Anda di halaman 1dari 5

Semnas Linsatemas, Tahun 2018 Undip

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 PT. PELABUHAN


INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG INTAN CILACAP.
1)* 1)
Efi Dwi Astuti , M. Arief Budiharjo
1
Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
*email: efidwi25@gmail.com

ABSTRAK
Sistem manajemen lingkungan merupakan bagian dari sistem manajemen yang digunakan
untuk mengelola aspek lingkungan, memenuhi kewajiban kepatuhan, serta risiko dan peluang yang
ditetapkan. Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung Intan Cilacap merupakan salah satu Badan saha
Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam jasa layanan operator terminal pelabuhan. Sebagai
perusahaan yang bergerak dibidang kepelabuhan, PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan
Cilacap memiliki komitmen terhadap lingkungan hidup dengan menerapkan sistem manajemen
lingkungan berdasarkan standar ISO 14001. Dalam penerapannya, dibutuhkan analisis untuk
mengetahui kesesuaian antara penerapan di lapangan dengan standar yang berlaku. Hal ini dapat
diketahui dengan melakukan wawancara dengan karyawan, menganalisis dokumen-dokumen
lingkungan perusahaan, memperhatikan pelaksanaan di lapangan dan membandingkan seluruh
kegiatan perusahaan dengan standar ISO 14001. Hasil pengamatan menunjukkan adanya beberapa
hal yang tidak sesuai dengan standar ISO 14001 diantaranya yaitu komunikasi internal dan
pengelolaan sampah dalam klausul operasi. Selain itu ditemukan pula hambatan dalam penerapan
sistem manajemen lingkungan ISO 14001 yaitu faktor sumber daya manuasia dan finansial.
Berdasarkan hasil analisis dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan sistem manajemen lingkungan
PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap secara keseluruhan telah dilaksanakan
dengan baik sesuai standar ISO 14001, akan tetapi diperlukan beberapa perbaikan pada
ketidaksesuaian yang terjadi.
Key Words: PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap, Sistem Manajemen Lingkungan,
ISO 14001.

PENDAHULUAN
Permasalahan lingkungan adalah sebuah isu yang selalu menarik perhatian. Hal ini membuat
kesadaran masyarakat terhadap permasalahan lingkungan semakin meningkat. Banyak kalangan
khususnya pengusaha mulai menyadari bahwa kebijakan dan strategi pengelolaan lingkungan hidup
memerlukan suatu standar yang harus menjadi satu-kesatuan dalam sistem manajemennya. ISO
14001 adalah standar internasional untuk sistem manajemen lingkungan. Sistem manajemen
lingkungan merupakan seperangkat proses manajemen yang mengharuskan suatu perusahaan untuk
mengidentifikasi, mengukur, dan mengendalikan dampak lingkungan mereka [1].
PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap sebagai perusahaan yang bergerak
dibidang jasa kepelabuhan telah memiliki komitmen terhadap lingkungan sekitar, yaitu dengan
menerapkan sistem manajemen lingkungan berstandar ISO 14001. Hal ini diharapkan dapat
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan akibat dari kegiatan perusahaan.Tujuan dari
pelaksanaan kerja praktik ini adalah mengetahui dan menganalisis penerapan sistem manajemen
lingkungan berdasarkan ISO 14001 di PT. Pelindo III Cabang Tanjung Intan Cilacap.

METODOLOGI PELAKSANAAN
Kerja praktik dilaksanakan di PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap selama 1
bulan kalender yang dimulai dari tanggal 8 Januari 2018 – 7 Februari 2018. Metode yang digunakan
dalam pelaksanaan kerja praktik ini yaitu menentukan tujuan operasional dari kerja praktik, tahapan
pelaksanaan kerja praktik, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. Tahapan pelaksanaan
kerja praktik ini terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan. Pengambilan data
dilakukan dengan cara observasi di lapangan, dokumentasi, wawancara, serta studi literatur.
Sedangkan data dianalisis menggunakan teknik komparatif dan deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Konteks Organisasi
Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap telah menetapkan isu internal
dan eksternal yang relevan dengan tujuan perusahaan serta dapat mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Isu internal dan eksternal ini telah dipantau,
ditinjau, dan didokumentasikan dalam dokumen Risk Assesment.
Semnas Linsatemas, Tahun 2018 Undip

