selama
masa operasi
4 Banyaknya komponen TP Hanya menimbulkan
lingkungan hidup lain yang dampak primer
terkena dampak
5 Sifat kumulatif dampak TP Tidak kumulatif

6 Berbalik atau tak TP Dampaknya dapat


berbaliknya dampak dipulihkan
7 Kriteria lain sesuai dengan TP Tidak ada kriteria lain
perkembangan ilmu sesuai dengan
pengetahuan dan teknologi perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
Keterangan P = Penting, TP = Tidak Penting
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, opersional pada
tahap operasi vila terhadapa penurunan kualitas udara masuk
kategori Dampak Penting. Dari uraian perubahan skala kualitas
lingkungan terjadi penurunan sehingga dampak tergolong
Negatif Penting ( NP ).
3.3 Tahap operasi
3.3.1 Operasional Vila
3.3.1.1 Penurunan Kualitas Air Laut
Kegiatan operasional akan merubah kualitas air laut di sekitar
vila pantai karena adanya aktivitas dari pengunjung dan

68
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

kemungkinan ada yang membuang sampah yang dapat


menurunkan kualitas air laut. Rona awal kualitas air laut di
sekitar vila memenuhi baku muku untuk dan parameter untuk
melakukan kegiatan wisata air. Penentuan sifat dampak penting
dampak tertera pada tabel.

69
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Tabel 3.14 Sifat Dampak Penuruan Kualitas Air Laut


No Faktor Penentu Dampak Sifat Keterangan
Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah masyarakat TP Tidak ada manusia
yang akan terkena dampak yang terkena dampak
rencana usaha dan/atau perubahan kualitas air
kegiatan laut karena air laut di
sekitar lokasi bukan
sumber air
2 Luas wilayah Penyebaran P Daerah sekitar
Dampak pembangunan vila
radius 100 meter,
sebelum melakukan
pembersihan laut
3. Intensitas Dampak P Intensitas kecil karena
pembersihan laut
dilakukan secara teratur
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung selama
masa operasi
4 Banyaknya komponen P Komponen lingkungan
lingkungan hidup lain yang lainnya yang akan
terkena dampak terkena dampak adalah
biota air.

5 Sifat kumulatif dampak P Dampak penurunan


kualitas air laut bersifat
kumulatif
6 Berbalik atau tak TP Dampak dapat berbalik
berbaliknya dampak
7 Kriteria lain sesuai dengan TP Tidak ada kriteria lain
perkembangan ilmu sesuai dengan
pengetahuan dan teknologi perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
Keterangan P = Penting, TP = Tidak Penting
Operasional vila pada tahap operasi terhadap penurunan kualitas
air laut masuk kategori Dampak Penting. Dari perubahan skala
lingkungan terjadi penurunan kualitas sehingga dampak
tergolong Negatif Penting
3.3.1.2 Penurunan Kualitas Udara
Penurunan kualitas udara pada tahap operasional vila bersumber
dari pengoperasian kendaraan dari pengunjung yang memiliki
pengunjung sekitar 200 orang perhari. Diasumsikan yang sekitar

70
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

40 kendaraan yang keluar masuk ke vila sehingga dapat


menyebabkan penurunan kualitas udara yang diakibatkan dari
emisi gas buang dan debu.
Setelah melakukan perhitungan peningkatan kadar emisi pada
saat setelah operasional diasumsikan terjadi peningkatan untuk
setiap parameter debu, NO2, SO2 mengalami kenaikan sebesar
20%.
Dengan demikian besaran dampak terhadap kualitas udara
dengan adanya kegiatan operasi vila adalah sedang.
Tabel 3.15 Sifat Dampak Penurunan Kualitas Udara
No Faktor Penentu Dampak Sifat Keterangan
Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah masyarakat P Jumlah masyarkat yang
yang akan terkena dampak terkena dampak adalah
rencana usaha dan/atau masyarakat sekitar
kegiatan Pantai Tanjung Setia
2 Luas wilayah Penyebaran P Daerah sekitar
Dampak pembangunan vila
radius 50 meter
3. Intensitas Dampak P Intensitas kontribusi
dampak adalah 20 %
setiap parameter udara
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung selama
masa operasi
4 Banyaknya komponen P Terdapat komponen
lingkungan hidup lain yang lain yang terkena
terkena dampak dampak yaitu kesehatan
masyarakat
5 Sifat kumulatif dampak P Dampak penurunan
kualitas udara bersifat
kumulatif
6 Berbalik atau tak TP Dampak akan
berbaliknya dampak dipulihkan
7 Kriteria lain sesuai dengan TP Tidak ada kriteria lain
perkembangan ilmu sesuai dengan
pengetahuan dan teknologi perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
Keterangan P = Penting , TP = Tidak Penting
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, opersional pada
tahap operasi vila terhadapa penurunan kualitas udara masuk
kategori Dampak Penting. Dari uraian perubahan skala kualitas

71
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

lingkungan terjadi penurunan sehingga dampak tergolong


Negatif Penting ( NP )
3.3.1.3 Peningkatan Kebisingan
Operasioanal vila, restaurant dan coffe shop akan menyebabkan
kebisingan disekitar lokasi vila. Mulai dari suara kendaraan dari
pengunjung. Suara dari karaoke coffe shop dan suara
pengunjung yang sedang berkunjung. Kebisingan yang
ditimbulkan pada tahap operasi vila menghasilkan tingkat
kebisingan sekitar 70 – 80 dB
Dengan demikian besaran dampak terhadap peningkatan
kebisingan akibat adanya kegiatan vila pada tahap operasi
adalah sedang. Sedangkan penentuan sifat dampak penting
tertera pada tabel.
Tabel 3.16 Sifat Dampak Peningkatan Kebisingan
No Faktor Penentu Dampak Sifat Keterangan
Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah masyarakat P Jumlah masyarkat yang
yang akan terkena dampak terkena dampak adalah
rencana usaha dan/atau masyarakat yang
kegiatan terdekat dengan vila
yang diasumsikan
sekitar 156 orang,
2 Luas wilayah Penyebaran P Luas wilayah
Dampak persebaran dampak
adalah 600 meter dari
lokasi vila
3. Intensitas Dampak P Intensitas kontribusi
dampak adalah 70-80
dB. Dimana melebihi
baku mutu lingkungan.
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung selama
masa operasi
4 Banyaknya komponen P Menimbulakan dampak
lingkungan hidup lain yang sekunder dan dampak
terkena dampak lanjutan lainnya seperti
gangguan pendengaran
dan kenyamanan.
5 Sifat kumulatif dampak P Dampak bersifat
kumulatif karena
selama tahap operasi
6 Berbalik atau tak TP Dampak dapat
berbaliknya dampak dipulihkan

72
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

7 Kriteria lain sesuai dengan TP Tidak ada kriteria lain


perkembangan ilmu sesuai dengan
pengetahuan dan teknologi perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
Keterangan P = penting, TP = Tidak Penting
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, opersional pada
tahap operasi vila terhadapa peningkatan kebisingan masuk
kategori Dampak Penting. Dari uraian perubahan skala kualitas
lingkungan terjadi penurunan sehingga dampak tergolong
Negatif Penting ( NP )
3.3.1.4 Peningkatan Kesempatan Kerja
Munculnya kesempatan kerja ini merupakan dampak positif
bagi masyarakat. Dampak kegiatan penerimaan karyawan
operasional vila ini berlangsung pada komponen lingkungan
social ekonomi dan budaya daan selanjutnya dapat
menimbulkan dampak pada lingkungan social lainnya serta
dampal balik dari rencana kegiatan pembangunan vila.
Penghasilan dari tenaga kerja ini dapat meningkatkan kegiatan
perekonomian masyarakat di desa – desasekitar lokasi rencana
kegiatan yaitu timbulnya usaha ekonomi baru yang dapat
tumbuh Antara lain semakin terbukanya suatu wilayah dan
semakin ramainya penduduk telah diperkirakan dapat menjadi
pemicu aktivitas perekonomian lokal.
Tabel 3.17 Sifat Dampak Peningkatan Kesempatan Kerja
No Faktor Penentu Dampak Sifat Keterangan
Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah masyarakat P Sekitar 50,74 % dari
yang akan terkena dampak tenaga kerja yang
rencana usaha dan/atau dibutuhkan atau sekitar
kegiatan ± 103 orang
2 Luas wilayah Penyebaran P Daerah terjadi pada
Dampak sekitar Pantai Tanjung
Setia
3. Intensitas Dampak P Intensitas dampak
berlangsung tergolong
lama selama masa
operasi.
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung selama
masa operasi

73
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

4 Banyaknya komponen P Komponen lain yang


lingkungan hidup lain yang terkena dampak berupa
terkena dampak peningkatan
pendapatan.
5 Sifat kumulatif dampak P Matapencaharian
adalah salah satu
sumber kehidupan,
sehingga dampak
bersifat kumulatif
6 Berbalik atau tak TP Dampak dapat berbalik
berbaliknya dampak apa bila sudah tidak
bekerja kembali
7 Kriteria lain sesuai dengan TP Tidak ada kriteria lain
perkembangan ilmu sesuai dengan
pengetahuan dan teknologi perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, opersional pada
tahap operasi vila terhadapa peningkatan kesempatan kerja
masuk kategori Dampak Penting. Dari uraian perubahan skala
kualitas lingkungan terjadi penurunan sehingga dampak
tergolong Positif Penting ( PP ).
3.3.1.5 Peluang Berusaha
Dari adanya pengunjung vila maka bisa memunculkan peluang
usaha bagi masyarakat sekitar seperti berbisnis dan berdagang.
Rona awal peluang usaha diwilayah studi hanya 5% - 10 %.
Dimana jumlah 5% - 10% merupakan rumah tangga yang
merupakan mempunyai pekerjaan utama di bidang
perdangangan. Munculnya peluang usaha ini meningkatkan
peluang usaha menjadi 15% - 20%. Dengan demikian besaran
dampak terhadap meningkatnya peluang berusaha pada tahap
operasi adalah tergolong sedang. Penentuan sifat penting
dampak tertera pada tabel berikut.

