Depresi dapat terjadi dalam kondisi yang normal sebagai bagian dalam
perjalanan proses kematangan emosi, yang membedakan:
1). Pada keadaan normal, berupa gangguan kemurungan (kesedihan, patah
semangat) yang ditandai dengan perasaan tidak pas, menurunnya kegiatan, dan
pesimisme terhadap masa yang akan datang
2) Pada keadaan patologis, ketidakmampuan ekstrim untuk mereaksi rangsang
disertai menurunnya nilai diri, delusi ketidakpuasan, tidak mampu dan putus asa.
Penyebab Depresi Remaja
• Faktor genetik
Bila satu orang tua riwayat menderita depresi, anak berisiko menderita depresi 2 kali lipat atau bila
kedua orang tua depresi , risiko mengalami gangguan perasaan pada anak dibawah usia 18 tahun
meningkat 4 kali lipat
• Faktor sosial
Riwayat penganiaayan, kekerasan seksual, bullying, perpisahan orang tua, jumlah saudara, perkawinan
dan struktur keluarga
• Faktor biologis
Gangguan hormone (produksi serotonin, norepinefrin berlebih)
Gejala Klinis
• Mood labil, afek depresif (raut wajah tampak depresi), mudah marah dan perubahan
mood meningkat
• Pada pubertas -> feeling blue (merasa murung), sedih, menangis tanpa sebab,
mengurung diri di kamar, lebih banyak tidur
• Keterlambatan proses berpikir, prestasi sekolah menurun, tugas sekolah tidak selesai,
perasaan rendah diri, kecenderungan penggunaan NAPZA
• Antisosial
-> sering membolos, mencuri, berkelahi yang terjadi pada remaja yang
sebelumnya memiliki riwayat perilaku yang baik
• Perilaku seksual -> tidak ada minat untuk mengenal lawan jenis, kecenderungan terjadi
pernikahan dini untuk menghindari konflik keluarga (namun hal ini memperparah
kondisi depresi)
• Tampilan fisik -> depresi, Lelah, pucat, tidak ada semangat hidup/kegembiraan, berat
badan turun drastic
• Perilaku bunuh diri
Terapi