Ruang lingkup dari penerapan Sistem Manajemen Lingkungan di PT. Pelindo III (Persero)
Cabang Tanjung Intan adalah Pelayanan Jasa Kapal, Pelayanan Jasa Barang, dan Pelayanan
Bongkar Muat Barang [2]. Ruang Lingkup ini telah terpelihara dan terdokumentasi didalam Pedoman
MK3L.
Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Intan telah menetapkan,
mendokumentasikan, menerapkan, dan memelihara Sistem Manajemen Lingkungan dan akan
meningkatkan secara terus-menerus keefektifannya sesuai dengan persyaratan Standar
Internasional. Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya monitoring pada setiap tindakan yang telah
direncanakan untuk mengatasi isu-isu internal dan eksternal yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Kepemimpinan
Kepemimpinan dan Komitmen
General Manager telah menyediakan bukti komitmen dalam mengembangkan dan menerapkan
Sistem Manajemen Lingkungan, serta meningkatkan keefektifannya secara berkesinambungan.
Perusahaan melakukan kegiatan identifikasi untuk menentukan sejumlah persyaratan lingkungan agar
mencapai hasil yang diharapkan melalui kegiatan Identifikasi Aspek dan Dampak. Identifikasi aspek
dan dampak lingkungan mengarahkan organisasi untuk mengadakan perbaikan dari ketidaksesuaian
yang terjadi. Perbaikan ini dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan Sistem Manajemen
Lingkungan.
Kebijakan Lingkungan
Kebijakan lingkungan yang diterapkan oleh PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan
Cilacap disesuaikan dengan visi dan misi perusahaan serta dituangkan dalam Kebijakan Sistem
Manajemen MK3L PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap. Kebijakan lingkungan ini
dikomunikasikan kepada seluruh personel yang dapat mempengaruhi MK3L yaitu salah satunya
dengan cara menempelkan kebijakan tersebut disetiap ruangan agar memudahkan pekerja untuk
membaca dan mengetahui kebijakan lingkungan yang diterapkan di PT. Pelindo III (Persero) Cabang
Tanjung Intan Cilacap. Persyaratan dalam ISO 14001 klausil 5.2 tidak dijabarkan secara tersurat
dalam kebijakan MK3L perusahaan, akan tetapi tersirat dalam tujuan kebijakan MK3L yang tertuang
pada Pedoman MK3L.
Peran Organisasi, Tanggung Jawab, dan Wewenang
General Manager memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang telah didefinisikan dan
dikomunikasikan dalam Peraturan Direksi PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) No.
PER.33/OS.0101/P.III-2012 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT. Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung Intan.

3. Perencanaan
Aspek Lingkungan
Dalam lingkup sistem manajemen lingkungan, organisasi harus menentukan aspek lingkungan
dari kegiatan, produk, dan layanan yang dapat mengontrol dan yang dapat mempengaruhi dampak
lingkungan terkait [6]. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Intan telah mengidentifikasi
aspek lingkungan dari kegiatan, produk, atau jasanya yang sesuai dengan aspek lingkungan sehingga
dapat mengendalikan dampak penting yang dihasilkan. Informasi mengenai aspek lingkungan ini
terpelihara dan terdokumentasi didalam Formulir Identifikasi Aspek dan Evaluasi Dampak (F-K3L-03).
Supervisor Sistem Manajemen dan Informasi, bertanggung jawab dalam memastikan dilakukannya
tinjauan ulang terhadap Identifikasi Aspek dan Evaluasi Dampak paling tidak setiap 1 tahun sekali.
Kewajiban Kepatuhan
Prosedur Identifikasi dan Akses Paraturan Perundang-Undangan bertujuan untuk memberikan
pedoman dalam memastikan persyaratan perundangan tersebut diperhitungkan dalam penetapan,
penerapan, dan pemeliharaan sistem manajemen lingkungan [4]. Manajemen representatif mencatat
hasil identifikasi dan akses peraturan dalam Formulir Daftar Persyaratan Peraturan Perundangan dan
Persyaratan Lain (F-K3L-02). Berikut beberapa peraturan perundangan dan persyaratan lain
mengenai Sistem Manajemen Lingkungan.
a. UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
b. UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
c. PP No 101 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Limbah B3.
d. KepMenLH No 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut.
e. Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Tengah No.5 Tahun 2004 tentang Nilai Ambang Batas
Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.
f. PerMenLH No 5 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Limbah di Pelabuhan.
Semnas Linsatemas, Tahun 2018 Undip