74
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Tabel 3.18 Sifat Dampak Peluang Berusaha


No Faktor Penentu Dampak Sifat Keterangan
Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah masyarakat P Prakiraan akibat adanya
yang akan terkena dampak operasional vila
rencana usaha dan/atau mengakibatkan adanya
kegiatan peluang berusaha dari
masyarakat dengan
berjualan di sekitar
wisata pantai Tanjung
Setia sebesar 15% -
20%.
2 Luas wilayah Penyebaran P Daerah terjadi pada
Dampak sekitar Pantai Tanjung
Setia.
3. Intensitas Dampak P Intensitas dampak
tinggi mengingat
adanya peluang usaha
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung selama
masa operasi
4 Banyaknya komponen P Menimbulkan dapak
lingkungan hidup lain yang sekunder pada
terkena dampak pendapatan dan
persepsi masyarakat
5 Sifat kumulatif dampak P Matapencaharian
adalah salah satu
sumber kehidupan,
sehingga dampak
bersifat kumulatif
6 Berbalik atau tak P Melalui pengelolaan
berbaliknya dampak yang baik dampak
positif dapat
ditingkatkan
7 Kriteria lain sesuai dengan TP Tidak ada kriteria lain
perkembangan ilmu sesuai dengan
pengetahuan dan teknologi perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, opersional pada
tahap operasi vila terhadapa peluang berusaha masuk kategori
Dampak Penting. Dari uraian perubahan skala kualitas
lingkungan terjadi penurunan sehingga dampak tergolong
Positif Penting ( PP ).

75
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

3.3.1.6 Perubahan Sikap Masyarakat


Perubahan persepsi masyarakat yang muncul pada kegiatan
operasional vila yang mana 30 % karyawan yang diterima akan
mendapatkan kesempatan bekerja terutama yang sebelumnya
pengangguran. Akan tetapi, Masyarakat menjadi konsumtif,
akibat ketersediaan fasilitas komersil yang ada, berkurangnya
interaksi sosial antar masyarakat, karena ketiadaan ruang
terbuka publik untuk memfasilitasi para masyarakat dalam
bersosialisasi jika ingin menikmati udara segar, pemandangan
laut, berolahraga, berkumpul dengan kerabat tanpa harus
menggunakan fasilitas komersil.
Tabel 3.19 Sifat Dampak Perubahan Sikap Masyarakat
No Faktor Penentu Dampak Sifat Keterangan
Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah masyarakat P Jumlah masyarakat
yang akan terkena dampak yang terkena dampak
rencana usaha dan/atau adalah melingkupi
kegiatan kecamatan Pesisir
Selatan
2 Luas wilayah Penyebaran P Daerah sekitar
Dampak Kecamatan Pesisir
Selatan
3. Intensitas Dampak P Intensitas sedang
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung selama
masa operasi
4 Banyaknya komponen P Menimbulkan dampak
lingkungan hidup lain yang sekunder
terkena dampak
5 Sifat kumulatif dampak P Dampak perubahan
sikap masyarakat
bersifat kumulatif
6 Berbalik atau tak TP Dampak dapat berbalik
berbaliknya dampak akibat adanya
kesempatan kerja
7 Kriteria lain sesuai dengan TP Tidak ada kriteria lain
perkembangan ilmu sesuai dengan
pengetahuan dan teknologi perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi

Pada tahap operasi terhadap perubahan sikap masyarakat masuk


kategori Dampak Penting. Dari perubahan skala ekonomi

76
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

terjadi penurunan kualitas sehingga dampak tergolong Positif


Penting
3.3.1.7 Ketenangan Masyarakat
Kegiatan operasional vila telah diperkirakan dapat
mempengaruhi kenyamanantinggal masyarakat sekitar proyek.
Masuknya para penghuni vila yang memiliki tingkah laku yang
mungkin berbeda dengan tingkah laku masyarakat lokal.
Perbedaan tingkah laku ini dikhawatirkan akan mengganggu
ketengangan masyarakat lokal. Dari perbedaan itu semua risiko
kriminalitas bias terjadi. Namun biasanya dari kesadaran
penghuni vila dengan mengikutu peraturan yang ada maka dapat
meminimalisirkan gangguuan ketenangan di sekitar bangunan
vila.
Tabel 3.20 Sifat Dampak Ketenangan Masyarakat
No Faktor Penentu Dampak Sifat Keterangan
Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah masyarakat P Jumlah masyarkat yang
yang akan terkena dampak terkena dampak adalah
rencana usaha dan/atau diasumsikan sekitar 230
kegiatan orang
2 Luas wilayah Penyebaran P Daerah sekitar
Dampak pembangunan vila dan
sekitar jalan meuju vila
3. Intensitas Dampak P Intensitas sedang
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung selama
masa operasi
4 Banyaknya komponen P Menimbulkan dampak
lingkungan hidup lain yang sekunder pada
terkena dampak ketenangan masyarakat
5 Sifat kumulatif dampak P Dampak ketenangan
masyarakat bersifat
kumulatif
6 Berbalik atau tak TP Dampak tidak dapat
berbaliknya dampak berbalik karena
perbedaan tingkah laku
antara pengunjung
dengan masyarakat
7 Kriteria lain sesuai dengan TP Tidak ada kriteria lain
perkembangan ilmu sesuai dengan
pengetahuan dan teknologi perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi

77
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Tahap operasi terhadap ketenangan masyarakat masuk kategori


Dampak Kegiatan operasional diperkirakan akan memberi
dampak negatif terhadap ketenangan masyarakat.
Dari perubahan skala sosial terjadi penurunan kualitas sehingga
dampak tergolong Negatif Penting
3.3.1.8 Peningkatan Timbulan Sampah
Kegiatan operasional diperkirakan akan memberi dampak
negatif terhadap timbulan sampah. Dari kegiatan pengunjung
akan memberikan efek negatif dengan semakin banyaknya
timbulan sampah yang dikumpulkan sebelum di buang.
Penentuan sifat dampak penting dampak tertera pada tabel
berikut.
Tabel 3.21 Sifat Dampak Peningkatan Timbulan Sampah
No Faktor Penentu Dampak Sifat Keterangan
Penting Penting
Dampak
1 Besarnya jumlah masyarakat P Jumlah masyarkat yang
yang akan terkena dampak terkena dampak sekitar
rencana usaha dan/atau 738 orang sebagai
kegiatan masyarakt sekitar
2 Luas wilayah Penyebaran P Daerah terjadi pada
Dampak sekitar Pantai Tanjung
Setia
3. Intensitas Dampak P Intensitas dampak
sedang
Lamanya Dampak P Dampak akan
berlangsung selama
masa operasi
4 Banyaknya komponen P Menimbulkan dapak
lingkungan hidup lain yang sekunder pada
terkena dampak kesehatan masyarakat
5 Sifat kumulatif dampak P Bersifat kumulatif jika
tidak ada penanganan

6 Berbalik atau tak TP Dampaknya dapat


berbaliknya dampak dipulihkan
Keterangan: P = Penting, TP = Tidak Penting
Ditinjau dari 6 kriteria sifat penting dampak, opersional pada
tahap operasi vila terhadapa penurunan kualitas udara masuk
kategori Dampak Penting. Dari uraian perubahan skala kualitas
lingkungan terjadi penurunan sehingga dampak tergolong
Negatif Penting ( NP ).

78
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

BAB 4

EVALUASI DAMPAK PENTING

4.1 TELAAHAN TERHADAP DAMPAK PENTING


Telaahan secara holistik atas berbagai komponen lingkungan hidup yang
diprakirakan akan mengalami perubahan mendasar sebagaimana dikaji dalam
Bab 3, dilakukan dengan menggunakan tabel untuk melihat keterkaitan antara
dampak penting yang satu (dampak primer) dan dampak penting
lainnya/turunannya (dampak sekunder/tersier). Dengan demikian,
memudahkan untuk memprioritaskan pengelolaan yang akan dilakukan
(terutama terhadap dampak primer). Telaahan terhadap dampak penting ini
juga mengacu kepada urutan prioritas dampak penting hasil pelingkupan.
Berdasarkan evaluasi secara holistik dan telaahan keterkaitan dan interaksi
seluruh dampak penting rencana pembangunan vila Tanjung Setia dapat
diperoleh informasi antara lain :
a. Hubungan keterkaitan dan interaksi dampak penting beserta
karakteristiknya seperti frekuensi terjadinya dampak, durasi dan intensitas
dampak yang dapat digunakan untuk menentukan sifat penting dampak
b. Komponen komponen rencana kegiatan yang paling banyak menimulkan
dampak lingkungan
c. Area yang perlu mendapat perhatian penting yang mendapat paparan
berbagai dampak dan banyak dihuni masyarakat
Berdasarkan hasil telaahan tersebut maka dilakukan telaahan atas berbagai opsi
pengelolaan dampak lingkungan yang mungkin bisa dilakukan oleh
pemrakarsa ditinjau dari :
a. Ketersediaan opsi pengelolaan terbaik
b. Kemampuan melakukan opsi pengelolaan terbaik
c. Kecocokan opsi pengelolaan yang tersedia dengan karakteristik
lingkungan lokal.
Salah satu opsi yang ditempuh untuk menggambarkan evaluasi dampak antara
lain dengan metode diagram alir sekaligus untuk menggambarkan orde dampak
yang berkaitan dengan prioritas pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

79
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Sumber Dampak Primer Dampak Dampak Tersier


Dampak Sekunder

Penerimaan Munculnya Peningkatan


tenaga kerja kesempatan pendapatan
kerja

Mobilisasi alat Peningkatan Ketenangan


dan bahan kebisingan masyarakat

Penurunan Ketenangan
kualitas udara masyarakat

K3

Gangguan lalu Kemacetan Persepsi


lintas Masyarakat

Pembangunan Munculnya Peningkatan


Kantor Proyek peluang pendapatan
berusaha
Timbulan Berkurangnya
sampah nilai estetika

Penurunan Pencemaran
kualita udara

Kontruksi Peningkatan Ketenangan


bangunan kebisingan Masyarakat

Timbulan Berkurangnya
sampah nilai estetika

Munculnya Peningkatan
peluang pendapatan
berusaha
Gangguan Kemacetan
Lalulintas

Operasional Peningkatan Ketenangan


Vila kebisingan Masyarakat

80
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Timbulan Berkurangnya
sampah nilai estetika