Tujuan Lingkungan
Tujuan lingkungan PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap telah
didokumentasikan dalam Formulir Tujuan, Sasaran, dan Program MK3L (F-MK3L-03). Manajemen
dan Manajemen Representatif bertanggung jawab melakukan kajian terhadap penetapan tujuan,
sasaran, dan program manajemen organisasi dari masing-masing divisi. Dalam menetapkan tujuan
lingkungan juga sekaligus ditetapkan sasaran lingkungan yang saling berhubungan. Ketercapaian
tujuan dan sasaran akan dipantau oleh penanggung jawab yang telah ditunjuk sesuai dengan
periodisasi pemantauan yang telah ditetapkan.
Tindakan Perencanaan untuk Mencapai Tujuan Lingkungan
Setelah ditetapkan tujuan dan sasaran lingkungan, maka perusahaan harus menetapkan
tindakan perencanaan berupa program untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Program-
program ini didokumentasikan dalam Formulir Tujuan, Sasaran, dan Program (F-MK3L-03).
Manajemen telah memastikan bahwa program yang dibuat untuk mencapai tujuan dan sasaran
lingkungan telah mencakup:
- Pemberian tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada fungsi dan tingkatan yang
sesuai.
- Cara dan jangka waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut.

4. Dukungan
Sumber Daya
Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap telah menentukan dan
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen
Lingkungan secara terus menerus. Dalam menunjang produktifitas pegawai, PT. Pelindo III (Persero)
Cabang Tanjung Intan Cilacap telah menentukan, menyediakan, dan memelihara infrastruktur,
berupa: gedung, ruangan kerja, peralatan proses, perangkat keras, perangkat lunak, serta pelayanan
pendukung seperti alat transportasi, komunikasi, dan sistem informasi. Faktor lain yang dapat
mendukung produktifitas kerja adalah lingkungan kerja. Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung
Intan Cilacap telah menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai
kesesuaian persyaratan lingkungan dengan menyediakan tempat kerja yang aman dan tidak
mencemari lingkungan.
Kompetensi
Manajer SDM, Umum, dan Kesisteman bertanggung jawab memastikan setiap orang yang
bertugas atas nama organisasi yang menyebabkan satu atau lebih perubahan kualitas, keselamatan,
dan kesehatan kerja serta dampak lingkungan mempunyai kompetensi sesuai yang diperoleh dari
pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang memadai [5]. Aktifitas mitra kerja dapat juga
menghasilkan perubahan kualitas, keselamatan dan kesehatan kerja, serta dampak lingkungan jika
tidak dikendalikan. Oleh karena itu manajer yang terkait bertanggung jawab memastikan bahwa
personel mitra kerja telah memiliki kompetensi sesuai dengan ruang lingkup dan aktifitasnya beserta
pengendaliannya. Prosedur kompetensi perusahaan didokumentasikan pada rekaman Prosedur
Kompetensi, Pendidikan, dan Pelatihan Pegawai (P-MK3L-05).
Kesadaran
Manajemen Representatif bertanggung jawab untuk memastikan orang yang bekerja untuk atau
atas nama organisasi memahami tentang kebijakan lingkungan perusahaan, penerapan sistem
manajemen lingkungan, aspek penting yang terkait dengan pekerjaannya, peran dan tanggung
masing-masing dalam pemenuhan persyaratan sistem manajemen lingkungan, serta akibat yang
mungkin terjadi apabila prosedur tidak dilaksanakan dengan baik.
Komunikasi Internal
Sebagai upaya untuk memastikan semua informasi sistem manajemen lingkungan terkini
dikomunikasikan, PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap telah menetapkan prosedur
untuk menjamin bahwa informasi sistem manajemen lingkungan terbaru dikomunikasikan ke semua
pihak di internal perusahaan dan mendukung efektifitas sistem manajemen lingkungan yang
ditetapkan di Prosedur Komunikasi internal, eksternal, dan Konsultasi (P-MK3L-04). Media komunikasi
internal dapat berupa rapat koordinasi, morning briefing, media tertulis, ataupun media sosial.
Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung Intan Cilacap dalam menerapkan komunikasi internal sudah
sesuai dengan standar ISO 14001. Akan tetapi ada beberapa kekurangan seperti papan
pengumuman yang seharusnya digunakan untuk menginformasikan hal-hal mengenai kebijakan atau
pengelolaan lingkungan, belum digunakan sebagaimana mestinya. Papan pengenalan 5R tulisannya
sudah mulai usang sehingga sulit untuk dibaca.
Semnas Linsatemas, Tahun 2018 Undip

Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal yang dilakukan PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap
berupa rapat koordinasi, rapat dengan vendor atau mitra kerja, safety induction, sosialisasi, media
tertulis, dan media elektronik. Selain itu, PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap telah
menetapkan pengaturan yang efektif untuk komunikasi dengan stakeholder yang terkait dengan
informasi, permintaan, kontrak, termasuk amandemennya, umpan balik stakeholder dan keluhan
stakeholder melalui rapat-rapat koordinasi, telepon, fax, e-mail, maupun kotak saran yang disiapkan,
serta media lain, berupa form komplain ataupun website PT. Pelindo III (Persero) yang dikelola secara
koorperasi. Dalam penerapan komunikasi eksternal ini, PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung
Intan Cilacap telah sesuai dengan persyaratan ISO 14001
Informasi Terdokumentasi
Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap telah memiliki sistem
dokumentasi yang tertata rapi dan terstruktur yang merupakan ciri khas dari sistem manajemen
lingkungan. Hirarki dokumen terdiri dari pedoman, prosedur, instruksi kerja, dan dokumen penunjang.
Dokumen yang dibuat PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap disiapkan oleh
personel dari masing-masing bagian yang kemudian disahkan oleh General Manager. Dokumen
lingkungan yang sudah disahkan difotokopi sebanyak yang didistribusikan, kemudian diberi stempel
“COPY TERKENDALI” untuk selanjutnya dibagikan kepada yang bersangkutan. Dokumen ini ditinjau
setiap kali ada pembaharuan.
PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap telah menetapkan prosedur
pengendalian rekaman terdokumentasi yaitu Prosedur Pengendalian Rekaman (P-MK3L-02).
Prosedur ini berfungsi untuk mendefinisikan pengendalian yang diperlukan dalam hal identifikasi,
penyimpanan, perlindungan, penarikan kembali, waktu penyimpanan, retention, dan disposisi
rekaman. Untuk penyimpanannya, rekaman dikelompokkan berdasarkan kriteria dan metode tertentu
serta disimpan oleh masing-masing staf dari divisi terkait.

5. Operasi
Perencanaan dan Pengendalian Operasional
PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap dalam mengupayakan pengelolaan
dampak lingkungan telah berusaha melakukan pengidentifikasian serta perencanaan operasional
yang terkait dengan aspek lingkungan penting yang sesuai dengan kebijakan serta tujuan dan
sasaran mutu dan lingkungan. Pengidentifikasian dan perencanaan ini dilakukan dengan cara
menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur serta menetapkan kriteria operasional dalam
prosedur.
Dokumen prosedur pengendalian operasional dalam bidang sistem manajemen lingkungan telah
disusun, diterbitkan, dan diaplikasikan oleh setiap divisi terkait. Prosedur pengendalian operasional
yang berhubungan dengan sistem manajemen lingkungan diantaranya Prosedur Pengelolaan
Sampah, Pengelolaan Limbah B3, serta Pengendalian Kebisingan, Getaran, dan Emisi Udara. Dalam
penerapannya, ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan prosedur yaitu kondisi TPS sampah yang
tidak terurus dengan baik sehingga sampah saling tercampur. Selain itu, penyimpanan limbah B3
pada TPS limbah B3 melebihi dari batas waktu yang telah ditentukan.
Kesiapan dan Tanggap Darurat
Untuk menghadapi potensi situasi darurat yang dapat menimbulkan dampak K3 ataupun
lingkungan, maka PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap membuat dokumen
Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat (P-MK3L-08). Didalam prosedur ini dijelaskan mengenai
tindakan-tindakan yang dilakukan terhadap situasi darurat serta mencegah atau mengatasi dampak
K3 dan lingkungan negatif yang ditimbulkan.

6. Evaluasi Kinerja
Pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi
Untuk memastikan bahwa parameter lingkungan sudah sesuai dengan hukum dan peraturan
perundangan yang berlaku, PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap melakukan
pemantauan dan pengukuran yang meliputi kualitas air laut, air sungai, kualitas udara, dan
kebisingan. Pemantauan dan pengukuran ini dilakukan 6 bulan sekali untuk kualitas udara dan
kebisingan. Sedangkan pemantauan kualitas air laut dan sungai dilakukan minimal 1 bulan sekali.
PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap juga melakukan pemantauan dan
pengukuran terhadap kinerja dari penerapan sistem manajemen meliputi: Kinerja mutu melalui
penerapan Prosedur Pengukuran dan Analisis Kepuasan Pelanggan, kinerja K3 melalui penerapan
Prosedur Pemantauan dan Kinerja MK3L, dan kinerja lingkungan melalui penerapan Prosedur
Pemantauan dan Evaluasi Hasil Pengelolaan.
Semnas Linsatemas, Tahun 2018 Undip

Evaluasi Penaatan
Evaluasi penaatan ini diatur dalam Formulir Evaluasi Penaatan Persyaratan Perundangan (F-
K3L-03). Formulir ini menerangkan tentang peraturan perundangan atau persyaratan lainnya yang
terkait dengan Lingkungan ataupun K3. Persyaratan yang terkait dalam peraturan juga dijelaskan
diformulir ini.
Audit Internal
PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap melaksanakan audit internal pada
periode yang telah direncanakan yaitu minimal 1 tahun sekali [3]. Tujuan dari pelaksanaan audit
internal adalah untuk mengetahui apakah Sistem Manajemen Lingkungan telah sesuai dengan
persyaratan ISO 14001 serta apakah telah diimplementasikan dan dipelihara secara efektif. Setelah
pelaksanaan audit internal, tim auditor dengan dipimpin oleh Lead Auditor merumuskan hasil temuan
yang didapat selama audit internal. Temuan ketidaksesuaian yang ditemukan selama audit internal,
dituliskan dalam Formulir Ketidaksesuaian Audit Internal MK3L (F-MK3L-23).
Auditor mempersiapkan laporan hasil audit internal yang berisi kesimpulan audit pada setiap
divisi yang diaudit dalam Formulir Kesimpulan Audit Internal yang selanjutnya diserahkan kepada
Lead Auditor. Manajemen representatif menganalisis laporan audit internal sebagai bahan pembuatan
jadwal rencana audit internal berikutnya dan rencana pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen.
General Manager akan meninjau Sistem Manajemen Lingkungan yang diterapkan di perusahaan
minimal setiap 1 tahun sekali untuk memastikan kesinambungan, kesesuaian, kecukupan, dan
keefektifannya. Tinjauan ini dilakukan melalui Rapat Tinajuan Manajemen. Keluaran (output) dari
rapat tinjauan manajemen harus termasuk setiap keputusan dan tindakan terkait dengan perubahan
pada kebijakan, tujuan, dan sasaran lingkungan serta unsur lain sistem manajemen MK3L, sesuai
dengan komitmen pada perbaikan berkelanjutan yang tertulis dalam formulir laporan rapat tinjauan
manajemen. Formulir Rapat Tinjauan Manajemen ini kemudian disahkan oleh General Manager dan
memberikannya kepada Manajemen Representatif.

7. Perbaikan
Ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan
Setelah diidentifikasi ketidaksesuaian apa saja yang terjadi, maka manajer terkait melakukan
investigasi penyebab ketidaksesuaian tersebut. Didalam formulir laporan ketidaksesuaian audit
internal MK3L, disana dimuat temuan ketidaksesuaian, akar penyebab, serta tindakan perbaikan dari
masing-masing unit kerja terkait. Manajemen representtif memonitor hasil tindakan perbaikan yang
dilakukan unit kerja terkait untuk memastikan efektifitasnya.
Perbaikan Berlanjut
Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap terus meningkatkan
kesesuaian, kecukupan, dan efektivitas sistem manajemen lingkungan untuk meningkatkan kinerja
lingkungan. Perusahaan menetapkan program kerja berupa RKAP (Rencana Kerja Anggaran
Perusahaan) dan RKM (Rencana Kerja Manajemen) dalam rangka peningkatan kinerja dari
penerapan Sistem Manajemen Lingkungan yang disesuaikan dengan visi dan misi perusahaan.

KESIMPULAN
Penerapan sistem manajemen lingkungan PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan
Cilacap secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan standar ISO 14001. Akan
tetapi, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu seperti TPS sampah yang saat ini belum
dikelola dengan baik dan penyimpanan limbah B3 di TPS B3 yang melebihi batas waktu
penyimpanan. Diharapkan pengelolaan lingkungan yang sudah diterapkan saat ini selalu ditingkatkan
ke arah yang lebih baik.

REFERENSI
[1]. Hunter, Trevor. 2003. Strategic Explanations for the Early Adoption of ISO 14001, hal 2.
[2]. PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap. 2017. Pedoman Sistem Manajemen
Mutu, K3, dan Lingkungan. Cilacap, Jawa Tengah
[3]. PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap. 2016. Prosedur Audit Internal.
Cilacap, Jawa Tengah
[4]. PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap. 2016. Prosedur Identifikasi dan
Akses Peraturan Perundang-Undangan K3 dan Lingkungan. Cilacap, Jawa Tengah
[5]. PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Intan Cilacap. 2016. Prosedur Kompetensi,
Pendidikan, dan Pelatihan Pegawai. Cilacap, Jawa Tengah
[6]. SNI. 2015. SNI ISO 14001:2015: Sistem Manajemen Lingkungan-Persyaratan. Jakarta:
Badan Standardisasi Nasional

Anda mungkin juga menyukai