Munculnya Peningkatan
peluang pendapatan
berusaha
Gangguan Kemacetan
Lalulintas

Penurunan Pencemaran
kualitas air laut

Penurunan Pencemaran
kualitas udara

Tabel 4.1Matriks Interaksi Dampak Penting


Rencana Kegiatan Keterangan
Komponen Lingkungan (A) (B) (C) Pra-Kontruksi (A)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1. Konsultasi Publik
komponen biogeofisik 2. Pengurusan perizinan (SIMB)
1. Perubahan bentuk lahan -P -P -P -P 3. Survei lapangan
2. Perubahan kualitas air laut -P -P -P 4. Sosialisasi Kegiatan
3. Penurunan kualitas udara bersih -P -P -P Kontruksi (B)
4. Terganggunya Biota 5. Pembersihan Lahan
a. Biota Laut -P 6. Pemagaran di sekeliling lokasi proyek
b. Biota Darat -P -P -P -P 7. Pembuatan kantor proyek
Komponen Sosial Ekonomi 8. Mendatangkan Alat - Alat
1. Perubahan Pendapatan masyarkat +P +P +P -P +P +P +P +P 9. Penerimaan Tenaga Kerja kontruksi
2. Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha +P +P +P -P +P +P +P +P 10. Mendatangkan Bahan - Bahan
Komponen Sosial Budaya 11. Pemetaan dan Pemberian Batas
1. Perubahan sikap masyarakat -P -P -P -P +P -P +P -P -P 12. Pematangan Lahan
2. Ketenangan masyarakat -P -P 13. Pelepasan tenaga Kerja Kontruksi
a. Gangguan Kesehatan Masyarakat -P -P 14. Penerimaan Tenaga kerja Operasi
b. Keresahan Masyarakat -P -P -P Pasca Operasi (C)
c. Kebisingan -P -P -P -P -P 15. Opersional Villa
Dampak Negatif Penting 1 1 3 2 3 3 2 4 4 2 1 1 6 3 16. Mobilisasi Tenaga Kerja
Dampak Positif Penting 2 2 1 2 3 2 2 2 17. Pengunjung berdatangan
Total Dampak Negatif Penting = 36 Total Dampak Positif Penting = 15 18. Peningkatan timbulan sampah

Keterangan
P = Penting
+/- = Positif/Negatif
Penjelasan keterkaitan dampak pada masing – masing tahapan kegiatan yang
menggambarkan ciri – ciri dampak uraikan pada setiap telaah dampak penting
4.1.1 Tahap Pra Kontruksi
4.1.1.1 Perubahan Sikap Masyarakat
Persepsi yang bersifat negatif dan positif dari adanya rencana
kegiatana pembangunan Vila di Pantai Tanjung Setia. Persepsi
positif muncul pada saat adanya kegiatan survei dan konsultasi
publik menumbuhkan harapan pembangunan dan juga
menumbuhkan harapan untuk memetik manfaatnya. Sedangkan

81
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

dampak negatif dapat muncul sepanjang tidak ada kejelasan izin


dan informasi yang kurang terbuka dari rencana kegiatan
kedepannya yang akan dilakukan : misalnya kedepannya akan
dibangun bar yang tidak sesuai dengan rencana kegiatan
pembangunan. Hal tersebut menimbulkan keresahan
masyarakat sekitar proyek. Hal tersebut menimbulkan
keresahan masyarakat juga muncul karena adanya
kekhawatiran akan berkurangnya lahan untuk nelayan, dan
warga yang mendukung proyek juga khawatir jika tidak bisa
bekerja di vila.
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak yang berlangsung sejak adanya tahap
prakontruksi sampai tahap operasi.
• Kelompok masyarakat terkena dampak adalah warga sekitar
proyek.
• Dampak perubahan persepsi dan sikap masyarakat pada
kegiatan pra kontruksi bersifat langsung.
4.1.2 Tahap Kontruksi
4.1.2.1 Perubahan Bentuk Lahan
Akibat Perluasan kawasan vila, restaurant, pusat hiburan, dll di
Pantai Tanjung Setia, kecamatan Pesisir Selatan berpotensi
terhadap perubahan bentuk lahan. Dampak yang akan terjadi
merupakan dampak turunan (sekunder) akibat berbagai dampak
negatif yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut seperti banjir,
sedimentasi dan gangguan terhadap aktivitas nelayan dan alur
pelayaran di sekitar lokasi proyek yang pada akhirnya
berdampak terhadap persepsi negatif masyarakat.
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak negative penting sekunder dan dapat
berlangsung mulai tahap kontruksi.
• Kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah
penduduk terdekat dengan vila di desa Tanjung Setia.
• Dampak perubahan bentuk lahan bersifat langsung pada
komponen lingkungan fisik serta dampak berbalik pada
rencana kegiatan pembanguna vila, sehingga perlu dilakukan
pengelolaan lingkungan hidup.
4.1.2.2 Penurunan Kualitas Air Laut
Kegiatan kontruksi akan merubah kualitas air permukaan di
sekitar vila dari adanya perubahan alur air mengakibatkan
daerah diluar kegiatan mendapat limpahan air yang banyak dan

82
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

mengakibatkan terjadinya abrasi dan banjir sehingga kualitas air


laut menurun. terjadinya abrasi dan banjir sehingga kualitas air
laut menurun di luar daerah pembangunan. Penurunan kualitas
air disebabkan oleh beberapa faktor seperti mobilisasi bahan dan
alat material yang masuk ke perairan laut sehingga perairan
keruh dan mengganggu kelangsungan hidup biota laut,
terjadinya abrasi di sekitar pesisir akibat adanya pengerukan
pasir. Dengan adanya tahap kontruksi maka akan menurunkan
skala kualitas lingkungan.
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak negative penting primer dan dapat
berlangsung mulai tahap kontruksi.
• Kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah
penduduk terdekat dengan vila di desa Tanjung Setia.
• Dampak penurunan kualitas air bersifat langsung pada
komponen lingkungan fisik serta dampak berbalik pada
rencana kegiatan pembanguna vila, sehingga perlu dilakukan
pengelolaan lingkungan hidup.
4.1.2.3 Penurunan Kualitas Udara
Penurunan kualitas udara ini disebabkan pada saat mobilisasi
perlatan dan material kontruksi vila. Berdasarkan hasil analisa
prakiraan dampak memberikan beban pencemarana udara
berupa debu, NO2 dan SO2
Sebagai ciri – ciri dampak :
• Merupakan dampak negatif penting dan dapat berlangsung
sejak adanya kegiatan mobilisasi alat dan material pada tahap
kontruksi.
• Kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah
penduduk yang melewati jalur menuju vila dan masyarakat
di pinggir jalan yang dilewati kendaraan.
• Dampak bersifat langsung.
4.1.2.4 Peningkatan Kebisingan
Peningkatan kebisingan pada tahap kontruksi dari
pengoperasian mobilisasi peralatan dan material. Peningkatan
kebisingan juga diperkirakan dapat terjadi dari kegiatan
kontruksi yang menggunakan alat berat seperti bulldozer dan
lain – lain.
Paparan kebisingan truck melewati jalan diperkirakan sekitar
75 – 80 dBA pada sumber dampak. Pada sekitar 10 mkebisingan
sekitar 65 – 70 dBA, pada jarak 500 m intensitas kebisingannya
akan menurun samapai sesuai dengan baku mutu yaitu antara 50

83
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

– 55 dBA. Oleh karena itu kebisingan yang ditimbulkan dapat


mengganggu kenyamananpenduduk yang melewati jarak
maksimal 500 m dari jalan yang dilalui.
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak negatif penting dan dapat berlangsung
sejak adanya kegiatan mobilisasi alat dan material dan
pembangunan vila.
• Kelompok masyarakat yang terkena dampak masyarakat
sekitar proyek pembangunan.
• Dampak bersifat langsung dan selanjutnya menimbulkan
keresahan masyarakat dan persepsi masyarakat.
4.1.2.5 Terganggunya Biota
Pembanguan vila pada tahap kontruksi menyebabkan perairan
keruh dan mengganggu kelangsungan hidup biota laut,
terjadinya abrasi di sekitar pesisir akibat adanya pengerukan
pasir. Selain itu bahan material masuk ke perairan laut
menyebabkan laut menjadi tercemar.
Sehingga, dampak dari penurunan kualitas air laut ini akan
mempengaruhi pada kelangsungan hidup dari biota laut dan
lingkungan perairannya.

Sebagai ciri – ciri dampak adalah :


• Merupakan dampak negative penting primer dan dapat
berlangsung mulai tahap kontruksi.
• Kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah
masyarakat terutama para nelayan.
• Dampak terganggunya biota bersifat langsung pada
komponen lingkungan fisik serta dampak berbalik pada
rencana kegiatan pembanguna vila, sehingga perlu dilakukan
pengelolaan lingkungan hidup.
4.1.2.6 Peningkatan Pendapatan
Kegiatan pembangunan vila telah diprediksikan dapat memberi
dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dampak positif adalah
pada saat penerimaan tenaga kerja berupa perubahan
pendapatan sebagai dampak lanjutan dari perubahan pola mata
pencaharian bagi masyarakat yang dapat terserap sebagai tenaga
kerja kontruksi. Penghasilan dari tenaga kerja ini dapat
meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat di sekitar
pembangunan vila.
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :

84
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

• Merupakan dampak penting positif dan dapat berlangsung


selama tahap kontruksi pada pembangunan vila.
• Kelompok masyarakat yang terkena adalah masyarakat
sekitar pembangunan.
• Dampak bersifat langsung serta dampak balik dari rencana
kegiatan pembangunan proyek vila.
4.1.2.7 Kesempatan Kerja Dan Peluang Berusaha
Pembangunan vila di Pantai Tanjung Setia ini berpotensi untuk
membuka lapang pekerjaan bagi masyarakat sekitar, khususnya
pengangguran. Sehingga menimbulkan dampak positif . Hal
tersebut ditunjukkan adanya lowongan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja penjaga vila, dan
disediakan peluang usaha masyarakat sekitar untuk membuka
usaha di sekitar kawasan pembagunan vila.
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak penting positif dan dapat berlangsung
selama tahap kontruksi pada pembangunan vila.
• Kelompok masyarakat yang terkena adalah masyarakat
sekitar pembangunan.
• Dampak bersifat langsung serta dampak balik dari rencana
kegiatan pembangunan proyek vila.
4.1.2.8 Persepsi Masyarakat
Sesuai dengan yang telah diuraikan disebutkan bahwa sumber
dampak yang dapat menimbulkan persepsi masyarakat adalah
dari seluruh kegiatan tahap kontruksi. Diawal penerimaan
tenaga kerja menimbulkan persepsi positif bagi masyarakat.
kemudian dilanjutkan dari kegiatan lainnya baik akibat dampak
negatif dari kegiatan mobilisasi peralatan dan material. Dan
memberikan persepsi negatif jika dalam pelaksanaanya tidak
diperhatikan dan dikelola dengan baik terhadap kebisingan,
penurunan kualitas udara dan gangguan lainnya. Karena kan
menimbulkan gangguan kesehatan dan gangguan kenyamanan
terhadap warga sekitar.
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak negatif penting dan dapat berlangsung
selama tahap kegiatan kontruksi.
• Kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah
penduduk sekitar proyek pembangunan.
• Dampak perubahan persepsi masyarakat pada kegiatan
kontruksi bersifat langsung.

85
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

4.1.2.9 Ketenangan Masyarakat


Pembangunan vila di Pantai Tanjung Setia ini memiliki dampak
pada tahap konstruksi. Hal tersebut ditunjukkan pada saat
pengunjung atau wisatawan melewati kecamatan Pesisir Selatan
menggunakan transportasi sehingga akan mengganggu
ketenangan masyarakat sekitar karena kebisingan kendaraan.
Selain itu perahu nelayan tidak memiliki pantai sebagai
tambatan, karena seringkali kapal nelayan pecah terhantam cor
beton jalan. Keberadaan vila akan menambah kemacetan lalu
lintas yang akan mengganggu ketenangan masyarakat sekitar
karena kebisingan dari kendaraan.
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak negatif penting dan dapat berlangsung
selama tahap kegiatan kontruksi.
• Kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah
penduduk sekitar proyek pembangunan.
• Dampak perubahan persepsi masyarakat pada kegiatan
kontruksi bersifat langsung.
4.1.2.10 Peningkatan Timbulan Sampah
Kegiatan kantor proyek dan basecamp pekerja akan
memberikan dampak negatif terhadap komponen timbulan
sampah. Dan kegiatan keseharian para pekerja akan
memberikan efek negatif dengan semakin banyaknya timbulan
sampah yang dikumpulkan disekitar proyek pembangunan. Hal
ini menyebabkan akibat seperti perubahan sanitasi lingkungan
sekitar proyek pembangunan vila Pantai Tanjung Setia.
Disamping itu juga pada kegiatan pembangunan vila
diperkirakan akan memberikan dampak negatif terhadap
komponen timbulan sampah khususnya sampah sisa – sisa
kontruksi.
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak negatif penting dan dapat berlangsung
selama kegiatan kontruksi.
• Kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah
penduduk sekitar proyek dan para pekerja proyek.
• Dampak peningkatan jumlah timbulan sampah bersifat
langsung.
4.1.2.11 Gangguan Kesehatan
Dari kegitan mobilisasi alat dan material pada tahap kontruksi
bisa menyebabkan gangguan kesehatan baik dari masyarakat di

86
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

desa Tanjung Setia maupun para pekerja bangunan vila. Debu


yang bersumber selama tahap kontruksi memiliki dampak
turunan terhadap penurunan kualitas udara sekitar dan potensi
penyakit pada manusia.
Sebagia ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak penting dan dapat berlangsung selama
kegiatan kontruksi.
• Kelompok masyarakat yang terkena adalah desa Tanjung
Setia
• Dampak gangguan kesehatan pada tahap kontruksi bersifat
langsung.
4.1.2.12 Gangguan Kelancaran Lalu Lintas
Gangguan kelancaran lalu lintas pada tahap kontruksi
pembangunan vila bersumber dari mobilisasi alat dan material
kontruksi yang akan menyebabkan peningkatan kegiatan keluar
dan masuknya kendaraan proyek yang membawa peralatan dan
material sehingga diperkirakan menyebabkan arus lalu lintas
terhambat.
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak negatif penting dan dapat belangsung
selama kegiatan kontruksi.
• Kelompok yang terkena dampak adalah penduduk sekitar
jalan dan masyarakat yang melewati jalur menuji proyek
pembangunan vila.
• Dampak gangguan kelancaran lalu lintas bersifat langsung.
4.1.3 Tahap Operasi
4.1.3.1 Penurunan kualitas air laut
Kegiatan operasional akan merubah kualitas air permukaan di
sekitar vila dari adanya aktivitas dari pengunjung dan
kemungkinan ada yang membuang sampah yang dapat
menurunkan kualitas air laut. Rona awal kualitas air laut di
sekitar vila memenuhi baku mutu untuk dan parameter untuk
melakukan kegiatan wisata air. Dengan adanya tahap
operasional maka akan menurunkan skala kualitas lingkungan
dari parameter kualitas air
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak negative penting primer dan dapat
berlangsung tahap operasional.
• Kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah
penduduk terdekat dengan vila di desa Tanjung Setia.

87
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

• Luas sebaran dampaknya tersebar sekitar radius 50 m dari


vila.
• Dampak penurunan kualitas air bersifat langsung pada
komponen lingkungan fisik serta dampak berbalik pada
rencana kegiatan pembanguna vila, sehingga perlu dilakukan
pengelolaan lingkungan hidup.
4.1.3.2 Penurunan kualitas udara
Penurunan kualitas udara pada tahap operasional vila bersumber
dari pengoperasian kendaraan dari pengunjung yang memiliki
pengunjung sekitar 200 orang perhari. Diasumsikan yang sekitar
40 kendaraan yang keluar masuk ke vila sehingga dapat
menyebabkan penurunan kualitas udara yang diakibatkan dari
emisi gas buang dan debu.
Setelah melakukan perhitungan peningkatan kadar emisi pada
saat setelah operasional diasumsikan terjadi peningkatan untuk
setiap parameter debu, NO2, SO2 mengalami kenaikan sebesar
20%.
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak negatif penting primer dan dapat
berlangsung sejak kegiatan operasional vila.
• Kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah
penduduk di desa Tanjung Setia.
• Luas sebaran dampaknya tersebar sesuai arah sebaran angina
radius 3 km di desa Tanjung Setia.
• Dampak bersifat langsung pada komponen lingkungan fisik
dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada
lingkungan kesehatan dan persepsi masyarakat serta dampak
berbalik pada rencana kegiatan pembangunan vila, sehingga
perlu dilakukan pengelolaan lingkungan hidup.
4.1.3.3 Peningkatan kebisingan
Dampak peningkatan kebisingan yang menonjol bersumber dari
Operasioanal vila, restaurant dan coffe shop akan menyebabkan
kebisingan disekitar lokasi vila. Mulai dari suara kendaraan dari
pengunjung. Suara dari karaoke coffe shop dan suara
pengunjung yang sedang berkunjung. Kebisingan yang
ditimbulkan pada tahap operasi vila menghasilkan tingkat
kebisingan sekitar 70 – 80 dB. Peningkatan kebisisngan pada
saat operasional vila tergolong dampak penting dan
perludikelola lebih lanjut
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Luas sebaran dampaknya tersebar 600 m dari vila.

88
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

• Dampak bersifat langsung pada komponen lingkungan fisik


dan selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada
lingkungan kesehatan dan persepsi masyarakat serta dampak
berbalik pada rencana kegiatan pembangunan vila, sehingga
perlu dilakukan pengelolaan lingkungan hidup.
4.1.3.4 Peningkatan kesempatan kerja
Kegiatan operasional vila akan menerima kurang lebih 150
orang karyawan, dimana sekitar 30 % darikebutuhan karyawan
diprioritaskan dari penduduk local sesuai dengan kualifikasi
yang dibutuhkan.
Munculnya kesempatan kerja ini merupakan dampak positif
bagi masyarakat. Dampak kegiatan penerimaan karyawan
operasional vila ini berlangsung pada komponen lingkungan
social ekonomi dan budaya daan selanjutnya dapat
menimbulkan dampak pada lingkungan social lainnya serta
dampal balik dari rencana kegiatan pembangunan vila.
Penghasilan dari tenaga kerja ini dapat meningkatkan kegiatan
perekonomian masyarakat di desa – desasekitar lokasi rencana
kegiatan yaitu timbulnya usaha ekonomi baru yang dapat
tumbuh Antara lain semakin terbukanya suatu wilayah dan
semakin ramainya penduduk telah diperkirakan dapat menjadi
pemicu aktivitas perekonomian local.
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak positif primer dan dapat berlangsung
selama operasional vila.
• Kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah
penduduk di desa Tanjung Setia.
4.1.3.5 Munculnya peluang berusaha
Dari adanya pengunjung vila maka bisa memunculkan peluang
usaha bagi masyarakat sekitar seperti berbisnis dan berdagang
disekitar lokasi vila. Rona awal peluang usaha diwilayah studi
hanya 5% - 10 %. Dimana jumlah 5% - 10% merupakan rumah
tangga yang merupakan mempunyai pekerjaan utama di bidang
perdangangan. Munculnya peluang usaha ini meningkatkan
peluang usaha menjadi 15% - 20%
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak positif primer dan dapat berlangsung
selama operasional vila.
• Kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah
penduduk di desa Tanjung Setia.

89
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

4.1.3.6 Peningkatan pendapat


Kegiatan operasinoal vila diperkirakan akan memberi dampak
positif terhadap kesempatan kerja, peluang berusaha, dan
memberi dampak ikutan dengan adanya peningkatan
pendapatan. Warga yang mengambil kesempatan kerja secara
langusung akan mendapat manfaat peningkatan pendapatan.
Dengan demikian besaran dampak terhadap peningkatan
pendapatan pada tahap operasi adalah sedang.
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak positif primer dan dapat berlangsung
selama operasional vila.
• Kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah
penduduk di desa Tanjung Setia.
4.1.3.7 Perubahan persepsi masyarakat
Perubahan persepsi masyarakat yang muncul pada kegiatan
operasional vila yang mana 30 % karyawan yang diterima akan
mendapatkan kesempatan bekerja terutama yang sebelumnya
pengangguran. Akan tetapi, Masyarakat menjadi konsumtif,
akibat ketersediaan fasilitas komersil yang ada, berkurangnya
interaksi sosial antar masyarakat, karena ketiadaan ruang
terbuka publik untuk memfasilitasi para masyarakat dalam
bersosialisasi jika ingin menikmati udara segar, pemandangan
laut, berolahraga, berkumpul dengan kerabat tanpa harus
menggunakan fasilitas komersil.
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak negative penting tersier dan dapat
berlangsung pada tahap operasi vila
• Kelompok masyrakat yang bisa memanfaatkan peluang
berusaha.
• Kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah
penduduk di desa Tanjung Setia.
• Dampak perubahan persepsi masyarakat pada kegiatan
operasional vila bersifat langsung pada komponen
lingkungan sosial ekonomi yang selanjutnya dapat
menimbulkan dampak pada lingkungan sosial lainnya serta
dampak baik pada rencana kegiatan pembangunan vila.
4.1.3.8 Ketenangan Masyarakat
Kegiatan operasional vila telah diperkirakan dapat
mempengaruhi kenyamanantinggal masyarakat sekitar proyek.
Masuknya para penghuni vila yang memiliki tingkah laku yang
mungkin berbeda dengan tingkah laku masyarakat lokal.

90
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Perbedaan tingkah laku ini dikhawatirkan akan mengganggu


ketengangan masyarakat lokal. Dari perbedaan itu semua risiko
kriminalitas bias terjadi. Namun biasanya dari kesadaran
penghuni vila dengan mengikutu peraturan yang ada maka dapat
meminimalisirkan gangguuan ketenangan di sekitar bangunan
vila.
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak negative penting tersier dan dapat
berlangsung pada tahap operasi vila.
• Kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah
penduduk di desa Tanjung Setia.
• Dampak ketenangan masyarakat pada kegiatan operasional
vila bersifat langsung pada komponen lingkungan sosial
ekonomi yang selanjutnya dapat menimbulkan dampak pada
lingkungan sosial lainnya serta dampak baik pada rencana
kegiatan pembangunan vila.
4.1.3.9 Peningkatan timbulan sampah
Kegiatan operasional diperkirakan akan memberi dampak
negatif terhadap timbulan sampah. Dari kegiatan pengunjung
akan memberikan efek negatif dengan semakin banyaknya
timbulan sampah yang dikumpulkan sebelum di buang. Dari
keseharian para wisatawan penghuni vila atau yang hanya
sekedar berkunjung ke Pantai Tanjung Setia. Hal ini bias
menyebabkan akibat seperti perubahan sanitasi lingkungan di
Pantai Tanjung Setia apabila tidak dikelola. Dengan adanya
kegiatan ini maka akan menghasilkan volume sampah sekitar
2,96 m3/ hari.
Sebagai ciri – ciri dampak adalah :
• Merupakan dampak negative penting primer dan dapat
berlangsung pada tahap operasi vila.
• Kelompok masyarakat yang terkena dampak adalah para
pengunjung Pantai Tanjung Setia dan yang menginap di vila
sekitar 557 orang.
• Luas sebaran dampaknya tersebar pada vila.
• Dampak ketenangan masyarakat pada kegiatan operasional
vila bersifat langsung pada komponen kesehatan masyarakat
serta dampak berbalik pada rencana kegiatan pembangunan
vila.

91
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

4.1.4 Telaahan Dampak Tidak Penting


Berdasarkan pada bab prakiraan dampak dan evaluasi dampak penting
dapat diutarakan bahwa diantara dampak yang dianalisis terdapat
beberapa dampak tidak penting seperti :
1. Perubahan persepsi dan sikap masyarakat pada tahap sosialisasi
2. Gangguan getaran pada saat kegiatan mobilisasi peralatan dan
material
3. Peningkatan volume sampah pada tahap operasional dan
pemeliharaan
4. Bertambahnya limbah B 3 pada saat operasi
Merujuk pada Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2012 khususnya pada
Lampiran III, dampak tidak penting ada 3 opsi penanganan :
1. Tidak dikelola dan tidak dipantai (dalam hal gangguan getaran)
2. Dikelola dan dipantau di dalam RKL RPL pada kategori “dampak
lainnya” (perubahan persepsi masyarakat, peningkatan volume
sampah, dan limbah B3).
4.1.5 Telaahan Atas Berbagai Pilihan Pengelolaan Dampak Lingkungan
Yang Mungkin Dilakukan
Sesuai dengan alternative rencana kegiatan pada BAB I. rencana kegiatan
yang dikaji di dalam AMDAL sudah tidak pada tahap pemeliharaan
alternative (sudah tidak ada alternative lokasi, sudah tidak ada alternative
penggunaan alat alat produksi yang tidak banyak memberikan dampak
turunan. Arahan pemantauan dilakukan terhadap komponen lingkungan
yang relavan untuk digunakan sebagai indicator untuk mengevaluasi
penataan, kecenderungan, dan tingkat kritis dari suatu pengelolaan
lingkungan hidup.

4.1.6 Arahan Pengelolaan Dan Pemantauan Dampak Lingkungan Hidup


Berdasarkan hasil telaah keterkaitan dan interaksi dampak penting dalam
evaluasi secara holistic terhadap dampak lingkungan, pemilihan
alternative dan arahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
maka, pemrakarsa/ penyusun AMDAL menyampaikan penilaian
kelayakan lingkungan hidup pembangunan vila lamban tuha.
Pernyataan kelayakan lingkungan hidup atas rencana kegiatan
pembangunan vila sudah mempertimbangkan kelayakan sebagaimana
tercantum pada PERMEN LH No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup, Lampiran II Pedoman
Dokumen Andal.

92
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Tabel 4.2 Kriteria yang Menjadi Dasar Pertimbangan di dalam


Penilaian Kelayakan Lingkungan Rencana Pembangunan Vila Lamban
Tuha
No Kriteria Pernyataan Kelayakan Lingkungan
Hidup
1 Rencana tata ruang sesuai Pembangunan vila lamban tuha sesuai
ketentuan peraturan perundang dengan rencana tata ruang sehingga
undangan memenuhi kelayakan lingkungan hidup
2 Kebijakan di bidang Perlindungan dan pengelolaan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta sumber daya
lingkunganhidup serta sumber alam pembangunan vila lamban tuha
daya alam yang diatur dalam telah memenuhi kelayakan lingkungan
peraturan perundang undangan hidup
3 Kepentingan pertahanan Pertahanan dan keamaanan
keamanan pembangunan vila lamban tuha telah
memenuhi kelayakan lingkungan hidup
4 Prakiraan secara cermat Besaran dan sifat penting dampak dari
mengenai besaran dan sifat berbagai aspek dan tahap kegiatan pada
penting dampak dari aspek pembangunan vila lamban tuha telah
biogeofisik, kimia, sosial, memenuhi kelayakan lingkungan hidup
ekonomi, budaya, tata ruang,
dan kesehatan masyarakat pada
tahap pra kontruksi , kontruksi,
dan operasi usaha dan atau
kegiatan
5 Hasil evaluasi secara holistik Dari hasil evaluasi secara holistik
terhadap seluruh dampak terhadap seluruh dampak penting
penting sebagai sebuah pembangunan vila lamban tuha telah
kesatuan yang saling terkait memenuhi kelayakan lingkungan hidup
dan saling mempengaruhi
sehingga diketahui
perimbangna dampak penting
yang bersifat positif dengan
yang bersifat negatif.
6 Kemampuan pemrakarsa dan Pemrakarsa dan pihak terkait yang
atau pihak terkait yang bertanggung jawab dalam
bertanggung jawab dalam menanggulangi dampak penting
menanggulangi dampak negative dari pembangunan vila lamban
penting negative yang akan tuha telah memenuhi kelayakan
ditimbulkan dari usaha dan lingkungan hidup
atau kegiatan yang
direncanakan dengan
pendekatan teknologi, sosial,
dan kelembagaan.
7 Rencana usaha dan atau Pembangunan vila lamban tuha dapat
kegiatan tidak mengganggu meminimalisir dampak negative dari
nilai nilai sosial atau nilai nilai sosial atau pandangan

93
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

pandangan masyarakat (emic masyarakat sehingga telah memenuhi


view) kelayakan lingkungan hidup
8 Rencana usaha dan atau Pembangunan vila lamban tuha dapat
kegiatan tidak akan meminimalisir dampak negatif dari
mempengaruhi dan atau gangguan entitas ekologis sehingga
mengganggu entitas ekologis telah memenuhi kelayakan lingkungan
hidup
9 Rencana usaha atau kegiatan Pembangunan vila lamban tuha tidak
tidak menimbulkan gangguan menimbulkan gangguan terhadap usaha
terhadap usaha dan atau dan atau kegiatan yang telah ada di
kegiatan yang telah ada di sekitar rencana lokasi sehingga telah
sekitar rencana lokasi usaha memenuhi kelayakan lingkungan hidup
dan atau kegiatan
10 Tidak dilampauinya daya Pembangunan vila lamban tuha tidak
dukung dan daya tampung melampaui daya dukung dan daya
lingkungan hidup dari lokasi tampung lingkungan hidup sehingga
rencana usaha Dan atau telah memenuhi kelayakan lingkungan
kegiatan dalam hal terdapat hidup
perhitungan daya dukung dan
daya tampung lingkungan
dimaksud.

Berdasarkan telaah dampak penting tersebut di atas, baik positif maupun


negative, maka rencana pembangunan Vila Lamban Tuha dapat
memenuhi kelayakan lingkungan yang dipersyaratkan , namun demikian
tetap melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup sesuai
dengan arahanyang ada dan peraturan serta perundang undangan yang
berlaku. Untuk selanjutnya kelayakan lingkungan rencana pembangunan
vila akan diterjemahkan ke dalam rencana pengelolaan lingkunganyang
integral dan komrehensif.

94
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

DAFTAR PUSTAKA

BAPPEDA. (2019). Informasi dan Profil Daerah Kecamatan Pesisir Selatan,


Kabupaten Pesisir Barat. Lampung: BAPPEDA.
Departemen Kelautan dan Perikanan. (2001). Pedoman Umum Pengelolaan Pulau-
Pulau Kecil dan Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat. Jakarta: Ditjen
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Nurin Nahdiyah, K. N. (2015). Analisis Dampak Reklamasi Pantai Kawasan Bahu
Mall Manado. Studi AMDAL.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Jenis
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman


Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup, Lampiran II Pedoman Dokumen Andal
Perikanan, D. K. (2001). Pedoman Umum Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil yang
Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat. Jakarta: Ditjen Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil.
Razif, M., & Y, A. (2001). AMDAL dan Audit Lingkungan. Surabaya: Institut
Teknologi Sepuluh November.
Samurdiani, Y. (2015). Evaluasi Holistik Terhadap Dampak Lingkungan. Dokumen
AMDAL, IV-5.

95
ANDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
DOKUMEN
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
(RKL-RPL)

RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA,


PANTAI TANJUNG SETIA, PESISIR BARAT

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Ade Rosmawati 118250020
Hani Widiastuti 118250028
Meiza Dani Akbar 118250025
Randi Ahmad Kurnia 118250026
Riadi Tomson Eventius Naibaho 118250024

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2020
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

KATA PENGANTAR

Saat ini industri pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat sedang naik daun, pesona
pantai nya sangat memanjakan mata dan membuat semua orang ingin berkunjung
untuk menikmati indah nya hamparan pantai di Pesisir Barat. Meningkatnya tingkat
kunjungan wisatawan menjadi nilai positif bagi masyarakat Pesisir Barat karena
dapat mendongkrak perekonomian warga sekitar. Namun saat ini fasilitas
pendukung pariwisata di Pesisir Barat khusu nya di desa Tanjung Setia masih
sangat minim, diantara nya adalah tempat penginapan.

Memperhatikan hal itu PT. Sinar Laut selaku pemrakasra bekerja sama dengan
Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat berencana untuk melakukan
pembangunan vila Tanjung Tuha ini. Dengan harapan nanti nya dapat menambah
daya tarik masyarakat terhadap pariwisata Pesisir Barat. Namun ada nya
pembangunan vila ini tentu akan menimbulkan beberapa dampak, baik dampak
positif maupun dampak negatif nya. Untuk meminimalisir terjadi nya dampak
negatif yang mendominasi, maka di buatlah dokumen AMDAL ini sebagai acuan
untuk mengambil keputusan dalam mempertimbangkan pembangunan vila ini.

PT. Sinar Laut berkomitmen akan menjadikan vila ini sebagai suatu hal yang
berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, dengan meminimalisir
sekecil mungkin ada nya dampak negatif. Maka dari itu diharapkan semoga dengan
ada nya dokumen AMDAL ini bisa menjadi awal yang baik untuk pembangunan
vila Tanjung Tuha kedepan nya.

Pesisir Barat, 06 Desember 2020


PT. SINAR LAUT

RANDI AHMAD KURNIA


Ketua Tim Penyusun Dokumen

i
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN
TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................96
1.1 Maksud dan Tujuan .................................................................................97
1.2 Pernyataan Kebijakan Lingkungan..........................................................97
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) .......99
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL) ......106
BAB IV JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH ..................................................111
BAB V SURAT PERNYATAAN KOMITMEN PELAKSANAAN RKL-RPL
..............................................................................................................................112
LAMPIRAN ..........................................................................................................96

ii
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN
TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Kegiatan Pembangunan


Vila Lamban Tuha
Tabel 3.1 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Kegiatan Pembangunan
Vila Lamban Tuha

iii
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN
TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Area Vila
Lamban Tuha
Gambar 3.1 Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Area Vila
Lamban Tuha

iv
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN
TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

BAB I

PENDAHULUAN

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan


Lingkungan (RPL) ini disusun berdasarkan dengan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No. 16 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup. Dokumen RKL-RPL ini memuat upaya untuk menangani
dampak dan memantau komponen lingkungan dan sosial yang terkena dampak
baik dampak penting sebgai hasil dari proses evaluasi holistik maupun bukan
dampak penting yang tetap memerlukan pengelolaan dan pemantauan.
Dokumen RKL-RPL ini digunakan pada proyek pembangunan Vila Lamban
Tuha Pantai Tanjung Setia Pesisr Barat. Pesisir Barat merupakan daerah yang
didominasi oleh pantai-pantai yang indah. Saat ini baru sedikit pantai di Pesisir
Barat yang dikelola dengan baik. Pesona pantai diPesisir Barat yang sangat
mempesona dapat menarik banyak wisatawan untuk datang dan berkunjung.
Selain itu ombak yang ada di pantai Pesisir Barat sangat pas untuk dijadikan
wahana bermain selancar khusus nya bagi pemula yang baru ingin belajar
berselancar.
Potensi sumber daya ini apabila dikelola dengan baik maka akan berdampak
positif bagi masyarakat disekitar pantai. Salah satunya adalah meningkatkan
penghasilan masyarakat disekitar pantai. Saat ini masyarakat disekitar pantai
Tanjung Setia masih mengandalkan profesi sebagai nelayan untuk menopang
ekonomi keluarga nya. Padahal apabila sumber daya nya dimanfaatkan mereka
bisa mendapatkan penghasilan yang lebih banyak lagi, seperti menjual
makanan diarea rekreasi, menjadi penjaga atau pekerja di resort atau vila di
sekitar pantai, dan lain sebagainya.
Saat ini Pesisir Barat sudah mulai naik daun, namun yang masih menjadi
kendala adalah kurang nya tempat menginap bagi para wisatawan sehingga
mereka harus berfikir 2 kali untuk datang berlama-lama disana. Maka dari itu
kami bermaksud untuk melengkapi fasilitas pendukung untuk menarik minat
wisatawan dengan mendirikan vila di sekitar pantai Tanjung Setia. Vila

96
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

menjadi saran vital bagi para wisatawan yang akan berlibur. Saat ini hanya ada
resort-resort kecil saja dengan kapasitas 1-3 orang, sehingga bagi mereka yang
berkeluarga sedikit terkendala dalam hal tempat menetap. Di harapakan dengan
di bangun nya vila di pantai Tanjung Setia ini dapat berdampak baik bagi
masyarakat sekitar dan juga menjadi solusi yang baik bagi para wisatawan.

1.1 Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan dari penyusunan RKL-RPL ini adalah :

• Melaksanakan peraturan perundang-undangan lingkungan hidup yang


terkait dengan kegiatan pembangunan vila Lamban Tuha;
• Memelihara kualitas lingkungan hidup di lokasi pembangunan vila
Lamban Tuha dan sekitarnya melalui penerapan Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
• Sebagai arahan dan panduan dalam mengelola dan memantau dampak
yang timbul terhadap komponen lingkungan hidup oleh rencana kegiatan
pembangunan vila Lamban Tuha;
• Sebagai arahan dan panduan bagi instansi terkait dan masyarakat dalam
membantu dan mengawasi penerapan RKL-RPL; RKL-RPL
pembangunan vila Lamban Tuha.
• Mencegah, menanggulangi, meminimalisasi, serta mengendalikan dampak
negatif yang timbul dan meningkatkan dampak positif yang muncul;
• Memantau komponen/parameter lingkungan hidup yang mengalami
perubahan mendasar yang terkena dampak penting dan/atau yang terkena
dampak lingkungan hidup lainnya;
• Memantau sumber-sumber penyebab dampak yang ada; dan
• Menjadikan hasil pelaksanaan RKL-RPL sebagai indikator untuk
mengevaluasi penaatan terhadap peraturan yang berlaku, menganalisis
pola kecenderungan dan tingkat kritis dari kondisi lingkungan berdasarkan
pengelolaan lingkungan yang diimplementasikan.

1.2 Pernyataan Kebijakan Lingkungan


Beberapa pernyataan kebijakan lingkungan yang akan diterapkan pada proyek
pembangunan vila Lamban Tuha adalah sebagai berikut :

97
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

• PT. Sinar Laut selaku permrakarsa berkomitmen untuk mematuhi


ketentuan peraturan perundangan terkait yang berlaku, serta menjadi mitra
yang baik bagi masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya;
• PT. Sinar Laut selaku permrakarsa mempunyai komitmen untuk
melakukan penyempurnaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup secara berkelanjutan dalam bentuk mencegah, menanggulangi, dan
memantau dampak lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan-
kegiatannya serta menerapkan opsi pengelolaan terbaik (best available
technology);
• PT. Sinar Laut selaku permrakarsa memiliki kebijakan untuk memelihara
lingkungan kerja yang bersih, aman dan sehat; dan
• PT. Sinar Laut selaku permrakarsa mewujudkan komitmen dan prinsip
tersebut melalui penetapan kebijakan operasional dan diantaranya dengan
menetapkan kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR).

98
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

BAB II
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL)

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dalam rangka pembangunan vila


Lamban Tuha oleh PT. SINAR LAUT ini dimaksudkan sebagai arahan dalam
penentuan langkah-langkah yang dilakukan dalam menangani lingkungan serta
memberikan gambaran yang jelas mengenai batas kewenangan dan kemampuan
PT. SINAR LAUT dalam membuat kebijaksanaan lingkungannya sehingga dapat
membantu dalam mengantisipasi serta menekan dampak negative dan
mengembangkan dampak positif yang diprakirakan akan muncul sedini mungkin.
Untuk RKL tahap operasi berfungsi sebagai acuan untuk melaksanakan
pengelolaan lingkungan tahap operasi eksisting dan pengembangan. Dampak-
dampak yang akan dikelola dalam RKL dapat dilihat pada matriks sebagai berikut
:

Tabel 2.1 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Kegiatan Pembangunan


Vila Lamban Tuha
No Dampak Sumber Indikator Bentuk Lokasi Periode Instansi
Lingkun Dampak Keberhasila Pengelolaan Pengelol Pengelol Pengelol
gan n Lingkungan aan aan aan
Yang Pengelolaan Hidup Lingkun Lingkun Lingkun
Dikelola Lingkungan gan gan gan
Hidup Hidup Hidup Hidup
Tahap Pra Konstruksi
1 Dilakuka Lokasi Terbangunny • Datang Pantai Dilakuka Instansi
n studi yang a bangunan secara Tanjung n setiap pelaksan
kelayaka digunakan vila dan langsung Setia, 2 a yaitu
n untuk sebagian objek wisata ketempat Kecamta minggu PT Sinar
mendapat kecil/ lainnya lokasi yang n Pesisir sekali, Laut
kan besarnya sebagai pusat akan Selatan, dimulai
gambara rumah bisnis dan dijadikan Kabupat sejak 6
n penduduk obyek wisata bangunan en bulan
mengenai dan area vila Pesisir sebelum
pembang penangkap • Dipertimban Barat, infrastru
unan an nelayan gkan lokasi Provinsi ktur
tersebut Lampun dimulai
apakah g
layak
didirikan

99
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

bangunan
atau tidak
dari segi
lingkungan

2 Melakuk Pembebas • Tidak • Dilakukan Pantai Dilakuka Instansi


an an lahan terjadinya sosialisasi Tanjung n setiap pelaksan
permoho dan kesalahpaha secara Setia, 2 a yaitu
nan izin perizinan man tranparansi Kecamta minggu PT Sinar
lahan terhadap mengenai kepada n Pesisir sekali, Laut
kepada masyaraka pembebasan masyarakat Selatan, dimulai
masyarak t yang lahan • Pemilik Kabupat sejak 6
at lahannya • Tidak terjadi lahan yang en bulan
setempat akan kesenjangan lahannya Pesisir sebelum
terkena sosial akan terkena Barat, infrastru
dampak mengenai dampak dari Provinsi ktur
pembangu tujuan pembanguna Lampun dimulai
nan pembanguna n, sebaiknya g
n vila dan diberi
objek wisata modal.
lainnya

3 Kesempa Merekrut Menambah • Mengutama Pantai Dilakuka Instansi


tan kerja tenaga lapangan kan Tanjung n 3 kali pelaksan
dan kerja pekerjaan penduduk Setia, perektut a yaitu
peluang untuk seperti setempat Kecamta an, PT Sinar
usaha bekerja tukang ketika n Pesisir dimulai Laut
menjadi banguanan, perekrutan Selatan, sejak 6
tukang dan peluang • Memberikan Kabupat bulan Instansi
bangunan masyarakat sosialisasi en sebelum Pengawa
untuk kepada Pesisir infrastru s yaitu
membuka calon Barat, ktur Kepala
usaha mikro pekerja Provinsi dimulai Desa
seperti • Memberikan Lampun
berjualan di bantuan g
sekitar modal
kawasan terlebih
pembanguan dahulu
vila untuk
membuka
usaha kecil-
kecilan.

100
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

No Dampak Sumber Indikator Bentuk Lokasi Periode Instansi


Lingkun Dampak Keberhasila Pengelolaan Pengelol Pengelol Pengelol
gan n Lingkungan aan aan aan
Yang Pengelolaan Hidup Lingkun Lingkun Lingkun
Dikelola Lingkungan gan gan gan
Hidup Hidup Hidup Hidup
Tahap Konstruksi
1 Perubaha Pembukaa Tidak Menghindari Pantai Dilakuka Instansi
n bentuk n lahan menyebabka penebangan Tanjung n setiap pelaksan
lahan untuk n kerusakan pohon Setia, hari Dari a yaitu
pembangu lahan dan sembarangan Kecamta saat PT Sinar
nan lingkungan n Pesisir tahap Laut
sekitar Selatan, konstruk
Kabupat si hingga Instansi
en operasi Pengawa
Pesisir selesai s yaitu
Barat, Dinas
Provinsi Perhubu
Lampun ngan
g

2 Penuruna Bahan Tidak Penggunaan Pantai Setiap Instansi


n material menyebabka alat dan Tanjung hari, pelaksan
kualitas bangunan n teknologi Setia, Dari saat a yaitu
air yang pencemaran yang ramah Kecamta tahap PT Sinar
masuk ke air laut lingkungan n Pesisir konstruk Laut
perairan Selatan, si hingga
Kabupat operasi Instansi
en Pengawa
Pesisir s yaitu
Barat, Dinas
Provinsi Kantor
Lampun LH dan
g Dinas
Kesehata
n

3 Penuruna Mobilisasi Tidak Penerapan Sepanjan 3 kali Instansi


n kualitas bahan menimbulka standar K3 g Pantai dalam pelaksan
udara material n untuk Tanjung semingg a yaitu
bersih bahan pencemaran keselamatan Setia, u. Secara PT Sinar
bangunany udara. Debu, pekerja. Kecamta periode Laut
ang keluar dan bahan n Pesisir disesuai
masuk material Selatan, kan Instansi
mengguna bahan Kabupat dengan Pengawa
kan bangunan en kebutuha s yaitu
transportas dapat Pesisir n supaya Dinas

101
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

i mengganggu Barat, terlaksan Kantor


mengakiba kesehatan Provinsi a LH dan
tkan masyarakat Lampun seoptima Dinas
kemacetan dan pekerja g l Kesehata
sehingga mungkin n
menimbul .
kan Instansi
pencemara Penerim
n udar a
(banyakny Laporan
a emisi : Kantor
karbon) Lingkun
gan
Hidup
4 Ganggua Masuknya Tidak Pendekatan Sepanjan Setiap Instansi
n biota material menyebabka teknologi dan g Pantai hari, pelaksan
air bangunan n penenrapan Tanjung selama a yaitu
ke dalam pencemaran standar k3 Setia, tahap PT Sinar
air air laut Kecamta konstruk Laut
n Pesisir si hingga
Selatan, operasi Instansi
Kabupat Pengawa
en s yaitu,
Pesisir Kantor
Barat, LH dan
Provinsi Dinas
Lampun pertania
g n,
perikana
n dan
Kehutan
an

Instansi
penerim
a
laporan
yaitu
Kantor
LH
5 Ganggua Mobilisasi Kesehatan Pengelolaan Sepanjan Setiap 3 Instansi
n peralatan masyarakat air limbah g Pantai minggu pelaksan
kesehata Bahan meningkat sampah, Tanjung sekali, a yaitu
n material buangan Setia, selama PT Sinar
bangunan material dan Kecamta tahap Laut
kualitas n Pesisir konstruk
udara Selatan, si hingga Instansi
Kabupat operasi Pengawa

102
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

en s yaitu
Pesisir dinas
Barat, kesehan
Provinsi dan
Lampun kantor
g LH.

Instansi
penerim
a
laporan
yaitu
Kantor
LH

No Dampak Sumber Indikator Bentuk Lokasi Period Instansi


Lingkun Dampak keberhasilan Pengelolaan pengelol e pengelol
gan Pengelolaan Lingkungan aan Pengel aan
Yang Lingkungan Hidup lingkung olaan lingkung
Dikelola Hidup an hidup lingku an hidup
ngan
hidup

Tahap Operasi
1 Penangan Kegiatan Terciptanya Penanganan Sepanjan Setiap Instansi
an bahan pembangu kesehatan, dilakukan g Pantai hari pelaksan
dan nan dan dan debu dengan Tanjung selama a yaitu
material penangan debu tidak bantuan alat Setia, pengop PT Sinar
pasca an bertebaran yang Kecamta erasi an Laut
kontruksi material sehingga memadai n Pesisir bangun
bangunan tidak untuk Selatan, an vila Instansi
mengganggu membersihka Kabupat Pengawa
pernafasan n lingkungan en s yaitu
yang terkena Pesisir DISKES,
dampak dari Barat, kantor
material Provinsi LH. Dan
bangunan Lampun DISHUB
g
Instansi
penerima
laporan
yaitu
Kantor
LH dan
DISHUB

103
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

2 Revegeta Kegiatan Terciptanya Penanaman Sepanjan Setiap Instansi


si lahan pembangu kembali kembali g Pantai 2 bulan pelaksan
an dan kawasan tanaman Tanjung dimulaa a yaitu
transporta yang setempat Setia, i sejak PT Sinar
si alat produktif yang sifatnya Kecamta pengop Laut
serta cepat tumbuh n Pesisir erasi an
material serta yang Selatan, bangun Instansi
berfungsi Kabupat an vila Pengawa
produktif en s yaitu
Pesisir DISKES,
Barat, kantor
Provinsi LH. Dan
Lampun DISHUB
g
Instansi
penerima
laporan
yaitu
Kantor
LH dan
DISHUB

3 Pembaya Sebagai Terjaganya Hasil Sepanjan Setiap Instansi


ran upah tanda kesejahteraan pekerjaan g Pantai satu pelaksan
para balas jasa serta sikap dievaluasi Tanjung bulan a yaitu
pekerja keikutsert saling dan Setia, sekali PT Sinar
aan dalam menghargai menentukan Kecamta selama Laut
pembangu antara pemberian n Pesisir pengop
nan pekerja dan upah Selatan, erasi an
Vila pihak Kabupat bangun
Lamban pembangun en an vila
Tuha Pesisir
Barat,
Provinsi
Lampun
g

104
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Gambar 2.1 Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Area Vila
Lamban Tuha

105
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

BAB III

RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL)

Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) kegiatan pembangunan


vila Lamban Tuha ini dimaksudkan sebagai arahan dalam memantau langkah-
langkah yang telah dilakukan dalam mengelola lingkungan serta memberikan
gambaran yang jelas mengenai batas kewenangan dan kemampuan PT. SINAR
LAUT dalam membuat kebijakan lingkungan. Untuk RPL tahap operasi berfungsi
sebagai acuan untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan tahap operasi eksisting
dan pengembangan. Dampak-dampak yang akan dikelola dalam RPL dapat dilihat
pada matriks sebagai berikut :

Tabel 3.1 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Kegiatan Pembangunan


Vila Lamban Tuha
Tahap Pra Konstruksi

106
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantau
Jenis Metode
NO Indikator / Sumber Lokasi Waktu dan Pelaksan
Dampak Pengumpulan Pengawas Pelaporan
Parameter Dampak Pantau Frekuensi a
Yang Timbul Analisis Data
Dilakukan Terbangunny Lokasi yang Melakukan Sepanjang Dilakukan Pt. Sinar Kepala Dinas
studi a kawasan digunakan pemetaan pesisir Pantai sebulan Laut desa perhubunga
kelayakan villa lamban sebagian kecil/ terhadap Tanjung Setia sekali tanjung n Provinsi
1 untuk tuha sebagai besarnya rumah lokasi yang Kecamatan sebelum setia Lampung
mendapatkan pusat bisnis penduduk dan digunakan pesisir selatan, dilakukan
gambaran dan obyek area untuk Kabupaten pembangun
mengenai wisata penangkapan pengembanga pesisir barat, an
pembangunan
Melakukan - Tidak nelayan
Pembebasan n- proyek
Mengirimkan provinsi
Daerah Dilakukan Pt. Sinar Kepala Kepala desa
permohonan terjadinya lahan dan surat pemukiman sebulan Laut desa tanjung
izin lahan kesalahpaha perizinan permohonan sekitar lokasi sekali tanjung setia dan
kepada man terhadap pembangunan proyek sampai setia Dinas
masyarakat mengenai masyarakat yang villa benar-benar Perhubunga
setempat pembebasan lahannya akan - Melakukan mendapatka n
2
lahan terkena dampak sosialisasi n izin
- Tidak pembangunan pengembanga
terjadinya n proyek
kesenjangan kepada
sosial masyarakat

Kesempatan Menambah Merekrut tenaga Melakukan Di wilayah Dilakukan Pt. Sinar Kepala Dinas
kerja dan lapangan kerja kontruksi wawancara pemukiman dalam 1 kali Laut desa Tenaga
peluang pekerjaan serta terhadap masyarakat tahap pada tanjung Kerja dan
berusaha seperti meningkatkan masyarakat sekitar proyek masa pra setia Sosial
3 usaha mikro peluang yang konstruksi Provinsi
dari berusaha merasakan Lampung
masyarakat masyarakat dampak dari
sekitar sekitar proyek
pembangunan

107
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Tahap Konstruksi
Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantau
Jenis Metode
NO Indikator / Sumber Lokasi Waktu dan Pelaksan
Dampak Pengumpulan Pengawas Pelaporan
Parameter Dampak Pantau Frekuensi a
Yang Timbul Analisis Data
Perubahan Tidak Pembukaan Melakukan Di wilayah Dilakukan Pt. Sinar Kepala Dinas
bentuk lahan menyebabka lahan untuk analisis pemukiman sebulan Laut Desa Lingkungan
n kerusakan pembangunan keproduktifan masyarakat sekali Tanjung Hidup
lahan dan dan transportasi lahan setelah sekitar proyek
hingga Setia Provinsi
1 lingkungan adanya adanya Lampung
sekitar perubahan perubahan dan Kepala
lahan tidak desa
merusak tanjung
lingkungan setia
Penurunan Tidak Bahan material Melakukan Di wilayah Dilakukan Pt. Sinar Kepala Dinas
kualitas air menyebabka bangunan yang analisis kondisi pemukiman sebulan Laut Desa Lingkungan
n masuk ke perairan agar masyarakat sekali Tanjung Hidup
pencemaran perairan terhindar dari sekitar proyek hingga Setia Provinsi
2 air laut pencemaran mengurangi Lampung
penurunan dan Kepala
kualitas air desa
tanjung
setia
Penurunan Tidak Kemacetan Melakukan Di wilayah Dilakukan Pt. Sinar Kepala Dinas
kualitas udara menimbulka akibat analisis pemukiman sebulan Laut Desa Lingkungan
bersih n mobilisasi alat perubahan masyarakat sekali Tanjung Hidup
pencemaran dan bahan kualitas udara sekitar proyek hingga Setia Provinsi
udara. Debu, menimbulkan bersih mengurangi Lampung
dan bahan pencemaran penurunan dan Kepala
material udara(banyakny kualitas desa
3
bahan a emisi karbon) udara bersih tanjung
bangunan setia
dapat
mengganggu
kesehatan
masyarakat
dan pekerja
Gangguan Tidak Masuknya Melakukan Sepanjang Dilakukan Pt. Sinar Kepala Dinas
biota air menyebabka material analisis apakah pesisir Pantai sebulan Laut Desa Lingkungan
n bangunan ke biota yang Tanjung Setia sekali Tanjung Hidup
pencemaran dalam air terkena Kecamatan hingga dapat Setia Provinsi
air laut dampak bisa pesisir selatan, meminimali Lampung
4
dilindungi atau Kabupaten sir gangguan dan Kepala
diminimalisir pesisir barat, terhadap desa
dampaknya provinsi biota air tanjung
lampung setia

Gangguan Kesehatan Mobilisasi Melakukan Sepanjang Dilakukan Pt. Sinar Kepala Dinas
kesehatan masyarakat peralatan survey dan pesisir Pantai sebulan Laut Desa Lingkungan
meningkat Pembangunan analisis Tanjung Setia sekali Tanjung Hidup
vila lamban tuha gangguan Kecamatan hingga dapat Setia Provinsi
kesehatan pesisir selatan, meminimali Lampung
5
yang sering Kabupaten sir gangguan dan Kepala
muncul pesisir barat, terhadap desa
provinsi kesehatan tanjung
lampung setia

108
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Tahap Pasca Operasi


Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantau
Jenis Metode
NO Indikator / Sumber Lokasi Waktu dan Pelaksan
Dampak Pengumpulan Pengawas Pelaporan
Parameter Dampak Pantau Frekuensi a
Yang Timbul Analisis Data
Penanganan Terciptanya Penanganan Melakukan Sepanjang Dilakukan Pt. Sinar Kepala DISHUB
bahan dan kesehatan, material kegiatan pesisir Pantai sebulan Laut Desa Provinsi
material dan debu bangunan bersih-bersih Tanjung Setia sekali Tanjung Lampung
pembangunan debu tidak di sekitar Kecamatan sampai Setia. Dinas
1 bertebaran lokasi pesisir selatan, benar-benar Dinas Kesehatan
sehingga pembangunan Kabupaten tercipta Kesehata Provinsi
tidak proyek pesisir barat, lingkungan n Lampung
mengganggu provinsi yang bersih Provinsi Kepala Desa
pernafasan lampung Lampung Tanjung
Revegetasi Terciptanya Kegiatan Menganalisa Sepanjang Dilakukan Pt. Sinar Kepala DISHUB
kembali pembanguan jenis pohon pesisir Pantai sebulan Laut Desa Provinsi
kawasan dan transportasi yang bersifat Tanjung Setia
sekali Tanjung Lampung
yang alat serta produktif dan Kecamatansampai Setia. Dinas
produktif material mampu pesisir selatan,
benar-benar Dinas Kesehatan
2 kembali lagi Kabupaten tercipta Kesehata Provinsi
pesisir barat,
lingkungan n Lampung
provinsi yang bersih Provinsi Kepala Desa
lampung dan seperti Lampung Tanjung
konsiai Setia
semula
Pembayaran Terjaganya Sebagai tanda Membayar Secara Dilakukan Pihak Kepala Kepala Desa
upah para kesejahteraa balas jasa upah sesuai personal secara pembangu Desa tanjung
pekerja n serta sikap keikutsertaan perjanjian terhadap para personal n villa Tanjung setia
saling dalam yang sudah ada pekerja sampai lamban Setia.
3
menghargai pembangunan pembangunan urusan tuha
antara villa lamban villa lamban selesai
pekerja dan tuha tuha
pihak

109
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

Gambar 3.1 Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Area Vila
Lamban Tuha

110
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

BAB IV

JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH

Sebelum melakukan kegiatan konstruksi dan operasi Proyek Pengembangan Vila


Lamban Tuha, Vila Lamban Tuha telah mengidentifikasi sejumlah Izin
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) yang dibutuhkan
berdasarkan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan interpretasi Vila Lamban
Tuha terhadap peraturan Lingkungan yang saat ini berlaku di Indonesia.
Izin PPLH yang dibutuhkan untuk tahap konstruksi dan operasi adalah sebagai
berikut :
1. Tahap Konstruksi Untuk Kegiatan Pembangunan Vila Lamban Tuha :
a. Izin Perubahan Bentuk Lahan;
b. Izin Penurunan Kualitas Air Laut;
c. Izin Penurunan Kualitas Udara;
d. Izin Peningkatan Kebisingan;
e. Izin Terganggunya Biota;
2. Tahap Konstruksi Untuk Kegiatan Lainnya :
a. Izin Peningkatan Pendapat;
b. Izin Kesempatan Kerja Dan Peluang Berusaha;
c. Izin Gangguan Kelancaran Lalu Lintas
d. Izin Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
e. Izin Peningkatan Timbulan Sampah;
f. Izin Kesempatan Kerja Dan Peluang Berusaha;
g. Izin Persepsi Dan Sikap Masyarakat;
h. Izin Ketenangan Masyarakat;
3. Tahap Operasi :
a. Izin Penurunan Kualitas Air
b. Izin Penurunan Kualitas Udara
c. Izin Peningkatan Kebisingan
d. Izin Peningkatan Kesempatan Kerja
e. Izin Ketenangan Masyarakat
f. Izin Peningkatan Timbulan Sampah

111
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

BAB V

SURAT PERNYATAAN KOMITMEN PELAKSANAAN


RKL-RPL

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Randi Ahmad Kurnia
Jabatan : Ketua Tim Penyusun Dokumen
Alamat Kantor : Jl. Terusan Ryacudu, Tower Belwis Lantai 12,
Jati Agung, Lampung Selatan, Indonesia
Telephone/Fax :62-87-2233-0098/ 62-21-3325-5341
Bertindak dalam kapasitas tersebut di atas, selaku penanggung jawab kegiatan
Proyek Pembangunan Vila Lamban Tuha termasuk pengelolaan lingkungannya
dengan data sebagai berikut :

Nama Perusahaan : PT. SINAR LAUT


Alamat Kantor : Jl. Terusan Ryacudu, Tower Belwis Lantai 12,
Jati Agung, Lampung Selatan, Indonesia
Telephone/Fax :62-87-2233-0098/ 62-21-3325-5341
Lokasi Kegiatan : Pekon Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan,
Kabupaten Pesisir Barat, Lampung
Jenis Kegiatan : Proyek Pembangunan Vila Lamban Tuha
Dengan ini menyatakan bahwa sehubungan dengan proyek pembangunan vila
lamban tuha saya:

1. Akan melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sebagaimana


yang tercantum dalam dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) ini.
2. Akan bertanggung jawab apabila terbukti tidak melaksanankan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan sebagaimana yang tercantum dalam dokumen
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ini.
Lampung, Desember 2020

RANDI AHMAD KURNIA


Ketua Tim Penyusun Dokumen

112
RKL DAN RPL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN
VILA LAMBAN TUHA
PT. SINAR LAUT Kelompok 3

LAMPIRAN

96
AMDAL KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN VILA LAMBAN TUHA
KARTU ASISTENSI TUGAS BESAR

Nama Mahasiswa/Kelompok : 1. Ade Rosmawati (118250020)


2. Riadi Tomson Eventius Naibaho (118250024)
3. Meiza Dani Akbar (118250025)
4. Randi Ahmad Kurnia (118250026)
5. Hani Widiatuti Istanto (118250028)
Mata Kuliah : Analisi Mengenai Dampak Lingkungan
Dosen Pengampu : Yuni Lisafitri, S.P., M.Si
Nama Dosen/Asisten : Yuni Lisafitri, S.P., M.Si
Topik/judul/Studi Kasus : Studi Amdal Rencana Pembangunan Vila
Dipantai Tanjung Setia Kecamatan Pesisir
Lampung Selatan Kabupaten Pesisir Barat
Provinsi Lampung

No. Hari,Tanggal Keterangan Paraf


1. Rabu, 18 Detail kegiatan ditambahkan dan matriks penentuan dampak ̂ ƴ
November 2020

2. Senin, 23 Detail masing-masing komponen diperjelas, dampak di buat ̂ ƴ


November 2020 dalam bentuk matriks juga

3. Selasa, 1 Kegiatan dijelaskan dengan penjabaran, masukan peta ̂ ƴ


Desember 2020

4 Sabtu, 5 Rapihkan penulisan ̂ ƴ


Desember 2020

5 Senin, 14 Perbaikin periode pada matriks RKL dan RPL, dibuat rentang ̂ ƴ
Desember 2020 waktu

Anda mungkin juga menyukai